Wahyuni
Dosen STIKES Aisyiyah Surakarta
Abstrak
Latar Belakang. Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang
terkait dengan siklus menstruasi wanita. Sekitar 80 hingga 95 % perempuan pada usia melahirkan1,
mengalami gejala-gejala pramenstruasi yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupan. Gejala
tersebut dapat diperkirakan dan biasanya terjadi secara regular pada dua minggu periode sebelum menstruasi.
Tujuan. Mengetahui gambaran dari segi emosional maupun fisik sindroma pramenstruasi.
Metodologi Penelitian. penelitian Deskriptif dengan analisa univariat.
Hasil. sindroma pramenstruasi siswi SMP 1 Muhammadiyah Surakarta sebagian besar mengalami
sindorma Pramenstruasi sedang atau sekitar 72,5 %, sedangkan yang paling sedikit dialami siswi adalah PMS
ringan sekitar 9,8 % dan tingkat kecemasan siswi kelas 7 Muhammadiyah Surakarta sebagian besar
mengalami tingkat kecemasan sedang atau sekitar 64,8 %, sedangkan yang paling sedikit dialami oleh
siswi yaitu PMS berat sebesar 0,9 %.
Kesimpulan. Tingkat kecemasan yang paling banyak dialami siswi kecemasan sedang dan Sindroma
Pramenstruasi yang paling banyak dialami siswi pada kategori sedang.
36
PROFESI Volume 11 / Maret – Agustus 2014
bertambah, hidung tersumbat, perubahan defekasi, mengalami kehilangan kendali, orang yang
jerawat, sakit punggung, gatal, kepanasan. 2) mengalami panik tidak dapat melakukan sesuatu
Gejala Emosional. Depresi, cemas, tidak mampu, walaupun dengan pengarahan. Terjadi peningkatan
lelah suka menangis, agresif, pelupa, tidak bisa motorik, menurunnya kemampuan untuk
tidur, tegang, rasa bermusuhan, suka marah, berhubungan dengan orang lain, persepsi yang
perubahan dorongan seksual, konsentrasi menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang
berkurang, merasa tidak aman, keinginan rasional. Jika panik berlangsung terus dalam
menyendiri, perasaan bersalah, kelelahan, pikiran waktu yang lama dapat terjadi kelelahan bahkan
bunuh diri. kematian.
Kecemasan adalah respon terhadap situasi Gejala fisik dan emosional pada Sindrom
tertentu yang mengancam, dan merupakan hal Pramenstruasi, terdapat wanita yang menderita
yang normal terjadi menyertai perkembangan, depresi dan kecemasan. Sekitar dua hari sampai
perubahan, pengalaman baru atau yang belum dua minggu sebelum permulaan masa haid,
pernah dilakukan, serta dalam menemukan mereka menderita berbagai gejala dari depresi dan
identitas diri dan arti hidup11. kekhawatiran. Kebanyakan wanita yang
Etiologi kecemasan dapat ditimbulkan mengalami PMS yang menderita stress dan tekanan
karena berbagai penyebab, tetapi secara umum lain maka PMS itu bisa berlangsung lama14.
kecemasan ditimbulkan oleh bahaya yang terdapat Glasier & Gebbie (2006: 381-382), menyatakan
dalam diri manusia sendiri yaitu suatu stimuli banyak gejala-gejala PMS yang dialami
internal atau juga keadaan berbahaya dari luar sedemikian berat sehingga fungsi normal
yang bersangkutan ditafsirkan lain, adanya wanita dan hubungan antar pribadinya
pandangan persepsi dari realitas lingkungannya terganggu (terutama di lingkungan kerja dan
(Rahmafitria, 2006: 7). keluarga) dan terdapat wanita yang memang
Tanda dan Gejala Kecemasan, menurut sudah memiliki gangguan psikologis, yang terjadi
Marasmis12, menyatakan tanda dan gejala pada bersama dengan PMS, serta mungkin terjadi
kecemasan antara lain: 1)Somatik. Napas sesak, gangguan psikologis pada masa PMS.
dada tertekan seperti mengambang dan linu-linu, Berdasarkan teori tersebut maka
nyeri perut, cepat lelah, dan keringat dingin. disimpulkan bahwa banyak gejala yang menyertai
2)Psikologik. Rasa was-was, khawatir akan PMS. Psikologis seseorang yang mengalami
terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, prihatin kecemasan (emosional) dan lingkungan
dengan pikiran orang mengenai dirinya dan merasa mempengaruhi keteraturan siklus PMS. Faktor
tegang. stress baik stressor dari dalam atau luar responden
Tingkat Kecemasan, menurut Stuart & mempengaruhi siklus PMS baik dari keteraturan
Sundeen13, menyebutkan bahwa tingkatan maupun volume darah menstruasi. Faktor
kecemasan dibagi : 1)Kecemasan Ringan. psikologis dapat dikumpulkan oleh hilangnya
Kecemasan ini berhubungan dengan kekuatan pada diri seseorang yang mengalami
ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan kecemasan. Sehingga sejumlah gejala pada fisik dan
menyebabkan seseorang menjadi waspada dan emosi yang muncul menjelang haid dan menghilang
meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas dapat sesudah haid dan kadang-kadang berlangsung
memotivasi belajar dan menghasilkan terus-menerus sampai haid berhenti. Hal ini bisa
pertumbuhan dan kreatifitas. 2)Kecemasan disebabkan karena banyak masalah pada wanita
Sedang: Kecemasan yang memungkinkan mengenai menstruasi yang hampir setiap bulan
sseorang untuk memusatkan pada hal yang banyak yang mengeluhkannya yaitu PMS. Bahkan
penting dan mengesampingkan yang lain, ada juga yang dapat mengganggu aktivitasnya pada
sehingga seseorang mengalami perhatian yang saat haid mulai dan mengakibatkan seseorang
selektif namun dapat melakukan sesuatu yang tersebut cenderung mengalami kecemasan.
