Tanean Lanjhang yang jadi bukti kekerabatan masyarakat Madura terbentuk karena sejumlah rumah
tata berjejeran dengan rumah induk yang berada di tengah-tengah. Rumah induk itu biasanya ditandai
dengan bumbungan berbentuk jengger ayam di atapnya.
Rumah induk itu ditempati orang tertua dari keluarga bersangkutan. Orang tertua ini kemudian disebut
kepala somah. Ibarat raja kecil, kepala somah menguasai semua kebijakan keluarga, terutama
menyangkut masalah perkawinan.
Pintunya dihiasi ukiran asli Madura, dengan warna hijau dan merah, lambang kesetiaan dan perjuangan.
Sebuah lukisan bunga juga tampak menghiasi dinding depan rumah. Lukisan itu menggambarkan
keharmonisan keluarga, sebuah impian rumah masa depan yang bahagia.