Disusun Oleh :
Kelas :
A.12.3
TINJAUAN TEORI
1.1 Pengertian
Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja. Definisi PAK menurut ILO tahun 1996 : ” Penyakit akibat kerja
(Occupational disease) yaitu penyakit yang diderita sebagai akibat pemajanan terhadap
faktor-faktor resiko yang timbul dari kegiatan bekerja.
Menurut Undang-undang No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan
Keppres R.I No. 22 tahun 1993 Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah
penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.
1.2 Faktor Penyebab
Faktor penyebab penyakit akibat kerja tergantung pada bahan yang digunakan dalam proses
kerja, lingkungan kerja, ataupun cara kerja. Namun pada umumnya digolongkan menjadi 5
faktor yaitu :
a. Faktor Fisik
suara (bising), radiasi, suhu (panas/dingin), tekanan yang sangat tinggi, vibrasi,
penerangan lampu yang kurang baik.
b. Faktor Kimia
Bahan kimiawi yang digunakan dalam proses kerja, maupun yang terdapat dalam
lingkungan kerja, dapat berbentuk debu, uap, gas, larutan, awan atau kabut.
c. Faktor Biologi
bakteri, virus atau jamur.
d. Faktor Fisiologi (Ergonomi)
Akibat posisi kerja/cara kerja yang salah seperti bekerja dengan membungkuk akan
menyebabkan sakit otot, sakit pinggang dan cedera punggung, juga dapat mengakibatkan
perubahan bentuk tubuh. Pada kontruksi mesin yang kurang baik
e. Faktor Psikososial
Berbagai keadaan misalnya suasana kerja yang monoton, hubungan kerja yang kurang
baik, upah yang kurang, tempat kerja yang terpencil dapat berpengaruh terhadap pekerja
yaitu menimbulkan stress yang manifestasinya antara lain berupa perubahan tingkah
laku, tidak bisa membuat keputusan, tekanan darah meningkat, yang selanjutanya dapat
mengakibatkan timbulnya penyakit lain atau terjadinya kecelakaan kerja.
1.3 Dampak Penyakit Akibat Kerja
Bagi tenaga kerja :
a. Sementara tidak mampu bekerja (STMB)
b. Cacat sebagian atau cacat total untuk selama-lamanya fisik atau mental
c. Meninggal dunia
d. Kehilangan kemampuan kerja
Bagi Pengusaha :
2.1 Kasus
Aktivitas di lokasi coal yard PLTU X Jepara dilakukan oleh 5 jenis pekerja yakni operator
loader, operator SR, operator belt conveyor, helper dan crusher. Kelima aktivitas ini
berlangsung di coal yard dengan paparan dosis pencemaran debu batubara yang berbeda.
Data sekunder yang diperoleh dari hasil Monthly Medical Report Plant Site yang
dilakukan oleh bagian Health PT. KPJB pada tahun 2012 diketahui bahwa kasus infeksi
saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan peringkat teratas dari jumlah kasus penyakit
pekerja, dimana dari periode Februari sampai Juni 2012 jumlah kasusnya semakin
meningkat. Data akhir yang didapat adalah periode Juni 2012 dengan jumlah 41 kasus di
PLTU X Jepara, dengan total kasus ISPA yang terjadi selama Februari sampai Juni 2012
sebanyak 151 kasus. Beberapa keluhan yang sering diutarakan para pekerja adalah
seringnya pekerja mengalami batuk berdahak dengan warna kehitaman. Dari informasi
dan data yang didapat dari bagian SHE PLTU X Jepara diketahui bahwa belum pernah
dilakukan pengukuran kadar debu di lokasi kerja khususnya di lokasi coal yard.
2.2 Pembahasan
Menurut pendapat saya pada aktivitas dilokasi Coal Yard PLTU X Jepara yang dimana
mengalami paparan dosis pencemaran debu batu bara sudah terjadi penyakit akibat kerja
dimana penyakit tersebut disebabkan oleh faktor kimiawi, dengan periode yang cukup
signifikan dari bulan februari hingga juni. Sehingga dampaknya banyak pekerja yang
sementara tidak mampu bekerja karena sakit dan bagi pengusaha akan memerlukan biaya
pengobatan yang tinggi bagi pekerjanya. Sebagai perawat kita harus bisa membantu
tenaga kerja dalam memahami permasalahan kesehatannya dan membantu untuk
mengatasinya selain itu juga kita dapat melakukan promosi kesehatan dan meningkatkan
daya tahan tubuh pekerja tersebut.
Seharusnya dalam peraturan perusahaan subcontractor terdapat pengendalian administrasi
dengan menyediakan alat pelindung diri seperti masker kepada pekerja subcontractor
yang bekerja di lokasi coal yard PLTU X Jepara dan lebih memperhatikan upaya
mengurangi kadar debu agar pekerja di lokasi coal yard PLTU X Jepara tidak mengalami
gangguan pernafasan, melalui upaya pengendalian teknis pemeliharaan mekanis,
pengaturan operasi kerja, perlengkapan dan peralatan kerja untuk mencegah penyebaran
debu, dan kedisiplinan penggunaan alat pelindung diri seperti masker yang layak.
3.1 Kesimpulan
Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja. Pada umumnya faktor penyebabnya dapat digolongkan menjadi 5 yaitu
faktor fisik, kimiawi, biologis, fisiologis dan psikososial. Pencegahan yang dapat dilakukan
diantaranya pencegahan Primer prinsip dari pencegahan ini adalah mencoba
meningkatkan daya tahan tubuh pekerja, dengan Health Promotion, Pencegahan Sekunder
prinsip dari pencegahan ini adalah mencoba mengurangi kontak pajanan dengan tubuh
atau mengurangi masuknya pajanan ke dalam tubuh, dengan Specific Protection,
Pencegahan tersier Prinsip dari pencegahan ini adalah melakukan deteksi dini tentang
adanya pajanan yang sudah masuk ke dalam tubuh pekerja. Pada kasus terjadi penyakit
akibat kerja yang disebabkan oleh faktor kimiawi. Sebagai seorang perawat kita harus
membantu mengatasi permasalahan kerja pekerja tersebut baik dengan meningkatkan daya
tahan tubuh pekerja maupun promosi kesehatan ataupun dengan membantu mengurangi
kontak pajanan dengan tubuh maupun pengendalian teknik dan administrasi.
Daftar Pustaka
Darmawan Armaidi . Penyakit Akibat Kerja (PAK)/ Penyakit yang Berhubungan dengan
Buchari. 2007. Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Terkait Kerja. Usu Reposiory.