TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perawat
sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis daripada metoda empiris.
standart sebagai ―suatu tingkat kesempurnaan atau kualitas‖ dan ―sebuah contoh
yang diterima atau yang disetujui tentang sesuatu yang menjadi dasar penilaian
atau pengukuran‖. Standart adalah suatu tingkat kinerja yang secara umum
dikenal sebagai sesuatu yang dapat diterima adekuat, atau memuaskan dan
digunakan sebagai tolak ukur dan titik acuan yang dapat digunakan sebagai
bagian atau atribut dari kualitas mutu pelayanan. Standar dan kriteria dalam mutu
dapat diukur melalui standar pelayanan di rumah sakit yang berfungsi untuk
1. Fungsi Independen.
3. Fungsi Interdependen.
tim yang bersifat saling ketergantungan di antara tim satu dengan lain
peran pokok dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Peran pokok perawat antara
1. Caregiver (pengasuh).
3. Counselor.
4. Educator (pendidik).
5. Coordinator (coordinator)
6. Collaborator (kolaborator).
7. Consultan (konsultan).
2.2 Shift Kerja
Menurut Riggio yang dikutip oleh Kodrat (2009) shift kerja adalah bentuk
sering disebut jadwal internasional dimulai pukul 08.00 atau 09.00 pagi sampai
dengan 16.00 atau 17.00 sore, kemudian tidak ada lagi jadwal kerja lain pada hari
itu. Shift kerja merupakan pola waktu kerja yang diberikan kepada pekerja untuk
mengerjakan sesuatu dan biasa dibagi kepada pekerja pagi, sore dan malam. Shift
kerja terjadi bila dua atau lebih pekerja bekerja secara berurutan pada lokasi
pekerjaan yang sama. Bagi seorang pekerja, shift kerja berarti berada pada lokasi
kerja yang sama, teratur pada saat yang sama (shift kontinu) atau pada waktu yang
Shift kerja berbeda dengan hari kerja biasa, dimana pada hari kerja biasa
pekerjaan dilakukan secara teratur pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya,
sedang shift kerja dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk memenuhi jadwal 24
jam per hari. Menurut Suma‘mur (2009) dalam bukunya Higiene Perusahaan dan
Kesehatan Kerja waktu kerja meliputi lamanya seseorang mampu bekerja secara
baik, hubungan diantara waktu bekerja dengan istirahat, dan waktu bekerja selama
Shift kerja mempunyai dua macam, yaitu shift berputar (rotation) dan shift
Monk da Folkrad (1983) mengkategorikan tiga tipe sitem shift kerja, yaitu
sistem shift permanen, sistem rotasi shift cepat dan sistem rotasi shift lambat.
Dalam sistem shift ini setiap individu tetap bekerja hanya pada satu bagian
dari 3 shift kerja setiap 8 jam. Biasanya digunakan di rumah sakit terutama
karena tidak meratanya distribusi beban kerja setap hari. Namun beberapa
Tenaga kerja secara bergilir bekerja dengan periode rotasi kerja 2-3 hari.
Sistem shift ini lebih banyak disukai karena dapat mengurangi kebosanan
tidur bertambah sehingga diperlukan 2-3 hari libur setelah kerja malam.
Berdasarkan faktor sosial dan fisiologis diusulkan sistem rotasi shift cepat
yaitu sistem 2-2-2, yaitu: rotasi shift kerja pagi, siang dan malam
malam diberi libur 2 hari dan kembali lagi ke siklus shift kerja semula.
Sistem rotasi shift 2-2-3, yaitu: rotasi shift kerja dimana salah satu shift
dilaksanakan 3 hari bergiliran setiap periode shift dan dua shift lainnya
libur 2 hari.
Sistem shift ini merupakan kombinasi antara sistem shift permanen dan
sistem rotasi shift cepat. Rotasi shift kerja berbentuk mingguan, dua
disukai walaupun ada individu dengan positif menyukainya. Studi awal shift kerja
ditemukan bahwa shift kerja permanen lebih disukai (61%) dibandingkan shift
kerja rotasi (12%) dan shift malam permanen (27%). Penelitian terakhir cenderung
Sistem ini digunakan bagi aktivitas produksi terus-menerus dan tidak ada
2. Sistem 3 shift 3 kelompok (3x8 hours semi continuous shift work), yaitu 3
kelompok shift bekerja setiap 8 jam dan pada akhir minggu libur.
