Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemerintah selalu melakukan perubahan demi menghasilkan
pendidikan yang lebih baik dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia.
Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia diperlukan adanya
kecermatan dalam menyusun kegiatan pembelajaran. Perencanaan
pebelajaran pada hakikatnya adalah rangkaian isi dan kebutuhan
pembelajaran yang bersifat menyeluruh dan sistematis yang digunakan
sebagai pedoman dari guru dalam mengelola proses pembelajaran.
Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh seberapa jauh
pembelajaran itu direncanakan dan dikemas sesuai dengan kondisi peserta
didik seperti minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Pembelajaran yang optimal sangat ditentukan oleh kualitas proses dan hasil
pembelajaran, salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran.
Model pembelajaran terpadu merupakan model pembelajaran yang
mendekatkan pada dunia nyata. Pembelajaran terpadu merupakan
kecenderungan baru dalam menyikapi perkembangan ilmu dalam abad 21 dan
dapat memberi perspektif baru bagi guru dan murid dalam memahami
hubungan konseptual, model baru, dan struktur keilmuan antara disiplin ilmu.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh, sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan
arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-
konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang
menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Salah satu model dalam pemebelajaran terpadu adalah model
integreted.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model integreted?
2. Bagaimana karakteristik model integreted?
3. Bagaimana perencanaan model integreted?
4. Bagaimana pelaksanaan model integreted?
5. Apa kelebihan dan kelemahan model integreted?
6. Bagaimana contoh model integreted dalam pembelajaran?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas diharapkan dapat mengetahui:
1. Pengertian model integreted
2. Karakteristik model integreted
3. Perencanaan model integreted
4. Pelaksanaan model integreted
5. Kelebihan dan kelemahan model integreted
6. Contoh model integreted dalam pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Integreted


Model integreted adalah model pembelajaran yang menggabungkan
bidang studi dengan cara menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang
saling berhubungan di dalam beberapa bidang studi. Model integrated
menyajikan satu pendekatan penyebrangan mata pelajaran mirip dengan
model “Shared”.
Menurut Fogarty, pembelajaran terpadu tipe integrated (keterpaduan)
adalah tipe pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar
bidang studi, menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas
kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling
tumpang tindih dalam beberapa bidang studi. Pembelajaran terpadu model
integrated secara psikologis dapat memberikan pengalaman yang bermakna
bagi anak, karena anak mengalami secara langsung dan menghubungkannya
dengan konsep-konsep lain. Hal ini sesuai dengan falsafah i hear i forget, i
see i remember, i do i understand.
Fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin
dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran
untuk ketercapaian materi pelajaran (content). Keterampilan-keterampilan
belajar itu menurut Fogarty, meliputi keterampilan berpikir (thinking skill),
keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisir
(organizing skill). Dengan demikian pembelajaran terpadu model integrated
dapat memberikan peluang yang besar bagi peningkatan hasil belajar dan
pengembangan kreativitas siswa secara bermakna ke arah pencapaian tujuan
pembelajaran yang optimal.

3
B. Karakteristik Model Integreted
Sebagai suatu proses, pembelajaran terpadu memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1. Pembelajaran terpusat pada anak
Pembelajaran integreted dikatakan sebagai pembelajaran yang
berpusat pada anak, karena pada dasarnya pembelajaran integreted
merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan keleluasaan
pada siswa, baik secara individu maupun secara kelompok. Siswa dapat
aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip
dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan
perkembangannya.
2. Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan
Pembelajaran integreted mengkaji suatu fenomena dari berbagai
macam aspek yang membentuk semacam jalinan antar skemata yang
dimiliki oleh siswa, sehingga akan berdampak pada kebermaknaan dari
materi yang dipelajari siswa. Hasil yang nyata didapat dari segala konsep
yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang
dipelajari dan mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna.
Hal ini diharapkan dapat berakibat pada kemampuan siswa untuk dapat
menerapkan perolehan belajarnya pada pemecahan masalah-masalah
yang nyata dalam kehidupannya.
3. Belajar melalui proses pengalaman langsung
Pada pembelajaran integreted diprogramkan untuk melibatkan
siswa secara langsung pada konsep dan prinsip yang dipelajari dan
memungkinkan siswa belajar dengan melakukan kegiatan secara
langsung, sehingga siswa akan memahami hasil belajarnya secara
langsung dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami, bukan sekedar
informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator
yang membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai, sedangkan siswa
sebagai aktor pencari fakta dan informasi untuk mengembangkan
pengetahuannya.

4
4. Lebih memperhatikan proses daripada hasil semata
Pada pembelajaran integreted dikembangkan pendekatan
discovery inquiry (penemuan terbimbing) yang melibatkan siswa secara
aktif dalam proses pembelajaran, yaitu mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran integreted
dilaksanakan dengan melihat keinginan, minat, dan kemampuan siswa
sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar terus-menerus.
5. Syarat dengan muatan keterkaitan
Pembelajaran integreted memusatkan perhatian pada pengamatan
dan pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran
sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak, sehingga
memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena pembelajaran
dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan membuat siswa lebih arif
dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada.

C. Perencanaan Model Integreted


Perencanaan pebelajaran pada hakikatnya adalah rangkaian isi dan
kebutuhan pembelajaran yang bersifat menyeluruh dan sistematis yang
digunakan sebagai pedoman dari guru dalam mengelola proses pembelajaran.
Keberhasilan pembelajaran model integreted sangat ditentukan oleh seberapa
jauh pembelajaran itu direncanakan dan dikemas sesuai dengan kondisi
peserta didik seperti minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Langkah-langkah dalam perencanaan pembelajaran integreted yaitu
sebagai berikut :
1. Memberi tanda pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang dipadukan
2. Menentukan jenis mata pelajaran yang akan dipadukan
3. Membuat satuan pembelajaran atau rencana masing-masing mata
pelajaran
4. Menyusun daftar pokok bahasan atau sub pokok bahasan mata pelajaran
yang dipadukan
5. Menentukan tema pemersatu

5
6. Membaca dan mengkaji uraian pokok bahasan atau sub pokok bahasan
7. Penguraian lanjut pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang
dipadukan.

D. Pelaksanaan Model Integreted


Adapun langkah dan tahapan dalam pembelajaran terpadu model
integreted yaitu :
1. Langkah guru merancang program rencana pembelajaran dengan
mengadakan penjajakan tema dengan cara curah pendapat (brain
stroming).
2. Tahap pelaksanaan melakukan kegiatan:
a. Proses prengumpulan informasi termasuk membaca dan memahami
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dari mata pelajaran,
memahami standar isi mata pelajaran serta mengkaji makna dari
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dari tiap-tiap mata pelajaran
tersebut.
b. Pengelolaan informasi dengan cara analisis komparasi dan sintesis;
c. Penyusunan laporan, dapat dilakukan dengan cara verbal, gravisi,
victorial, audio, gerak dan model.
d. Tahap kulmunasi dilakukan dengan:
1) Penyajian laporan (tertulis, oral, unjuk kerja, produk);
2) Penilaian meliputi proses dan produk dengan menggunakan
prosedur formal dan informal dengan tekanan pada penilaian
produk.

E. Kelebihan dan Kelemahan Model Integreted


1. Kelebihan Model Integreted
a. Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena dengan
memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, keterampilan
sosial dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup

6
banyak dimensi, sehingga siswa, pembelajaran menjadi semakin
diperkaya dan berkembang.
b. Model integrasi membangun pemahaman di seluruh mata pelajaran
sehingga menambah pengetahuan.
c. memberi kemudahan kepada siswa dalam mempelajari materi yang
berkaitan karena fokus terhadap isi pelajaran.
d. Memotivasi siswa dalam belajar.
e. Tipe terintegrasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidang
yang penting dalam satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan
waktu untuk bekerja dengan guru lain. Dalam tipe ini, guru tidak
perlu megulang kembali materi yang turnpang tindih, sehingga
tercapailah efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
f. Model terpadu membangun pemahaman lintas departemen dan
mendorong apresiasi pengetahuan dan keahlian staf. Model terpadu,
ketika berhasil diterapkan merupakan pendekatan model
pembelajaran yang ideal juga disertai dengan faktor motivasi yang
melekat sebagai siswa dan momentum ide dari kelas ke kelas
2. Kelemahan
a. Terletak pada guru, yaitu guru harus menguasai konsep, sikap, dan
keterampilan yang diperioritaskan.
b. Penerapannya, yaitu sulitnya menerapkan tipe ini secara penuh.
c. Tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam
perencanaannya maupun pelaksanaannya.
d. Pengintegrasian kurikulurn dengan konsep-konsep dari masing-
masing bidang studi menuntut adanya sumber belajar yang beraneka
ragam.
e. Model terpadu memerlukan staf yang sangat terampil, percaya diri
dalam konsep prioritas, keterampilan, dan sikap yang menyerap
disiplin masing-masing. Selain itu, kurikulum terpadu memerlukan
tim antar departemen dengan blok terintegrasi kurikulum dengan

