Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN TN.

L DENGAN DIAGNOSA
SPINAL CORD INJURY
DI RUANG PERAWATAN LONTARA 3 BAWAH BELAKANG (NEURO)
RS WAHIDIN SUDIROHUSODO
TAHUN 2018

OLEH

KELOMPOK 7

YULINAR SYAM
LENI DIRGAHAYU
IRNA SATRIANI
IKA JULIANTY A
INDAH GITA CAHYANI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)

Nama/RM : Tn. L / 814631

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 33 tahun

Ruangan : Lontara 3 Bawah Belakang (Neuro)

Data Pengkajian

Tanggal :21-05-2018 Jam : 09.45 S :36,7 P :36 N :60 SaO2 :98

Cara dengan : TD : 90/50 mmHG

⃝ Brankard ⃝Kursiroda Cara Ukur : ⃝ Berdiri ⃝Berbaring ⃝ Duduk

⃝Brankard ⃝ Lainnya : Tempat Tidur

Datang melalui : TB : 160 cm LLA : 25 cm IMT : 21,25

⃝ UGD ⃝ Poliklinik

⃝ OK ⃝Lainnya :

Diagnosa Masuk : Trauma servical

Diagnosis Medis : Fraktur servikal suspect spinal cord injury

Keluhan utama : banyak lendir yang mengganggu di tenggorokan, tidak mampu bergerak,

Riwayat Keluhan utama : Kesadaran menurun

Riwayat Alergi : Ada/ Tidak

⃝ Makanan laut : ⃝ Udara dingin ⃝ Lainnya : Bubur, susu

⃝ Obat : ⃝Debu

Penggunaan alat bantu : Ya/ Tidak

⃝ Kacamata/lensakontak ⃝ Alat bantu dengar ⃝ Lainnya :

⃝ Gigi palsu ⃝ Kruk/walker/kursiroda

Riwayat Pasien

Riwayat penyakit : Ya/tidak


⃝Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : ⃝ Kanker:

⃝ Penyakit jantung : ⃝Asma : ⃝ Hepatitis : ⃝ Stroke:

⃝ TB : paru ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya :

Riwayat operasi : Ya/tidak

Merokok : Ya/tidak

Konsumsi alkohol : Ya/tidak

Riwayat Penyakit Keluarga

⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : - ⃝ Diabetes : - ⃝ Kanker: -

⃝ Penyakit jantung ⃝ Asma :- ⃝ Hepatitis : - ⃝ Stroke

⃝ TB : - ⃝ Gangguan mental : - ⃝ Lainnya : -

Psikososial/Ekonomi

Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝Menikah ⃝ Janda/duda

Keluarga : ⃝tinggal bersama ⃝ tinggalsendiri

Tempat tinggal : ⃝Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :

Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan ⃝ Lainnya :Buruh

Status emosi : ⃝Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif

Pengalaman hospitalisasi : Ya/ tidak

Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝Keluarga ⃝ Lainnya :


Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian yang tidak normal)

⃝Gangguan Penglihatan : Tidak

⃝Gangguan pendengaran : Tidak


MATA, TELINGA, HIDUNG

⃝ Gangguan penciuman : Tidak

⃝Kemerahan : Tidak ⃝Bengkak: Tidak ⃝Drainase: Tidak

⃝Nyeri: Tidak ⃝Lesi: Tidak

Catatan: Normal

⃝ Asimetri: ⃝ Takipnea : ⃝ Crackles : ⃝Kananatas/bawah⃝Kiriatas/bawah

⃝Bentuk dada : Simetris ⃝ Bradipnea : ⃝ Sputum-warna : bening

⃝Batuk : Batuk berlendir ⃝Dispnea : Respirasi (36)


RESPIRASI

⃝Wheezing:⃝Kananatas/bawah⃝Kiriatas/bawah⃝ ModulasiO2 : …lpmvia…

Catatan :

 Batuk berlendir dirasakan saat hari pertama dirawat di rumah sakit,


 klien tidak dapat melakukan batuk efektif
 klien mengeluarkan sputum dalam jumlah banyak

⃝ Takikardi : ⃝Iregular: ⃝ Tingling: ⃝ Edema:

⃝ Bradikardi: ⃝ Murmur: ⃝ Mati rasa : ⃝ Nadi tidak teraba:


VASKULAR
KARDIO

Catatan : Normal

⃝ Distensi ⃝ Hipoperistaltik : 1x per menit

⃝Anoreksia: ⃝ Diare: ⃝ Inkontinensia:

⃝ Rigiditas: ⃝ Hiperperistaltik : ⃝ Disfagia: ⃝ Konstipasi: ⃝ Ostomi:


INTESTINAL
GASTRO

⃝ Diet khusus: ⃝ Intoleransi diit:

Catatan :

 keluarga klien mengatakan bahwa sejak 4 hari yang lalu


 klien belum pernah Buang Air Besar.
 Bising usus: 1x per menit
⃝ penurunan BB > 10% satu bulan terakhir: ⃝ Dekubitus : Stage 1/2/3/4

⃝perubahan nafsu makan lebih dari 3 hari: ⃝ TPN/PPN/tube feeding


NUTRISI

⃝Diare-frekuensi : /hari ⃝ Malnutrisi

Catatan : Makanan tiap hari dihabiskan melalui selang NGT (Bubur, Susu dan obat-obatan)

⃝ Disuria ⃝ Hesitansi ⃝ Nokturia ⃝Folley ⃝ Menopause ⃝ Lendir


GENITOURINARI/

⃝ Frekuensi: ⃝ Inkontinensia ⃝ hematuria ⃝ Urostomy ⃝ Kehamilan


GINEKOLOGI

Catatan : Terpasang folley catheter dan didapatkan hematuria pada urine bag. Hematuria
terjadi sejak pasien dirawat di rumah sakit

⃝ Konfusi ⃝ Sedasi ⃝ Pupil non reaktif ⃝ vertigo ⃝ Tremor ⃝ tidak seimbang

⃝ Koma ⃝ letargi ⃝ afasia ⃝Sakit kepala ⃝ mati rasa ⃝ Paralise

⃝ Semi-koma ⃝ Suara serak ⃝ Seizure ⃝ Tingling ⃝ Kelemahan

Catatan :

K= 1 1
1 1

T=
NEUROLOGI

RF= DBN DBN

RP= Negative Negative


Negative Negative

⃝ Bengkak ⃝ Diaforesis ⃝ Lembab


INTEGUMEN

⃝ prosthesis ⃝Warna kulit : sawo matang ⃝teraba panas

⃝ atrofi/deformitas ⃝ turgor buruk ⃝ teraba dingin ⃝ Drainase


Gambaran area luka dan jelaskan karakteristik luka (Gambarkan lukanya)

Catatan : Normal

Kondisi fisik 1. Sangat buruk 2. Buruk 3. Sedang 4. Baik 3


NORTON SCALE (Skin Risk Assessment)

