PENDAHULUAN
1
3. Meningkatkan, memperluas serta memantapkan proses penyerapan
teknologi baru dari lapangan kerja ke sekolah.
4. Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap proesionalisme yang
diperlakukan oleh siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan
jurusan atau bidangnya.
5. Memberikan kesempatan siswa untuk memasyarakatkan baik sebagai
pekerja penerima upah (emplove) maupun pekerja mandiri (enteremer)
terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja lapangan yang sedang
dilaksanakan.
6. Memperoleh pendidikan dari sekolahan yang akan diterapkan di lapangan
kerja industri kerja atau dunia industri atau sebaliknya.
7. Meningkatkan kemampuan ketrampilan di dalam pelaksanaan praktek kerja
lapangan dan maupun mengembangkan ide-ide yang bagus.
8. Memperoleh masukan dari dunia usaha yang belum diberikan dibangku
sekolah tentang ketrampilan dalam bekerja maupun berorganisasi dalam
berusaha.
9. Dapat menerapkan ajaran yang diberikan oleh Bapak / Ibu Guru waktu di
bangku sekolah di dunia industri / waktu bekerja di lapangan.
10. Mampu menyesuaikan diri dan bersikap baik atau disiplin dalam bekerja
waktu masuk dan sebagainya.
2
perusahaan sebagai pengguna teknologi dengan sekolah sebagai
pengembang studi ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Manfaat bagi Sekolah
Manfaat Praktek Kerja Industri bagi sekolah adalah sebagai
perwujudan program keterkaitan dan kesepadanan antara sekolah dengan
pihak industri. Juga sebagai umpan balik penyempurnaan program Praktek
Kerja Industri, sistem pembelajaran, menyelaraskan kesepadanan dengan
kebutuhan pemakai atau pengguna lulusan dengan sistem Praktek Kerja
Industri. Manfaat lainnya yakni sebagai referensi bagi pihak sekolah untuk
menelaah efektivitas program pembelajaran yang dijalankan kepada siswa.
3
1.7 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaannya dimulai dari tanggal 02 Maret Hingga 29 Mei 2018 Dari
pukul 08.00 sampai pukul 17.00 WIB. Adapun tempat prakerin di AGUNG JAYA
MOTOR yang beralamatkan di AJIBARANG.
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, tujuan, manfaat, metode penulisan, dasar hokum,
waktu dan tempat pelaksanaan, rumusan masalah dan sistematika penulisan
laporan.
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan dan saran.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri (self
energizing action), daya pengreman itu sedikit dipengaruhi oleh fluktualisi koefisien
gesek yang manghasilkan kesetabil tinggi. Selain itu, karena permukaan bidang gesek
selalu terkena udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat mempengaruhi dan
menjamin dari tekanan air.
Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukuranya.
Ukuran disc tambahkan tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan daya
pengereman yang efisien, juga pad akan lebih cepat aus dari pada sepatu rem pada
rem tromol. Tetapi konstruksi yang sederhana mudah pada perawatannya penggantian
pad.
Adapun kelebihan rem cakram yaitu : (1) Memiliki bentuk yang ringkas
sehingga cocok untuk kendaraan kecil; (2) Dengan model yang terbuka, membuat
pelepasan panas menjadi lebih baik sehingga rem tidak gampang panas; (3) Daya
pengereman mencapai 100% karena metode yang digunakan adalah jepitan; (4)
Durabilitas juga cukup baik meski kondisi rem basah. Sedangkan kekurangan
peggunaan rem cakram ini adalah : (1) Memiliki luas kampas yang lebih kecil
sehingga daya pengereman tidak sekuat rem tromol; (2) Lebih cepat aus karena
metode "jepitan" pada rem cakram membuat penekanan kampas menjadi besar; (3)
Dengan model terbuka, kaliper berpotensi kemasukan kotoran yang bisa merusak
5
caliper; (4) Pada beberapa jenis, velg pada roda yang menggunakan rem cakram akan
lebih kotor.
Secara umum, komponen rem cakram ada tiga, yaitu :
2.1.1 Piringan Rem (Disc Brake)
Disc brake atau piringan rem adalah komponen berbentuk lingkaran pipih
mirip piringan yang dihubungkan dengan roda kendaraan. Piringan ini terbuat dari
besi solid sehingga kuat digunakan untuk bergesekan dengan kampas rem.
6
dengan saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder. Caliper dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Type Fixed Caliper (Kaliper Tetap double piston)
Fixed caliper adalah dasar desain yang sangat baik dan dijamin dapat bekerja
lebih akurat. Namun demikian radiasi panasnya terbatas karena silinder rem berada
antara cakram dan velg, menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini
membutuhkan penambahan komponen yang banyak.
Sebuah tipe fixed caliper mempunyai sepasang piston untuk mendorong rotor
rem cakram pada kedua sisinya. Caliper dipasangkan tepat pada excel dan strut,
pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston. Daya pengereman didapat
apabila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua ujung pirigan atau cakram.
Untuk caliper jenis ini sudah jarang sekali digunakan pada kendaraan sekarang.
7
Sebuah tipe floating caliper tertempel pada piston hanya pada satu sisi dari
caliper. Piston berperan sebagai pembuat tekanan hidrolik, dan apabila bantalan rem
cakram ditekan, caliper akan bergerak ke arah yang berbeda dari piston, dan
mendorong rotor rem cakram dari kedua sisinya. Akibatnya, caliper akan
menghentikan perputaran roda. Ada beberapa jenis floating caliper, tergantung dari
metode menempelkan caliper ke piringan putar. Jenis yang pertama adalah full
floating caliper. dan yang kedua adalah semi floating caliper.
Cara Kerja :
a. Tekanan minyak rem dalam silinder akan menekan piston dn dasar silinder.
b. Torak bergerak kekiri mendorong balok rem sampai kanvas menempel pada
permukaan gesek cakram.
c. Selanjutnya tekanan hidrolis di samping menekan torak juga menekan dasar
silinder dan akhirnya unit silinder bergerak kekanan mendorong balok rem 2
dengn arah berlawanan dengan balok rem 2.
d. balok rem 1 di dorong kekiri oleh torak dan balok rem 2 didorong kekanan oleh
unit silinder, kearah permukaan gesek cakram.
e. gerakan kedua balok rem dengan arah berlawanan selanjutnya menjepit
permukaan gesek cakram dan akhirnya terjadilah pengereman.
8
e. Gerakan kedua balok rem dengan arah berlawanan akhirnya mencepit cakram
dan akhirnya terjadi pengereman.
Kaliper dipasangkan dengan bantuan dua buah pen pad torque plate. Apabila
rem bekerja maka body bergerak masuk dengan adanya gerak piston. Tekanan
pengereman yang berlaku pada pad bagian luar diterima oleh caliper dan meneruskan
momen kepada arah putaran. Kekuatan reaksi pada bagian dalam diterima langsung
oleh plate.
Mekanisme tipe ini sangat sederhana, tipe caliper ini memenuhi syarat semua
perawatan dan memiliki kemampuan pengereman. Tipe ini sering digunakan pada
cakram belakang yang rem parkirnya terpasang didalamnya.
2.2 Kopling
Kopling (clutch) terletak diantara mesin dan transmisi, dan berfungsi untuk
menghubungkan dan melepaskan tenaga dari mesin ke transmisi melalui kerja pedal
selama perakitan roda gigi. Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh kopling adalah : (1)
Harus dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut; (2) Harus
dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip; (3) Harus dapat
memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
9
Clutch cover terikat pada flywheel. Ini berarti bahwa saat mesin berputar
clutch cover juga berputar. Syarat utama yang harus dimiliki oleh clutch cover
adalah balance dan mampu memindahkan panas dengan baik.
b. Plat Kopling (Disc Cluth)
10
Gambar 2.11 Kopling Hidrolis (Hydraulic Clutch)
Pada tipe ini gerakan pedal kopling diubah menjadi tekanan hidrolis oleh
master cylinder yang kemudian diteruskan ke release fork melalui release
cylinder.
