”ALAT PENGERINGAN”
Disusun Oleh :
Shalsabila Firdauzia Ismail (09220190034)
Andi Sauqi Ulviah (09220190035)
Maulidya Dwi Putri (09220190135)
Alifyah Fitrah Suci Rachmadhani (09220190147)
Bismillahirrahmanirahim.
Semoga Allah SWT. memberikan hikmah atas amal dan ibadah serta bantuan
yang diberikan dengan ikhlas serta limpahan rahmat dan karunianya yang telah
tercurahkan kepada kita, amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada proses pengeringan terjadi transfer panas dan transfer masa secara
simultan. Pada proses transfer masa terjadi perpindahan massa air dari dalam
menuju ke permukaan bahn kemudian terjadi transfer massa antar fase dimana air
akan mendifusi ke udara kering. Sedangkan pada proses transfer panas terjadi
secara konduksi didalam bahan dan transfer panas antar fase secara konveksi dan
radiasi pada permukaan bahan yang dikeringkan.
Pada proses pengeringan dikenal adanya suhu bola basah (wet bulb
temperature) dan suhu bola kering (dry bulb temperature). Suhu bola basah
adalah suhu kesetimbangan dinamis dimana laju transfer panas ke permukaan oleh
peristiwa radiasi dan konveksi setimbang dengan dengan laju transfer panas
menjauhi permukaan. Suhu bola kering dari campuran udara uap adalah suhu dari
campuran udara uap yang ditentukan dengan meletakkan termometer dalam
campuran udara uap hingga mencapai keadaan setimbang atau lebih dikenal
sebagai suhu lingkungan.
Kecepatan pengeringan suatu bahan dipengaruhi oleh sifat bahan dan
kondisi operasi pengeringan. Sifat bahan meliputi luas permukaan bahan,
kandungan cairan bahan, bentuk bahan, porositas bahan difusivitas air dalam
bahan, viskositas dan rapat massa fluida. Kondisi operasi yang menjadi variable
pengeringan terdiri dari kecepatan aliran gas pengering, suhu dan tekanan operasi,
kelembaban udara, arah aliran udara pengering dan waktu pengeringan.
Pada suatu bahan yang dikenai proses pengeringan akan diperoleh data-
data kandungan air (X) dan waktu peneringan (t) Hubungan antara kadar air
dengan waktu pengeringan dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2. Hubungan Antara kadar cairan (x) dan waktu (t) (Perry,1981)
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa kurva terdiri dari tiga bagian,
atau apabila diamati menurut waktu terbagi atas tiga periode, yaitu penyesuaian
awal (AB), periode kecepatan pengeringan konstan (BC) dan periode akhir
pengeringan (CD).
Hubungan antara kandungan air (x) dan waktu (t) dapat dikembangkan
menjadi perhitungan kecepatan pengeringan (N). Perhitungan dilakukan dengan
menghitung garis singgung atau gradien pada periode waktu tertentu. Hubungan
antara kecepatan pengeringan dengan kadar air dapat digambarkan seperti pada
gambar 3.
Solar drying merupakan metode pengeringan yang saat ini sering
digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan makanan hasil panen.
Metode ini bersifat ekonomis pada skala pengeringan besar karena biaya
operasinya lebih murah dibandingkan dengan pengeringan dengan mesin.
Prinsip dari solar drying ini adalah pengeringan dengan menggunakan
bantuan sinar matahari. Perbedaan dari pengeringan dengan sinar
matahari biasa adalah solar drying dibantu dengan alat sederhana
sedemikian rupa sehingga pengeringan yang dihasilkan lebih efektif.
Metode solar drying sering digunakan untuk mengeringkan padi. Namun
karena pada prinsipnya pengeringan adalah untuk mengurangi jumlah air
(kelembaban) bahan, maka metode ini juga bisa diaplikasikan untuk
bahan makanan lain.