Kondisi mental 1. Stupor 2. Konfusi 3. Apatis 4. Sadar 4

Aktivitas 1. Ditempat 2. Kursi 3. Jalan 4. Jalan Sendiri 1


tidur roda dengan
bantuan
Mobilitas 1. Tidak 2. Sangat 3. Agak 4. Bebas 1
mampu terbata terbatas bergerak
bergerak s
Inkontinensia 1. Inkontinen 2. Selalu 3. Kadang- 4. Inkontinen 4
urin dan alvi inkonti kadang
nen inkontinen
urin urin
Ket : Skor 13
< 12 : resiko tinggi decubitus, 12-15 resiko sedang decubitus, 16-20 :
resiko rendah

Mengendalikan rangsang 0. Perlu pencahar 1. Kadang perlu 2. Mandiri


pencahar
BAB

Mengendalikan rangsang 0. Pakai kateter/ 1. Kadang tak 2. Mandiri


BAK tak terkendali terkendali

Membersihkan diri 0. Butuh bantuan 1. Mandiri


BARTEL INDEX (Function

al Status Assassment)

Melepas dan memakai 0. Tergantung 1. Tergantung 2. Mandiri


celana, membersihkan, orang lain pada
menyiram jamban pada setiap beberapa
kegiatan kegiatan
Makan 0. Tidak mampu 1. Perlu dibantu 2. Mandiri
memotong
makanan
Berubah posisi dari 0. Tidak mampu 1. Dibantu lebih 2. Dibantu 1 3. Mandiri
berbaring ke duduk dari 2 orang atau 2 orang

Berpindah/berjalan 0. Tidak mampu 1. Dengan kursi 2. dibantu 1 3. mandiri


roda orang
Memakai baju 0. tergantung 1. sebagian 2. mandiri
dibantu
Naik turun tangga 0. tidak mampu 1. sebagian 2. mandiri
dibantu
Mandi 0. tergantung 1. mandiri

Total Skor 0

Keterangan :

20 : Mandiri, 12-19 : ketergantungan ringan, 9-11 : ketergantungan sedang, 5-8 : ketergantungan berat,

0-4 : ketergantungan total

Catatan: keluarga klien mengatakan klien tidak pernah mandi sejak masuk rumah sakit

Riwayat jatuh 3 bulan Tidak = 0 Ya = 25 0


terakhir

Diagnosis medis sekunder> 1 Tidak = 0 Ya = 15 15

Alat bantu jalan Dibantu orang = 0 Penopang = 15 Furniture = 30 0

Menggunakan infus Tidak = 0 Ya = 25 0


FALL RISK

Cara berjalan/berpindah Bed rest = 0 Lemah = 15 Terganggu = 30 0

Status mental Orientasi sesuai = Orientasi tidak 0


0 sesuai = 15

Total Skor 15

Keterangan :

0-24 : tidak beresiko, 25-50 : resiko rendah, > 50 : resiko tinggi

Skala nyeri : - ⃝Skala angka ⃝ Face scale

Lokasi : -

Onset : -

Paliatif : -
NYERI

Kualitas : -

Medikasi : -

Efek nyeri : -

⃝ Hubungan relasi ⃝tidur ⃝ Nafsu makan ⃝aktivitas ⃝ Emosi ⃝ Lainnya :

Obat Dosis/Rute Tujuan Cara Kerja Obat

Ceftriaxone 195 gr/12 jam/ iv Ceftriaxonee Ceftriaxone bekerja dengan


MEDIKASI

termasuk ke dalam menghambat sintesis


kelas antibiotic mucopeptide di dinding sel
bernama bakteri. Beta-laktam bagian
cephalosporin yang dari ceftriaxone mengikat
bekerja dengan carboxypeptidases,
cara mengentikan endopeptidases dan
pertumbuhan transpeptidases dalam
bakteri. membrane sitoplasma
bakteri. Ceftriaxone
menghasilkan pembentukan
dinding sel yang rusak dan
kematian sel. Menghambat
sintesis dinding sel bakteri
dengan berikatan dengan
satu atau lebih ikatan protein
penisilin yang selanjutnya
akan menghambat tahap
transpeptidasi sintesis
peptidogliken dinding sel
bakteri.

Metronidazole 500 g/ iv Obat ini bertujuan Obat bekerja dengan cara


sebagai antibiotik metronidhazole diarbsorbsi
oleh bakteri dan protozoa.
Setelah terarbsorbsi, obat ini
akan direduksi secara non
enzimatik untuk
menghasilkan senyawa
beracun yaitu senyawa
radikal bebas dengan gugus
nitroso. Senyawa tersebut
akan masuk kedalam DNA
bakteri dan terikat secara
kovalen dengan sel bakteri
dan merusak struktur helix
DNA sehingga membunuh sel
bakteri.

Paracetamol 1 g/iv Paracetamol efektif Obat ini menghambat enizm


untuk sklo-oksigenase di dalam
menghilangkan otak (sistem saraf pusat).
nyeri ringan, sakit Efek anti nyeri parasetamol
kepala dan demam. akan muncul akibat
penghambatan perifer dari
pembentukan impuls nyeri.
Paracetamol menurunkan
panas hipotalamus (ssp)

Citicoline 500 mg/12 jam/ iv Obat ini termasuk Obat ini bekerja dengan cara
golongan nootropik meningkatkan senyawa kimia
dan neurotonik- di otak bernama
niurotropik phosphatidylcholine yang
vasodilator perifer penting bagi berjalannya
dan activator fungsi otak. Metabolisme
cerebral. Obat ini glukosa pada otak, aliran
berfungsi untuk darah, dan konsumsi oksigen
mengurangi ke otak diduga juga bisa
jaringan otak saat ditingkatkan dengan
otak cedera pemberian obat ini.

Dexamethason 5 g/oral Obat ini berfungsi Obat ini memiliki efek


untuk mengobati terhadap metabolism dan
kondisi seperti mampu merubah respon
atritis, gangguan imun. Obat ini memiliki efek
darah, hormone, anti inflamasi dengan efek
sistem kekebalan mineralokortikoid yang
tubuh, reaksi alergi, minimal. Obat ini menekan
masalah kulit dan inflamasi dengan cara
mata tertentu, menstabilisasi membrane
masalah leukosit, lisosomal,
pernapasan, mencegah pelepasan asam
gangguan usus, dan hydrolase dari leukosit
kanker sehingga mengurangi adesi
leukosit pada endotel kapiler.
Obat ini juga bekerja dengan
cara menghambat akumulasi
makrofag pada area
inflamasi, mengurangi
permeabilitas kapiler dan
pembentukan edema,
melawan aktifitas histamine
dan pelepasan kinin,
mengurangi proliferasi
fibroblast, deposisi kolagen,
dan pembentukan jaringan
parut.

Esome 40 mg/24 jam/ Obat ini berperan Obat ini dapat digunakan
infus dalam untuk pasien yang
menghambat faktor memerlukan terapi AINS
agresif pada sistem (Anti-Inflamasi Non Steroid)
pencernaan (asam secara berkesinambungan
lambung) sehingga dan terapi pencegahan tukak
sistem pencernaan terkait terapi AINS pada
dapat memperbaiki pasien dengan resiko. Obat
sel epitel. Dengan ini bekerja dengan
begitu , gejala yang menurunkan sekresi asam
timbul dapat lambung dengan
membaik. menghambat H+K+ ATPase
pada sel dinding lambung.
Setelah penghambatan
tersebut terjadi, maka
produksi asam lambung akan
menurun dan memberikan
waktu saluran cerna
menghasilkan faktor
defensive (sekresi mucus dan
pembentukan kembali
jaringan epitel)

Tanggal 21-5-2018

Foto thorak: AP
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil:

- Corakan bronchovaskular dalam batas normal


- TIdak tampak proses spesifik pada kedua paru
- Cor kesan dalam batas normal, aorta normal
- Kedua sinus dan diafragma baik
- Tulang-tulang intak

Kesan : tidak tampak kelainan radiologic pada foto thorak ini

Tgl 22/5/2018 Hasil Rentang normal Interpretasi

WBC 18,78 4,0-10.0 Tinggi


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

RBC 4,36 4,50-6,50 Rendah

HGB 13,4 13-17 Normal

HCT 40,7 40-54 Normal

MCV 93,3 80-100 Normal

MCH 30,7 27.0-32.0 Normal

MCHC 32,9 32.0-36.0 Normal


RDWcv 12,7 11.0-16.0 Normal

PLT 137 150-500 Rendah

MPV 11,3 6.0-11.0 Tinggi

PCT 0,16 0.150-0.500 Normal

PDW 13,6 11.0-18.0 Normal

Kesan: Leukositosis

Pemeriksaan Hasil

Tgl 22/05/2018

HEMATOLOGI

Anemia

Eritrosit Normositik normokrom anisositosis ovalosit


(positive) benda inklusi (negative),
normoblast(negative)

Leukosit Jumlah meningkat, PMN> Limfosit, granulasi


toksik (positive), hipersegmentasi(positive), sel
muda (negative)

Trombosit Jumlah kesan menurun, morofologi normal.

Kesan: Leukositosis dengan tanda infeksi


ANALISA MASALAH KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. L


Tanggal Lahir: 04/09/1981
Ruangan : Lontara 3 Bawah Belakang
No. RM : 843498

No. Data Fokus Masalah

1. DS : Ketidakefektifan bersihan jalan


Istri klien mengatakan klien sering napas berhubungan dengan
mengeluarkan lendir obstruksi jalan napas (mukus
berlebihan)
DO:
a. Klien tidak dapat melakukan batuk efektif
b. Klien mengeluarkan sputum dalam jumlah
banyak
c. Sputum klien berwarna bening
d. Klien tampak batuk
e. RR: 36 kali/menit

2. Faktor Risiko: Risiko disfungsi neurovascular


a. Fraktur servikal perifer
b. Klien telah mengalami trauma
c. Kompresi mekanik (terpasang neck collar)
d. Klien tidak pernah bergerak (imobilisasi)
3. DS: Ketidakseimbangan nutrisi
a. Keluarga klien mengatakan klien tidak kurang dari kebutuhan tubuh
mampu menggerakkan tangan dan kakinya berhubungan dengan
(tonus otot menurun ketidakmampuan mencerna
b. Keluarga klien mengatakan klien tidak makan
sadarkan diri
DO:
a. Tonus otot :
1 1
1 1
b. Klien tidak mampu memakan makanan dan
menelan
c. GCS 12 (E3V5M4)

4. DS : Hambatan mobilitas fisik


a. Keluarga klien mengatakan klien tidak berhubungan dengan penurunan
mampu menggerakkan tangan dan kaki kekuatan otot
b. Keluarga klien mengatakan klien
kesulitan membolak-balikkan posisi

DO:
a. Klien tidak mampu melakukan
keterampilan motorik kasar:
menggerakan kedua kaki dan tangan
b. Klien melakukan aktivitas di tempat
tidur
c. Tonus otot :
1 1
1 1
5. DS: Konstipasi berhubungan dengan
Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah mekanis: gangguan neurologis
BAB sejak 4 hari yang lalu

DO:
a. Bising usus hipoaktif (1 kali permenit)
b. Klien tirah baring
6. DS: Defisit perawatan diri
a. Keluarga klien mengatakan klien tidak
berhubungan dengan gangguan
mampu membersihkan tubuh
b. Keluarga klien mengatakan klien tidak neuromuskular
pernah mandi sejak masuk rumah sakit

DO:
c. GCS 12 (E3V5M4)
d. Nilai bartel index 0 (ketergantungan
berat)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. L


Tanggal Lahir: 04/09/1981
Ruangan : Lontara 3 Bawah Belakang
No. RM : 843498
No Diagnosa Keperawatan Tujuan/ Sasaran Intervensi
(NANDA) (NOC) (NIC)
1. Ketidakefektifan bersihan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor pernapasan
jalan napas berhubungan diharapakan klien dapat 1. Monitor kecepatan irama, kedalaman dan
dengan disfungsi mempertahankan status pernapasan sulit bernapas
neuromuskuler dengan criteria : 2. Monitor suara napas tambahan
1. Frekuensi pernapasan normal 3. Monitor saturasi oksigen (SaO2)
2. Dapat mempertahankan kepatenan 4. Auskultasi suara napas
jalan napas 5. Catat perubahan pada saturasi O2
6. Monitor sekresi pernapasan

Pengisapan lendir pada jalan napas


1. Lakukan tindakan cuci tangan
2. Tentukan perlunya suction trachea
3. Informsikan kepada pasien dan keluarga
tentang pentingnya suction
4. Pilih kanul section yang yang diameternya
separuh dari pipa trakeostomy
5. Monitor saturasi oksigen pasien
6. Lakukan suction berkala pada trachea
7. Bersihkan area sekitar stoma trakea setelah
melakukan section trachea
8. Catat dan monitor warna, jumlah, dan
konsistensi secret
Fisioterapi dada
1. Kenali ada tidaknya kontraindikasi
dilakukannya fisioterapi dada pada pasien
(misalnya: osteoporosis, pneumonia dengan
sputum minimal, kanker paru).
2. Lakukan fisioterapi dada minimal dua jam
setelah makan.
3. Monitor status respirasi dan kardiologi
(misalnya:denyut nadi dan irama nadi, suara,
dan kedalaman napas)
4. Monitor jumlah dan karakteristik sputum.

