Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan dokter


OHS, dokter perusahaan serta dokter yang bertanggung jawab di klinik PT.
RAPP, didapatkan permasalahan belum optimalnya sosialisasi tentang bahaya
penyakit kardiovaskular di instansi Riau Pulp dalam rangka mencegah penyakit
kardiovaskular pada pekerja di istansi Riau Pulp.
Permasalahan yang ditemukan pada sosialisasi tentang mengenal penyakit
kardiovaskular adalah kurangnya kesadaran karyawan instansi Riau Pulp untuk
mengendalikan pola makan dan melakukan aktivitas fisik yang dapat menurunkan
berat badan, kurangnya sumber daya manusia dalam melakukan sosialisasi
mengenai bahaya penyakit kardiovaskular, belum adanya poster dan leaflet
tentang bahaya penyakit kardiovaskular di bagian RPL (Riau Pulp), serta belum
ada jadwal penyuluhan kesehatan yang rutin tentang bahaya penyakit
kardiovaskular di bagian RPL (Riau Pulp), belum adanya kebijakan RAPP sehat
agar dapat membuat program “ reward dan punishment” untuk karyawan yang
memiliki faktor resiko penyakit kardiovaskular.

Berdasarkan uraian diatas maka disusunlah alternatif pemecahan masalah.


Alternatif pemecahan masalah kurangnya sumber daya manusia dalam melakukan
sosialisasi mengenai bahaya penyakit kardiovaskular adalah merekomendasikan
kepada pihak HRD untuk menambahkan atau memanfaatkan tenaga dokter
perusahaan atau dokter klinik margie atau supervisor terlatih untuk melakukan
sosialisasi mengenai bahaya penyakit kardiovaskular, tujuannya diharapkan
dengan cukupnya tenaga dokter atau sumber daya manusia dalam melakukan
sosialisasi mengenai bahaya penyakit kardiovaskular dapat meningkatkan
pengetahuan dan penerapan pengendalian faktor risiko penyakit kardiovaskular.
Sumber daya manusia adalah semua manusia yang terlibat dalam satu organisasi
dalam mengupayakan terwujudnya tujuan organisasi tersebut.23
Alternatif pemecahan masalah belum adanya jadwal penyuluhan kesehatan
yang rutin tentang bahaya penyakit kadiovaskular di bagian RPL (Riau Pulp)

32
33

yaitu merekomendasikan kepada pihak manager LP&C untuk membuat jadwal


penyuluhan secara berkala tentang bahaya penyakit kardiovaskular pada karyawan
instansi Riau Pulp (RPL) PT. RAPP Pangkalan Kerinci. Tujuannya yaitu
terbuatnya jadwal penyuluhan kesehatan secara rutin tentang bahaya penyakit
kardiovaskular pada karyawan instansi Riau Pulp (RPL) PT. RAPP Pangkalan
Kerinci. Sistem penjadwalan yang baik akan menunjang kelancaran dalam
penyelesaian suatu pekerjaan. Karena itu jadwal harus dibuat oleh orang yang
cermat dalam mempertimbangkan segala sesuatunya yang berkaitan, karena
tugasnya adalah menyiapkan susunan pekerjaan, menetapkan waktu dan saat
penyelesaian, membuat rencana kerja dan sebagainya.24
Alternatif pemecahan masalah belum ada penerapan “ reward dan
punishment” untuk karyawan yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular
yaitu merekomendasikan kepada pihak manager LP&C untuk membuat jadwal
penyuluhan secara berkala tentang bahaya penyakit kardiovaskular pada karyawan
instansi Riau Pulp (RPL) PT. RAPP Pangkalan Kerinci, merekomendasikan
kepada pihak LP&C untuk membuat program “reward dan punishment” pada
karyawan yang memilki riwayat penyakit kardiovaskular. Tujuannya yaitu
dibuatnya jadwal penyuluhan kesehatan secara rutin tentang bahaya penyakit
kardiovaskular pada karyawan instansi Riau Pulp (RPL) PT. RAPP Pangkalan
Kerinci dan diharapkan karyawan termotivasi untuk menerapkan upaya
pengendalian faktor risiko penyakit kardiovaskular. Modifikasi perilaku dilakukan
dengan cara memberikan penguatan positif (reward) dan negatif (punishment).
Penghargaan yang diberikan kepada seseeorang karena suddah mendapatkan
prestasi. Penghargaan atas prestasi diberikan dalam bentuk materi dan nonmateri,
yang masing-masing digunakan sebaga bentuk motivasi positif. Punishment
merupakan hukuman yang diberikan yang berupa sesuatu yang tidak
menyenangkan bertujuan agar tidak melakukan kesalahan yang serupa lagi.25
Alternatif pemecahan masalah kurangnya kesadaran karyawan instansi
Riau Pulp untuk mengendalikan pola makan dan melakukan aktivitas fisik yang
dapat menurunkan berat badan sehingga diadakan penyuluhan menggunakan
metode ceramah - tanya jawab dan menggunakan media informasi seperti power
point, tentang bahaya penyakit kardiovakular. Tujuannnya agar karwayan
34

