Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK ALAT INDUSTRI KIMIA

”ALAT PENGERINGAN”

Disusun Oleh :
Shalsabila Firdauzia Ismail (09220190034)
Andi Sauqi Ulviah (09220190035)
Maulidya Dwi Putri (09220190135)
Alifyah Fitrah Suci Rachmadhani (09220190147)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan


hidayahnya, sehingga makalah ini dapat diselesaiakan. makalah ini disusun guna
memenuhi salah satu tugas dari dosen pengampuh mata kuliah ini.

Dalam kesempatan kali ini ucapan terimakasih serta penghargaan, penyusun


menyampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
serta penyusunan makalah ini

Semoga Allah SWT. memberikan hikmah atas amal dan ibadah serta bantuan
yang diberikan dengan ikhlas serta limpahan rahmat dan karunianya yang telah
tercurahkan kepada kita, amin.

Billahi taufik wallhidayah, wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 17 September 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Drying merupakan salah satu proses pengambilan sejumlah cairan yang


terkandung didalam suatu bahan (padatan) dengan menggunakan medium berupa
gas atau udara yang dilewatkan melalui bahan tersebut sehingga kandungan cairan
menjadi berkurang karena menguap (Badger,1955).
Drying banyak digunakan dalam berbagai macam industri, baik industri
besar maupun kecil. Tujuan dari proses pengeringan ini berbeda antara lain adalah
untuk mengawetkan suatu bahan, menghilangkan uap beracun, mengurangi biaya
pengangkutan, membuat bahan dengan kandungan air tertentu, membunuh
mikroorganisme dalam bahan dan memperingan bahan. Sebagian besar industri
yang menghasilkan produk padatan menggunakan proses drying, antara lain :
Industri pigmen, kertas, polymer, ceramik, kulit, kayu, dan makanan
(McKetta,1983).
Proses pengeringan sangat erat hubungannya dengan alat pengering.
Pemilihan alat pengering berdasarkan pertimbangan kondisi operasi, kebutuhan
energi, biaya perawatan, hasil yang diinginkan, kapasitas, bahan yang diolah, jenis
sumber energi alat, efisiensi energi serta pertimbangan-pertimbangan ekonomis
(McKetta,1983)
Di industri alat-alat drying sangat bervariasi tergantung pada kebutuhan
industri yang bersangkutan. Mekanisme transfer panas pada alat pengering dapat
secara langsung ataupun tak langsung. Jenis-jenis alat pengering yang terdapat di
industri dapat dilihat dilihat pada daftar berikut.
Pada proses pengeringan cairan yang dapat diuapkan adalah cairan bebas.
Cairan bebas yaitu cairan total dalam bahan dikurangi cairan kesetimbangan
( Perry, 1997 ). Cairan kesetimbangan adalah cairan yang terkandung dalam bahan
yang setimbang dengan tekanan uap parsial dalam udara setelah bahan dikenai
proses pengeringan yang cukup lama pada kondisi pengeringan konstan
(Badger,1955). Cairan terikat (bound moisture) adalah kandungan cairan dari
suatu bahan yang berkesetimbangan tekanan uap kurang dari kesetimbangan
cairan murni pada temperatur yang sama. Apabila tetap dilakukan proses
pengeringan maka akan terjadi kerusakan pada struktur bahan ( Perry, 1997).
Cairan tak terikat (unbound moisture ) adalah kandungan cairan dalam suatu
bahan yang berkesetimbangan tekanan uap yang sama dengan tekanan uap cairan
murni pada temperatur yang sama (Treybal, 1981). Sedangkan yang disebut
kandungan air kritis adalah kandungan air pada saat akir kecepatan pengeringan
konstan (McKetta, 1983).

Gambar 1. Tipe-Tipe Kandungan Air (Treybal,1981)

