Disentri
Disentri
A. Definisi
Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (=gangguan) dan enteron (=usus), yang
berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah
C. Etiologi
b)Salmonella
c)Campylobacter jejuni
2. Disentri amoeba
Bentuk histolitika (trofozoit) --> invasi ke sel epitel mukosa usus --> nekrosis
jaringan mukosa ususproduksi enzim histolisin --> invasi ke jaringan submukosa
--> ulkus amoeba --> ulkus melebar dan saling berhubungan membentuk sinus-sinus
submukosa --> malabsorpsi --kerusakan permukaan absorpsi > ↑ massa intraluminal
--> tekanan osmotik intraluminal --> diare osmotik.
E. Manifestasi Klinis
a) Disentri basiler
Diare mendadak yang disertai darah dan lendir dalam tinja. Pada disentri
shigellosis, pada permulaan sakit, bisa terdapat diare encer tanpa darah dalam 6-
24 jam pertama, dan setelah 12-72 jam sesudah permulaan sakit, didapatkan darah
dan lendir dalam tinja.
Panas tinggi (39,50 – 40,0 C), appear toxic.
Muntah-muntah.
Anoreksia.
Sakit kram di perut dan sakit di anus saat BAB.
Kadang-kadang disertai dengan gejala menyerupai ensefalitis dan sepsis (kejang,
sakit kepala, letargi, kaku kuduk, halusinasi).
b) Disentri amoeba
F. Pemeriksaan Diagnosis
a) Pemeriksaan tinja
b) Biakan tinja :
G. Komplikasi
Dehidrasi
Gangguan elektrolit, terutama hiponatremia
Kejang
Protein loosing enteropathy
Sepsis dan DIC
Sindoma Hemolitik Uremik
Malnutrisi/malabsorpsi
Hipoglikemia
Prolapsus rektum
Reactive arthritis
Sindroma Guillain-Barre
Ameboma
Toxic megacolon
Perforasi local
Peritonitis
H. Penatalaksanaan
1. .Perhatikan keadaan umum anak, bila anak appear toxic, status gizi kurang,
lakukan pemeriksaan darah (bila memungkinkan disertai dengan biakan darah)
untuk mendeteksi adanya bakteremia. Bila dicurigai adanya sepsis, berikan terapi
sesuai penatalaksanaan sepsis pada anak. Waspadai adanya syok sepsis.
Seperti pada kasus diare akut secara umum, hal pertama yang harus
diperhatikan dalam penatalaksanaan disentri setelah keadaan stabil adalah
penilaian dan koreksi terhadap status hidrasi dan keseimbangan elektrolit.
b. Diet
c. Antibiotika
5) Perbaikan seharusnya tampak dalam 2 hari, misalnya panas turun, sakit dan
darah dalam tinja berkurang, frekuensi BAB berkurang, dll. Bila dalam 2
hari tidak terjadi perbaikan, antibiotik harus dihentikan dan diganti dengan
alternatif lain.
d. Sanitasi
Beritahukan kepada orang tua anak untuk selalu mencuci tangan dengan bersih
sehabis membersihkan tinja anak untuk mencegah autoinfeksi.