Terapi Oksigen
1. Bersihkan jalan napas
2. Pertahankan kepatenan jalan napas
3. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
4. Monitor pemberian oksigen
5. Monitor kefektifan penggunaan terapi oksigen

Kolaborasi
Kolaborasi dengan pemberian obat N-ACE
2 Risiko disfungsi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor neurologi
neurovascular perifer diharapakan klien dapat 1. monitor tingkat kesadaran
mempertahankan status pernapasan 2. monitor tingkat orientasi
dengan criteria : 3. monitor tanda-tanda vital
1. klien mampu merasakan sensasi 4. monitor refleks batuk dan muntah
pada bagian ekstremitas 5. monitor karakteristik berbicara (kelancaran,
2. tonus otot klien menigkat dari 1 adanya afasia, kesulitan menemukan kata
ke 2
3. klien mampu menggerakkan Manajemen sensasi perifer
ekstremitas 1. monitor sesnasi tumpul, tajam, panas, dan
dingin
2. monitor adanya parastesia (mati rasa
3. instruksikan keluarga untuk memeriksa
adanya kerusakan kulit setiap harinya

Pengaturan posisi: Neurologi


1. gunakan neck colar dengan tepat
2. lakukan ROM pasif pada ekstremitas
3. jangan berikan tekanan pada bagian tubuh
yang terganggu.
3 Ketidakseimbangan nutrisi: Setelah dilakukan tindakan Aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk
kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan, nutrisi kebutuhan pasien mencapai kriteria hasil adalah sebagai berikut:
berhubungan dengan faktor dapat seimbang dengan kriteria hasil Pemenuhan asupan nutrisi sesuai diet yang
biologis sebagai berikut: dianjurkan
1) Asupan nutrisi terkit:
2) asupan kalori
3) asupan protein
4) asupan lemak
5) asupan karbohidrat
6) asupan serat
7) asupan vitamin
8) asupan mineral
9) asupan zat besi
10) asupan kalsium
11) asupan natrium

dapat terpenuhi melalui oral dan


parenteral (intravena)
Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan tirah baring
4 berhubungan dengan diharapakan klien dapat dengan criteria 1. Jelaskan alasan diperlukannya tirah baring
gangguan neuromuscular : 2. Tempatkan matras atau kasur terapeutik
Pergerakan dengan benar
 Gerakan otot 3. Hindri menggunakan kain linen kasur yang
 Gerakan sendi teksturnya kasar
4. Gunakan alat ditempat tidur yang melindungi
pasien
5. Balikan pasien sesuai dengan kondisi kulit
6. Monitor kondisi kulit pasin
7. Monitor komplikasi dari tirah baring.

Pengaturan posisi : neurologi


1. Imobilisasi atau topang bagian tubuh yang
terganggu dengan tepat
2. Pertahankan posisi yang tepat saat mengatur
posisi pasien
3. Jika memungkinkan pasang tempat tidur
bertekana udara
4. Pertahankan kesejajaran tubuh yang tepat
5. Ganti posisi tiap 2 jam sekali dengan teknik
log roll
6. Lakukan ROM pasif

5. Konstipasi berhubungan Setelah dilakukan tindakan Aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk


dengan mekanis: gangguan keperawatan, gejala konstipasi pasien mencapai kriteria hasil adalah sebagai berikut:
neurologis dapat dikurangi dengan kriteria hasil a. Instruksikan pada pasien/keluarga pada diet
sebagai berikut: tinggi serat dengan cara yang tepat
a. Pola eliminasi dapat terkontrol b. Monitor bising usus
b. Frekuensi eliminasi dapat terkontrol
c. Suara bising usus meningkat
d. Feses lembut dan berbentuk
6. Defisit perwatan diri (mandi) Setelah dilakukan perawatan selama Perawatan diri : Kebersihan
b/d kelemahan 2x24 jam, diperoleh kriteria hasil : 1. Membersihkan telinga
1. Perawatan diri : Mandi 2. Menjaga hidung untuk kemudahan bernafas
2. Mandi dengan bersiram dan bersih
3. Mencuci wajah 3. Membersihkan mulut
4. Mencuci badan bagian atas dan 4. Menyisir rambut
bawah
5. Membersihkan area perineum dan
menegeringkan badan

CATATAN PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Nama Pasien : Tn. L
Tanggal Lahir: 04/09/1981
Ruangan : Lontara 3 Bawah Belakang
No. RM : 843498
Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi jalan napas: adanya mukus
berlebih
Hari,Tanggal,
No Implementasi Evaluasi
Jam (WITA)
1 Senin, 21 Mei Pukul 09.45 Pukul : 14.00
2018 Melakukan pengkajian awal secara komprehensif S:
Hari pertama Istri klien mengatakan klien sering mengeluarkan
Dinas Pagi lendir
O:
a. Klien tidak dapat melakukan batuk efektif
b. Klien mengeluarkan sputum dalam jumlah
banyak
c. Sputum klien berwarna bening
d. Klien tampak batuk
e. RR: 36 kali/menit
f. SaO2 : 98%

A: Ketidakefektifan bersihan jala napas (tidak


teratasi)
P:
Intervensi Di lanjutkan
a. Monitoring status pernapasan
b. Terapi Inhalasi (N-ACE 1 ampul/24jam)
c. Pemberian terapi oksigen NRM 10 liter per
menit
d. Monitoring penggunaan terapi oksigen
2 Selasa, 22 Mei Pukul 08.00 Pukul 14.00
2018 1. Pemberian obat terapi inhalasi N-ACE 1
Dinas Pagi ampul melalui nebulizer S:
(Hari kedua) 2. Pemberian terapi oksigen Istri klien mengatakan klien masih sering
mengeluarkan lendir
Pukul 12.00
1. Monitoring status pernapasan O:
2. Monitoring penggunaan terapi oksigen a. Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut
b. Klien tidak dapat melakukan batuk efektif
c. Status pernapasan:
RR: 34
SaO2: 98%

A: Ketidakefektifan bersihan jalan napas (belum


teratasi)

P:
Intervensi Di lanjutkan
a. Monitoring status pernapasan
b. Pemberian terapi oksigen 10 liter per menit.
c. Monitoring penggunaan terapi oksigen
d. Menganjurkan keluarga membantu klien
mengeluarkan lendir
Selasa, 22 Mei Pukul 17.00 Pukul 20.00
2018 a. Monitoring status pernapasan S:
Dinas Sore b. Anjurkan keluarga membantu klien 1. Keluarga klien mengatakan klien masih sering
(Hari kedua) mengeluarkan lendir. mengeluarkan lendir
c. Monitoring pemberian terapi oksigen 10 liter 2. Keluarga klien mengatakan telah membantu
per menit klien mengeluarkan lendir

O:
a. Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut dan dibantu oleh keluarga
b. Oksigen klien terpasang baik
c. Status pernapasan:
RR: 34
SaO2: 98%

A: Ketidakefektifan bersihan jalan napas (belum


teratasi)

P:
Intervensi Di lanjutkan
a. Monitoring status pernapasan
b. Monitoring penggunaan terapi oksigen

Selasa, 22 Mei Pukul 06.00 Pukul 08.00


2018 a. Monitoring status pernapasan
Dinas Malam b. Monitoring pemberian terapi oksigen 10 liter S:
(Hari kedua) per menit Keluarga klien mengatakan klien masih sering
mengeluarkan lendir

