Anda di halaman 1dari 28

1

Panduan Ins truks ional P embelajaran dalam P elatihan Kewiraus ahaan Mas yarakat
Yakin Bisa Wirausaha (Mengenal
Mengenal Makna, Sikap,dan Langkah Memulai Usaha)
Usaha

Pengarah
Ir. Djajeng Baskoro, M.Pd.
(Kepala PP-PAUDNI
PAUDNI Regional I)

Penanggung Jawab Pengembangan


Dadang Wahyudi, S.E. MM.Pd.

Narassumber
Prof. Dr. Enceng Mulyana, M.Pd.
(Dosen UPI Bandung)

Anggota Pengembangan
Endang Sutisna
Ujang Rahmat
Farhan Yamin
Dadang Wahyudi
Desy Juwitaningsih
Hj. Henny Nurhendrayani
H. Asep Mulyana
H. Triono Adil
Surono

Penulis
Endang Sutisna
H. Asep Mulyana

Tata Letak & Desain Sampul


Ujang Rahmat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
(PP PAUDNI
AUDNI) Regional I
2012

2
Kata Pengantar
Itikad untuk terus berupaya menghasilkan pola pembelajaran kursus dan
pelatihan yang terbaik, menjadi motivasi utama bagi kami sampai akhirnya naskah
Panduan Instruksional Pembelajaran Dalam Pelatihan Kewirausahaan Masyarakat
ini berada dihadapan anda.
Panduan
nduan ini disusun sebagai pedoman bagi instruktur dan penyelenggara
program kursus dan pelatihan, dalam mengimplementasikan pola pembelajaran
yang sedang kami kembangkan, yaitu model pembelajaran dalam pelatihan
kewirausahaan masyarakat, dengan orientasi pembelajaran
p yang diarahkan pada
penumbuhan dan penguatan kemampuan merencanakan usaha, melaksanakan
usaha, mengembangkan usaha dan kemampuan bersikap tepat dalam melakukan
setiap kegiatan usaha.
Untuk memudahkan anda memahami dan menerapkan panduan ini di
lembaga masing-masing,
masing, isi panduan pembelajaran dalam pelatihan kewira-
kewira
usahaan masyarakat ini dibagi menjadi 7 (tujuh) topik pembelajaran. Pada setiap
topik, diuraikan secara rinci tentang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
instrumen pendukung proses pembelajaran, dan bahan ajar/ modul. Ketujuh topik
dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Yakin Bisa Wirausaha (Mengenal
Mengenal Makna, Sikap dan Langkah Memulai Usaha)
Usaha
2. Menggali Potensi Diri
3. Mulai Menentukan Jenis Usaha
4. Siap-Siap Merencanakan Usaha
5. Siapa Bilang Melaksanakan
anakan Usaha Itu Susah
6. Saatnya Mengevaluasi Kegiatan Usaha
7. Terus Mengembangkan Usaha
Anda dipersilahkan untuk mengadopsi, mengadaptasi bahkan mengem-
mengem
bangkan perangkat-perangkat
perangkat dalam panduan ini sepanjang tidak keluar dari
tujuan, arah, strategi dan hasil pembelajaran yang telah ditetapkan dalam model
pembelajaran dalam pelatihan kewirausahaan masyarakat.
Supaya tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan dan menerapkan panduan
instruksional ini, anda diminta untuk mempelajari terlebih dahulu naskah model
pembelajaran
mbelajaran dalam pelatihan kewirausahaan masyarakat dan silabus pem-
pem

i
belajaran yang dikemas dalam buku terpisah, sebagai dasar atau landasan
penyusunan panduan.
Apresiasi dan ucapan terima kasih tak terhingga, patut kiranya kami sam-
sam
paikan kepada semua pihakk yang telah mendukung dan berkontribusi untuk
terwujudnya panduan ini. Harapan kami, semoga karya ini menjadi inspirasi bagi
penggiat pendidikan masyarakat untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran
yang bermakna, dalam rangka mencerdaskan dan mensejahterakan
menseja masyarakat.

Salam Hormat,
Tim Pengembang

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................
.................................................................................. i
Daftar Isi ................................................................
........................................................................................... iii

Makna Wirausaha ................................................................


............................................................................. 1
Pengertian Kewirausahaan ................................................................................
................................ 3

Sikap Wirausaha ................................................................


............................................................................... 5
A. Percaya diri................................................................................................
................................ 5
B. Berorientasi Tugas dan Hasil ......................................................................
................................ 7
C. Keberanian Mengambil Resiko ...................................................................
................................ 8
D. Kepemimpinan ..........................................................................................
................................ 8
E. Berorientasi ke Masa Depan ......................................................................
................................ 9
F. Kreatif dan Inovatif ....................................................................................
................................ 9

Mengenal Langkah Usaha................................


