Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan dokter
OHS, dokter perusahaan serta dokter yang bertanggung jawab di klinik PT. RAPP, didapatkan permasalahan belum optimalnya sosialisasi tentang bahaya penyakit kardiovaskular di instansi Riau Pulp dalam rangka mencegah penyakit kardiovaskular pada pekerja di istansi Riau Pulp. Permasalahan yang ditemukan pada sosialisasi tentang mengenal penyakit kardiovaskular adalah kurangnya kesadaran karyawan instansi Riau Pulp untuk mengendalikan pola makan dan melakukan aktivitas fisik yang dapat menurunkan berat badan, kurangnya sumber daya manusia dalam melakukan sosialisasi mengenai bahaya penyakit kardiovaskular, belum adanya poster dan leaflet tentang bahaya penyakit kardiovaskular di bagian RPL (Riau Pulp), serta belum ada jadwal penyuluhan kesehatan yang rutin tentang bahaya penyakit kardiovaskular di bagian RPL (Riau Pulp), belum adanya kebijakan RAPP sehat agar dapat membuat program “ reward dan punishment” untuk karyawan yang memiliki faktor resiko penyakit kardiovaskular.
Berdasarkan uraian diatas maka disusunlah alternatif pemecahan masalah.
Alternatif pemecahan masalah kurangnya sumber daya manusia dalam melakukan sosialisasi mengenai bahaya penyakit kardiovaskular adalah merekomendasikan kepada pihak HRD untuk menambahkan atau memanfaatkan tenaga dokter perusahaan atau dokter klinik margie atau supervisor terlatih untuk melakukan sosialisasi mengenai bahaya penyakit kardiovaskular, tujuannya diharapkan dengan cukupnya tenaga dokter atau sumber daya manusia dalam melakukan sosialisasi mengenai bahaya penyakit kardiovaskular dapat meningkatkan pengetahuan dan penerapan pengendalian faktor risiko penyakit kardiovaskular. Sumber daya manusia adalah semua manusia yang terlibat dalam satu organisasi dalam mengupayakan terwujudnya tujuan organisasi tersebut.23 Alternatif pemecahan masalah belum adanya jadwal penyuluhan kesehatan yang rutin tentang bahaya penyakit kadiovaskular di bagian RPL (Riau Pulp)
32 33
yaitu merekomendasikan kepada pihak manager LP&C untuk membuat jadwal
penyuluhan secara berkala tentang bahaya penyakit kardiovaskular pada karyawan instansi Riau Pulp (RPL) PT. RAPP Pangkalan Kerinci. Tujuannya yaitu terbuatnya jadwal penyuluhan kesehatan secara rutin tentang bahaya penyakit kardiovaskular pada karyawan instansi Riau Pulp (RPL) PT. RAPP Pangkalan Kerinci. Sistem penjadwalan yang baik akan menunjang kelancaran dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Karena itu jadwal harus dibuat oleh orang yang cermat dalam mempertimbangkan segala sesuatunya yang berkaitan, karena tugasnya adalah menyiapkan susunan pekerjaan, menetapkan waktu dan saat penyelesaian, membuat rencana kerja dan sebagainya.24 Alternatif pemecahan masalah belum ada penerapan “ reward dan punishment” untuk karyawan yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular yaitu merekomendasikan kepada pihak manager LP&C untuk membuat jadwal penyuluhan secara berkala tentang bahaya penyakit kardiovaskular pada karyawan instansi Riau Pulp (RPL) PT. RAPP Pangkalan Kerinci, merekomendasikan kepada pihak LP&C untuk membuat program “reward dan punishment” pada karyawan yang memilki riwayat penyakit kardiovaskular. Tujuannya yaitu dibuatnya jadwal penyuluhan kesehatan secara rutin tentang bahaya penyakit kardiovaskular pada karyawan instansi Riau Pulp (RPL) PT. RAPP Pangkalan Kerinci dan diharapkan karyawan termotivasi untuk menerapkan upaya pengendalian faktor risiko penyakit kardiovaskular. Modifikasi perilaku dilakukan dengan cara memberikan penguatan positif (reward) dan negatif (punishment). Penghargaan yang diberikan kepada seseeorang karena suddah mendapatkan prestasi. Penghargaan atas prestasi diberikan dalam bentuk materi dan nonmateri, yang masing-masing digunakan sebaga bentuk motivasi positif. Punishment merupakan hukuman yang diberikan yang berupa sesuatu yang tidak menyenangkan bertujuan agar tidak melakukan kesalahan yang serupa lagi.25 Alternatif pemecahan masalah kurangnya kesadaran karyawan instansi Riau Pulp untuk mengendalikan pola makan dan melakukan aktivitas fisik yang dapat menurunkan berat badan sehingga diadakan penyuluhan menggunakan metode ceramah - tanya jawab dan menggunakan media informasi seperti power point, tentang bahaya penyakit kardiovakular. Tujuannnya agar karwayan 34
