Anda di halaman 1dari 24

PRATIKUM : Fisika Dasar

MODUL PERCOBAAN : Pompa Hidrolik

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK : III

1. Rafi Guswandi (1512038)


2. Adela Eka Putri (1512070)
3. Aditya Yoga Arifanda (1512044)
4. Rani Kurniati (1512066)
5. Rifki Primadi (1512053)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA BAHAN NABATI

POLITEKNIK ATI PADANG

TAHUN AJARAN 2015/2016


LEMBARAN PENGESAHAN

Kelompok : III
Pratikum : Fisika dasar
Modul percobaan : Density dan spesific grafity zat cair
Tanggal Pratikum : 30 September 2015
Dosen Pembimbing : Dedy Rahmad M.Sc
Asisten : 1. Rajif Ahmad Fhadril
2. Silvia Aditika
No NamaPratikum BukuPokok
1. Adela Eka Putri 1512070
2. Aditya Yoga Arifanda 1512044
3. Rani Kurniati 1512066
4. Rafi Guswandi 1512038
5. Rifki Primadi 1512053

Catatan Tanggal Paraf Dosen Pembimbing


11/11/2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sukses dalam mengajarkan materi pelajaran di sekolah adalah keinginan semua guru,
karena seorang guru dituntut professional dalam membawakan materi pelajaran
kepada siswanya. Melihat kondisi pembelajaran di Indonesia pada umumnya dan di
Lombok Timur pada khususnya masih banyak kekurangan dalam menyampaikan
materi pelajaran sehingga banyak siswa yang tidak paham dengan materi pelajaran
yang disampaikan oleh guru. Kondisi rill yang di temukan di sekolah-sekolah
bahwasanya pelajaran eksak masih ditakuti oleh siswa karena merasa kesulitan dalam
perhitungannya terutama mata pelajaran Fisika yang merupakan mata pelajaran yang
kurang diminati siswa karena memiliki tingkat kesulitan pemahaman yang tinggi.
Padahal Fisika merupakan ilmu dasar yang tidak boleh tidak harus dikuasai, untuk
mencegah ketertinggalan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
demikian, Fisika harus ditanamkan secara mendalam kepada seluruh siswa.