mempunyai pengetahuan dan mampu menerapkan pengetahuannya dalam


kehidupan sehari-hari tentang pengendalian faktor risiko penyakit kardiovaskular.
Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan
dengan menyebarkan pesan dan menanamkan keyakinan sehingga orang yang
mendapatkan penyuluhan tidak hanya sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau
melakukan anjuran yang berkaitan dengan kesehatan.10,26
Alternatif pemecahan masalah belum ada poster dan leaflet tentang bahaya
penyakit kardiovaskular di RPL (Riau Pulp) yaitu mengadakan pembuatan poster
dan leaflet mengenai bahaya penyakit kardiovaskular, tujuannya yaitu dengan
pengadaan media informasi ini diharapkan karyawan mendapatkan informasi
tentang pentingnya pengetahuan mengenai bahayanya penyakit kardiovaskular.
Meskipun terdapat berbagai kekurangan dari media cetak seperti tidak adanya
audio ataupun visual yang terbatas serta biaya produksi yang tidak murah.2 Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Adawiyah menyatakan bahwa penyuluhan
kesehatan tak dapat terlepas dari media karena melalui media, pesan yang
disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat
mempelajari pesan tersebut sampai memutuskan untuk mengubahnya ke perilaku
yang positif. Media cetak seperti booklet atau leaflet yang dilengkapi dengan
penggunaan gambar foto, tampilan berwarna serta bahasa nasional yang dapat
dipahami, terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan mengubah sikap
masyarakat sasarannya.27

Setelah dilakukan suatu intervensi (do), maka dilakukan penilaian kembali


terhadap hasil yang telah didapat. Sosialisasi mengenai bahaya penyakit
kardiovaskular di instansi Riau Pulp PT. RAPP telah dilakukan 3 kegiatan dan
terlaksana. Kegiatan yang pertama adalah penyuluhan terhadap pekerja berisi
materi tentang mengenal penyakit kardiovaskular. Pada kegiatan ini tampak
banyak pekerja yang hadir. Setelah diberikan penjelasan melalui penyuluhan ini,
pekerja diharapkan lebih memahami tentang bahaya penyakit kardiovaskular
sehingga karyawan di instansi Riau Pulp lebih mawas diri terhadap penyebab
penyakit kardiovaskular dan konsisten untuk mencegah faktor – faktor risiko yang
menyebabkan penyakit kardiovaskular. Penyuluhan merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan tingkat kesadaran karyawan. Dengan meningkatnya
35

kesadaran karyawan terhadap bahaya penyakit kardiovaskular, maka diharapkan


karyawan bisa mengenali penyebab penyakit kardiovaskular sehingga karyawan
bisa mencegah dan menghindari penyebab penyakit kardiovaskular. Saat kegiatan,
karyawan tampak antusias mengikuti kegiatan penyuluhan. Dengan melihat
antusiasnya karyawan tersebut, diharapkan penyuluhan tersebut dapat diadakan
secara rutin agar angka kejadian penyakit kardiovaskular di instansi Riau Pulp
bisa menurun.
Kegiatan kedua yaitu membuat poster dan leaflet berisikan penyakit
kardiovaskular dan berisi ajakan untuk mengenali penyebabnya dan mencegah
faktor risikonya. Dari pembagian poster dan leaflet diharapkan informasi
mengenai penyakit kardiovskular dapat di terima dengan baik oleh karyawan dan
diharapkan menjadi reminder bagi karyawan untuk lebih peduli terhadap
kesehatannya.
Kegiatan ketiga adalah merekomendasikan kepada pihak HRD untuk
menambahkan atau memanfaatkan tenaga dokter perusahaan / dokter OHS/ dokter
klinik margie/ supervisor terlatih untuk melakukan sosialisasi bahaya penyakit
kardiovaskuler di Instansi Riau Pulp PT. RAPP dan merekomendasikan jadwal
kegiatan penyuluhan kesehatan secara rutin tentang bahaya penyakit
kardiovaskular. Sosialisasi lanjutan mengenai materi sejenis sebaiknya rutin
dilakukan setiap bulannya di departement Riau Pulp. Namun, dengan
memperhatikan kesibukan dokter perusahaan, Manager Riau Pulp, koordinator
lapangan, dan para karyawan, maka kegiatan sosialisasi rutin dapat dilakukan
sesuai kegiatan di Riau Pulp, tetapi tetap disarankan untuk melakukan kegiatan
sosialisasi lanjutan dalam 3 bulan kedepan. Dari kegiatan ini diharapkan kegiatan
sosialisasi kepada karyawan dapat berjalan secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai