Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP KENAIKAN SUHU PADA BELITAN

TRANSFORMATOR DAYA JENISTERENDAM MINYAK

Janny Olny Wuwung

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan (1) Menghitung kenaikan suhu minyak-atas; (2) Menghitung kenaikan suhu titik-panas; (3)
Menentukan faktor laju-penuaan dan susut-umur; (4) Menentukan harapan-hidup (umur) dari transformator daya.

Objek penelitian adalah pengaruh pembebanan terhadap kenaikan suhu pada belitan transformator daya jenis
terendam minyak (oil-immersed power transformer). Dalam penelitian ini dapat diketahui seberapa besar harapan-
hidup (umur) transformator daya jika dibebani. Dalam menganalisis kenaikan suhu belitan transformator
menggunakan teori perpindahan panas yang berpedoman pada panduan standar internasional IEC dan IEEE.

Hasil menunjukkan bahwa untuk faktor beban K = 1 pu, dengan suhu lingkungan sebesar 20 oC – 29.06oC,
kenaikan suhu belitan dan suhu minyak-atas sebesar 45 oC – 50oC, tidak melebihi batas suhu yang diizinkan sebesar
65oC. Kenaikan suhu titik-panas sebesar 34.5oC tidak melebihi batas suhu yang diizinkan sebesar 80oC. Umur
transformator pada keadaan pembebanan tersebut sebesar 16-41 tahun. Pada faktor beban K=1.1 pu, kenaikan suhu
minyak-atas dan suhu belitan berada pada nilai maksimal yang diizinkan sebesar 65 oC. Suhu titik-panas sebesar 140-
150oC sudah melebihi suhu yang diizinkan 110 oC. Sehingga umur transformator berkisar pada 0.6 tahun – 1.5 tahun.
Dengan adanya kenaikan faktor beban akan meningkatkan faktor laju penuaan sehingga umur transformator
berkurang.

Kata Kunci : Pembebanan, suhu, ambient, laju-penuaan, transformator.

1. PENDAHULUAN dari 300C akan mengakibatkan kenaikan susut-umur


yang lebih besar dari susut-umur normalnya,
1.1 LATAR BELAKANG sehingga terjadi penuaan yang lebih cepat pada
Salah satu komponen utama dalam suatu isolasi belitan transformator.
sistem tenaga listrik untuk menyalurkan tenaga Proses penuaan suatu transformator disebabkan oleh
listrik dari suatu pembangkit sampai kepada banyak hal dan berbagai kompleksitasnya seperti
kelompok-kelompok beban yang dilayani adalah panas, listrik, kimia dan mekanik. Namun
transformator, yang berfungsi sebagai penyesuai berdasarkan hasil survey penelitian yang telah
terhadap tegangan beban. dilakukan oleh Marius-C.Popescu, 2009, bahwa
Transformator-transformator jenis terendam-minyak penyebab utama kerusakan pada transformator daya
yang dipergunakan di Indonesia, dirancang dan adalah akibat dari kegagalan isolasi dan dinyatakan
dibuat berdasarkan standar IEC (International sebesar 48%.
Electrotechnical Commission), (Publikasi IEC 354,
yang ditetapkan menjadi standar PLN. (SPLN 17 1.2 RUMUSAN MASALAH
A:1979). Standar IEC menetapkan iklim negara- Rumusan permasalahan dalam menganalisis
negara empat musim sebagai kriteria perancangan pengaruh kenaikan suhu pada belitan transformator
transformator, dimana suhu sekitar efektif sepanjang daya yaitu :
tahun adalah 20 0C, (30oC untuk standar Bagaimana menghitung kenaikan suhu minyak-atas
IEEE,1999). Berdasarkan standar IEC, transformator dari transformator ?
dirancang untuk dibebani sepenuhnya selama 24 jam Bagaimana menghitung kenaikan suhu titik-panas
pada suhu sekitar 20 0C. Nilai-nilai tersebut dari transformator ?
menjamin transformator tidak mengalami kenaikan Bagaimana menentukan faktor laju-penuaan dan
susut-umur (tetap sesuai perancangan), karena akan susut-umur dari transformator ?
menyebabkan suhu titik-panas pada belitan Bagaimana menentukan harapan-hidup (umur)
mencapai 98 0C, (110oC untuk standar IEEE,1999). transformator ?
Dengan kondisi iklim tropis di Indonesia yang
memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan 1.3 TUJUAN PENELITIAN
musim hujan dengan suhu sekitar efektif 30 0C, Tujuan penelitian ini adalah :
maka standar tersebut tidak sesuai lagi. Menghitung kenaikan suhu minyak-atas dari
Pengoperasian transformator pada suhu sekitar lebih transformator daya.

TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 29
Menghitung kenaikan suhu titik-panas dari minyak isolasi. Kegagalan untuk membatasi suhu ini
transformator daya. yang meningkat sesuai dengan kemampuan termal
Menentukan faktor laju-penuaan dan susut-umur isolasi dan bahan inti, dapat menyebabkan kegagalan
dari transformator daya. prematur dalam transformator.
Menentukan harapan-hidup (umur) dari
transformator daya.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Manfaat penelitian berorientasi pada:
Memberikan informasi mengenai batasan-batasan
suhu untuk sistem proteksi termal transformator
daya.
Mengantisipasi terjadinya percepatan penuaan pada
transformator pada pembebanan-lebih.
Informasi yang diperoleh dapat diterapkan pada
sistem SCADA.
Gambar 1. Representasi transformator daya
sederhana
1.5 BATASAN MASALAH
Batasan masalah pada penelitian ini adalah:
Analisis kenaikan suhu belitan transformator
Pemanasan Transformator
berpedoman pada panduan standar IEC dan IEEE. Kerugian Tanpa beban dan berbeban adalah
Transformator yang dimaksud adalah transformator dua sumber penting dari pemanasan yang
daya jenis terendam-minyak (oil-immersed power dipertimbangkan dalam pemodelan termal
transformer) dengan kapasitas menengah. transformator daya. Kerugian tanpa beban terdiri
dari rugi hysteresis dan rugi Eddy dalam inti
2. TINJAUAN PUSTAKA transformator, dan kerugian ini timbul ketika
transformator diberi energi. Rugi histerisis
2.1 TRANSFORMATOR disebabkan oleh material magnet dasar yang
menyelaraskan dengan medan magnet bolak-balik.
Prinsip Dasar Arus Eddy diinduksikan dalam inti oleh medan
Hukum utama dalam transformator adalah magnet bolak-balik. Jumlah rugi hysteresis dan rugi
hukum induksi faraday. Menurut hukum ini suatu arus Eddy tergantung pada tegangan yang
gaya listrik melalui garis lengkung yang tertutup, dibangkitkan dari transformator.
adalah berbanding lurus dengan perubahan persatuan Kerugian beban adalah sumber yang lebih signifikan
waktu dari pada arus induksi atau flux yang dari pemanasan transformator, yang terdiri dari
dilingkari oleh garis lengkung itu. Selain hukum kerugian tembaga akibat hambatan belitan dan rugi
Faraday, transformator menggunakan hukum beban tersesat karena arus Eddy di bagian struktural
Lorenz. lainnya dalam transformator. Kerugian tembaga
Dasar dari teori transformator adalah arus terdiri dari kerugian resistensi DC, dan kerugian
listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu arus Eddy belitan. Jumlah kerugian yang terjadi
inti besi, maka inti besi itu akan berubah menjadi tergantung pada arus beban transformator, serta suhu
magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh minyak. Meningkatnya kerugian resistansi DC akan
suatu belitan, maka pada kedua ujung belitan meningkatkan suhu, sementara kerugian
tersebut akan terjadi beda tegangan. pembebanan lainnya menurun dengan peningkatan
suhu minyak.
Transformator daya
Transformator daya adalah transformator Rugi-Rugi Besi
yang digunakan antara stasiun pembangkit dan Rugi-rugi besi ini sebagian besar terjadi
jaringan distribusi. Transformator daya pada pada inti transformator, sehingga sering juga disebut
dasarnya terdiri dari inti baja, belitan yaitu lilitan dengan rugi-rugi inti; Dapat juga terjadi dalam
kawat tembaga atau aluminium berisolasi, minyak bejana transformator yaitu bila fluks meninggalkan
sebagai isolasi dan medium pendingin untuk seluruh inti sehingga mencapai bejana, tetapi nilainya kecil
transformator, dan tangki sebagai wadah, serta sehingga biasanya diabaikan. Rugi-rugi pada inti
perlengkapan perlindungan lainnya. Inti, belitan, dan transformator terdiri dari rugi histeresis (Hysteresis
isolasi semua memiliki kemampuan termal khusus. Loss) dan rugi arus pusar (Eddy Current Loss).
Kerugian di belitan akan menyebabkan kenaikan
suhu inti dalam transformator, yang ditransfer ke

TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 30
Rugi Histeresis (Hysteresis Loss) Forced Oil Circulation; Pendinginan ini terbagi tiga
Rugi histeresis adalah rugi yang disebabkan yaitu:
oleh fluks bolak-balik pada inti besi. Secara empiris Natural cooling dengan sirkulasi minyak
, besar rugi histeresis adalah: Airblast cooling dengan sirkulasi minyak
Ph = Kh.f.Bmaksh (watt) .............. (1) Water cooling dengan sirkulasi minyak
Sebagai lambang pengenal dalam jenis
Rugi arus-pusar (Eddy Current Loss) pendinginan pada transformator dikenal empat jenis
Rugi arus-pusar adalah rugi yang lambang pengenal yaitu:
disebabkan oleh arus pusar pada inti besi Transformator ONAN (Oil Natural Air Natural),
transformator. Secara empiris rugi arus-pusar ialah transformator dengan minyak sebagai
dituliskan: pendingin belitan yang bersirkulasi secara alamiah
dan udara sebagai pendingin luar yang bersirkulasi
Pe = Ke.f2.Bmaksh (watt) ................. (2) secara alamiah pula.
Transformator ONAF (Oil Natural Air Forced),
Rugi-rugi tembaga ialah transformator dengan minyak sebagai
Yang dimaksud dengan rugi tembaga adalah pendingin belitan yang bersirkulasi secara alamiah
rugi-rugi yang disebabkan oleh arus beban yang dan udara sebagai pendingin luar yang bersirkulasi
mengalir pada belitan transformator. Besarnya rugi secara paksa atau buatan.
tembaga tersebut adalah: Transformator OFAF (Oil Forced Air Forced), ialah
Pcu = I2.R (watt) ........................ (3) transformator dengan minyak sebagai pendingin
belitan yang bersirkulasi secara paksa atau buatan
Besarnya rugi tembaga sangat bergantung dan udara sebagai pendingin luar yang bersirkulasi
pada besarnya arus beban, semakin besar arus beban secara paksa atau buatan.
semakin besar pula rugi tembaga yang timbul dan Transformator OFWF (Oil Forced Water Forced)
berubah menjadi panas pada transformator. ialah transformator dengan minyak sebagai
pendingin belitan yang bersirkulasi secara paksa
Pendinginan Transformator atau buatan dan air sebagai pendingin luar yang
Panas yang timbul pada belitan maupun inti bersirkulasi secara paksa atau buatan.
transformator pada saat transformator dibebani tidak
boleh berlebihan karena dapat merusak dan Radiator
menurunkan tahanan isolasi belitan. Untuk Metode dasar untuk pendinginan
mengatasi agar panas yang timbul tidak berlebihan transformator adalah mentransfer panas dari inti dan
maka digunakan minyak pendingin transformator. belitan melalui minyak isolasi. Sirkulasi minyak
Selain pendingin, minyak pendingin transformator mentransfer panas ke radiator eksternal. Radiator
juga berfungsi sebagai isolator. Selain itu meningkatkan luas permukaan pendinginan tangki
pendinginan transformator juga terjadi secara alami, transformator. Pompa dapat digunakan untuk
yaitu berupa udara di sekitar transformator tersebut. meningkatkan aliran minyak dan meningkatkan
Menurut jenis pendinginnya, transformator dapat efisiensi radiator.
dibedakan menjadi dua jenis yaitu Dry Type
Transformer dan Oil-Immersed Transformer.
2.2 MINYAK TRANSFORMATOR
Dry Type Transformer Pada sebuah transformator terdapat dua
Transformator jenis ini paling mudah dalam komponen yang secara aktif membangkitkan energi
pengoperasiannya, karena sistem pendinginan secara panas yaitu besi (inti) dan tembaga (belitan). Bila
alamiah dengan memanfaatkan udara di sekitar energi panas itu tidak disalurkan melalui suatu
transformator sehingga tidak memerlukan biaya sistem pendinginan, maka besi dan tembaga akan
dalam perawatan. mencapai suhu tertinggi sehingga dapat merusak
minyak isolasi. Oleh karena itu belitan dan inti besi
Oil-Immersed Transformer direndam (impregnant) ke dalam minyak
Pada transformator ini terbagi atas beberapa transformator. Minyak ini mempunyai fungsi ganda
macam, yaitu: yaitu sebagai pendingin dan isolasi.
Natural cooling; Pendinginan ini bekerja sendiri dan
hanya dibantu dengan pemasangan radiator untuk 2.3 SUHU LINGKUNGAN (AMBIENT)
sirkulasi minyaknya. Transformator daya yang digunakan di
Air blast cooling; Pendinginan ini dibantu dengan Indonesia, baik produksi lokal maupun produksi luar
pemasangan radiator dan kipas angin (blower). negeri, kebanyakan didesain untuk digunakan pada
suhu lingkungan 20oC, sesuai dengan standar IEC.

TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 31
Sementara data dari Badan Meteorologi dan pada karakteristik bahan tertentu (kapasitas termal,
Geofisika menunjukkan bahwa Indonesia dan koefisien konduktivitas, konveksi, radiasi),
mempunyai suhu lingkungan rata-rata 30oC. bahan anisotropi atau isotropi, parameter geometrik;
Standar pembebanan transformator daya beberapa karakteristiknya tergantung pada suhu.
menggunakan standar IEC yang telah ditetapkan Perpindahan panas dari sumber panas ke
menjadi standar PLN. Berdasarkan standar PLN medium pendingin dapat dibagi menjadi empat
tersebut, dijelaskan bahwa pada suhu titik-panas bagian:
belitan sebesar 98oC (110oC Standar IEEE), maka 1). Dari bagian dalam komponen aktif (gulungan
transformator daya akan mengalami pemburukan dan inti) ke permukaan luarnya yang berhubungan
isolasi yang normal. Suhu 98oC ini ditetapkan dengan minyak; di sini mekanisme perpindahan
berdasarkan suhu sekitar (lingkungan) sebesar 20oC, panas terutama disebabkan konduktivitas;
(30oC Standar IEEE). Dengan kata lain bahwa 2). Dari permukaan luar bagian aktif, ke minyak;
transformator daya tidak akan mengalami kenaikan disini mekanisme perpindahan panas ini terutama
susut-umur jika suhu titik-panas (hot-spot disebabkan oleh konveksi minyak;
temperatur) tidak melebihi nilai 98oC (110 oC untuk 3). Dari minyak ke permukaan luar tangki; dengan
Standar IEEE). mengabaikan lebar tangki (di mana perpindahan
Suhu lingkungan (ambient temperature) panas disebabkan konduktivitas) dapat disumsikan
adalah suhu udara sekeliling transformator. Untuk bahwa konveksi minyak adalah mekanisme utama
transformator pasangan luar yang berpendingin perpindahan panas;
udara, suhu lingkungan yang diambil adalah suhu 4). Dari bagian luar permukaan tangki ke media
udara dimana transformator tersebut ditempatkan. pendinginan luar (udara); di sini, panas yang hilang
Jika suhu lingkungan berubah-ubah selama dengan konveksi udara dan radiasi.
pembebanan, maka digunakan nilai suhu lingkungan
efektif. Suhu lingkungan efektif (weighted ambient 2.5 OPERASIONAL RANSFORMATOR
temperature) adalah suhu lingkungan yang konstan
pada selang waktu tertentu yang menyebabkan Dampak Suhu Minyak
penuaan yang sama dengan pengaruh suhu Peningkatkan beban transformator akan
lingkungan yang berubah-ubah pada selang waktu meningkatkan suhu minyak isolasi, sehingga beban
tersebut (hari, bulan, tahun). Jika perubahan suhu di atas rating perancangan menimbulkan resiko.
tersebut besar, maka digunakan persamaan (4) untuk Batas suhu didefinisikan dalam Panduan IEEE untuk
memperoleh nilai suhu lingkungan efektif, karena pembebanan transformator daya jenis terendam-
nilainya berbeda dengan nilai rata-rata yang dihitung minyak mineral, seperti pada Tabel 2.
secara aritmetika. Salah satu kerugian dalam transformator
ϴA=20log ∑ ....... (4) pada saat kondisi suhu-lebih adalah hilangnya umur
isolasi. Umur isolasi kertas halus ini didasarkan pada
suhu, kadar air, dan kadar oksigen dari waktu ke
Pada Tabel 1. diperlihatkan hubungan antara
waktu. Penggunaan minyak untuk meminimalkan
suhu lingkungan efektif dengan beban yang
dampak kelembaban dan oksigen pada umur isolasi.
diizinkan untuk memperoleh susut-umur normal
Oleh karena itu, studi umur transformator
menurut standar IEC 354.
menggunakan suhu titik-terpanas minyak memiliki
Tabel 1. Hubungan antara beban dengan suhu lingkungan hubungan yang berkaitan dengan menentukan umur
Suhu transformator.
lingkungan 0 10 20 30 40
Tabel 2. Batasan suhu dan umur trafo pada suhu
(oC) lingkungan 30ºC
Beban (p.u) 1.17 1.09 1.00 0.91 0.81
Suhu
Sumber: Publikasi IEC 354, 1991. Variabel Keterangan
(oC)
Kenaikan suhu Diatas suhu
2.4 MODEL TERMAL 65
belitan rata-rata lingkungan
Hukum Termal menentukan bahwa aliran Kenaikan suhu titik-
80
Diatas suhu
fluks termal dari temperatur yang lebih tinggi ke panas lingkungan
bagian temperatur yang lebih rendah, sampai Kenaikan suhu Diatas suhu
65
minyak-atas lingkungan
tercapai kesetimbangan termal. Batas suhu titik-
Transisi suhu panas di antara bagian-bagian 110 absolut
panas maksimum
yang lebih tinggi dan lebih rendah dapat dicapai 20.55
Rata-rata umur trafo
melalui konduksi, konveksi dan radiasi. Masing- normal
tahun
masing mekanisme perpindahan panas bergantung (180000

TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 32
jam) ϴTO = ϴA + ΔϴT ...................... (9)

Sumber: Standard IEEE,1999. Kenaikan suhu minyak-atas secara langsung


berkaitan dengan arus beban dan karakteristik termal
Faktor Laju Penuaan Isolasi transformator. Panduan untuk pembebanan
Hubungan antara suhu minyak dan harapan- mendefinisikan kenaikan suhu minyak-atas di atas
hidup transformator diberikan oleh faktor laju suhu lingkungan untuk setiap langkah perubahan
penuaan. FAA, selama kenaikan 65 ºC suhu beban sebagai,
transformator dan didefinisikan sebagai: ΔϴTO=(ΔϴTO,U ΔϴTO,i) )+ΔϴTO,i .(10)

FAA= perunit.......................... (5) Kenaikan awal suhu minyak-atas merupakan


faktor arus beban, dan ditetapkan lebih lanjut oleh
Faktor ini menyesuaikan harapan-hidup Panduan untuk Pembebanan sebagai:
normal transformator selama suhu-lebih.
ΔϴTO,i = ΔϴTO,R [ n
......... (11)
Harapan-Hidup Transformator Daya Persamaan ini menunjukkan hubungan
Untuk transformator yang dioperasikan antara suhu lingkungan, pembebanan transformator,
terus-menerus pada suhu spesifik, harapan-hidup dan suhu minyak-atas.
sebenarnya adalah harapan-hidup normal dibagi
dengan faktor laju penuaan FAA. SuhuTitik-Panas (Hot-Spot Temperature)
Sebagai contoh, jika ϴH = 140 oC, kemudian faktor Suhu titik-panas adalah suhu terpanas di
laju penuaan trafo; dalam belitan transformator. Lokasi belitan terpanas
adalah tergantung pada desain fisik transformator.
Panduan untuk Pembebanan menetapkan batas
FAA = = = 17.2 desain untuk suhu titik-panas normal 110 º C, atau
80 ºC di atas suhu lingkungan yang diasumsikan
Harapan- hidup trafo= =3779 jam .... (6) sebesar 30 ºC (Standard IEEE). Untuk situasi beban-
lebih darurat, Panduan untuk Pembebanan
Faktor Susut-Umur (Loss of Life) mengizinkan suhu titik-panas tidak melebihi 110 ºC
Transformator tidak akan beroperasi pada (Standard IEEE). Karena suhu yang berlebihan dapat
suhu-lebih konstan untuk jangka waktu yang menyebabkan kerugian yang tidak bisa diterima dari
panjang. Oleh karena itu, lebih praktis untuk umur isolasi.
menetapkan faktor kerugian umur yang mewakili Suhu titik-panas tergantung pada suhu lingkungan
dari jumlah kekuatan isolasi yang hilang selama dan meningkatnya suhu minyak-atas, seperti yang
keadaan suhu-lebih. Panduan untuk pembebanan ditetapkan oleh Panduan untuk Pembebanan:
mendefinisikan faktor susut-umur sebagai: ϴH = ϴA + ΔϴTO + ΔϴH ............ (12)

FEQA = ∑
.............. (7) Seperti halnya dengan suhu minyak-atas,
suhu titik-panas belitan tergantung pada beban
Perbandingan susut-umur diskrit terhadap transformator dan karakteristik termal transformator.
harapan-hidup total menyediakan perhitungan untuk Suhu titik-panas belitan transien suhu minyak-atas
persentase susut-umur. Singkatnya, metode ini diberikan oleh:
terdiri dari perhitungan susut-umur pada interval
ΔϴH = (ΔϴH,U ΔϴH,i) ) + ΔϴH,i .. (13)
waktu yang teratur, dan menentukan susut-umur
rata-rata di seluruh keadaan.
Kenaikan awal titik-panas merupakan faktor
yang tergantung pada arus beban, dan ditetapkan
lebih lanjut oleh Panduan untuk pembebanan
Atau Remaining life...... (8)
sebagai:
ΔϴH,i = ΔϴH,R .............. (14)
Suhu Minyak-Atas
Suhu minyak-atas adalah suhu dari minyak 2.6 KEADAAN PEMBEBANAN
isolasi yang diukur di bagian atas tangki
transformator. Kenaikan suhu minyak-atas sepadan Suhu minyak-atas dan kondisi titik-panas,
dengan kuadrat arus sesuai standar IEEE, rating ketika melampaui batas desain normal 110ºC, maka
kenaikan suhu minyak-atas adalah 65 º C di atas akan meningkatkan penuaan transformator. Panduan
suhu lingkungan. Panduan untuk pembebanan untuk pembebanan mendefinisikan empat keadaan
memberikan suhu minyak-atas sebagai, operasi transformator.

TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 33
Keempat keadaan ini adalah perkiraan umur hujan Th=28oC, diperoleh ϴA=29.06 oC,
pada pembebanan normal (NLE), beban yang (untuk sampel ϴA > 20oC).
direncanakan di luar rating rancangan (PLBN), Dari profil suhu Manado dan sekitarnya,
pembebanan darurat jangka panjang (LTE), dan berdasarkan persamaan (9) diperoleh suhu
pembebanan darurat jangka pendek (STE). Untuk lingkungan efektif tahunan sebesar ϴA=26.08oC.
masing-masing kondisi, Panduan untuk pembebanan Nilai eksponen minyak (n).
mengizinkan suhu titik-panas pada belitan, dan Dalam perhitungan, Nilai eksponen n untuk
susut-umur (Loss of Life) seperti pada Tabel 3. transformator daya menengah dan besar
berpendinginan untuk ON.., adalah n = 0.9,
Tabel 3. Keadaan Pembebanan Transformator dan untuk OF.. dan OD.. adalah n = 1.0.
Konstanta minyak-atas (τTO).
NLE PLBN LTE STE Dalam perhitungan, Nilai konstanta minyak-atas
(τTO) untuk transformator daya menengah dan
Suhu
1050C 110oC 110oC 110oC
besar berpendinginan untuk ON.., adalah τTO
minyak
-atas = 2.5, dan untuk OF.. dan OD.. adalah τTO =
Suhu 1.5.
titik- 110oC 130oC 140oC 180oC b. Hasil perhitungan suhu minyak-atas
panas (ϴTO)
Faktor
susut- 1.0000 6.9842 17.1994 424.9218 Hasil perhitungan suhu minyak-atas
umur ϴTO dapat dilihat pada Tabel 4. dibawah ini.
Umur 65,000 9,307 3,779
153 jam
trafo jam jam jam Tabel 4. Hasil perhitungan suhu minyak-atas
Sumber: Standard IEEE, 1999. (ϴTO)

3. HASIL PENELITIAN / PEMBAHASAN Kenaikan Kenaikan


Kenaikan
suhu
Kenaikan
Suhu
suhu suhu suhu
minyak- minyak-
minyak-atas minyak-atas minyak-
atas atas
Rated beban ultimate atas
3.1 HASIL PERHITUNGAN SUHU ΔϴTO,R ΔϴTO,U
initial
ΔϴTO,i
ΔϴTO
ϴTO (oC)

55.00 65.00 55.00 50.08 70.08


3.1.1 Perhitungan Suhu Minyak-Atas Fak-
55.00 65.00 55.00 45.52 65.52
tor
Parameter yang diperlukan sebagai masukan beban
55.00 65.00 55.00 50.08 79.14
untuk menghitung suhu minyak-atas ϴTO, meliputi: K=1
faktor beban K, rasio rugi-rugi R, variabel suhu 55.00 65.00 55.00 45.52 74.58

lingkungan ϴA, nilai eksponen minyak n suatu nilai 55.00 65.00 63.83 63.26 83.26
exponen yang diturunkan secara empiris untuk Fak-
55.00 65.00 64.90 64.81 84.81
tor
menghitung variasi dari kenaikan suhu minyak-atas beban
55.00 65.00 63.83 63.26 92.32
K=1.1
ΔϴTO dengan perubahan pada beban dan dipilih
55.00 65.00 64.90 64.81 93.86
berdasarkan jenis pendinginan transformator dan
konstanta minyak-atas τTO.
3.1.2 Perhitungan Suhu Titik-Panas
a. Data masukan Suhu titik-panas ϴH adalah suhu yang paling
Data masukan untuk menghitung suhu umum yang akan dihitung karena kesulitan praktis
minyak atas ϴTO diperlihatkan pada Tabel 4. untuk mengukur suhu ini. Metode perhitungan suhu
1. Faktor beban K (per unit). ini memerlukan masukan berupa faktor beban K,
Nilai faktor beban didefinisikan sebagai K suhu minyak-atas ϴTO yang diperoleh dari
≡ I / IR perhitungan atau dengan pengukuran langsung,
Dalam pengujian dipilih faktor beban, K=1 dan konstanta belitan τw, nilai eksponen belitan m suatu
K=1.1, (K> 1). nilai exponen yang diturunkan secara empiris dan
Rasio rugi-rugi R. dipakai untuk menghitung variasi dari kenaikan suhu
Dalam perhitungan, Nilai rasio rugi-rugi titik-panas ΔϴH dengan perubahan pada beban dan
untuk transformator daya menengah dan besar dipilih berdasarkan pada jenis pendinginan
berpendinginan ON.., OF.. dan OD.. adalah R = transformator.
6.
Suhu lingkungan (ϴA). a. Data masukan
Nilai suhu lingkungan dalam perhitungan, Data masukan untuk menghitung suhu titik-
diambil dari suhu standar IEC, ϴA=20 oC dan panas ϴH yaitu:
dari hasil perhitungan suhu lingkungan efektif 1. Faktor beban K (per unit).
untuk suhu musim panas Tk=30oC, suhu musim Nilai faktor beban didefinisikan sebagai
K ≡ I / IR.

TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 34
Dalam pengujian dipilih faktor beban, K=1 dan Suhu lingkungan
2.50 63.26 83.26
K=1.1, (K> 1). ϴA=20oC
1.50 64.81 84.81
2. Suhu minyak-atas ϴTO
2.50 63.26 92.32
Diperoleh dari perhitungan seperti di atas atau Suhu lingkungan
ϴA=29oC
dengan pengukuran langsung. 1.50 64.81 93.86
3. Konstanta belitan (τw).
Dalam perhitungan, nilai konstanta belitan Transformator daya kapasitas menengah
diambil τw=1. dengan pemakaian metode pendinginan ON..., τTO =
4. Nilai eksponen belitan (m). 2,5 mengalami kenaikan suhu minyak-atas ϴTO lebih
Dalam perhitungan, Nilai eksponen m untuk besar dibandingkan dengan pemakaian metode
transformator daya menengah dan besar pendinginan OF..., dan OD..., masing-masing
berpendinginan untuk ON.. dan OF.., adalah m dengan nilai τTO = 1,5. (Spesifikasi IEC, 1991).
= 1.6, dan untuk OD.., adalah m = 2.0.
3.2.2 Pengaruh suhu lingkungan ϴA
b. Hasil perhitungan suhu titik-panas terhadap suhu titik-panas (ϴH)
(ϴH)
Hasil perhitungan suhu minyak-atas ϴH Dari Tabel 7. dapat dilihat bahwa hasil
dapat dilihat pada Tabel 5. dibawah ini. perhitungan suhu titik-panas ϴH diperoleh dari hasil
penjumlahan suhu lingkungan ϴA, kenaikan suhu
Tabel 5. Hasil perhitungan suhu titik-panas ϴH minyak-atas, dan kenaikan suhu titik-panas.
Peningkatan suhu lingkungan ϴA akan
Kenaikan suhu titik-panas (oC) Suhu
mengakibatkan peningkatan suhu titik-panas ϴH .
Titik-
panas
ΔϴH,R ΔϴH/A,R ΔϴH,U ΔϴH,i ΔϴH ϴH (oC)
Tabel 7. Pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu
ϴA =
50.00 70.00 120.00 50.00 34.50 104.58 titik-panas ϴH
20oC 50.00 70.00 120.00 50.00 34.50 100.02
Kenaikan Kenaikan
Suhu Suhu
50.00 70.00 120.00 50.00 34.50 113.64 suhu suhu
lingkungan Titik-panas
ϴA = ϴA (oC)
minyak-atas titik-panas
ϴH (oC)
29oC 50.00 70.00 120.00 50.00 34.50 109.08 ΔϴTO (oC) ΔϴH (oC)

50.00 70.00 120.00 50.00 56.28 139.54 20.00 50.08 34.50 104.58
ϴA =
20oC 50.00 70.00 120.00 50.00 56.28 141.09 Faktor 20.00 45.52 34.50 100.02
beban
ϴA =
50.00 70.00 120.00 50.00 56.28 148.60 K=1 29.06 50.08 34.50 113.64
29oC 50.00 70.00 120.00 50.00 56.28 150.14 29.06 45.52 34.50 109.08
20.00 63.26 56.28 139.54
3.2 ANALISIS KENAIKAN SUHU Faktor 20.00 64.81 56.28 141.09
beban
3.2.1 Pengaruh suhu lingkungan ϴA K=1.1 29.06 63.26 56.28 148.60
terhadap suhu minyak-atas ϴTO 29.06 64.81 56.28 150.14

Dari Tabel 6. dapat dilihat bahwa hasil


Transformator daya kapasitas menengah
perhitungan suhu minyak- atas ϴTO diperoleh dari
hasil penjumlahan suhu lingkungan ϴA dan kenaikan dengan pemakaian metode pendinginan ON..., τTO =
suhu minyak-atas, sehingga peningkatan suhu 2,5 mengalami kenaikan suhu titik-panas lebih besar
lingkungan ϴA akan mengakibatkan peningkatan dibandingkan dengan pemakaian metode
suhu minyak-atas ϴTO. pendinginan OF..., dan OD..., masing-masing
dengan nilai τTO = 1,5. (Spesifikasi IEC 354, 1991).
Tabel 6. Pengaruh suhu lingkungan
terhadap suhu minyak atas 3.2.3 Hubungan kenaikan suhu lingkungan
terhadap suhu titik-panas
Kenaikan
Konstanta Suhu
Suhu
Minyak-atas
τTO (oC)
minyak-atas
minyak-atas
ϴTO (oC)
Dari Gambar 2. terlihat bahwa pada suhu
ΔϴTO (oC)
lingkungan ϴA = 20oC, suhu titik-panas ϴH =
2.50 50.08
Suhu lingkungan 70.08 104,58oC, dan pada ϴA = 30oC, suhu titik panas ϴH =
ϴA=20oC
1.50 45.52 65.52 149,54oC.
2.50 50.08 Peningkatan suhu lingkungan ϴA
Suhu lingkungan 79.14
ϴA=29oC mengakibatkan peningkatan suhu titik-panas ϴH.
1.50 45.52 74.58

TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 35
Berdasarkan spesifikasi dari IEEE, batas
suhu maksimum 110oC tercapai pada suhu , dimana ϴH adalah suhu
lingkungan ϴA = 25oC. titik-panas.
Dari Gambar 4., terlihat bahwa pada
120 suhu titik-panas ϴH = 28,37oC, umur
Suhu titik-panas oC

transformator 750.000 jam atau 85,6164 tahun.


110 Pada saat kenaikan suhu titik-panas
mencapai ϴH = 37,45oC, umur transformator
100 menjadi 200.000 jam atau 22,8311 tahun.
Pada saat kenaikan suhu titik-panas
90 mencapai ϴH = 47,59oC, umur transformator
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 menjadi 40.000 jam atau 4,5662 tahun.
Suhu lingkungan oC Pada saat suhu titik-panas mencapai ϴH =
116,31oC, umur transformator hanya tersisa 12 jam
atau 0,0014 tahun.