Setelah mengamati proses pembelajaran di sekolah-sekolah ternyata salah satu


penyebab tidak diminatinya mata pelajaran Fisika adalah karena kebanyakan metode
yang digunakan guru adalah metode ceramah dan seringkali tidak menggunakan alat
peraga untuk melakukan simulasi atau praktikum pada mata pelajaran fisika. Hal ini
jelas sangat berpengaruh pada motivasi belajar siswa, maka untuk membangkitkan
motivasi belajar siswa ini salah satu caranya adalah dengan membuat alat peraga
sederhana. Pembelajaran yang menyenangkan tentu akan memancing motivasi belajar
siswa, terutama dalam mata pelajaran Fisika haruslah dikemas pembelajaran dengan
semenarik mungkin agar menjadi sebuah pembelajaran yang menyenangkan.
Miniatur pompa hidrolik adalah alat peraga yang dibuat untuk menjawab kegelisahan
guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fisika. Proses
pembuatan alat peraga miniature pompa hidrolik ini sangat sederhana dan relative
mudah. Alat dan bahan yang mudah ditemukan dan murah harganya, menjadikan alat
ini mudah didapatkan dan siap untuk membangkitkan motivasi belajar siswa. Alat ini
digunakan untuk membantu siswa dalam memahami prinsip kerja hukum pascal yang
berkaitan dengan tekanan.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan dan cara kerja miniatur pompa hidrolik.
2. Menjelaskan konsep hukum pascal dengan miniatur pompa hidrolik.
3. Menyebutkan aplikasi atau penerapan pompa hidrolik dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tekanan
Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A) yaitu
secara matematis ditulis ; .Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur
kekuatan dari suatu cairan atau gas. Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan
volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang
sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan
mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di
dataran rendah tekanan lebih tinggi. Akan tetapi pernyataan ini tidak selamanya benar
atau terkecuali untuk uap air, uap air jika tekanan ditingkatkan maka akan terjadi
perubahan dari gas kembali menjadi cair. (dikutip dari wikipedia : kondensasi).
Rumus dari tekanan dapat juga digunakan untuk menerangkan mengapa pisau yang
diasah dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas permukaan,
dengan gaya yang sama akan didapatkan tekanan yang lebih tinggi.
Tekanan udara dapat diukur dengan menggunakan barometer.
Saat ini atau sebelumnya unit tekanan rakyat adalah sebagai berikut:
· Atmosfer (atm)
· Manometric unit:
- Sentimeter, inci, dan milimeter merkuri (torr)
- Templat: Jangkar Tinggi kolom air yang setara, termasuk milimeter (mm H2O),
sentimeter (cm H2O), meter, inci, dan kaki dari air
· Adat unit:
- Tidur, ton-force (pendek), ton-force (lama), pound-force, ons-force, dan Poundal
inci per persegi
- Ton-force (pendek), dan ton-force (lama) per inci persegi
· Non-SI unit metrik:
- Kilogram-force, atau kilopond, per sentimeter persegi (tekanan atmosfer)
- Gram-force dan ton-force (ton-force metrik) per sentimeter persegi
- Barye (dyne per sentimeter persegi)
- Kilogram-force dan ton-gaya per meter persegi
- Sthene per meter persegi (pieze)
1. Hukum bejana berhubungan
Apabila kita mengamati bentuk permukaan air dalam teko atau selang yang
ditekuk? Ternyata, permukaan zat cair tersebut tetap mendatar, dan tidak terpengaruh
bentuk tempat zat cair itu. Teko dan selang termasuk bejana berhubungan. Hal ini
kemudian dinyatakan dalam hukum yang terkenal dengan nama hukum bejana
berhubungan. Hukum bejana berhubungan berbunyi: “Bila bejana-bejana
berhubungan diisi dengan zat cair yang sama dan berada dalam keadaan setimbang
maka permukaan zat cair dalam bejana-bejana terletak pada sebuah bidang
datar”.Hukum bejana berhubungan membahas mengenai zat cair sejenis dalam bejana
berhubungan. Lalu, apa yang akan terjadi jika bejana berhubungan tersebut diisi
dengan beberapa zat cair tidak sejenis? Untuk kasus seperti ini digunakan prinsip
tekanan hidrostatis, yaitu tekanan zat cair akan sama pada kedalaman yang sama.

Gambar 19.11 Bejana berhubungan yang diisi dengan zat cair yang massa jenisnya
berbeda.
2. Tekanan hidrostatis
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan ini terjadi
karena adanya berat air yang membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan.
Tekanan sebuah cairan bergantung pada kedalaman cairan di dalam sebuah ruang dan
gravitasi juga menentukan tekanan air tersebut. Hubungan ini dirumuskan sebagai
berikut:
"P = ρgh" dimana ρ adalah masa jenis cairan, g (10 m/s2) adalah gravitasi, dan h
adalah kedalaman cairan.
Hukum utama hidrostatis adalah sebagai berikut :
Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 7.7 Tekanan di titik A, B, C, dan D sama besar, serta tidak bergantung pada
bentuk penampang tempat fluida tersebut.
Hukum Utama Hidrostatis menyatakan bahwa “semua titik yang berada pada bidang
datar yang sama dalam fluida homogen, memiliki tekanan total yang sama”. Jadi,
walaupun bentuk penampang tabung berbeda, besarnya tekanan total di titik A, B, C,
dan D adalah sama. Persamaan Hukum Utama Hidrostatis dapat diturunkan dengan
memperhatikan Gambar 7.8. Misalkan, pada suatu bejana berhubungan dimasukkan
dua jenis fluida yang massa jenisnya berbeda, yaitu ρ 1 dan ρ 2.
Gambar 7.8 Tekanan total di titik A dan B pada bejana U yang terisi fluida homogen
adalah sama besar, pA = pB.
Jika diukur dari bidang batas terendah antara fluida 1 dan fluida 2, yaitu titik B dan
titik A, fluida 2 memiliki ketinggian h2 dan fluida 1 memiliki ketinggian h1. Tekanan
total di titik A dan titik B sama besar. Menurut persamaan tekanan hidrostatis,
besarnya tekanan di titik A dan titik B bergantung pada massa jenis fluida dan
ketinggian fluida di dalam tabung. Secara matematis, persamaannya dapat dituliskan
sebagai berikut.
pA = pB
p0 + ρ1gh1 = p0 + ρ2gh2
ρ1h1 = ρ2h2
dengan: h1 = jarak titik A terhadap permukaan fluida 1,
h2 = jarak titik B terhadap permukaan fluida 2,
ρ1 = massa jenis fluida satu, dan
ρ2 = massa jenis fluida dua.

