FORMASI MARAH (Tem); terdiri atas perselingan napal, batulempung dan
konglomerat; bersisipan batugamping. Napal dan batulempung berwarna kelabu
kecoklatan, bersifat gampingan dan padat. Napal mengandung fosilGlobigerina yeqaenses (Weinziel dan Aoolin), Globigerina tripartite (Koch), Globigerina linaperta, Globigerinaampliapertura (Bolli), Globigerinacerroazulensis (Cole), Nummulites sp.,Op erculina sp.,Nodosaria sp., Anomaliasp. dan Dentalina sp. yang menunjukkan umur Eosen Akhir (Leuvold dan Vlerk, 1931). Batugamping berwarna putih kekuningan, merupakan sisipan dalam napal dengan tebal sekitar 5 – 10 cm. Bagian bawah banyak mengandung muskovit dan bagian atas bersisipan konglomerat. Formasi ini terendapkan padalingkungan sublittoral dengan ketebalan berkisar antara 400 – 800 meter. Formasi ini menindih tidak selaras kelompok Embaluh.
FORMASI WAHAU (Tomw) ; tersusun atas perselingan batulempung, batupasir kuarsa,
batupasir lempungan dan lempung pasiran. Batulempung berwarna kelabu tua, berlapis 10 – 25 cm. Batupasir kuarsa berwarna kelabu – kekuningan, padat, berbutir halus – sedang, sortasi baik, bersifat tufaan, mikaan dan karbonan; mengandung pecahan cangkang koral. Batupasir lempungan dan batulempung pasiran berwarna kelabu – kekuningan, bersifat gampingan setempat karbonan, berlapis baik dan mengandung cangkang koral. Bagian bawah bersisipan dengan batugamping yang kaya akan fosil ganggang dank oral. Bagian atas bersisipan tufa berwarna putih dan lignig. Formasi ini terendapkan pada lingkungan laut dangkal sampai darat dengan ketebalan mencapai 2000 meter. Formasi Wahau menindih selaras formasi Marah.
KELINJAU MELANGE (Kb); tersusun atas campuran antara batuan allotochtonous dan autochtonous, terdiri atas batuan ultramafic, batusabak, rijang, spilit, batugamping heliolites berumur Devon; sekis, gneiss dan granit berfoliasi.