4128 7863 1 SM PDF
4128 7863 1 SM PDF
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan (1) Menghitung kenaikan suhu minyak-atas; (2) Menghitung kenaikan suhu titik-panas; (3)
Menentukan faktor laju-penuaan dan susut-umur; (4) Menentukan harapan-hidup (umur) dari transformator daya.
Objek penelitian adalah pengaruh pembebanan terhadap kenaikan suhu pada belitan transformator daya jenis
terendam minyak (oil-immersed power transformer). Dalam penelitian ini dapat diketahui seberapa besar harapan-
hidup (umur) transformator daya jika dibebani. Dalam menganalisis kenaikan suhu belitan transformator
menggunakan teori perpindahan panas yang berpedoman pada panduan standar internasional IEC dan IEEE.
Hasil menunjukkan bahwa untuk faktor beban K = 1 pu, dengan suhu lingkungan sebesar 20 oC – 29.06oC,
kenaikan suhu belitan dan suhu minyak-atas sebesar 45 oC – 50oC, tidak melebihi batas suhu yang diizinkan sebesar
65oC. Kenaikan suhu titik-panas sebesar 34.5oC tidak melebihi batas suhu yang diizinkan sebesar 80oC. Umur
transformator pada keadaan pembebanan tersebut sebesar 16-41 tahun. Pada faktor beban K=1.1 pu, kenaikan suhu
minyak-atas dan suhu belitan berada pada nilai maksimal yang diizinkan sebesar 65 oC. Suhu titik-panas sebesar 140-
150oC sudah melebihi suhu yang diizinkan 110 oC. Sehingga umur transformator berkisar pada 0.6 tahun – 1.5 tahun.
Dengan adanya kenaikan faktor beban akan meningkatkan faktor laju penuaan sehingga umur transformator
berkurang.
TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 29
Menghitung kenaikan suhu titik-panas dari minyak isolasi. Kegagalan untuk membatasi suhu ini
transformator daya. yang meningkat sesuai dengan kemampuan termal
Menentukan faktor laju-penuaan dan susut-umur isolasi dan bahan inti, dapat menyebabkan kegagalan
dari transformator daya. prematur dalam transformator.
Menentukan harapan-hidup (umur) dari
transformator daya.
TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 30
Rugi Histeresis (Hysteresis Loss) Forced Oil Circulation; Pendinginan ini terbagi tiga
Rugi histeresis adalah rugi yang disebabkan yaitu:
oleh fluks bolak-balik pada inti besi. Secara empiris Natural cooling dengan sirkulasi minyak
, besar rugi histeresis adalah: Airblast cooling dengan sirkulasi minyak
Ph = Kh.f.Bmaksh (watt) .............. (1) Water cooling dengan sirkulasi minyak
Sebagai lambang pengenal dalam jenis
Rugi arus-pusar (Eddy Current Loss) pendinginan pada transformator dikenal empat jenis
Rugi arus-pusar adalah rugi yang lambang pengenal yaitu:
disebabkan oleh arus pusar pada inti besi Transformator ONAN (Oil Natural Air Natural),
transformator. Secara empiris rugi arus-pusar ialah transformator dengan minyak sebagai
dituliskan: pendingin belitan yang bersirkulasi secara alamiah
dan udara sebagai pendingin luar yang bersirkulasi
Pe = Ke.f2.Bmaksh (watt) ................. (2) secara alamiah pula.
Transformator ONAF (Oil Natural Air Forced),
Rugi-rugi tembaga ialah transformator dengan minyak sebagai
Yang dimaksud dengan rugi tembaga adalah pendingin belitan yang bersirkulasi secara alamiah
rugi-rugi yang disebabkan oleh arus beban yang dan udara sebagai pendingin luar yang bersirkulasi
mengalir pada belitan transformator. Besarnya rugi secara paksa atau buatan.
tembaga tersebut adalah: Transformator OFAF (Oil Forced Air Forced), ialah
Pcu = I2.R (watt) ........................ (3) transformator dengan minyak sebagai pendingin
belitan yang bersirkulasi secara paksa atau buatan
Besarnya rugi tembaga sangat bergantung dan udara sebagai pendingin luar yang bersirkulasi
pada besarnya arus beban, semakin besar arus beban secara paksa atau buatan.