O:
a. Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut dan dibantu oleh keluarga
b. Oksigen klien terpasang baik
c. Status pernapasan:
RR: 33
SaO2: 98%

A: Ketidakefektifan bersihan jalan napas (belum


teratasi)

P:
Intervensi Di lanjutkan
a. Monitoring status pernapasan
b. Terapi Inhalasi (N-ACE 1 ampul/24jam)
c. Pemberian terapi oksigen NRM 10 liter per
menit
d. Monitoring penggunaan terapi oksigen
3 Rabu, 23 Mei Pukul 08.00 Pukul 14.00
2018  Pemberian obat terapi inhalasi N-ACE 1
Dinas Pagi ampul melalui nebulizer S:
(Hari ketiga)  Pemberian terapi oksigen Istri klien mengatakan klien masih sering
mengeluarkan lendir
Pukul 12.00
 Monitoring status pernapasan O:
 Monitoring penggunaan terapi oksigen  Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut
 Klien tidak dapat melakukan batuk efektif
 Status pernapasan:
RR: 32
SaO2: 98%

A: Ketidakefektifan bersihan jalan napas (belum


teratasi)
P:
Intervensi Di lanjutkan
 Monitoring status pernapasan
 Pemberian terapi oksigen 10 liter per menit.
 Monitoring penggunaan terapi oksigen

Rabu, 23 Mei Pukul 17.00 Pukul 20.00


2018  Monitoring status pernapasan
Dinas Sore  Monitoring pemberian terapi oksigen 10 liter S:
(Hari ketiga) per menit Keluarga klien mengatakan klien masih sering
mengeluarkan lendir

O:
 Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut dan dibantu oleh keluarga
 Oksigen klien terpasang baik
 Status pernapasan:
RR: 32
SaO2: 98%

A: Ketidakefektifan bersihan jalan napas (belum


teratasi)

P:
Intervensi Di lanjutkan
 Monitoring status pernapasan
 Monitoring penggunaan terapi oksigen

Rabu, 23 Mei Pukul 06.00 Pukul 08.00


2018  Monitoring status pernapasan
Dinas Malam  Monitoring pemberian terapi oksigen 10 liter S:
(Hari ketiga) per menit Keluarga klien mengatakan klien masih sering
mengeluarkan lendir
O:
 Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut dan dibantu oleh keluarga
 Oksigen klien terpasang baik
 Status pernapasan:
RR: 32
SaO2: 99%

A: Ketidakefektifan bersihan jalan napas (belum


teratasi)

P:
Intervensi Di lanjutkan
 Monitoring status pernapasan
 Terapi Inhalasi (N-ACE 1 ampul/24jam)
 Pemberian terapi oksigen NRM 10 liter per
menit
 Monitoring penggunaan terapi oksigen
4 Kamis, 24 Mei Pukul 08.00 Pukul 14.00
2018  Pemberian obat terapi inhalasi N-ACE 1
Dinas Pagi ampul melalui nebulizer S:
(Hari ketiga)  Pemberian terapi oksigen Istri klien mengatakan klien masih sering
mengeluarkan lendir
Pukul 12.00
 Monitoring status pernapasan O:
 Monitoring penggunaan terapi oksigen  Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut
 Klien tidak dapat melakukan batuk efektif
 Status pernapasan:
RR: 31
SaO2: 99%
A: Ketidakefektifan bersihan jalan napas (belum
teratasi)

P:
Intervensi Di lanjutkan
 Monitoring status pernapasan
 Pemberian terapi oksigen 10 liter per menit.
 Monitoring penggunaan terapi oksigen

Kamis, 24 Mei Pukul 17.00 Pukul 20.00


2018  Monitoring status pernapasan
Dinas Sore  Monitoring pemberian terapi oksigen 10 liter S:
(Hari ketiga) per menit Keluarga klien mengatakan klien masih sering
mengeluarkan lendir

O:
 Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut dan dibantu oleh keluarga
 Oksigen klien terpasang baik
 Status pernapasan:
RR: 34
SaO2: 98%

A: Ketidakefektifan bersihan jalan napas (belum


teratasi)

P:
Intervensi Di lanjutkan
 Monitoring status pernapasan
 Monitoring penggunaan terapi oksigen
Kamis, 24 Mei Pukul 06.00 Pukul 08.00
2018  Monitoring status pernapasan
Dinas Malam  Monitoring pemberian terapi oksigen 10 liter S:
(Hari ketiga) per menit Keluarga klien mengatakan klien masih sering
mengeluarkan lendir

O:
 Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut dan dibantu oleh keluarga
 Oksigen klien terpasang baik
 Status pernapasan:
RR: 33
SaO2: 98%

A: Ketidakefektifan bersihan jalan napas (belum


teratasi)

P:
Intervensi Di lanjutkan
 Monitoring status pernapasan
 Terapi Inhalasi (N-ACE 1 ampul/24jam)
 Pemberian terapi oksigen NRM 10 liter per
menit
 Monitoring penggunaan terapi oksigen

Diagnosa Keperawatan: Risiko Disfungsi Neurovaskular Perifer


No Hari,Tanggal, Implementasi Evaluasi
Jam (WITA)
1 Senin, 21 Mei Pukul 09 : 45 Pukul 13:00
2018 Implementasi : S:
(Hari ke  Selesai pengkajian awal - Keluarga klien mengatakan, klien tidak
pertama) mampu menggerakkan ekstremitas
O:
- Fraktur servikal
- Trauma
- Kompresi mekanik

