Anda di halaman 1dari 5

PROFESI Volume 11 / Maret – Agustus 2014

GAMBARAN SINDROMA PRAMENSTRUASI DARI GEJALA EMOSIONAL


DAN FISIK PADA SISWI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

Wahyuni
Dosen STIKES Aisyiyah Surakarta

Abstrak

Latar Belakang. Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang
terkait dengan siklus menstruasi wanita. Sekitar 80 hingga 95 % perempuan pada usia melahirkan1,
mengalami gejala-gejala pramenstruasi yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupan. Gejala
tersebut dapat diperkirakan dan biasanya terjadi secara regular pada dua minggu periode sebelum menstruasi.
Tujuan. Mengetahui gambaran dari segi emosional maupun fisik sindroma pramenstruasi.
Metodologi Penelitian. penelitian Deskriptif dengan analisa univariat.
Hasil. sindroma pramenstruasi siswi SMP 1 Muhammadiyah Surakarta sebagian besar mengalami
sindorma Pramenstruasi sedang atau sekitar 72,5 %, sedangkan yang paling sedikit dialami siswi adalah PMS
ringan sekitar 9,8 % dan tingkat kecemasan siswi kelas 7 Muhammadiyah Surakarta sebagian besar
mengalami tingkat kecemasan sedang atau sekitar 64,8 %, sedangkan yang paling sedikit dialami oleh
siswi yaitu PMS berat sebesar 0,9 %.
Kesimpulan. Tingkat kecemasan yang paling banyak dialami siswi kecemasan sedang dan Sindroma
Pramenstruasi yang paling banyak dialami siswi pada kategori sedang.

Kata kunci : Syndroma, Pramenstruasi, gejala fisik, gejala psikologik

PENDAHULUAN sindrom pramenstruasi dapat sangat hebat


Sindroma pramenstruasi atau pengaruhnya sehingga mengharuskan mereka
Pramenstruation syndrome (PMS) atau yang lebih beristirahat dari sekolah.
dikenal dengan istilah PMDD {Premenstrual Peneliti menyimpulkan bahwa dari beberapa
Dysphonic Disorder) adalah kumpulan gejala- definisi tersebut, PMS adalah sejumlah gejala fisik
gejala akibat perubahan hormonal yang dan emosi yang timbul menjelang haid dan hilang
berhubungan dengan siklus ovulasi (pelepasan sel sesudah haid datang dan kadang-kadang
telur dari ovarium) dan biasanya dialami oleh berlangsung terus sampai haid berhenti.
wanita yang terjadi 1-14 hari sebelum masa Menurut Yatim8, penyebab terjadinya PMS
menstruasi dimulai dan diikuti dengan tahap bebas merupakan gabungan dari beberapa faktor antara
jika masa itu telah lewat10. Iain: 1) Faktor psikologis : PMS lebih jelas
PMS merupakan gabungan dari tanda-tanda dikeluhkan seorang wanita yang sedang mengalami
fisik dan kejiwaan, suatu peningkatan ketegangan konflik dalam lingkungan kehidupannya. 2)
perasaan menjelang hari-hari datangnya haid, Faktor sosial: keluhan PMS sangat dipengaruhi
disertai mudah tersinggung, sakit kepala. perasaan oleh tata cara atau kultur keluarga dan kehidupan
tertekan dan payudara bengkak terasa sakit8. masyarakat sekitarnya ketika haid, maka
Sindrom pramenstruasi (Bahasa Inggris: keluhannya akan lebih banyak dan lebih berat
premenstrual syndrome, PMS) adalah kumpulan dibandingkan dengan wanita yang tidak
gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait memperdulikan saat-saat datangnya haid. 3) Faktor
dengan siklus menstruasi wanita. Sekitar 80 biologis: erat kaitannya dengan pengaruh neuro
hingga 95 % perempuan pada usia melahirkan1, endokrin seperti hormon prolaktin, meningkatnya
mengalami gejala-gejala pramenstruasi yang hormon aldosteron dan angiotensin, androgen, dan
dapat mengganggu beberapa aspek dalam prostaglandin.
kehidupannya. Gejala tersebut dapat diperkirakan Gejala Sindroma Pramenstruasi, menurut
dan biasanya terjadi secara regular pada dua Rayburn & Carey (2001: 28"'. mengatakan bahwa
minggu periode sebelum menstruasi. Hal ini dapat penderita PMS akan mengalami gejala-gejala
hilang begitu dimulainya pendarahan, namun sebagai berikut: 1) Gejala Badaniah. Perut
dapat pula berlanjut setelahnya. Pada sekitar 14 % kembung, nyeri payudara, sakit kepala, kejang,
perempuan antara usia 20 hingga 35 tahun, nyeri panggul, hilang koordinasi, nafsu makan

