Anda di halaman 1dari 7

 SIG Konservasi

 Informasi konservasi
 Efektivitas Pengelolaan
 Tentang KKJI

 Beranda
 Dokumen
 Basisdata
 Berita
 Galeri Foto

Basisdata

 Basisdata Kawasan Konservasi


 Basisdata Jenis Ikan
 Sistem Infomasi Geografis

Login

Nama Pengguna

Kata sandi

Ingat Saya

 Lupa kata sandi Anda?


 Lupa nama pengguna Anda?
 Buat akun

Data Kawasan Konservasi


 Provinsi

Jawa Barat

 Kabupaten / Kota

Ciamis
 Nama Kawasan

Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Ciamis

 Dasar Hukum

Peraturan Bupati Ciamis nomor : 15 Tahun 2008

 Rencana Pengelolaan
 Tipe Kawasan

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

 Luas Kawasan

29,823.99

 Kategori IUCN

VI

 Garis Lintang

07041’01”– 07049’11” LS

 Garis Bujur

108026'58" - 108046'56" BT

 Efektivitas Pengelolaan

 (Klik untuk detail)

100 0 0 0 0

 Informasi Tambahan

Sementara secara administratif, Kabupaten Ciamis berbatasan dengan Kabupaten


Majalengka dan Kabupaten Kuningan di sebelah Utara, Kabupaten Tasikmalaya di
sebelah Barat, Provinsi Jawa Tengah di sebelah Timur, dan Samudera Indonesia di
sebelah Selatan.

 Foto
 Kondisi Umum

Kabupaten Ciamis merupakan kabupaten di bagian timur Provinsi Jawa Barat. Secara
administrasi, Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Ciamis adalah kawasan
Pangandaran yang meliputi 5 kecamatan, yaitu Pangandaran, Sidamulih, Parigi, Cijulang,
dan Cimerak. Dasar hukum penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD)
Kabupaten Ciamis adalah Peraturan Bupati Ciamis Nomor : 15 Tahun 2008.

 Letak Geografis

KKLD Kabupaten Ciamis terletak pada posisi geografis 07041'01" - 07049'11" LS dan
108026'58" - 108046'56" BT memiliki luas kawasan sekitar 29.823,99 Ha. Sementara
secara administratif, Kabupaten Ciamis berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan
Kabupaten Kuningan di sebelah utara, Kabupaten Tasikmalaya di sebelah barat, Provinsi
Jawa Tengah di sebelah timur, dan Samudera Indonesia di sebalah selatan.

 Aksesibilitas

Pesisir di KKLD Ciamis mempunyai jarak yang cukup dekat, baik dengan ibu kota
provinsi maupun kabupaten. Lokasi KKLD Ciamis dapat dicapai melalui jalur utara dan
selatan dengan dua jenis transportai, yaitu transportasi darat dan laut. Untuk transportasi
darat bisa menggunakan angkutan umum atau menyewa mobil. Namun apabila
menggunakan kendaraan umum, akan memakan waktu yang cukup lama dan frekuensi
perjalanan terbatas.

 Iklim
Wilayah pesisir selatan Jawa Barat dipengaruhi oleh musim kemarau dan penghujan,
dimana musim kemarau terjadi pada bulan April sampai Agustus/September dan musim
penghujan terjadi pada bulan Oktober sampai Maret. Curah hujan rata-rata sebesar 114
ml per bulan dan curah hujan tertinggi mencapai 227 ml per bulan dengan jumlah hari
hujan bervariasi antara 31 hari/tahun sampai 175 hari/tahun. Suhu udara berkisar antara
200C - 300C, dengan kelembaban udara berkisar antara 80% - 90%.