B. Hukum Pascal
Hukum pascal ditemukan oleh Blaise Pascal, seorang ilmuwan Prancis yang hidup
pada (1623-1662). Pada dasarnya Blaise pascal adalah seorang ahli filsafat dan
teologi, namun hobinya pada ilmu matematika dan fisika, terutama geometri
proyektif, mengantarkan menjadi ilmuwan dunia yang terkenal sepanjang masa
berkat penemuannya dalam bidang fisika mekanika fluida yang berhubungan dengan
tekanan dan gaya yang dikenal dengan Hukum Pascal.
Salah satu penggunaan hukum Pascal yaitu pada dongkrak hidrolik, yang prinsipnya
ditunjukkan pada gambar (1.3) di bawah yaitu sebuah bejana tertutup yang dilengkapi
dengan dua buah pengisap pada dua kakinya. Luas penampang kaki (1) ialah A1 dan
luas penampang pada kaki (2) ialah A2 (A1< A2), dengan A = 1/4 πd2.
( gambar 1.3 prinsip dongkrak hidrolik )
Tekanan yang diberikan pada pengisap (1) ialah p1. Tekanan ini akan diteruskan oleh
zat cair ke kaki (2) dengan sama besar yaitu p2. Jadi, P1 = P2. Maka :
1. Bunyi hukum pascal
Bunyi hukum pascal adalah sebagai berikut :
“Tekanan yang diberikan pada suatu zat cair didalam suatu wadah, akan diteruskan ke
segala arah dan sama besar”
2. Rumus hukum pascal
Hukum Pascal dirumuskan dengan istilah Pa (Pascal) yaitu sebuah satuan turunan
untuk tekanan. Sesuai dengan bunyinya, maka Hukum Pascal di rumuskan sebagai
berikut:
PA = PB atau F1 = F2
Jika:
F1/A1 = F2/A2 maka F1 = A1/A2 x F2
atau F1 = (D1/ D1)2 X F2
Keterangan Simbol:
F1 /F2 = Gaya pada permukaan A atau B (N)
A1/A2 = Luas permukaan A atau B (m2)
D1/D2 = Diameter permukaan A atau B (m).

C. Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli
mengalir atau pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis
menjadi tenaga hidrolik. Pompa hidrolik menggunakan energy kinetik dari cairan
yang dipompakan pada suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-
tiba menjadi energi yang berbentuk lain (energi tekan). Pompa ini berfungsi untuk
mentransfer energi mekanik menjadi energi hidrolik. Pompa hidraulik bekerja dengan
cara menghisap oli dari tangki hidraulik dan mendorongnya kedalam sistem hidraulik
dalam bentuk aliran (flow). Aliran ini yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya
menjadi tekanan. Tekanan dihasilkan dengan cara menghambat aliran oli dalam
sistem hidraulik. Hambatan ini dapat disebabkan oleh orifice, silinder, motor
hidraulik, dan aktuator. Pompa hidraulik yang biasa digunakan ada dua macam yaitu
positive dan nonpositive displacement pump (Aziz, 2009). Ada dua macam peralatan
yang biasanya digunakan dalam merubah energi hidraulik menjadi energi mekanik
yaitu motor hidraulik dan aktuator. Motor hidraulik mentransfer energi hidraulik
menjadi energi mekanik dengan cara memanfaatkan aliran oli dalam sistem
merubahnya menjadi energi putaran yang dimanfaatkan untuk menggerakan roda,
transmisi, pompa dan lain-lain
1. Sistem hidrolik
Sistem hidraulik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk
melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip
Pascal, yaitu jika suatu zat cair dikenakan tekanan, tekanan itu akan merambat ke
segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Prinsip dalam
rangkaian hidraulik adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang
dipindahkan dengan pompa hidraulik untuk menjalankan suatu sistem tertentu
(Anonim, 2009c).
2. Macam – macam pompa hidrolik
a. Pompa sirip burung
Pompa ini bergerak terdiri dari banyak sirip yang dapat flexible bergerak di dalam
pompanya. Bila volume pada ruang pompa membesar, maka akan mengalami
penurunan tekanan, oli hydrolik akan terhisap masuk, kemudian diteruskan ke ruang
kompressi. Oli yang bertekanan akan dialirkan ke sistim hydrolik.
b. Pompa torak aksial
Pompa hydrolik ini akan mengisap oli melalui pengisapan yang dilakukan oleh piston
yang digerakkan oleh poros rotasi. Gerak putar dari poros pompa diubah menjadi
gerakan torak translasi, kemudian terjadi langkah hisap dan kompressi secara
bergantian. Sehingga aliran oli hydrolik menjadi kontinyu.
c. Pompa torak radial
Pompa ini berupa piston-piston yang dipasang secara radial, bila rotor berputar secara
eksentrik, maka piston2 pada stator akan mengisap dan mengkompressi secara
bergantian. Gerakan torak ini akan berlangsung terus menerus, sehingga
menghasilkan alira oli / fluida yang kontinyu.
d. Pompa sekrup
Pompa ini memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang
satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga
dapat memindahkan fluida oli secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik
dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan.
3. Sifat cairan hidrolik
Cairan hydrolik yang digunakan pada sistem hydrolik harus memiliki ciri-ciri atau
watak (propertiy) yang sesuai dengan kebutuhan. Property cairan hydrolik
merupakan hal-hal yang dimiliki oleh cairan hydrolik tersebut sehingga cairan
hydrolik tersebut dapat melaksanakan tugas atau fungsingnya dengan baik.
· Demulsibility (Water separable)
Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan cairan hydrolik, karena air
akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan dengan logam.
·Minimal compressibility
Secara teoritis cairan adalah uncomprtessible (tidak dapat dikempa). Tetapi
kenyataannya cairan hydrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 % volume untuk
setiap penekanan 80 bar oleh karena itu dipersyaratkan bahwa cairan hydrolik agar
seminimal mungkin dpat dipompa.
4. Komponen utama pompa hidrolik
System hidrolik ini didukung oleh tiga unit komponen utama, yaitu:
a.Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid minyak hidrolik. Pada
sistem ini, unit tenaga terdiri atas:
·Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar
·Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik sehingga
pompa hidrolik bekerja
·Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik
·Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief valve
a.Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga
mekanik. Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu penggerak
lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik dan penggerak putar : motor hidrolik, rotary
actuator.
b.Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik.
Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-macamnya
akan dibahas berikut ini.
1) Katup Pengarah (Directional Control Valve = DCV)
Katup (Valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk melepas,
menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut. Contoh jenis
katup pengarah: Katup 4/3 Penggerak lever, Katup pengarah dengan piring putar,
katup dengan pegas bias.
2) Macam-macam Katup Pengarah Khusus
(a) Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga
sebagai pressure control (pengontrol tekanan)
(b) Pilot Operated Check Valve, Katup ini dirancang untuk aliran cairan hidrolik yang
dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah lawannya, kecuali ada
tekanan cairan yang dapat membukanya.
(c) Katup Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai tujuan
misalnya untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem hidrolik, untuk
mengatur tekanan agar penggerak hidrolik dapat bekerja secara berurutan, untuk
mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil.
3) Macam-macam Katup pengatur tekanan adalah:
(a) Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem dan juga
mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi kemampuan rangkaian
hidrolik.
(b) Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengurutkan pekerjaan
yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian baru yang lain.
(c) Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang mengalir
pada saluran kerja karena penggerak yang akan menerimanya didesain dengan
tekanan yang lebih rendah.
(d) Flow Control Valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran yang berarti
mengatur kecepatan gerak actuator (piston).
Fungsi katup ini adalah sebagai berikut:
· Untuk membatasi kecepatan maksimum gerakan piston atau motor hidrolik
· Untuk membatasi daya yang bekerja pada sistem
· Untuk menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-cabang rangkaian.
Macam-macam dari Flow Control Valve :
· Fixed flow control yaitu: apabila pengaturan aliran tidak dapat berubah-ubah yaitu
melalui fixed orifice.
· Variable flow control yaitu apabila pengaturan aliran dapat berubah-ubah sesuai
dengan keperluan
· Flow control yang dilengkapi dengan check valve
· Flow control yang dilengkapi dengan relief valve guna menyeimbangkan tekanan
5. Klasifikasi pompa
a. Non Positive Displacement pump : mempunyai penyekat antara lubang masuk/inlet
port dan lubang keluar/out port, sehingga cairan dapat mengalir di dalam pompa
apabila ada tekanan.
Contoh : Pompa air termasuk disebut juga tipe non positive diplasement.
b. Positive diplacement pump : Memiliki lubang masuk/inlet port dan lubang
keluar/outlet port yang di sekat di dalam pompa. Sehingga pompa jenis ini dapat
bekerja dengan tekanan yang sangat tinggi dan harus di proteksi terhadap tekanan
yang berlebihan dengan menggunakan pressure relief valve.
Contoh : Pompa hidrolik alat-alat berat
c. Fixed displacement pump : mempunyai sebuah ruang pompa dengan volume tetap
(fixed volume pumping chamber) Out putnya hanya bisa diubah dengan cara merubah
kecepatan kerja (drive speed ).
d. Variable displacement pump : mempunyai ruang pompa dengan volume bervariasi,
outputnya dapat diubah dengan cara merubah displacement atau drive speed, fixed
displacement pump maupun variable pump dipakai pada alat-alat pemindah tanah.
6. Aplikasi prinsip pompa hidrolik dalam kehidupan sehari-hari.
Aplikasihukum pascal yang sangat terkenal adalah yang terdapat pada alat
pengangkatan Hidrolik atau yang banyak dikenal dengan istilah Dongkrak Hidrolik.
Setiap benda yang menggunakan istilah Hidrolik biasanya merupakan aplikasi dari
hukum pascal. Contahnya Dongkrak hidrolik. Dongkrak hidrolik sering digunakan
untuk mengangkat berat seperti saat harus mengganti ban mobil. Prinsip kerjanya
seperti gambar berikut.
Dua buah bejana seperti gambar (1.4), bejana I diisi satu jenis zat cair, sedangkan
bejana II diisi dua jenis zat cair. Pada bejana I permukaan air pada kedua kaki tabung
sama tinggi, sedangkan pada bejana II permukaan zat cair pada kedua kaki tabung
tingginya berbeda. Tinggi permukaan pada bejana II masing-masing h1 dan h2 diukur
dari bidang yang melalui persentuhan kedua zat cair AB. Setiap titik pada bidang
tersebut mempunyai tekanan yang sama (PA = PB).
Dengan mengingat hukum Pascal dan tekanan Hidrostatis, akan didapatkan hubungan
ketinggian hA dan hB sebagai berikut:

Keterangan:
ρA = massa jenis fluida A
ρB = massa jenis fluida B
hA = tinggi fluida A dari bidang acuan
hB = tinggi fluida B dari bidang acuan.
BAB III
RANCANGAN PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan


1. Siring 50 ml
2. Siring 10 ml
3. Selang silikon
4. Dasar statif
5. Batang statif panjang
6. Gelas kimia 250 ml
7. Air
8. Klem universal

3.2. Cara kerja


1. Disusun peralatan seperti gambar
2. Diturunkan siring 10 ml sehinggabagian atasnya sejajar dengan bagian bawah siring
50 ml.
3. Dibuka piston pada masing masing siring, kemudian isikan air sampai siring 10 ml
penuh
4. Dimasukan siring 10 ml ,tekan sampai piston masuk
5. Ditambah air pada pistn 50 ml sampai penuh , kemudian masukan pistonya
6. Dinaikan kembali siring 10 ml, sampai bagian atasnya rata dengan 50 ml
7. Tarik piston 10 ml sampai ke atas perhatikan piston 50 ml, apakah tertarik kebawah?,
jika iya berarti dongkrak hidolik sudah bisa digunakan, jika tidak lakukan
pemeriksaan pada susunan alat sampai benar.
8. Lakukan hal yang sama pada piston 50 ml, jika turun piston 10 ml, berarti berhasil
jika tidak lakukan pemeriksaan alat hingga bekerja dengan benar
9. Tekan piston siring 10 ml, apakah piston siring 50 ml naik ?
10 Lakukan hal yang sama pada piston siring 50, apakah piston siring 10 ml naik?
11.Ulangi langkah 7-10 beberapa kali hingga bisa membedakan piston yang lebih ringan
dan yang lebih berat.
3.4 SKEMA KERJA