36
PROFESI Volume 11 / Maret – Agustus 2014

bertambah, hidung tersumbat, perubahan defekasi, mengalami kehilangan kendali, orang yang
jerawat, sakit punggung, gatal, kepanasan. 2) mengalami panik tidak dapat melakukan sesuatu
Gejala Emosional. Depresi, cemas, tidak mampu, walaupun dengan pengarahan. Terjadi peningkatan
lelah suka menangis, agresif, pelupa, tidak bisa motorik, menurunnya kemampuan untuk
tidur, tegang, rasa bermusuhan, suka marah, berhubungan dengan orang lain, persepsi yang
perubahan dorongan seksual, konsentrasi menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang
berkurang, merasa tidak aman, keinginan rasional. Jika panik berlangsung terus dalam
menyendiri, perasaan bersalah, kelelahan, pikiran waktu yang lama dapat terjadi kelelahan bahkan
bunuh diri. kematian.
Kecemasan adalah respon terhadap situasi Gejala fisik dan emosional pada Sindrom
tertentu yang mengancam, dan merupakan hal Pramenstruasi, terdapat wanita yang menderita
yang normal terjadi menyertai perkembangan, depresi dan kecemasan. Sekitar dua hari sampai
perubahan, pengalaman baru atau yang belum dua minggu sebelum permulaan masa haid,
pernah dilakukan, serta dalam menemukan mereka menderita berbagai gejala dari depresi dan
identitas diri dan arti hidup11. kekhawatiran. Kebanyakan wanita yang
Etiologi kecemasan dapat ditimbulkan mengalami PMS yang menderita stress dan tekanan
karena berbagai penyebab, tetapi secara umum lain maka PMS itu bisa berlangsung lama14.
kecemasan ditimbulkan oleh bahaya yang terdapat Glasier & Gebbie (2006: 381-382), menyatakan
dalam diri manusia sendiri yaitu suatu stimuli banyak gejala-gejala PMS yang dialami
internal atau juga keadaan berbahaya dari luar sedemikian berat sehingga fungsi normal
yang bersangkutan ditafsirkan lain, adanya wanita dan hubungan antar pribadinya
pandangan persepsi dari realitas lingkungannya terganggu (terutama di lingkungan kerja dan
(Rahmafitria, 2006: 7). keluarga) dan terdapat wanita yang memang
Tanda dan Gejala Kecemasan, menurut sudah memiliki gangguan psikologis, yang terjadi
Marasmis12, menyatakan tanda dan gejala pada bersama dengan PMS, serta mungkin terjadi
kecemasan antara lain: 1)Somatik. Napas sesak, gangguan psikologis pada masa PMS.
dada tertekan seperti mengambang dan linu-linu, Berdasarkan teori tersebut maka
nyeri perut, cepat lelah, dan keringat dingin. disimpulkan bahwa banyak gejala yang menyertai
2)Psikologik. Rasa was-was, khawatir akan PMS. Psikologis seseorang yang mengalami
terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, prihatin kecemasan (emosional) dan lingkungan
dengan pikiran orang mengenai dirinya dan merasa mempengaruhi keteraturan siklus PMS. Faktor
tegang. stress baik stressor dari dalam atau luar responden
Tingkat Kecemasan, menurut Stuart & mempengaruhi siklus PMS baik dari keteraturan
Sundeen13, menyebutkan bahwa tingkatan maupun volume darah menstruasi. Faktor
kecemasan dibagi : 1)Kecemasan Ringan. psikologis dapat dikumpulkan oleh hilangnya
Kecemasan ini berhubungan dengan kekuatan pada diri seseorang yang mengalami
ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan kecemasan. Sehingga sejumlah gejala pada fisik dan
menyebabkan seseorang menjadi waspada dan emosi yang muncul menjelang haid dan menghilang
meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas dapat sesudah haid dan kadang-kadang berlangsung
memotivasi belajar dan menghasilkan terus-menerus sampai haid berhenti. Hal ini bisa
pertumbuhan dan kreatifitas. 2)Kecemasan disebabkan karena banyak masalah pada wanita
Sedang: Kecemasan yang memungkinkan mengenai menstruasi yang hampir setiap bulan
sseorang untuk memusatkan pada hal yang banyak yang mengeluhkannya yaitu PMS. Bahkan
penting dan mengesampingkan yang lain, ada juga yang dapat mengganggu aktivitasnya pada
sehingga seseorang mengalami perhatian yang saat haid mulai dan mengakibatkan seseorang
selektif namun dapat melakukan sesuatu yang tersebut cenderung mengalami kecemasan.
lebih terarah. 3)Kecemasan Berat: Kecemasan Menurut penelitian dalam survei tahun
yang sangat mempengaruhi lahan persepsi 1982 di Amerika Serikat menunjukkan sekitar
seseorang. Seseorang cenderung untuk 40% wanita berusia 14-50 tahun, mengalami
memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik sindroma pramenstruasi atau dikenal dengan
dan tidak dapat berfikir tentang hal yang lain. PMS dan 50% PMS dialami wanita dengan
Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi sosial-ekonomi menengah yang datang ke klinik
ketegangan. Orang tersebut memerlukan ban yak ginekologi2. Data dari jurnal Archieves of Internal
pengarahan untuk dapat memusatkan ada suatu Medicine, 90% perempuan mengalami PMS
area yang lain. 4) Panik Dari Kecemasan sebelum menstruasi dan studi yang dilakukan
Berhubungan dengan ketakutan, karena terhadap 3000 wanita, sekitar 90% perempuan