A : tidak ada tanda disfungsi neurovaskular perifer

P : intervensi
1. Monitoring tingkat kesadraran
2. Monitoring orientasi
3. Monitoring refleks batuk dan muntah
4. Monitoring sensasi perifer : tumpul, tajam,
panas dan dingin
5. Monitoring karakteristik berbicara
6. Monitoring TTV
7. Mengajarkan ROM Pasif
8. Kolaborasi oba Citicolne 500 mg/12 jam/IV
2 Selasa, 22 Mei Pukul 09 : 00 Pukul 13:00
2018 Implementasi : S:
Dinas Pagi  Monitoring tingkat kesadaran - Keluarga klien mengatakan, klien tidak
(Hari kedua) GCS 13 mampu menggerakkan ekstremitas
 Monitoring orientasi O:
Orientasi baik - GCS 13
 Monitoring refleks batuk dan muntah - Tidak dapat merasakan sensasi perifer bagian
 Monitoring sensasi perifer : tumpul, tajam, ekstremitas
panas dan dingin - Berbicara tidak jelas
Tidak dapat merasakan sensasi perifer pada - TTV
bagian ekstremitas TD : 120/60
 Monitoring karakteristik berbicara N : 85
Berbicara tidak jelas S : 36.5
P : 34
Pukul 12 : 00 A : tidak ada tanda disfungsi neurovaskular perifer
 Monitoring TTV P : Lanjutkan intervensi
 TD : 120/60 - Monitoring TTV
 N : 85 - Mengajarkan ROM Pasif
 S : 36.5 - Pemberian obat Citicolne 500 mg/12 jam/IV
 P : 34
Selasa, 22 Mei Pukul 15 : 30 Pukul 20 : 00
2018  Selesai mengajarkan ROM Pasif S:
Dinas Siang Klien belum mampu menggerakan ekstremitas - Keluarga klien mengatakan, klien tidak
(Hari kedua) Pukul 17 : 00 mampu menggerakkan ekstremitas
 Monitoring TTV O:
 TD : 110/60 - GCS 13
 N : 69 - Tidak dapat merasakan sensasi perifer bagian
 S : 36.50C ekstremitas
 P : 34 - Berbicara tidak jelas
Pukul 18 : 00 A : tidak ada tanda disfungsi neurovaskular perifer
 Pemberian obat citicolin 500 mg / 12 jam/IV P : Lanjutkan intervensi
1. Monitoring TTV
2. Pemberian obat Citicolne 500 mg/12 jam/IV
Selasa, 22 Mei Rabu, 23 Mei 2018 Rabu, 23 Mei 2018
2018 Pukul 07 : 00
Dinas Malam Pukul 05 : 30 Pukul 20 : 00
(Hari kedua)  Monitoring TTV S:
 TD : 112/60 - Keluarga klien mengatakan, klien tidak
 N : 60 mampu menggerakkan ekstremitas
 S : 360C O:
 P : 34 - GCS 13
Pukul 06 : 00 - Tidak dapat merasakan sensasi perifer bagian
Pemberian obat citicolin 500 mg / 12 jam/IV ekstremitas
- Berbicara tidak jelas
A : tidak ada tanda disfungsi neurovaskular perifer
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitoring tingkat kesadraran
2. Monitoring orientasi
3. Monitoring refleks batuk dan muntah
4. Monitoring sensasi perifer : tumpul, tajam,
panas dan dingin
5. Monitoring karakteristik berbicara
6. Monitoring TTV
3 Rabu, 22 Mei Pukul 09 : 00 Pukul 13:00
2018 Implementasi : S:
Dinas Pagi  Monitoring tingkat kesadaran - Keluarga klien mengatakan, klien telah
(Hari ketiga) GCS 13 mampu menggerakkan ekstremitas atas
 Monitoring orientasi bagian tangan kanan
Orientasi baik O:
 Monitoring refleks batuk dan muntah - GCS 13
 Monitoring sensasi perifer : tumpul, tajam, - dapat merasakan sensasi perifer : sentuhan
panas dan dingin bagian ekstremitas atas bagian tangan kanan
dapat merasakan sensasi perifer : sentuhan - Berbicara tidak jelas
pada bagian ekstremitas atas bagian tangan - TTV
kanan dan kiri TD : 110/65
 Monitoring karakteristik berbicara N : 68
Berbicara tidak jelas S : 37.5
P : 32
Pukul 12 : 00 A : tidak ada tanda disfungsi neurovaskular perifer
 Monitoring TTV P : Lanjutkan intervensi
 TD : 110/65 - Monitoring TTV
 N : 68 - Mengajarkan ROM Pasif
 S : 37.5 - Pemberian obat Citicolne 500 mg/12 jam/IV
 P : 32

Rabu, 22 Mei Pukul 15 : 30 Pukul 20 : 00


2018  Selesai mengajarkan ROM Pasif S:
Dinas Siang Klien mampu menggerakan ekstremitas atas - Keluarga klien mengatakan, klien telah
(Hari ketiga) tangan kanan mampu menggerakkan ekstremitas atas
Pukul 17 : 00 bagian tangan kanan
 Monitoring TTV O:
 TD : 115/60 - GCS 13
 N : 68 - Tidak dapat merasakan sensasi perifer bagian
 S : 37.80C ekstremitas
 P : 32 - Berbicara tidak jelas
Pukul 18 : 00 - TTV
 Pemberian obat citicolin 500 mg / 12 jam/IV TD : 115/60
N : 68
S : 37.8
P : 32
A : tidak ada tanda disfungsi neurovaskular perifer
P : Lanjutkan intervensi
- Monitoring TTV
- Pemberian obat Citicolne 500 mg/12 jam/IV
Rabu, 22 Mei Kamis, 24 Mei 2018 Kamis, 24 Mei 2018
2018 Pukul 07 : 00
Dinas Malam Pukul 05 : 30 S:
(Hari ketiga)  Monitoring TTV - Keluarga klien mengatakan, klien telah
 TD : 112/60 mampu menggerakkan ekstremitas atas
 N : 60 bagian tangan kanan
 S : 360C O:
 P : 32 - GCS 13
Pukul 06 : 00 - Tidak dapat merasakan sensasi perifer bagian
Pemberian obat citicolin 500 mg / 12 jam/IV ekstremitas
- Berbicara tidak jelas
- TTV
TD : 115/60
N : 68
S : 36
P : 32
A : tidak ada tanda disfungsi neurovaskular perifer
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitoring tingkat kesadraran
2. Monitoring orientasi
3. Monitoring refleks batuk dan muntah
4. Monitoring sensasi perifer : tumpul, tajam,
panas dan dingin
5. Monitoring karakteristik berbicara
6. Monitoring TTV
4 Kamis, 24 Mei Pukul 09 : 00 Pukul 13:00
2018 Implementasi : S:
Dinas Pagi  Monitoring tingkat kesadaran - Keluarga klien mengatakan, klien telah
(Hari keempat) GCS 13 mampu menggerakkan ekstremitas atas
 Monitoring orientasi bagian tangan kanan
Orientasi baik O:
 Monitoring refleks batuk dan muntah - GCS 13
 Monitoring sensasi perifer : tumpul, tajam, - dapat merasakan sensasi perifer : sentuhan
panas dan dingin bagian ekstremitas atas bagian tangan kanan
dapat merasakan sensasi perifer : sentuhan - Berbicara tidak jelas
pada bagian ekstremitas atas bagian tangan - TTV
kanan dan kiri TD : 11070
 Monitoring karakteristik berbicara N : 70
Berbicara tidak jelas S : 37.8
P : 31
Pukul 12 : 00 A : tidak ada tanda disfungsi neurovaskular perifer
 Monitoring TTV P : Lanjutkan intervensi
 TD : 110/70 - Monitoring TTV
 N : 70 - Mengajarkan ROM Pasif
 S : 37.8 - Pemberian obat Citicolne 500 mg/12 jam/IV
 P : 31

Kamis, 24 Mei Pukul 15 : 30 Pukul 20 : 00


2018  Selesai mengajarkan ROM Pasif S:
Dinas Siang Klien mampu menggerakan ekstremitas atas - Keluarga klien mengatakan, klien telah
(Hari keempat) tangan kanan mampu menggerakkan ekstremitas atas
Pukul 17 : 00 bagian tangan kanan
 Monitoring TTV O:
 TD : 120/70 - GCS 13
 N : 70 - Tidak dapat merasakan sensasi perifer bagian
 S : 37.80C ekstremitas
 P : 34 - Berbicara tidak jelas
Pukul 18 : 00 - TTV
 Pemberian obat citicolin 500 mg / 12 jam/IV TD : 120/70
N : 70
S : 37.8
P : 34
A : tidak ada tanda disfungsi neurovaskular perifer
P : Lanjutkan intervensi
- Monitoring TTV
- Pemberian obat Citicolne 500 mg/12 jam/IV
Kamis, 24 Mei Jum’at 25 Mei 2018 Jum’at 25 Mei 2018
2018 Pukul 07 : 00
Dinas Malam Pukul 05 : 30 S:
(Hari keempat)  Monitoring TTV - Keluarga klien mengatakan, klien telah
 TD : 115/60 mampu menggerakkan ekstremitas atas
 N : 75 bagian tangan kanan
 S : 37.50C O:
 P : 33 - GCS 13
Pukul 06 : 00 - Tidak dapat merasakan sensasi perifer bagian
Pemberian obat citicolin 500 mg / 12 jam/IV ekstremitas
- Berbicara tidak jelas
- TTV
TD : 115/60
N : 75
S : 37.5
P : 33
A : tidak ada tanda disfungsi neurovaskular perifer
P : Lanjutkan intervensi
- Monitoring tingkat kesadraran
- Monitoring orientasi
- Monitoring refleks batuk dan muntah
- Monitoring sensasi perifer : tumpul, tajam,
panas dan dingin
- Monitoring karakteristik berbicara
- Monitoring TTV

Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan
mencerna makanan
Hari,Tanggal,
No Implementasi Evaluasi
Jam (WITA)
1. Senin, 21 Mei Pukul 09.45 Pukul 14.00
2018 Melakukan pengkajian terkait nutrisi pasien S:
(Hari pertama)  Keluarga klien mengatakan klien tidak
mampu menggerakkan tangan dan kaki (tonus
otot menurun)
 Keluarga klien mengatakan klien tidak
sadarkan diri
O:
 Tonus otot :
1 1
1 1
 Klien tidak mampu memakan makanan dan
menelan
 GCS 12 (E3V5M4)
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Intervensi
 Pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan diet
yang dianjurkan
2. Selasa, 22 Mei Pukul 08.00 Pukul 14.00
2018 Pemberian bubur saring melalui NGT S:
(Hari kedua)  Keluarga klien mengatakan klien masih tidak
Dinas Pagi mampu menggerakkan tangan dan kaki (tonus
otot menurun)
 Keluarga klien mengatakan klien sudah sadar
namun belum bisa menggerakkan kaki dan
tangan
O:
 Tonus otot :
1 1
1 1
 Klien tidak mampu memakan makanan dan
menelan
 GCS 15 (E6V5M4)
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Lanjutkan intervensi
Pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan diet yang
dianjurkan
Dinas Siang Pukul 15.00 Pukul 21.00
Pemberian susu melalui NGT S:
 Keluarga klien mengatakan klien masih tidak
Pukul: 19.00 mampu menggerakkan tangan dan kaki (tonus
Pemberian bubur saring melalui NGT otot menurun)
 Keluarga klien mengatakan klien sudah sadar
namun belum bisa menggerakkan kaki dan
tangan
O:
 Tonus otot :
1 1
1 1
 Klien tidak mampu memakan makanan dan
menelan
 GCS 15 (E6V5M4)
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Lanjutkan intervensi
Pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan diet yang
dianjurkan
3. Rabu, 23 Mei Pukul 08.00 Pukul 14.00
2018 Pemberian bubur saring melalui NGT S:
Hari Keriga  Keluarga klien mengatakan klien masih tidak
Dinas pagi mampu menggerakkan tangan dan kaki (tonus
otot menurun)
 Keluarga klien mengatakan klien sudah sadar
namun belum bisa menggerakkan kaki dan
tangan
O:
 Tonus otot :
1 1
1 1
 Klien tidak mampu memakan makanan dan
menelan
 GCS 15 (E6V5M4)
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Lanjutkan intervensi
Pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan diet yang
dianjurkan
Dinas siang Pukul 15.00 Pukul 21.00
Pemberian susu melalui NGT S:
 Keluarga klien mengatakan klien masih tidak
Pukul: 19.00 mampu menggerakkan tangan dan kaki (tonus
Pemberian bubur saring melalui NGT otot menurun)
 Keluarga klien mengatakan klien sudah sadar
namun belum bisa menggerakkan kaki dan
tangan
O:
 Tonus otot :
1 1
1 1
 Klien tidak mampu memakan makanan dan
menelan
 GCS 15 (E6V5M4)
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Lanjutkan intervensi
Pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan diet yang
dianjurkan
4. Kamis, 24 Mei Pukul 08.00 Pukul 14.00
2018 Pemberian bubur saring melalui NGT S:
Hari Keempat  Keluarga klien mengatakan klien masih tidak
Dinas pagi mampu menggerakkan tangan dan kaki (tonus
otot menurun)
 Keluarga klien mengatakan klien sudah sadar
namun belum bisa menggerakkan kaki dan
tangan
O:
 Tonus otot :
1 1
1 1
 Klien tidak mampu memakan makanan dan
menelan
 GCS 15 (E6V5M4)
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Lanjutkan intervensi
Pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan diet yang
dianjurkan
Dinas siang Pukul 15.00 Pukul 21.00
Pemberian susu melalui NGT S:
 Keluarga klien mengatakan klien masih tidak
Pukul: 19.00 mampu menggerakkan tangan dan kaki (tonus
Pemberian bubur saring melalui NGT otot menurun)
 Keluarga klien mengatakan klien sudah sadar
namun belum bisa menggerakkan kaki dan
tangan
O:
 Tonus otot :
1 1
1 1
 Klien tidak mampu memakan makanan dan
menelan
 GCS 15 (E6V5M4)
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Lanjutkan intervensi
Pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan diet yang
dianjurkan
Diagnosa Keperawatan: Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
Hari,Tanggal,
No Implementasi Evaluasi
Jam (WITA)
1. Senin, 21 Mei Pukul 09.45 Pukul 14.00
2018 Melakukan pengkajian terkait mobilitas fisik S:
(Hari pertama)  Keluarga klien mengatakan klien tidak
mampu menggerakkan tangan dan kaki
 Keluarga klien mengatakan klien kesulitan
membolak-balikkan posisi
O:
 Klien tidak mampu melakukan
keterampilan motorik kasar: menggerakkan
kedua kaki dan tangan
 Klien melakukan aktivitas di tempat tidur
 Tonus otot :
1 1
1 1

A: Hambatan mobilitas fisik (belum teratasi)