1) Master Silinder Kopling
11
2) Silinder Pembebas Kopling
2.3 Differential
Gardan (Differential) merupakan salah satu komponen penting pada sebuah
kendaraan yang lebih dari dua roda, karena gardan memiliki beberapa fungsi
diantaranya :
1. Menyesuaikan putaran roda kiri dan kanan (roda penggerak) pada saat membelok
atau beban roda kiri dan kanan tidak sama (misal salah satu roda dijalan lumpur).
Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpa membuat
kedua ban menjadi slip atau tergelincir.
2. Mereduksi kecepatan yang diterima dari propeller shaft untuk menghasilkan
momen yg besar.
3. Merubah arah putaran dari propeler shaft 90 derajat, selanjutnya putaran ini
diteruskan ke roda-roda belakang melalui rear axle shaft secara terpisah. Untuk
merubah arah putaran ini diperlukan perkaitan gigi-gigi (seperti gabar dibawah
ini)
12
Selain fungsi-fungsi diatas, gardan (differential) mempunyai banyak
komponen-komponen utama yaitu sebagai berikut :
13
dalam proses pembagian putaran side gear kiri maupun side gear kanan, keduanya
memiliki kemampuan yang sama baiknya.
Langkah kerja differential pada waktu mobil atau kendaraan berjalan yaitu
sebagai berikut :
1. Pada saat kendaraan berjalan lurus
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan
sama - sama dalam kecepatan putaran yang sama. Dan juga beban yang
ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan
putaran dari propeller shaft akan diteruskan untuk memutar drive pinion. Drive
pinion akan memutar ring gear, dan ring gear bersama - sama dengan differential
case akan berputar. Dengan berputarnya differential case, maka pinion gear akan
terbawa berputar bersama dengan differential case karena antara differential case
dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri
dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus, maka pinion gear akan membawa
side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam
keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar, pinion gear hanaya
membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case
dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali,
maka side gear juga berputar satu kali juga, demikian seterusnya dalam keadaan
lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as
roda dan kemudian menggerakkan roda.
2. Pada saat kendaran membelok
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda
bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian
luar . Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri
akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian urutan
perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut :
14
besar dari roda kanan saat belok ke kiri, maka side gear sebelah kiri akan
memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar. Gaya
perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi berputar
mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear, maka side gear kanan
akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan berputar lebih
cepat dari side gear kiri. Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda
kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada roda kiri
karena side gear kanan berputar lebih cepat.
15
BAB III
KERJA PRAKTIK
2. Keselamatan Kerja
a. Keselamatan Alat
Gunakanlah alat-alat kerja dengan benar dan hati-hati, sesuai dengan
SOP (Standard Operational Procedure).
Jangan sampai alat kerja berserakan.
b. Keselamatan Bahan
Hindari kerusakan pada bahan kerja.
Pisahkan part-part yang telah rusak dan yang masih bagus.
Jangan biarkan baut-baut dan mur berserakan ditempat kerja.
3. Proses Kerja
a. Buka kap mesin
b. Tari rem tangan supaya kendaraan tidak bergerak pada waktu di
dongkrak.
c. Pastikan mobil dingin. Jika baru saja kendaraan digunakan, komponen
rem yang amat panas, kaliper dan rotor. Pastikan komponen ini aman
untuk disentuh sebelum anda lanjutkan.
d. Kendorkan baut roda. Dengan menggunakan kunci roda, kendorkan baut
roda sampai sekitar dua pertiga jalan.
e. Jangan lepaskan roda semuanya sekaligus. Biasanya anda akan
mengganti dua kanvas rem depan dan dua di belakang, tergantung
kondisinya dan berapa aus kanvas rem nya. Jadi mulailah bagian depan
atau belakang terlebih dahulu.
16
f. Letakkan jackstand atau balok dibawah chassis mobil. Jangan hanya
gunakan dongkrak untuk menahan mobil. Ulangi proses yang sama di
sisi roda yang lain hingga kedua sisinya tertahan dengan kuat dan aman.
g. Lepaskan roda. Selesaikan pelepasan baut roda hingga tuntas saat mobil
sudah dinaikkan. Tarik roda ke arah anda untuk melepaskannya.
h. Buka mur kaliper menggunakan kunci sok atau kunci ring yang cocok.