37
PROFESI Volume 11 / Maret – Agustus 2014

mengalami satu atau lebih tanda atau gejala PMS. diajukan untuk mengetahui gambaran dari segi
Berdasarkan data dari Divisi fisik dan emosional sindroma pramenstruasi.
Imunoendokrinologi Reproduksi Departemen Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Muhammadiyah 1 Surakarta, Kecamatan
Universitas Indonesia RSCM, PMS merupakan Banjarsari, Kota Surakarta.
kondisi medis umum yang memengaruhi Populasi yang digunakan adalah semua
hubungan wanita, aktivitas sosial, produktivitas siswi kelas 7 SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
kerja dan kualitas hidup. Berbagai gejala yang berjumlah 156 siswi. Besar sampel yang
emosional yang paling umum dialami wanita saat didapatkan adalah dari total populasi yaitu 102
pra-haid meliputi perasaan mudah tersinggung responden. Teknik pengambilan sampel dalam
sebanyak 48% dan timbul suatu kecemasan ketika penelitian ini dilakukan dengan total populasi
menghadapi PMS, kurang berenergi atau lemas yaitu semua populasi diambil sebagai sampel.
45% dan mudah marah 39%. Gejala fisik yang Sedangkan teknik pemilihan subyek atau sampel
paling umum dialami wanita meliputi kram atau dilakukan dengan cara menggunakan kriteria
nyeri perut 51%, nyeri sendi, otot atau punggung inklusi. Kriteria inklusi sebagai berikut:
49%, nyeri pada payudara 46% dan perut kembung 1. Siswi Kelas 7.
43%3. 2. Siswi yang sudah mengalami menstruasi.
Dari beberapa penelitian disimpulkan 3. Siswi yang bersedia untuk menjadi responden.
bahwa ada hubungan peran orang tua dengan Analisa data yang digunakan adalah analisis
tingkat kecemasan menghadapi menarche. univariat dan dilakukan dengan menggunakan
Rahmafitria (2006), menyatakan bahwa ada statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran
hubungan antara sindrom pramenstruasi dengan
distribusi frekuensi responden baik gejala fisik dan
tingkat kecemasan pada siswi SMU, karena
sindrom pramenstruasi dapat menjadi salah satu psikologis serta gambaran tingkat kecemasan yang
penyebab terjadinya kecemasan sehingga pengaruh dialami oleh siswi SMP 1 Muhammadiyah
sindroma pramenstruasi dapat mengganggu Surakarta.
kehidupan sehari-hari.
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta HASIL DAN PEMBAHASAN
berdasarkan hasil dari wawancara siswi kelas 7 Hasil
jumlah siswi yang belum mengalami 1. Sindroma pramenstruasi
menstruasi adalah 53 siswi, sedangkan jumlah
keseluruhan siswi yang sudah mengalami
menstruasi adalah 102 siswi. Sekitar 50% siswi Ditribusi Frekuensi Sindroma
mengalami gejala fisik maupun emosional dan Pramenstruasi siswi SMP 10%
kecemasan dan PMS saat menjelang menstruasi. Muhammadiyah I Surakarta
Pada saat dilalukan penyuluhan kesehatan 18%
dengan tema "perawatan menjelang dan saat
RINGAN
menstruasi" pada sekolah tersebut banyak
pertanyaan mengenai gejala, maupun cara 72% SEDANG
penanganan menstruasi yang diajukan oleh BERAT
sebagian besar siswi. Adapun gejala yang
dirasakan antara lain payudara nyeri, perut
kembung, mual dan muntah, timbul jerawat, Gambar 1. Sindroma Pramenstruasi Siswi
mudah marah dan tersinggung, gelisah, cemas, Kelas 7 SMP Muhammadiyah 1
bingung dan suka menyendiri.
Surakarta.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
gambaran dari segi emosional maupun fisik Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan
sindroma pramenstruasi pada siswi SMP bahwa Sindroma Pramenstruasi siswi kelas 7
Muhammadiyah 1 Surakarta sehingga dapat SMP 1 Muhammadiyah Surakarta sebagian
diketahui gejala fisik, psikologis serta tingkat besar mengalami sindorma Pramenstruasi
kecemasan siswi saat mengalami sindroma sedang atau sekitar 72,5 %, sedangkan yang paling
pramenstruasi. sedikit dialami siswi adalah PMS ringan sekitar 9,8
%.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
merupakan jenis penelitian Deskriptif yang

