Disusun Oleh:
Ani Rohayati
Ariesta Nurani
Fida Nurlaeli
Irma Priyatna
Khairun Nisa
Prodi:
Pendidikan Biologi 5B
2011
SISTEM REPRODUKSI
• Metamorfosis Katak
Pada awalnya, katak betina
dewasa akan bertelur, kemudian telur
tersebut akan menetas setelah 10 hari.
Setelah menetas, telur katak tersebut
menetas menjadi Berudu.berudu hidup
di air Setelah berumur 2 hari, Berudu
mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu
insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang
berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul.
Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk,ingsang tak berfungsi lagi
ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru.maka bentuk dari
muka akan lebih jelas Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak
tersebut akan berubah menjadi katak dewasa dan kmbali berkembang biak.
Ada beberapa hal yang berbeda dari daur amfibi pada umumnya.
Beberapa spesies salamander tidak perlu bermetamorfosis untuk menjadi dewasa
sepenuhnya secara seksual, dan hanya akan bermetamorfosis dalam tekanan
kondisi lingkungan tertentu. Banyak spesies kodok tropis meletakkan telurnya di
darat, di mana kecebong bermetamorfosis di dalam telur. Ketika mereka
menetas, mereka menjadi dewasa yang belum benar-benar matang, kadang-
kadang masih memiliki ekor yang dalam beberapa hari kemudian diserap
kembali.
• Organ Reproduksi
a. Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian
permukaannya benjol-benjol. Letaknya tepat di bagian ventral kolumna
vertebralis.
b. Saluran reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior
terbuka ke rongga selom sebagai ostium, sedang bagian posterior
bermuara di kloaka. Dinding bersifat glanduler, bagian anterior
menghasilkan albumin yang berfungsi untuk membungkus sel telur,
kecuali pada ular dan kadal. Bagian posterior sebagai shell gland akan
menghasilkan cangkang kapur.
• Cara reptil bereproduksi
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-
hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal).
Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat
ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan
menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari
cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di
dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka.
Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di
sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis.
Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di
hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis
yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat
kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang
dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan
pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh
cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur
diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur
ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam
telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta
berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun
mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.
1. Proses Festilisasi
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium
kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium
dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung
oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung
jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di
kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma
masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati
kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah
dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan
membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas
dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang
baru menetas masih tertutup matanya dan
belum dapat mencari makan sendiri, serta
perlu dibesarkan dalam sarang.
Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini
telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita
hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu
berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena
sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitar
usia 45-50 tahun.
Setelah ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2 kemungkinan
yaitu :
a. Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami MENSTRUASI yaitu
luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding
endometrium yang robek. Terjadi secara periodic/sikus. Mempunyai kisaran
waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya.
b. Terjadi FERTILISASI yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang
telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada
dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan
demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari
uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut
dengan kelahiran.
• Siklus Reproduksi
Siklus reproduksi adalah perubahan siklus yang terjadi pada sistem
reproduksi (ovarium, oviduk, uterus dan vagina) hewan betina dewasa yang tidak
hamil, yang memperlihatkan hubungan antara satu dengan yang lainnya.
Siklus reproduksi pada mamalia primata disebut dengan siklus menstruasi,
sedangkan siklus reproduksi pada non primata disebut dengan siklus estrus. Siklus
estrus ditandai dengan adanya estrus (birahi). Pada saat estrus, hewan betin akan
reseftif sebab di dalam ovarium sedang ovulasi dan uterusnya berada pada fase
yang tepat untuk implantasi untuk fase berikutnya disebut dengan satu siklus
estrus. Panjang siklus estrus pada tikus mencit adalah 4-5 hari, pada babi, sapi dan
kuda 21 hari dan pada marmut 15 hari .
Pada mamalia khususnya pada manusia siklus reproduksi yang melibatkan
berbagai organ yaitu uterus, ovarium, mame yang berlangsung dalam suatu waktu
tertentu atau adanya sinkronisasi, maka hal ini dimungkinkan oleh adanya
pengaturan/koordinasi yang disebut dengan hormon (hormon adalah zat kimia
yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang langsung dialirkan ke dalam
peredaran darah dan mempengaruhi organ target).
• Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi
terdiri dari 4 fase yaitu :
1. Fase Menstruasi yaitu
peristiwa luruhnya sel
ovum matang yang tidak
dibuahi bersamaan dengan
dinding endometrium yang
robek. Dapat diakibatkan
juga karena berhentinya
sekresi hormone estrogen
dan progresteron sehingga
kandun gan hormon dalam darah menjadi tidak ada.
2. Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormon progesteron
sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang
folikel dalam ovarium, serta dapat membuat hormone estrogen diproduksi
kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak dan
menghasilkan hormone estrogern yang merangsangnya keluarnya LH dari
hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekersei FSH tetapi dapat memperbaiki
dinding endometrium yang robek.
3. Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel
ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan
meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah menjadi corpus
luteum. Corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan hormon progesteron yang
berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh
darah.
4. Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil
dan menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk
menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif
mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesteron maka
penebalan dinding endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan
endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi.
• Siklus Estrus
Pada kebanyakan vertebrata dengan pengecualian primata, kemauan
menerima hewan jantan terbatas selama masa yang disebut estrus atau berahi.
Selama estrus, hewan-hewan betina, secara fisiologis dan psikologis dipersiapkan
untuk menerima hewan-hewan jantan, dan perubahan-perubahan struktural terjadi
di dalam organ-organ assesori seks betina. Hewan-hewan monoestrus
menyelesaikan satu siklus estrus setiap tahun sedangkan hewan-hewan poliestrus
menyelesaikan dua atau lebih siklus estrus setiap tahun apabila tidak diganggu
oleh kehamilan
Siklus estrus dapat dibagi dalam beberapa tahap yaitu tahap diestrus,
proestrus, estrus, dan metestrus. Tahap-tahap siklus dapat ditentukan dengan
melihat gambaran sitologi apusan vagina. Pada saat estrus, vagina
memperlihatkan sel-sel epitel yang menanduk. Apusan vagina biasanya dibuat
pada hewan hewan laboratorium, umpanya mencit dan tikus, sebelum hewan
jantan dan betina disatukan, penyatuan sebaiknya dilakukan pada saat estrus awal.
Pada saat estrus, vulva hewan betina biasanya merah dan bengkak. Adanya
sumbat vagina setelah penyatuan menandakan bahwa kopulasi telah berlangsung,
dan hari itu ditentukan sebagai hari kehamilan yang ke nol.
Manivestasi psikologis birahi ditimbulkan oleh hormon seks betina, yakni
estrogen yang dihasilkan oleh folikel-folikel ovarium. Berahi yang jelas dapat
ditimbulkan pemberian estrogen, bahkan dapat diberikan pada betina yang
dioverektomi. Perlu diingat bahwa meskipun berahi disebabkan oleh ovarium,
tetapi dengan pengertian bebas dari aktifitas ovarium. Pada betina yang intak,
estrogen dari luar dapat menimbulkan berahi pada hampir tiap saat selama periode
siklus estrus, oleh sebab itu maka berahi dapat dipisahkan sama sekali dari
peristiwa yang terpenting pada ovarium, yakni ovulasi. Pada terapi dengan
menggunkan estrogen, adanya faktor ini dalam praktek kedokteran hewan sering
dilupakan.
Dua jenis siklus yang berbeda ditemukan pada mamalia betina. Manusia
dan banyak primata lain mampunyai siklus menstruasi (menstrual cycle),
sementara mamalia lain mempunya siklus estrus (estrous cycle). Pada kedua kasus
ini ovulasi terjadi pada suatu waktu dalam siklus ini setelah endometrium mulai
menebal dan teraliri banyak darah, karena menyiapkan uterus untuk kemungkinan
implantsi embrio. Satu perbedaan antara kedua siklus itu melibatkan nasib kedua
lapisan uterus jika kehamilan tidak terjadi. Pada siklus mnestruasi endometrium
akan meluruh dari uterus melalui serviks dan vagina dalam pendarahan yang
disebut sebagai menstruasi. Pada siklus estrus endometrium diserap kembali oleh
uterus, dan tidak terjadi pendarahan yang banyak.
1. Perubahan-perubahan yang terjadi pada ovarium selama siklus estrus :
Selama tidak ada aktifitas seksual (diestrus) terlihat terlihat folikel kecil-kecil
(folicle primer).
2. Sebelum estrus folikel_folikel ini akan menjkadi besar tetapi akhirnya hanya
bsatu yang berisi ovum matang.
3. Folikel yangh berisi ovum matang ini akan pecah, telur keluar (ovulasi), saat
disebut waktu estrus.
4. Kalau telur dibuahi, korpus luteum akan dipertahankan selama kehamilan dan
siklus berhenti sampai bayi lahir dan selesai disusui.
5. Kalau telur tidak dibuahi, korpus luteum akan berdegenerasi, folikel baru
akan tumbuh lagi, siklus diulangi.