.............................................................................................11
A. Perencanaan Usaha ................................................................................
................................ 11
B. Mengidentifikasi Produk, Pasar, dan Cara Pemasaran ...............................15
C. Menyusun Rencana Usaha ......................................................................
................................ 16
D. Melaksanakan Usaha ..............................................................................
................................ 19
E. Mengembangkan Usaha..........................................................................
................................ 21

iii
iv
Makna Wirausaha
Tapi sudah dapat diduga, bahwa pekerjaan yang
semacam itu memang langka. Hanya sedikit saja
Setiap orang pasti
orang-orang
orang yang bisa mendapatkan pekerjaan
berkeinginan memiliki
pekerjaan yang layak, seperti itu, selebihnya pekerjaan yang tersisa adalah
menjalani hidup pekerjaan yang biasa-biasa
biasa saja.
dengan nyaman, dan Selanjutnya, pekerjaan yang biasa-biasa
bias saja itu
mengisi hari-hari pun masih harus diperebutkan,
dipere karena jumlah
hidupnya dengan rasa pencari kerja sangat banyak bila dibandingkan
bahagia. Oleh karena
dengan jumlah lowongan kerja yang ada. Dengan
itu, wajar bila setiap
kenyataan ini,
ini mau tidak mau, pasti akan ada
orang berupaya untuk
masyarakat yang menganggur, dan bisa jadi, Anda
mendapatkan
pekerjaan yang adalah salah
alah satunya.
“nyaman dan Akankah Anda terus menunggu lowongan kerja
berpenghasilan yang itu datang menghampiri
mengh dan bilang kepada Anda
layak”. “Ayo
yo kerja disini..!”. Kapan itu akan terjadi..? Berapa
lama Anda harus menunggu..? D
Dan selama
menunggu lowongan kerja itu datang, darimana Anda bisa menutupi
men kebutuhan
hidup Anda?

Daripada menunggu yang belum pasti, kenapa Anda tidak mencoba


BERWIRAUSAHA

1
Sekarang lihat ke dalam diri Anda…!!! pasti ada KEMAMPUAN yang bisa
Anda jadikan modal untuk berwirausaha. Lihat sekali lagi…!! Ya, KEYAKINAN dan
KEBERANIAN
EBERANIAN yang Anda miliki untuk memulai sesuatu adalah modal berharga
yang harus Anda manfaatkan…
Keyakinan dan keberanian diri untuk memulai wirausaha adalah wujud
kepercayaan diri yang baik supaya Anda bisa meraih sukses. Modal yakin dan
berani tersebut akan benar-benar
benar menjadi kekuatan bagi Anda untuk memulai
usaha, bila dibarengi dengan kemauan membaca. Membaca membuat Anda
mengerti dan memahami semua hal yang berhubungan dengan memulai usaha.
Saat ini, banyak sekali buku yang bisa memotivasi orang untuk
un tergerak
memulai usaha. Jadi pupuklah keyakinan dan keberanian Anda memulai usaha
dengan membaca, sehingga keyakinan dan keberanian itu tumbuh dan
berkembang menjadi kekuatan yang maha dahsyat untuk mendorong Anda
menjadi sukses… SUKSES MEMULAI USAHA.
Dua hal yang perlu Anda pahami dan coba praktekkan untuk memupuk
keyakinan dan keberanian Anda memulai usaha. Pertama, Anda harus memahami
sikap-sikap
sikap yang harus dimiliki seorang wirausahawan. Dengan memahami sikap
seorang wirausahawan, maka langkah Anda memulai usaha akan berjalan lebih
baik, lebih terarah dan lebih tajam. Kedua,
Kedua Anda harus memahami bagaimana
tahapan atau langkah
memulai usaha.
Dengan tahu
tahapan merintis
usaha, maka
langkah
memulai usaha
yang Anda
jalankan
akan
berjalan
secara
sistematis
mengarah pada
tujuan usaha.

2
Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru.
b Cara yang
ditempuh adalah dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Bakat wirausaha mungkin tidak bisa dianggap sebagai ‘turunan’,
‘ sebab sulit
untuk mengatakan bahwa
a seorang bayi memiliki “sifat kewirausahaan saat lahir”.
Lebih masuk akal bila dikatakan bahwa “bakat wirausaha” merupakan kumpulan
dari kebiasaan-kebiasaan
kebiasaan tertentu yang dimiliki oleh wirausahawan lewat proses
pembelajaran sejak dini. Sebagian dari kebiasaan
kebi itu adalah:
 menghitung untung rugi setiap tindakan/keputusan yang diambil
 melihat peluang dan menganalisis kebutuhan pasar
 mengelola sumber daya (merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan,
mengendalikan)
 bekerja keras secara tetap dan mencari pemecahan bagi masalahnya
 kebiasaan “jatuh-bangun”,
bangun”, sehingga tidak lagi takut membuat keputusan

3
4
Sikap Wirausaha

Sikap wirausaha merupakan kesiapan psikis yang dimiliki seseorang untuk


menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berfikir kreatif dan bertindak
inovatif. Sikap wirausaha dimaksud meliputi percaya diri, berorientasi pada tugas
dan hasil, berani ambil
bil resiko, berorientasi masa depan, dan kreatif inovatif.
Geoffrey G. Meredith et al. (2002), dalam bukunya, “Kewirausahaan”
“Kewira menge-
mukakan bahwa nilai hakiki wirausaha itu sebagai berikut.

