Evaluasi Pembelajaran Rizka, Mifta, Fira, Sucir

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

EVALUASI, PENGUKURAN, PENILAIAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Evaluasi Pembelajaran

Dosen Pengampu: Molly Wahyuni, M.Pd

Oleh Kelompok:

Miftahul Jannah : 1586206121


Rizka Nurhasanah : 1586206029
Suci Retma Novela : 1586206037
Vira Septiawati : 1586206042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya sehinggasaya dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah
yang bertemakan “Evaluasi, Pengukuran, Penilaian”. Penulisan karya tulis ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam Mata Kuliah Evaluasi
Pembelajaran di Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini.

Bangkinang, Maret 2018

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................

DAFTAR ISI ....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..............................................................................................................


B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................................
D. Manfaat Penulisan .........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ............................................................


B. Perbedaan Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran .............................................................
C. Contoh Evaluasi, Pengukuran dan Penilaian ..................................................................
D. tujuan evaluasi pembelajaran ..........................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari sebenarnya kita sering
membuat suatu kegiatan evaluasi dan selalu menggunakan prinsip
mengukur dan menilai. Namun, banyak orang belum memahami secara
tepat arti kata evaluasi, pengukuran, dan penilaian bahkan masih banyak
orang yang lebih cenderung mengartikan ketiga kata tersebut dengan
suatu pengertian yang sama.
Secara umum orang hanya mengidentikkan kegiatan evaluasi sama
dengan menilai, karena aktifitas mengukur biasanya sudah termasuk
didalamnya. Pengukuran, penilaian dan evaluasi merupakan kegiatan yang
bersifat hierarki. Artinya ketiga kegiatan tersebut tidak dapat dipisahkan
satu sama lain dan dalam pelaksanaannya harus dilaksanakan secara
berurutan.
Dan dalam pendidikan, tujuan merupakan sasaran ideal yang
hendak dicapai. Dengan demikian kurikulum telah di rancang, di susun
dan di proses dengan maksimal, hal ini pendidikan mempunyai tugas yang
berat. Di antara tugas itu adalah mengembangkan potensi belajar peserta
didik dengan cara mengevaluasi hasil pembelajaran mereka.
Evaluasi yang baik haruslah didasarkan atas tujuan pengajaran
yang ditetapkan dan kemudian benar-benar diusahakan oleh guru untuk
peserta didik. Betapapun baiknya, evaluasi apabila tidak didasarkan atas
tujuan pengajaran yang diberikan, tidak akan tercapai sasarannya.
Kegiatan evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
upaya apa pun yang terprogam, tak terkecuali bagi progam pembelajaran
sebagai bagian dari progam pendidikan dalam arti mikro.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi?
2. Apa saja Perbedaan Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran?
3. Apa saja Contoh Evaluasi, Pengukuran dan Penilaian?
4. Bagaimana tujuan evaluasi pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
2. Untuk mengetahui Perbedaan Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran
3. Untuk mengetahui Apa saja Contoh Evaluasi, Pengukuran dan
Penilaian
4. Untuk mengetahui Tujuan Evaluasi Pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi


1. Evaluasi dalam Pendidikan
Secara harafiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation
yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan
Shadily: 1983). Menurut Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan
evaluasi sebagai “The process of delineating, obtaining, and providing
useful information for judging decision alternatives”. Artinya evaluasi
merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan
informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.
Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian
terhadap data yang dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara
itu menurut Calongesi (1995) evaluasi adalah suatu keputusan tentang
nilai berdasarkan hasil pengukuran. Sejalan dengan pengertian tersebut,
Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat
dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil
belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah
pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga
dapat dipandang sebagai proses merencanakan, memperoleh, dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat
alternatif-alternatif keputusan. Dengan demikian, Evaluasi merupakan
suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat
keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai
oleh siswa (Purwanto, 2002).
Arikunto (2003) mengungkapkan bahwa evaluasi adalah
serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mengukur keberhasilan
program pendidikan. Tayibnapis (2000) dalam hal ini lebih meninjau
pengertian evaluasi program dalam konteks tujuan yaitu sebagai proses
menilai sampai sejauhmana tujuan pendidikan dapat dicapai.
Berdasarkan tujuannya, terdapat pengertian evaluasi sumatif dan
evaluasi formatif. Evaluasi formatif dinyatakan sebagai upaya untuk
memperoleh feedback perbaikan program, sementara itu evaluasi
sumatif merupakan upaya menilai manfaat program dan mengambil
keputusan (Lehman, 1990).