            Pada proses pengeringan terjadi transfer panas dan transfer masa secara
simultan. Pada proses transfer masa terjadi perpindahan massa air dari dalam 
menuju ke permukaan bahn kemudian terjadi transfer massa antar fase dimana air
akan mendifusi ke udara kering. Sedangkan pada proses transfer panas terjadi
secara  konduksi didalam bahan dan transfer panas antar fase secara konveksi dan
radiasi pada permukaan bahan yang dikeringkan.
Pada proses pengeringan dikenal adanya suhu bola basah (wet bulb
temperature) dan suhu bola kering (dry bulb temperature). Suhu bola basah
adalah suhu kesetimbangan dinamis dimana laju transfer panas ke permukaan oleh
peristiwa radiasi dan konveksi setimbang dengan dengan laju transfer panas
menjauhi permukaan. Suhu bola kering dari campuran udara uap adalah suhu dari
campuran udara uap yang ditentukan dengan meletakkan termometer dalam
campuran udara uap hingga mencapai keadaan setimbang atau lebih dikenal
sebagai suhu lingkungan.
Kecepatan pengeringan suatu bahan dipengaruhi oleh sifat bahan dan
kondisi operasi pengeringan. Sifat bahan meliputi luas permukaan bahan,
kandungan cairan bahan, bentuk bahan, porositas bahan difusivitas air dalam
bahan, viskositas dan rapat massa fluida. Kondisi operasi yang menjadi variable
pengeringan terdiri dari kecepatan aliran gas pengering, suhu dan tekanan operasi,
kelembaban udara, arah aliran udara pengering dan waktu pengeringan.
Pada suatu bahan yang dikenai proses pengeringan akan diperoleh data-
data kandungan air (X) dan waktu peneringan (t) Hubungan antara kadar air
dengan waktu pengeringan dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2. Hubungan Antara kadar cairan (x) dan waktu (t) (Perry,1981)

            Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa kurva terdiri dari tiga bagian,
atau apabila diamati menurut waktu terbagi atas tiga periode, yaitu penyesuaian
awal (AB), periode kecepatan pengeringan konstan (BC) dan periode akhir
pengeringan (CD).
Hubungan antara kandungan air (x) dan waktu (t) dapat dikembangkan
menjadi perhitungan kecepatan pengeringan (N). Perhitungan dilakukan dengan
menghitung garis singgung atau gradien pada periode waktu tertentu. Hubungan
antara kecepatan pengeringan dengan kadar air dapat digambarkan  seperti pada
gambar 3.

Gambar 3. Hubungan antara Kecepatan Pengeringan dan Kandungan Air


(Treybal,1981)

Gambar 3 menunjukan bahwa pada umumnya kecepatan pengeringan suatu bahan


terbagi dalam empat peroide, yaitu:
 Initial adjustment, yaitu periode awal dimana kecepatan pengeringan naik
atau turun dengna cepat.
 Constan rate, yaitu periode dimana panas yang keluar dari sekeliling
permukaan pengeringan sama dengan panas yang diserap bahan sehingga
kecepatan pengeringa tetap.
 Unsaturated surface drying, yaitu periode dimana kecepatan pengeringan
turun secara linier.
 Internal movement of moisture control, yaitu periode dimana kecepatan
pengeringan turun secara tajam atau tidak beraturan (Tryball,1981)

Hubungan antara kecepatan pengeringan dengan waktu pengeringan dapat


digambar seperti gambar 4.

Gambar 4. Hubungan Kecepatan Pengeringan (N) dengan Waktu Pengeringan (t)


(Perry,1984)
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Macam-macam alat pengering :
a. Batch Tray Dryer (Batch Drying)

            Metode batch merupakan metode tray drying yang paling


sederhana. Tray dryerterdiri dari bilik pemanasan yang terbuat dari kayu
atau logam-logam tertentu. Tray/kolom yang telah dimasukkan material
yang ingin dikeringkan kemudian di letakkan secara bersusun dalam
kolom. Setelah ruangan ditutup, maka udara panas dialirkan ke dalam
ruang pemanas hingga semua bahan menjadi kering.
Udara panas yang masuk dari sebelah bawah ruang menyebabkan
material yang ada kolom yang paling bawah menjadi yang paling
pertama kering. Setelah tenggat waktu tertentu, tray akan dikeluarkan dan
material yang telah kering diambil. Material lain yang ingin dikeringkan
dimasukkan dan prosedur terjadi berulang-ulang.

b. Solar Dryer (Continuous Drying)