P: Intervensi
 Melakukan ROM pasif pada ekstermitas
dan jari-jari
2. Pukul 10.00 Pukul 14.00
Melakukan ROM pasif pada ekstermitas dan jari- S:
jari  Keluarga klien mengatakan klien masih
tidak mampu menggerakkan tangan dan
Selasa, 22 Mei
kaki
2018
 Keluarga klien mengatakan klien masih
(Hari kedua)
kesulitan membolak-balikkan posisi
Dinas Pagi
O:
 Klien tidak mampu melakukan
keterampilan motorik kasar:
menggerakkan kedua kaki dan tangan
 Klien melakukan aktivitas di tempat tidur
 Tonus otot :
1 1
1 1

A: Hambatan mobilitas fisik (belum teratasi)


P: Lanjutkan intervensi
Melakukan ROM pasif pada ekstermitas dan jari-
jari
3. Rabu, 23 Mei Pukul 10.00 Pukul 14.00
2018 Melakukan ROM pasif pada ekstermitas dan jari- S:
Hari Keriga jari  Keluarga klien mengatakan klien sudah
Dinas pagi mampu menggerakkan tangan kanan
 Keluarga klien mengatakan klien masih
kesulitan membolak-balikkan posisi
O:
 Tangan kanan sudah mulai dapat
digerakkan
 Klien melakukan aktivitas di tempat tidur
 Tonus otot :
1 2
1 1

A: Hambatan mobilitas fisik (belum teratasi)


P: Lanjutkan intervensi
Melakukan ROM pasif pada ekstermitas dan jari-
jari
4. Kamis, 24 Mei Pukul 10.00 Pukul 14.00
2018 Melakukan ROM pasif pada ekstermitas dan jari- S:
Hari Keempat jari  Keluarga klien mengatakan klien sudah
Dinas pagi mampu menggerakkan tangan kanan
 Keluarga klien mengatakan klien kesulitan
membolak-balikkan posisi
O:
 Tangan kanan sudah mulai dapat
digerakkan
 Klien melakukan aktivitas di tempat tidur
 Tonus otot :
1 2
1 1

A: Hambatan mobilitas fisik (belum teratasi)


P: Lanjutkan intervensi
Melakukan ROM pasif pada ekstermitas dan jari-
jari

Diagnosa Keperawatan: Konstipasi berhubungan dengan mekanis: gangguan neurologis


Hari,Tanggal,
No Implementasi Evaluasi
Jam (WITA)
1. Senin, 21 Mei Pukul 09.45 Pukul 14.00
2018 Melakukan pengkajian terkait konstipasi S:
(Hari pertama)  Keluarga klien mengatakan klien tidak
pernah BAB sejak 4 hari yang lalu
O:
c. Bising usus hipoaktif (1 kali permenit)
d. Klien tirah baring

A: Konstipasi (belum teratasi)


P: Intervensi
 Pemberian makanan tinggi serat
 Monitoring bising usus
2. Pukul 10.00 Pukul 14.00
Pemberian makanan tinggi serat: jus papaya S:
melalui NGT  Keluarga klien mengatakan klien tidak
belum BAB
Selasa, 22 Mei Pukul 12.00 O:
2018 Monitoring bising usus e. Bising usus hipoaktif (1 kali permenit)
(Hari kedua) f. Klien tirah baring
Dinas Pagi
A: Konstipasi (belum teratasi)
P: Lanjutkan intervensi
 Pemberian makanan tinggi serat
 Monitoring bising usus
3. Rabu, 23 Mei Pukul 10.00 Pukul 14.00
2018 Pemberian makanan tinggi serat: jus papaya S:
Hari Keriga melalui NGT  Keluarga klien mengatakan klien tidak
Dinas pagi belum BAB
Pukul 12.00 O:
Monitoring bising usus g. Bising usus hipoaktif (1 kali permenit)
h. Klien tirah baring

A: Konstipasi (belum teratasi)


P: Lanjutkan intervensi
 Pemberian makanan tinggi serat
 Monitoring bising usus
4. Kamis, 24 Mei Pukul 10.00 Pukul 14.00
2018 Pemberian makanan tinggi serat: jus papaya S:
Hari Keempat melalui NGT  Keluarga klien mengatakan klien tidak
Dinas pagi belum BAB
Pukul 12.00 O:
Monitoring bising usus i. Bising usus hipoaktif (1 kali permenit)
j. Klien tirah baring

A: Konstipasi (belum teratasi)


P: Lanjutkan intervensi
 Pemberian makanan tinggi serat
 Monitoring bising usus

Diagnosa Keperawatan: Defisit perwatan diri (mandi) b/d kelemahan


Hari,Tanggal,
No Implementasi Evaluasi
Jam (WITA)
1 Senin, 21 Mei Pukul 09.45 Pukul : 14.00
2018 Melakukan pengkajian awal secara komprehensif
Hari pertama S:
Dinas Pagi a. Keluarga klien mengatakan klien tidak
mampu membersihkan tubuh
b. Keluarga klien mengatakan klien tidak
pernah mandi sejak masuk rumah sakit

O:
a. GCS 12 (E3V5M4)
b. Nilai bartel index 0 (ketergantungan berat)

A: Defisit perawatan diri (belum teratasi)

P:
Intervensi Di lanjutkan : Memandikan klien

2 Selasa, 22 Mei Pukul 08.00 Pukul : 14.00


2018  Memandikan klien
Dinas Pagi S:
(Hari kedua)  Keluarga klien mengatakan klien tidak mampu
membersihkan tubuh
 Keluarga klien mengatakan tidak mengetahui
teknik memandikan klien yang benar

O:
 GCS 12 (E3V5M4)
 Nilai bartel index 0 (ketergantungan berat)

A: Defisit perawatan diri (belum teratas)

P:
Intervensi Di lanjutkan : Mengajarkan keluarga
teknik memandikan klien
3 Rabu, 23 Mei Pukul 08.00 Pukul : 14.00
2018  Mengajarkan keluarga teknik memandikan
Dinas Pagi klien S:
(Hari ketiga)  Keluarga klien mengatakan klien tidak mampu
membersihkan tubuh
 Keluarga klien mengatakan sudah mulai
memahami teknik memandikan klien yang
benar

O:
 GCS 12 (E3V5M4)
 Nilai bartel index 0 (ketergantungan berat)

A: Defisit perawatan diri (belum teratas)

P:
Intervensi Di lanjutkan : Menganjurkan keluarga
memandikan klien secara rutin
4 Kamis, 24 Mei Pukul 08.00 Pukul : 14.00
2018  Menganjurkan keluarga memandikan klien
Dinas Pagi secara rutin S:
(Hari ketiga)  Keluarga klien mengatakan klien tidak mampu
membersihkan tubuh
 Keluarga klien mengatakan akan memandikan
klien setiap pagi

O:
 GCS 12 (E3V5M4)
 Nilai bartel index 0 (ketergantungan berat)

A: Defisit perawatan diri (belum teratas)

P:
Intervensi Di lanjutkan : Menganjurkan keluarga
teknik memandikan klien

Anda mungkin juga menyukai