2. Penilaian Dalam Pendidikan


Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan
penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi
tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian
kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab
pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta
didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif
dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran
berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif
tersebut.
Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah
mempermasalahkan, bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui hasil
pembelajaran yang telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh
mana pebelajar (learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau
sejauh mana tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang
dikelola dapat dicapai. Tingkat pencapaian kompetensi atau tujuan
instruksional dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu
dapat dinyatakan dengan nilai.

3. Pengukuran dalam pendidikan


Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas,
biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran
tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas
untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti
tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen.
Pengukuran adalah proses pemberian angka-angka atau label
kepada unit analisis untuk merepresentasikan atribut-atribut konsep.
Proses ini seharusnya cukup dimengerti orang walau misalnya
definisinya tidak dimengerti. Hal ini karena antara lain kita sering kali
melakukan pengukuran.
Menurut Cangelosi (1995) yang dimaksud dengan pengukuran
(Measurement) adalah suatu proses pengumpulan data melalui
pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dengan tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir
prestasi siswa dengan membaca atau mengamati apa saja yang
dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang
mereka katakan, dan menggunakan indera mereka seperti melihat,
mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan. Menurut Zainul dan
Nasution (2001) pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu: 1)
penggunaan angka atau skala tertentu; 2) menurut suatu aturan atau
formula tertentu.
Measurement (pengukuran) merupakan proses yang
mendeskripsikan performance siswa dengan menggunakan suatu skala
kuantitatif (system angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari
performance siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka (Alwasilah
et al.1996). Pernyataan tersebut diperkuat dengan pendapat yang
menyatakan bahwa pengukuran merupakan pemberian angka terhadap
suatu atribut atau karakter tertentu yang dimiliki oleh seseorang, atau
suatu obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan formulasi yang
jelas. Aturan atau formulasi tersebut harus disepakati secara umum oleh
para ahli (Zainul & Nasution, 2001).
Dengan demikian, pengukuran dalam bidang pendidikan berarti
mengukur atribut atau karakteristik peserta didik tertentu. Dalam hal ini
yang diukur bukan peserta didik tersebut, akan tetapi karakteristik atau
atributnya. Senada dengan pendapat tersebut, Secara lebih ringkas,
Arikunto dan Jabar (2004) menyatakan pengertian pengukuran
(measurement) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan
satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.

