Anda di halaman 1dari 2

Komunitas Guru TIK & KKPI

Alamat surat: Lab Komputer SMP-SMA Labschool Jakarta jl. Pemuda Komplek UNJ
Kampus A UNJ Rawamangun Jaktim 13220 Telp. 0214755542 hp. 08159155515/081285134145
Blog: https://kogtikpi.wordpress.com, email: kogtikpi@gmail.com
____________________________________________________________________________________________________________________

LATAR BELAKANG

Kurikulum 2013 telah diluncurkan di sekolah sasaran. Rencananya akan diterapkan di semua sekolah
tahun ajaran ini. Namun, kebijakan mendikbud Anies Baswedan untuk memberlakukan kurikulum 2013
di semua sekolah ditunda. Hanya sekolah sasaran saja yang menggunakan kurikulum 2013, dan sekolah
yang tidak ditunjuk kembali menjalankan kurikulum 2006 atau biasa disebut Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006. Mendikbud Anies Baswedan melihat kebijakan implementasi kurikulum 2013
terlihat tergesa-gesa “Kurikulum 2013 masing setengah matang”.

Ada satu hal yang berbeda dan menarik dari kurikulum sebelumnya. Dalam kurikulum 2013 tak ada lagi
mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SD, SMP dan SMA. Juga tak ada lagi mata
pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) di SMK. Mereka para penentu
kebijakan, mengintegrasikan TIK ke semua mata pelajaran. TIK hanya sebagai layanan dan bukan mata
pelajaran. TIK dianggap hanya sebuah tools dan bukan sains yang harus dipelajari siswa.

Kurkulum 2013 telah memberi dampak yang begitu luas bagi masyarakat pendidikan di Indonesia, tidak
terkecuali dampak terhadap Mata Pelajaran TIK di SMP dan SMA juga Mata Pelajaran KKPI di SMK.
Hilangnya Mata Pelajaran TIK dan KKPI adalah fenomena yang menarik sekaligus absurd di tengah-
tengah hingar bingar perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam menopang
kemajuan Pendidikan di Indonesia. Kita melihat masih banyak guru dan siswa yang belum melek TIK.

Tanpa ada evaluasi yang menyeluruh, pada tahun ajaran 2014-2015, mendikbud era SBY, Mohammad
Nuh bertekad bulat untuk menerapkan Kurikulum 2013 di semua sekolah di Tanah Air. Rencana ini
memang tergolong nekat. Di saat guru-guru di pelosok tanah air masih kebingungan dengan konsep
baru yang ditawarkan dalam Kurikulum 2013, mereka tetap dipaksa menjalankannya. Mendikbud
Mohammad Nuh saat itu tidak melihat relitas yang terjadi di lapangan. Guru dipaksa melaksanakan
kurikulum 2013 tanpa dilihat kesiapannya dalam pembelajaran di kelas. Berbagai organisasi profesi guru
sudah menyuarakannya, tetapi dianggap angin lalu oleh para penentu kebijakan pendidikan.

Selain itu, Kurikulum 2013 juga masih meninggalkan beberapa permasalahan. Selain persiapan yang
tidak matang dan pelatihan guru yang masih sangat minim, kurikulum ini juga meninggalkan
permasalahan mengenai nasib guru-guru yang mata pelajarannya dihapus dalam Kurikulum 2013. Salah
satunya adalah mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (MP TIK). MP TIK adalah buah
penerapan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang digodok pada 2006, dan diterapkan pada
2007 untuk menggantikan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). KBK hanya diterapkan kurang dari lima
tahun. Ide penambahan MP TIK dalam KTSP didasari pada semangat membekali para siswa untuk
menghadapi era perkembangan teknologi yang semakin canggih di abad XXI ini.

TIK semakin penting peranannya karena setiap bangsa akan menjadi bagian dalam perkembangan arus
globalisasi yang menyaratkan penguasaan teknologi tingkat tinggi ini di segala aspek kehidupan. Bangsa
yang tidak mengenal dan menguasai teknologi akan menjadi bangsa yang tertindas. Selamanya kita akan
menjadi bangsa konsumen di bidang TIK. Kita tak menjadi pemain dan produsen di bidang TIK.