Gambar 2. Grafik hubungan kenaikan variasi suhu Tabel. 8. Hasil perhitungan kenaikan suhu belitan dan
lingkungan terhadap suhu titik panas untuk K=1 p.u. umur transformator

3.3 ANALISIS PEMBEBANAN


Suhu Titik-
Umur trafo nilai Umur trafo
Panas
(Jam) pembagi (Tahun)
Dari Gambar 3., terlihat bahwa pada saat ϴH (oC)
suhu lingkungan ϴA = 20oC, dengan faktor beban
K=1 pu diperoleh suhu titik-panas ϴH = 104,58oC. 28,37 750000 8760 85,6164
Pada saat faktor beban K=1,1 pu diperoleh suhu
37,45 200000 8760 22,8311
titik-panas ϴH = 139,54oC.
Peningkatan faktor beban K mengakibatkan 47,59 40000 8760 4,5662
peningkatan suhu titik-panas ϴH.
58,84 8000 8760 0,9132

160 71,27 1600 8760 0,1826

140
Suhu titik-panas ( oC)

84,95 300 8760 0,0342


120
99,94 60 8760 0,0068
100
80 116,31 12 8760 0,0014
K=1
60
40 K=1.1
20
0 80
umur trafo (jam) x 10,000

20 22 24 26 28 30
60
Suhu lingkungan (oC)
40
20
Gambar 3. Grafik suhu titik panas dengan faktor beban 0
K=1 pu dan K=1.1 pu
28,37

37,45

47,59

58,84

71,27

84,95

99,94

116,31

3.4 HUBUNGAN KENAIKAN SUHU TITIK- suhu titik-panas (ºC)


PANAS BELITAN TERHADAP UMUR
TRANSFORMATOR

Hasil perhitungan kenaikan suhu titik panas Gambar 4. Grafik hubungan suhu titik-panas
belitan dan umur transformator diperlihatkan pada terhadap umur transformator
Tabel 8., di bawah ini.
Dari Gambar 4 grafik dapat diambil
persamaan bentuk umumnya adalah sama dengan

TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 36
4. PENUTUP [7] IEC-76, Part 1, International Electrotechnical
Commission, Power Transformators Temperatur
Rise, Second Edition, 1993.
4.1 KESIMPULAN [8] IEC-76, Part 2, International Electrotechnical
a. Hasil menunjukkan bahwa untuk faktor beban K Commission, Power Transformators Temperatur
= 1 pu, dengan suhu lingkungan sebesar 20oC Rise, Second Edition, 1993.
sampai dengan 29.06oC, kenaikan suhu belitan [9] IEC-354, International Electrotechnical
dan suhu minyak-atas sebesar 45 oC sampai Commission, Loading Guide for Oil-Immersed
dengan 50oC, tidak melebihi batas suhu yang Power Transformators, Second Edition, 1991.
diizinkan sebesar 65oC. Kenaikan suhu titik- [10] (IEC, 1991) "IEC 354-1991 Loading Guide for Oil-
panas sebesar 34.5oC tidak melebihi batas suhu immersed Power Transformers"
yang diizinkan sebesar 80oC. Umur transformator [11] (IEC , 1993) "IEC 72-1 Power Transformers; Part 1:
General",1993-03 second edition
sebesar 16-41 tahun.
[12] (IEC , 1994) "IEC 72-2 Power Transformers; Part 2:
b. Pada faktor beban K=1.1 pu, kenaikan suhu Temperature rise",1994-04 second edition
minyak-atas dan suhu belitan berada pada nilai [13] (IEEE, 1995) "IEEE Std C57.91-1995 IEEE
maksimal yang diizinkan sebesar 65oC. Suhu guide for loading mineral-oil immersed
titik-panas sebesar 140 sampai dengan 150oC transformers"
sudah melebihi suhu yang diizinkan 110oC. [14] IEEE Guide for Loading Mineral-Oil Immersed
Sehingga umur transformator berkisar pada 0.6 Power Transformers, IEEE Standard C57.91,
tahun sampai dengan 1.5 tahun. Institute of Electrical and Electronic Engineers, New
c. Dengan adanya kenaikan faktor beban (K=1 York NY, 1995.
menjadi K=1.1) akan meningkatkan faktor laju [15] IEEE Guide for Protective Relay Applications to
Power Transformers, IEEE Standard C57.91,
penuaan sehingga umur transformator berkurang.
Institute of Electrical and Electronic Engineers, New
York NY, 2000.
4.2 SARAN [16] James H. Harlow, Electric Power Transformator
a. Pemantauan suhu titik-panas secara langsung Engineering, CRC Press LLC, US, 2004.
dapat diterapkan dengan memasang sensor optik [17] Lindsay J.F., Temperatur Rise of an Oil-Filed
pada titik tersebut dan dipasang pada saat Transformator with Varying Load, IEEE
pembuatan transformator tersebut. Transactions on Power Apparatus and Systems,
b. Perlindungan transformator dengan menggunaan Vol.103, n09, pp.2530- 2535, September 1984.
fungsi perlindungan berbasis termal dapat [18] L. L. Grigsby, editor, The Electric Power
Engineering Handbook, CRC Press, Boca Raton,
diterapkan pada sistem SCADA.
FL, 2001.
[19] Popescu M.C., Bulucea C.A.,Perescu L., Improved
DAFTAR PUSTAKA Transformeer Thermal Model, Published by
WSEAS Press, pp.87-97, Romania, October, 2009
[1] Bennon S., Thermal Analysis of Transformator Load [20] (Susa, 2005) Susa D., Lehtonen M., and Nordman
Cycles, Transactions on AIEE, III, Vol.77, pp.21-25, H.," Dynamic Thermal Modelling of Power
April 1958. Transformers", IEEE Transactions on Power
[2] Brancato E.L., Insulation Aging: An Historical and Delivery, Vol. 20, Iss. 1, January 2005, pp. 197 –
Critical Review, IEEE Transactions on Electrical 204
Insulation, Vol.13, n04, pp.308-317, August 1978. [21] SIPROTEC 7UT612 Differential Protection Relay
[3] Dakin T.W., Electrical Insulation Deterioration Instruction Manual, Siemens AG, Nuremburg,
Treated as a Chemical Rate Phenomenon, AIEE Germany, 2002.
Transaction, Vol.67, pp.113-122, 1948.
[4] G. Swift, T. S. Molinski, W. Lehn, A Fundamental
Approach to Transformer Thermal Modeling – Part
I: Theory and Equivalent Circuit, IEEE Transactions
On Power Delivery, Vol. 16, No. 2, April 2001, pp.
171 – 175.
[5] G. Swift, T. S. Molinski, R. Bray, R. Menzies, A
Fundamental Approach to Transformer Thermal
Modeling – Part II: Field Verification, IEEE
Transactions On Power Delivery, Vol. 16, No. 2,
April 2001, pp. 171 – 180
[6] Ilie F., Bulucea C.A., Popescu M.C., Simulations of
Oil-filled Transformator Loss-of-Life Models,
Proceedings of the Applied Computing Conference,
Published by WSEAS Press, pp.195-202,
Vouliagmeni Beach, Greece, September 28-30, 2009

TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 37
LAMPIRAN
KERANGKA PIKIR PENELITIAN

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP KENAIKAN SUHU


PADA BELITAN TRANSFORMATOR DAYA JENISTERENDAM MINYAK

Trasformator
Daya

Identifikasi faktor penyebab


kenaikan suhu

Faktor dari dalam trafo: Faktor dari luar Trafo:


- Rasio rugi-rugi (R) - Faktor beban (K≡ I / I rated)
- Konduktivitas minyak - Arus beban (I rated)
- Konduktivitas belitan & inti - Radiasi matahari
- Suhu lingkungan ϴA
- Konduktivitas bejana

Nilai exponen Kenaikan suhu Kenaikan suhu Nilai exponen


belitan m belitan minyak minyak n

Konstanta belitan Konstanta minyak Suhu lingkungan


τw τTO ϴA

Suhu minyak-atas ϴTO

Hitung
Suhu titik-panas ϴH

Tentukan:
- Faktor penuaan trafo FAA
- Susut-umur (% LoL)

Tentukan
Harapan-hidup
(Umur Trafo)

TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 38
ANALISIS PROSES PENGGAMBARAN PETA JARINGAN JALAN DARI HASIL
SURVAI TRACKING JARINGAN JALAN DENGAN ALAT GPS (STUDI KASUS KOTA
MANADO)

Longdong Jefferson
Theo Kurniawan Sendow

ABSTRAK
Pertumbuhan fisik kota Manado yang sangat cepat mempengaruhi struktur / wajah kota sehingga dalam hal
penyajian informasi dalam bentuk peta, saat ini, menjadi tidak akurat.

Peta jaringan jalan kota Manado merupakan sarana guna memperoleh gambaran data ilmiah jaringan jalan
kota Manado dengan cara menggambarkan berbagai tanda-tanda dan keterangan-keterangan, sehingga mudah dibaca
dan dimengerti. Perkembangan pembangunan dewasa ini membutuhkan penyediaan sarana peta yang akurat dan up to
date secara cepat, untuk mengimbangi perubahan fisik kota atau daerah yang cepat. Penyediaan peta kota, dalam hal
ini peta jaringan jalan kota yang up to date dan akurat meupkan salah satu pendekatan cerdas yang mendukung prinsip
pembangunan yang dikutip dalam tema Seminar “ Green Technology for sustainable development”.

Metoda pemetaan dengan bantuan Global Positioning System (GPS) sebagai cara alternatif penyediaan
perbaikan / revisi peta, dewasa ini patut dikaji secar lebih ilmiah untuk mendapatkan rekomendasi yang dibutuhkan
pada kondisi pembangunan sekarang. GPS merupakan suatu sistem penentuan posisi dengan bantuan perangkat keras
yang mudah berpindah (Mobile). Untuk menentukan posisi, unit penerima GPS menerima sinyal-sinyal dari satelit
GPS dan melakukan perhitungan terhadap sinyal-sinyal tersebut.

Dalam penelitian ini, metode penentuan posisi dengan GPS diujicobakan untuk melakukan revisi
penggambaran struktur jaringan jalan kota di kota Manado.

Kata Kunci : Proses, GPS, Jaringan Jalan.

PENDAHULUAN Barat (kawasan tepi pantai). Perubahan fisik kota


Pertumbuhan fisik kota Manado sangat ini (akibat adanya prasarana jalan dan bangunan
cepat. Hal ini dilihat dengan tumbuhnya berbagai baru) membuat presentasi informasi dalam peta
pusat-pusat kegiatan dalam bidang ekonomi dan kota menjadi tidak akurat lagi. Dengan demikian,
sosial budaya. Pertumbuhan ini dengan sendirinya urgensi akan adanya peta jaringan jalan kota
merubah letak struktur kota sebagai kesatuan Manado menjadi nyata signifikansinya.
(entity) urban. Salah satu aspek penting yang
berperan dalam perubahan ini adalah Dalam perencanaan pembuatan peta jaringan
pengembangan jaringan jalan, baik yang bersifat jalan, diperlukan pekerjaan survai. Untuk dapat
pembuatan jalan baru ataupun peningkatan melakukan pekerjaan survai dengan baik, maka
kualitas jalan. Perubahan dalam tingkat sekunder diperlukan juga alat yang mendukung pekerjaan
ataupun tersier dari struktur kota sebagai fungsi tersebut. Pembuatan peta dengan alat survai
diferensial dari kebijakan pengembangan jalan seperti theodolit dan waterpass membutuhkan
dapat ditemui dengan hadirnya beberapa fasilitas banyak tenaga kerja, menggunakan koordinat
sarana dan prasarana di kota Manado yang lokal, memakan waktu yang lama dan biaya yang
muncul dalam sepuluh tahun terakhir. Sebagai mahal. Untuk itu perlu diujicobakan pemetaan,
contoh dapat disebutkan antara lain; permukiman dalam hal ini revisi peta eksisting, yang lebih
Citra Land Di Manado Selatan, Hotel dan cepat dan murah serta dapat diterima akurasinya.
permukiman GKIC di kawasan Manado Timur, Metode Pemetaan dengan bantuan Global
serta pusat kawasan bisnis Megamall di Manado Positioning System (GPS) merupakan cara

TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 39

Anda mungkin juga menyukai