lebih terarah. 3)Kecemasan Berat: Kecemasan Menurut penelitian dalam survei tahun
yang sangat mempengaruhi lahan persepsi 1982 di Amerika Serikat menunjukkan sekitar
seseorang. Seseorang cenderung untuk 40% wanita berusia 14-50 tahun, mengalami
memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik sindroma pramenstruasi atau dikenal dengan
dan tidak dapat berfikir tentang hal yang lain. PMS dan 50% PMS dialami wanita dengan
Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi sosial-ekonomi menengah yang datang ke klinik
ketegangan. Orang tersebut memerlukan ban yak ginekologi2. Data dari jurnal Archieves of Internal
pengarahan untuk dapat memusatkan ada suatu Medicine, 90% perempuan mengalami PMS
area yang lain. 4) Panik Dari Kecemasan sebelum menstruasi dan studi yang dilakukan
Berhubungan dengan ketakutan, karena terhadap 3000 wanita, sekitar 90% perempuan
37
PROFESI Volume 11 / Maret – Agustus 2014
mengalami satu atau lebih tanda atau gejala PMS. diajukan untuk mengetahui gambaran dari segi
Berdasarkan data dari Divisi fisik dan emosional sindroma pramenstruasi.
Imunoendokrinologi Reproduksi Departemen Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Muhammadiyah 1 Surakarta, Kecamatan
Universitas Indonesia RSCM, PMS merupakan Banjarsari, Kota Surakarta.
kondisi medis umum yang memengaruhi Populasi yang digunakan adalah semua
hubungan wanita, aktivitas sosial, produktivitas siswi kelas 7 SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
kerja dan kualitas hidup. Berbagai gejala yang berjumlah 156 siswi. Besar sampel yang
emosional yang paling umum dialami wanita saat didapatkan adalah dari total populasi yaitu 102
pra-haid meliputi perasaan mudah tersinggung responden. Teknik pengambilan sampel dalam
sebanyak 48% dan timbul suatu kecemasan ketika penelitian ini dilakukan dengan total populasi
menghadapi PMS, kurang berenergi atau lemas yaitu semua populasi diambil sebagai sampel.
45% dan mudah marah 39%. Gejala fisik yang Sedangkan teknik pemilihan subyek atau sampel
paling umum dialami wanita meliputi kram atau dilakukan dengan cara menggunakan kriteria
nyeri perut 51%, nyeri sendi, otot atau punggung inklusi. Kriteria inklusi sebagai berikut:
49%, nyeri pada payudara 46% dan perut kembung 1. Siswi Kelas 7.
43%3. 2. Siswi yang sudah mengalami menstruasi.
Dari beberapa penelitian disimpulkan 3. Siswi yang bersedia untuk menjadi responden.
bahwa ada hubungan peran orang tua dengan Analisa data yang digunakan adalah analisis
tingkat kecemasan menghadapi menarche. univariat dan dilakukan dengan menggunakan
Rahmafitria (2006), menyatakan bahwa ada statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran
hubungan antara sindrom pramenstruasi dengan
distribusi frekuensi responden baik gejala fisik dan
tingkat kecemasan pada siswi SMU, karena
sindrom pramenstruasi dapat menjadi salah satu psikologis serta gambaran tingkat kecemasan yang
penyebab terjadinya kecemasan sehingga pengaruh dialami oleh siswi SMP 1 Muhammadiyah
sindroma pramenstruasi dapat mengganggu Surakarta.
kehidupan sehari-hari.
SMP Muhammadiyah 1 Surakarta HASIL DAN PEMBAHASAN
berdasarkan hasil dari wawancara siswi kelas 7 Hasil
jumlah siswi yang belum mengalami 1. Sindroma pramenstruasi
menstruasi adalah 53 siswi, sedangkan jumlah
keseluruhan siswi yang sudah mengalami
menstruasi adalah 102 siswi. Sekitar 50% siswi Ditribusi Frekuensi Sindroma
mengalami gejala fisik maupun emosional dan Pramenstruasi siswi SMP 10%
kecemasan dan PMS saat menjelang menstruasi. Muhammadiyah I Surakarta
Pada saat dilalukan penyuluhan kesehatan 18%
dengan tema "perawatan menjelang dan saat
RINGAN
menstruasi" pada sekolah tersebut banyak
pertanyaan mengenai gejala, maupun cara 72% SEDANG
penanganan menstruasi yang diajukan oleh BERAT
sebagian besar siswi. Adapun gejala yang
dirasakan antara lain payudara nyeri, perut
kembung, mual dan muntah, timbul jerawat, Gambar 1. Sindroma Pramenstruasi Siswi
mudah marah dan tersinggung, gelisah, cemas, Kelas 7 SMP Muhammadiyah 1
bingung dan suka menyendiri.
Surakarta.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
gambaran dari segi emosional maupun fisik Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan
sindroma pramenstruasi pada siswi SMP bahwa Sindroma Pramenstruasi siswi kelas 7
Muhammadiyah 1 Surakarta sehingga dapat SMP 1 Muhammadiyah Surakarta sebagian
diketahui gejala fisik, psikologis serta tingkat besar mengalami sindorma Pramenstruasi
kecemasan siswi saat mengalami sindroma sedang atau sekitar 72,5 %, sedangkan yang paling
pramenstruasi. sedikit dialami siswi adalah PMS ringan sekitar 9,8
%.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
merupakan jenis penelitian Deskriptif yang
38
PROFESI Volume 11 / Maret – Agustus 2014
39
PROFESI Volume 11 / Maret – Agustus 2014
40