Arus listrik yang melewati larutan garam (NaCl) dapat menyebabkan lampu menyala
terang dan menimbulkan gas di sekitar elektroda. Hal ini menunjukkan bahwa larutan garam
memiliki daya hantar listrik yang baik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
baik di sebut larutan elektrolit. Contohnya seperti larutan garam. Larutan elektrolit adalah larutan
yang terurai menjadi ion ion bermuatan listrik dan ion ion tersebut selalu bergerak bebas
sehingga larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik. Dengan derajat ionisasi mendekati 1
atau = 1. Ciri- ciri larutan elektrolit kuat yaitu adanya gelembung gas, lampu menyala terang dan
larutan terurai menjadi ion-ionny.
Kelompok 2 : mengapa ion-ion dalam larutan elektrolit dikatakan dapat menghantarkan listrik?
Jawabannya : menurut arhenius, zat elektrolit dalam larutan akan terurai menjadi partikel yang
berupa atom yang bermuatan lisrtik yang dinamakan ion. Ion yang bermuatan positif disebut
kation dan ion yang bermuatan negatif dinamakan anion. Peristiwa terurainya suatu elektrolit
menjadi ion-ionnya disebut proses ionisasi. Ion ion yang bergerak bebas dan ion-ion inilah yang
menghantarkan arus listrik melalui larutannya.
Jawabannya : sontohnya itu larutan NaOH dan Asam sulfat (H2SO4). Karena jika di lihat dari
reaksinya larutan NaOH terurai menjadi ion ionnya.
Arus listrik yang melewati larutan cuka dapat menyebabkan lampu tidak menyala terang
dan menimbulkan sedikit gas di sekitar elektroda. Hal ini larutan asam cuka memiliki daya
hantar listrik lemah. Larutan yang menghantarkan arus listrik lemah disebut larutan elektrolit
lemah. Misalnya larutan amonium hidroksida. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang
terurai sebagian menjadi ion-ionnya. Ciri-ciri larutan elektrolit lemah yaitu lampunya menyala
redup, ad sedikit gelembung gas, dan derajat ionisasinny kurang dari 1.
Jawaban : derajt ionisasi adalah perbandingan zat terurai dengan zat mula”
Berapa dearjat ionisasi dari asam lemah HX bila diketahui sebanyak 0,005 mol asam
yang terionisasi dari 0,1 mol asam yang di larutkan dalam air
𝑚𝑜𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑟𝑎𝑖
Derajat ionissi = 𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑢𝑙𝑎 𝑚𝑢𝑙𝑎 = 0,005/0,1 = 0,5 mol
Dari contoh ini kita bisa menyimpulkan larutan tersebut termasuk larutan elektrolit lemah karena
derajat ionisasinya = 0,5 atau tidak cukup sampe satu.
Kelompok 1: bisa kah kita menentukan larutan tersebut masuk larutan elektrolit lemah atau kuat
hanya kita melihat dari senyawanya?
Jawabannya : bisa, kita bisa tau larutan tersebut larutan elektrolit kuat atau lemah melalui
senyawanya. Kan larutan elektrolit kuat adalah larutan yang terurai menjadi ion-ionnya.
Sedangkan larutan elektrolit lemah adalah larutan yang terurai sebagian ion-ionnya.
Kelompok 3 ( larutan C)
1. Lampunya mati
2. Tidak ada gelembung di sekitar elektroda
Arus listrik yang melewati larutan gula dapat menyebabkan lampu tidak menyala dan tidak
menimbulkan sedikit gas di sekitar elektroda. Hal ini larutan gula tidak memiliki daya hantar
listrik. Larutan yang tidak menghantarkan arus listrik disebut larutan non elektrolit. larutan urea.
Larutan no elektrolit adalah larutan yang tidak terurai menjadi ion-ionnya. Ciri-ciri larutan
elektrolit lemah yaitu lampunya tidak menyala, tidak ada gelembung gas, dan derajat ionisasinny
sama dengan 0.
Kelompok 2 :
#Kesimpulan
Kesimpulan dari pembelajaran ini yaitu larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
mengahantrakan listrik dan terurai menjadi ion-ionnya. Larutan elektrolit terbagi menjadi 2 yaitu
larutan elektrolit kuat dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat
menghantarkan urus listrik dengan naik dan ion ionnya terurai sempurna sedangkan larutan
elektrolit lemah adalah larutan yang kurang baik menghantrakan arus listrik dan terurai sebagian.
Contoh elektolit kuat yaitu HCl dan lemah yaitu NH4OH. Larutan non elektrolit adalah larutan
yang tidak menghantarkan arus listrik dan tidak terurai menjadi ion ionnya contohnya Gula.
Ada gelembung gas Ada gelembung gas Tidak ada gelembung gas