A. Percaya diri

Percaya diri ialah paduan sikap


dan keyakinan seseorang
eorang dalam
menghadapi tugas atau pekerjaan, yang
bersifat batiniah, sangat tidak pasti, selalu
berubah dan banyak ditentukan oleh
kemampuannya untuk memulai,
melaksanakan dan menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Kepercayaan diri akan mempengaruhi
gagasan, karsa,
rsa, inisiatif, kreativitas, keberanian,
ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya.
Kunci keberhasilan bisnis adalah mampu
memahami diri sendiri. Oleh karena itu,
wirausaha yang sukses adalah wirausaha

5
yang mandiri dan percaya diri.
Percaya diri dalam
m menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan
sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang
dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha.
Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa
bahw apa yang
diperbuatnya akan berhasil walaupun dengan berbagai rintangan. Ia tidak
selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis
untuk terus maju.
Menunggu yang tidak pasti adalah sesuatu yang paling dibenci oleh
seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Menghadapi kehidupan yang selalu
berubah dan penuh dengan persoalan, seorang wirausaha akan selalu
berusaha mencari jalan keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan
pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluarnya.
Ciri orang percaya diri secara verbal, antara lain:
a. Membuat pernyataan yang jujur, jelas, singkat dan langsung pada masalah
b. Menggunakan pernyataan "saya" : "Saya ingin....." Saya pikir...."
c. Menawarkan saran perbaikan, bukan nasehat atau perintah
d. Menawarkan kritik membangun, tidak menyalahkan, atau mengharuskan
e. Mengajukan pertanyaan untuk menemukan pemikiran dan perasaan orang
lain
f. Menghargai hak orang lain
g. Mengkomunikasikan sikap saling menghargai pada saat kebutuhan dari
dua orang sedang bertentangan, dan mencari penyelesaian yang dapat
diterima kedua belah pihak
Sedangkan ciri orang percaya diri secara non verbal, diantaranya adalah:
a. Melakukan kontak mata yang intens dan pantas
b. Duduk atau berdiri dengan tegak dan santai
c. Bersikap terbuka dan mendukung komentar mereka
d. Berbicara dengan tekanan yang jelas, mantap dan tegas
e. Ekspresi wajah santai, tersenyum ketika merasa senang
f. Berbicara dengan mantap, teratur menekankan kata-kata
kata kunci

6
B. Berorientasi Tugas dan Hasil
Orang yang selalu mengutamakan
kan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai
nilai berprestasi, berorientasi pada keuntungan, ketekunan
dan kerja keras yang pada akhirnya berujung pada bekerja sesuai target.
Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif.
ini Perilaku
inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun
bertahun dan
pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap,
bergairah, dan semangat berprestasi.
Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu
dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih.
Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali
memperbaiki kegagalan yang dialaminya.
Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih
dirai oleh seseorang wirausaha selalu
menjadi pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa
depan adalah kesuksesan dan keindahan yang harus dicapai dengan kerja keras.

7
C. Keberanian Mengambil Resiko
Wirausahawan menyukai usaha-usaha
usaha yang lebih menantang untuk
mencapai kesuksesan atau menerima kegagalan daripada usaha yang kurang
menantang. Wirausahawan menghindari situasi resiko yang rendah karena
tidak ada tantangan dan menjauhi situasi resiko yang tinggi
t karena ingin
berhasil.
Pada situasi ini ada dua kemungkinan yang harus dipilih, yaitu pilihan
mengangung resiko atau pilihan mencari aman. Pilihan terhadap resiko
tergantung pada :
a. Daya tarik setiap pilihan
b. Kesediaan untuk rugi
c. Kemungkinan untuk sukses
ses atau gagal

Selanjutnya, kemampuan untuk mengambil resiko tergantung dari:


a. Keyakinan pada diri sendiri
b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan
kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
c. Kemampuan untuk menilai situasi resiko secara masuk akal

D. Kepemimpinan Sebelum memimpin


orang lain alangkah
Seorang wirausaha harus memiliki sifat
lebih baik jika kita
kepemimpinan, kepeloporan, dan keteladanan.
mulai memimpin diri
Ia selalu menampilkan barang atau jasa-jasa
jasa sendiri.
baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor Merencanakan sendiri
baik dalam proses produksi maupun pemasaran.
pe target sukses Anda,
Ia juga senantiasa memanfaatkan perbedaan mengarungi alam ide
sebagai sesuatu yang menambah nilai. perwujudannya.
Rasakan indahnya
Kepemimpinan merupakan kunci menjadi
memperoleh dampak
wirausahawan sukses. Wirausahawan berani
tetes keringat
tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru
kreativitas Anda,
walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya bukan atas instruksi
dilandasi perhitungan yang rasional. siapa pun.

8
Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan
tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses.
Sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan
merasa rendah diri adalah sifat-sifat
sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang
jauh-jauh
jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses berwirausaha.

E. Berorientasi ke Masa Depan


Wirausahawan harus memiliki pandangan ke masa depan. Ia selalu
berupaya untuk memikirkan apa kebutuhan
kebutuh masyarakat di masa yang akan
datang. wirausahawan senantiasa berupaya menciptakan sesuatu yang
berbeda dan untuk memenuhi kebutuhan jangka waktu yang panjang. Dengan
sikap seperti demikian, maka produk yang dihasilkan tidak akan pernah
“usang’ dan ditinggalkan
ggalkan oleh konsumen.

F. Kreatif dan Inovatif


Kreatif menunjukkan proses mental seseorang untuk tiada henti
memikirkan tentang hal-hal
hal yang bersifat baru dan lebih efisien. Sementara
inovatif adalah kemampuan untuk menjalankan atau menerapkan tentang apa
yang
ng ia pikirkan. Dengan demikian, kreatif dan inovatif merupakan dua
kekuatan yang tidak dapat dipisahkan. Seorang wirausahawan yang kreatif dan
inovatif adalah orang-orang
orang yang selalu membutuhkan kehidupan yang
dinamis untuk memunculkan sekaligus melaksanakan
melaksana ide.
Dalam menjalankan kegiatannya, orang kreatif dan inovatif tidak puas
hanya dengan melihat ide cemerlang orang lain, akan tetapi ia terus berusaha
untuk menciptakan ide-ide
ide yang membuat orang lain menjadi takjub. Sikap ini
sangat penting dalam berusaha
usaha untuk menjadikan usahanya tidak ketinggalan
jaman.
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri
ciri :
a. Tidak pernah puas dengan cara-cara
cara yang dilakukan saat ini, meskipun
cara tersebut cukup baik
b. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
pekerja
c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan

9
Proses kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orang--
orang
orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu:
a. Percaya diri (yakin, optimis, dan penuh komitmen)
b. Berinisiatif
tif (energik dan percaya diri)
c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil
resiko dengan penuh perhitungan)
e. Suka tantangan

10
Mengenal Langkah Usaha

Anda siap memulai usaha…? Mulailah usaha tersebut secara terencana dan
bertahap dan jangan tergesa-gesa
gesa memutuskan apa yang akan Anda kerjakan.
Merintis usaha bisa dimulai dengan perencanaan usaha, pelaksanaan usaha,
serta pengembangan usaha.

A. Perencanaan Usaha

1. Mengenali situasi (diri dan lingkungan Anda)


Menjadi sukses atau berhasil, menurut hasil penelitian Charles
Schreiber, sebagian besar ditentukan oleh sikap mental atau kepribadian,
yaitu (85%) dibandingkan dengan tingkat pendidikan formal yang hanya
han
(15%). Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki peluang untuk
meraih sukses walaupun hanya lulusan SLTA, SLTP bahkan SD sekalipun,
apabila di dalam dirinya ada kemauan dan kesungguhan untuk memper-
memper
kuat mental atau kepribadian.

a. Mengenal Diri
Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, namun
tidak semua orang bisa menyadari akan kelebihan dan kekurangan
dirinya, bahkan seringkali kita lebih mengenal kelebihan dan
kekurangan orang lain daripada diri kita sendiri.
Mengenal diri berarti mampu menyingkap kekuatan, keunggulan,
atau kelebihan diri. Mengenal diri juga berarti mampu menemukan
kelemahan, keterbatasan atau kekurangan diri.
11
“Ada sebuah kisah terkenal tentang seekor elang yang lahir
dikomunitas ayam. Karena lahir dan tumbuh di lingkungan itu,
sang elang merasa yakin bahwa dia seekor ayam yang tidak ada
bedanya dengan anak-anak
anak ayam yang lain. Ia berkokok dan
berjalan layaknya seekor ayam. Tak pernah ia mengepakkan
sayapnya. Tatkala suatu hari dia melihat elang terbang tinggi
dengan
ngan gagahnya, ia hanya bisa ternganga dan berdecak kagum
sambil melamun seandainya Ia bisa terbang tinggi seperti elang”.

