Table of Contents
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 2
A. Latar Belakang
Dalam suatu pembelaran pasti terdapat sesuatu yang menghambat dalam
proses belajar mengajar. Baik itu hambatan yang disebabkan oleh faktor eksternal
ataupun internal. Kebanyakandari guru cenderung tidak bisa membedakan mana
yang memiliki kesulitan belajar dan tunagrahita, anak-anak yang lambat belajar
disebutkan oleh guru sebagai anak tunagrahita. Namun semua itu salah, tidak bisa
disebutkan semua yang lambat belajarnya adalah anak tunagrahita.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, untuk lebih fokus dalam
penulisa makalah ini, maka penulis dapat merumuskan permasalahan, yaitu
sebagai berikut:
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai bahan
pembelajaran supaya penulis dan pembaca mengetahui tentang kesulitan belajar,
klasifikasi dan faktor penyebabnya, dalam menempuh pendidikan agar apa yang
disampaikan bisa dimengerti, dipahami dan lancar.
1. Faktor internal
a. Faktor Fisiologi
Seorang anak yang sakit atau kurang sehat akan mengalami kelemahan
fisik, sehingga saraf sensorik dan motoriknya lemah akibatnya rangsangan
yang diterima melalui indranya tidak dapat diteruskan ke otak. Anak yang
kurang sehat akan mengalami kesulitan belajar, sebab ia mudah lelah, pusing,
mengantuk,daya konsentrasinya berkurang dan kurang bersemangat dalam
belajar.
Ahmad Thanthowi (1991 : 106) mengatakan: “Karena sakit-sakitan,
maka menjadi sering meninggalkan sekolah. Demikian juga dalam upaya
belajar di rumah frekuensi belajar dapat menjadi menurun. Maka badan yang
sehat dan segar amat berpengaruh bagi tercapainya sukses belajar.”
Gangguan serta cacat mental pada seseorang juga sangat mengganggu
hal belajar orang yang bersangkutan. Bagaimana orang dapat belajar dengan
baik apabila ia sakit ingatan, sedih, frustrasi atau putus asa.”
Bila seorang anak mengalami sakit yang lama, maka sarafnya akan
bertambah lemah, sehingga ia tidak dapat mengikuti pelajaran untuk beberapa
hari dan pelajarannya pun tertinggal. Selain itu cacat tubuh pun dapat
menyebabkan seorang anak mengalami kesulitan belajar.
b. Faktor Psikologi
Belajar memerlukan kesiapan rohani dan kesiapan mental yang baik,
dan yang termasuk dalam faktor psikologi adalah:
1) Inteligensi
2) Bakat
3) Minat
4) Motivasi
Selain faktor-faktor di atas, ada pula faktor-faktor lain yang juga dapat
menimbulkan kesulitan belajar yaitu sindrom psikologis berupa learning disability
(ketidakmampuan belajar) (syah, 1999 : 166).
Faktor-faktor tersebut adalah:
Disleksia (dyslexia) yaitu ketidakmampuan belajar membaca.
Disgrafia (dysgraphia) yaitu ketidakmampuan belajar menulis.
Diskalkulia (discalculia), yaitu ketidakmampuan belajar matematika.
A. Identitas Anak
Nama Anak : Desta Agung Prasetya
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 6 Juli 2008
Usia : 10 tahun
Agama : Islam
Alamat Peserta Didik : Jamika
Kelas : 4 SD
Sekolah : SD Negeri Jamika
B. Pelaksanaan Observasi
Observasi dilaksanakan selama 2 kali, 14 Mei 2018 untuk mencari anak
secara klasik dilihat dari rekomendasi guru, dan hasil pengamatan observer.
Selanjutnya observasi dilakukan pada tanggal 15 Mei 2018 di Sekolah anak
225
× 100 % = 90,3 %
249
Dari hasil asesmen yang diberikan kepada anak, anak mendapatkan skor
sebesar 90,3 % yang berada dikisaran baik. Anak bisa membaca dengan benar
walau anak masih tersendat dalam membaca anak masih bisa membaca tulisan
atau kalimat yang ada dengan benar. Namun anak harus diberikan pemahaman
tentang apa itu huruf vokal dan konsonan, serta macam-macam kalimat.
Dari hasil asesmen yang diberikan kepada anak, anak mendapatkan skor
sebesar 53,25% yang berada dikisaran cukup. Yang artinya anak cukup bisa
mengikuti pembelajaran yang ada dikelas. Namun ada beberapa aspek yang anak
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dijelaskan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan :
Tidak adanya kata tidak bisa sebelum mencoba sesuatu, tidak adanya kata
tidak mampu sebelum kita mencobanya. Usahakan anak untuk tidak mengatakan
tidak mampu, dan selalu berikan anak motivasi agar anak semangat dan merasa
ada penghargaan untuk dia.