6
1
1
1
1 4
1
1
1 5
2
1
1
1

3
1
1
1

Keterangan :
1) Siring 10 mL
2) Selang silikon
3) Dasar statif
4) Klem
5) Batang statif panjang
6) Siring 50 mL

1. Pastikan semua alat terpasang dengan baik


2. Pada saat pemasangan klem universal antara klem pertama dan klem
kedua berbeda. Pastikan klem yang memegang siring 10 mL berada
dibawah dan klem 50 mL berada dibagian atas
3. Isi siring 10 mL dan 50 mL dengan air
4. Amati apa yang terjadi saat menekan siring 10 mL dan siring 50 mL
LEMBARAN PENUGASAN

Kelompok : III

Pratikum : Fisika dasar

Modul percobaan : Density dan spesific grafity zat cair

Tanggal Pratikum : 30 September 2015

Dosen Pembimbing : Dedy Rahmad M.Sc

Asisten : 1. Rajif Ahmad Fhadril

2. Silvia Aditika

 Dilakukan perangkaian alat seperti yang ditentukan


 Lakuakan pengmatan terhadap kedua siring
 Yang mana yang membutuhkan tekanan yang besar dan mana yang kecil
LEMBAR DATA PENGAMATAN

Kelompok : III
Pratikum : Fisika dasar
Modul percobaan : Density dan spesific grafity zat cair
Tanggal Pratikum : 30 September 2015
Dosen Pembimbing : Dedy Rahmad M.Sc
Asisten : 1. Rajif Ahmad Fhadril
2. Silvia Aditika

Pisto Pratikan Ringan Berat


n
yang
ditek
an
Rafi guswandi 
Rifki primadi 
10 ml Aditya yoga 
arifanda 
Adela eka putri 
Rani kurniati
Rafi guswandi 
Rifki primadi 
Aditya yoga 
arifanda 
50 ml Adela eka putri 
Rani kurniati
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
1. Tabel hasil pengamatan
Yang di berikan Yang menerima Hasil tekanan
NO
gaya (F) gaya (F) (P)
1 Suntikan kecil (10 Suntikan besar Tekanan yang diberikan sama
ml) (50 ml) dengan tekanan yang diterima.
P1 = P2 dan terasa lebih ringan
tapi ketinggian air di suntikan
yang menerima gaya lebih
pendek dari yang memberikan
gaya.
2 Suntikan besar (50 Suntikan kecil (10 Tekanan yang diberikan sama
ml) ml) dengan tekanan yang diterima.
P1 = P2 dan terasa lebih berat
tapi ketinggian air di suntikan
yang menerima gaya lebih
tinggi dari yang memberikan
gaya.

