08/DOK.P/BG-PML/POKJA-VII/V/2018
Tanggal :
30 MEI 2018
DAFTAR ISI
D. Pemilihan Langsungini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang
berbentuk badan usaha atau kemitraan/KSO serta perorangan.
A. UMUM
4. Larangan 4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
Korupsi, berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan
Kolusi, dan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
Nepotisme a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP dalam
(KKN), bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan
Persekongkol peserta yang bertentangan dengan Dokumen
-an serta Pengadaan, dan/atau peraturan perundang-
Penipuan undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk
mengatur hasil pelelangan sehingga
mengurangi/menghambat/memperkecil/meniadakan
persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak
lain;
Indikasi persekongkolan antar peserta memenuhi
sekurang-kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini:
1) terdapat kesamaan dalam Dokumen Penawaran,
antara lain pada: metode kerja, bahan, alat, analisa
pendekatan teknis, koefisien, harga satuan dasar
upah, bahan dan alat, harga satuan pekerjaan,
dan/ atau spesifkasi teknis/ barang yang
ditawarkan (merk/ tipe/ jenis) dan/ atau dukungan
teknis
2) seluruh penawaran dari peserta mendekati HPS
3) adanya keikutsertaan beberapa Penyedia
Barang/Jasa yang berada dalam 1 (satu) kendali;
4) adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen
penawaran, antara lain kesamaan/ kesalahan
pengetikan, susunan, dan format penulisan; atau
7. Satu Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota
Penawaran kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk
Tiap Peserta satu paket pekerjaan.
11. Perubahan 11.1 Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat hal-
Dokumen hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu
Pengadaan ditampung, maka Pokja ULP menuangkan ke dalam
Adendum Dokumen Pengadaan yang menjadi bagian
tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.
17. Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk
Penawaran mata uang sebagaimana tercantum dalam LDP.
dan Cara
Pembayaran 17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan
sesuai dengan cara sebagaimana tercantum dalam LDP
dan diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus
Kontrak.
18. Masa Berlaku 18.1 Masa berlaku penawaran sesuai sebagaimana tercantum
Penawaran dalam LDP.
dan Jangka
Waktu 18.2 Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan, sebelum
Pelaksanaan akhir masa berlakunya penawaran, Pokja ULP dapat
meminta kepada seluruh peserta secara tertulis untuk
memperpanjang masa berlakunya penawaran tersebut
dalam jangka waktu tertentudan diperhitungkan paling
kurang sampai perkiraan tanggal penandatanganan
kontrak
23. Batas Akhir 23.1 Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui
Waktu aplikasi SPSE kepada Pokja ULP paling lambat pada
Pemasukan waktu yang ditentukan oleh Pokja ULP.
Penawaran
23.2 Pokja ULP tidak diperkenankan mengubah waktu batas
akhir pemasukan penawaran kecuali :
a. keadaan kahar;
b. terjadi gangguan teknis;
c. perubahan dokumen pengadaan yang mengakibatkan
kebutuhan penambahan waktu penyiapan dokumen;
atau
d. tidak ada peserta yang memasukkan penawaran
sampai dengan batas akhir pemasukan penawaran.
26. Evaluasi 26.1 Dalam hal dokumen penawaran dengan 1 (satu) file
Penawaran (sampul) Sistem Gugur :
A) Sebelum evaluasi harga, dilakukan koreksi
aritmatik dengan ketentuan :
a. Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
bagian Harga Satuan :
1) volume dan/atau jenis pekerjaan yang
tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga disesuaikan dengan yang tercantum
dalam Dokumen Pengadaan;
2) apabila terjadi kesalahan hasil perkalian
antara volume dengan harga satuan
pekerjaan, dilakukan pembetulan, dengan
ketentuan harga satuan pekerjaan yang
ditawarkan tidak boleh diubah;
3) jenis pekerjaan yang tidak diberi harga
satuan dianggap sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan yang lain dan
harga satuan pada daftar kuantitas dan
harga tetap dibiarkan kosong;
4) jenis pekerjaan yang tidak tercantum
dalam daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang
tercantum dalam Dokumen Pengadaan
dan harga satuan pekerjaan dimaksud
dianggap nol; dan
5) hasil koreksi aritmatik pada bagian harga
satuan dapat mengubah nilai total harga
penawaran sehingga urutan peringkat
dapat menjadi lebih tinggi atau lebih
rendah dari urutan peringkat semula.
B) Total harga penawaran setelah koreksi aritmatik
yang melebihi nilai total HPS dinyatakan gugur.
C) Apabila semua total harga penawaran setelah
koreksi
aritmatik di atas nilai total HPS,pelelangan
dinyatakan gagal.
D) Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja ULP
menyusun urutan dari penawaran terendah.
30. Berita Acara Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Hasil Pelelangan Pelelangan (BAHP) yang paling sedikit memuat:
a. Nama seluruh peserta;
b. Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi dari
masing-masing peserta;
c. Metode evaluasi yang digunakan;
d. Unsur-unsur yang dievaluasi;
e. Rumus yang dipergunakan;
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal
ikhwal pelaksanaan pelelangan;
g. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap
tahapan evaluasi; dan
h. Tanggal dibuatnya Berita Acara.
F. PENETAPAN PEMENANG
G. PENUNJUKAN PEMENANG
34. Penunjukan 34.1 Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan
Penyedia (BAHP) kepada PPK dengan tembusan kepada Kepala
Barang/Jasa ULP sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Page27
- Lelang Pemilihan Langsung
Pascakualifikasi
Pekerjaan Konstruksi
34.2 PPK menerbitkan SPPBJ apabilapernyataan peserta pada
formulir isian kualifikasi masih berlaku, dengan
ketentuan:
a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah berakhir.
35. BAHP, Berita 35.1 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP atau Berita
Acara Acara tambahan lainnya segala hal terkait proses
Lainnyadan pemilihan penyedia secara elektronik yang tidak dapat
Kerahasiaan diakomodir atau difasilitasi aplikasi SPSE.
Proses
35.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana dimaksud
pada angka 35.1 diunggah (upload) oleh Pokja ULP
menggunakan menu upload informasi lainnya pada
aplikasi SPSE.
35.3
Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita
Acara Hasil Pelelangan (BAHP) oleh Pokja ULP bersifat
rahasia sampai dengan saat pengumuman pemenang.
H. PELELANGAN GAGALDAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL
I. JAMINAN PELAKSANAAN
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
3. Website:
---
4. Website LPSE :
https://lpse.konaweselatankab.go.id
2. No Jumlah
Jenis Peralatan
. Alat
1. Dump truck 1 Unit
2. Concrete Mixer 1 Unit
3. Kereta Dorong 1 Unit
4. Peralatan Tukang Kayu 1Set
5. Peralatan Tukang Batu 1 Set
6. Peralatan Tukang Batu 1 Set
7. Peralatan Tukang Listrik 1 Set
8. Peralatan P3K 1 Set
O. JAMINAN 1. Nilai Jaminan Uang Muka sebesar 30% dari nilai Kontrak.
UANG MUKA
2. Jaminan Uang Muka ditujukan kepada PPK Sekretariat
Daerah Kabupaten Konawe Selatan Tahun Anggaran 2018.
.
3. Jaminan Uang Muka dicairkan dan disetorkan pada Kas
Daerah.
Website :
---
Website LPSE :
http : konaweselatankab.go.id
CONTOH
Nomor :
Lampiran :
Kepada Yth. :
_________________
di
Andoolo
PT/CV/Firma/Koperasi
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
Formulasi perhitungan:
Nilai Barang Total (3C) - Nilai Barang Luar Negeri (3B)
Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)
% TKDN
(Gabungan = +
Barang dan Jasa)
Nilai Jasa Total(8C) - Nilai Jasa Luar Negeri (8B)
Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)
[tanda tangan]
CONTOH
SURAT KUASA
Nomor : ___________
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
________________ ________________
(nama) (nama dan jabatan)
3. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta
perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam (menyetujui pakta integritas);
5. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan
yang sesuai untuk usaha non-kecil (SBU dan SKP Perusahaan);
C. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP
dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun
tidak boleh mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui
aplikasi SPSE.
PASAL 1.
PEKERJAAN TANAH UNTUK LAHAN BANGUNAN
1.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat, metode kerja dan pengangkutan
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua "pekerjaan tanah", seperti tertera pada gambar
rencana dan spesifikasi ini.
Juga termasuk semua pembersihan dan penebasan/pembabatan, galian dan urugan untuk
bangunan seperti yang ditentukan Direksi Lapangan.
