Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR PUSTAKA

Aditama. (1994). Tuberkulosis, Masalah dan Penanggulangannya, Jakarta:


Universitas Indonesia

Aditama. (2002). Tuberkulosis Paru, Diagnosis, Terapi dan Masalahnya, Edisi-


4., Jakarta: IDI

Aditama, T.Y. (2008). Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Jakarta:


Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Aditama, H.P. & Aris, A. (2013). Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Pasien
TBC (Tuberkulosis) dengan Kepatuhan Berobat Pasien TBC yang Berobat
di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan. Jurnal Keperawatan. 2
(15), hal 33-39.

Alsagaff, H., (2010). Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Edisi-4., Surabaya:


Universitas Airlangga

Amin, Z., & Bahar, A. (2006). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi IV. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Amin, Z., & Bahar, A. (2007). Tuberkulosis Paru. Dalam Buku Ajar Ilmu
penyakit Dalam Jilid III. Ed 5. Jakarta : FKUI; 2230-2239.

Anani, E.A. (2004). Hubungan Antara Pengetahuan Penderita TBC dan Perilaku
Pencegahan Penularan TBC dalam Keluarganya Di Kecamatan Cilongok
Kabupaten Banyumas. Skripsi. Pogram Studi Keperawatan S1.Fakultas Ilmu
Kesehatan. Universitas Muhammadyah Purwokerto.

Anonim. (2007). Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis di


Indonesia. Available URL: http://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.html.
Diakses tanggal 14 September 2016

Anonim. (2011). Pedoman Praktis Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.


Available http://www.klikpdpi.com/konsesus/tb/tb.html. Diakses tanggal 15
September.

Ariani, N.,W. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Keteraturan


Minum Obat Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas
Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. 5 (1), hal 157-167.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Hubungan Perilaku Pasien...,Yoanisa Aprilia Mutianingtyas, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi
Cetakan 14. Jakarta: Rineka Cipta.

______ (2010). Manjemen Peneljj/itian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. 2012. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta, Pustaka


Belajar

Bagiada, M., & Primasari, L.P. (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Tingkat Ketidakpatuhan Penderita Tuberkulosis dalam Berobat di Poliklinik
DOTS RSUP Sanglah Denpasar. Jurnal Keperawatan. 11 (3), hal 1-6.

Budiman. (2013). Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta:


Salemba Medika.

Cramer. (1991). Complience and Medical Practice Clinical Trial. Dari


http://www.pudmed.guv. Diakses tanggal 25 September 2016.

Cuneo, W.D, Snider, D.J. (1989). Encanching Patient Complience with


Tuberkulosis Therapy. Permanente Medical Group, Kaiser Permanente
Medical Care Program, Oakland, California. Clin Chest Med.
1989;10(3):375-80.

Darmanto, D. (2014). Respirology. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

Depkes RI. (2000). Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta.

Depkes RI. (2004). Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta.

Depkes RI. (2007). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta:


Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. (2008). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta:


Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. (2009). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta:


Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. (2010) a. Talk Show Menteri Kesehatan RI Pada Peringatan Hari TB
sedunia. Diambil tanggal 17 Sep 2016 dari
http://www.ppl.depkes.go.id/images data/TBC.pdf

______(2010) b. Situasi Epidemiologi TB Indonesia. Depertemen Kesehatan


Republik Indonesia. Available from

Hubungan Perilaku Pasien...,Yoanisa Aprilia Mutianingtyas, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
http://tbindonesia.or.id/pdf/Data_tb_2010. Diakses pada tanggal 29
September 2016.

Depkes RI. (2011) a. Indonesia Capai Kemajuan Dalam Penanggulangan


Penyakit TBC. Diambil tanggal 17 Sep 2016 dari
http://www.depkes.go.id/index.php

______(2011) b. TBC Masalah Kesehatan Dunia. Jakarta: BPPSDMK

Depkes RI. (2014). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta:


Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Dhewi, G.I., Yunie, A., Mamat, S. (2011). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap
Pasien dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Pada
Pasien TB Paru di BKPM Pati. Jurnal Kesehatan.

Dinkes Kab Banyumas. (2015). Buku Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas


Tahun 2015. Banyumas: Dinkes Kabupaten Banyumas.

Dinkes Provinsi Jateng. (2015). Profil Data Kesehatan Jateng Tahun 2015.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2015. Available from: URL:
http://www.depkes.go.id/PROFILDATAKESEHATANJAWATENGAH.pd
f. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2016.

Dinkes Banyumas. (2014). Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas Tahun 2014.


Banyumas. Diakses pada tanggal 9 Januari 2017.