Cara kerja solar dryer adalah sebagai berikut:
Bahan yang ingin dikeringkan dimasukkan ke dalam bilik yang berada
pada ketinggian tertentu dari permukaan tanah. Udara sekitar masuk
melalui saluran yang dibuat lebih rendah daripada bilik pemanasan dan
secara otomatis terpanaskan oleh sinar matahari secara konveksi pada
saat udara tersebut mengalir menuju bilik pemanasan. Udara yang telah
terpanaskan oleh sinar matahari kemudian masuk kedalam bilik pemanas
dan memanaskan bahan makanan. Pengeringan bahan makanan jadi lebih
efektif karena pemanasan yang terjadi berasal dari dua arah, yaitu dari
sinar matahari secara langsung (radiasi) dan aliran udara panas dari
bawah (konveksi).
feed pump
tomizer
Pemanas uap (air heater)
Pendispersi udara (air disperse)
drying chamber
recovery powder system
pembersih udara keluaran
Cara kerja spray dryer adalah sebagai berikut:
Pertama-tama seluruh air dari bahan yang ingin dikeringkan,
diubah ke dalam bentuk butiran-butiran air dengan cara diuapkan
menggunakan atomizer. Air dari bahan yang telah berbentuk tetesan-
tetesan tersebut kemudian di kontakan dengan udara panas. Peristiwa
pengontakkan ini menyebabkan air dalam bentuk tetesan-tetesan tersebut
mengering dan berubah menjadi serbuk. Selanjutnya proses pemisahan
antara uap panas dengan serbuk dilakukan dengan cyclone atau
penyaring. Setelah di pisahkan, serbuk kemudian kembali diturunkan
suhunya sesuai dengan kebutuhan produksi.
d. Rotary Dryer
h. Flash dryers
j. Drum dryer
Terdiri dari gulungan logam panas yang berputar. Pada bagian
luar terjadi penguapan lapisan tipis zat cair atau lumpur untuk
dikeringkan. Padatan keringdikeluarkan dari gulungan yang putarannya
lebih diperlambat. Drum dryer sangatcocok untuk penanganan lumpur
atau padatan yang berbentuk pasta atau suspensiserta untuk bermacam-
macam larutan. Bagian drum berfungsi sebagai suatuevaporator.
Beberapa variasi dari jenis drum tunggal adalah dua drum yang berputar
dengan umpan masuk dari atas atau bagian bawah kedua drum tersebut.
Prinsip kerja drum dryer
Terdiri dari gulungan logam panas yang berputar. Pada bagian luar
terjadi penguapan lapisan tipis zat cair atau lumpur untuk dikeringkan.
Padatankering dikeluarkan dari gulungan yang putarannya lebih
diperlambat.
Cara kerja drum dryer
Alat jenis ini ada yang menggunakan satu buah silinder dan ada
pulayang menggunakan dua buah silinder sebelah atas. Bahan basah
diisikan dengancara menyemprotkannya secara kontinyu ke permukaan
luar silinder sebelah atas.Disamping itu ada juga yang berjalan
mengalirkan bahan basah ke bagian bawahsilinder, kemudian waktu
silinder berputar, bahan basah tersebut akan ikutterbawa pada permukaan
luar silinder yang bersuhu tinggi sehingga bahanmengering.
k. Freeze Drying
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Macam-macam dryer yaitu tray dryer, solar dryer, spray dryer, rotary dryer,
fluidized bed dryer, vacuum dryer, flash dryer, conduction dryer, drum dryer,
dan freeze dryer.
1.1
2.1
3.2 Saran
http://akademik.che.itb.ac.id/labtek/2009/02/modul-202-pengeringan.pdf . http://
eprints.polsri.ac.id/1916/3/BAB_II_Dyan_Mentary.pdf http://eprints.ums.ac.id/
64529/13/BAB%20II-7.pdf http://shintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/05/
SRD_pengeringancont.pdf