Untuk merealisasikan proyek ini, Kemendikbud pada saat itu telah merekrut ribuan guru TIK yang
ditempatkan di seluruh Indonesia. Mereka banyak yang bukan berasal dari sarjana TIK. Namun sayang,
enam tahun kemudian, Mata Pelajaran TIK dihapus seiring bubarnya KTSP. Kini, nasib ribuan guru TIK
dan KKPI masih belum jelas. Mereka adalah asset nasional yang telah berjasa mengajarkan tentang
pentingnya mata pelajaran TIK dan KKPI. Namun sayang mata pelajaran ini justru dihilangkan dalam
struktur kurikulum 2013. Penghilangan ini tidak terlihat dari sisi akademik. Sebab sisi politik lebih terlihat
jelas dalam kebijakan ini. Hal ini terbukti dalam seminar nasional yang kami selenggarakan di
kemendikbud setahun lalu pada 26 April 2014 dan mengundang kepala pusat kurikulum dan perbukuan
sebagai nara sumber.

Oleh karena itu, kami dari komunitas Guru TIK dan KKPI bersungguh-sungguh dan fokus kepada
perjuangan kawan-kawan guru mengembalikan mata pelajaran TIK dan KKPI ke dalam struktur
kurikulum 2013. Kami juga bekerjasama dengan mahasiswa Pendidikan Teknologi Informasi dan
komputer (PTIK) UNJ Rawamangun untuk menyelenggarakan kembali seminar nasional di kantor
kemendikbud pada 25 April 2015 yang akan datang. Kami juga mengundang mendikbud Anies Baswedan
untuk membuka acara dan berdialog dengan beliau tentang pentingnya mata pelajaran TIK dan KKPI.

Sekarang saatnya kami siapkan Kompetensi Dasar (KD), dan Kompetensi Inti (KI) untuk mata pelajaran
TIK dan KKPI yang disampaikan langsung kepada mendikbud RI untuk dijadikan bahan masukan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan. Bersiaplah kembali menyambut mata pelajaran TIK/KKPI ke dalam struktur
kurikulum 2013. Allahu Akbar! Semoga Allah mengabulkan perjuangan kita semua.

Mari kita bersama bersatu mewujudkannya, karena regulasinya sebentar lagi akan datang. Tentu saja
dengan permendikbud yang manis untuk semua guru TIK/KKPI. Lalu lupakan linieritas, karena
kompetensi jauh lebih utama daripada selembar ijazah. Semoga ada regulasi penting yang dikeluarkan
oleh pemerintah tentang ini. Permendikbud nomor 68 tahun 2014 tentang peran guru TIK dan KKPI
ternyata tidak jalan di sekolah-sekolah kita. Mereka telah membunuh guru-guru yang tidak bersarjana
TIK padahal sudah jelas kompetensinya dan mereka lulus PLPG dan Uji Kompetensi Guru.

Kami tentu tidak tinggal diam. Semua keluhan dan masukan sudah disampaikan kepada pihak terkait.
Mari kita bantu mendikbud Anies Baswedan mewujudkannya. Persatuan guru TIK dan KKPI harus
didahulukan. Sudah saatnya kita tidak saling menghujat. Legal atau ilegal jangan lagi dipermasalahkan.
Semua guru punya kontribusi penting untuk mengembalikan mata pelajaran TIK dan KKPI.

Seminar nasional Komunitas Guru TIK/KKPI pada Sabtu, 25 April 2015 akan dihadiri langsung mendikbud
Anies Baswedan, perwakilan anggota komisi X DPR, perwakilan organisasi profesi guru, dosen perguruan
tinggi, pejabat kemendikbud, dan para pakar TIK sebagai nara sumbernya. Mari kita hadiri dan ramaikan
kemenangan bersama untuk ANAK BANGSA. Kami optimis matpel TIK/KKPI kembali berada dalam
struktur kurikulum 2013. Kami ingin anak-anak segera mendapatkan buku siswa dan gurunya
mendapatkan buku pegangan guru TIK. Mereka para guru sudah mengikuti diklat kurikulum 2013 dalam
mata pelajaran TIK/KKPI dan bukan mata pelajaran Prakarya.

Founder Komunitas Guru TIK/KKPI

Wijaya Kusumah, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai