L DENGAN DIAGNOSA
SPINAL CORD INJURY
DI RUANG PERAWATAN LONTARA 3 BAWAH BELAKANG (NEURO)
RS WAHIDIN SUDIROHUSODO
TAHUN 2018
OLEH
KELOMPOK 7
YULINAR SYAM
LENI DIRGAHAYU
IRNA SATRIANI
IKA JULIANTY A
INDAH GITA CAHYANI
Umur : 33 tahun
Data Pengkajian
⃝ UGD ⃝ Poliklinik
⃝ OK ⃝Lainnya :
Keluhan utama : banyak lendir yang mengganggu di tenggorokan, tidak mampu bergerak,
⃝ Obat : ⃝Debu
Riwayat Pasien
Merokok : Ya/tidak
Psikososial/Ekonomi
Catatan: Normal
Catatan :
Catatan : Normal
Catatan :
Catatan : Makanan tiap hari dihabiskan melalui selang NGT (Bubur, Susu dan obat-obatan)
Catatan : Terpasang folley catheter dan didapatkan hematuria pada urine bag. Hematuria
terjadi sejak pasien dirawat di rumah sakit
Catatan :
K= 1 1
1 1
T=
NEUROLOGI
Catatan : Normal
al Status Assassment)
Total Skor 0
Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantungan ringan, 9-11 : ketergantungan sedang, 5-8 : ketergantungan berat,
Catatan: keluarga klien mengatakan klien tidak pernah mandi sejak masuk rumah sakit
Total Skor 15
Keterangan :
Lokasi : -
Onset : -
Paliatif : -
NYERI
Kualitas : -
Medikasi : -
Efek nyeri : -
Citicoline 500 mg/12 jam/ iv Obat ini termasuk Obat ini bekerja dengan cara
golongan nootropik meningkatkan senyawa kimia
dan neurotonik- di otak bernama
niurotropik phosphatidylcholine yang
vasodilator perifer penting bagi berjalannya
dan activator fungsi otak. Metabolisme
cerebral. Obat ini glukosa pada otak, aliran
berfungsi untuk darah, dan konsumsi oksigen
mengurangi ke otak diduga juga bisa
jaringan otak saat ditingkatkan dengan
otak cedera pemberian obat ini.
Esome 40 mg/24 jam/ Obat ini berperan Obat ini dapat digunakan
infus dalam untuk pasien yang
menghambat faktor memerlukan terapi AINS
agresif pada sistem (Anti-Inflamasi Non Steroid)
pencernaan (asam secara berkesinambungan
lambung) sehingga dan terapi pencegahan tukak
sistem pencernaan terkait terapi AINS pada
dapat memperbaiki pasien dengan resiko. Obat
sel epitel. Dengan ini bekerja dengan
begitu , gejala yang menurunkan sekresi asam
timbul dapat lambung dengan
membaik. menghambat H+K+ ATPase
pada sel dinding lambung.
Setelah penghambatan
tersebut terjadi, maka
produksi asam lambung akan
menurun dan memberikan
waktu saluran cerna
menghasilkan faktor
defensive (sekresi mucus dan
pembentukan kembali
jaringan epitel)
Tanggal 21-5-2018
Foto thorak: AP
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil:
Kesan: Leukositosis
Pemeriksaan Hasil
Tgl 22/05/2018
HEMATOLOGI
Anemia
DO:
a. Klien tidak mampu melakukan
keterampilan motorik kasar:
menggerakan kedua kaki dan tangan
b. Klien melakukan aktivitas di tempat
tidur
c. Tonus otot :
1 1
1 1
5. DS: Konstipasi berhubungan dengan
Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah mekanis: gangguan neurologis
BAB sejak 4 hari yang lalu
DO:
a. Bising usus hipoaktif (1 kali permenit)
b. Klien tirah baring
6. DS: Defisit perawatan diri
a. Keluarga klien mengatakan klien tidak
berhubungan dengan gangguan
mampu membersihkan tubuh
b. Keluarga klien mengatakan klien tidak neuromuskular
pernah mandi sejak masuk rumah sakit
DO:
c. GCS 12 (E3V5M4)
d. Nilai bartel index 0 (ketergantungan
berat)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Terapi Oksigen
1. Bersihkan jalan napas
2. Pertahankan kepatenan jalan napas
3. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
4. Monitor pemberian oksigen
5. Monitor kefektifan penggunaan terapi oksigen
Kolaborasi
Kolaborasi dengan pemberian obat N-ACE
2 Risiko disfungsi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor neurologi
neurovascular perifer diharapakan klien dapat 1. monitor tingkat kesadaran
mempertahankan status pernapasan 2. monitor tingkat orientasi
dengan criteria : 3. monitor tanda-tanda vital
1. klien mampu merasakan sensasi 4. monitor refleks batuk dan muntah
pada bagian ekstremitas 5. monitor karakteristik berbicara (kelancaran,
2. tonus otot klien menigkat dari 1 adanya afasia, kesulitan menemukan kata
ke 2
3. klien mampu menggerakkan Manajemen sensasi perifer
ekstremitas 1. monitor sesnasi tumpul, tajam, panas, dan
dingin
2. monitor adanya parastesia (mati rasa
3. instruksikan keluarga untuk memeriksa
adanya kerusakan kulit setiap harinya
P:
Intervensi Di lanjutkan
a. Monitoring status pernapasan
b. Pemberian terapi oksigen 10 liter per menit.
c. Monitoring penggunaan terapi oksigen
d. Menganjurkan keluarga membantu klien
mengeluarkan lendir
Selasa, 22 Mei Pukul 17.00 Pukul 20.00
2018 a. Monitoring status pernapasan S:
Dinas Sore b. Anjurkan keluarga membantu klien 1. Keluarga klien mengatakan klien masih sering
(Hari kedua) mengeluarkan lendir. mengeluarkan lendir
c. Monitoring pemberian terapi oksigen 10 liter 2. Keluarga klien mengatakan telah membantu
per menit klien mengeluarkan lendir
O:
a. Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut dan dibantu oleh keluarga
b. Oksigen klien terpasang baik
c. Status pernapasan:
RR: 34
SaO2: 98%
P:
Intervensi Di lanjutkan
a. Monitoring status pernapasan
b. Monitoring penggunaan terapi oksigen
O:
a. Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut dan dibantu oleh keluarga
b. Oksigen klien terpasang baik
c. Status pernapasan:
RR: 33
SaO2: 98%
P:
Intervensi Di lanjutkan
a. Monitoring status pernapasan
b. Terapi Inhalasi (N-ACE 1 ampul/24jam)
c. Pemberian terapi oksigen NRM 10 liter per
menit
d. Monitoring penggunaan terapi oksigen
3 Rabu, 23 Mei Pukul 08.00 Pukul 14.00
2018 Pemberian obat terapi inhalasi N-ACE 1
Dinas Pagi ampul melalui nebulizer S:
(Hari ketiga) Pemberian terapi oksigen Istri klien mengatakan klien masih sering
mengeluarkan lendir
Pukul 12.00
Monitoring status pernapasan O:
Monitoring penggunaan terapi oksigen Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut
Klien tidak dapat melakukan batuk efektif
Status pernapasan:
RR: 32
SaO2: 98%
O:
Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut dan dibantu oleh keluarga
Oksigen klien terpasang baik
Status pernapasan:
RR: 32
SaO2: 98%
P:
Intervensi Di lanjutkan
Monitoring status pernapasan
Monitoring penggunaan terapi oksigen
P:
Intervensi Di lanjutkan
Monitoring status pernapasan
Terapi Inhalasi (N-ACE 1 ampul/24jam)
Pemberian terapi oksigen NRM 10 liter per
menit
Monitoring penggunaan terapi oksigen
4 Kamis, 24 Mei Pukul 08.00 Pukul 14.00
2018 Pemberian obat terapi inhalasi N-ACE 1
Dinas Pagi ampul melalui nebulizer S:
(Hari ketiga) Pemberian terapi oksigen Istri klien mengatakan klien masih sering
mengeluarkan lendir
Pukul 12.00
Monitoring status pernapasan O:
Monitoring penggunaan terapi oksigen Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut
Klien tidak dapat melakukan batuk efektif
Status pernapasan:
RR: 31
SaO2: 99%
A: Ketidakefektifan bersihan jalan napas (belum
teratasi)
P:
Intervensi Di lanjutkan
Monitoring status pernapasan
Pemberian terapi oksigen 10 liter per menit.
Monitoring penggunaan terapi oksigen
O:
Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut dan dibantu oleh keluarga
Oksigen klien terpasang baik
Status pernapasan:
RR: 34
SaO2: 98%
P:
Intervensi Di lanjutkan
Monitoring status pernapasan
Monitoring penggunaan terapi oksigen
Kamis, 24 Mei Pukul 06.00 Pukul 08.00
2018 Monitoring status pernapasan
Dinas Malam Monitoring pemberian terapi oksigen 10 liter S:
(Hari ketiga) per menit Keluarga klien mengatakan klien masih sering
mengeluarkan lendir
O:
Klien tampak mengeluarkan lendir melalui
mulut dan dibantu oleh keluarga
Oksigen klien terpasang baik
Status pernapasan:
RR: 33
SaO2: 98%
P:
Intervensi Di lanjutkan
Monitoring status pernapasan
Terapi Inhalasi (N-ACE 1 ampul/24jam)
Pemberian terapi oksigen NRM 10 liter per
menit
Monitoring penggunaan terapi oksigen
P : intervensi
1. Monitoring tingkat kesadraran
2. Monitoring orientasi
3. Monitoring refleks batuk dan muntah
4. Monitoring sensasi perifer : tumpul, tajam,
panas dan dingin
5. Monitoring karakteristik berbicara
6. Monitoring TTV
7. Mengajarkan ROM Pasif
8. Kolaborasi oba Citicolne 500 mg/12 jam/IV
2 Selasa, 22 Mei Pukul 09 : 00 Pukul 13:00
2018 Implementasi : S:
Dinas Pagi Monitoring tingkat kesadaran - Keluarga klien mengatakan, klien tidak
(Hari kedua) GCS 13 mampu menggerakkan ekstremitas
Monitoring orientasi O:
Orientasi baik - GCS 13
Monitoring refleks batuk dan muntah - Tidak dapat merasakan sensasi perifer bagian
Monitoring sensasi perifer : tumpul, tajam, ekstremitas
panas dan dingin - Berbicara tidak jelas
Tidak dapat merasakan sensasi perifer pada - TTV
bagian ekstremitas TD : 120/60
Monitoring karakteristik berbicara N : 85
Berbicara tidak jelas S : 36.5
P : 34
Pukul 12 : 00 A : tidak ada tanda disfungsi neurovaskular perifer
Monitoring TTV P : Lanjutkan intervensi
TD : 120/60 - Monitoring TTV
N : 85 - Mengajarkan ROM Pasif
S : 36.5 - Pemberian obat Citicolne 500 mg/12 jam/IV
P : 34
Selasa, 22 Mei Pukul 15 : 30 Pukul 20 : 00
2018 Selesai mengajarkan ROM Pasif S:
Dinas Siang Klien belum mampu menggerakan ekstremitas - Keluarga klien mengatakan, klien tidak
(Hari kedua) Pukul 17 : 00 mampu menggerakkan ekstremitas
Monitoring TTV O:
TD : 110/60 - GCS 13
N : 69 - Tidak dapat merasakan sensasi perifer bagian
S : 36.50C ekstremitas
P : 34 - Berbicara tidak jelas
Pukul 18 : 00 A : tidak ada tanda disfungsi neurovaskular perifer
Pemberian obat citicolin 500 mg / 12 jam/IV P : Lanjutkan intervensi
1. Monitoring TTV
2. Pemberian obat Citicolne 500 mg/12 jam/IV
Selasa, 22 Mei Rabu, 23 Mei 2018 Rabu, 23 Mei 2018
2018 Pukul 07 : 00
Dinas Malam Pukul 05 : 30 Pukul 20 : 00
(Hari kedua) Monitoring TTV S:
TD : 112/60 - Keluarga klien mengatakan, klien tidak
N : 60 mampu menggerakkan ekstremitas
S : 360C O:
P : 34 - GCS 13
Pukul 06 : 00 - Tidak dapat merasakan sensasi perifer bagian
Pemberian obat citicolin 500 mg / 12 jam/IV ekstremitas
- Berbicara tidak jelas
A : tidak ada tanda disfungsi neurovaskular perifer
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitoring tingkat kesadraran
2. Monitoring orientasi
3. Monitoring refleks batuk dan muntah
4. Monitoring sensasi perifer : tumpul, tajam,
panas dan dingin
5. Monitoring karakteristik berbicara
6. Monitoring TTV
3 Rabu, 22 Mei Pukul 09 : 00 Pukul 13:00
2018 Implementasi : S:
Dinas Pagi Monitoring tingkat kesadaran - Keluarga klien mengatakan, klien telah
(Hari ketiga) GCS 13 mampu menggerakkan ekstremitas atas
Monitoring orientasi bagian tangan kanan
Orientasi baik O:
Monitoring refleks batuk dan muntah - GCS 13
Monitoring sensasi perifer : tumpul, tajam, - dapat merasakan sensasi perifer : sentuhan
panas dan dingin bagian ekstremitas atas bagian tangan kanan
dapat merasakan sensasi perifer : sentuhan - Berbicara tidak jelas
pada bagian ekstremitas atas bagian tangan - TTV
kanan dan kiri TD : 110/65
Monitoring karakteristik berbicara N : 68
Berbicara tidak jelas S : 37.5
P : 32
Pukul 12 : 00 A : tidak ada tanda disfungsi neurovaskular perifer
Monitoring TTV P : Lanjutkan intervensi
TD : 110/65 - Monitoring TTV
N : 68 - Mengajarkan ROM Pasif
S : 37.5 - Pemberian obat Citicolne 500 mg/12 jam/IV
P : 32
Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan
mencerna makanan
Hari,Tanggal,
No Implementasi Evaluasi
Jam (WITA)
1. Senin, 21 Mei Pukul 09.45 Pukul 14.00
2018 Melakukan pengkajian terkait nutrisi pasien S:
(Hari pertama) Keluarga klien mengatakan klien tidak
mampu menggerakkan tangan dan kaki (tonus
otot menurun)
Keluarga klien mengatakan klien tidak
sadarkan diri
O:
Tonus otot :
1 1
1 1
Klien tidak mampu memakan makanan dan
menelan
GCS 12 (E3V5M4)
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Intervensi
Pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan diet
yang dianjurkan
2. Selasa, 22 Mei Pukul 08.00 Pukul 14.00
2018 Pemberian bubur saring melalui NGT S:
(Hari kedua) Keluarga klien mengatakan klien masih tidak
Dinas Pagi mampu menggerakkan tangan dan kaki (tonus
otot menurun)
Keluarga klien mengatakan klien sudah sadar
namun belum bisa menggerakkan kaki dan
tangan
O:
Tonus otot :
1 1
1 1
Klien tidak mampu memakan makanan dan
menelan
GCS 15 (E6V5M4)
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Lanjutkan intervensi
Pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan diet yang
dianjurkan
Dinas Siang Pukul 15.00 Pukul 21.00
Pemberian susu melalui NGT S:
Keluarga klien mengatakan klien masih tidak
Pukul: 19.00 mampu menggerakkan tangan dan kaki (tonus
Pemberian bubur saring melalui NGT otot menurun)
Keluarga klien mengatakan klien sudah sadar
namun belum bisa menggerakkan kaki dan
tangan
O:
Tonus otot :
1 1
1 1
Klien tidak mampu memakan makanan dan
menelan
GCS 15 (E6V5M4)
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Lanjutkan intervensi
Pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan diet yang
dianjurkan
3. Rabu, 23 Mei Pukul 08.00 Pukul 14.00
2018 Pemberian bubur saring melalui NGT S:
Hari Keriga Keluarga klien mengatakan klien masih tidak
Dinas pagi mampu menggerakkan tangan dan kaki (tonus
otot menurun)
Keluarga klien mengatakan klien sudah sadar
namun belum bisa menggerakkan kaki dan
tangan
O:
Tonus otot :
1 1
1 1
Klien tidak mampu memakan makanan dan
menelan
GCS 15 (E6V5M4)
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Lanjutkan intervensi
Pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan diet yang
dianjurkan
Dinas siang Pukul 15.00 Pukul 21.00
Pemberian susu melalui NGT S:
Keluarga klien mengatakan klien masih tidak
Pukul: 19.00 mampu menggerakkan tangan dan kaki (tonus
Pemberian bubur saring melalui NGT otot menurun)
Keluarga klien mengatakan klien sudah sadar
namun belum bisa menggerakkan kaki dan
tangan
O:
Tonus otot :
1 1
1 1
Klien tidak mampu memakan makanan dan
menelan
GCS 15 (E6V5M4)
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Lanjutkan intervensi
Pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan diet yang
dianjurkan
4. Kamis, 24 Mei Pukul 08.00 Pukul 14.00
2018 Pemberian bubur saring melalui NGT S:
Hari Keempat Keluarga klien mengatakan klien masih tidak
Dinas pagi mampu menggerakkan tangan dan kaki (tonus
otot menurun)
Keluarga klien mengatakan klien sudah sadar
namun belum bisa menggerakkan kaki dan
tangan
O:
Tonus otot :
1 1
1 1
Klien tidak mampu memakan makanan dan
menelan
GCS 15 (E6V5M4)
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Lanjutkan intervensi
Pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan diet yang
dianjurkan
Dinas siang Pukul 15.00 Pukul 21.00
Pemberian susu melalui NGT S:
Keluarga klien mengatakan klien masih tidak
Pukul: 19.00 mampu menggerakkan tangan dan kaki (tonus
Pemberian bubur saring melalui NGT otot menurun)
Keluarga klien mengatakan klien sudah sadar
namun belum bisa menggerakkan kaki dan
tangan
O:
Tonus otot :
1 1
1 1
Klien tidak mampu memakan makanan dan
menelan
GCS 15 (E6V5M4)
A: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh (belum teratasi)
P: Lanjutkan intervensi
Pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan diet yang
dianjurkan
Diagnosa Keperawatan: Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
Hari,Tanggal,
No Implementasi Evaluasi
Jam (WITA)
1. Senin, 21 Mei Pukul 09.45 Pukul 14.00
2018 Melakukan pengkajian terkait mobilitas fisik S:
(Hari pertama) Keluarga klien mengatakan klien tidak
mampu menggerakkan tangan dan kaki
Keluarga klien mengatakan klien kesulitan
membolak-balikkan posisi
O:
Klien tidak mampu melakukan
keterampilan motorik kasar: menggerakkan
kedua kaki dan tangan
Klien melakukan aktivitas di tempat tidur
Tonus otot :
1 1
1 1
O:
a. GCS 12 (E3V5M4)
b. Nilai bartel index 0 (ketergantungan berat)
P:
Intervensi Di lanjutkan : Memandikan klien
O:
GCS 12 (E3V5M4)
Nilai bartel index 0 (ketergantungan berat)
P:
Intervensi Di lanjutkan : Mengajarkan keluarga
teknik memandikan klien
3 Rabu, 23 Mei Pukul 08.00 Pukul : 14.00
2018 Mengajarkan keluarga teknik memandikan
Dinas Pagi klien S:
(Hari ketiga) Keluarga klien mengatakan klien tidak mampu
membersihkan tubuh
Keluarga klien mengatakan sudah mulai
memahami teknik memandikan klien yang
benar
O:
GCS 12 (E3V5M4)
Nilai bartel index 0 (ketergantungan berat)
P:
Intervensi Di lanjutkan : Menganjurkan keluarga
memandikan klien secara rutin
4 Kamis, 24 Mei Pukul 08.00 Pukul : 14.00
2018 Menganjurkan keluarga memandikan klien
Dinas Pagi secara rutin S:
(Hari ketiga) Keluarga klien mengatakan klien tidak mampu
membersihkan tubuh
Keluarga klien mengatakan akan memandikan
klien setiap pagi
O:
GCS 12 (E3V5M4)
Nilai bartel index 0 (ketergantungan berat)
P:
Intervensi Di lanjutkan : Menganjurkan keluarga
teknik memandikan klien