Pada manusia dan hewan primata lainnya mempunya siklus menstruasi,
pada mamalia lain dikenal adanya siklus estrus (estrous cycle). Pada siklus estrus
lapisan endometrium yang telah dipersiapkan untuk menerima konsepsi, akan
diserap kembali oleh uterus bila tak terjadi pembuahan, sehingga tidak banyak
terjadi pendarahan. Pada hewan betina periode seputar ovulasi, vagina mengalami
perubahan yang memungkinkan terjadinya perkawinan, periode ini disebut
dengan estrus.
Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia
lain terjadi siklus estrus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi
pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh,
sedangkan pada siklus uterus jika tidak terjadi pembuahan, endometrium akan
direabsorbsi oleh tubuh. Siklus estrus pada bebagai jenis hewan, berbeda-beda
begitupun dengan jumlah siklus estrusnya dalam setahun berbeda pula.
Siklus estrus ini terjadi secara berkala. Bila dalam satu tahun hanya satu
siklus disebut dengan monoestrus, misalnya menjangan satu kali dalam satu tahun
pada mamalia kecuali primata terjadi berhai pada yang betina disebut estrus
{heat), pada saat itu binatang betina siap untuk kawin. Terlihat keadaan betina
gelisah.
Masa satu periode estrus ke estrus berikutnya disebut satu siklus estrus.
Kalau terjadi perkawinan dan hamil, maka siklus estrus berhenti sampai bayi
lahir. Bila tidak maka siklus jalan terus. Banyak hewan ketika berahi menjadi
sangat aktif. Babi dan sapi pada saat berahi berjalan empat atau lima kali lebih
banyak dibandingkan dengan sisa masa siklusnya. Aktifitas yang tinggi ini di
sebabkan oleh estrogen. Tikus yang berada di dalam kandang berlari secara
spontan jauh lebih banyak ketika berahi dibandingkan selama diestrus. Siklus
estrus berhubungan erat dengan perubahan organ-organ reproduksi yang
berlangsung pada hewan betina.
Hubungan antara siklus vagina , siklus estrus, dan siklus ovarium dalam
kaitannya dengan siklus estrus yaitu :
a. Siklus vagina : Selama fase estrus atau birahi atau perkembngan folikel yang
maksimal, serviks mensekresi lendir dalam jumlah terbesar dan tercair pada
manusia terdapat pada saat ovulasi
b. Siklus uterus : Selama fase estrus atau birahi ukuran atau histologi uterus tidak
pernah statis.
Perubahan yng sangat nyata terjadi di endomterium dan kelenjarnya. Selama fase
folikuler dari siklus estrus, kelenjar uterus sederhana dan lurus dan sedikit cabang.
Penampilan uterus ini menandkn untuk stimulasi estrogen. Selama fase luteal,
yakni saat proegesteron beraksi terhadap uterus, endometrium beratambah tebal
secara mencolok, diameter dan panjang kelenjar meningkat secara cepat menjadi
percabangan dan berkelok-kelok.
c. Siklus ovarium: Puncak peristiwa siklus estrus adalah peristiwa pecahnya
folikel dan terlepasnya ovum dari ovarium. Pada sapi 75 % mengalami ovulasi 12
sampai 14 jam setelah birahi berakhir, yang lain mengalami ovulasi lebih awal,
yaitu 2,5 jam sebelum ovulasi berakhir. Pada wanita akan mengalami ovulasi kira-
kira hari ke 14 dari siklus. Pada beberapa hewan, variasi saat ovulasi tidak jelas.
Hormon-hormon yang berperan dalam mengatur siklus reproduksi pada
manusia dan pengaruhnya yaitu :
b. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi
yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna
untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu
pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga
berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina
sehingga sesuai untuk penetrasi sperma selain itu estrogen juga berfungsi
untuk menghambat terbentuknya FSH dan membentuk LH.
c. Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone
mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima
implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester
awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
d. Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus
diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating
hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan
memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan
menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
klus reproduksi mammalia ovarium kembali ke level basal
• Tahapan Fertilisasi
DAFTAR PUSTAKA
http://patology.wordpress.com/2009/05/23/sistem-reproduksi-pada-ikan-pisces/
http://iqbalali.com/2007/04/29/sistem-reproduksi/
http://decyntyapm-tgs-tik-kls98.yolasite.com/science.php
http://al-haromain-al-haromain.blogspot.com/2010/01/sistem-reproduksi-
amphibi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kodok_dan_katak
http://id.wikipedia.org/wiki/Metamorfosis
http://biologiwadud.blogspot.com/2009/03/sistem-reproduksi-reproduksi-adalah.html
http://www.try4know.co.cc/2009/09/siklus-reproduksi.html
http://www.scribd.com/doc/54849040/3/A-Alat-Reproduksi-Manusia
http://yuntaq3.wordpress.com/2009/02/07/hormon-reproduksi-wanita/