ISOLASI SOSIAL
A. MASALAH UTAMA
Isolasi Sosial
1. Pengertian
Isolasi sosial adalah suatu sikap dimana individu menghindari diri dari interaksi dengan
orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai
kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi, atau kegagalan. Ia mempunyai
kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan orang lain, yang dimanifeetasikan
dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian, dan tidak sanggup membagi pengamatan
dengan orang lain ( Balitbang, 2007 )
Isolasi sosial adalah percobaan menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari
hubungan dengan orang lain (Keliat, budi anna 1998)
Kesimpulan : isolasi sosial adalah suatu keadaan dimana indifidu tidak mau mengadakan
interaksi terhadap komunitas disekitarnya, atau sengaja menghindari untuk berinteraksi yang
dikarnakan orang lain atau keadaan disekitar diangap mengancam bagi indifidu tersebut.
Berikut ini adalah tanda dan gejala klien dengan isolasi sosial.
a. Kurang spontan
f. Mengisolasi diri
j. Aktivitas menurun
l. Rendah diri
m. Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus / janin ( khususnya pada posisi tidur )
3. Rentang respon
Manusia adalah mahluk sosial, untuk mencapai kepuasan dalam kehidupan, mereka
harus membina hubungan interpersonal yang positif, hubungan interpersonal yang sehat
terjadi Jika individu yang terlibat saling merasakan kedekatan sementara identitas peribadi
masih tetap dipertahankan.
Jika perlu untuk membina perasaan saling tergantung yang merupakan kesimbangan
antara ketergantungan dan kemandirian dalam suatu hubungan
Perilaku yang teramati pada respon sosial maladaftip mewakili upaya individu untuk
mengatasi ansietas yang berhubungan dengan kesepian, rasa takut, kemarahan, malu, rasa
bersalahdan merasa tidak aman. Sering kali respon yang terjadi meliputi menipulasi,
narkisme infulsip
Interdependen Curiga
a. Respon adaptif adalah respon yang diterima oleh norma-norma sosial dan kebudayaaan
yang berlaku dimana individu tersebut menyelesaikan masalahnya masih dalam batas normal.
4. Faktor predisposisi
b. Factor biologi
Genetic adalah salah satu factor pendukung ganguan jiwa, fakor genetic dapat
menunjang terhadap respon sosial maladaptive ada bukri terdahulu tentang terlibatnya
neurotransmitter dalam perkembangan ganguan ini namun tahap masih diperlukan penelitian
lebih lanjut.
Factor sosial budaya dapat menjadi factor pendukung terjadinya ganguan dalm membina
hubungan dengan orang lain, misalnya angota keluarga, yang tidak produktif, diasingkan dari
orang lain.
5. Faktor presipitasi
Stressor pencetus pada umumnya mencakup kejadian kehidupan yang penuh stress
seperti kehilangan yang mempengaruhi kemampuan individu untuk berhubungan dengan
orang lain dan menyebabkan ansietas.
Stress dapat ditimbulkan oleh menurunnya stabilitas unit keluar dan berpisah dengan
orang yang berarti dalam kehidupannya, misalnya dirawat di rumah sakit.
b. Stressor psikologis
6. Mekanisme koping
a. Proyeksi adalah keinginan yang tidak dapat ditoleransi ,mencurahkan emosi kepada
oranglain, Karena kesalahan yang dilakukan sendiri.
c. Represi adalah menekan perasaan atau pengalaman yang menyakitkan atau komflik
atau ingatan dari kesadaran yang cendrung memperkuat mekanisme ego lainya
7. Perilaku
a. Menarik diri :
b. Curiga :
c. Manipulasi :
kurang asertif, isolasi sosial, harga diri rendah, tergantung pd orang lain,
ekspresi perasaan tidak langsung pada tujuan.
C. DATA YAN PERLU DIKAJI
Objektif:
· Kurang spontan
· Mengisolasi diri
· Aktivitas menurun
· Rendah diri
1. Isolasi sosial
6. Intoleransi aktivitas
E. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
isolasi sosial
e. Klien mengetahui tempat rujukan dan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi klien.
f. POHON MASALAH
DAFTAR PUSTAKA
Stuart, Gaill Wiscare (1998), Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3. (Yuni. S.
hamid:penerjemah) EGC ; Jakarta.
Issacs (2004), Panduan Bealajar keperawatn Kesehatan Jiwa dan Psikiatri, Edisi 3. (Praty
Rahayuningsih, penerjemah) EGC ; Jakarta