Anda di halaman 1dari 3

Manajemen Obat

dr. Eman Sutrisna

 Tiap obat memiliki 2 aspek, yaitu:


 Aspek yang memberikan manfaat terapi
 Aspek negatif seperti efek samping, toksik, penyalahgunaan obat
 Obat pada pasien diperoleh dari fasilitas kesehatan melalui berbagai cara, yaitu:
 Obat yang didapatkan secara bebas
 Obat yang didapatkan melalui resep dokter, ex: obat keras
Obat keras, cirinya
o Obat yang punya resiko atau efek samping bahaya.
o Obat baru yang belum memiliki evidence akan keamanannyaa.
o Obat yang dalam penggunaannya butuh ketrampilan (injeksi vit A, antibiotik)
 Obat yang butuh pengawasan khusus (psikotropika, obatkemoterapika, obat baru
keluar)
Oleh karena itu, fasilitas kesehatan berperan dalam mengelola obat
 Baik dokter maupun apoteker, keduanya berperan dalam mengelola obat. Oleh karena itu,
harus dibangun adanya keharmonisan di antara dokter-apoteker.
 Tugas dokter  Mendiagnosis, dan menuliskan resep dengan benaar
 Tugas apoteker  Meracik, membuat sediaan dan memberikan obat ke pasien
 Apoteker berhak melakukan confirmary info kepada dokter untuk menanyakan poin-poin
resep yang tidak jelas (mis: tulisan yang tidak terbaca, ketidaksesuaian sediaan obat).
Setiap obat yang diberikan ke pasien harus dilakukan pencatatan sebagai sistem
keamanan pasien.
 Dokter boleh melakukan dispensing (meracik obat) menurut UU bila berada di daerah
terpencil. Adanya pembatasan dokter untuk dispensing guna menjaga profesionalitas
dokter dan apoteker.
 Yang bertanggung jawab dalam regulasi obat adalah
 Di pusat  Badan Kesehatan dan Pengawasan Obat dan Makanan
 Di daerah  Dinas Kesehatan, Direktur RS bersama dengan komite farmasi dan
terapi
 Tahapan Manajemen obat
 Perencanaan obat, yang didasarkan kepada
o Jenis Pelayanan kesehatan yang ada
o Variasi kasus di RS tersebut
o Karakteristik pasien yang ditangani (Umur, ekonomi, RPD)
o Gambaran pola penyakit yang ada di sekitar pelayanan kesehatan
Perencanaan obat dilakukan dengan Menentukan jumlah dan periode pengadaan
Menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien
Menghindari kekosongan Obat
 Melakukan seleksi obat berdasarkan kriteria perencanaan
 Pengadaan obat, membeli dari pedagang farmasi/ apotek
Dilakukan untuk menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga
yang terjangkau dan sesuai standar mutu
 Penyimpanan obat dengan syarat-
syarat tertentu. Mampu menjamin
kualitas dan keamanan Sediaan
kefarmasian sesuai dengan persyaratan

 Distribusi, yaitu pendistribusian obat ke pasien baik rawat jalan maupun inap.
Kegiatan dalam rangka
menyalurkan/menyerahkan Sediaan
Farmasi, Alkes , dan BMHP dari tempat
penyimpanan sampai kepada unit
pelayanan/pasien dengan tetap
menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah,
dan ketepatan waktu.

 Pelaporan obat, untuk mengevaluasi pelayanan medik.


Tambahan....

 Alasan obat harus dikelola?


Berikut latar belakang perkembangan pengelolaan obat menurut WHO
 Jenis obat semakin banyak
o Meningkatnya keanekaragaman karakteristik obat Variasi ESO, toksisitas,
Variasi drug interaction,
o Pengelolaan obat yang didasarkan pada latar belakang ini, ditujukan untuk
mengurangi adanya kejadian yang tidak diharapkan seperti
- Kejadian Nyaris Cedera  pemberian obat yang salah, namun sebelum
diberi ke pasien sudah dapat dicegah
- Kejadian Potensial Cedera  obat-obat yang memiliki resiko tinggi, seperti
obat yang memiliki kemiripan pengucapan ataupun bentuk LASA (look alike
sound alike), High Alert Medication
 Pentingnya pengetahuan tentang obat serta pemilihan obat yang aman dan efektif
 Adanya terapeutik disaster atau bencana karena salah pemberian obat
o Gangguan pertumbuhan tulang dan gigi pada anak  disebabkan banyaknya
konsumsi tetrasiklin oleh ibu saat kehamilan
o Malformasi janin
o Resistensi antibiotik
o Intoksikasi
o toleransi

 Pusat Pelayanan Kesehatan


 Drug selection  merupakan proses pengelolaan yang penting. Penyeleksian
digunakan untuk mencegah ketidakmanfaatan obat (disuse, kadaluarsa)
 Drug policy
 Penggunaan obat secara rasional  tepat pasien, tepat dosis, tepat cara pemberian,
tepat waktu pemberian, evaluasi dan monitoring, serta pelaporan dan tindak lanjut
 Drug information  pasien harus diajari dan ditanyai dengan betul mengenai obat-
obat yang pernah digunakan. Hal tersebut untuk menghindari pemberian obat yang
sama (kedobelan).
 Drug utilization  penggunaan obat di yankes dari perencanaan hingga pelaporan

Anda mungkin juga menyukai