38
PROFESI Volume 11 / Maret – Agustus 2014

2. Tingkat Kecemasan terdapat dalam diri manusia sendiri yaitu


suatu stimuli internal atau juga keadaan
berbahaya dari luar yang bersangkutan
Distribusi Frekuensi ditafsirkan lain, adanya pandangan persepsi dari
kecemasan Siswa realitas lingkungannya (Rahmafitria, 2006: 7).
Menurut teori Glasier & Gebbie4, menyatakan
SMP… banyak gejala-gejala PMS yang dialami
sedemikian berat sehingga fungsi normal
1%
34% RINGAN wanita dan hubungan antar pribadinya
terganggu (terutama di lingkungan kerja dan
SEDANG
keluarga) dan terdapat wanita yang memang
65% BERAT sudah memiliki gangguan psikologis, yang
terjadi bersama dengan PMS, serta mungkin
terjadi gangguan psikologis pada masa PMS.
Menurut teori Bobak et al5, yang
Gambar 2. Tingkat Kecemasan Siswi Kelas 7 menyatakan bahwa pemahaman yang kurang
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tentang PMS dapat menimbulkan harga diri
rendah dan hubungan yang dapat
Berdasarkan gambar diatas dapat menimbulkan stres jika gangguan mencapai
disimpulkan bahwa tingkat kecemasan siswi puncak. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh
kelas 7 SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Rochmadina6, meneliti tentang Hubungan
sebagian besar mengalami tingkat kecemasan antara Kepribadian Introvert dengan Sindroma
sedang atau sekitar 64,8 %, sedangkan yang Pramenstruasi di Surakarta. Hasil
paling sedikit dialami oleh siswi PMS berat Penelitiannya adalah ada hubungan antara
sebesar 0,9 %. kepribadian introvert dengan sindroma
Pembahasan pramenstruasi. Tingginya prevalensi wanita
1. Tingkat Kecemasan Pada Siswi kelas 7 SMP yang mengalami PMS dan wanita yang
Muhammadiyah 1 Surakarta introvert dipersiapkan untuk menerima
Hasil penelitian tentang tingkat kecemasan kenyataan bahwa dia mempunyai
menunjukkan bahwa sebagian besar siswi kecenderungan mengalami PMS agar tidak
kelas 7 SMP Muhammadiyah 1 Surakarta menjadi gangguan psikiatri
mengalami tingkat kecemasan sedang saat 2. Sindroma Pramenstruasi (PMS) pada Siswi
menghadapi PMS sebanyak responden kelas 7 SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
(64,8%), sedangkan paling sedikit cemas Hasil penelitian tentang PMS
berat yaitu 1 responden (0,9%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswi kelas
disebabkan karena banyak siswi yang merasa 7 SMP Muhammadiyah 1 Surakarta mengalami
cemas ketika menjelang atau menghadapi PMS paling banyak kategori sedang yaitu 74
PMS sehingga ada suatu kecenderungan responden (72,5%), sedangkan paling sedikit
responden bahwa semakin ringan tingkat kategori ringan yaitu 10 responden (9,8%).
kecemasannya maka semakin ringan PMS nya. Hal ini disebabkan PMS merupakan kondisi
Hasil penelitian ini juga diperkuat medis umum yang mempengaruhi hubungan
penelitian yang sebelumnya telah dilakukan siswi dengan teman yang lain, aktivitas sosial
oleh Aida1, melakukan penelitian tentang baik dilingkungan atau disekolah sehingga
Daya Tahan Stress dan Premenstrual proses belajar siswi tersebut akan terganggu.
Syndrome pada Mahasiswi Program A PSIK Berbagai gejala emosional yang paling umum
FK-UGM bahwa ada perbandingan yang dialami siswi saat PMS meliputi perasaan
mencolok antara individu yang memiliki daya mudah tersinggung, kurang berenergi atau
tahan stress rendah dengan daya tahan stress lemas, cemas dan mudah marah. Gejala fisik
tinggi dan 100% responden mengalami PMS yang paling umum dialami siswi meliputi
ringan. Hal ini menunjukkan bahwa kram atau nyeri perut, nyeri sendi, otot atau
meskipun mengalami PMS tetapi stressor itu punggung, nyeri pada payudara dan perut
bukan hal yang menggangu aktivitas sehari- kembung. Maka dari itu ada suatu
harinya. kecenderungan siswi bahwa semakin ringan
Kecemasan dapat ditimbulkan karena PMSnya maka semakin ringan tingkat
berbagai penyebab, tetapi secara umum kecemasannya.
kecemasan ditimbulkan oleh bahaya yang