            Solar drying merupakan metode pengeringan yang saat ini sering
digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan makanan hasil panen.
Metode ini bersifat ekonomis pada skala pengeringan besar karena biaya
operasinya lebih murah dibandingkan dengan pengeringan dengan mesin.
Prinsip dari solar drying ini adalah pengeringan dengan menggunakan
bantuan sinar matahari. Perbedaan dari pengeringan dengan sinar
matahari biasa adalah solar drying dibantu dengan alat sederhana
sedemikian rupa sehingga pengeringan yang dihasilkan lebih efektif.
Metode solar drying sering digunakan untuk mengeringkan padi. Namun
karena pada prinsipnya pengeringan adalah untuk mengurangi jumlah air
(kelembaban) bahan, maka metode ini juga bisa diaplikasikan untuk
bahan makanan lain.
Cara kerja solar dryer adalah sebagai berikut:
Bahan yang ingin dikeringkan dimasukkan ke dalam bilik yang berada
pada ketinggian tertentu dari permukaan tanah. Udara sekitar masuk
melalui saluran yang dibuat lebih rendah daripada bilik pemanasan dan
secara otomatis terpanaskan oleh sinar matahari secara konveksi pada
saat udara tersebut mengalir menuju bilik pemanasan. Udara yang telah
terpanaskan oleh sinar matahari kemudian masuk kedalam bilik pemanas
dan memanaskan bahan makanan. Pengeringan bahan makanan jadi lebih
efektif karena pemanasan yang terjadi berasal dari dua arah, yaitu dari
sinar matahari secara langsung (radiasi) dan aliran udara panas dari
bawah (konveksi).

c. Spray Dryer (Continuous Drying)

 Bagian-bagian dari unit spray dryer:

 feed pump
 tomizer
 Pemanas uap (air heater)
 Pendispersi udara (air disperse)
 drying chamber
 recovery powder system
 pembersih udara keluaran
Cara kerja spray dryer adalah sebagai berikut:
Pertama-tama seluruh air dari bahan yang ingin dikeringkan,
diubah ke dalam bentuk butiran-butiran air dengan cara diuapkan
menggunakan atomizer. Air dari bahan yang telah berbentuk tetesan-
tetesan tersebut kemudian di kontakan dengan udara panas. Peristiwa
pengontakkan ini menyebabkan air dalam bentuk tetesan-tetesan tersebut
mengering dan berubah menjadi serbuk. Selanjutnya proses pemisahan
antara uap panas dengan serbuk dilakukan dengan cyclone atau
penyaring. Setelah di pisahkan, serbuk kemudian kembali diturunkan
suhunya sesuai dengan kebutuhan produksi.

d. Rotary Dryer

Pengering rotary dryer biasa digunakan untuk mengeringkan bahan


yang berbentuk bubuk, granula, gumpalan partikel padat dalam ukuran
besar. Pemasukkan dan pengeluaran bahan terjadi secara otomatis dan
berkesinambungan akibat gerakan vibrator, putaran lubang umpan,
gerakan berputar dan gaya gravitasi. Sumber panas yang digunakan dapat
berasal dari uap listrik, batubara, minyak tanah dan gas. Debu yang
dihasilkan dikumpulkan oleh scrubber dan penangkap air elektrostatis
(Anonim, 2009).
Secara umum, alat rotary dryer terdiri dari sebuah silinder yang
berputar di atas sebuah bearing dengan kemiringan yang kecil menurut
sumbu horisontal, rotor, gudang piring, perangkat transmisi, perangkat
pendukung, cincin meterai, dan suku cadang lainnya.. Panjang silinder
biasanya bervariasi dari 4 sampai lebih dari 10 kali diameternya
(bervariasi dari 0,3 sampai 3 m). Feed padatan dimasukkan dari salah
satu ujung silinder dan karena rotasi, pengaruh ketinggian dan slope
kemiringan, produk keluar dari salah satu ujungnya (Jumari, A dan
Purwanto A., 2005). Pengering putar ini dipanaskan dengan kontak
langsung gas dengan zat padat atau dengan gas panas yang mengalir
melalui mantel luar, atau dengan uap yang kondensasi di dalam
seperangkat tabung longitudinal yang dipasangkan pada permukaan
dalam selongsong.
e. Spray dryer

            Pengeringan semprot atau spray drying merupakan jenis


pengeringan tertua dan sering dipakai dalam industry farmasi. Cara ini
digunakan untuk mengubah pasta, bubur atau cairan dengan viskositas
rendah menjadi padatan kering. Pengeringan dengan cara ini mampu
meminimalisir interupsi karena selama bahan cair yang akan dikeringkan
tersedia, maka proses pengeringan akan tetap berjalan secara kontinyu
dan produk berupa padatan kering akan terus terbentuk. Dalam beberapa
kasus, pengeringan menggunakan cara ini dapat beroperasi selama bulan
tanpa perlu dihentikan. Proses pengeringan semprot berlangsung dalam
waktu yang sangat singkat, hanya beberapa milidetik hingga beberapa
detik tergantung jenis peralatan dan kondisi pengeringan. Hal ini
memberi keuntungan bagi bahan yang sensitif terhadap panas. Selain itu
mengurangi resiko terjadinya korosi dan abrasi karena minimnya waktu
kontak antara peralatan dengan bahan yang dikeringkan. Pengeringan
dengan cara ini sangat cost-efective terutama untuk produk dalam jumlah
besar selain bisa dioperasikan secara automatis dengan bantuan
komputer. Keterbatasan pengeringan dengan cara ini ialah tak dapat
digunakan untuk menghasilkan produk granul kering berukuran rata-rata
diatas 200 µm.