semakin besar pula rugi tembaga yang timbul dan Transformator OFWF (Oil Forced Water Forced)
berubah menjadi panas pada transformator. ialah transformator dengan minyak sebagai
pendingin belitan yang bersirkulasi secara paksa
Pendinginan Transformator atau buatan dan air sebagai pendingin luar yang
Panas yang timbul pada belitan maupun inti bersirkulasi secara paksa atau buatan.
transformator pada saat transformator dibebani tidak
boleh berlebihan karena dapat merusak dan Radiator
menurunkan tahanan isolasi belitan. Untuk Metode dasar untuk pendinginan
mengatasi agar panas yang timbul tidak berlebihan transformator adalah mentransfer panas dari inti dan
maka digunakan minyak pendingin transformator. belitan melalui minyak isolasi. Sirkulasi minyak
Selain pendingin, minyak pendingin transformator mentransfer panas ke radiator eksternal. Radiator
juga berfungsi sebagai isolator. Selain itu meningkatkan luas permukaan pendinginan tangki
pendinginan transformator juga terjadi secara alami, transformator. Pompa dapat digunakan untuk
yaitu berupa udara di sekitar transformator tersebut. meningkatkan aliran minyak dan meningkatkan
Menurut jenis pendinginnya, transformator dapat efisiensi radiator.
dibedakan menjadi dua jenis yaitu Dry Type
Transformer dan Oil-Immersed Transformer.
2.2 MINYAK TRANSFORMATOR
Dry Type Transformer Pada sebuah transformator terdapat dua
Transformator jenis ini paling mudah dalam komponen yang secara aktif membangkitkan energi
pengoperasiannya, karena sistem pendinginan secara panas yaitu besi (inti) dan tembaga (belitan). Bila
alamiah dengan memanfaatkan udara di sekitar energi panas itu tidak disalurkan melalui suatu
transformator sehingga tidak memerlukan biaya sistem pendinginan, maka besi dan tembaga akan
dalam perawatan. mencapai suhu tertinggi sehingga dapat merusak
minyak isolasi. Oleh karena itu belitan dan inti besi
Oil-Immersed Transformer direndam (impregnant) ke dalam minyak
Pada transformator ini terbagi atas beberapa transformator. Minyak ini mempunyai fungsi ganda
macam, yaitu: yaitu sebagai pendingin dan isolasi.
Natural cooling; Pendinginan ini bekerja sendiri dan
hanya dibantu dengan pemasangan radiator untuk 2.3 SUHU LINGKUNGAN (AMBIENT)
sirkulasi minyaknya. Transformator daya yang digunakan di
Air blast cooling; Pendinginan ini dibantu dengan Indonesia, baik produksi lokal maupun produksi luar
pemasangan radiator dan kipas angin (blower). negeri, kebanyakan didesain untuk digunakan pada
suhu lingkungan 20oC, sesuai dengan standar IEC.
TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 31
Sementara data dari Badan Meteorologi dan pada karakteristik bahan tertentu (kapasitas termal,
Geofisika menunjukkan bahwa Indonesia dan koefisien konduktivitas, konveksi, radiasi),
mempunyai suhu lingkungan rata-rata 30oC. bahan anisotropi atau isotropi, parameter geometrik;
Standar pembebanan transformator daya beberapa karakteristiknya tergantung pada suhu.
