01 Timbang Terima
01 Timbang Terima
Oleh:
Penanggung jawab
ARYUNI ARSAL
1730018
Mengetahui,
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat mampu
memberikan komunikasi keperawatan yang efektif sehingga menghasilkan
pelaksanaan asuhan keperawatan pasien secara optimal dengan berkesinambungan
informasi mengenai keadaan pasien dapat dipertahankan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan pasien (data fokus).
2. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan pada pasien.
3. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
5. Mendokumentasikan timbang terima.
1.3 Manfaat
1. Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
b. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar
perawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
2. Bagi Pasien
a. Pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
b. Pasien dapat menyampaikan masalah sacara langsung bila ada yang
belum terungkap.
3. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada pasien secara komprehensif
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Timbang terima (operan) adalah suatu cara dalam menyampaikan dan
menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keaadaan pasien. timbang terima
pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat,
jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang
sudah dilakukan/belum, dan perkembanganan pasien saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer
keperawatan kepada perawat primer (penganggung jawab) dinas sore atau dinas
malam secara terlutis dan lisan (Nursalam 2015).
Rushton (2010), mengatakan timbang terima pasien dirancang sebagai
salah satu metode komunikasi yang relevan pada tim perawat setiap pergantiaan
sift, sebagai petunjung praktik memberikan informasi mengenai kondisi terkini
pasien, tujuan pengobatan, rencana perawatan serta mennentuakan prioritas
pelayanan. sedangkan friesen (2008) menyebutkan timbang terima adalah transfer
tentang informasi (termasuk tanggung jawab dan tanggunggugat) selama
perpindahan perawatan yang berkelanjutan ysng mencakup peluang tentang
pertanyaan, klarifikasi dan informasi tentang pasein. Timbang terima akan
berjalan dengan lancar jika perawat dapat berkomunikas secara efektif.
2.2 Tujuan
Tujuan timbang terima/operan pasien menurut Setiadi (2016) :
1. Menyampaikan kondisi atau keaadan klien (data focus)
2. Menyampaikan diagnosis keperawatan klien
3. Menyampaikan tindakan keperawatan dan tindakan kolaboratif yang
dilakukan pada klien
4. Menyampaikan tindakan keperawatan dan tindakan kolaboratiof yang
belum dilakukan kepada klien.
5. Menyampaikan hal penting yang harus ditindak lanjuti oleh dinas
berikutnya.
6. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
7. Mendokumentasikan timbang terima.
2.3 Tahapan Timbang Terima
1. Tahap persiapan
Persiapan alat
a. Menyiapkan status pasien/ rekam medic
b. Format timbang terima
c. Log book
2. Prosedur pelaksaan
a. Persiapan
1) Kedua kelompok dinas sudah siap dan berkumpul di nurse station
2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan catatan/work sheet, PP
yang akan mengoperkan menyiapkan lembar timbang terima.
3) Kepala ruangan membukla acara timang terima dilanjutkan dengan
doa bersama dan membacakan visi misi dan moto.
b. Pelaksanaan
1) PP dinas malam melakukan timbang terima pada PP dinas pagi,
hal-hal yang perlu disampaikan saat timbang terima :
a) Identitas pasien dan diagnose medis
b) Masalah keperawtan yang muncul
c) Data focus (keluhan subjektif dan objektif)
d) Rencana keperawatan yang sudah/ belum dilaksanakan
e) Tindakan kolaboratif
f) Persiapan rencana umum yang perlu dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan penunjang, konsul, prosedur tindakan
tertentu), perlu disampaikan dan ditindak lanjuti
2) PP dinas pagi melakukan klarifikasi terhadap data yang
disampaikan.
3) Menyupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat.
4) Lama timbang terima setiap paien kurang lebih 5 menit, kecuali
kondisi khusus yang memerlukan keterangan lebih rinci.
5) Karu diikuti semua perawat keliling ke tiap klien. PP dinas pagi
melakukan validasi data.
3. Penutup
a. perawat kembali ke nurse station, lanjut diskusi tentang hasil
validasi.
b. Setelah proses timbang terima selesai dilakukan, maka kedua PP
menandatangani laporan timbang terima di ketahui oleh karu
c. Karu menutup timbang terima, karu member reward, kepada PP
dinas malam dan mengucapakan selamat bekerja kepada PP dinas
pagi
Adapun al-hal yang perlu diperhatikan keadaan timbang terima antara lain
adalah :
1. Dilaksanakan tepat waktu setiap pergantian sift
2. Dipimpin oleh karu atau perawat associate/ perawat pelaksana yang telah
diberi wewenang atau delegasi
3. Diikuti oleh setiap perawat yang telah dan yang akan dinas
4. Adanya unsur bimbingan, pengarahan serta tanggungjawab
5. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat sistematis dan
menggambarkan kondisi klien saat serta menjaga kerahasian klien
6. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan klien
7. Saat timbang terima dikamar klien menggunakan volume suara yang
cukup sehingga klien disebelahnya tidak mendengar sesuatu yang privasi
bagi klien. Semua yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan
secra langsung dihadapan paien
8. Sesuatu yang mungkin membuat klien terkejut sebaiknya dibicarakan di
nurse station (Setiadi, 2016)
Isi materi tembang terima
Hal-hal penting pemberian asuhan keperawatan pasien misalnya untuk
pasien baru dimulai dari identitas pasien alasan MRS, keadaan umum pasien,
diagnose keperawatan, tindakan yang perlu dilakukan baik independen maupun
kolaboras. Selain itu, tindakan yang perlu dilakukan untuk pasien lama, informasi
perkembangan baru dan perubahan kondisi pasien disertai tindak lanjut yang
diharapkan.
BAB 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.2 Pengorganisasian
KARU
Perawat Pelaksana
Insiyah Irdianti S.Kep
Perkembangan
keadaan pasien
Perencanaan teratasi seluruhnya, sebagian, belum teratasi dan terdapat masalah baru
3.5 Instrumen
1. Status pasien/ Rekam Medik
2. Catatan timbang terima
DAFTAR PUSTAKA