7
perhatian eksplisit untuk prioritas konseptual asli disiplin
memerlukan komitmen dari segudang sumber daya.
f. Kurang efektif karena membutuhkan kerjasama dari banyak guru;
g. Sulit mencari keterkaitan antara mata pelajaran yang satu dengan
yang lainnya, juga mencari keterkaitan aspek keterampilan yang
terkait;
h. Dibutuhkan banyak waktu pada beberapa mata pelajaran untuk
didiskusikan guna mencari keterkaitan dan mencari tema.

F. Penerapan Model Integreted Dalam Pembelajaran


1. Penerapan Model Integreted
Dalam penerapan model pembelajaran terpadu model integreted
dalam pembelajaran berupa penggabungan mata pelajaran dengan cara
menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep
dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran.
Sehingga, dalam hal ini, konsep-konsep yang diajarkan adalah konsep-
konsep yang beririskan atau tema yang mewakili.
Pembelajaran terpadu model integreted ini bisa digunakan untuk
mengantisipasi atau mengakali apabila muatan-muatan dalam sebuah
kurikulum di sekolah terlalu banyak (over load), sedangkan waktu yang
ada untuk kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan semua materi
pembelajaran itu terbatas atau kurang memenuhi. Selain hal tesebut
diatas, pembelajaran terpadu model integreted cocok atau sesuai untuk
dapat digunakan pada level pendidikan yang menjadikan siswa sebagai
fokus dalam pembelajaran dan pertimbangan (holistic). Pertimbangan itu,
dijadikan dasar teori dalam implementasi pembelajaran terpadu model
integreted ini.
Penentuan tema yang dijadikan focus, sama dengan pada model
shared yaitu diambil berdasarkan konsep-konsep, prinsip atau skill yang
ada dalam mata pelajaran bersangkutan. Berbeda dengan model tematik

8
lain seperti model webbed yang mengambil tema dari luar mata pelajaran
yang diintegrasikan.
Selain dari pada itu, sama halnya dengan pembelajaran terpadu
model webbed, dalam pengembangan pembelajaran terpadu model
integreted ini, sebaiknya dilakukan secara tim, mengingat tingkat
kompleksitasnya.
2. Contoh Model Integreted Dalam Pembelajaran

Gambar 1. Contoh model Integreted Kelas IV

9
Gambar 2. Contoh model Integreted Kelas X

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran terpadu model integrated merupakan suatu pendekatan
dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik
dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Penerapan
pembelajaran terpadu (tematik integratif) perlu ditetapkan wilayah
keterpaduannya. Persiapan, monitoring, supervisi dan evaluasi pelaksanaan
pembelajaran dilakukan secara berkesinambungan untuk memastikan
keefektifan dan keefisienannya. Dengan adanya pemaduan itu, peserta didik
akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik.
Pembelajaran terpadu model integreted sangat memperhatikan
kebutuhan anak sesuai dengan perkembangannya yang holistik dengan
melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran baik fisik maupun
emosionalnya. Dalam penerapannya, setiap model pembelajaran ada
keunggulan dan kelemahan, untuk mengatasi hal tersebut, bergantung kepada
bagaimana guru mengimplementasikan model pembelajaran tersebut dalam
bentuk kemasan yang lebih efektif dan efisien.
B. Saran
Pendekatan apapun yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar,
diharapkan selalu mendudukkan siswa sebagai pusat perhatian dan perlakuan.
Peranan guru dalam pembentukan pola kegiatan belajar mengajar di kelas
bukan ditentukan oleh didaktik metodik “apa yang akan dipelajari” saja,
melainkan pada “bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman
belajar anak”. Pengalaman belajar anak diperoleh melalui serangkaian
kegiatan untuk mengeksplorasi secara aktif lingkungan alam, lingkungan
sosial, dan lingkungan buatan, serta berkonsultasi dengan sumber-sumber
lain.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fogarty, R. 2009. How To Integrate The Curricula 3rd Edition. Callifornia. Corwin
A Sage Company.

Muqoyyanah, A. Rusilowati, Sulhadi. 2010. Efektivitas dan Efisiensi Model


Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Integrated Dalam Pembelajaran Tema
Cahaya. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia (6) Hal 22-47

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher

12

Anda mungkin juga menyukai