menggunakan standar IEC yang telah ditetapkan Perpindahan panas dari sumber panas ke
menjadi standar PLN. Berdasarkan standar PLN medium pendingin dapat dibagi menjadi empat
tersebut, dijelaskan bahwa pada suhu titik-panas bagian:
belitan sebesar 98oC (110oC Standar IEEE), maka 1). Dari bagian dalam komponen aktif (gulungan
transformator daya akan mengalami pemburukan dan inti) ke permukaan luarnya yang berhubungan
isolasi yang normal. Suhu 98oC ini ditetapkan dengan minyak; di sini mekanisme perpindahan
berdasarkan suhu sekitar (lingkungan) sebesar 20oC, panas terutama disebabkan konduktivitas;
(30oC Standar IEEE). Dengan kata lain bahwa 2). Dari permukaan luar bagian aktif, ke minyak;
transformator daya tidak akan mengalami kenaikan disini mekanisme perpindahan panas ini terutama
susut-umur jika suhu titik-panas (hot-spot disebabkan oleh konveksi minyak;
temperatur) tidak melebihi nilai 98oC (110 oC untuk 3). Dari minyak ke permukaan luar tangki; dengan
Standar IEEE). mengabaikan lebar tangki (di mana perpindahan
Suhu lingkungan (ambient temperature) panas disebabkan konduktivitas) dapat disumsikan
adalah suhu udara sekeliling transformator. Untuk bahwa konveksi minyak adalah mekanisme utama
transformator pasangan luar yang berpendingin perpindahan panas;
udara, suhu lingkungan yang diambil adalah suhu 4). Dari bagian luar permukaan tangki ke media
udara dimana transformator tersebut ditempatkan. pendinginan luar (udara); di sini, panas yang hilang
Jika suhu lingkungan berubah-ubah selama dengan konveksi udara dan radiasi.
pembebanan, maka digunakan nilai suhu lingkungan
efektif. Suhu lingkungan efektif (weighted ambient 2.5 OPERASIONAL RANSFORMATOR
temperature) adalah suhu lingkungan yang konstan
pada selang waktu tertentu yang menyebabkan Dampak Suhu Minyak
penuaan yang sama dengan pengaruh suhu Peningkatkan beban transformator akan
lingkungan yang berubah-ubah pada selang waktu meningkatkan suhu minyak isolasi, sehingga beban
tersebut (hari, bulan, tahun). Jika perubahan suhu di atas rating perancangan menimbulkan resiko.
tersebut besar, maka digunakan persamaan (4) untuk Batas suhu didefinisikan dalam Panduan IEEE untuk
memperoleh nilai suhu lingkungan efektif, karena pembebanan transformator daya jenis terendam-
nilainya berbeda dengan nilai rata-rata yang dihitung minyak mineral, seperti pada Tabel 2.
secara aritmetika. Salah satu kerugian dalam transformator
ϴA=20log ∑ ....... (4) pada saat kondisi suhu-lebih adalah hilangnya umur
isolasi. Umur isolasi kertas halus ini didasarkan pada
suhu, kadar air, dan kadar oksigen dari waktu ke
Pada Tabel 1. diperlihatkan hubungan antara
waktu. Penggunaan minyak untuk meminimalkan
suhu lingkungan efektif dengan beban yang
dampak kelembaban dan oksigen pada umur isolasi.
diizinkan untuk memperoleh susut-umur normal
Oleh karena itu, studi umur transformator
menurut standar IEC 354.
menggunakan suhu titik-terpanas minyak memiliki
Tabel 1. Hubungan antara beban dengan suhu lingkungan hubungan yang berkaitan dengan menentukan umur
Suhu transformator.
lingkungan 0 10 20 30 40
Tabel 2. Batasan suhu dan umur trafo pada suhu
(oC) lingkungan 30ºC
Beban (p.u) 1.17 1.09 1.00 0.91 0.81
Suhu
Sumber: Publikasi IEC 354, 1991. Variabel Keterangan
(oC)
Kenaikan suhu Diatas suhu
2.4 MODEL TERMAL 65
belitan rata-rata lingkungan
Hukum Termal menentukan bahwa aliran Kenaikan suhu titik-
80
Diatas suhu
fluks termal dari temperatur yang lebih tinggi ke panas lingkungan
bagian temperatur yang lebih rendah, sampai Kenaikan suhu Diatas suhu
65
minyak-atas lingkungan
tercapai kesetimbangan termal. Batas suhu titik-
Transisi suhu panas di antara bagian-bagian 110 absolut
panas maksimum
yang lebih tinggi dan lebih rendah dapat dicapai 20.55
Rata-rata umur trafo
melalui konduksi, konveksi dan radiasi. Masing- normal
tahun
masing mekanisme perpindahan panas bergantung (180000
TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 32
jam) ϴTO = ϴA + ΔϴT ...................... (9)
TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 33
Keempat keadaan ini adalah perkiraan umur hujan Th=28oC, diperoleh ϴA=29.06 oC,
pada pembebanan normal (NLE), beban yang (untuk sampel ϴA > 20oC).
