I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pemanfaatan dimasa yang akan datang. Konservasi juga bisa dikatakan sebagai
upaya untuk melestarikan alam. Konservasi jika dipandang dari segi ekonomi
dari segi ekologi mencoba mengalokasikan sumber daya untuk masa sekarang dan
masa yang akan datang, ekologi dilihat dari sudut pandang lingkungan yang
meliputi ekosistem mangrove, lamun, dan terumbu karang dimana tiga komponen
Utara, Kabupaten Konawe Selatan. Di desa ini dikenal dengan hasil laut yang
Desa ini juga di kenal dengan kegiatan pengelolaan pesisir dan laut.
berdampak pada peningkatan hasil budidaya dan penangkapan ikan. Untuk itu
kawasan laut yang ditetapkan dan diatur sebagai daerah “larang ambil”, secara
ekstraktif. Namun hal ini harus berdasarkan data konservasi yang mendukung
lapang di Perairan Desa Tanjung Tiram agar dapat mengetahui betapa pentingnya
Tujuan dari praktek lapang ini yaitu untuk mengetahui cara penentuan
Manfaat dari praktek lapang ini yaitu dapat mengetahui cara penentuan
A. Letak Geografis
Perairan pantai Tanjung Tiram adalah suatu perairan yang terletak di Desa
strategis yaitu Sebelah Selatan perbatasan dengan perairan Teluk moramo, sebelah
dengan Desa Waworaru perairan Teluk Kendari, sebelah Barat berbatasan dengan
hutan lindung.
B. Kondisi Sosial
Utara, Kabupaten Konawe Selatan. Di Tanjung Tiram ada sekitar dua ratus rumah
yang masih berdiri tegak di desa tersebut. Jumlah penghuninya paling tidak
4
mendekati delapan ratus warga, terdiri dari etnis Muna, Buton dan Tolaki yang
desa ini memiliki banyak penduduk anak-anak yang dalam perkembangan aktif
kebanyakan para orang tua didesa ini menyekolahkan anak mereka tanpa melalui
masyarakat di desa ini ada yang sudah mengenyam pendidikan tinggi dan sedang
C. Profesi Masyarakat
nelayan, baik nelayan penangkap maupun nelayan budidaya rumput laut. Kondisi
alam desa tersebut yang merupakan daerah pesisir yang menjadikan masyarakat
hanya menggantungkan perekonomian dari hasil laut. Namun pada saat musim
dan beternak sapi atau kambing. Menurut salah satu tokoh masyarakat setempat
mengatakan bahwa masyarakat desa tanjung tiram sebagian besar sebagai seorang
petani dan nelayan, namun karena sekarang ini ada perusahaan yang beroperasi
maka sebagian orang sudah mulai bekarja sebagai buruh di perusahaan tersebut.
D. Budaya Masyarakat
Di Tanjung Tiram terdiri dari etnis Muna, Buton dan Tolaki yang
merupakan penduduk asli, dam mayoritas terdiri dari suku Muna. Kebiasaan dari
5
sebagai nelayan pada saat air surut masyarakat mencari kerang-kerangan di daerah
padang lamun yang biasa disebut sebagai “menyuluh”. Dari aktifitas ini dapat
merusak struktur padang lamun terlebih lagi pada saat nelayan mendaratkan kapal
perkembangan yang berarti dari sarana dan prasarana. Akses jalan menuju tempat
ini belum tersentuh aspal. masih banyak warga Tanjung Tiram yang tingkat
ekonomi desa yang telah dibangun tidak terurus. Fasilitas pendidikan dan
desa tersebut.
F. Kondisi Lingkungan
dalam kegiatan penangkapan yaitu lokasi penangkapan yang jauh dari wilayah
pesisir perairan. Kondisi perairan setempat untuk penangkapan kurang baik lagi
dengan mangove dan lamun juga mulai berkurang. Hal ini disebabkan oleh
degradasi ekosistem akibat ulah tangan manusia yang tidak memperhatikan aspek
Tiram cukup bersih dari sampah-sampah rumah tangga, karena sampah yang
berceceran
7
pada hari Minggu,27 Mei 2018 pada pukul 16.00-Selesai bertempat di Desa
Sulawesi Tenggara.
Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada
tabel berikut :
C. Prosedur Kerja
1. Mangrove
- Membuat transek garis dengan ukuran 50 mdengan lima kali pengambilan data.
2. Lamun
3. Terumbu karang
- Mengamati jenis tutupan dan presentase tutupan dengan metode Manta Tow
D. Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada praktek lapang konservasi dan sumber
RDi = N
∑N x 100%
2. Ikan
E= H’
Hmaks
E= Indeks keseragaman
Hmaks= Log S
H’ = -∑Pi Log pi
Pi= ni
N
C= ∑ (ni/N)2
C= Indeks Dominansi
3. Terumbu Karang
Li= Li x 100
L
Li= Panjang transek
A. Hasil Pengamatan
1. Lamun
2. Mangrove
Analisis untuk tiga jenis lamun dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 3, 4 dan 5.
3. Karang
5. Ikan
H’ H max E C
B. Pembahasan
kawasan tersebut, data ekologi yang perlu diketahui yaitu ekositem mangrove,
padang lamun dan terumbu karang. Data ekologi untuk padang lamun berdasarkan
masing-masing 3,48%, 17,16% dan 79,35% dari dari data yang diperoleh jika
dirujuk pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004
tentang Kriteria Baku Mutu dan Pedoman Penentuan Status Padang Lamun
kategori sedang 30-59,9% dan rusak ≤ 29,9%. Maka diketahui bahwa kondisi
padang lamun di perairan Tanjung Tiram yaitu tergolong sangat baik karena
jenis R.apiculatabegitu pula dengan jenis mangrove yang ketiga Bruguiera nilai
Data ekologi untuk ekosistem terumbu karang di ketahui jeni karang yang
ada di perairan Desa Tanjung Tiram terdapat jenis Hard Coral dengan presentase
37% , berdasarkan kriteria baku kerusakan terumbu karang untuk kategori sedang
perairan Tanjung Tiram untuk jenis karang yang memiliki presentase yang tinggi
Dari data ikan diperoleh keanekaragman H’= 2,414 yang tinggi karena
kategori untuk indeks keanekaragaman tinggi H’ >1 dari hasil ini dapat
diputuskan untuk penentuan DPL sangat perlu diadakan didaerah ini mengingat
pentingnya penetapan DPL karena hal ini diperlukan untuk keberlanjutan sumber
Kriteria ekologi berdasarkan data ekologi dan survey langsung di lapangan yang
keanekaragaman ikan yang tinggi ini disebabkan dari tingginya produktivitas dari
tiga ekosistem yang ada di Tanjung Tiram sehingga mampu menghasilkan tempat
ketiga ekosistem ini tidak bisa berdiri sendri antara ekosistem lamun, terumbu
dari darat yang masuk keperairan dapat merusak salah satu ekosistem khususnya
terumbu karang karena sangat rentan terhadap bahan organik yang berlebih untuk
dan dengan melihat kriteria ekologi dapat diputuskan bahwa perairan Tanjung
Tiram sangat perlu diadakan Daerah Perlindungan Laut mengingat perairan ini
memiliki status ekologi yang masih baik untuk tempat kehidupan biota laut yang
pentingnya penetapan DPL di desa Tanjung Tiram, agar masyarakat sekitar juga
dapat menerima dan mendukung DPL didaerah tempat tinggal mereka untuk
sumberdaya perikanan yang berlangsung saat ini kurang optimal dan cenderung
A. Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA