Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIKUM : Fisika Dasar

MODUL PERCOBAAN : Kelembaban Udara


(Relatif Humidity )

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : III

1. Rani Kurniati (1512066)


2. Adela Eka Putri (1512070)
3. Aditya Yoga Arifanda (1512044)
4. Rafi Guswandi (1512038)
5. Rifki Primadi (1512053)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA BAHAN NABATI


POLITEKNIK ATI PADANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
LEMBARAN PENGESAHAN

Kelompok :3
Pratikum : Fisika Dasar
Modul Percobaan : Kelembaban Udara ( Relative Humidity )
Tanggal Pratikum : 04 November 2015
Dosen Pembimbing : Dedy Rahmad M,Sc
Asisten : 1. Rajjif Ahmad Fhadril
2. Silvia Aditika

No Nama Pratikum Buku Pokok


1 Rani Kurniati 1512066
2 Adela Eka Putri 1512070
3 Aditya Yoga Arifanda 1512044
4 Rifki Primadi 1512053
5 Ravi Guswandi 1512038

Catatan Tanggal Paraf Dosen


Pembimbing
4 November 2015

11 November 2015
LEMBARAN DATA PENGAMATAN

Kelompok :3
Pratikum : Fisika Dasar
Modul Percobaan : Kelembaban Udara ( Relative Humandity )
Tanggal Pratikum : 04 November 2015
Dosen Pembimbing : Dedy Rahmad M,Sc
Asisten : 1. Rajjif Ahmad Fhadril
2. Silvia Aditika

Dari percobaan yang telah dillakukan di dapatkan hasil percobaan sebagai berikut :
1. Didalam ruangan ( Waktu 5 menit )

No t (OC) t 1(OC) P (mmHg) P 1(mmHg)


1 28 32 4,029 28,349
2 27 31.6 8,299 26,739
3 27 31,8 14,645 28,021
4 27 32 13,104 27,696
5 26 31,6 8,299 26,739

2. Diluar ruangan ( Waktu 5 menit )

No t (OC) t 1(OC) P (mmHg) P 1(mmHg)


1 28 29 27,615 33,695
2 27 28 23,963 30,043
3 26 28 23,963 30,043
4 24 28 16,189 30,043
5 23 27 8,499 26,739
LEMBARAN PENUGASAN

Kelompok :3
Pratikum : Fisika Dasar
Modul Percobaan : Kelembaban Udara ( Relatif Humandity)
Tanggal Pratikum : 04 November 2015
Dosen Pembimbing : Dedy Rahmad M,Sc
Asisten : 1. Rajjif Ahmad Fhadril
2. Silvi Aditika

No Nama Pratikum Buku Pokok


1 Rani Kurniati 1512066
2 Adela Eka Putri 1512070
3 Aditya Yoga Arifanda 1512044
4 Rifki Primadi 1512053
5 Ravi Guswandi 1512038

Pada percobaan ini ditugaskan untuk menentukan kelembaban udara (RH) pada dua
tempat yaitu :
 Dalam ruangan
 Luar ruangan
Dengan waktu 5 menit dengan 5 kali percobaan
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Kelembaban adalah factor ekologis yang penting,sangat mempengaruhi aktivitas


organisme dan membatasi penyebarannya dengan keragaman harian serta
keragaman tegak dan mendatar , kelembaban udara relative atau RH ( Relative
Humandity) adalah rasio tekanan uap actual pada tekanan uap air jenuh tertentu
dan temperature tertentu . pengertian yang lain mengenai kelembaban adalah
jumlah uap air yang terkandung dalam udara pada suatu waktu tertentu dengan
jumlah air maksimal yang dapat ditampung oleh udara tersebut pada tekanan dan
temperature yang sama.

Dalam atmosfer ( lautan udara ) senantiasa terdapat uap air .Kandungan uap air
tersebut bersama-sama dengan suhu merupakan factor yang mempengaruhi
temperature.Selain itu juga mempengaruhi ekologi makhluk –makhluk hidup
daratan,kandungan uap aIr dianggap sebagai atmosfer ,aIr tanah untuk tanaman
sedangkan air minum untuk hewan-hewan .

Kadar uap air dalam udara disebut kelembaban ( lengas udara ) . kadar ini selalu
berubah – ubah tergantung pada temperature udara setempat.Kelembaban udara
juga berpengaruh pada transpirasi pada tanaman.Tingginya laju transpirasi akan
meningkatkan laju penyerapan air oleh akar hingga pada batas tertentu

Keanekaragaman vegetasi yang terbentuk dimuka bumi mendorong manusia


untuk melakukan penelitian terhadap factor-faktor yang mempengaruhinya.Salah
satunya adalah kelembaban udara. Selain itu kelembaban udara dengan
mengetahuinya pada suatu wilayah atau tempat,maka kita dapat melakukan
langkah antisipasi untuk budidaya tanaman,sebab dengan mengetahui kelembaban
suatu tempat maka kita akan dapat menentukan tanamana apa saja yang dapat
ditanam dengan kelembaban yang kita ketahui
I.1 Tujuan Pratikum

1. Untuk mengetahui kelembaban udara suatu saat


2. Mampu menggambarkan grafik atau perbandingan RH
3. Mengetahui cara kerja Hygrometer
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kelembaban udara ( relative humadity ) adalah jumlah uap air diudara ( atmosfer
).Angka kosentrasi dapat diekspresikan dalam keadaan absolute,kelembaban
spesifik atau kelembaban relative . kelembaban udara adalah tongkat kebasahan
udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air.

Kandungan uap air dalam udara hangat dalam udara dingin.Kalau udara banyak
mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun mana tidak dapat menahan
lagi uap air sebanyak itu .Uap air berubah menjadi titik-titik air.Udara yang
mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandung disebut udara jenuh

Kelembaban udara adalah banyak uap air didalam udara .Kelembaban udara dapat
dibedakan menjadi 2 macam :

1. Kelembaban mutlak (Absolut )

Kelembaban mutlak atau absolute adalah banyak sedikitnya uap air dalam
gram 1 cm3 atau jumlah uap air tiap m3 udara.Kelembaban absolute
tergantung pada suhu yang mempengaruhi kekuatan udara untuk memuat
uap air. Tiap-tiap suhu mempunyai batas dari uap air yang dimuatnya.

2. Kelembaban udara relative

Kelembaban udara relative adalah perbandinga uap air diudara pada suhu
yang sama ,dengan jumlah uap air maksimum yang dikandung udara dan
dinyatakan dalam persen.Pada suhu udara yang semakin naik maka
kelembaban relative semakin kecil .kelembaban udara relative paling besar
adalah 100%.Pada saat itu terjadi titik pengembunan artinya pendinginan
terus berlangsung dan terjadilah kondensasi . kondensasi adalah uap air
menjadi titik dan jika melampaui titik beku terjadilah kristel es atau salju
.alat pengukuran kelembaban relative adalah hygrometer rambut.

Kelembaban yang mutlak adalah bilangan yang menyatakan uap-uap air yang ada
dalam meter kubik udara ( gram uap air /m3 udara). Kellembaban spesifik adalah
bilangan yang menyatakan berat uap air yang ada dalam 1 kg udara lembab atau
basa ( gram uap air/kg udara basah )

Kelembaban spesifik (nisbi) adalah ukuran untuk tingkat kekenyangan suatu


massa udara dengan uap air . kelembaban relatIf dinyatakan dengan perbandingan
antara perbandingan uap air yang besar ada dalam udara dengan jumlah uap air
yang maksimum dikali saratus dinyatakan dalam persen (%)

Kelembaban relative yang merupakan ukuran bagi kemampuan udara bagi suhu
yang ada untuk menyerap air uap lebih lanjut. Kelembaban relative dengan
menghembuskan udara pada dua thermometer,salah satu diantarannya dibungkus
dengan kain basah(bola basah) dan lainnya kering (bola kering),thermometer
tersebut dinamakan psykometer. Factor lain yang mempengaruhi evaporasi
adalah kelembaban relative udara.

Kelembaban udara yang lebih tinggi pada udara dekat permukaan pada siang hari
disebabkan karena penambahan uap air hasil evaporasi dari permukaan.Proses ini
berlangsung karena permukaan tanah menyerap radiasi matahari selama siang
hari tersebut. Pada malam hari akan berlangsung proses kondensasi atau
pengembunan yang memanfaatkan uap air yang berbasal dari udara .Oleh sebab
itu kandungan uap air diudara dekat permukaan tersebut akan berkurang.

Kelembaban udara disuatu tempat berbeda-beda tergantung pada tempatnya.Hal


ini disebabkan oleh beberapa factor yang mempengaruhinya diantarnya jumlah
radiasi yang dipancarkan radiasi matahari yang diterima oleh bumi pengaruh
daratan atau lautan pengaruh ketinggian (altitude) dan pengaruh angin.

Tinggi rendahnya kelembaban udara disuatu tempat sangat tergantung pada


beberapa factor yaitu :

 Suhu
 Tekanan udara
 Pergerakkan angin
 Kuantitas dan kualitas penyinaran
 Vegetasi
 Ketersedian air disuatu tempat

Suatu kelembaban sangat bervariasi ,terkadang tinggi pada malam hari dan rendah
pada siang hari dan sebaliknya. Kelembaban ini juga dapat disebabkan karena
perbedaan letak baik secara horizontal ataupun secara vertical.Pengaruh
kelembaban udara sejalan dengan temperature dan intensitas udara serta sinar
matahari yang mempunyai peranan penting dalam mengatur aktifitas organisme
dan dalam membatasi penyebarannya .

Ekosistem factor-faktor tidak bekerja sendiri-sendiri akan tetapi bekerja bersama-


sama.Temperature pada lingkungan darat.Efek pembatas dari temperature
bertambah hebat apabila kelembaban udara dalam keadaan ekstrim yaitu tinggi
ataupun rendah interaksi antara temperature dan kelembaban seperti interaksi
pada faktor lain tergantuang kepada nilai kelembaban relative dan nilai mutlak
dari setiap factor.

Kelembaban adalah perbandingan antara tekanan parsil uap air dengan tekanan
uap air pada suhu tertentu. Kelembaban udara (RH) lazimnya dinyatakan dalam
persen

𝑻𝒆𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒓𝒔𝒊𝒍 𝒖𝒂𝒑 𝒂𝒊𝒓


𝐑𝐇 = 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝒕𝒆𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒖𝒂𝒑 𝒂𝒊𝒓 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒖𝒉𝒖 𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂

Tekanan parsil uap air dapat dicari

P=p1-0,0008B(t-t1)

Dengan :

P : tekanan parsil uap air(mmHg)

P1 :tekanan uap parsil pada thermometer bola basah (mmHg)

B:Barometer (mmHg) atau tekanan udara

t : suhu pada thermometer bola kering (oc)


t1 : suhu pada thermometer bola basah (oc)

tekanan uap jenuh air dapat dilihat dari table.

Sehingga :

𝒑
𝐑𝐇 = 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝒑𝟏

Kalor sebagai salah satu energy yang dimiliki oleh suat system sangat berkaitan
dengan tekanan-tekanan dengan besaran fisis yang ada dalam system yang
bersangkutan.Pada suatu system yang tertutup bila seluruh harga besarannya tetap
dikatakan system dalam keadaan setimbang termal. Sebagai contoh dalam suatu
bejana tertutup yang diisi sebagian air.Maka molekul air yang gerakannya paling
cepat akan menguap keruangan diatasnya dan sebagaian menumpuk permukaan
cairan lalu kembali menjadi cair.Peristiwa ini disebut kondensasi.

Jika jumlah molekul pada yang kembali sama dengan jumlah molekul yang
meninggikanya pada selang waktu yang sama maka terjadilah kesetimbangan dan
ruang tersebut dikatakan jenuh tekanan uap ketika jenuh disebut tekanan uap
jenuh.

Tekanan uap jenuh tidak tergantung pada volume bejana (ruangan ). Tetapi
tergantung pada temperature.Pada temperature yang lebih tinggi lebih banyak
energy yang mempunyai energy kinetic yang cukup untuk memasuki fase uap
yang berarti kesetimbangan akan dicapai pada tekanan yang lebih tinggi . tekanan
uap jenuh air pada beberapa temperature dapat dilihat pada table diatas.

Kerapatan Uap Air


Massa uap air per satuan volume udara yang mengandung uap air
tersebut.(kelembaban mutlak)
ρv = mv /V
Ρv = kerapatan uap air (kg m-3)
Mv= massa uap air (kg) pada volume udara sebesar V
V = volume udara (m3)
Pada daerah lembab seperti di daerah tropis, ρv akan lebih tinggi daripada daerah
temperate yang relatif kering terutama pada musim dingin (winter). Pada musim
dingin kapasitas udara untuk menampung uap air menjadi kecil.
3.1.5. Tekanan Uap Air
Hukum Gas Ideal :
ea = n R T/V
ea =Tekanan uap air (mb)
R = Tetapan gas umum (8.3143 J K-1 mol -1)
T = suhu mutlak (K)
V = volume udara (m3)
Jumlah mol adalah n = m/Mv dan Mv = 18.016 untuk uap (H2O), serta ρv = mv
/V, maka berdasarkan persamaan di atas, maka tekanan uap ditentukan oleh
kerapatan uap air (ρv ) serta suhu udara (T).
3.1.6. Kelembaban Spesifik
Perbandingan antara massa uap air (mv), dengan massa udara lembab, yaitu massa
udara kering (md) bersama-sama uap air tersebut (mv)
q = m/(md + mv)
Nisbah campuran (r) (mixing ratio), massa uap air dibandingkan dengan massa
udara kering

Alat – alat pengukur kelembaban udara


o Psychrometer Bola Basah Dan Bola Kering
Psychrometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :

1. Thermometer Bola Kering : tabung air raksa dibiarkan kering sehingga


akan mengukur suhu udara sebenarnya.
2. Thermometer Bola Basah : tabung air raksa dibasahi agar suhu yang
terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar
uap air dapat berkondensasi.

Suhu udara didapat dari suhu pada termometer bola kering, sedangkan RH
(kelembaban udara) didapat dengan perhitungan:
o Psychrometer Assmann
Psychrometer assmann terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan pelindung
logam mengkilat.Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung logam
mengkilat.Kipas angin terletak diatas tabung pada tengah alat.Gunanya untuk
mengalirkan (menghisap) udara dari bawah melalui kedua bola.Thermometer
langsung menuju keatas.Alat dipasang menghadap angin dan sedemikian sehingga
logam mengkilat mencegah sinar matahari langsung ke Thermometer, terutama
pada angin lemah dan sinar matahari yang kuat.
o Psychrometer Putar (Whirling)
Disebut juga sebagai Psychrometer Sling/ Whirling.Alat ini terdiri dari 2
Thermometer yang dipasang pada kerangka yang dapat diputar melalui sumbu
yang tegak lurus pada panjangnya.Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan
air murni.Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik).Selama + 2 menit,
dihentikan dan dibaca cepat-cepat.Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca
seterusnya sampai diperoleh 3 data.Data yang diambil adalah suhu bola basah
terendah.Jika ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil suhu bola kering.
o Higrometer Rambut
Higrometer rambut adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban
udara.Satuan meteorologi dari kelembaban udara adalah persen.Alat ini
menggunakan rambut manusia, karena perubahan panjang rabut mudah diukur.
Higrometer yang akan digunakan di pasang di dalam sangkar stevenson.
Cara kerja dan prinsip dari Higrometer rambut adalah bila udara lembap, rambut
akan mengembang, menggerakan engsel, kemudian diteruskan ke tangkai pena.
Akibatnya, tangkai pena naik. Begitu juga jika udara kering, rambut akan
munyusut, menggerakan engsel kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya
tangkai pena turun.
o Barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.Satuan
meteorologi dari tekanan udara adalah mbar (milibar), cmHg dan atm. Barometer
ada dua jenis yaitu barometer raksa dan barometer aneroid. Tetapi kegunaan
mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan udara
Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non recording yang pada
waktu tertentu harus dibaca agar mendapat data yang diinginkan.Selain itu,
Barometer juga termasuk dalam alat metorologi yang dipakai di permukaan
bumi.Jenis alat ini umumnya terdapat pada stasiun meteorologi untuk peramalan
cuaca klimatologi dan maritim.
Macam-macam kelembaban udara

1. Kelembaban spesifik, yaitu perbandingan antara masa udara sebenarnya


di atmosfer dengan satu masa udara, biasanya dinyatakan dalam sistim
matrik, gram/kilogram.
2. Kelembaban mutlak, yaitu masa uap air yang terdapat dalam satu satuan
udara, dinyatakan dalam gram/m3. Contoh : Kelembaban mutlak wilayah
tropika umumnya lebih tinggi dari wilayah temperate
3. Kelembaban nisbi (relatif humidity), yaitu perbandingan antara masa
uap air yang ada di dalam satu satuan volume udara, dengan masa uap air
yang maksimum dapat dikandung pada suhu dan tekanan yang sama. Oleh
karena itu kelembapan nisbi dapat pula merupakan perbandingan antara
tekanan uap air (actual) dengan tekanan uap air jenuh pada suhu yang
sama. Satuan kelembapan nisbi dinyatakan dalam bentuk %.
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Alat dan Basah

 Hygrometer bola basah dan bola kering


 Air

III.2 Cara Kerja

 Diisi thermometer bola basah dengan air dan diayun-ayunkan sampai suhu
tetap
 Dicatat suhu pada thermometer bola kering(t) dan thermometer bola basah
(t1)
 Apabila harga t dan t1 diperoleh,lihat pada tabek 2 untuk mendapat P da
p1
 Dicari tekanan parsil uap air (p) rumus diatas
 Dilakukan percobaan sebanyak 5 kali
 Ditentukan RH masing-masing percobaan.

III.3 Skema Kerja

 Thermometer bola basah dibasahi dengan aquades

aqu
ades
 Thermometer bola kering dan basah diayun-ayunkan sampai
didapat suhu tetap

Catat suhu termoeter bola kering dan bola basah. Dilakukan percobaan
sebanyak 5 kali.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

Dari pratikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :

Percobaan RH dalam RH diluar


Ruangan % Ruangan %
1 73 93
2 74 93
3 72 86
4 63 80
5 74 72

IV.2 Pembahasan

Pada percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan dua keadaan yakni
keadaan thermometer dalam keadaan kering( tidak dibasahi ) dan thermometer
bola basa (diberi aquades ).Pada percobaan dilakukan pada dalam rungan yakni
thermometer bola basah dan thermometer bola kering dan juga dilakukan diluar
ruangan yakni menggunakan thermometer bola basah dan bola kering.

Sebelum itu pastikan thermometer dan kapas terikat pada ujungnya.Sebelum


percobaan dengan menggunakan thermometer bola kering atau bola basah terlebih
dahulu pratikan mencatat suhu awal (t0 dalam 0C) kemudian baru diayunkan
selama 5 menit.Setelah thermometer diayunkan didapatkan suhu konstan

Kelembaban udara ( RH ) didapat dari hasil bagi tekanan parsil uap air dengan
tekanan uap air pada suhu sama dikali 100% . Sebelum hasil RH didapat terlebih
dahulu dicari tekanan uap air sehingga didapt hasil RHnya.

Pada percobaan ini thermometer bola kering tabung air raksa (aquades pada
percobaan ini) dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya .
sedangkan thermometer bola basah kapas dibasahi dengan suhu saturasi atau titik
jenuh yaitu suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.
BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan mengenai kelembaban udara (RH)


dapat disimpulkan :

 Semakin lama kelembababn udara disuatu tempat maka suhu semakin


bertambah
 Teremometer bola kering mengukur udara sebenarnya
 Thermometer bola basah suhu yang terukur suhu saturasi atau yang
diperlukan agar uap air dapat berkondensasi
 RH ruangan pada percobaan adalah 90% dalam ruangan ,97% diluar
ruangan.

V.2 Saran

Dalam melakukan percobaan kelembaban udara dibutuhkan keseriusan baik


dalam melihat suhu pada thermometer ataupun dalam mengayunkan thermometer
agar tidakterjadi kekeliruan
DAFTAR PUSTAKA

 Handoko.1994.Klimatologi Dasar PT.Dunia Pustaka Jaya:Jakarta


 Soemanto.C.D.1986.Hidroligi Teknik.Erlangga:Jakarta
 Langkitan Benyamin.1994.Dasar Dasar Klimatologi.PT.Raja Grafindo
Persada:Jakarta
 Karim,Karmalis.1986.Dasar Dasar Klimatologi.FP Unsiyah:Banda Aceh
 Http://artikeldanmakalah-agusra.blogspot.co.id/YangMempengaruhi.html
LAMPIRAN

 Percobaan didalam ruangan

TKB : Temperatur Bola Basah


TBK : Temperatur Bola Kering

1. TKB=32OC
TBK=28OC
Selisih (T-T1)=32OC-28OC=4OC
RH=73%

2. TKB=31OC
TBK=27OC
Selisih (T-T1)=31OC-27OC =4OC
RH=74%

3. TKB=31,8OC
TBK=27OC
Selisih (T-T1)=31,8OC-27OC =41,8OC
RH=72%

4. TKB=32OC
TBK=27OC
Selisih (T-T1)=32OC-27OC =5OC
RH=63%

5. TKB=31,6OC
TBK=26OC
Selisih (T-T1)=31,6OC-26OC =4,6OC
RH=74%
 Percobaan diluar Ruangan

1. TKB=29oC
TBK=28oC
Selisih (T-T1)= 29OC-28OC=1OC
RH=93%

2. TKB=28OC
TBK=26OC
Selisih (T-T1)=28OC-26OC=2OC
RH=86%

3. TKB=28OC
TBK=27OC
Selisih (T-T1)=28OC-27OC=1OC
RH=93%

4. TKB=28OC
TBK=24OC
Selisih (T-T1)=28OC-24OC=4OC
RH=80%

5. TKB=27OC
TBK=23OC
Selisih (T-T1)=27OC-23OC=4OC
RH=72%

Anda mungkin juga menyukai