a. Paracetamol
1. Struktur Senyawa : -
2. Monografi : -
3. Identifikasi : -
4. Uji batas logam berat : metode III tidak lebih dari 10 bpj
- Pembuatan Larutan baku : memipet 2 ml larutan atau timbal ke dalam tabung
pembanding warna 50 ml dan diencerkan dengan air hinnggal 25 ml. atau atur pH
antara suhu 3 dan 4°C dengan asam astet 1 N atau amminum hidokria 6 N
menggunakan indicator eksternal, encerkan hingga 40 /ml air.
- Pembuatan larutan uji : Masukan sampel kedalam krus, tambahkan asam sulfat
secukupnya. Pijaran pada suhu rendah hingga mongering. Tambahkan 2 ml asam
nitrat dan 5 tetes asam sulfat. Panaskan sampai hingga tidak ada asap putih.
Pijarkan dalam suhu 500 – 600 derajat sampai arang habis,Dinginkan HCl 6 N.
Tutup digesti diatas tangas uap 15 menit. Buka dan uapkan hingga kering.
Basahkan dengan 1 tetes HCl tambah 10 ml air panas , digesti 2 menit air.
Tambahkan amonium hidroksida 6 N hingga larutan basa. Masukan sampel
kedalam krus, tambahkan asam sulfat secukupnya. Pijaran pada suhu rendah
hingga mongering. Tambahkan 2 ml asam nitrat dan 5 tetes asam sulfat.
Panaskan sampai hingga tidak ada asap putih
- Prosedur Uji : Masukkan larutan baku dan larutan uji kedalam masing – masing
tabung. Tambahkan 2 ml dapar asetat 3,5 dan 1,25 ml H2S. Ad 50 ml air.
Campur dan diamkan 2 menit. Amati perubahan pada dasar larutan uji warnanya
tidak lebih gelap dari larutan baku
5. Penentuan Kadar :
- Menimbang 250 mg paracetamol, masukan ke dalam labu
- Menambahkan 10 mL HCl (70g/L) dan masukan di bawah kondensor refluks
selama 1 jam
- Cuci kondensore dengan 30 mL air dan menambahkan 1 gram KBr ke dalamnya
- Titrasi dengan menggunakan natrium nitrit 0,1 M
b. Benzokain
1. Struktur Senyawa : -
2. Monografi : -
3. Identifikasi : -
4. Uji batas logam berat : metode III tidak lebih dari 10 bpj
- Pembuatan Larutan baku : memipet 2 ml larutan atau timbal ke dalam tabung
pembanding warna 50 ml dan diencerkan dengan iar hinnggal 25 ml. atau atur pH
antara suhu 3 dan 4°C dengan asam astet 1 N atau amminum hidokria 6 N
menggunakan indicator eksternal, encerkan hingga 40 /ml air.
- Pembuatan larutan uji : Masukan sampel kedalam krus, tambahkan asam sulfat
secukupnya. Pijaran pada suhu rendah hingga mongering. Tambahkan 2 ml asam
nitrat dan 5 tetes asam sulfat. Panaskan sampai hingga tidak ada asap putih.
Pijarkan dalam suhu 500 – 600 derajat sampai arang habis,Dinginkan HCl 6 N.
Tutup digesti diatas tangas uap 15 menit. Buka dan uapkan hingga kering.
Basahkan dengan 1 tetes HCl tambah 10 ml air panas , digesti 2 menit air.
Tambahkan amonium hidroksida 6 zn hingga larutan basa. Masukan sampel
kedalam krus, tambahkan asam sulfat secukupnya. Pijaran pada suhu rendah
hingga mongering. Tambahkan 2 ml asam nitrat dan 5 tetes asam sulfat.
Panaskan sampai hingga tidak ada asap putih
- Prosedur Uji : Masukkan larutan baku dan larutan uji kedalam masing – masing
tabung. Tambahkan 2 ml dapar asetat 3,5 dan 1,25 ml H2S. Ad 50 ml air.
Campur dan diamkan 2 menit. Amati perubahan pada dasar larutan uji warnanya
tidak lebih gelap dari larutan baku
5. Penentuan Kadar :
- Menimbang 300 mg benzokain lalu menambahkan asam klorida p 15 ml dan 100
ml air
- Mengaduk hingga larut dan didinginkan kuranglebih hingga 10 derajat celcius
- Menitrasi perlahan dengan natrium nitrit 0,1 N LV hingga terjadi warna biru
dengan segera bila larutan yang dititrasi digoreskan pada kertas kanji iodida P
- Titrasi dinyatakan selesai bila campuran yang telah didiamkan selama 5 menit
masih memberikan warna biru jika digoreskan pada kertas kanji iodida P
- Lakukan penetapan blangko
c. Sulfamerazin
1. Struktur Senyawa : -
2. Monografi : -
3. Identifikasi : -
4. Uji batas logam berat : metode III tidak lebih dari 20 bpj
- Pembuatan Larutan baku : memipet 2 ml larutan atau timbal ke dalam tabung
pembanding warna 50 ml dan diencerkan dengan iar hinnggal 25 ml. atau atur pH
antara suhu 3 dan 4°C dengan asam astet 1 N atau amminum hidokria 6 N
menggunakan indicator eksternal, encerkan hingga 40 /ml air.
- Pembuatan larutan uji : Masukan sampel kedalam krus, tambahkan asam sulfat
secukupnya. Pijaran pada suhu rendah hingga mongering. Tambahkan 2 ml asam
nitrat dan 5 tetes asam sulfat. Panaskan sampai hingga tidak ada asap putih.
Pijarkan dalam suhu 500 – 600 derajat sampai arang habis,Dinginkan HCl 6 N.
Tutup digesti diatas tangas uap 15 menit. Buka dan uapkan hingga kering.
Basahkan dengan 1 tetes HCl tambah 10 ml air panas , digesti 2 menit air.
Tambahkan amonium hidroksida 6 zn hingga larutan basa. Masukan sampel
kedalam krus, tambahkan asam sulfat secukupnya. Pijaran pada suhu rendah
hingga mongering. Tambahkan 2 ml asam nitrat dan 5 tetes asam sulfat.
Panaskan sampai hingga tidak ada asap putih
- Prosedur Uji : Masukkan larutan baku dan larutan uji kedalam masing – masing
tabung. Tambahkan 2 ml dapar asetat 3,5 dan 1,25 ml H2S. Ad 50 ml air.
Campur dan diamkan 2 menit. Amati perubahan pada dasar larutan uji warnanya
tidak lebih gelap dari larutan baku
5. Penentuan Kadar
- Timbang sulfamerazin dan masukan ke dalam gelas piala
- Menambahkan asam klorida dan air, aduk hingga larut
- Dinginkan sampai suhu 15°C
- Titrasi dengan natrium nitrir 0,1 M
- Tetapkan TAT
i. Pembuatan HCl 6 N
- Melarutkan 50 mL HCl dalam 50 mL aquadest