DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
NANO WINDAYANI LELMALAYA I GEDE SUDARMAYAN
I WAYAN S CAESARANDIKA YUNI KARAENG
AZWAR TAM LUPOYO AMELIA TIRZA DAUHAN
NI WAYAN M. SRI ASTITI DEVI F. KOWOMBON
SHERIN BODA HARBI TIMPAL
PUTRI AMALIA UMAR CLARISTA RATUWALANGON
CINDRA SALINDEHO IVONE LUMIWU
FAHIRA TINONDIGHANG HELMITA DAALIWA
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas Rahmat dan Karunia-Nya sehinggamakalah yang
membahas tentang
”MAKALAH ASKEP GASTROENTERITIS” dapat selesai tepat pada
waktunya kami kelompok 6 menyadari makalah ini masih jauh dari
harapan pembaca yang mana di dalamnya masih terdapat berbagai
kesalahan baik dari sistem penulisan maupun isi. Oleh karena itu
kelompok mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
sehingga dalam makalahberikutnya dapat diperbaiki serta di tingkatkan
kualitasnya.
Kelompok menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
KELOMPOK VI
KATA
PENGANTAR …………………………………………….......................
............ i
DAFTAR
ISI ………………………………………………………...........................
.................. ii
BAB
I PENDAHULUAN ...............………………………….……………
……………..…….. 1
Latar Belakang ………………………………………………..................
......................... 1
Rumusan Masalah
…………………………………………………………………….............
3
Tujuan
………………..……………………………............................................
... 3
Manfaat
………………………………………………………………………………
…........ 3
BAB
II PEMBAHASAN ….......................................................................
… 4
Pengertian ...................................………………................................
..... 4
Etiologi
...............................................................................................
5
Patofisiologi .......................................................................................
5
Pathway……………...........................................................................
7
Gejala
diare............................................................................... 8
Pemeriksaan
Penunjang .................................................................... 8
Komplikasi .........................................................................................
. 9
Pengkajian ……………………............................................................
....... 10
Diagnosa
Keperawatan ….................................................................. 11
Intervensi ………………………..........................................................
........ 11
BAB
III PENUTUP ..................................................................................
.....14
Kesimpulan ......................................................................................
14
Saran ................................................................................................
14
DAFTAR
PUSTAKA ......................................................................................
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
1.4.1 Makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk
mengembangkan dan paham akan perawatan Gastroenteritis.
1.4.2 Dengan melakukan pembutan makalah ini, kelompok dapat
mengetahui dan memahami secara spesifik tentang Gastroenteritis
BAB II
PEMBAHASAN
Etiologi
a. Faktor infeksi
Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama diare, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E.
coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia,
Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus,
Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica,
G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).
Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem
pencernaan yang dapat menimbulkan diare seperti: otitis
media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan
sebagainya.
b. Faktor Makanan:
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi,
beracun dan alergi terhadap jenis makanan tertentu.
c. Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan
cemas).
Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:
a. Gangguan osmotic
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat
sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke dalam lumen
usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus
untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
b. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding
usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam
lumen usus dan selanjutnya timbul diare kerena peningkatan isi
lumen usus.
c. Gangguan motilitas usus.
Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya
kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare.
Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan
bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula.
Gejala Diare
Pemeriksaan Penunjang
Menurut Hassan dan Alatas (1998) pemeriksaan laboratorium pada
diare adalah:
a. Feses
Makroskopis dan Mikroskopis
pH dan kadar gula pada tinja dengan kertas lakmus dan tablet
clinitest, bila diduga terdapat intoleransi gula.
Biakan dan uji resisten.
b. Pemeriksaan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan
menentukan pH dan cadangan alkalin atau dengan analisa gas
darah.
c. Ureum kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
d. Elektrolit terutama natrium, kalium dan fosfor dalam serium.
e. Pemeriksaan Intubasi deudenum untuk mengetahui jenis jasad
renik atau parasit.
Komplikasi
PATOFISIOLOGI/PATOMEKANISME
Gastroenteritis dapat disebabkan oleh satu atau lebih
patofisiologi/patomekanisme sebagai berikut:
1) Osmolaritas intraluminal yang meninggi, disebut diare osmotic;
2) Sekresi cairan dan elektrolit meninggi, disebut diare sekretorik;
3) Malabsorbsi asam empedu, malabsorbsi lemak;
4) Defek system pertukaran anion/transport elektrolit aktif di
enterosit;
5) Motilitas dan waktu transit usus abnormal;
6) Gangguan permeabilitas usus;
7) Inflamasi dinding usus, disebut diare imflamatorik;
8) Infeksi dinding usus, disebut diare infeksi.
Diare osmotic: diare tipe ini disebabkan meningkatnya tekanan osmotic
intralumen dari usus halus yang disebabkan oleh obat-obat/zat kimia
yang hiperosmotik (a.l. MgSO4, Mg(OH)2, malabsorbsi umum dan efek
dalam absorbsi mukosa usus missal pada defisiensi disakaridase,
malabsorbsi glukosa/galaktosa.
Diare sekretorik: diare tipe ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi
air dan elektrolit dari usus, menurunnya basorbsi. Yang khas pada diare
ini yaitu secara klinis ditemukan diare dengan volume tinja yang banyak
sekali. Diare tipe ini akan tetap berlangsung walaupun dilakukan puasa
makan/minum. Penyebab dari diare tipe ini antara lain karena efek
enterotoksin pada infeksi Vibrio cholera, atau Escherichia coli, penyakit
yang menghasilkan hormone (VIPoma), reseksi ileum (gangguan
absorbs garam empedu), dan efek obat laksatif (dioctyl sodium
sulfosuksinat dll).
PATOGENESIS
Pengkajian
a. Identitas klien.
b. Riwayat keperawatan.
Awalan serangan : Suhu tubuh meningkat,anoreksia kemudian
timbul diare.
Keluhan utama : Faeces semakin cair, muntah, bila kehilangan
banyak air dan elektrolit terjadi gejala dehidrasi, berat badan
menurun. Pada bayi ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor
kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering, frekwensi BAB
lebih dari 4 kali dengan konsistensi encer.
c. Riwayat kesehatan masa lalu.
Riwayat penyakit yang diderita, riwayat pemberian imunisasi.
d. Riwayat psikososial keluarga.
Hospitalisasi akan menjadi stressor bagi anak itu sendiri
maupun bagi keluarga, kecemasan meningkat jika orang tua tidak
mengetahui prosedur dan pengobatan anak, setelah menyadari
penyakit anaknya, mereka akan bereaksi dengan marah dan
merasa bersalah.
e. Kebutuhan dasar.
Pola eliminasi
Akan mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4 kali sehari, BAK
sedikit atau jarang.
Pola nutrisi
Diawali dengan mual, muntah, anopreksia, menyebabkan
penurunan berat badan pasien.
Pola tidur dan istirahat
Terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan
menimbulkan rasa tidak nyaman.
Pola hygiene
Kebiasaan mandi setiap harinya.
Aktivitas
Akan terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya nyeri
akibat distensi abdomen.
2.2.4 Intervensi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau
tanpa darah atau lendir dalam tinja. Diare juga dapat diartikan
sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan
elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air
besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair.
Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar
yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi
tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir
sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau
usus.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya asuhan keperawatan pada klien yang
mengalami Diare ini diharapkan mahasiswa untuk lebih bisa
memahami, mengetahui dan mengerti tentang cara pembuatan
asuhan keperawatan pada klien yang mengalami Diare.
DAFTAR PUSTAKA