direncanakan di luar rating rancangan (PLBN), Dari profil suhu Manado dan sekitarnya,
pembebanan darurat jangka panjang (LTE), dan berdasarkan persamaan (9) diperoleh suhu
pembebanan darurat jangka pendek (STE). Untuk lingkungan efektif tahunan sebesar ϴA=26.08oC.
masing-masing kondisi, Panduan untuk pembebanan Nilai eksponen minyak (n).
mengizinkan suhu titik-panas pada belitan, dan Dalam perhitungan, Nilai eksponen n untuk
susut-umur (Loss of Life) seperti pada Tabel 3. transformator daya menengah dan besar
berpendinginan untuk ON.., adalah n = 0.9,
Tabel 3. Keadaan Pembebanan Transformator dan untuk OF.. dan OD.. adalah n = 1.0.
Konstanta minyak-atas (τTO).
NLE PLBN LTE STE Dalam perhitungan, Nilai konstanta minyak-atas
(τTO) untuk transformator daya menengah dan
Suhu
1050C 110oC 110oC 110oC
besar berpendinginan untuk ON.., adalah τTO
minyak
-atas = 2.5, dan untuk OF.. dan OD.. adalah τTO =
Suhu 1.5.
titik- 110oC 130oC 140oC 180oC b. Hasil perhitungan suhu minyak-atas
panas (ϴTO)
Faktor
susut- 1.0000 6.9842 17.1994 424.9218 Hasil perhitungan suhu minyak-atas
umur ϴTO dapat dilihat pada Tabel 4. dibawah ini.
Umur 65,000 9,307 3,779
153 jam
trafo jam jam jam Tabel 4. Hasil perhitungan suhu minyak-atas
Sumber: Standard IEEE, 1999. (ϴTO)
lingkungan ϴA, nilai eksponen minyak n suatu nilai 55.00 65.00 63.83 63.26 83.26
exponen yang diturunkan secara empiris untuk Fak-
55.00 65.00 64.90 64.81 84.81
tor
menghitung variasi dari kenaikan suhu minyak-atas beban
55.00 65.00 63.83 63.26 92.32
K=1.1
ΔϴTO dengan perubahan pada beban dan dipilih
55.00 65.00 64.90 64.81 93.86
berdasarkan jenis pendinginan transformator dan
konstanta minyak-atas τTO.
3.1.2 Perhitungan Suhu Titik-Panas
a. Data masukan Suhu titik-panas ϴH adalah suhu yang paling
Data masukan untuk menghitung suhu umum yang akan dihitung karena kesulitan praktis
minyak atas ϴTO diperlihatkan pada Tabel 4. untuk mengukur suhu ini. Metode perhitungan suhu
1. Faktor beban K (per unit). ini memerlukan masukan berupa faktor beban K,
Nilai faktor beban didefinisikan sebagai K suhu minyak-atas ϴTO yang diperoleh dari
≡ I / IR perhitungan atau dengan pengukuran langsung,
Dalam pengujian dipilih faktor beban, K=1 dan konstanta belitan τw, nilai eksponen belitan m suatu
K=1.1, (K> 1). nilai exponen yang diturunkan secara empiris dan
Rasio rugi-rugi R. dipakai untuk menghitung variasi dari kenaikan suhu
Dalam perhitungan, Nilai rasio rugi-rugi titik-panas ΔϴH dengan perubahan pada beban dan
untuk transformator daya menengah dan besar dipilih berdasarkan pada jenis pendinginan
berpendinginan ON.., OF.. dan OD.. adalah R = transformator.
6.
Suhu lingkungan (ϴA). a. Data masukan
Nilai suhu lingkungan dalam perhitungan, Data masukan untuk menghitung suhu titik-
diambil dari suhu standar IEC, ϴA=20 oC dan panas ϴH yaitu:
dari hasil perhitungan suhu lingkungan efektif 1. Faktor beban K (per unit).
untuk suhu musim panas Tk=30oC, suhu musim Nilai faktor beban didefinisikan sebagai
K ≡ I / IR.
TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 34
Dalam pengujian dipilih faktor beban, K=1 dan Suhu lingkungan
2.50 63.26 83.26
K=1.1, (K> 1). ϴA=20oC
1.50 64.81 84.81
2. Suhu minyak-atas ϴTO
2.50 63.26 92.32
Diperoleh dari perhitungan seperti di atas atau Suhu lingkungan
ϴA=29oC
dengan pengukuran langsung. 1.50 64.81 93.86
3. Konstanta belitan (τw).
Dalam perhitungan, nilai konstanta belitan Transformator daya kapasitas menengah
diambil τw=1. dengan pemakaian metode pendinginan ON..., τTO =
4. Nilai eksponen belitan (m). 2,5 mengalami kenaikan suhu minyak-atas ϴTO lebih
Dalam perhitungan, Nilai eksponen m untuk besar dibandingkan dengan pemakaian metode
transformator daya menengah dan besar pendinginan OF..., dan OD..., masing-masing
berpendinginan untuk ON.. dan OF.., adalah m dengan nilai τTO = 1,5. (Spesifikasi IEC, 1991).
= 1.6, dan untuk OD.., adalah m = 2.0.
3.2.2 Pengaruh suhu lingkungan ϴA
b. Hasil perhitungan suhu titik-panas terhadap suhu titik-panas (ϴH)
(ϴH)
Hasil perhitungan suhu minyak-atas ϴH Dari Tabel 7. dapat dilihat bahwa hasil
dapat dilihat pada Tabel 5. dibawah ini. perhitungan suhu titik-panas ϴH diperoleh dari hasil
penjumlahan suhu lingkungan ϴA, kenaikan suhu
Tabel 5. Hasil perhitungan suhu titik-panas ϴH minyak-atas, dan kenaikan suhu titik-panas.
Peningkatan suhu lingkungan ϴA akan
Kenaikan suhu titik-panas (oC) Suhu
mengakibatkan peningkatan suhu titik-panas ϴH .
Titik-
panas
ΔϴH,R ΔϴH/A,R ΔϴH,U ΔϴH,i ΔϴH ϴH (oC)
Tabel 7. Pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu
ϴA =
50.00 70.00 120.00 50.00 34.50 104.58 titik-panas ϴH
20oC 50.00 70.00 120.00 50.00 34.50 100.02
Kenaikan Kenaikan
Suhu Suhu
50.00 70.00 120.00 50.00 34.50 113.64 suhu suhu
lingkungan Titik-panas
ϴA = ϴA (oC)
minyak-atas titik-panas
ϴH (oC)
29oC 50.00 70.00 120.00 50.00 34.50 109.08 ΔϴTO (oC) ΔϴH (oC)
50.00 70.00 120.00 50.00 56.28 139.54 20.00 50.08 34.50 104.58
ϴA =
20oC 50.00 70.00 120.00 50.00 56.28 141.09 Faktor 20.00 45.52 34.50 100.02
beban
ϴA =
50.00 70.00 120.00 50.00 56.28 148.60 K=1 29.06 50.08 34.50 113.64
29oC 50.00 70.00 120.00 50.00 56.28 150.14 29.06 45.52 34.50 109.08
20.00 63.26 56.28 139.54
3.2 ANALISIS KENAIKAN SUHU Faktor 20.00 64.81 56.28 141.09
beban
3.2.1 Pengaruh suhu lingkungan ϴA K=1.1 29.06 63.26 56.28 148.60
terhadap suhu minyak-atas ϴTO 29.06 64.81 56.28 150.14
TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 35
Berdasarkan spesifikasi dari IEEE, batas
suhu maksimum 110oC tercapai pada suhu , dimana ϴH adalah suhu
lingkungan ϴA = 25oC. titik-panas.