Cerita di atas, hanyalah simbol dari tidak mengenali diri sendiri.


Sang elang tidak mengenal dirinya sendiri sehingga ia tidak dapat
berprestasi (terbang tinggi) sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Mengenal diri berarti memiliki konsep diri. Seseorang yang
mengenali dirinya berarti sadar dan paham tentang siapa aku, apa
kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku,
perananku
dan apa keinginanku. Untuk selanjutnya,
selanjutnya berupaya mengembangkan
yang positif dan mengatasi/ menghilangkan yang negatif.

1) Konsep Diri Negatif:


Seseorang dikatakan memiliki konsep diri negatif, apabila :
a) Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya,
d
ia kurang memahami siapa dirinya, apa kelebihan dan
kelemahan yang dimilikinya.
b) Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku (tidak
dapat berubah) atau terlalu tinggi/berlebihan. Menolak
informasi yang baru (terutama yang negatif) tentang dirinya,
sehingga orang tersebut sulit untuk mengubah konsep diri yang
sudah dianggap ‘betul’.
c) Lebih banyak melihat aspek-aspek
aspek kekurangan/kelemahannya
dalam dirinya daripada aspek-aspek
aspek kelebihan/kekuatan yang ia
miliki.

12
2) Konsep diri positif :
Seseorang dapat dikatakan mempunyai konsep diri positif apabila :

 Memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai dirinya, mencakup


kelebihan dan kelemahan dirinya
 Menerima diri apa adanya, apabila ia mempunyai kelebihan ia tidak
sombong dan apabila ia mempunyai kelemahan tidak kecewa
 Memiliki kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi
aspek dari dirinya yang dianggap merugikan.

Apa yang harus kita kenali ?

Dua hal yang harus kita kenali tentang diri kita supaya kita punya
keyakinan bahwa satu saat kita akan menjadi orang sukses. Dua hal
dimaksud adalah kelebihan dan kekurangan diri.

3) Kelebihan yang dimiliki


Sekecil apapun kelebihan yang kita miliki, semestinya
seme menjadi suatu
kebanggaan dan patut disyukuri, kita harus yakin bahwa kelebihan tersebut
dapat memberikan manfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
Kelebihan yang dimiliki bisa berupa potensi, bakat, kemampuan khusus
atau pengalaman. Akan
an tetapi kelebihan tersebut janganlah membuat kita
menjadi sombong dan meremehkan orang lain. Ingat pepatah… di atas
langit ada langit.

4) Kekurangan yang ada dalam diri


Jangan pernah takut mengakui kekurangan yang ada pada diri kita, karena
dengan mengakui kekurangan berarti kita telah jujur pada diri kita, dan
akan memotivasi kita mencari cara untuk memperbaiki dan meminimalisir
kekurangan tersebut.

13
Bagaimana mengenali diri ?
a. Pikirkan dan catatlah karakter diri Anda, pengalaman-pengalaman
pengalaman hidup
yang pernah dilalui. Misalnya karakter Anda pemarah, atau penyabar,
pekerja keras, disiplin, malas, dll., untuk pengalaman misalnya tentang
pengalaman belajar, pengalaman bekerja atau berusaha,
b pengalaman
organisasi, dan lain-lain.
b. Kaji lebih jauh catatan tersebut, pilah karakter yang baik dan yang tidak
baik, pengalaman sukses dan pengalaman gagal. Carilah kemungkinan
penyebabnya, mengapa kita sukses, mengapa kita gagal. Dengan
melakukan
an ini, sedikitnya kita akan tahu apa kekuatan dan kelemahan diri
kita.
c. Beranilah untuk mencatat cita-cita/harapan
cita yang ingin Anda capai
(misalnya cita-cita
cita yang ingin dicapai 1 tahun / 5 tahun / 10 tahun ke
depan)

a. Mengenal Lingkungan
Mengenal lingkungan
n berarti mengenal sumber daya yang terdapat di
lingkungan sekitar (alam, jenis dan lokasi usaha masyarakat, wirausahawan
sukses yang ada di sekitar, serta tempat-tempat
tempat kegiatan masyarakat.
Mengenali lingkungan bermanfaat bagi Anda untuk meyakinkan diri
bahwa banyak terdapat potensi yang bisa mendukung Anda memulai
usaha. Potensi tersebut bisa berbentuk ide untuk melakukan usaha, bahan
dasar produksi, sumber belajar, lokasi usaha, sasaran konsumen, dan lain
sebagainya.
Cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan berkeliling, berkunjung,
ngobrol dengan masyarakat atau melihat Untuk mengenal lingkungan,
Anda mau tidak mau harus berkeliling.