mempunyai pengetahuan dan mampu menerapkan pengetahuannya dalam
kehidupan sehari-hari tentang pengendalian faktor risiko penyakit kardiovaskular. Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menyebarkan pesan dan menanamkan keyakinan sehingga orang yang mendapatkan penyuluhan tidak hanya sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau melakukan anjuran yang berkaitan dengan kesehatan.10,26 Alternatif pemecahan masalah belum ada poster dan leaflet tentang bahaya penyakit kardiovaskular di RPL (Riau Pulp) yaitu mengadakan pembuatan poster dan leaflet mengenai bahaya penyakit kardiovaskular, tujuannya yaitu dengan pengadaan media informasi ini diharapkan karyawan mendapatkan informasi tentang pentingnya pengetahuan mengenai bahayanya penyakit kardiovaskular. Meskipun terdapat berbagai kekurangan dari media cetak seperti tidak adanya audio ataupun visual yang terbatas serta biaya produksi yang tidak murah.2 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Adawiyah menyatakan bahwa penyuluhan kesehatan tak dapat terlepas dari media karena melalui media, pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sampai memutuskan untuk mengubahnya ke perilaku yang positif. Media cetak seperti booklet atau leaflet yang dilengkapi dengan penggunaan gambar foto, tampilan berwarna serta bahasa nasional yang dapat dipahami, terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan mengubah sikap masyarakat sasarannya.27
Setelah dilakukan suatu intervensi (do), maka dilakukan penilaian kembali
terhadap hasil yang telah didapat. Sosialisasi mengenai bahaya penyakit kardiovaskular di instansi Riau Pulp PT. RAPP telah dilakukan 3 kegiatan dan terlaksana. Kegiatan yang pertama adalah penyuluhan terhadap pekerja berisi materi tentang mengenal penyakit kardiovaskular. Pada kegiatan ini tampak banyak pekerja yang hadir. Setelah diberikan penjelasan melalui penyuluhan ini, pekerja diharapkan lebih memahami tentang bahaya penyakit kardiovaskular sehingga karyawan di instansi Riau Pulp lebih mawas diri terhadap penyebab penyakit kardiovaskular dan konsisten untuk mencegah faktor – faktor risiko yang menyebabkan penyakit kardiovaskular. Penyuluhan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat kesadaran karyawan. Dengan meningkatnya 35
kesadaran karyawan terhadap bahaya penyakit kardiovaskular, maka diharapkan
karyawan bisa mengenali penyebab penyakit kardiovaskular sehingga karyawan bisa mencegah dan menghindari penyebab penyakit kardiovaskular. Saat kegiatan, karyawan tampak antusias mengikuti kegiatan penyuluhan. Dengan melihat antusiasnya karyawan tersebut, diharapkan penyuluhan tersebut dapat diadakan secara rutin agar angka kejadian penyakit kardiovaskular di instansi Riau Pulp bisa menurun. Kegiatan kedua yaitu membuat poster dan leaflet berisikan penyakit kardiovaskular dan berisi ajakan untuk mengenali penyebabnya dan mencegah faktor risikonya. Dari pembagian poster dan leaflet diharapkan informasi mengenai penyakit kardiovskular dapat di terima dengan baik oleh karyawan dan diharapkan menjadi reminder bagi karyawan untuk lebih peduli terhadap kesehatannya. Kegiatan ketiga adalah merekomendasikan kepada pihak HRD untuk menambahkan atau memanfaatkan tenaga dokter perusahaan / dokter OHS/ dokter klinik margie/ supervisor terlatih untuk melakukan sosialisasi bahaya penyakit kardiovaskuler di Instansi Riau Pulp PT. RAPP dan merekomendasikan jadwal kegiatan penyuluhan kesehatan secara rutin tentang bahaya penyakit kardiovaskular. Sosialisasi lanjutan mengenai materi sejenis sebaiknya rutin dilakukan setiap bulannya di departement Riau Pulp. Namun, dengan memperhatikan kesibukan dokter perusahaan, Manager Riau Pulp, koordinator lapangan, dan para karyawan, maka kegiatan sosialisasi rutin dapat dilakukan sesuai kegiatan di Riau Pulp, tetapi tetap disarankan untuk melakukan kegiatan sosialisasi lanjutan dalam 3 bulan kedepan. Dari kegiatan ini diharapkan kegiatan sosialisasi kepada karyawan dapat berjalan secara optimal.