 Kondisi Perairan

Perairan selatan Jawa Barat pada umumnya merupakan perairan laut lepas yang curam
dan dalam, dimana kondisi oseanografi KKLD Kabupaten Sukabumi dipengaruhi oleh
dinamika Samudera Hindia. Kisaran suhu permukaan air laut berkisar antara 29,50C -
300C untuk kawasan yang berhadapan dengan laut lepas, sementara untuk dasar
perairannya berkisar antara 210C - 280C dengan kedalaman 100-200 m. Salinitas air laut
berkisar antara 30-31 ppt, dan pH berkisar antara 8,6 - 8,7.

 Kondisi Ekosistem Perairan

Di wilayah pesisir Kabupaten Ciamis ditemukan 18 jenis mangrove yang didominasi oleh
jenis Rhizophora apiculata, Scyphiphora hydrophyllaceae, Acantus ilicifolius, Nypa
fruticans dan Acrosticum aureum dan 9 jenis mangrove ikutan yang didominasi oleh jenis
Pongmia pinnata dan Terminalia cattapa, Pandanus tektorius, Hibscus sp, dan Cerbera
manghas. Namun demikian, Rhizophora apiculata adalah jenis mangrove yang paling
dominan di wilayah pesisir Kabupaten Ciamis.
Ekosistem lamun di pesisir Ciamis didominasi oleh Thallasia hemprichii dan Enhalus
acoroides, sementara biota laut yang berasosiasi dengan lamun yaitu jenis-jenis ikan
tertentu, crustacea, molusca (Pinna, Lambis, dan Strombus), echinodermata (Holothuria
dan Asteroidea), bulu babi (Diadema sitosum) dan cacing laut (polychaeta).
Terumbu karang pangandaran didominasi oleh karang-karang massif, yang merupakan
karang-karang berbentuk padat dan keras. Hasil pengamatan bawah air ditemukan
berbagai jenis karang diantaranya Goniastrea retiformis, G. favulus, G. aspera, G.
pectinata, Platygyra pini, P. lamellina, Montastrea curta, M. annuligera, M.
magnistellata, Leptastrea transversa, Cyphastrea serailia, C. Chaldium, Echinopora
lamellose, E. gemmacea, E. hirsutissima. Berkembangnya karang padat dan keras
disebabkan oleh faktor kedalaman air dan kerasnya hempasan gelombang Samudera
Hindia.
Berdasarkan survey BKSDA Jabar II pada tahun 1999, di kawasan CAL Pangandaran
dijumpai sebanyak 38 jenis ikan karang dengan indeks keanekaragaman jenis sebesar
1.311, dan ikan betak hijau (Pomacentrus coelestis) adalah yang paling sering dijumpai.
Beberapa contoh ikan hias yang berharga mahal seperti Triger fish, kepe-kepe gajah,
Forcifiger longimanus, Zanclus cornutus, Chelmon rostratus, Letter six (Acanthurus
hephatus). Sedangkan ikan karang konsumsi yang banyak dijumpai adalah jenis ikan ekor
kuning, kerapu, baronang, dan beberapa jenis ikan lainnya. Selain itu, KKLD Ciamis
merupakan tempat penyu hijau (green turtle) dan penyu sisik (hawksbill turtle) bersarang,

 Kondisi Sosial Ekonomi Budaya


Jumlah penduduk Kabupaten Ciamis pada tahun 2004 sebanyak 1.454.365 jiwa. Pada
umumnya, kepadatan penduduk ini hanya mengelompok di kota-kota kecamatan dan
beberapa desa seperti Pangandaran, Kalipuncang, Parigi, Legokjawa, Batukaras,
Sidangsari, Cikatomas, Cibenda, Majingklak dan Karanganyar.
Adat istiadat dan kebudayaan sunda sangat kental, adapun beberapa kesenian tersebut
yaitu wayang golek, pencak silat, jaipongan, hajat laut, dan nyangku yang merupakan
prosesi adat penghargaan kepada leluhur pantalu dengan membersihkan pusaka dan
larung saji.