14
B. Mengidentifikasi Produk, Pasar,
Pasar dan Cara Pemasaran
Hati-hati
hati dengan pandangan pertama. Banyak kehancuran yang dimulai
dengan kecerobohan dan kekurang telitian dalam memilih dan menentukan.
Barangkali itulah petuah sederhana yang perlu diperhatikan seorang wira-
wira
usahawan. Mengidentifikasi potensi produk, pasar dan cara pemasaran
merupakan kemampuan awal yang wajib dimiliki
d bagi siapa saja yang berniat
menjadi seorang wirausahawan.
Kejelian dalam melihat peluang, kemudian bekerja keras untuk merubah
peluang itu menjadi kenyataan merupakan karakter seorang wirausahawan.
Tidak heran, jika seorang wirausahawan senantiasa mencari gagasan-gagasan
baru untuk membuat atau mengembangkan produk/ jasa yang sudah ada.
Sumber-sumber
sumber gagasan tersebut di antaranya adalah dengan memperhatikan
kebutuhan pelanggan, atau memperhatikan produk/ jasa yang telah ada
ditawarkan oleh perusahaan
an lain dan mencari cara untuk memperbaiki
produk/jasa, sehingga mampu bersaing.
Namun tidak sedikit wirausahawan yang memiliki gagasan untuk membuat
dan mengembangkan produk/ jasanya tidak bersumber pada kebutuhan/
keinginan pelanggan bahkan membuat/mengembangkan
membuat/meng produk/ jasa yang
telah banyak ditawarkan oleh perusahaan lain tanpa ada inovasi. Hal ini
menyebabkan kegagalan berusaha karena produk/ jasa yang dibuat/
dikembangkan tidak mampu bersaing dengan produk/ jasa yang ada.
Agar tidak terjebak dalam kegagalan,
gagalan, pada tahap awal, terdapat beberapa
hal penting perlu diperhatikan, yaitu: 1) identifikasi produk/jasa yang akan
dikembangkan sehingga produk/ jasa sesuai dengan kebutuhan calon
pelanggan dan mampu bersaing dengan produk/ jasa yang sama. Hal lain
yang
ang penting untuk dilakukan adalah 2) menentukan siapa yang akan
menggunakan produk/ jasa yang dibuat/ dikembangkan; Menentukan siapa
yang akan menggunakan produk/ jasa perlu dilakukan agar jelas siapa yang
akan menggunakan produk/ jasa; 3) pemasaran adalah
adala bagaimana cara
seorang wirausahawan menyampaikan produk/ jasa kepada pelanggan.

15
C. Menyusun Rencana Usaha

Rencana apa yang Anda pikirkan saat ini untuk bersiap diri menjadi
seorang wirausahawan sukses? Tentu sudah banyak hal yang akan dilakukan.
Namun, dari sekian banyak itu, coba sesaat Anda renungkan, rencana mana
yang pantas Anda segerakan untuk direalisasikan?
Sebelumnya, Anda telah dipahamkan untuk mampu mengidentifikasi
produk, pasar dan pemasaran. Dengan bekal pengetahuan itu, kini Anda
memiliki sejumlah
ejumlah potret peluang menuju kesuksesan dalam berwirausaha.
Setelah termilikinya peluang-peluang
peluang tersebut, segera buat rencana. Beranikan
diri Anda untuk memulai!
Demikian penting kegiatan perencanaan usaha ini dalam meniti tangga
untuk menjadi seorang wirausahawan.
irausahawan. Perencanaan yang dikemas dengan
gaya berpikir kreatif dan inovatif dapat menjadikan Anda untuk semakin
mudah dalam memulai usaha.

Apa Itu Rencana Usaha?


Sederhananya, perencanaan usaha dapat dipahami sebagai proses
penentuan visi, misi dan tujuan,
ujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program
dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis
tertentu.
Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan
perusahaan merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali
k perusahaan
dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
Suatu usaha atau bisnis akan selalu berhubungan dengan pengharapan,
yaitu harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Kita
tahu betul, kepastian dari masa yang akan
ak datang adalah ketidakpastian.
Dengan demikian, harapan untuk memperoleh keuntungan sifatnya adalah
penuh ketidak pastian. Artinya, bisa menguntungkan dan bisa juga tidak
menguntungkan. Jadi suatu usaha selalu mengandung resiko. Karena itu
supaya usaha yang
ang akan dijalankan berhasil, perlu dibuat perencanaannya
dulu.
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya.
Rencana harus ada betapa pun sederhananya secara tertulis. Rencana usaha

16
menjabarkan apa yang akan dilakukan oleh sebuah usaha, bagaimana dan
kapan usaha akan didirikan. Banyak usaha yang berhasil karena terlebih
dahulu memiliki perencanaan dan persiapan usaha.