39
PROFESI Volume 11 / Maret – Agustus 2014

Hal ini sesuai dengan teori Brunner & DAFTAR PUSTAKA


Suddart7, menyatakan bahwa selama teori yang 1. Aida.Y (2003)."Daya Tahan Stress dan
telah dikenal tentang penyebab PMS adalah Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswi
antara lain disebabkan karena kurangnya Program A PSIK FK-UGM."Skipsi, Program
progesteron. Bila kadar progesteron yang Sarjana Keperawatan UGM.Yogyakarta,hal.
menurun dapat ditemukan hampir pada semua 32.
wanita yang menderita PMS, maka dapat 2. Mulyono .R (2008).'"Hubungan
dipahami bahwa kekurangan hormon ini KarakteristikWanita Usia Produktif
merupakan sebab utama. Sebagian wanita yang dengan Premenstruasi Syndrome di Poll
menderita PMS terjadi penurunan kadar Obstetri dan Ginekologi BPK. RSUD
progesteron dan dapat sembuh dengan dr.ZaenalAbidin. ",hal.25
penambahan progesteron, akan tetapi banyak 3. Hestiantoro(2009)."PMS Mempengaruhi
juga wanita yang menderita gangguan PMS Kualitas Hidup Wanita".Diakses 7 Juli
hebat tapi kadar progesteronnya normal. 2009,Dari Kesehatan
Teori lain menyatakan bahwa penyebab PMS Wanita.http://www.okezone.com/PMS
adalah karena meningkatnya kadar estrogen Mempengaruhi KuaJitas Hidup Wanita.html
dalam darah, akan menyebabkan gejala depresi 4. Glasier.A dan Gebbie.A (2005).Keluarga
dan khususnya gangguan mental. Hormon lain Berencana dan Kesehatan Reproduksi
yang dikatakan penyebab gejala PMS adalah Jakarta: EGC,hal.381-383
prolaktin. Wanita yang mengalami PMS 5. Bobak D, Lowdermilk D, Jensen M (2005).
tersebut kadar prolaktin dapat tinggi atau Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
normal. Wanita yang mempunyai kadar Jakarta:EGC,hal.99O
prolaktin cukup tinggi dapat disembuhkan 6. Rochmadina.S (2007)."Hubungan antara
dengan menekan produksi prolakt'm. Derajat Kepribadian Introvert dengan
Menurut Yatim8, penyebab terjadinya PMS Sindroma Pramenstruasi."Skripsi, Program
merupakan gabungan dari beberapa faktor Sarjana Kedokteran Fakultas HNS.
antara lain faktor psikologis, sosial dan Surakarta.hal.4
biologis. Ternyata hal ini sama juga yang 7. B r u n n e r dan Suddart
diperkuat oleh teori Prawirohardjo9 bahwa (2 001 ).B uku A ja r K ep era wa tan
faktor psikologis (kejiwaan), masalah dalam M e d i k a l Bedah. Jakarta:EGC,hal. 1510
keluarga, masalah sosial dan lain-lain juga 8. Yatim.F (2001).Haid Tidak Wajar dan
memegang peranan penting. Seorang wanita Me«opawse.Jakarta:Pustaka Populer Obor,
yang mudah menderita PMS ialah wanita yang hal.3-10
lebih peka terhadap perubahan hormonal dalam 9. Prawirohardjo.S (1999). Ilmu
siklus haid dan terhadap faktor-faktor Kebidanan.iakavta: Yayasan Bina
psikologis. Pustaka,hal.95,181
10. Dongoes, (2007).Kesehatan Pediatrik
Jakarta: £GC,hai 564
KESIMPULAN DAN SARAN 11. Fausiah,J (2005). Psikologi Abnormal Klinis
Berdasarkan pada analisis hasil penelitian Dewasa .Jakarta:UI-Press,hal.73
serta pembahasan, maka dapat diperoleh 12. Marasmis.W.F (2001).Catatan Ilmu
kesimpulan gambaran tentang Tingkat Kedokteran
Kecemasan dan gambaran Sindroma Jiwa.Jakarta:Erlangga,hal.231,528
Pramenstruasi pada Siswi kelas 7 SMP 13. Stuart G dan Sundeen.W, 1998.
Muhammadiyah 1 Surakarta sebagai berikut: Keperawatan J/wa.Jakarta: EGC,hal.l75-
1. Tingkat kecemasan yang paling banyak 178,181
dialami siswi SMP Muhammadiyah 1 14. Sanders.D (1996). Wanita dan
Surakarta yaitu kecemasan sedang. DepresiJakarta: Arcan,hal.l32
2. Sindroma Pramenstruasi yang paling banyak
dialami siswi SMP Muhammadiyah 1
Surakarta yaitu pada kategori sedang.

40

Anda mungkin juga menyukai