Menurut Coleman yang dikutip oleh Kodrat (2009) terdapat empat jenis
1. Job Performance
Karyawan yang bekerja pada shift malam sering menunjukkan sikap dan
emosi.
3. Personal Health
secara fisik dan mental, karena situasi dan kondisi pada setiap shift
Kesehatan Kerja dalam soal periode waktu kerja siang atau malam, sangat
menarik adalah sistem kerja bergilir, terutama masalah kerja malam. Sehubungan
siang.
4. Jumlah jam kerja yang dipakai untuk tidur bagi pekerja malam pada siang
siang hari seperti kebisingan, suhu, keadaan terang, dan lain-lain dan oleh
kebutuhan yaitu terbangun oleh dorongan lapar atau buang air kecil yang
Menurut Fish (2000) efek shift kerja yang dapat dirasakan tenaga kerja
yaitu:
1. Efek fisiologis
2. Efek Psikososial
Efek menunjukkan masalah lebih besar dari efek fisiologis, antara lain
daerah yang tidak membenarkan pekerja wanita bekerja pada malam hari,
3. Efek Kinerja
Kinerja menurun selama kerja shift malam yang diakibatkan oleh efek
dyspepsia atau ulcus ventriculi dimana masalah ini kritis pada umur 40-45
tahun. Sistem shift kerja dapat menjadi masalah keseimbangan kadar gula
paling tinggi terjadi pada akhir rotasi shift kerja (malam) dengan rata-rata
banyak terjadi selama shift pagi dan lebih banyak terjadi pada shift malam
(Adiwardana, 1989).
Jika tubuh bergerak selama 24 jam, akan mengalami fluktuasi dalam hal-
denyut jantung, tekanan darah dan kadar hormon. Pola aktivitas tubuh akan
terganggu bila bekerja malam dan maksimum terjadi selama shift malam
(Singleton, 1972).
rhythm’, yaitu fluktuasi dari berbagai macam fungsi tubuh selama 24 jam. Dimana
1. Fase ergotrophic
Pada siang hari manusia berada pada fase ergotrophic yaitu fase
tindakan.
2. Fase trophotropic
Pada malam hari manusia berada pada fase trophotropic yaitu fase
penguatan kembali.
untuk melakukan suatu kegiatan, walaupun itu bukan satu-satunya gejala. Secara
umum gejala kelelahan yang lebih dekat adalah pada pengertian kelelahan fisik
atau physical fatigue dan kelelahan mental atau mental fatigue (A.M Sugeng
(2009) kelelahan menunjukkan keadaan tubuh fisik dan mental yang berbeda,
asam laktat dan karbon dioksida. Kelelahan diterapkan berbagai macam kondisi
merupakan suatu perasaan bagi setiap orang mempunyai arti tersendiri dan
a. Kelelahan otot ditandai oleh tremor atau rasa nyeri yang terdapat pada
secara umum dapat ditandai dengan berbagai kondisi antara lain: lelah
efektivitas kerja fisik dan mental. Sejumlah gejala tersebut manifestasinya timbul
berupa keluhan oleh tenaga kerja dan seringnya tenaga kerja tidak masuk kerja.
Beberapa bentuk kelelahan yang terjadi pada dunia kerja merupakan suatu kondisi
kronis ilmiah. Keadaan ini tidak hanya disebabkan oleh suatu sebab tunggal
seperti selalu kerasnya beban kerja, namun juga oleh tekanan-tekanan yang
terakumulasi setiap harinya pada suatu masa yang panjang. Apabila keadaan
Pada keadaan seperti ini, gajalanya tidak hanya muncul selama periode
stress atau sesaat setelah masa stress tetapi cepat atau lambat akan sangat
mengancam setiap saat. Perasaan lelah kerapkali muncul ketika bangun di pagi
hari, justru sebelum saatnya bekerja misalnya berupa perasaan yang bersumber
kronis adalah gejala dari banyak penyakit dan kondisi. Menurut Kuswana (2014),
beberapa kategori utama penyakit yang berhubungan dengan kelelahan antara lain
sebagai berikut.
tidak memadai.
depresi.
f. Penyakit jantung.
h. Sroke.
