Anda di halaman 1dari 3

Produksi ASI yang tidak mencukupi merupakan keluhan yang sering diutarakan oleh ibu

terutama minggu pertama nifas. Banyak obat-obatan tradisional yang ditawarkan kepada mereka
untuk mengurangi keluhan tersebut, salah satunya adalah ekstrak daun katuk, yang diduga dapat
menambah produksi ASI.

Menurut penelitian dari Sa’roni (2004), dalam judul Effectiveness of the Sauropus

Androgynus (L) Merr Leaf ExtractIn Increasing Mother’s Beast Milk Production, merupakan

penelitian rancangan penelitian randomized control trial (RCT), dilaksanakan di Rumah

Sakit Bersalin (RSB)di Kabupaten Sleman Yogyakarta, Pemberian ekstrak daun katuk pada

kelompok ibu melahirkan dan meyusui bayinya dengan dosis 3x300 mg/hari selama 15 hari

mulai hari ke2/hari 3 setelah melahirkan dapat meningkatkan produksi ASI 50,7% lebih

banyak dibandingkan dengan ibu melahirkan dan menyusui bayinya tidak diberi ekstrak daun

katuk pemberian ekstrak daun katuk tersebut dapat mengurangi jumlah subyek kurang ASI

sebesar 12,5%. Hasil penelitian ini akan menunjukkan ada pengaruh bermakna dari

pemberian ekstrak daun katuk terhadap produksi ASI.

Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut tentu saja akan nutrisi kurang terpenuhi pada bayi
disebabkan karena produksi ASI yang kurang. Padahal ASI sangat dibutuhkan oleh bayi untuk
menjaga daya tahan tubuh bayi terhadap penyakit. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai

Di dalam daun katuk terdapat cukup banyak kandungan kalori, protein, kalsium, zat besi,
fosfor dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia terutama untuk ibu menyusui. Secara
tradisional, tumbuhan katu digunakan sebagai bahan makanan sebagai sayuran, dan pewarna
makanan , juga dapat digunakan sebagai obat bisul, demam, frambusia , diuretic dan obat luar.
Senyawa fitokimia yang terkandung di dalamnya adalah :saponin, flavonoid, dan tannin
(Santoso, 2000).
Daun katu (Saoropus androgynus) ternyata telah dikenal dalam pengobatan tradisional
di Asia Selatan dan Asia Tenggara sebagai obat penambah ASI.13,14
Katu adalah sejenis sayuran daun. Tanaman dengan nama latin Sauropus adrogynus termasuk
famili Euphorbiaceae. Begitu populernya, tiap daerah punya sebutan bagi daun katu seperti
memata (Melayu), simani (Minangkabau), Katub (Sunda), kebing dan Katuban (Jawa), serta
kerakur (Madura). Tanaman Katu ini tumbuh di berbagai daerah di India, Malaysia, dan
Indonesia. Di Indonesia, ia tumbuh di dataran dengan ketinggian 2.100 meter di atas permukaan
laut (MDPL). Bentuknya perdu dan bisa mencapai tinggi 2-3 meter, dengan cabang-cabang yang
cukup lunak.
Manfaat daun Katu untuk memperbanyak air susu ibu (ASI). Bayi dapat dicukupi
nutrisinya melalui ASI sejak lahir dan minimal 6 bulan sampai dengan 2 tahun atau lebih. Tapi,
banyak sekali ibu kesulitan memberikan ASI eksklusif karena kurang lancarnya ASI sehingga
tidak tercukupi nutrisi untuk bayinya berupa Docosahexaenoic Acid (DHA), Eicosapentaenoid
Acid (EPA), dan Folic Acid yang didapatkan melalui asupan makanan ibunya. Daun katu
(Sauropus Androgynus) sejak dulu terbukti bisa memperlancarkan ASI, diduga karena efek
hormonal dari kandungan kimia sterol yang bersifat estrogenik. Berdasarkan penelitian daun
Katu mengandung efedrin. Selain itu, menurut penelitian, dalam 100 g daun Katu terkandung:
energi 59 kal, protein 6,4 g, lemak 1,0 g, hidrat arang 9,9 g, serat 1,5 g, abu 1,7 g, kalsium 233
mg, fosfor 98 mg, besi 3,5 mg, karoten 10020 mcg (vitamin A), B, dan C 164 mg, serta air 81 g.
Sejak tahun 2000-an, daun Katub diproduksi sebagai sediaan fitofarmaka untuk memperlancar
ASI dan telah beredar di Indonesia. (http://www.majalah-farmacia.com/, 2007).
Berhubung Katu merupakan satu-satunya tanaman lokal yang memiliki kadar klorofil
tinggi, maka di dalamnya terkandung antioksidan dalam jumlah besar yang sangat bermanfaat
untuk mencegah radikal bebas dan mencegah penuaan dini. Ia juga berkhasiat untuk
menanggulangi penyakit kurang darah (anemia), meningkatkan efisiensi absorsi saluran
pencernaan, mengecegah kelelahan, dan menghambat terjadinya penyakit kronis pembuluh
darah.

Anda mungkin juga menyukai