B. Perbedaan Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran


Berdasarkan pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa
penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar
baik yang menggunakan tes maupun nontes. Pengukuran adalah
membandingkan hasil tes dengan standar yang ditetapkan. Pengukuran
bersifat kuantitatif. Sedangkan menilai adalah kegiatan mengukur dan
mengadakan estimasi terhadap hasil pengukuran atau membanding-
bandingkan dan tidak sampai ke taraf pengambilan keputusan.Penilaian
bersifat kualitatif.
Agar lebih jelas perbedaannya maka perlu dispesifikasi lagi untuk
pengertian masing-masing :
1) Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk
menentukan nilai, kriteria-judgment atau tindakan dalam
pembelajaran.
2) Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk mendapatkan
berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan
menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program
kegiatan belajar.
3) Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan
untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik.
Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen
untuk melakukan penilaian. Dalam dunia pendidikan, yang dimaksud
pengukuran sebagaimana disampaikan Cangelosi (1995: 21) adalah
proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris.
C. Contoh Evaluasi, Pengukuran dan Penilaian
Untuk memahami pengertian evaluasi, pengukuran dan penilaian
kita dapat memahaminya lewat contoh berikut :
1) Apabila ada seseorang yang memberikan kepada kita 2 pensil yang
berbeda ukuran ,yang satu panjang dan yang satu lebih pendek dan
kita diminta untuk memilihnya, maka otomatis kita akan cenderung
memilih pensil yang panjang karena akan bisa lebih lama digunakan.
Kecuali memang ada kriteria lain sehingga kita memilih sebaliknya.
2) Peristiwa menjual dan membeli di pasar. Kadang kala sebelum kita
membeli durian di pasar, sering kali kita membandingkan terlebih
dahulu durian yang ada sebelum membelinya. Biasanya kita akan
mencium, melihat bentuknya, jenisnya ataupun tampak tangkai yang
ada pada durian tersebut untuk mengetahui durian manakah yang baik
dan layak dibeli.
Dari kedua contoh diatas maka dapat kita simpulkan bahwa
kita selalu melakukan penilaian sebelum menentukan pilihan untuk
memilih suatu objek/benda. Pada contoh pertama kita akan memilih
pensil yang lebih panjang dari pada pensil yang pendek karena pensil
yang lebih panjang dapat kita gunakan lebih lama. Sedangkan pada
contoh yang kedua kita akan menentukan durian mana yang akan kita
beli berdasarkan bau, bentuk, jenis, ataupun tampak tangkai dari
durian yang dijual tersebut. Sehingga kita dapat memperkirakan mana
durian yang manis.
Untuk mengadakan penilaian, kita harus melakukan
pengukuran terlebih dahulu. Dalam contoh 1 diatas, jika kita
mempunyai pengaris, maka untuk menentukan pensil mana yang lebih
panjang maka kita akan mengukur kedua pensil tersebut dengan
menggunakan pengaris kemudian kita akan melakukan penilaian
dengan membandingkan ukuran panjang dari masing-masing
penggaris sehingga pada akhirnya kita dapat mengatakan bahwa
“Yang ini panjang” dan “Yang ini pendek” lalu yang panjanglah yang
kita ambil.
Dalam contoh yang ke 2, kita memilih durian yang terbaik
lewat bau, tampak tangkai, maupun jenisnya. Hal itu juga diawali
dengan proses pengukuran dimana kita membanding-bandingkan
beberapa durian yang ada sekalipun tidak menggunakan alat ukur
yang paten tetapi berdasarkan pengalaman. Barulah kita melakukan
penilaian mana durian yang terbaik berdasarkan ukuran yang kita
tetapkan yang akan dibeli.
Dari hal ini kita dapat mengetahui bahwa dalam proses
penilaian kita menggunakan 3 ukuran, yakni ukuran baku (meter,
kilogram, takaran, dan sebagainya), ukuran tidak baku (depa, jengkal,
langkah, dan sebagainya) dan ukuran perkiraan yakni berdasarkan
pengalaman.
Langkah – langkah mengukur kemudian menilai sesuatu
sebelum kita mengambilnya itulah yang dinamakan mengadakan
evaluasi yakni mengukur dan menilai. Kita tidak dapat mengadakan
evaluasi sebelum melakukan aktivitas mengukur dan menilai.
Berdasarkan contoh diatas dapat kita simpulkan pengertian
pengukuran, penilaian, dan evaluasi sebagai berikut :
a) Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan
ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif.
b) Penilaian adalah kegiatan mengambil keputusan untuk
menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik buruk dan bersifat
kualitatif. Sedangkan
c) Evaluasi adalah kegiatan yang meliputi pengukuran dan penilaian
D. TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Dari berbagai penjelasan secara bahasa dan istilah di atas bahwa
Evaluasi memiliki tujuan sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi
pelajaran
2) Untuk melatih keberanian dan mengajak peserta didik untuk
mengingat kembali materi yang disajikan
3) Untuk mengetahui tingkat perubahan perilakunya
4) Untuk mengetahui siapa di antara peserta didik yang cerdas dan yang
lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dalam
mengejar kekurangannya. Oleh karena itu, sasaran dari evaluasi bukan
saja peserta didik tetapi mencakupi pengajarnya( guru)
5) Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar pada siswa. Berfungsi
sebagai :
a. Laporan kepada orang tua / wali siswa
b. Penentuan kenaikan kelas
c. Penentuan kelulusan siswa.
6) Penempatan siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan
serasi dengan tingkat kemampuan, minat dan berbagai karakteristik
yang dimiliki
7) Mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik dan lingkungan) yang
berguna baik bagi penempatan maupun penentuan sebab-sebab
kesulitan belajar para siswa, yakni berfungsi sebagai masukan bagi
tugas Bimbingan dan Penyuluhan (BP).
8) Sebagai umpan balik bagi guru, yang pada gilirannya dapat digunakan
untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan program remedial
bagi siswa.
Evaluasi merupakan salah satu komponen yang memiliki peran
yang sangat penting dalam suatu rangkai kegiatan pembelajaran. Melalui
evaluasi bukan saja guru dapat mengumpulkan informasi tentang berbagai
kelemahan dalam proses pembelajaran sebagai umpan balik untuk
memperbaiki selanjutnya, akan tetapi dapat melihat sejauh mana
kemampuan peserta didik.
Beberapa hal yang cukup penting dalam melaksanaan tujuan
evaluasi bagi guru adalah:
a. Evaluasi harus dilaksanakan terhadap semua aspek perkembangan
siswa, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Hal ini sangat
penting , oleh sebab pencapaian manusian seutuhnya merupakan
tujuan akhir dari proses pendidikan dan atau proses pembelajaran.
b. Evaluasi harus dilakukan secara terus-menerus,dengan menekankan
kepada evaluasi hasil dan evaluasi proses.
c. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan berbagai intrumen
penilaian. Guru banyak yang beranggapan bahwa evaluasi identik
dengan melaksanakan tes. Padahal tidak demikian, tes hanya sebagai
salah satu instrumen untuk melaksanakan evaluasi.
d. Evaluasi harus dilaksanakan secara terbuka dengan melibatkan siswa
sebagai evaluand.
Untuk melaksanakan ke-empat hal di atas, Guru perlu memahami
teori dan teknik penilaian, seperti:
a) Guru perlu memiliki kemampuan dalam merancang berbagai
instrumen evaluasi, misalnya kemampuan guru menyusun angket,
wawancara, observasi dan lain-lain.
b) Guru perlu memiliki kemampuan dalam mengolah data sebagai
bagian dari proses evaluasi yang dilakukannya.
c) Guru harus memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang
tepat berdasarkan data hasil evaluasi.