Dari Gambar 4., terlihat bahwa pada
120 suhu titik-panas ϴH = 28,37oC, umur
Suhu titik-panas oC
Gambar 2. Grafik hubungan kenaikan variasi suhu Tabel. 8. Hasil perhitungan kenaikan suhu belitan dan
lingkungan terhadap suhu titik panas untuk K=1 p.u. umur transformator
140
Suhu titik-panas ( oC)
20 22 24 26 28 30
60
Suhu lingkungan (oC)
40
20
Gambar 3. Grafik suhu titik panas dengan faktor beban 0
K=1 pu dan K=1.1 pu
28,37
37,45
47,59
58,84
71,27
84,95
99,94
116,31
Hasil perhitungan kenaikan suhu titik panas Gambar 4. Grafik hubungan suhu titik-panas
belitan dan umur transformator diperlihatkan pada terhadap umur transformator
Tabel 8., di bawah ini.
Dari Gambar 4 grafik dapat diambil
persamaan bentuk umumnya adalah sama dengan
TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 36
4. PENUTUP [7] IEC-76, Part 1, International Electrotechnical
Commission, Power Transformators Temperatur
Rise, Second Edition, 1993.
4.1 KESIMPULAN [8] IEC-76, Part 2, International Electrotechnical
a. Hasil menunjukkan bahwa untuk faktor beban K Commission, Power Transformators Temperatur
= 1 pu, dengan suhu lingkungan sebesar 20oC Rise, Second Edition, 1993.
sampai dengan 29.06oC, kenaikan suhu belitan [9] IEC-354, International Electrotechnical
dan suhu minyak-atas sebesar 45 oC sampai Commission, Loading Guide for Oil-Immersed
dengan 50oC, tidak melebihi batas suhu yang Power Transformators, Second Edition, 1991.
diizinkan sebesar 65oC. Kenaikan suhu titik- [10] (IEC, 1991) "IEC 354-1991 Loading Guide for Oil-
panas sebesar 34.5oC tidak melebihi batas suhu immersed Power Transformers"
yang diizinkan sebesar 80oC. Umur transformator [11] (IEC , 1993) "IEC 72-1 Power Transformers; Part 1:
General",1993-03 second edition
sebesar 16-41 tahun.
[12] (IEC , 1994) "IEC 72-2 Power Transformers; Part 2:
b. Pada faktor beban K=1.1 pu, kenaikan suhu Temperature rise",1994-04 second edition
minyak-atas dan suhu belitan berada pada nilai [13] (IEEE, 1995) "IEEE Std C57.91-1995 IEEE
maksimal yang diizinkan sebesar 65oC. Suhu guide for loading mineral-oil immersed
titik-panas sebesar 140 sampai dengan 150oC transformers"
sudah melebihi suhu yang diizinkan 110oC. [14] IEEE Guide for Loading Mineral-Oil Immersed
Sehingga umur transformator berkisar pada 0.6 Power Transformers, IEEE Standard C57.91,
tahun sampai dengan 1.5 tahun. Institute of Electrical and Electronic Engineers, New
c. Dengan adanya kenaikan faktor beban (K=1 York NY, 1995.
menjadi K=1.1) akan meningkatkan faktor laju [15] IEEE Guide for Protective Relay Applications to
Power Transformers, IEEE Standard C57.91,
penuaan sehingga umur transformator berkurang.
Institute of Electrical and Electronic Engineers, New
York NY, 2000.
4.2 SARAN [16] James H. Harlow, Electric Power Transformator
a. Pemantauan suhu titik-panas secara langsung Engineering, CRC Press LLC, US, 2004.
dapat diterapkan dengan memasang sensor optik [17] Lindsay J.F., Temperatur Rise of an Oil-Filed
pada titik tersebut dan dipasang pada saat Transformator with Varying Load, IEEE
pembuatan transformator tersebut. Transactions on Power Apparatus and Systems,
b. Perlindungan transformator dengan menggunaan Vol.103, n09, pp.2530- 2535, September 1984.
fungsi perlindungan berbasis termal dapat [18] L. L. Grigsby, editor, The Electric Power
Engineering Handbook, CRC Press, Boca Raton,
diterapkan pada sistem SCADA.
FL, 2001.