Sifat dan Manfaat Perencanaan Usaha


Usaha kecil adalah usaha yang pemiliknya mempunyai jalur komunikasi
langsung dengan kegiatan operasi dan juga dengan sebagian besar tenaga
kerja yang ada dalam kegiatan usaha tersebut, dan biasanya hanya
mempekerjakan tidak lebih dari lima puluh orang.
Usaha kecil memiliki ciri-ciri:
ciri: (1) manajemen tergantung pemilik, (2) modal
disediakan oleh pemilik sendiri, (3) skala usaha dan jumlah modal relatif kecil,
(4) daerah operasi usaha bersifat lokal, (5) sumber daya manusia yang terlibat
terbatas, (6) biasanya berhubungan dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari,
sehari
(7) karyawan ada hubungan kekerabatan
keker emosional, dan (8) mayoritas
karyawan berasal dari kalangan yang tidak mampu secara ekonomis.
Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat sebagai
berikut:
a. Fokus,, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi tertentu
serta tujuan yang jelas.
b. Rasional dan faktual, artinya perencanaan
usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk akal,
realistik, berorientasi masa depan serta
didukung

17
dengan fakta-fakta yang ada.
c. Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat dan
dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan
perkiraan
tentang kondisi di masa datang.
d. Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai
persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan
tindakan-tindakan yang akan
dilaksanakan yang disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang dihadapi.
e. Operasional,, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin,
rinci serta dapat dilaksanakan.

Manfaat positif yang mungkin timbul dari rencana usaha membutuhkan


penempatan SDM, sehingga dimungkinkan adanya penggunaan dari pegawai
yang sudah ada untuk ditempatkan (mutasi) yang membuat peningkatan
jenjang karier atau gaji. Di samping itu, rencana usaha yang siap dijalankan
akan membutuhkan SDM baru dan memerlukan pengrekrutan SDM,
SDM sehingga
akan mengurangi jumlah pengangguran.
Apabila suatu perencanaan usaha memiliki sifat-sifat
sifat di atas, maka dengan
membuat perencanaan usaha akan diperoleh beberapa manfaat sebagai
berikut:
1. Pekerjaan/ aktivitas dapat dilakukan secara teratur dan dengan
deng tujuan yang
jelas.
2. Menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta penggu-
penggu
naan sumberdaya yang lebih efisien.
3. Menyediakan alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan usaha.
4. Menyediakan landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan. Artinya,
Artin
perencanaan usaha digunakan untuk menjamin bahwa tujuan yang telah
ditetapkan tercapai.

18
D. Melaksanakan Usaha

Kini, pemahaman Anda mulai kaya. Anda telah mempunyai kemampuan


mulai mengindentifikasi produk, pasar dan pemasaran, sampai bagaimana
cara merencanakan sebuah usaha. Tunggu apalagi, mari kita memulai.
Memulai untuk belajar melaksanakan usaha. Optimis dan yakinkan diri Anda,
bahwa ketika Anda memulai untuk melaksanakan usaha, sebetulnya Anda
telah menjadi setengah wirausahawan.
Pelaksanaan usaha
ha adalah kegiatan untuk melaksanakan perencanaan
yang telah disusun sebelumnya, hasil dari tahapan mengenal situasi,
mengidentifikasi produk, merencanakan usaha untuk mencapai usaha yang
berkembang.
Melalui tahapan ini, Anda akan merasakan dengan senyata-nyatanya
senyata
bagaimana melaksanakan suatu usaha. Pada saatnya, Anda harus berpegang
teguh terhadap rencana usaha yang akan dijalankan. Tunjukkan bahwa
rencana usaha yang telah Anda susun memang benar-benar
benar dapat dilak-
sanakan dan menguntungkan untuk Anda.
Jangan
gan heran apabila pada tahapan pelaksanaan usaha ini Anda akan
menemui banyak tantangan. Hadapi dan tetaplah pada tujuan usaha Anda.
Untuk melaksanakan usaha sesuai dengan rencana yang disusun, maka
langkah pelaksanaan usaha dimulai
mulai dengan :
1. Menyiapkan Sarana dan
an Prasarana Usaha
Sebelum melakukan usaha sebaiknya Anda mempersiapkan sarana dan
prasarana usaha. Sarana yang diperlukan untuk kegiatan usaha di
antaranya adalah bahan baku produksi, peralatan usaha, dan modal
usaha. Sedangkan yang termasuk prasarana diantaranya adalah tempat
produksi dan bangunan untuk proses produksi

2. Proses Produksi
Proses produksi adalah kegiatan membuat suatu produk dari bahan
baku menjadi barang jadi yang siap jual. Dalam proses produksi yang
perlu diperhatikan adalah kuantitas dan kualitas produksi agar sesuai
dengan permintaan pasar atau konsumen.

