Anda di halaman 1dari 8

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN

WILAYAH DAN KOTA

A. Sistem Informasi Perencanaan


1. Konsep Dasar Sistem Informasi
a) Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu
dengan yang lain, yang berfungsi bersama
sama untuk mencapai tujuan tertentu.Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan
sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang
terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari
defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :
 Setiap sistem terdiri dari unsur unsur;
 Unsur- unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan;
 Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem;
 Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
b) Konsep Dasar Informasi
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam
suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadiankejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan
keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau
diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan.
c) Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk
dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan.
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja
diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan
mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi
atau peralatan sistem lainnya.
2. Komponen Dan Elemen Sistem Informasi
a) Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponenkomponen yang disebut blok bangunan (building
blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output,
komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data,
dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang
lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
 Komponen Input, Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input
disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,
yang dapat berupa dokumen dokumen dasar.
 Komponen Model, Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
 Komponen Output, Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai
sistem.
 Komponen Teknologi, Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi,
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
 Komponen Hardware, Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan
vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung
database atau lebih mudah dikatakan
sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah k
erja dari sistem informasi.
 Komponen Software, Software berfungsi sebagai
tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari
hardware untuk menciptakan suatu informasi.
 Komponen Basis Data, Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling
berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras
komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan dalam basis data untuk keperluan
penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasi
kan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis
data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data
diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS
(Database Management System).
 Komponen Kontrol, Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti
bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangankecurangan, kegagalan-
kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahankesalahan dapat langsung cepat diatasi

B. Geografic Information System (GIS)


Definisi SIG sangatlah beragam, karena memang defenisi SIG selalu berkembang,
bertambah dan sangat bervariasi, Arronoff (1989) dalam Aini (2007), mendefinisiskan SIG
sebagai suatu sitem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data
bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan
kembali),manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir
(output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan
dengan geografi.
Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data
Banks for Develompment (Rais, 2005). Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti
sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International Geographical
Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967.Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang
kemudian disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan,
menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah. Kanada (CLI-
Canadian Land Inventory) sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah
pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata,
alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Sejak saat itu Sistem
Informasi Geografis berkembang di beberapa benua terutama Benua Amerika, BenuaEropa,
Benua Australia, dan Benua Asia. Seperti di Negara-negara yang lain, di Indonesia
pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG
menjadi pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis
(kampus).
Sistem Informasi Georafis atau Georaphic InformationSistem (GIS) merupakan suatu
sistem informasi yang berbasiskomputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data
yangmemiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture,mengecek,
mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa,dan menampilkan data yang secara spasial
mereferensikan kepadakondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi
umumdatabase, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuanvisualisasi dan analisa
yang unik yang dimiliki oleh pemetaan.Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan
Sistem Informasilainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan
untukmenjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apayang terjadi.Sistem
Informasi Geografis (SIG) dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut. Sistem
informasi Geografis (SIG) mempunyai kemampuan menyimpan data dan memanipulasi
informasi berdasarkan data geografis (Edwar dkk, 2013. Hal inilah yang membedakan Sistem
Informasi Geografis (SIG) dengan system informasi lainnya. Pada saat ini perkembangan
selanjutnya dari Sistem Informasi Geografis (SIG) telah dapat didistribusikan secara meluas
dengan memanfatkan jaringan internet dan berbasis mobile).
Data yang diolah pada SIG ada 2 macam (Fernando, Tahun Tidak diketahui) yaitu data
geospasial (data spasial dan data non-spasial). Data spasial adalah data yang berhubungan
dengan kondisi geografi misalnya sungai, wilayah administrasi, gedung, jalan raya dan
sebagainya. Data spasial didapatkan dari peta, foto udara, citra satelit, data statistik dan lain-
lain. Hingga saat ini secara umum persepsi manusia mengenai bentuk representasi entity
spasial adalah konsep raster dan vector. Sedangkan data non-spasial adalah selain data spasial
yaitu data yang berupa text atau angka. Biasanya disebut dengan atribut. Data non-spasial ini
akan menerangkan data spasial atau sebagai dasar untuk menggambarkan data spasial. Dari
data nonspasial ini nantinya dapat dibentuk data spasial.
a) Komponen GIS
Komponen-komponen pendukung SIG terdiri dari lima komponen yang bekerja secara
terintegrasi yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, manusia,
dan metode yang dapat diuraikan sebagai berikut:
 Perangkat Keras (hardware)
Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari
sistem komputer yang mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkat keras
SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan
yang tinggi serta mendukung operasioperasi basis data dengan volume data yang besar
secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data,
mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses :
Input data: mouse, digitizer, scanner
Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card
Output data: plotter, printer, screening.
 Perangkat Lunak (software)
Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa,
memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang
harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG;
Data Base Management System (DBMS);
Alat untuk menganalisa data-data;
Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa.
 Data
Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu :
a. Data Spasial
Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan
bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format
digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image
(raster) yang memiliki nilai tertentu.
b. Data Non Spasial (Atribut
Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi-
informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data
tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.
c. Sumber Daya Manusia
Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan
pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem
informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola
sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu
pekerjaannya sehari-hari.

b) Teknologi GIS
Sistem informasi georafis ini memiliki beberapa teknologi (Fernando, tahun tidak
diketahui) antara lain sebagai berikut :
 Desktop GIS
SIG berbasis desktop hanya dapat digunakan terbatas untuk komputer desktop dan tidak
semua orang dapat mengaksesnya karena merupakan aplikasi stand alone. Memiliki
kemampuan untuk menampilkan data peta, analisis data, dan membuat publikasi.
 Web GIS
Web GIS adalah sistem informasi geografis yang didistribusikan di seluruh lingkungan
jaringan komputer untuk mengintegrasikan, meyebarkan, dan mengkomunikasikan
informasi geografis secara visual di World Wide Web melalui internet.
 Mobile GIS
Mobile GIS diimplementasikan pada perangkat bergerak dengan keterbatasan ruang
penyimpanan, memori, dan resolusi. Implementasi mobile GIS dapat dilakukan dengan
metode stand alone dengan penyimpanan data dalam perangkat bergerak, atau dapat
dilakukan dengan menyesuaikan arsitektur servernya (aplikasi webGIS).

C. Pendekatan Pelaksanaan
 Persiapan Survey
Pada tahap persiapan survey, dilakukan pengadaan peta administrasi dan jaringan jalan serta
peta citra Kecamatan Mandai terlebih dahulu . Persiapan tersebut dilaksanakan untuk
mengfesienkan dan mengefektifkan kegiatan survey.

 Pelaksanaan Survey
Setelah persiapan survey dapat dilakukan pengembilan dilapangan yaitu berupa data
a. Data Primer
Data primer tersebut dapat diperoleh dengan cara :
- Survey langsung kondisi infrastruktur untuk memperoleh informasi tentang data jaringan
jalan, jembatan dan marka jalan didi Kecamatan Mandai Kabupaten Maros.
- Melakukan sketsa atau gambar untuk mengetahui letak lokasi.
b. Data Sekunder
- Data sekunder tersebut dapat diperoleh melalui instansi terkait yang berhubungan dengan
penelitian ini, seperti kantor kecamatan, kantor statistik, dan Kantor Dinas Bina Marga dan Dinas
Perhubungan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros
3. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan ini, maka dilakukan dengan cara:
a. Observasi lapangan yaitu suatu teknik penyaringan data melalui pengamatan langsung di
lapangan secara sistematika mengenai fenomena yang diteliti.
b. Interview dengan masyarakat setempat yang dianggap layak memberikan data atau informasi
mengenai permasalahan yang di bahas dalam penelitian ini.
c. Telaah pustaka yaitu cara pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca atau
mengambil literatur laporan, jurnal, bahan seminar, bahan perkuliahan, dan sumber-sumber bacaan
lainnya yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti.
d. Studi Dokumentasi, untuk melengkapi data maka kita memerlukan informasi dari dokumentasi
yang ada hubungannya dengan obyek yang menjadi studi. Caranya yaitu dengan cara mengambil
gambar, lefeat/brosur objek, dan dokumentasi foto
4. Metode Pembuatan Database
a. Tahap Input Data
Dalam suatu system informasi geografis (SIG), tahapan input dataini jugameliputi proses
perencanaan, penentuan tujuan, pengumpulan data,serta memasukkannya kedalam komputer.
b. Tahap Pengolahan Data
Dalam tahap pengolahan data menggunakan aplikasi Geografic Information System (GIS). Dalam
penelitian ini digunakan analisis GIS dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mendownload foto udara dengan menggunakan aplikasi SAS Planet;
2. Mendigitasi jaringan jalan;
3. Menandai titik lokasi rambu lalulintas dan titik jembatan;
4. Mengatur atribut tabel untuk ditampilkan pada hasil penyusunan data base.

Anda mungkin juga menyukai