Enjang. (2002). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Epriyanti, S. (2015). Hubungan Karakteristik Pengawas Minum Obat dan


Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB Paru
BTA Positif di Wilayah Kerja Puskesmas Kembaran II. Skripsi. Program
Studi Keperawatan S1 Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Erawatyningsih, P., & Subekti, H. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Ketidakpatuhan Berobat Pada Penderita Tuberkulosis Paru. Jurnal
Keperawatan. 25 (3), hal 1-8.

Friska, J. (2012). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Kepatuhan Minum


Obat Anti Tuberculosis Paru Di Puskesmas Kecamatan Jatinegara Tahun
2012. Jurnal Kesehatan. Diakses tanggal 9 Januari 2017.

Gabit. (1999). Improving Compliance By Gabit Dunst. Dari


http://www.dog2.bumc.bu.ed/word.TB. Diakses pada tanggal 16 September
2016.

Hubungan Perilaku Pasien...,Yoanisa Aprilia Mutianingtyas, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Hidayat. (2007). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Hudan, A.E. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat
Anti Tuberkulosis Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Pamulang
Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten Periode Januari 2013-Januari
2014. Skripsi. Program Studi Pendidikan Dokter. Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kartika, A.K. (2015). Hubungan Antara Home Visit, Peran Pemantau Minum
Obat dengan Kepatuhan Berobat Pada Pasien Tuberkulosis di Wilayah
Kerja Puskesmas Jatilawang Tahun 2015. Skripsi. Program Studi
Keperawatan S1 Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Kasjono, H. (2008). Intisari Epidemiologi. Jakarta: Mitra Cendikia Press.

Kemenkes RI. (2011) a. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis.


Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Jakarta.

______ (2011) b. Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.


Jakarta.

______ (2011) c. Strategi Nasional Pengendalian TB Indonesia. Jakarta.

______ (2011) d. Laporan Situasi Terkini Perkembangan Tuberkulosis Di


Indonesia 2011. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan. Jakarta.

Kemenkes RI. (2012). Modul Pelatihan Pemeriksaan Dahak Mikroskopik TB.


Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan.
Jakarta.

Kemenkes RI. (2013). Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta.

Kemenkes RI. (2015). Tuberkulosis, Temukan, Obati Sampai Sembuh.pdf.


Diakses pada tanggal 21 Sep 2016 dari
http://www.depkes.go.id/article/view/15041400002/tuberkulosis-temukan-
obati-sampai-sembuh.Html

Kemenkes RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta

Khairi, K. (2010). Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan


Penderita TB Paru dalam Pemeriksaan Sputum (Dahak) di Wilayah Kerja
Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2010. Jurnal Kesehatan.
Diakses tanggal 25 September 2016.

Hubungan Perilaku Pasien...,Yoanisa Aprilia Mutianingtyas, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Kharisma, E S. (2010). Hubungan Jarak Rumah, Tingkat Pendidikan dan Lama
Pengobatan dengan Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis Paru di
RSUD DR.Moewardi. Jurnal Kesehatan. Diakses tanggal 25 September
2016.

Kholifah, Nur. (2009). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kesembuhan


Penderita TB Paru (Studi Kasus di BKPM Salatiga Tahun 2008). Jurnal
Kesehatan. Diakses tanggal 26 September 2016.
Korua, E.S., Kapantow, N.H., Kawadtu, P.A.T. (2014). Hubungan Antara Umur,
Jenis Kelamin, dan Kepadatan Hunian dengan Kejadian TB Paru pada
Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan. Skripsi.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi .
Kurniawan, N., Rahmalia S. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis. Jurnal Kesehatan Masyarakat
(2):1.

Indiera. (2011). Pengobatan dan Penanganan TBC Paru. Available


http://iendirablogspot.com. Diakses pada tanggal 15 September 2016.

Lertkanokkun, S., Okanurak, K., Kaewkungkal, J., & Meksawasdichai., (2013).


Healthcare providers knowledge, attitudes & practices regarding
tuberculosis care. Journal International in Health.
Maesaroh, S. (2009). Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan
Berobat Pasien Tuberkulosis Paru di Klinik Jakarta Respiratory Centre
(JRC) / PPTI Tahun 2009. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Manalu, H., & Bambang, S. (2011). Aspek Pengetahuan Sikap dan Perilaku
Masyarakat Kaitannya dengan Penyakit TB Paru. Jurnal Keperawatan. 21
(1), hal 1-8.

Masniari, L., Priyanti, Z., & Yoga, A. (2007). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kesembuhan Penderita TB Paru. Jurnal Respirology Indonesia. 27 (3), hal
176-185.

Media, Y. (2011). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Tentang Penyakit


Tuberkulosis (TB) Paru di Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah
Datar Propinsi Sumatra Barat. Jurnal Media Litbang Kesehatan. 21 (2), hal
82-88.

Michtison. (2005). The Diagnosis and Therapy of Tuberculosis During the Past
100 Years. Am J Respir; 171 (7) : 699-706.

Hubungan Perilaku Pasien...,Yoanisa Aprilia Mutianingtyas, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Morisky, DE., Ang, A., Krousel-Wood, M.,Ward, HJ. (2008). Predivtive Validity
Of Medication Adherence Measure In An Outpatient Setting, J Clin
Hypertens, 10(5):348-354.

Muchtar, A. (2006). Farmakologi Obat Anti tuberkulosis (OAT) Sekunder. Jurnal


Tuberkulosis Indonesia, 3 (2), 23-29.

Muhlisi. (2011). Pengaruh Gender Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita


Tuberkulosis Dengan Menggunakan Program DOTS di Kabupaten
Purworejo. Tesis Pascasarjana. IKM UGM. Available http://lrc-kmpk.
UGM.ac.id/UP-PDF/working/No.12.Herijon1007WPS.pdf. Diakses pada
tanggal 5 Oktober 2016.

Muniroh, N., Siti & Mifbakhuddin. (2013). Faktor-Faktor yang Berhubungan


Dengan Kesembuhan Penyakit Tuberculosis (TBC) Paru di Wilayah Kerja
Puskesmas Mangkang Semarang Barat. Jurnal Keperawatan Komunitas. 1
(1), hal 33-42.

Murtianingsih. (2010). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kesembuhan


Penderita TB Paru (Studi Kasus di Puskesmas Purwodadi I Kabupaten
Grobogan).
Journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/download/1946. Diunduh
20 September 2016.

Mushtaq, M.U., Ubeera, S., H.M. Abdullah., (2011). Urban-rural Inequities in


Knowledge, Attitude and Practice Regarding Tuberculosis in Two Districs
of Pakistans’, Punjab Province. International Journal in Health.

Muttaqin, A. a. (2008). TBC Penyakit dan Cara Pencegahannya. Yogyakarta:


Kanisius.

______ b. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Pernapasan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Nainggolan, H.R.N. (2013). Faktor yang Berhubungan Dengan Gagal Konversi


Pasien TB Paru kategori I Pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota
Medan. Diakses pada tanggal 8 Januari 2017.

Nirmala, (2003). Konsultasi Kesehatan Minum Obat, (online), available :


http://www.kompas.com Diakses tanggal 25 September 2016

Niven, Neil. (2002). Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat dan


Profesional Kesehatan Lain. EGC. Jakarta

Nizar, M. (2010). Pemberantasan dan Penanggulangan Tuberkulosis.


Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Hubungan Perilaku Pasien...,Yoanisa Aprilia Mutianingtyas, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Nurwidji, & Fajri, T. (2013). Hubungan Motivasi Kesembuhan dengan Kepatuhan
Penatalaksanaan Pengobatan Pada Pasien TB Paru. Medica Majapahit, 5(2),
68. Jurnal Kesehatan. Diakses pada tanggal 1 Juni 2017.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta.


Jakarta

Notoatmodjo. (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

______ (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurarif, A.H., & Hardi, K. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis NANDA NIC-NOC. Edisi Revisi. Yogyakarta: Media
Action Publishing.

Nurwidji & Fajri T. (2013). Hubungan Motivasi Kesembuhan Dengan Kepatuhan


Penatalaksanaan Pengobatan Pada Pasien TB Paru di Wilayah Kerja
Puskesmas Mojosari Mojokerto. Jurnal Keperawatan. 5 (2), hal 1-15.

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Pare, A.L., Ridwan, A., & Ida, L. (2012). Hubungan Antara Pekerjaan, PMO,
Pelayanan Kesehatan, Dukungan Keluarga dan Diskriminasi dengan
Perilaku Berobat Pasien TB Paru. Jurnal Keperawatan.

Pasek, M., & Satyawan, I.. (2013). Hubungan Persepsi dan Tingkat Pengetahuan
Penderita TB dengan Kepatuhan Pengobatan d Kecamatan Buleleng. ISSN.
2 (1), hal 1-8.

Permatasari, A. (2005). Pemberantasan Penyakit TB Paru dan Strategi DOTS. e-


USU Repository. Fakultas Kedokteran. Universitas Sumatera Utara.

Pradnyadewi, T.A., & Putra, A.E. (2013). Gambaran Pengetahuan, Sikap,


Perilaku dan Konversi Penderita Tuberkulosis Paru Bakteri Tahan Asam
(BTA) Positif di Kota Denpasar Tahun 2012. ISSN. 2 (2), hal 1-11.

Prasetya, J. (2009). Hubungan Motivasi Pasien TB Paru Dengan Kepatuhan


Dalam Mengikuti Program Pengobatan Sistem DOTS di Wilayah
Puskesmas Genuk Semarang. Jurnal Keperawatan. 8 (1), hal 1-8.