f. Fluidized bed dryer


Fluidized bed dryer adalah sistem pengeringan yang diperutukan
bagi bahan berbobot relatif ringan, misalnya serbuk dan ganular.
Prinsipnya bahan yang akan dikeringkan dialiri dengan udara panas yang
terkontrol dengan volume dan tekanan tertentu, selanjutnya bagi bahan
yang telah kering karena bobotnya sudah lebih ringan akan keluar dari
ruang pengeringan menuju siklon untuk ditangkap dan dipisahkan dari
udara, namun bagi bahan/material yang halus akan ditangkap oleh
pulsejet bag filter. Cocok digunakan untuk serbuk, butiran, aglomerat,
dan pelet dengan ukuran partikel rata-rata normal antara 50 dan 5.000
mikron. Kelebihan metode ini ialah perpindahan panas dan kontrol
terhadap ukuran partikelnya lebih baik serta pencampuran yang lebih
efisien.
g. Vacuum Dryers

Vakum ialah proses menghilangkan air dari suatu bahan, bersama


dengan penggunaan panas maka vakum dapat menjadi suatu metode
pengeringan yang efektif. Pengeringan dapat dicapai dalam suhu yang
lebih rendah sehingga lebih hemat energi. Metode ini cocok untuk
mengeringkan bahan yang sensitif terhadap panas atau bersifat volatil
karena waktu pengeringannya yang singkat. Kelebihan yang lain dari
pengeringan menggunakan vakum ialah dapat digunakan untuk
mengeringkan bahan yang tak bisa dikeringkan jika terdapat kehadiran
air. Sistem ini terdiri dari ruang vakum (bisa stationer atau berputar),
pompa dengan katup dan gauge serta sumber panas. Proses pengeringan
vakum sering melibatkan beberapa langkah penerapan panas dan vakum.
Mengurangi tekanan pada permukaan cairan akan membuat cairan
tersebut menguap tanpa perlu diikuti kenaikan suhu. Ada dua tipe
pengering vakum, yaitu Double cone Rotary Vacuum Dryer dan
Cylindrical shell rotary vacuum dryer. Pada Double cone Rotary Vacuum
Dryer ruang pengering dipasang pada poros yang berputar. Proses
pengeringan melibatkan pemusingan dari ruang chamber yang
memungkinkan gerakan jatuh turun. Pada Cylindrical shell rotary
vacuum dryer, di dalam ruang pengering dipasangi dengan alat pemusing
untuk mencampur dan mengaduk. Tipe ini digunakan biasanya untuk
produksi batch dalam jumlah besar.

h. Flash dryers

            Flash Dryer adalah sebuah instalasi alat pengering yang


digunakan untuk mengeringkan adonan basah dengan mendisintregasikan
adonan tersebut kedalam bentuk serbuk  dan mengeringkanya dengan
mengalirkan udara panas secara berkelanjutan. Proses pengeringan yang
terjadi di Flash dryer berlangsung dengan sangat cepat. kaan secara
instan. Seperti asal katanya “flash” yang berarti kilat. Maka alat ini
mengeringkan bahan yang dikeringkan dengan sangat cepat, dalam
hitungan milisekon. Flash Dryer cocok digunakan untuk mengeringkan
bahan yang sensitif terhadap panas.Flash Dryer tidak cocok digunakan
untuk material yang dapat menyebabkan erosi pada alat dan berminyak.
i. Conduction Dryers