4.2. Pembahasan
Miniature pompa hidrolik merupakan alat peraga praktikum pada mata pelajaran
fisika. Alat ini digunakan untuk menjelaskan secara kualitatif prinsip dari hukum
pascal. Cara pembuatan alat ini sangat mudah dan murah, yaitu cukup dengan
menggunakan alat dan bahan yang sederhana seperti selang kecil, suntikan
berdiameter besar dan kecil, dua buah potongan papan dan air. Dengan alat dan bahan
yang sederhana ini kemudian rangkai alat dan bahan tersebut dengan cara
menyambungkan suntikan kecil dan besar dengan menggunakan selang, lalu ikat
kedua suntikan dan selang pada papan yang sudah disambungkan dengan papan
lainnya dengan tegak lurus. Untuk lebih jelasnya seperti gambar berikut:
Setelah rangkaian sudah siap, maka untuk melakukan praktikum yaitu dengan cara
mengisi selang dengan air sampai penuh dan mengisi suntikan kecil sampai penuh
lalu sambungkan suntikan kecil dengan selang. Setelah itu masukkan suntikan besar
yang belum terisi ari ke ujung selang yang sudah terisi air. Sekarang antara suntikan
kecil dengan suntikan besar sudah tersambung dengan selang yang sudah terisi air.
Untuk percobaan pertama, mendorong suntikan kecil dan percobaan kedua
mendorong suntikan besar. Pada saat mendorong suntikan kecil, air mengalir ke
suntikan besar sehingga poston pada suntikan besar naik. Ketinggian air di suntikan
besar tidak bisa memenuhi panjangnya suntikan dan terasa ringan saat mendorong
suntikan kecil. Kemudian pada percobaan kedua yaitu mendorong suntikan besar, air
juga mengalir ke suntikan kecil dan ketinggian ari di suntikan kecil sampai memenuhi
panjang suntikan dan pada saat mendorong suntikan besar terasa sedikit berat
dibandingkan dengan mendorong suntikan kecil.
Miniature pompa hidrolik ini dibuat untuk menjelaskan secara kualitatif prinsip dari
hukum pascal. Prinsip ini membahas tentang tekanan. Jadi dalam hukum pascal ini
juga berkaitan dengan bejana berhubungan. Untuk memahami konsep tekanan,
prisnsip bejana berhubungan dan hukum pascal, maka sangat tepat sekali miniatur
pompa hidrolik dibuat untuk mengilustrasikan konsep itu.
Tekanan atau biasa dilambangkan (P) adalah sebuah satuan fisika yang digunakan
untuk menyatakan gaya (F) yang dikeluarkan persatuan luas (A). secara matematis
dirumuskan . Biasanya tekanan ini digunakan untuk mengukur kekuatan suatu cairan
atau gas. Untuk pompa hidrolik, tekanan ini digunakan untuk mengukur kekuatan
cairan. Semakin tinggi tekanan dalam suatu tempat dengan isi (volume) yang sama,
maka suhu akan semakin naik. Itulah hubungan tekanan dengan suhu. Alat peraga
miniature pompa hidrolikini menggunakan dua buah suntikan yang berdiameter besar
dan kecil yang dihubungkan dengan seutas selang kecil. Artinya bahwa pompa
hidrolik ini menggunakan prinsip bejana berhubungan, bunyi hukum bejana
berhubungan adalah “bila bejana-bejana berhubungan di isi dengan zat cair yang
sama dan berada dalam keadaan seimbang maka permukaan zat cair pada bejana-
bejana terletak pada sebuah bidang datar”.Hukum bejana berhubungan ini membahas
mengenai zat cair sejenis dalam sebuah bejana yang berhubungan. Tepat sekali
dengan alat peraga yang dibuat ini (miniature pompa hidrolik) yaitu mengguanakan
zat cair yang sejenis, hanya menggunakan air saja sebagai bahan.
Pompa hidrolik tidak lepas dari konsep tekanan. Ada hal menarik pada pompa
hidrolik untuk dianalisis yaitu pada luas penampang tabung yang berbeda, ternyata
ketika diberikan tekanan maka antara tabung yang kecil dengan yang besar akan
memiliki tekanan total yang sama. Inilah yang kemudian disebut dengan hukum
utama hidrostatis yaitu berhubungan dengan fluida yang homogen dan tekanan total
yang sama pada luas penampang yang berbeda. Untuk menjelaskan sistim kerja
pompa hidrolik ini digunakan prinsip hukum utama hidrostatis dan juga hukum
pascal, hukum pascal berbunyi “tekanan yang diberikan pada suatu zat cair dalam
suatu wadah akan diteruskan ke segala arah dan sama besar”. Jelaslah bahwa antara
hukum utama hidrostatis dengna hukum pascal tidak jauh beda, menjelaskan tentang