Priyoto. (2014). Teori Sikap dan Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.

Hubungan Perilaku Pasien...,Yoanisa Aprilia Mutianingtyas, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Purwanta. (2005). Ciri-ciri Pengawas Minum Obat yang Diharapkan oleh
Penderita Tuberkulosis Paru di Daerah Urban dan Rural di Yogyakarta.
www.jmpk-online.net. Diakses tanggal 5 September 2016

Rahmatullah, A. (2013). Hubungan Antara Perilaku Penderita TB Paru Dengan


Kejadian Penularan TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas 2 Kembaran
Kabupaten Banyumas. Skripsi. Program Studi Keperawatan S1 Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bangsa Purwokerto.

Rakhmawati, I. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan, Status Gizi dan Sanitasi


Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis di Puskesmas Kecamatan Kutasari.
Skripsi. Program Studi Keperawatan S1 Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.

Riwidikdo. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Bina Pustaka.

Robert. (1999). Enhancing Medication Compliance For People. Dari


http://www.drh.state.ga.us.ep/pdf/TB.guide.pdf. Diakses tanggal 16
September 2016.

Rohmana, O., Suhartini., Andi, S. (2014). Faktor-Faktor Pada PMO yang


Berhubungan dengan Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru di Kota
Cirebon. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia. 10 (1).

Sarangi, S. (2011). Panduan Penggunaan Obat. Rosemata Publishing: Jakarta.

Saryono. (2008). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia.

Sholikhah, L., & Listyorini D. (2011). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan


dan Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita
TB Paru di Puskesmas Gatak. Jurnal Keperawatan. 5 (3), hal 1 – 7.

Siswanto, I, P., Yanwirasti., & Elly, U. (2015). Hubungan Pengetahuan dan


Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis di
Puskesmas Andalas Kota Padang. Jurnal Kesehatan. 4(3).

Subijakto. (2011). Tuberkulosis Paru. Skripsi. Available


http://subijakto25.blog.com/. Diakses pada tanggal 15 September 2016

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Sukoco, N. (2011). Hubungan Antara Perilaku Pencegahan dan Kepatuhan


Berobat Penderita TB di Indonesia. Jurnal Keperawatan. 14 (1), hal 68-74.

Hubungan Perilaku Pasien...,Yoanisa Aprilia Mutianingtyas, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Sulianti. (2004). Tuberkulosis. Diakses tanggal 26 September 2016 dari
http://www.infeksi.com

Sutanto, T.E., (2015). Statistika Tanpa Stress. Jakarta: Tansmedia Pustaka.

Smet, Bart. (1994). Psikologi Kesehatan. Gramedia. Jakarta

Umar, Husein. (2003). Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.

Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika.

WHO. (2002). Tuberculosis Epidemiologi and Control. Edisi-1. New Delhi.

WHO. (2008) a. Country Profile Indonesia. Diakses tanggal 17 Sep 2016 dari
http://tbcindonesia.or.id/pdf/TBProfile/Indonesia-Profile-2008.pdf

______ (2008) b. Global Tuberculosis Control : Surveillance, Planning, Financin.,


Switzerland.

WHO. (2009) a. Stopping Tuberculosis. New Delhi.

______ (2009) b. Global Tuberculosis Control; Epidemiology, Strategy and


Financing. WHO Library Cataloguing-in-Publication Data.

WHO. (2013). Tuberculosis. Available from: www.who.co.id. Diakses pada


tanggal 4 Oktober 2016.

WHO. (2014). Global Tuberculosis Report 2014.pdf, diakses pada tanggal 21


September 2016 dari http://www.who.int/tb/publications/global_report/en/

Widoyono. (2008). Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan


Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.

Wirdani. Hubungan Keberadaan PMO Dengan Keteraturan Minum Obat Fase


Intensif Penderita TB Paru Di Puskesmas Padeglang Tahun 2000. Diakses
pada tanggal 8 Januari 2017.

Yeti, A., Erlisa & Ragil, W. (2015). Pengetahuan Pasien Tuberkulosis


Berimplikasi Terhadap Kepatuhan Berobat. Jurnal Keperawatan. 3 (2), hal
35-44.

Zubaidah, T. & Setyaningrum, R. (2015). Karakteristik Penderita TB Paru


Pengguna Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di Indonesia. Jurnal Publikasi

Hubungan Perilaku Pasien...,Yoanisa Aprilia Mutianingtyas, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Kesehatan Masyarakat. 2 (1), hal 51-56. Diakses pada tanggal 4 Agustus
2017.

Hubungan Perilaku Pasien...,Yoanisa Aprilia Mutianingtyas, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Anda mungkin juga menyukai