Kaliper melekat erat pada rotor rem seperti klem, yang tugasnya adalah
memperlembat putaran roda sebelum kanvas rem mulai bekerja, dengan
menggunakan tekanan hidrolis untuk menimbulkan gesekan pada rotor.
Kaliper biasanya berbentuk satu atau dua keping, diperkuat dengan dua
sampai empat baut di dalam rumah as roda, dimana roda berpegangan.
Semprot baut-baut ini dengen WD 40 atau penetran PB untuk
mempermudah pelepasannya.
i. Periksa tekanan kaliper. Kaliper harus dapat bergerak maju mundur
sedikit. Jika tidak, artinya kaliper sedang dalam tekanan dan bisa
terloncat saat anda membuka bautnya. Hati hati saat memeriksanya, dan
jangan berada di tempat dimana anda bisa terkena lemparannya jika
terlepas.
j. Periksa apakah ada ring atau penguat terpasang antara baut dudukan
kaliper dan permuakaannya. Jika ada, anda buka dan simpan untuk
dipasang kembali nantinya. Anda akan perlu memasang kaliper tanpa
kanvas rem untuk mengukur jarak antara permukaan agar dapat
menggantinya dengan benar.
k. Gantung kaliper dengan hati hati menggunakan kawat kecil. Kaliper
akan teap terhubung ke selang rem, jadi gangunglah dengan kawat kecil
atau besi bekas, sehingga kaliper tidak tergantung dam membebani
selang
l. Lepaskan kanvas lama. Akhirnya! Perhatikan bagaimana posisi kanvas
terpasang, Akan butuh sedikit paksaan untuk melepasnya, maka berhati–
hatilah jangan sampai merusak kaliper saat membukanya.
m. Periksa rotor rem untuk mengetahui adanya lengkungan, kerusakan
akibat panas, ataupun retakan di permukaannya, dan gantilah jika
diperlukan. Rotor rem dianjurkan untuk diganti atau dilapisi kembali
(resurface) pada saat kanvas rem diganti.
n. Pasang kanvas rem baru. Saat ini, anda bisa menyemprotkan caran anti
karat pada titik kontak logam bada bagian belakang kanvas rem. Ini
akan mengurangi suara mendecit. Namun jangan sampai cairan itu
17
mengenai bagian dalam kanvas rem. Ini akan membuat licin dan kanvas
rem tidak dapat menghentikan putaran roda. Pasang kanvas baru persis
sama posisinya dengan kanvas lama.
o. Periksa oli rem. Periksa jumlah oli rem anda dan tambahkan jika perlu.
Tutup kembali penutupnya setelah selesai.
p. Pasang kembali kaliper. Selipkan kaliper perlahan kembali pada rotor,
sehingga tidak merusak apapun. PAsang dan kencangkan kembali
kalipernya.
q. Pasang kembali roda. Masukkan roda kembali dan kencangkan mur nya
sebelum menurunkan kembali mobilnya.
r. Kencangkan mur roda. Pada saat mobil kembali di atas tanah,
kencangkan roda dalam pola seperti bintang. Kencangkan satu baut, dan
kemudian baut diseberangnya, sampai akhirnya semua baut
dikencangkan.
s. Periksa dan sesuaikan tekanan ban depan dan ban belakang
menggunakan tire pressure tester hingga sesuai standar.
Tekanan Udara ban depan adalah 30 Psi
Tekanan Udara ban belakang adalah 32 Psi
18
Simpan kembali alat kerja ketempatnya apabila telah digunakan
c. Keselamatan Bahan
Pisahkan bahan kerja yang masih bagus dengan yang tidak (lama dan
baru)
Simpan trnsmisi dan propeller shaft ditempat yang telah diberi alas
untuk menghindari kotoran dan kerusakan.
3. Proses Kerja
a. Persiapan
Buka kap mesin
Lepaskan terminal negative baterai
Angkat kendaraan menggunakan dongkrak
Pasang jackstand dibawah kendaraan yang sudah didongkrak.
b. Pembongkaran
Lepas bagian – bagian yang menghalangi untuk membongkar kopling
Lepaskan kabel yang menempel pada tranmissi dan lepas As roda,
Steering linkage yang menempel pada roda, Stabilizer- bar
Apabila plat koplingnya ada didepan harus membuka rem cakram
yang sebelah kiri.
Buka baud yang mempel pada tranmissi
Setelah terbuka pisahkan tranmissi dan kopling
Periksa cluth dish dan cluth cover apakah layak atau tidak untuk di
pakai
Apabila plat kopling dan cluth cover sudah aus .di wajibkan harus
diganti
Bersihkan bagian kopling yang kotor dengan menggunakan kuas
c. Pemasangan
Pasang plat kopling dan cluth cover dengan lurus menggunakan
senter kopling .
Apabila sudah lurus kencangkan dengan baut menggunakan kunci
yang pas
Pasang tranmissi kembali dengan rapih apabila sudah bersih dari
debu
Pasang kembali komponen- komponen yang di lepas dengan rapih
seperti kabel yang menempel di tranmissi, As roda ,Stabilizer bar dan
lain sebagainya.
Pasang roda / ban dengan menggunkan kunci roda
19
3.3 Mengganti Gear Differential
1. Alat dan Bahan
a. Alat
Dial Indikator
Kunci sock 24
Kunci ring 12-14
Kunci pas 12-14
Palu plastik
Obeng (-)
b. Bahan
1 unit kendaraan L300
2. Keselamatan Kerja
a. Sebelum melakukan pekerjaan sebaiknya memakai pakaian kerja atau
wearpack.
b. Jangan menaruh kunci atu alat-alat disaku pakaian kerja sehingga
membahayakan diri kita dan orang lain.
c. Gunakanla alat sesuai dengan fungsinya.
d. Lakukan pekerjaan dengan teliti dan hati-hati.
3. Proses Kerja
a. Pembongkaran
Angkutan kendaraan
Mengeluarkan oli pelumas aksel
Melepas poros penggerak
20
1) Melepas bagian-bagian yang menghilangkan keluarnya poros
penggerak aksel
2) Melepas mur penahan poros penggerak aksel
3) Tarik keluar poros penggerak aksel dengan palu luncur
4) Lepas mur dan turunkan penggerak aksel dan dudukannya
Membongkar penggerak aksel
1) Sebelum dibongkar telebih dahulu periksa/ mengukur celah
kebebasan kontak gigi pinion dengan gigi korona
2) Beri tanda pada tutup bantalan.
3) Lepas plat pengunci buat penyetel.
4) Lepas baut pengikat tutup bantalan.
5) Angkat keluar rumah differensial
21
Melepas bantalan poros ponion, perhatian kedudukan poros harus
tegak lurus terhadap alat pres, perhatian cincin pembatas pada
bantalan jangan sampai hilang
Lepas cicin bantalan poros ponion perhatian saat mengepres batang
penumbuk harus tegak lurus jangan menghilangkan cicin pembatas
bila ada
22
d. Pemasangan
Memberikan oli pelumas penggerak aksel pada semua bagian yang
akan dipasang
Setiap pekerjaan overhaulsil dan paking diganti baru
Dalam tahap-tahap pemasangan tanda harus kembali pada posisi
semula
e. Memasang Poros Pinion
Memasang cincin luar bantalan poros pinion
Memasang sil poros pinion
Memasang bantalan poros pinion dengan ring pembatas sisi miring
menghadap ke gigi pinion
Memasang poros pinion dengan pengencangan 130-200 Nm, dan
jangan lupa memasang pipa pembatas control momen putar poros,
jika
Memakai : Pipa pembatas baru 0,7-1,5 Nm, pipa pembatas lama 0,5
Nm
Mengukur / control pinion harus sama dengan semula
f. Memasang Differential (Gardan)
23
Menyetel celah kebebasan antara gigi korona dengan gigi ponion 0,5-
0,02 mm atau dilihat di buku data
Baut dudukan bantalan dikencangkan dengan moment pengencangan
70-90 Nm.kontrol pre-load keseluruhan = 1,7-2,5 Nm
Control keolengan pada gigi korona 0,07-0,03 mm
Memeriksa permukaan kontak, oleskan cairan pewarna / spidol non
permanen pada gigi korona kemudian di putar hingga tampak bekas
kontak permukaan gigi
Mengontrol sekali lagi celah kebebasan antara gigi pinion dan gigi
korona
Memasang plat pengunci baut penyetel
g. Memasang Penggerak Aksel
Bersihkan permukaan dudukan penggerak aksel
Bersihkan aksel biasanya pada bagian bawah terdapat bram
Pasang penggerak aksel, jangan lupa paking momen pengerasaan 16-
22.Nm
Pasang poros aksel
Pasang poros penggerak aksel dan memeriksa kebebasan aksial poros
Mengisi oli penggerak aksel SAE 90 (Hipoid-oli)
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Praktik kerja industri merupakan program sekolah yang harus dilakukan oleh
seluruh siswa / siswi SMK. Dengan kegiatan ini dimaksud supaya kita lebih mantap
lagi pada pendidikan, terutama praktik yang diperoleh. Dari uraian diatas yang
penulis sajikan maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :
1. Kesimpulan kerusakan
Pada job yang telah kami praktekan, kami mendapatkan data-data yang
mana data tersebut sangat membantu kami dalam melaksanakan perbaikan,
sehingga kami menjadi paham dan selanjutnya kami dapat menganalisa
gangguan dan bisa menentukan kerusakan, dan setelah kami mengadakan
perbaikan dan di uji coba kendaraan yang mengalami kerusakan sudah bisa
kembali bekerja dengan baik.
2. Relevansi pelajaran disekaolah dengan dunia kerja
Sebenarnya semua alas an yang berkaitan dengan dunia otomotif sama,
hana nama dan caranya yang berbeda. Di Sekolah penanganan trouble dengan
teori yang teknis sedangkan pada bengkel penanganan trouble denga cara lain,
karena mungkin untuk mempersingkat waktu dan juga sudah banyak pengalaman
yang dialaminya.
3. Sikap kerja yang baik agas di peroleh ketepatan dan efisisensi kerja.
Sikap kerja yang di tetapkan pelanggan atau pengemudi harus ramah,
sabar, tenang dan cakap dalam berbicara, begitu mobil datang dan langsung
menyambutnya dan menanyakan pada bagian mana yang rusak dan gejala-gejala
yang ditimbulkan, kemudian di analisa dan dicari kemungkinan kerusakan dan
apabila benar langusng di lakukan langkah-langkah pembongkaran, pemeriksaan,
penggantian, perbaikan dan bila langkah ini dilakukan dalam pekerjaan maka
akan dibutuhkan waktu yang reatif singkat dan hasil yang baik, cepat, sehingga
pelanggan akan merasa puas.
4.2 Saran
Adapun saran-saran selama kami melakukan praktik kerja industri di
Perusahaan yaitu antara lain :
1. Saran Untuk Sekolah
a. Sekolah yang berstandar nasional sebaiknya alat dan bahan disesuaikan
dengan perkembangan jaman walaupun langkah-langkah perbaikan pada
kerusakan hamper sama seperti dibengkel.
25
b. Pembekalan prakerin juga harus denga pembekalan kedisiplinan siswa
melaksanakan prakerin.
c. Teknis penulisan prakerin dan penyusunan tata letak harus diterangkan pada
pembekalan prakerin sehingga pada saat konsultasi prakerin bisa lebih cepat.
2. Saran Untuk Tempat Prakerin
a. Bila ada siswa yang prakerin mohon diberi saran dan bimbingan yang lebih
cepat agas setelah selesai prakerin pengetahuan bisa bertambah
b. Pada waktu selesai prakerin mohon para siswa di uji kemampuannya supaya
memudahkan siswa dalam penilaian dan juga nama bengkel akan lebih baik
karena telah mencetak siswa-siswa prakerin yang terampil.
26
LAMPIRAN
27