kesamaan tekanan antara luas penampang yang berbeda satu dengan lainnya.
Di kehidupan sehari-hari penerapan konsep hukum pascal, dalam hal ini adalah
pompa hidrolik sudah banyak sekali membantu meringantkan kerja manusia
khususnya dalam bidang gerak. Inovasi yang sudah dibuat oleh manusia dengan
konsep pompa hidrolik adalah adanya dongkrak hidrolik yang mengangkat mobil-
mobil besar pada bengkel mobil. Kemudian di bidang pembangunan ada mobil
penggali tananh (mobil sekop). Itu menggunakan prinsip kerja pompa hidrolik,
karena dibagian atas sekop mobil itu terdapat pompa besar yang menggunakan
pelumas sebagai cairannya. Di bidang pertanian misalnya, digunakan juga prisnsip
pompa hidrolik ketika musim kering tiba dan hanya terdapat sedikit air. Kekurangan
air ini bisa digunakan pompa hidrolik untuk memompa air dengan cara otomatis.
Karena tenaga yang memompa air berasal dari air itu sendiri. Inilah beberapa contoh
penerapan konsep hukum pascal atau lebih khususnya aplikasi dari pompa hidrolik.
Jadi miniature pompa hidrolik dapat membantu siswa untuk memahami konsep
hukum pascal secara kulitatif sehingga dengan pemahaman ini akan ada inovasi –
inovasi untuk membuat alat berat yang dapat membantu aktivitas manusia.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
a. Miniature pompa hidrolik adalah sebuah alat yang dibuat untuk menjelaskan secara
kualitatif prinsip hukum pascal.Cara pembuatannya adalah dengan merangkai
suntikan kecil dan suntikan besar yang dihubungkan dengan selang kecil. Kemudian
mengisi selang dan suntikan kecil dengan air sampai penuh, lalu mengikat kedua
suntikan dan juga selang pada papan yang sudah dirangkai menjadi tegak lurus. Cara
kerja alat ini dengan cara mendorong suntikan kecil dan besar secara bergiliran dan
merasakan besar tekanan yang terjadi. Ternyata hasilnya adalah ketika suntikan kecil
di dorong tekanannya kecil dan ketika suntikan besar di dorong tekanannya lebih
besar.
b. Tekanan (P) adalah sebuah satuan fisika yang digunakan untuk untuk menyatakan
banyaknya gaya (F) persatuan luas (A). Secara matematis dapat ditulis .
c. Hukum bejana berhubungan berbunyi “bila bejana-bejana berhubungan di isi
dengan zat cair yang sama dan berada dalam keadaan seimbang maka permukaan zat
cair pada bejana-bejana terletak pada sebuah bidang datar”.
d. Hukum utama hidrostatis berbunyi “semua titik yang berada pada bidang datar yang
sama dalam fluida homogeny, memiliki tekanan total yang sama”.
e. Hukum pascal berbunyi “tekanan yang diberikan pada suatu zat cair dalam suatu
wadah, akan diteruskan ke segala arah dan sama besar”. Maka dengan menggunakan
alat peraga praktikum fisika yaitu miniature pompa hidrolik, dapat dijelaskan konsep
hukum pascal. Terlihat jelas bahwa ketika salah satu suntikan di tekan maka tekanan
itu akan diteruskan oleh air yang ada pada selang ke suntikan lainnya.
f. System hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli untuk
melakukan suatu gerakan segaris atau putaran.
g. Penerapan konsep pompa hidrolik dalam kehidupan sehari-hari contohnya
adalah dongkrak hidrolik, mobil penggali tanah, pompa penyiram tanah pertanian,
dan lain sebagainya.

5.2 Saran
Alat peraga praktikum fisika (miniature pompa hidrolik) ini cukup bagus untuk
menambah pemahaman siswa untuk menjelaskan konsep hukum pascal secara
kualitatif, tapi alat ini masih ada kekurangannya yaitu tidak bisa menjelaskan
konsep tekanan secara kuantitatif yaitu dengan menerapkan rumus-rumus tekanan.
Diharapkan kedepannya untuk membuat pengembangan lagi mengenai alat ini
yaitu dapat menjelaskan konsep hukum pascal baik secara kualitatif maupun
secara kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA

 Angela, Ratna.2012.Materi Fisika Volume 1 Materi.Bandung:


Pakar Raya.
 Clark,Jhon.2010. Hukum Pascal. Jakarta:Erlangga
 Siswanto.2007.Kompetisi Fisika xi.Yogyakarta:Pusat
Perbukuan Depertemen Pendidikan.
 Andi dkk. 1993.Proyeksi Fisika.Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai