PENDAHULUAN
2.1. Mineral
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia.
Mineral merupakan unsure isensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat
penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam bobot
tubuh.
Definisi Mineral tidak hanya ada satu, bayak para ahli yang mendefinisikan
apa itu mineral, dan berikut ini definisi-definisi tentang mineral:
a. A.W.R. Potter & H. Robinson tahun 1977.
Mineral adalah zat yg homogen mempunyai komposisi kimia tertentu dan
mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.
b. L.G. Berry & B. Mason tahun 1959.
Mineral adalah Benda padat homogen terdapat di alam, mempunyai
komposisi kimia tertentu & mempunyai susunan atom yg teratur.
c. D.G.A. Whitten & J.R.V. Brooks tahun 1972.
Mineral bahan padat dengan struktur homogen mempunyai kompisisi
kimia tertentu, di bentuk oleh proses alam yg anorganik.
Mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi khasnya
masing-masing seperti kalsium yang berperan dalam pembentukan struktur tulang
& gigi, natrium berfungsi dalam menjaga kesimbangan cairan tubuh atau juga
kalsium yang berfungsi untuk memperlancar kontraksi otot.
Secara umum, fungsi mineral adalah sebagai berikut:
Besi
Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat membuat tubuh sehat
Tubuh manusia mengandung lebih kurang 3,5 – 4,5 gram zat besi, di mana dua
per tiganya ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di dalam hati,
sumsum tulang, otot. Peranannya dalam produksi sel darah merah sudah sangat
terkenal, terutama untuk kaum wanita. Sel darah merah mengandung protein yang
bernama hemoglobin, dan setiap hemoglobin memiliki 4 atom zat besi. Zat besi
dalam hemoglobin inilah yang mengikat oksigen dalam darah pada paru-paru
untuk bisa disebarkan ke seluruh tubuh. Setelah melepas oksigen, hemoglobin
kemudian mengikat karbondioksida (C02) untuk dilepaskan oleh paru-paru. Jadi
bisa dibayangkan pentingnya zat besi untuk individu yang ingin suplai oksigen
dan energi yang tinggi. Sumber-sumber alami zat besi adalah: daging sapi, daging
ayam, telur, beberapa jenis buah, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua.
Fungsi
Besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor bagi enzim –
enzim yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi. Metabolisme energy ,didalam
tiap sel besi bekerja sama dengan rantai protein pengangkut electron, yang
berperan dalam langkah – langkah akhir metabolism energy. Sebanyak lebih dari
80 % besi yang ada dalam tubuh berada dalam hemoglobin.
Kelebihan
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan ,tetapi dapat disebabkan
oleh suplemen besi ,gejalanya adalah rasa nek, muntah diare,denyut jantung
meningkat, sakit kepala, mengigau , pingsan.
Kekurangan
Menurunnya kemampuan kerja, kekurangan energy pada umumnya
menyebabkan pucat, rasa lemah, letih pusing, kurang nafsu makan, menurunnya
kebugaran, kekebalan dan gangguan penyembuhan luka, serta kemampuan
mengatur suhu tubuh menurun, serta kesulitan bernafas (nafas terengah-engah),
jantung yang berdetak lebih cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian,
tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung bibir yang pecah-pecah, iritasi
mata, dan bahkan kerontokan rambut.
Zinc/Seng
Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan
dikelompokkan dalam golongan trace mineral. Fungsi seng terbilang sangat vital
bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Seng dapat mudah ditemukan
pada berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan protein seperti daging,
kacang-kacangan dan polong polongan. Asupan seng yang dibutuhkan tubuh
manusia sebenarnya sangat sedikit, namun ternyata penyerapan seng oleh tubuh
pun sangatlah kecil. Dari sekitar 4-14 mg/hari jumlah seng yang dianjurkan untuk
dikonsumsi, hanya sekitar 10-40% saja yang dapat diserap. Sumber paling baik
adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang, biji-bijian(lengkap),
serealia, leguminosa dan telur.
Zinc memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh, yaitu :
Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pads kegiatan lebih dari
200 enzim. Berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang
berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam
nukleat. Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa. Sebagai bagian
integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang diperlukan dalam
sintesis DNA dan RNA. Berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme
jaringan ikat dan penyembuhan luka. Berperan dalam pengembangan fungsi
reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma. Berperan dalam kekebalan yaitu,
dalam sel T dan pembentukan antibody oleh sel B.
Yodium
Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai mikro mineral yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh
kelenjar tiroid (kelenjar yang agak besar dan berada di leher depan bagian bawah).
Namun, sumber yodium terbesar adalah seafood, seperti: kerang, udang, rumput
laut dan aneka ikan serta hasil olahannya. Untuk memenuhi kecukupan yodium
sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang berasal
dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan.
Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai
umur 10 tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan
menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/
hari.
Selenium
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-agen
antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan dengan vitamin E, efektivitas
keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-sama bekerja
sebagai antikanker yang kuat, sistem anti penuaan yang disebut glutation
peroksidase (GSH).
3.1 Kesimpulan
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh
manusia. Mineral merupakan unsur isensial bagi fungsi normal sebagian enzim
dan sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh, Berdasarkan
Keterbutuhannya bagi tubuh Mineral terbagi menjadi dua, yaitu mineral makro
dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro adalah mineral yang
dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg sehari, asam fitat,asam
oksalat,tannin,kalsium,fosfitin dan serat merupakan beberapa faktor yang
menghambat penyerapan mineral zat besi sedangkan asam organik, asam askorbat
(vitamin C) merupakan faktor pendorong penyerapan mineral zat besi dalam
tubuh.