19
3. Pembukuan Usaha
Hal penting dalam menjalankan usaha adalah adanya pembukuan
usaha. Dengan pembukuan usaha, akan terkontrol mengenai keberadaan
barang, pengeluaran dan pemasukan
asukan dana untuk proses produksi. Selain
itu dengan pembukuan usaha akan diketahui harga pokok produksi dan
harga pokok jual, sehingga kita dapat menentukan berapa keuntungan
yang akan kita dapat. Pembukuan usaha di antaranya adalah buku kas,
buku harian, buku pembelian, buku penjualan, buku inventaris. Pada
akhirnya dengan pembukuan usaha dapat dilakukan analisis usaha,
apakah usahanya menguntungkan atau tidak.

4. Pemasaran
Pemasaran adalah hal penting dalam usaha, untuk apa kita bisa
membuat produksi dengan
n baik apabila kita tidak bisa memasarkan.
Pemasaran adalah terjadi terjadinya transaksi antara penjual barang
dengan pembeli, sedangkan pasar adalah tempat terjadinya pertemuan
antara penjual dan pembeli. Oleh karena itu,
itu kita sebagai penjual harus
mencari
ri tempat untuk memasarkan hasil produksi, sehingga terjadi tran-
tran
saksi jual beli barang. Dengan adanya pemasaran, maka produksi akan
berlanjut artinya usaha kita akan kontinyu dan bekembang.

5. Evaluasi Kegiatan Usaha


Evaluasi kegiatan usaha adalah kegiatan sistematis untuk mengum-
pulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data sebagai masukan
untuk pengambilan keputusan.
Melalui evaluasi kegiatan usaha, maka akan ditemukan data-data
data
terkait dengan apakah rencana yang disusun telah dilaksanakan dengan
baik,
ik, sesuai prosedur, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi
juga dapat menemukan hambatan-hambatan
hambatan usaha untuk kemudian dicari
penyelesaiannya.
Evaluasi kegiatan usaha, sebaiknya dilakukan secara berkala supaya
penyimpangan atau hambatan yang dialami dalam melaksanakan usaha
dapat dicarikan penyelesaiannya sejak dini. Dengan demikian, evaluasi
kegiatan usaha merupakan kegiatan yang teratur dan berkelanjutan untuk

20
memperoleh data yang berguna bagi pengambilan keputusan.

E. Mengembangkan Usaha

Agar kegiatan usaha kita berhasil dan maju, maka diperlukan pengem-
pengem
bangan usaha. Pengembangan usaha dilakukan dengan cara:
1. Menganalisis
enganalisis laporan kegiatan usaha.
2. Menetapkan rencana pengembangan
3. Menyusun rencana pengembangan
4. Melaksanakan pengembangan
Dalam kegiatan
giatan usaha senantiasa diperlukan pengembangan usaha baik
melalui pengembangan sumber daya manusia, pengembangan alat dan bahan
produksi, pengembangan permodalan, pengembangan pemasaran, dll.

Contoh dalam mengembangkan SDM adalah :


Menguatkan Keterampilan Teknis Usaha
Keberanian dan keyakinan untuk menjadi wirausahawan tidak mungkin
ada dalam diri seseorang apabila dirinya tidak memiliki kemampuan dalam
melakukan usaha. Keberanian dan keyakinan menjadi wirausahawan tanpa
didukung oleh keterampilan
lan hanyalah suatu ”kekonyolan”.
Sesungguhnya, keberanian dan keyakinan itu akan muncul apabila
seseorang memiliki
”modal” berupa ke-
terampilan-
keterampilan teknis
usaha yang akan
dijalankan.
Keterampilan
sebagai
”modal” yang
dimaksud adalah
keterampilan
memproduksi barang
atau jasa, keterampilan

21
memasarkan, atau keterampilan dalam mengelola keuangan.
Belajar adalah satu-satunya
satunya jalan bagi seseorang untuk mendapatkan
”modal” berwirausaha. Dengan belajar, seseorang akan berubah dari yang
tidak tahu menjadi
di tahu, dari yang tidak mau menjadi mau, dan dari yang
tidak terampil menjadi terampil. Banyak sekali kesempatan-kesempatan
kesempatan belajar
untuk mendapatkan ”modal” menjadi wirausahawan.
Apa yang telah Anda baca saat ini, hanya pemanasan saja. Pada bagian
selanjutnya,
utnya, Anda akan lebih dalam memahami, menghayati bahkan
melaksanakan setiap langkah usaha secara nyata. Dan pada saat itu pula
Anda akan merasakan betapa sikap wirausaha sangat penting dimiliki untuk
menyelesaikan langkah-langkah
langkah usaha secara mantap dan menguntungkan…
m

Selamat Memulai Usaha

“Sesungguhnya apa yang tidak mematikanmu akan menguatkan kamu”


- Nietzche -

22

Anda mungkin juga menyukai