[19] Popescu M.C., Bulucea C.A.,Perescu L., Improved
DAFTAR PUSTAKA Transformeer Thermal Model, Published by
WSEAS Press, pp.87-97, Romania, October, 2009
[1] Bennon S., Thermal Analysis of Transformator Load [20] (Susa, 2005) Susa D., Lehtonen M., and Nordman
Cycles, Transactions on AIEE, III, Vol.77, pp.21-25, H.," Dynamic Thermal Modelling of Power
April 1958. Transformers", IEEE Transactions on Power
[2] Brancato E.L., Insulation Aging: An Historical and Delivery, Vol. 20, Iss. 1, January 2005, pp. 197 –
Critical Review, IEEE Transactions on Electrical 204
Insulation, Vol.13, n04, pp.308-317, August 1978. [21] SIPROTEC 7UT612 Differential Protection Relay
[3] Dakin T.W., Electrical Insulation Deterioration Instruction Manual, Siemens AG, Nuremburg,
Treated as a Chemical Rate Phenomenon, AIEE Germany, 2002.
Transaction, Vol.67, pp.113-122, 1948.
[4] G. Swift, T. S. Molinski, W. Lehn, A Fundamental
Approach to Transformer Thermal Modeling – Part
I: Theory and Equivalent Circuit, IEEE Transactions
On Power Delivery, Vol. 16, No. 2, April 2001, pp.
171 – 175.
[5] G. Swift, T. S. Molinski, R. Bray, R. Menzies, A
Fundamental Approach to Transformer Thermal
Modeling – Part II: Field Verification, IEEE
Transactions On Power Delivery, Vol. 16, No. 2,
April 2001, pp. 171 – 180
[6] Ilie F., Bulucea C.A., Popescu M.C., Simulations of
Oil-filled Transformator Loss-of-Life Models,
Proceedings of the Applied Computing Conference,
Published by WSEAS Press, pp.195-202,
Vouliagmeni Beach, Greece, September 28-30, 2009
TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 37
LAMPIRAN
KERANGKA PIKIR PENELITIAN
Trasformator
Daya
Hitung
Suhu titik-panas ϴH
Tentukan:
- Faktor penuaan trafo FAA
- Susut-umur (% LoL)
Tentukan
Harapan-hidup
(Umur Trafo)
TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 38
ANALISIS PROSES PENGGAMBARAN PETA JARINGAN JALAN DARI HASIL
SURVAI TRACKING JARINGAN JALAN DENGAN ALAT GPS (STUDI KASUS KOTA
MANADO)
Longdong Jefferson
Theo Kurniawan Sendow
ABSTRAK
Pertumbuhan fisik kota Manado yang sangat cepat mempengaruhi struktur / wajah kota sehingga dalam hal
penyajian informasi dalam bentuk peta, saat ini, menjadi tidak akurat.
Peta jaringan jalan kota Manado merupakan sarana guna memperoleh gambaran data ilmiah jaringan jalan
kota Manado dengan cara menggambarkan berbagai tanda-tanda dan keterangan-keterangan, sehingga mudah dibaca
dan dimengerti. Perkembangan pembangunan dewasa ini membutuhkan penyediaan sarana peta yang akurat dan up to
date secara cepat, untuk mengimbangi perubahan fisik kota atau daerah yang cepat. Penyediaan peta kota, dalam hal
ini peta jaringan jalan kota yang up to date dan akurat meupkan salah satu pendekatan cerdas yang mendukung prinsip
pembangunan yang dikutip dalam tema Seminar “ Green Technology for sustainable development”.
Metoda pemetaan dengan bantuan Global Positioning System (GPS) sebagai cara alternatif penyediaan
perbaikan / revisi peta, dewasa ini patut dikaji secar lebih ilmiah untuk mendapatkan rekomendasi yang dibutuhkan
pada kondisi pembangunan sekarang. GPS merupakan suatu sistem penentuan posisi dengan bantuan perangkat keras
yang mudah berpindah (Mobile). Untuk menentukan posisi, unit penerima GPS menerima sinyal-sinyal dari satelit
GPS dan melakukan perhitungan terhadap sinyal-sinyal tersebut.
Dalam penelitian ini, metode penentuan posisi dengan GPS diujicobakan untuk melakukan revisi
penggambaran struktur jaringan jalan kota di kota Manado.
TEKNO/Volume07/No.52/April 2010 39