PENGERINGAN
Disusun oleh:
Kelompok 4 (A7)
Gambar 2.2 Kurva laju pengeringan (drying rate) dengan kandungan air
(moisture content).
(Geankoplis, 1993)
Ubi jalar memiliki banyak nama latin dari setiap daerah, bahasa latin dari
ubi jalar adalah Ipomea batatos. Ubi jalar terbesar di Indonesia adalah Jawa Barat,
Jawa Timur, Jawa Tengah, Papua, dan Sumatera, namun pada saat ini, baru papua
yang memanfaatkan ubi jalar ungu sebagai makanan pokok, walaupun belum
menyamai padi, jagung dan ubi kayu (singkong). Pigmen warna ungu pada ubi
ungu bermanfaat sebagai antioksidan karena dapat menyerap polusi udara, racun,
oksidasi dalam tubuh, dan menghambat pengumpulan sel-sel darah. Ubi ungu juga
mengandung serat pangan alami yang tinggi, prebiotik. Kandungan lainnya dalam
ubi jalar ungu adalah Betakaroten. Semakin pekat warna ubi jalar, maka semakin
pekat betakaroten yang ada di dalam ubi jalar. Betakaroten selain sebagai
pembentuk vitamin A, juga berperan sebagai pengendalian hormon melatonin.
Hormon ini merupakan antioksidan bagi sel dan sistem syaraf, berperan dalam
pembentuk hormon endokrin. Kurangnya melatonin akan menyebabkan gangguan
tidur dan penurunan daya ingat, dan menurunnya hormon endokrin yang dapat
menurunkan kekebalan tubuh (Suprapti, 2003)
Keunggulan ubi ungu adalah adalah zat antioksidan yang membantu tubuh
menangkal radikal bebas, selain itu, prebiotik bisa mengusir zat-zat racun
penyebab kanker (antikarsinogenik) dan melawan mikroba pengganggu (anti
mikrobial). Kabar baik lainnya, prebiotik membantu menyerap mineral serta
mengatur keseimbangan kadarnya di dalam tubuh, dengan begitu, akan terhindar
dari osteoporosis. Kandungan lain yang bermanfaat pada ubi jalar ungu adalah
fenol, yaitu senyawa kimia yang memiliki efek anti-penuaan dan kompenen
antioksidan. Ubi jalar ungu merupakan sumber karbohidrat dan sumber kalori
yang cukup tinggi.
Dari kutipan jurnal yang digunakan diakatan bahwa apabila dalam
penggunaan bahan bakar dikenal dengan adanya program hemat energi maka
dalam program pertanian ada diversifikasi pangan, seperti halnya dalam
penggunaan tepung terigu. Saat ini, selain tepung terigu telah dikenal pula secara
luas beberapa jenis tepung yang berasal dari umbi-umbian salah satunya adalah
yang berasal dari ubi jalar.
Ubi jalar ungu juga merupakan sumber vitamin dan mineral, vitamin yang
terkandung dalam ubi jalar antara lain Vitamin A, Vitamin C, thiamin (vitamin
B1) dan ribovlavin, sedangkan mineral dalam ubi jalar di antaranya adalah zat
besi (Fe), fosfor (P) dan kalsium (Ca). Kandungan lainnya adalah protein, lemak,
serat kasar dan abu. Total kandungan antosianin bervariasi pada setiap tanaman
dan berkisar antara 20 mg/100 g sampai 600 mg/100 g berat basah. Total
kandungan antosianin ubi jalar ungu adalah 519 mg/100 g berat basah.
(Suprapti, 2003).
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN
R =( - )
Segitiga, X = =0
R =( - )
-
Persegi panjang, X = =0
R= ( - )
R = (0 – 0) 100% = 0%
-
Segitiga, X = =0
R = (0 – 0) 100% = 0%
-
Persegi panjang, X = =0
R = (0 – 0) 100% = 0%
B.2 Pada waktu 45 menit
-
Lingkaran, X = 0,098
R = (0 – 0) 100% = 0%
-
Segitiga, X = =0
R = (0 – 0) 100% = 0%
-
Persegi panjang, X = =0
R = (0 – 0) 100% = 0%
( )( cm)
=
= 19,62 cm2
= 0,001962 m2
C. Persegi panjang
Dik: p = 3 cm
l = 2 cm
A =p l
= 3 cm 2 cm
= 6 cm2
= 0,0006 m2
(t t )
A. Run I pada Suhu 70°C
A.1 Pada waktu 45 menit
( - ) gr gr
Lingkaran = = 13,93
m ( - )min m .min
( - ) gr gr
Segitiga = = 22,99
m ( - )min m .min
( - ) gr gr
Persegi panjang = = 14,8 m .min
m ( - )min
( - ) gr gr
Segitiga = = 221,72
m ( - )min m .min
( - ) gr gr
Persegi panjang = = 150
m ( - )min m .min
( - ) gr gr
Segitiga = = 236,51
m ( - )min m .min
( - ) gr gr
Persegi panjang = = 170
m ( - )min m .min
( - ) gr gr
Segitiga = = 17,24
m ( - )min m .min
( - ) gr gr
Persegi panjang = = 13,73
m ( - )min m .min
( - ) gr gr
Segitiga = = 177,38
m ( - )min m .min
( - ) gr gr
