Kemerdekaan Tiap-Tiap Penduduk Untuk Memeluk Agamanya Masing-Masing Dan Untuk Beribadat Menurut Agamanya Dan Kepercayaannya Itu"
Kemerdekaan Tiap-Tiap Penduduk Untuk Memeluk Agamanya Masing-Masing Dan Untuk Beribadat Menurut Agamanya Dan Kepercayaannya Itu"
Negara menjamin warga negaranya untuk menganut dan mengamalkan ajaran agamanya
masing-masing. Jaminan negara terhadap warga negara untuk memeluk dan beribadah diatur
dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat (2). Bunyi lengkap Pasal 29 ayat (2) adalah “Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
Dalam kehidupan berbangsa, seperti kita ketahui keberagaman dalam agama itu benar-benar
terjadi. Agama tidak mengajarkan untuk memaksakan keyakinan kita kepada orang lain.
b. Kesadaran Gender
Tuhan menciptakan manusia dalam dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan
perempuan pada dasarnya sama. Hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan itulah yang
dinamakan dengan jenis kelamin. Jadi, jenis kelamin merujuk pada hubungan antara laki-laki
dan perempuan, anak laki-laki dan anak perempuan, dan bagaimana hubungan tersebut dilihat
berdasarkan sifat kodrat.
Pengertian gender tidak didasarkan pada sifat kodrat manusia. Gender adalah konsep hubungan
sosial yang membedakan kedudukan, fungsi, dan peran antara laki-laki dan perempuan dalam
masyarakat. Gender dibentuk dan berkembang seiring dengan budaya masyarakat. Gender
bukan bawaan sejak lahir.
Tiap-tiap masyarakat memiliki perkembangan budayanya sendiri, demikian pula dalam
perkembangan budaya bangsa Indonesia. Pemahaman gender di Indonesia tentulah akan sejalan
dengan perkembangan budaya bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pemahaman dan kesadaran
gender bersifat dinamis dan dapat berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang
lain.
Kesadaran gender bararti meletakan kedudukan, fungsi, dan peran antara laki-laki dan
perempuan dalam masyarakat secara sejajar. Misalnya dalam keluarga, maka setiap anggota
keluarga bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian rumah tempat tinggalnya. Anak laki-
laki atau anak perempuan, keduanya bisa menjaga kebersihan dan kerapian rumah tempat
tinggalnya. Di sekolah, laki-laki atau perempuan sama-sama dapat menjadi guru. Dalam
masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan dapat mengambil peran yang berguna bagi
sesama manusia lainnya.