 Mata Pencaharian

Mata pencaharian 70% di sektor pertanian dan 6,7 dari jumlah penduduk yang ada atau
sebanyak 97.845 jiwa bergerak di bidang usaha kelautan dan perikanan. Pendapatan rata-
rata para pembudidaya ikan dan nelayan pada tahun 20004 sebesar Rp 1.226.531.
Armada penangkapan yang terdapat di Kabupaten Ciamis sebanyak 1.169 unit, terdiri
dari 15 perahu tanpa motor, 1.1.42 motor tempel, dan 12 kapal motor. Adapun jenis alat
tangkap yang digunakan adalah bagan, pancing, jaring klitik, jaring insang hanyut, jaring
lapis tiga (trammel net), pukat pantai, payang atau lampara dan dogol.

 Potensi Perikanan

Potensi lestari 15.480 ton per tahun, dengan tingkat penangkapan ikan laut 1.871,04
ton/tahun (12,08%). Adapun jenis-jenis ikan laut ekonomis penting yang didaratkan di 5
buah Pangkalan Pendaratan Ikan antara lain : tongkol, kuro, biji nangka, bawal, tenggiri,
teri, tembang, alu-alu, beronang, kerapu, kepiting, rajungan, ekor kuning, peperek,
layang, layur, ikan lidah dan jenis ikan lainnya.

 Pendekatan Konservasi

Pendekatan konservasi dalam menetapkan Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten


Ciamis adalah adanya potensi sumberdaya hayati laut dan non hayati dalam kondisi
sedang hingga baik yang terdiri atas komunitas karang, ikan karang, mangrove, padang
lamun, dan rumput laut.

 Pariwisata

Kabupaten Ciamis memiliki banyak lokasi yang potensial untuk dikembangkan sebagai
objek wisata, diantaranya adalah:
- Cagar Alam Pangandaran, seluas 530 Ha termasuk hutan wisata seluas 37,70 Ha
memiliki berbagai flora dan fauna langka seperti bunga Raflesia Padma, Banteng, Rusa,
dan berbagai jenis kera. Selain itu, terdapat goa alam dan goa buatan seperti Goa
Panggung, Goa Parat, Goa Sumur Mudal, Goa Lanang, Goa Jepang, serta sumber air
Cirengganis dan pantai pasir putih dengan taman lautnya.
- Karang Tirta, terletak di Desa Sukaresik Kecamatan Pangandaran ke arah barat
mempunyai keindahan alam, dengan muaranya yang apabila airnya surut dapat dikelilingi
dengan berjalan kaki smbil melihat berbagai jenis kerang dan banyak berkembang biak.
Di objek wisata ini penguhujung selain dapat menikmati keindahan alam juga dapat
melakukan rekreasi seperti bersampan, memancing dan berkemah.
- Batu Hiu, terletak di Desa Ciliang Kecamatan Parigi ±14 km dari Pangandaran ke arah
selatan, memiliki panorama alam yang sangat indah. Sekitar 200 meter dari pinggir pantai
terdapat seonggok batu karang yang menyerupai ikan hiu.
- Objek Wisata Batu Karas, merupakan perpaduan nuansa alam antara objek wisata
Pangandaran dan Batu Hiu dengan suasana alam yang tenang. Kegiatan wisata yang
dapat dilakukan antara lain : berenang, berperahu, berkemah dan berselancar.
Keusik Luhur, merupakan perpaduan antara alam pegunungan dengan panorama pantai.

6202566
Hari ini
Kemarin
Minggu ini
Bulan ini
Bulan lalu
Total
3744
3566
10842
31218
131207
6202566

IP Anda: 36.83.87.116
Waktu Server: 2018-05-08 15:19:43

Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut

Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan

________________________________________________________________

Gedung Mina Bahari III, Lantai 10

Jl. Medan Merdeka Timur, Nomor 16

Jakarta 10110, Kotak Pos 4130

Telepon : (021) 3522045, Ext. 6104,


Faksimile : (021) 3522045

Email : info.kkji@gmail.com

Situs Resmi Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan


^ Back To Top

Anda mungkin juga menyukai