Adapun makna penilaian bagi ketiganya sebagai berikut:


a) Bagi siswa, ada dua kemungkinan, yaitu memuaskan apabila
memperoleh nilai yang baik, dan tidak memuaskan pada saat
memperoleh nilai yang tidak memuaskan.
b) Bagi guru, berdasarkan hasil nilai yang diperoleh, seorang guru dapat
mengetahui siswa mana yang telah memahami materi
pembelajarannya dan mengetahui strategi pembelajaran yang akan
digunakan sudah mencapai sasaran.
c) Bagi sekolah, dapat mengetahui bagaimana hasil belajar siswa, apakah
standar sekolah sudah tercapai, informasi tersebut dapat dijadikan
pertimbangan sekolah untuk menyusun progam pendidikan disekolah
untuk masa yang akan datang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara garis besar dapat Evaluasi merupakan suatu proses yang
sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai
sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa.
Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil
belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes.
Pengukuran adalah membandingkan hasil tes dengan standar
yang ditetapkan. Pengukuran bersifat kuantitatif. Sedangkan menilai
adalah kegiatan mengukur dan mengadakan estimasi terhadap hasil
pengukuran atau membanding-bandingkan dan tidak sampai ke taraf
pengambilan keputusan, Penilaian bersifat kualitatif.
Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh guru tetapi juga oleh
siswa untuk mengevaluasi diri mereka sendiri (self assessment) atau
evaluasi diri. Evaluasi diri dilakukan oleh siswa terhadap diri
mereka sendiri, maupun terhadap teman mereka. Hal ini akan
mendorong siswa untuk berusaha lebih baik lagi dari sebelumnya
agar mencapai hasil yang maksimal.
B. Saran

1) Semoga dengan adanya makalah ini pembaca, khusunya


pendidik, atau calon pendidik dapat memberikan perhatian lebih
dalam hal yang berkaitan dengan evaluasi sehingga seorang
pendidik akan mempunyai dasar yang kuat dalam melakukan
penilaian terhadap siswanya.
2) Akan lebih baik apabila pembaca, utamanya bagi pendidik
ataupun calon pendidik untuk lebih memperdalam
pengetahuannya dalam hal evaluasi pembelajaran dan
menerapkan proses evaluasi tersebut secara benar dan tepat.
3) Hendaknya pembaca ataupun tenaga pengajar tidak
mengabaikan serta tidak bertindak asal-asalan dalam kaitannya
dengan proses evaluasi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S & Jabar. (2004). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Tayibnapis, F.Y. (2000). Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta
Zainul & Nasution. (2001). Penilaian Hasil belajar. Jakarta: Dirjen Dikti
http://www.tuanguru.net/2012/01/komponen-evaluasi-pembelajaran.html
http://nasuprawoto.wordpress.com/2011/01/26/jenis-jenis-penilaian/
Abidin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran ( file pdf )

Anda mungkin juga menyukai