2.3.4 Penyebab Kelelahan Kerja
intensitas dan lamanya kerja mental dan fisik yang tidak sejalan dengan kehendak
tenaga kerja yang bersangkutan, keadaan lingkungan yang berbeda dari estimasi
semula, tidak jelasnya tanggung jawab, kekhawatiran yang mendalam dan konflik
batin serta kondisi sakit yang diderita oleh tenaga kerja. Pengaruh dari keadaan
yang menjadi sebab kelelahan tersebut seperti berkumpul dalam tubuh dan
lelah adalah reaksi fungsional dari pusat kesadaraan yaitu otak (cortex ceberi)
yang dipengaruhi atas dua sistem saraf antagonis yaitu sistem penghambat dan
untuk tidur. Sistem penggerak terdapat dalam formasio retikularis yang dapat
dalam tubuh ke arah kegiatan bekerja, berkelahi, melarikan diri dan lain-lain.
hasil kerja kedua sistem ini. Apabila sitem penggerak lebih kuat dari sistem
penghambat, maka keadaan orang tersebut ada dalam keadaan segar untuk
bekerja. Sebaliknya, apabila sistem penghambat lebih kuat dari system penggerak
maka orang akan mengalami kelelahan. Itulah sebabnya, seseorang yang sedah
lelah dapat melakukan aktivitas secara tiba-tiba apabila mengalami suatu peristiwa
yang tidak terduga dengan ketegangan emosi. Demikian juga kerja yang monoton
cara yang ditujukan kepada aneka hal yang bersifat umum dan pengelolaan
kondisi pekerjaan dan lingkungan di tempat kerja. Misalnya, banyak hal dapat
dicapai dengan cara menerapkan jam kerja dan waktu istirahat sesuai dengan
ergonomi yang bertalian dengan perlengkapan dan peralatan kerja, cara kerja serta
(Suma‘mur, 2013).
Sampai saat ini belum ada cara untuk mengukur tingkat kelelahan secara
setiap item) atau proses operasi yang dilakukan setiap unit waktu. Namun
motor. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan pengukuran
waktu reaksi. Waktu reaksi adalah jangka waktu dari pemberian suatu
Dalam uji waktu reaksi dapat digunakan nyala lampu , denting suara,
lelah akan semakin panjang waktu yang diperlukan untuk jarak antara
tertentu, bila orang itu dapat melakukan pekerjaan tersebut secara terus-
menerus tanpa merasa lelah dan mempunyai kapasitas cadangan bila
harus menghadapi beban kerja yang lebih berat tanpa terjadi gangguan
tubuh (body map) yang sangat sederhana dan mudah dipahami, serta
bahwa pekerja shift malam umumnya mempunyai kesehatan yang kurang baik.
Mereka biasanya menderita gangguan pencernaan dan merasa gelisah atau gugup.
Hal ini disebabkan oleh kronik dan kebiasaan makan dan minum yang tidak sehat.
Kelelahan kronik tersebut adalah antara lain kehilangan vitalitas, perasaan depresi,
perasaan mudah marah dan keletihan meskipun mereka sudah tidur. Keadaan ini
makan, gangguan tidur dan gangguan pencernaan. Jadi kegelisahan yang dialami
pekerja shift malam adalah dari kelelahan kronik yang jika dikombinasikan
pencernaan.
Sebabnya antara lain karena sangat kuatnya kerja saraf parasimpatis dibanding
dengan persyarafan simpatis pada malam hari. Padahal seharusnya untuk bekerja,
bekerjanya saraf simpatis harus melebihi kekuatan parasimpatis. Selain itu jumlah
jam kerja yang dipakai untuk tidur bagi pekerja malam pada siang harinya relatif
jauh lebih besar dari seharusnya, dikarenakan gangguan suasana siang hari seperti
kebisingan, suhu dan lainnya. Juga aktivitas dalam keluarga atau masyarakat
menjadi penyebab kurangnya tidur pada siang hari padahal sangat penting artinya
Tinggi