Persegi panjang = = 143,33
m ( - )min m .min
( - ) gr gr
Segitiga = = 192,16
m ( - )min m .min
( - ) gr gr
Persegi panjang = = 153,33
m ( - )min m .min
( - ) gr gr
Persegi panjang = = 13,33
m ( - )min m .min
( - ) gr gr
Segitiga = =192,16 m .min
m ( - )min
( - ) gr gr
Persegi panjang = = 140
m ( - )min m .min
( - ) gr gr
Segitiga = = 206,94
m ( - )min m .min
( - ) gr gr
Persegi panjang = = 150
m ( - )min m .min
LAMPIRAN C
KURVA
20
Moiture Content (%)
15
Lingkaran
Segitiga
10
Persegi Panjang
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (Menit)
Gambar 4.1 Hubungan % Moisture Content Terhadap Waktu Pada Suhu 70C
25
Moiture Content (%)
20
Lingkaran
15 Segitiga
Persegi Panjang
10
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (Memit)
Gambar 4.2 Hubungan % Moisture Content Terhadap Waktu Pada Suhu 75C
Hubungan % Moisture Content Terhadap Waktu
25
Moiture Content (%)
20
15
Lingkaran
Segitiga
10
Persegi Panjang
5
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (Menit)
Gambar 4.3 Hubungan % Moisture Content Terhadap Waktu Pada Suhu 80C
236,51
221,72
200 170
150
150 159,02 Lingkaran
135,57
100 Segitiga
22,99
50 Persegi Panjang
13,93 14,81
0
40 45 50 55 60
Waktu (Menit)
Gambar 4.4 Hubungan Laju Pengeringan Terhadap Waktu Pada Suhu 70C
Hubungan Laju Pengeringan Terhadap Waktu
Pada Suhu 75oC
250
Laju Pengeringan
200 177,38
192,16
153,33 Lingkaran
143,73
150 150,86 Segitiga
143,33
100 Persegi Panjang
17,24
50
14,49
13,73
0
40 45 50 55 60
Waktu (Menit)
Gambar 4.5 Hubungan Laju Pengeringan Terhadap Waktu Pada Suhu 75C
200 206,94
192,16
150 Lingkaran
150 140
127,42 135,57 Segitiga
100 Persegi Panjang
50 19,17
12,68 13,33
0
40 45 50 55 60
Waktu (Menit)
Gambar 4.6 Hubungan Laju Pengeringan Terhadap Waktu Pada Suhu 80C
LAMPIRAN D
GAMBAR DAN ALAT
Penggaris
2. Untuk memanaskan suatu benda
Oven
3. Untuk memotong suatu benda
menjadi bagian-bagian yang
diinginkan
Pisau/Cutter
4. Untuk mengukur diameter dan
ketebalan suatu benda
Mikrometer Sekrup
5. Untuk melindungi sampel pada
bahan yang digunakan dari
kelembapan udara.
Alumunium Foil
DAFTAR PUSTAKA
Adhit Mardita Yando dan Vita Paramita. 2017 . Studi Pengaruh Suhu Dan Ketebalan
Irisan Terhadap Kadar Air, Laju Pengeringan Dan Karakteristik Fisik Ubi Kayu
Dan Ubi Jalar. n Teknologi Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro.
Jawa Tengah
Afrianti, L.H. 2008. Teknologi Pengawetan Pangan. Penerbit Alfabeta: Bandung.
Bunga, Y.T, Sentosa G, Linda, M.L. 2017. Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan
Terhadap Mutu Bubuk Bumbu Sate Padang. Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan.
Universitas Sumatera Utara.
Christie, J. Gean Koplis. 1993. Transport Process and Value Operation,3rd Edition. Allyn
and Bacon Inc.
Dyah Wulandani, Dia, dkk. 2013. Analisis Pengeringan Sawut Ubi Jalar (Ipomoea
Batatas L.) Menggunakan Pengering Efek Rumah Kaca (ERK) . Teknik Mesin
dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor
Imam Santosa, dia,dkk. 2016. Kajian Sifat Kimia dan Uji Sensori Tepung Ubi Jalar Putih
Hasil Pengeringan Cara Sangrai. 1Program Studi Teknik Kimia UAD, Kampus
III, Jl. Supomo, Janturan, Warungboto. Yogyakarta
Irhami, dia,dkk. 2019. KARAKTERISTIK SIFAT FISIKOKIMIA PATI UBI JALAR
DENGAN MENGKAJI JENIS VARIETAS DAN SUHU PENGERINGAN.
Program Studi Agroindustri, Politeknik Indonesia Venezuela.Aceh Besar
Krisna Riannanda. 2011. Penurunan Kadar Air Bahan Material Dengan Rotary Dryer
Sistem Counter Current. Program Studi Diploma III Teknik Kimia Universitas
Diponegoro. Semarang.
Marwati, Yuliani, Yulian Andriyani, Mentari. 2017. Pengaruh Suhu dan Lama
Pengeringan Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Sale Pisang Kapas. Jurusan
Teknologi Pangan. Universitas Mulawarman.
Mc. Cabe, Smith and Harriot, E. Josifi. 1993. Operasi Teknik Kimia Jilid I dan II serta III
Edisi Ke-5. Penerbit: Erlangga.
Winarno, F. G. 1993. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.