Conduction Dryers dapat mengeringkan solutions, bubur, pasta,


dan butiran yang mengandung pigmen, lempung, bahan kimia, batu bara
halus, dan garam-garam, serta dapat juga digunakan untuk waktu retensi
yang relatif singkat. Dryer atau pengering mengendalikan kecepatan
pengeringan dan  mengontrol waktu retensi.
Tidak seperti pada sistem lain pengeringan dengan  Conduction
Dryers menggunakan suhu yang rendah. Kapasitas pengering dan kinerja
tergantung pada area perpindahan panas yang tersedia dan kondisi
operasi untuk produk tertentu. Waktu pengeringan dapat dengan mudah
disesuaikan dalam pengering tersebut. Perpindahan panas secara
konduksi menjamin penguapan dan pengeringan.

j. Drum dryer

            Terdiri dari gulungan logam panas yang berputar. Pada bagian
luar terjadi penguapan lapisan tipis zat cair atau lumpur untuk
dikeringkan. Padatan keringdikeluarkan dari gulungan yang putarannya
lebih diperlambat. Drum dryer sangatcocok untuk penanganan lumpur
atau padatan yang berbentuk pasta atau suspensiserta untuk bermacam-
macam larutan. Bagian drum berfungsi sebagai suatuevaporator.
Beberapa variasi dari jenis drum tunggal adalah dua drum yang berputar
dengan umpan masuk dari atas atau bagian bawah kedua drum tersebut.
Prinsip kerja drum dryer
Terdiri dari gulungan logam panas yang berputar. Pada bagian luar
terjadi penguapan lapisan tipis zat cair atau lumpur untuk dikeringkan.
Padatankering dikeluarkan dari gulungan yang putarannya lebih
diperlambat.
Cara kerja drum dryer
Alat jenis ini ada yang menggunakan satu buah silinder dan ada
pulayang menggunakan dua buah silinder sebelah atas. Bahan basah
diisikan dengancara menyemprotkannya secara kontinyu ke permukaan
luar silinder sebelah atas.Disamping itu ada juga yang berjalan
mengalirkan bahan basah ke bagian bawahsilinder, kemudian waktu
silinder berputar, bahan basah tersebut akan ikutterbawa pada permukaan
luar silinder yang bersuhu tinggi sehingga bahanmengering.

Bahan basah yang akan dikeringkan di masukkan ke dalam alat


melalui pipa dan dialirkan pada drum yang berputar. Dinding drum yang
panas akan menguapkan air bahan sehingga bahan menjadi kering
menurut yangdikehendaki. Uap panas keluar dari alat melalui saluran
sebelah atas. Sedangkan bahan yang telah kering dilepaskan dari drum
dengan menggunakan pisau kikisyang diatur jaraknya terhadap drum.
Kemudian bahan kering ini akan mengalir ke bawah dan ditampung
dengan menggunakan wadah yang telah diselesaikan.(Bahri, 2005)

k. Freeze Drying

Prinsip kerja freeze drying meliputi pembekuan larutan,


menggranulasikan larutan yang beku tersebut, mengkondisikannya pada
vacum ultra-high dengan pemanasan yang sedang sehingga
mengakibatkan air pada bahan pangan tersebut akan menyublim dan akan
menghasilkan produk padat (solid product).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara


simultan, yangmemerlukan energi untuk menguapkan kandungan air yang
dipindahkan dari permukaan bahan. Proses pengeringan dilakukan melalui dua
periode yaitu periode kecepatan konstandan periode kecepatan penurunan.
Periode kecepatan konstan seringkali disebut sebagai periode awal, dimana
kecepatannya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan perpindahan massa
dan panas.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk memperoleh
kecepatan pengeringan maksimum, yaitu : 
(a) Luas permukaan 
(b) Suhu 
(c) Kecepatan udara 
(d)Kelembapan udara
(e) Waktu

Macam-macam dryer yaitu tray dryer, solar dryer, spray dryer, rotary dryer,
fluidized bed dryer, vacuum dryer, flash dryer, conduction dryer, drum dryer,
dan freeze dryer.

1.1
2.1

3.2 Saran

Demikian makalah mengenai dryer dibuat, menjadi harap dapat memberi


wawasan, ilmu dan mampu diimplementasikan dalam kehidupan
untukkebermanfaatan. Kiranya penulis membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca mengenaimakalah ini guna keberlangsungan/pembuatan makalah
mendatang yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://akademik.che.itb.ac.id/labtek/2009/02/modul-202-pengeringan.pdf . http://
eprints.polsri.ac.id/1916/3/BAB_II_Dyan_Mentary.pdf  http://eprints.ums.ac.id/
64529/13/BAB%20II-7.pdf http://shintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/05/
SRD_pengeringancont.pdf 

Anda mungkin juga menyukai