1.2. UMUM
Pembersihan, penebasan / pembabatan dan persiapan daerah yang akan dikerjakan.
1.2.2. Semua sisa-sisa tanaman seperti akar-akar, rumput-rumput dan sebagainya, harus
dihilangkan sampai kedalaman 0,500 m di bawah tanah dasar/permukaan.
1.2.3. Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun terhadap
urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan atau bahan-bahan
yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.
1.2.5. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli
ukur yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan
pengukuran ulang.
1.2.6. Kontraktor harus menyerahkan contoh tanah urugan yang akan dipakai berikut hasil uji
laboratorium kepada Direksi Lapangan untuk persetujuan, selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari sebelum memulai pengurugan.
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari
tergenangnya air pada dasar galian.
d. Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak
longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang sementara atau
lereng yang cukup.
e. Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah-langkah pengamanan
terhadap bangunan lain yang berada dekat sekali dengan lubang galian yaitu dengan
memberikan penunjang sementara pada bangunan tersebut sehingga dapat dijamin
bangunan tersebut tidak akan mengalami kerusakan.
f. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah
tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang
dianggap perlu dan atas petunjuk Direksi Lapangan.
g. Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih
bebas dari segala kotoran dan memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug.
h. Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan penimbrisan lubang-lubang galian yang
terletak di dalam garis bangunan harus diisi kembali dengan tanah urug yang
diratakan dan diairi serta dipadatkan sampai mencapai 100% kepadatan kering
maksimum yang dibuktikan dengan test laboratorium.
i. Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah. Kecuali ditunjukkan untuk
dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui di lapangan
harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai menderita kerusakan harus
direparasi/diganti oleh Kontraktor atas tanggungannya sendiri.
j. Bila suatu alat atau pelayanan dinas yang sedang bekerja ditemui di lapangan dan hal
tersebut tidak tertera pada gambar atau dengan cara lain yang dapat diketahui oleh
Kontraktor dan ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, Kontraktor harus
bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin bahwa
pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak terganggu.
k. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan Kontraktor,
Kontraktor harus segera mengganti kerugian yang terjadi yang dapat berupa
perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan Kontraktor.
l. Sarana yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan di bawah tanah dan
terletak di dalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ke tempat
yang disetujui oleh Direksi Lapangan atas tanggungan Kontraktor.
1.4.2. Bahan-bahan
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
PASAL I
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1.2. Kontraktor harus membersihkan lapangan dari segala hal yang biasa mengganggu
pelaksanaan pekerjaan, serta mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai
dasar ukuran ketinggian lantai dan bagian-bagian yang lain.
1.1.3. Sebagai ukuran dasar akan ditentukan di lapangan sesuai dengan petunjuk dari Pengawas.
1.1.4. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli
ukur yang berpengalaman dan setiap kali apa bila dianggap perlu siap untuk mengadakan
pengukuran ulang
1.4.2. Penyimpanan
Bahan-bahan yang disimpan dalam gedung tertutup yang memiliki ventilasi, terlindung
dari perubahan cuaca dan kelembaban.
1.4.4. Ketidaksesuaian
a. Kontraktor wajib memeriksa gambar kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan /ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, jumlah maupun pemasangan dan
lain-lain.
b. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau tidak sesuai dengan
yang telah disetujui oleh Pengawas, Kontraktor wajib menggantinya dengan yang
sesuai dan disetujui Pengawas.
c. Biaya yang ditimbulkan karena hal diatas menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
a. Bila tidak dicantumkan dalam gambar detail, maka minimum diberi 10 cm urugan
pasir padat (setelah disirami, diratakan dan dipadatkan) di bagian atas dari urugan
dibawah plat-plat beton bertulang, beton rabat dan pondasi dangkal.
b. Urugan yang dipakai di bawah lapisan pasir padat tersebut adalah dari jenis tanah
silty clay yang bersih tanpa potongan-potongan bahan-bahan yang bisa lapuk serta
bahan batuan yang telah dipecah-pecah dimana ukuran dari batu pecah tersebut tidak
boleh lebih besar dari 15 cm.
c. Direksi Lapangan mengharuskan agar supaya semua bahan urugan hanya terdiri dari
mutu yang terbaik yang dapat dipergunakan. Sebelum memulai pekerjaan kontraktor
harus menyerahkan contoh material dengan dilampiri data laboratorium, selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan.
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
PASAL 2.
PEKERJAAN PONDASI BANGUNAN.
2.1. UMUM
Pondasi bangunan yang dipergunakan adalah Poor Plat dan pondasi garis batu gunung/batu belah
yang terdiri dari :
2.1.1. Alas Pondasi terdiri dari Pasir Urug dan dipadatkan sampai mencapai kepadatan
maksimal.
2.1.2. Batu kosong dipasang rapi kemudian celah batu kosong diisi dengan pasir urug dan
disiram air sehingga posisi pasangan batu kosong tersebut tidak goyah dan tetap kokoh.
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
Kecuali ditentukan lain pada gambar atau seperti terperinci disini, Cetakan dan Perancah
untuk pekerjaan beton harus memenuhi persyaratan dalam PBI-1971 NI-2, ACI 347, ACI
301, ACI 318.
Kontraktor harus terlebih dahulu mengajukan perhitungan-perhitungan serta gambar-
gambar rancangan cetakan dan perancah untuk mendapatkan persetujuan Direksi
Lapangan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan. Dalam gambar-gambar tersebut
harus secara jelas terlihat konstruksi cetakan/acuan, sambungan-sambungan serta
kedudukan serta sistem rangkanya, pemindahan dari cetakan serta perlengkapan untuk
struktur yang aman.
3.1.3. Referensi-Referensi
Pekerjaan yang terdapat pada bab ini, kecuali ditentukan lain pada gambar atau diperinci
berikut, harus mengikuti peraturan-peraturan, standard-standard atau spesifikasi terakhir
sebagai berikut :
a. PBI-1971 NI-2 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971
b. SII Standard Industri Indonesia
c. ACI-301 Specification for Structural Concrete Building
d. ACI-318 Building Code Requirement for Reinforced Concrete
e. ACI-347 Recommended Practice for Concrete Formwork
3.1.4. Penyerahan
Penyerahan-penyerahan berikut harus dilakukan oleh "Kontraktor" sesuai dengan jadwal
yang telah disetujui untuk penyerahannya dengan segera, untuk menghindari
keterlambatan dalam pekerjaannya sendiri maupun dari kontraktor lain.
a. Kualifikasi Mandor Cetakan Beton (Formwork Foreman)
"Kontraktor" harus mempekerjakan mandor untuk cetakan beton yang
berpengalaman dalam hal cetakan beton. Kwalifikasi dari mandor harus diserahkan
kepada Direksi Lapangan untuk diperiksa dan disetujui, selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari sebelum memulai pekerjaan.
b. Data Pabrik
Data pabrik tentang bahan-bahan harus diserahkan oleh "Kontraktor" kepada Direksi
Lapangan dalam waktu 30 hari kerja setelah "Kontraktor" menerima surat perintah
kerja, juga harus diserahkan instruksi pemasangan untuk kepentingan bahan-bahan
dari lapisan lapisan, pengikat-pengikat, dan asesoris serta sistem cetakan dari pabrik
bila dipakai.
c. Gambar kerja
Perhatikan sistem cetakan beton seperti pengaturan perkuatan dan penunjang, metode
dari kelurusan cetakan, mutu dari semua bahan-bahan cetakan, sirkulasi cetakan.
Gambar kerja harus diserahkan kepada Direksi Lapangan sekurang-kurangnya 30
(tiga puluh) hari kerja sebelum pelaksanaan, untuk diperiksa.
d. Contoh
Lengkapi cetakan dengan "cone" untuk mengencangkan cetakan.
5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
3.3. PELAKSANAAN
3.3.1. Umum
Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh dan terhindar dari bahaya
kemiringan dan penurunan, sedangkan konstruksinya sendiri harus juga kokoh terhadap
pembebanan yang akan ditanggungnya, termasuk gaya-gaya prategang dan gaya-gaya
sentuhan yang mungkin ada.
a. Kontraktor harus memperhitungkan dan membuat langkah-langkah persiapan yang
perlu sehubungan dengan lendutan perancah akibat gaya yang bekerja padanya
sedemikian rupa hingga pada akhir pekerjaan beton, permukaan dan bentuk
konstruksi beton sesuai dengan kedudukan (peil) dan bentuk yang seharusnya.
b. Perancah harus dibuat dari baja atau kayu yang bermutu baik dan tidak mudah lapuk.
Pemakaian bambu untuk hal ini tidak diperbolehkan. Bila perancah itu sebelum atau
selama pekerjaan pengecoran beton berlangsung menunjukan tanda-tanda penurunan
> 10 mm sehingga menurut pendapat Direksi Lapangan hal ini akan menyebabkan
kedudukan (peil) akhir sesuai dengan gambar rancangan tidak akan dapat dicapai
atau dapat membahayakan dari segi konstruksi, maka Direksi Lapangan dapat
memerintahkan untuk membongkar pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan dan
mengharuskan kontraktor untuk memperkuat perancah tersebut sehingga dianggap
cukup kuat. Biaya sehubungan dengan itu sepenuhnya menjadi tanggungan
kontraktor.
c. Gambar rancangan perancah dan sistem pondasinya atau sistem lainnya secara detail
(termasuk perhitungannya) harus diserahkan kepada Direksi Lapangan untuk
disetujui dan pekerjaan pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum gambar
tersebut disetujui.
d. Perancah harus diperiksa secara rutin sementara pengecoran beton berlangsung
untuk melihat bahwa tidak ada perubahan elevasi, kemiringan ataupun ruang/rongga.
Bila selama pelaksanaan didapati perlemahan yang berkembang dan pekerjaan
perancah memperlihatkan penurunan atau perubahan bentuk, pekerjaan harus
dihentikan, diberlakukan pembongkaran bila kerusakan permanen, dan perancah
diperkuat seperlunya untuk mengurangi penurunan atau perubahan bentuk yang lebih
jauh.
e. Pada saat pengecoran, pelaksana dan surveyor harus memantau terus menerus agar
bisa dicegah penyimpangan-penyimpangan yang mungkin ada.
f. Rancangan perancah dan cetakan sedemikian untuk kemudahan pembongkaran
untuk mengeliminasi kerusakan pada beton apabila cetakan & perancah dibongkar.
g. Aturlah cetakan untuk dapat membongkar tanpa memindahkan penunjang utama
dimana diperlukan untuk disisakan pada waktu pengecoran.
3.3.2. Pemasangan
a. Perancah dan cetakan harus sesuai dengan dimensi, kelurusan dan kemiringan dari
beton seperti yang ditunjukkan pada gambar; dilengkapi untuk bukaan (openings),
celah-celah, pengunduran (recesses), chamfers dan proyeksi-proyeksi seperti
diperlukan.
b. Cetakan-cetakan harus dibuat dari bahan dengan kelembaban rendah, kedap air dan
dikencangkan secukupnya dan diperkuat untuk mempertahankan posisi dan
kemiringan serta mencegah tekuk dan lendutan antara penunjang-penunjang cetakan.
Pekerjaan denah harus tepat sesuai dengan gambar dan kontraktor bertanggung
jawab untuk lokasi yang benar. Garis bantu yang diperlukan untuk menentukan
lokasi yang tepat dari cetakan, haruslah jelas, sehingga memudahkan untuk
pemeriksaan.
c. Semua sambungan/pertemuan beton ekspose harus selaras dan segaris baik pada arah
mendatar maupun tegak, termasuk sambungan-sambungan konstruksi kecuali seperti
diperlihatkan lain pada gambar. Toleransi untuk beton secara umum harus sesuai
PBI-71 atau ACI 347-78.3.3.1, Tolerances for Reinforced Concrete Building.
9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
3.3.5. Chamfers
Garis/lajur chamfers haruslah hanya dimana ditunjukkan pada gambar-gambar arsitek
saja.
3.3.8. Pembersihan
a. Untuk beton pada umumnya (termasuk cetakan untuk permukaan terlindung dari
beton yang dicat). Lengkapi dengan lubang-lubang untuk pembersihan secukupnya
pada bagian bawah dari cetakan-cetakan dinding dan pada titik-titik lain dimana
diperlukan untuk fasilitas pembersihan dan pemeriksaan dari bagian dalam dari
cetakan utama untuk pengecoran beton. Lokasi/tempat dari bukaan pembersihan
berdasar kepada persetujuan Direksi Lapangan.
10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
b. Untuk beton ekspose sama dengan beton pada umumnya, kecuali bahwa
pembersihan pada lubang-lubang tidak diijinkan pada cetakan beton ekspose untuk
permukaan ekspose tanpa persetujuan Direksi Lapangan.
c. Dimana cetakan-cetakan mengelilingi suatu potongan beton ekspose dengan
permukaan ekspose pada dua sisinya, harus disiapkan cetakan yang bagian-
bagiannya dapat dilepas sepenuhnya seperti disetujui oleh Direksi Lapangan.
d. Memasang jendela, bila pemasangan jendela pada cetakan untuk beton ekspose,
lokasi harus disetujui oleh Direksi Lapangan.
e. Perancah; batang-batang perkuatan penyangga cetakan harus memadai sesuai dengan
metoda perancah. Pemeriksaan perancah secara sering harus dilakukan selama
operasi pengecoran sampai dengan pembongkaran. Naikkan bila penurunan terjadi,
perkuat/kencangkan bila pergerakan terlihat nyata. Pasanglah penunjang-penunjang
berturut-turut, segera, untuk hal-hal tersebut diatas. Hentikan perkerjaan bila suatu
perlemahan berkembang dan cetakan memperlihatkan pergerakan terus menerus
melampaui yang dimungkinkan dari peraturan.
f. Pembersihan dan pelapisan dari cetakan; sebelum penempatan dari tulangan-
tulangan, bersihkan semua cetakan pada muka bidang kontak dan lapisi secara
seragam/merata dengan release agent untuk cetakan yang spesifik sesuai dengan
instruksi pabrik yang tercantum. Buanglah kelebihan dan tidak diijinkan pelapisan
pada tempat dimana beton ekspose akan dicor.
g. Pemeriksaan cetakan; Beritahukan kepada Direksi Lapangan setidaknya 24 jam
sebelumnya dalam pengajuan jadwal pengecoran beton.
3.3.10. Dinding-dinding
Buatlah dinding-dinding beton mencapai ketinggian, ketebalan dan profil seperti
diperlihatkan pada gambar-gambar. Lengkapi bukaan/lubang-lubang sementara pada
bagian bawah dari semua cetakan-cetakan untuk kemudahan pembersihan dan
pemeriksaan. Tutuplah bukaan/lubang-lubang tersebut setepatnya, segera sebelum
pengecoran beton ke dalam cetakan-cetakan dari dinding. Lengkapi dengan keperluan
pengunci di dalam dinding untuk menerima tepian dari lantai-lantai beton.
3.3.11. Waterstops
a. Untuk setiap sambungan pengecoran yang mempunyai selisih waktu pengecoran
lebih dari 4 (empat) jam dan sambungan tersebut berhubungan langsung dengan
tanah atau air di bawah lapisan tanah dan dimana diperlihatkan pada gambar-
gambar, harus dilengkapi dengan waterstop.
b. Letak/posisi waterstop harus akurat dan ditunjang terhadap penurunan. Penampang
sambungan kedap air sesuai dengan rekomendasi dari perusahaan. Untuk tipe
waterstop dapat digunakan produk Sika, Fosroc atau sejenisnya yang setara.
11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
e. Cetakan tidak boleh dipakai ulang bila nantinya mempengaruhi mutu dan hasil pada
bagian permukaan yang tampak dari beton ekspose akibat cetakan akan ada bekas
jalur akibat dari plywood yang robek atau lepas seratnya.
f. Sehubungan dengan beban pelaksanaan, maka beban pelaksanaan harus didukung
oleh struktur-struktur penunjangnya dan untuk itu kontraktor harus melampirkan
perhitungan yang berkaitan dengan rancangan pembongkaran perancah.
PASAL 4
PEKERJAAN BETON BERTULANG
4.1. UMUM
4.1.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang termasuk meliputi :
a. Penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, instalasi
konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan dan mendirikan
semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan pertukangan/keahlian lain
yang ada hubungannya dengan itu, lengkap sebagaimana diperlihatkan,
dispesifikasikan atau sebagaimana diperlukannya.
b. Tanggung jawab
"kontraktor" atas instalasi semua alat-alat yang terpasang, selubungselubung dan
sebagainya yang tertanam di dalam beton. Syarat-syarat umum pada pekerjaan ini
berlaku penuh Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971), ASTM dan ACI.
c. Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang tidak termasuk
pada gambar-gambar rencana pelaksanaan arsitektur adalah ukuran-ukuran dalam
garis besar. Ukuran-ukuran yang tepat, begitu pula besi penulangannya ditetapkan
dalam gambar-gambar struktur konstruksi beton bertulang. Jika terdapat selisih
dalam ukuran antara kedua macam gambar itu, maka ukuran yang harus berlaku
13
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan perencana atau Direksi Lapangan guna
mendapatkan ukuran yang sesungguhnya disetujui oleh perencana.
d. Jika karena keadaan pasaran, besi penulangan perlu diganti guna kelangsungan
pelaksanaan maka jumlah luas penampang tidak boleh berkurang dengan
memperhatikan syarat-syarat lainnya yang termuat dalam PBI 1971. Dalam hal ini
Direksi Lapangan harus segera diberitahukan untuk persetujuannya, sebelum
fabrikasi dilakukan.
e. Penyediaan dan penempatan tulangan baja untuk semua pekerjaan beton yang
berlangsung dicor di tempat, termasuk penyediaan dan penempatan batang-batang
dowel ditanamkan di dalam beton seperti terlihat dan terperinci di dalam gambar atau
seperti petunjuk Direksi Lapangan dan, bila disyaratkan, penyediaan penulangan
untuk dinding blok beton.
f. "Kontraktor" harus bertanggungjawab untuk membuat dan membiayai semua desain
campuran beton dan test-test untuk menentukan kecocokan dari bahan dan proporsi
dari bahan-bahan terperinci untuk setiap jenis dan kekuatan beton, dari perincian
slump, yang akan bekerja/berfungsi penuh untuk semua teknik dan kondisi
penempatan, dan akan menghasilkan yang diijinkan oleh Direksi Lapangan.
Kontraktor berkewajiban mengadakan dan membiayai Test Laboratorium.
g. Pekerjaan-pekerjaan lain yang termasuk adalah :
- semua pekerjaan beton yang tidak terperinci di luar ini
- pemeliharaan dan finishing, termasuk grouting
- mengatur benda-benda yang ditanam di dalam beton, kecuali tulangan beton
- koordinasi dari pekerjaan ini dengan pekerjaan dari lain bagian
- landasan beton untuk peralatan M/E
- penyediaan dan penempatan stek tulangan pada setiap pertemuan dinding bata
dengan kolom/dinding beton struktural dan dinding bata dengan pelat beton
struktural seperti yang ditunjukkan oleh Direksi Lapangan.
14
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
4.1.3. Penyerahan-penyerahan
Penyerahan-penyerahan berikut harus dilaksanakan oleh Kontraktor kepada Direksi
Lapangan sesuai dengan jadwal yang telah disetujui untuk menyerahkan dan dengan
segera sehingga tidak menyebabkan keterlambatan pada pekerjaan sendiri maupun pada
pekerjaan kontraktor lain.
a. Gambar pelaksanaan
Merupakan gambar tahapan pelaksanaan yang harus diserahkan oleh Kontraktor
kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan ijin.
Penyerahan harus dilakukan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum jadwal
pelaksanaan pekerjaan beton.
b. Data dari pabrik/sertifikat
Untuk mendapat jaminan atas mutu beton ready-mix, maka sebelum pengiriman;
Kontraktor harus sudah menyerahkan kepada Direksi Lapangan sedikitnya 5 hari
kerja sebelum pengiriman; hasil-hasil percobaan laboratorium, baik hasil percobaan
bahan maupun hasil percobaan campuran (Mix Design dan Trial Mix) yang
diperuntukan proyek ini.
c. Harus diajukan minimal 2 (dua) supplier beton ready-mix untuk memperlancar
pelaksanaan dan mendapat persetujuan Direksi Lapangan sebelum memulai
pengecoran.
15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
- Rekaman lengkap dari hasil uji bahan dan beton harus disediakan dan disimpan
dengan baik oleh tenaga pengawas ahli, dan selalu tersedia untuk keperluan
pemeriksaan selama pelaksanaan pekerjaan dan selama 5 tahun sesudah proyek
bangunan tersebut selesai dilaksanakan.
e. Pengujian slump
- Kekentalan adukan beton diperiksa dengan pengujian slump, dimana nilai slump
harus dalam batas-batas yang diisyaratkan dalam PBI 1971 dan sama sekali tidak
diperbolehkan adanya penambahan air/additive, kecuali ditentukan lain oleh
Direksi Lapangan.
- "Kontraktor" harus menjamin bahwa ia mampu dengan slump berikut, beton
dengan mutu dan kekuatan yang memuaskan, yang akan menghasilkan hasil akhir
yang bebas keropos, ataupun berongga-rongga. Pelaksanaan dari persetujuan
kontrak adalah bahwa "Kontraktor" bertanggung jawab penuh untuk produksi dari
beton dan pencapaian mutu, kekuatan dan penyelesaian yang memenuhi syarat
batas slump.
- Bila dipakai pompa beton, slump harus didasarkan pada pengukuran di pelepasan
pipa, bukan di truk mixer. Maximum slump harus 150 mm.
- Rekomendasi slump untuk variasi beton konstruksi pada keadaan atau kondisi
normal :
SLUMP
Konstruksi Beton Maksimum Minimum
Dinding, pelat fondasi dan fondasi telapak 12,50 10,00
bertulang
Pondasi telapak tidak bertulang, kaison dan
9,00 7,50
konstruksi di bawah tanah
Untuk beton dengan bahan tambahan plasticizer, slump dapat dinaikkan sampai
maksimum 1,5 cm.
f. Percobaan tambahan
- Kontraktor, tanpa membebankan biaya kepada pemilik, harus mengadakan
percobaan laboratorium selaku percobaan tambahan pada bahan-bahan beton dan
membuat desain adukan baru bila sifat atau pemilihan bahan diubah atau apabila
beton yang ada tidak dapat mencapai kekuatan spesifikasi.
- Hasil pengujian beton harus diserahkan sesaat sebelum tahapan pelaksanaan akan
dilakukan, yaitu khususnya untuk pekerjaan yang berhubungan dengan pelepasan
perancah/acuan. Sedangkan untuk pengujian di luar ketentuan pekerjaan tersebut,
harus diserahkan kepada Direksi Lapangan dalam jangka waktu tidak lebih dari 3
hari setelah pengujian dilakukan.
17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
4.2. BAHAN-BAHAN/PRODUK
Sedapat mungkin, semua bahan dan ketenagaan harus disesuaikan dengan peraturan-peraturan
Indonesia.
4.2.1. Semen
a. Mutu semen
- Semen portland harus memenuhi persyaratan standard Internasional atau
Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A SK SNI 3-04-1989-F atau sesuai SII-0013-
82, Type-1 atau NI-8 untuk butir pengikat awal kekekalan bentuk, kekuatan tekan
aduk dan susunan kimia.
- Semen yang cepat mengeras hanya boleh dipergunakan dimana jika hal tersebut
dikuasakan tertulis secara tegas oleh Direksi Lapangan.
- Jika mempergunakan semen portland pozolan (campuran semen portland dan
bahan pozolan) maka semen tersebut harus memenuhi ketentuan SII 0132 Mutu
dan Cara Uji Semen Portland Pozoland atau spesifikasi untuk semen hidraulis
campuran.
- Di dalam syarat pelaksanaan pekerjaan beton harus dicantumkan dengan jelas
jenis semen yang boleh dipakai dan jenis semen ini harus sesuai dengan jenis
semen yang digunakan dalam ketentuan persyaratan mutu (semen tipe 1).
b. Penyimpanan Semen
- Penyimpanan semen harus dilaksanakan dalam tempat penyimpanan dan dijaga
agar semen tidak lembab, dengan lantai terangkat bebas dari tanah dan ditumpuk
sesuai dengan syarat penumpukan semen dan menurut urutan pengiriman. Semen
yang telah rusak karena terlalu lama disimpan sehingga mengeras ataupun
tercampur bahan lain, tidak boleh dipergunakan dan harus disingkirkan dari
tempat pekerjaan. Semen harus dalam zak-zak yang utuh dan terlindung baik
terhadap pengaruh cuaca, dengan ventilasi secukupnya dan dipergunakan sesuai
dengan urutan pengiriman. Semen yang telah disimpan lebih 60 hari tidak boleh
digunakan untuk pekerjaan.
- Curah semen harus disimpan di dalam konstruksi silo secara tepat untuk
melindungi terhadap penggumpalan semen dalam penyimpanan.
- Semua semen harus baru, bila dikirim setiap pengiriman harus disertai dengan
sertifikat test dari pabrik.
- Semen harus diukur terhadap berat untuk kesalahan tidak lebih dari 2,5 %.
- "Kontraktor" harus hanya memakai satu merek dari semen yang telah disetujui
untuk seluruh pekerjaan. "Kontraktor" tidak boleh mengganti merk semen selama
pelaksanaan dari pekerjaan, kecuali dengan persetujuan tertulis dari Direksi
Lapangan.
4.2.2. Agregat
Agregat untuk beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari SII 0052-80 "Mutu
dan Cara Uji Agregat Beton" dan bila tidak tercakup dalam SII 0052-80, maka harus
memenuhi spesifikasi agregat untuk beton.
a. Agregat halus (Pasir)
- Mutu pasir untuk pekerjaan beton harus terdiri dari : butir-butir tajam, keras,
bersih, dan tidak mengandung lumpur dan bahan-bahan organis.
- Agregat halus harus terdiri dari distribusi ukuran partikel-partikel seperti yang
ditentukan di pasal 3.5. dari NI-2. PBI '71.
18
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
19
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
h. Kendaraan Pengangkut
Kendaraan pengangkut beton ready-mix harus dilengkapi dengan peralatan pengukur
air yang tepat.
i. Pelaksanaan Pengadukan
Pelaksanaan pengadukan dapat dimulai dalam jangka waktu 30 menit setelah semen
dan agregat dituangkan dalam alat pengaduk.
j. Penuangan Beton
Proses pengeluaran beton ready-mix di lapangan proyek dari alat pengaduk di
kendaraan pengangkut harus sudah dilaksanakan dalam jangka waktu 1,5 jam atau
sebelum alat pengaduk mencapai 300 putaran. Dalam cuaca panas, batas waktu
tersebut di atas harus diperpendek sesuai petunjuk Direksi Lapangan. Perpanjangan
waktu dapat diijinkan sampai dengan 4 jam bila dipergunakan retarder yang harus
disetujui oleh Direksi Lapangan.
k. Keadaan Khusus
20
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
Apabila temperatur atau keadaan lainnya yang menyebabkan perubahan slump beton
maka Kontraktor harus segera meminta petunjuk atau keputusan Direksi Lapangan
dalam menentukan apakah adukan beton tersebut masih memenuhi kondisi normal
yang disyaratkan. Tidak dibenarkan untuk menambah air ke dalam adukan beton
dalam kondisi tersebut.
l. Penggetaran
Penggetaran beton agar diperoleh beton yang padat harus sesuai dengan ACI 309R-
87 (Recommended Practice for Consolidation of Concrete). Sedapat mungkin
penggetaran beton dilakukan dengan concrete-vibrator (engine/electric).
21
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
- Bila tidak ditentukan lain, maka penahan-penahan jarak dapat berbentuk blok-blok
persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang sebanyak minimum 8 buah setiap
meter cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan jarak tersebut harus tersebar
merata.
b. Pengangkutan
Pengangkutan dan pengecoran beton harus sesuai dengan PBI-71, ACI Committe 304
dan ASTM C94-98.
- Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara-cara dengan mana dapat dicegah pemisahan dan
kehilangan bahan-bahan (segregasi).
- Cara pengangkutan adukan beton harus lancar sehingga tidak terjadi perbedaan
waktu pengikatan yang menyolok antara adukan beton yang sudah dicor dan yang
akan dicor. Memindahkan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat
pengecoran dengan perantaraan talang-talang miring hanya dapat dilakukan
setelah disetujui oleh Direksi Lapangan. Dalam hal ini, Direksi Lapangan
mempertimbangkan persetujuan penggunaan talang miring ini, setelah
mempelajari usul dari pelaksana mengenai konstruksi, kemiringan dan panjang
talang itu. Batasan tinggi jatuh maximum 1,50 m.
- Adukan beton pada umumnya sudah harus dicor dalam waktu 1 jam setelah
pengadukan dengan air dimulai. Jangka waktu ini harus diperhatikan, apabila
diperlukan waktu pengangkutan yang panjang. Jangka waktu tersebut dapat
diperpanjang sampai 2 jam, apabila adukan beton digerakkan kontinue secara
mekanis.
Apabila diperlukan jangka waktu yang lebih panjang lagi, maka harus dipakai bahan-
bahan penghambat ikatan yang berupa bahan pembantu yang ditentukan dalam pasal
3.8. PBI 1971.
c. Pengecoran
- Beton harus dicor sesuai persyaratan PBI 1971, ACI Committee 304, ASTMC 94-
98.
- Beton yang akan dituang harus ditempatkan sedekat mungkin kecetakan akhir
dalam posisi lapisan horizontal kira-kira tidak lebih dari ketebalan 30 cm.
- Tinggi jatuh dari beton yang dicor jangan melebihi 1,50 m bila tidak disebutkan
lain atau disetujui Direksi Lapangan.
- Untuk beton expose, tinggi jatuh dari beton yang dicor tidak boleh lebih dari 1,0
m. Bila diperlukan tinggi jatuh yang lebih besar, belalai gajah, corong pipa cor
ataupun benda-benda lain yang disetujui harus diperiksa, sedemikian sehingga
pengecoran beton efektif pada lapisan horisontal tidak lebih dari ketebalan 30 cm
dan jarak dari corong haruslah sedemikian sehingga tidak terjadi
segregasi/pemisahan bahan-bahan.
- Beton yang telah mengeras sebagian atau yang telah dikotori oleh bahan asing
tidak boleh dituang ke dalam struktur.
- Tempatkan adukan beton, sedemikian sehingga permukaannya senantiasa tetap
mendatar, sama sekali tidak diijinkan untuk pengaliran dari satu posisi ke posisi
lain dan tuangkan secepatnya serta sepraktis mungkin setelah diaduk.
- Bila pelaksanaan pengecoran akan dilakukan dengan cara atau metoda di luar
ketentuan yang tercantum di dalam PBI'71 termasuk pekerjaan yang tertunda
ataupun penyambungan pengecoran, maka "Kontraktor" harus membuat usulan
22
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
23
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
b. Antara pengecoran balok atau pelat dan pengakhiran pengecoran kolom harus ada
waktu antara yang cukup, untuk memberi kesempatan kepada beton dari kolom untuk
mengeras. Balok, pertebalan miring dari balok dan kepala-kepala kolom harus
dianggap sebagai bagian dari sistem lantai dan harus dicor secara monolit dengan itu.
c. Pada pelat dan balok, siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan kira-kira di tengah-
tengah bentangnya, dimana pengaruh gaya melintang sudah banyak berkurang.
Apabila pada balok ditengah-tengah bentangnya terdapat pertemuan atau persilangan
dengan balok lain, maka siar pelaksanaan ditempatkan sejauh 2 kali lebar balok dari
pertemuan atau persilangan itu.
d. Permukaan beton pada siar pelaksanaan harus dibersihkan dari kotoran-kotoran dan
serpihan beton yang rapuh.
e. Sesaat sebelum melanjutkan penuangan beton, semua siar pelaksanaan harus cukup
lembab dan air yang menggenang harus disingkirkan.
24
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
25
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
26
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
c. Penambalan Beton
- Siapkan bahan campuran (mortar) untuk penambahan beton yang terdiri dari 1
(satu) bagian semen (yang diatur dengan semen putih atau tambahan bahan
pewarna bila diijinkan untuk menyesuaikan dengan warna disekitarnya) dengan 2
1/2 (dua setengah) bagian pasir dengan air secukupnya untuk mendapatkan
adukan yang diperlukan.
- Siapkan campuran percobaan (trial mixes) untuk menentukan mutu yang
sebenarnya.
- Siapkan panel-panel contoh (30 cm persegi) dan biarkan sampai berumur 14 hari
sebelum keputusan akhir dibuat dan penambalan dikerjakan.
- Olah lagi adukan seperti diatas sampai mencapai kekentalan yang tertinggi yang
diijinkan untuk pengecoran. Sikat bagian yang akan ditambah dengan bahan
perekat yang terdiri dari pasta campuran air dan semen murni serta tambalkan
adukan bila bahan perekat masih basah.
- Hentikan penambalan sedikit lebih luas di sekeliling bagian yang ditambal,
biarkan untuk kira-kira satu sampai dua jam untuk memberi kesempatan terhadap
penyusutan dan penyesuaian penyelesaian (finish flush) dengan permukaan
sekelilingnya.
4.3.13. Lapisan Penutup Lantai yang Dikerjakan Kemudian (Separate Floor Toppings)
a. Sebelum pengecoran, kasarkan permukaan dasar dari beton dan singkirkan benda-
benda asing, semprot dan bersihkan.
27
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
28
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
- Peraturan lain tentang penulangan harus sesuai dengan bab ini pasal 4.4. tentang
pembesian.
f. Pengecoran dan Pemeliharaan Temperatur
- Sesudah beton dicor, permukaan harus dibasahi serta dilindungi terhadap
pengaruh langsung dari sinar matahari, pengeringan yang mendadak dan lain-lain.
Untuk mengetahui kenaikan temperatur beton serta pemeriksaan dalam proses
perawatan beton maka temperatur permukaan dan temperatur di dalam beton
harus diukur bilamana perlu setelah pengecoran beton dilaksanakan.
Apabila temperatur di bagian dalam beton mulai meningkat maka perawatan
beton harus sedemikian sehingga tidak mempercepat kenaikan temperatur
tersebut. Perhatian dicurahkan agar temperatur pada permukaan beton menjadi
tidak terlalu rendah dibandingkan dengan temperatur di dalam beton.
Setelah temperatur di dalam beton mencapai maksimum, maka permukaan
beton harus ditutupi dengan kanvas atau bahan penyekat lainnya untuk
mempertahankan panas sedemikian rupa sehingga bagian dalam dan luar
beton atau penurunan temperatur yang mendadak di bagian dalam beton.
Selanjutnya sesudah bahan penutup tersebut diatas dibuka permukaan tetap
harus dilindungi terhadap pengeringan yang mendadak.
Campuran beton yang direncanakan utuk adukan beton yang dibuat harus
berdasarkan pada kekuatan beton umur 28 hari.
Bila campuran beton yang direncanakan tersebut sudah dibuat maka perkiraan
kekuatan tekan beton dalam struktur harus dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan khusus untuk itu atau sesuai instruksi Direksi Lapangan.
Cara perawatan dari benda uji untuk pengujian kekuatan tekan beton guna
dapat menetukan waktu yang sesuai untuk pembongkaran cetakan beton
sesuai dengan persyaratan khusus untuk itu atau sesuai persetujuan Direksi
Lapangan.
4.3.15. Perlindungan Terhadap Mekanik dan Kerusakan pada Masa Pelaksanaan (Protection
from Mechanical and Construction Injury).
Selama masa pemeliharaan, beton harus dilindungi dari kerusakan akibat mekanik,
tegangantegangan akibat beban utama, kejutan besar (heavy shock) dan getaran yang
berlebihan.
29
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
Apabila hasil dari percobaan pembebanan ini masih lebih rendah dari yang
disyaratkan, maka beton dinyatakan tidak layak dipakai.
4.3.18. Lain-lain
Grouting dan Drypacking
a. Grout/Penyuntikan Air Semen.
Satu bagian semen, 2 bagian pasir dan air secukupnya agar dapat mengalir dengan
sendirinya. Pengurangan air dan bahan tambahan untuk kemudahan pekerjaan beton
boleh diberikan sesuai dengan pertimbangan "kontraktor" melalui persetujuan
Direksi Lapangan.
b. Drypack/Campuran Semen Kering
Satu bagian semen, 2 bagian pasir dengan air sekadarnya untuk mengikat bahan-
bahan menjadi satu.
c. Installation/Pengerjaan
Basahkan permukaan sebelum digrout dan taburi (slush) dengan semen murni.
Tekankan grout sedemikian agar mengisi kekosongan/celah-celah dan membentuk
lapisan seragam dibawah pelat. Haluskan penyelesaian pada permukaan beton expose
dan adakan perawatan dengan pembasahan/ pelembaban sedikitnya 3 hari.
Non-Shrink Grout
Campurkan dan tepatkan dibawah pelat dasar baja struktur dan ditempat lain dimana non-
shrink grout diperlukan, sesuai dengan instruksi dan rekomendasi yang tercantum dari
pabrik. Technical service harus dikerjakan oleh perusahaan/pabrik.
30
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
Grout yang terdiri dari accelatator inorganis, pengurangan air, atau "fluidifiers" harus
tidak boleh mempunyai penyusutan kering lebih besar dari persamaan semen pasir dan
campuran air seperti percobaan di bawah ASTM C 596. Semua grout harus menurut
syarat petunjuk dari CRDC611-80 (flow cone).
4.4. PEMBESIAN
4.4.1. Percobaan dan Pemeriksaan (Test and Inspections)
a. Setiap pengiriman harus berasal dari pemilihan yang disetujui dan harus disertai
surat keterangan percobaan dari pabrik.
b. Setiap jumlah pengiriman 20 ton baja tulangan harus diadakan pengujian periodik
minimal 4 (empat) contoh yang terdiri dari 3 benda uji untuk uji tarik, dan 1 benda
uji untuk uji lengkung untuk setiap diameter batang baja tulangan. Pengambilan
contoh baja tulangan akan ditentukan oleh Direksi Lapangan.
c. Semua pengujian tersebut di atas meliputi uji tarik dan lengkung, harus dilakukan di
laboratorium Lembaga Uji Konstruksi BPPT (LUK BPPT) atau laboratorium lainnya
direkomendasi oleh Direksi Lapangan dan minimal sesuai dengan SII-0136-84 salah
satu standard uji yang dapat dipakai adalah ASTM A-615. Semua biaya pengetesan
tersebut ditanggung oleh Kontraktor.
d. Segala macam kotoran, karat, cat, minyak atau bahan-bahan lain yang merugikan
terhadap kekuatan rekatan harus dibersihkan.
e. Tulangan harus ditempatkan dan dipasang cermat dan tepat dan diikat dengan kawat
dari baja lunak. Sambungan mekanis harus ditest dengan percobaan tarik.
f. Sebelum pengecoran beton, lakukan pemeriksaan dan persetujuan dari pembesian,
termasuk jumlah, ukuran, jarak, selimut, lokasi dari sambungan dan panjang
penjangkaran dari penulangan baja oleh Direksi Lapangan.
g. Sertifikat :
Untuk mendapatkan jaminan atas kualitas atau mutu baja tulangan, maka pada saat
pemesanan baja tulangan kontraktor harus menyerahkan sertifikat resmi dari
Laboratorium. Khusus ditujukan untuk keperluan proyek ini.
31
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
32
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
- Tulangan pada balok-balok footing dan pelat harus ditunjang untuk memperoleh
lokasi yang tepat selama pengecoran beton dengan penjaga jarak, kursi penunjang
dan penunjang lain yang diperlukan.
- Tulangan-tulangan yang langsung di atas tanah dan di atas agregat (seperti pasir,
kerikil) dan pada lapisan kedap air harus dipasang/ditunjang hanya dengan tahu
beton yang mutunya paling sedikit sama dengan beton yang akan dicor.
- Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton. Untuk
itu tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan
mutu paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor. Penahan-penahan
jarak dapat berbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang
sebanyak minimum 4 buah setiap m2 cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan
jarak ini harus tersebar merata.
- Pada pelat-pelat dengan tulangan rangkap, tulangan atas harus ditunjang pada
tulangan bawah oleh batang-batang penunjang atau ditunjang langsung pada
cetakan bawah atau lantai kerja oleh blok-blok beton yang tinggi. Perhatian
khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan letak dari tulangan-tulangan pelat
yang dibengkok yang harus melintasi tulangan balok yang berbatasan.
c. Toleransi pada Pemasangan Tulangan
- Terhadap selimut beton (selimut beton) : ± 6 mm
- Jarak terkecil pemisah antara batang : ± 6 mm
- Tulangan atas pada pelat dan balok :
balok dengan tinggi sama atau lebih kecil dari 200 mm : ± 6 mm
balok dengan tinggi lebih dari 200 mm tapi kurang dari 600 mm : ± 12 mm
balok dengan tinggi lebih dari 600 mm : ± 12 mm
panjang batang : ± 50 mm
- Toleransi pada pemasangan lainnya sesuai PBI '71.
33
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
34
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
4.5.4. Las
Bila diperlukan atau disetujui, pengelasan tulangan beton harus sesuai dengan
Reinforcement Steel Welding Code (AWS D 12.1). Pengelasan tidak boleh dilakukan
pada pembengkokan di suatu batang, pengelasan pada persilangan (las titik) harus
diijinkan kecuali seperti di anjurkan atau disahkan oleh Direksi Lapangan. ASTM
specification harus dilengkapi dengan keperluan jaminan kehandalan kemampuan las
dengan cara ini.
PASAL 5.
PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
5.1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelayanan yang diperlukan untuk
melaksanakan fabrikasi membuat konstruksi baja termasuk pemasangan percobaan (trial erection)
sesuai ketentuan perencanaan, dan pemasangannya di lapangan.
Semua pekerjaan dan tukang yang diterima untuk melakukan pekerjaan harus ahli dan yang
berpengalaman serta profesional. Pemborong harus mempersiapkan dan membuat gambar kerja
serta metode kerja yang lengkap, daftar material, dan sambungan dari komponen-komponen,
yang sebelum dilaksanakan harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Lapangan. Pekerjaan baja
yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tertera pada gambar kerja, pekerjaan besi,
dan baja dilaksanakan untuk : Rangka Atap dan Rangka Baja.
5.2. REFERENSI
5.2.1. Bahan-bahan Struktur/Konstruksi Utama.
Kecuali kalau diatur secara tersendiri, semua material profil, pelat dan kisi-kisi yang akan
dibuat konstruksinya secara las harus terbuat dari jenis baja karbon yang memenuhi
persyaratan ASTM A36 atau yang setara.
Untuk semua jenis pipa juga harus dari baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM
A53 type E atau S.
Kecuali kalau diatur secara tersendiri maka semua bahan-bahan untuk konstruksi baja
harus memenuhi spesifikasi American Institute of Steel Construction (AISC) dan PPBBI
Mei 1984.
35
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
c. Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari American Welding Society (AWS
D1.1-86: Structural Welding Code Steel).
d. Baut angkur dan sekrup-sekrup/mur-mur harus memenuhi persyaratan ASTM A36
atau A325.
e. Lapisan seng : baja terlapis seng harus memenuhi ASTM A123. Lapisan seng untuk
produksi ulir dan sekrup harus memenuhi ASTM A153.
f. Baut dan mur yang tidak terlapis (unfinished) harus memenuhi ASTM A307 dengan
tipe baut segi enam (hexagon-bolt type) konvensional. Pengencangan semua mur
harus dengan kunci momen dan disaksikan oleh Direksi Lapangan.
g. Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu bahan yang
belum
h. Peraturan-peraturan dan pedoman standar yang dipakai :
- Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI), Mei 1984.
- American Institute of Steel Construction (AISC), Manual of Steel Construction,
8th Edition, 1989.
- American National Standards Institute (ANSI), B27.265 Plain Washers.
- American Society for Testing and Materials (ASTM) Specifications:
* A 36 - 70a Structural Steel
* A 53 -72a Welded and Seamless Steel Pipe
* A153 - 71 Zink Coating (hot dip) on Iron and Steel Hardware
* A 307 -68 Carbon Steel Externally Threaded Standard Fasteners
* A325 - 71a High Strength Bolts for/struc tural Steel Joint, Including Suitable
Nuts and Plain Hardened Washers
* A490 - 71 Quenched and Tempered Alloy Steel Bolts for Structural Steel
Joints
36
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
5.3.4. Sambungan
Untuk sambungan komponen konstruksi yang tidak dapat dihindarkan, berlaku ketentuan
hanya diperkenankan maksimal satu sambungan dan dilaksanakan dengan las tumpul /
full penetration atau butt weld.
5.3.6. Pengecatan
a. Semua bahan konstruksi baja harus dilapis cat.
b. Cat dasar adalah jenis zink chromate setaraf ICI atau Danapaints dan pelaksanaan
pengecatan dilakukan satu kali di pabrik dan satu kali di lapangan. Sedangkan baja
yang akan ditanam di dalam beton tidak boleh di cat.
c. Untuk lubang baut kekuatan tinggi (high strength bolt) permukaan baja tidak boleh
dicat. Pengecatan harus dilakukan setelah baut selesai dipasang.
d. Di bagian bawah dari base plate harus digrout dengan bahan Master Flow 713 Grout
atau setara, dengan tebal minimum 2.5 cm. Cara pemakaian harus sesuai spesifikasi
pabrik.
37
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
5.3.8. Toleransi
Penyimpangan kolom dari sumbu vertikal tidak boleh lebih dari 1/500 dari tinggi vertikal
kolom. Toleransi kelurusan tidak boleh lebih dari L/1000 untuk semua komponen.
5.4.2. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan akan dipakai sebagai
standar/pedoman untuk pemeriksaan/penerimaan material yang dikirim oleh Kontraktor
ke lapangan.
5.4.3. Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-contoh material yang telah
disetujui tersebut dalam Bangsal Direksi Lapangan / Direksi keet.
5.5.2. Bila tidak ada "Certificate Test", maka Kontraktor harus melakukan pengujian atas baja
profil, baut, kawat las di laboratorium.
5.5.3. Pengujian contoh harus disiapkan untuk tiap tipe pekerjaan pengelasan dan tiap jenis dari
bahan yang akan di las. Pengujian yang bersifat merusak contoh dari prosedur dan
kualifikasi pengelasan harus diadakan sesuai dengan persyaratan ASTM A370.
5.5.4. Pengujian pengelasan yang tidak bersifat merusak : Khusus untuk bagian-bagian
konstruksi dengan ketebalan bagian yang dilas tidak lebih dari 2 cm, pemeriksaan mutu
pengelasan dilakukan secara visual, bila ditemukan hal-hal yang meragukan, maka
bagian tersebut harus diuji dengan cara-cara seperti di bawah ini dan sesuai standar AWS
:
38
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
a. Pemeriksaan dengan Ultrasonic sesuai dengan lampiran L dari AWS D 1.1-86 atau
persyaratan ASTM E114 - 75 : Ultrasonic Contact Method; E164-74 : Ultrasonic
Contact Examination or Weldmends; E273-68 : Ultra sonic Inspection of
Longitudinal and Spiral Welds of Welded Pipe and Tubing (1974).
b. Cara pemeriksaan dengan Partikel Magnetic harus sesuai dengan ASTM E109.
c. Cara pemeriksaan dengan Liquid Penetrant harus sesuai dengan E109.
Titik-titik / bagian konstruksi yang akan dilakukan pengujian ditentukan / dipilih oleh
Direksi Lapangan termasuk jumlah pengujian.
5.5.6. Hasil pengujian dari laboratorium/lapangan harus diserahkan pada Direksi Lapangan
secepatnya, dan seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan/las dan
sebagainya, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
39
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
PASAL I
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1.2. Kontraktor harus membersihkan lapangan dari segala hal yang biasa mengganggu
pelaksanaan pekerjaan, serta mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai
dasar ukuran ketinggian lantai dan bagian-bagian yang lain.
1.1.3. Sebagai ukuran dasar akan ditentukan di lapangan sesuai dengan petunjuk dari Pengawas.
1.1.4. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli
ukur yang berpengalaman dan setiap kali apa bila dianggap perlu siap untuk mengadakan
pengukuran ulang
1.4.2. Penyimpanan
Bahan-bahan yang disimpan dalam gedung tertutup yang memiliki ventilasi, terlindung
dari perubahan cuaca dan kelembaban.
1.4.4. Ketidaksesuaian
a. Kontraktor wajib memeriksa gambar kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan /ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, jumlah maupun pemasangan dan
lain-lain.
b. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau tidak sesuai dengan
yang telah disetujui oleh Pengawas, Kontraktor wajib menggantinya dengan yang
sesuai dan disetujui Pengawas.
c. Biaya yang ditimbulkan karena hal diatas menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
PASAL 2
PEKERJAAN PASANGAN & PELAPIS DINDING
- Pekerjaan dapat dimulai hanya bila alignment horisontal atau vertikal dari
pondasi mempunyai kesalahan tidak melebihi dari 2,5 cm bila dijumlahkan, bila
lebih cara memperbaiki permukaan pondasi harus diajukan untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi.
- Tiap unit harus dipotong dengan tepat dan rapih, bila dipergunakan lubang untuk
saluran-saluran plumbing, elektrikal dan lain-lain lubang ini nantinya harus
ditutup kembali dengan rapih.
- Pada daerah pengecoran adukan pasangan batubata harus disusun berselang-
selang dari bawah ke atas hingga tidak membentuk satu garis vertikal.
- Tebal dinding. Hasil akhir pasangan dinding bata dengan ketebalan 15 cm, rata
dan tidak bergelombang, dengan sudut-sudut yang membentuk siku
e. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar
Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal
/ peil dan bentuk profilnya.
f. Yang harus diperhatikan sebelum memulai pekerjaan plesteran/acian:
- Kualitas pasangan celcon blok dan bata harus dalam keadaan baik, spesi
harus penuh dan tidak ada celah.
- Instalasi conduit telah terpasang, Chipping conduit telah ditambal.
- Dilatasi telah disiapkan dan sambungan antara bata dan beton telah direkatkan.
- Dinding Celcon blok dan bata harus dalam keadaan bersih dan siap di plester.
- Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar jarak
waktu pencampuran aduk tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30
menit.
g. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan
Instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan.
h. Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa
bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang
bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup adukan plester.
i. Untuk bidang pasangan dinding dan beton bertulang yang akan difinish dengan cat
dipakai plesteran halus (acian) diatas permukaan plesterannya.
j. Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan memakai spesi
kedap air.
k. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi
alur-alur garis horisontal atau di ketrek (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih
baik terhadap bahan finishingnya, kecuali untuk yang menerima cat.
l. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan menggunakan
keping-keping plywood setebal 9mm untuk patokan kerataan bidang.
m. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom yang
dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar. Tebal
plesteran minimum 10 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam
untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian
pekerjaan yang diijinkan oleh Direksi.
n. Ketebalan setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu
bidang datar, harus diberi naat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5
cm, kecuali bila ada petunjuk lain didalam gambar.
o. Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung
bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi, Kontraktor
berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
p. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak
terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering
dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa
mencegah penguapan air secara cepat.
q. Jika terjadi keretakan akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar
kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan diterima oleh Direksi dengan biaya atas
tanggungan Kontraktor. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor
harus selalu menyiram dengan air sampai sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
r. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran
berumur lebih dari 2 (dua) minggu.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
PASAL 3
PEKERJAAN PELAPIS LANTAI
3.1. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK
3.1.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik.
Pekerjaan lantai keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Pengawas.
PASAL 4
PEKERJAAN PLAFOND
4.1. PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM BOARD
4.1.1. Lingkup Pekrjaan
Pekerjaan ini meliputi pemasangan langit-langit Acoustic dan konstruksi
penggantungnya, penyediaan tempat serta pemasangan plafond acoustic dan
penggantungnya pada tempat-tempat yang ditentukan gambar kerja.
PASAL 5.
PEKERJAAN PENGECATAN
5.1. PENGECATAN DINDING
5.1.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi Pekerjaan pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan
yang disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk
Pengawas.
Pekerjaan ini berdasarkan standard :
a. PUBI : 54, 1982
b. PUBI : 58, 1982
c. NI :4
d. ASTM : D – 361
e. BS No. : 3900, 1970
f. AS : K – 41
e. Untuk dinding Exterior sebelum dinding diberi cat lapis dasar, plesteran sudah harus
betul-betul kering tidak ada retak-retak dan Kontraktor meminta persetujuan kepada
Konsultan Pengawas.
f. Dinding exterior tidak menggunakan Plamur, tetapi menggunakan cat dasar Dulux
Alkali Resisting Primer, yaitu cat dasar berbahan dasar air yang berkualitas tinggi
serta menambah daya rekat cat.
g. Sesudah 7 hari cat dasar Alkali Resisting terpasang, kemudian dibersihkan,
selanjutnya bila dinding sudah kering/tidak lembab dinding bisa di cat dengan
menggunakan Roller.
h. Lapisan pengecatan dinding Interior terdiri dari 1 (satu) lapis Plamur / Walllfiller
yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai
berikut :
- Lapis I encer (tambah 20% air).
- Lapis II kental.
- Lapis III encer.
i. Lapisan pengecatan dinding Exterior terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resisting sealer
yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sama seperti
pengecatan dinding Interior.
j. Untuk warna-warna yang sejenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-
kaleng dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
k. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata,
licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-
pengotoran. Apabila terjadi pengotoran dinding, sebelum serah terima, kontraktor
wajib mengecat kembali.
b. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai Dulux QD Universal Primer Green sebagai
cat dasar 1 kali.
c. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan compressor 2 lapis.
d. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh mengkilap, tidak ada
gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
PASAL 6.
PEKERJAAN WATERPROOFING
6.1. PEKERJAAN WATERPROOFING DAK ATAP, TOILET, DLL
6.1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan
dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar,
memenuhi uraian syarat dibawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik.
- ASTM D 5
- ASTM D 146
- ASTM D 4073
Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa ijin dari
Perencana / Direksi Lapangan.
b. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak bercacat.
Beberapa bahan tertentu harus masih bersegel dan berlabel pabriknya.
c. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab, kering dan
bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
d. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan
jenisnya.
e. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan, baik
sebelum atau selama pelaksanaan.
6.1.2.1. Water Proofing untuk Plat Atap.
- Bagian-bagian yang diberi waterproofing adalah pelat-pelat beton yang
berfungsi sebagai atap dan sebagai talang.
- Lapisan water proofing dengan system MEMBRANE TORCH Merk
Sika proof 300 RM ex. SIKA, dengan komposisi 300 gram/m2,
Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus memastikan bahwa
kemiringan plat beton sudah cukup untuk mengalirkan air hujan ke
pipa-pipa pembuangan (kemiringan minimal 2 %).
- Semua cara pemasangan, cara-cara pelapisan sampai dengan
perlindungan permukaan setelah pemasangan harus mengikuti
petunjuk-petunjuk yang dikeluarkan pabrik / produsen.
- Warna bahan water proofing akan ditentukan kemudian oleh Konsultan
Perencana.
6.1.2.2. Water Proofing untuk Toilet dan Reservoir, Pantry, dll
- Water Proofing pada daerah tersebut serta bagian – bagian yang tidak
terexposed langsung pada matahari. Dengan menggunakan system
Coating, Bahan terbuat dari campuran semen kwarsa halus , merk Sika
Top 107 Seal ex. SIKA.
- Pemakaian lapisan Waterproofing, dengan komposisi , 2 kg/m2.
- Cara pemasangan mulai dari persiapan permukaan yang akan dilapisi,
cara pelapisan, ketebalan pelapisan sampai dengan perlindungan
permukaan setelah pemasangan harus mengikuti petunjuk yang
dikeluarkan oleh pabrik/produsen.
6.1.2.3. Water Proofing Untuk Sparing Pipa Pembuangan.
- Menggunakan Coating System, bahan terbuat dari semen halus, merk
SikaTop 107 Seal, ex. SIKA.
- Pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh
pabrik/produsen.
Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat dalam hal ada
kelainan / perbedaan ditempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
e. Permukaan harus dibersihkan dari debu, kotoran dan minyak dengan menggunakan
air bertekanan tinggi, termasuk juga bagian yang keropos harus dipahat dan dicuci.
f. Kelembaban harus tetap dipertahankan selama 6 hari dan jangka waktu tersebut
permukaan dinding harus disiram air.
6.1.3.1. Pengujian
Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara
memberi air di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air dan
pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
Direksi Lapangan.
6.1.3.2. Pengajuan Material
- Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap
dan jaminan dari pabrik.
- Bilamana diinginkan, kontraktor wajib membuat mock-up sebelum
pekerjaan dimulai.
6.1.3.3. Jaminan Pemeliharaan.
- Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahlinya yang ditunjuk oleh
penyalur. Pekerjaan harus mendapat sertifikat jaminan pemeliharaan
cuma-cuma selama 10 (Sepuluh) tahun sesuai dengan petunjuk Pabrik,
berupa :
- Jaminan ketepatan pemakaian bahan (Producer’s Process Performance
Warranty) dan
- Jaminan ketepatan aplikasi (Aplicator’ Workmanship Warranty).
6.1.3.4. Pengamanan Pekerjaan
- Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang
telah dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan
atau kerusakan lainnya.
- Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik
atau Pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan / dilaksanakan maka
kontraktor harus memperbaiki / mengganti sampai dinyatakan dapat
diterima oleh Direksi Lapangan. Biaya yang timbul untuk pekerjaan ini
adalah tanggung jawab Kontraktor.
PASAL 7.
PEKERJAAN ALUMINIUM
7.1. PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM
7.1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi kosen pintu, kosen jendela, kosen bovelight seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan – ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
c. Konstruksi Kosen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail
gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
Kosen-kosen Aluminium khususnya Pintu harus mampu untuk menahan engsel-
engsel pintu panel yang cukup berat yang terbuat dari kayu utuh.
d. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan
bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang
dipersyaratkan.
e. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-profil
harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela,
pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi sedemikian rupa.
memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1000 kg/cm2. Celah antara kaca dan
system kosen aluminium harus ditutup oleh sealant.
i. Disyaratkan bahwa kosen aluminium dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan
sebagai berikut :
e. Jika joint sudah diisi, ratakan sealant dengan alat yang direkomendasikan oleh pabrik
pembuat sealant. Masking Tape harus segera diangkat sebelum sealant mongering
(kira-kira 10 – 15 menit).
f. Silicon Sealant harus dibersihkan sebelum mengering, dengan menggunakan kain
lap yang dibasahi dengan cairan pelarut.
g. Jika ada yang tercecer dan sealant sudah mengeras dapat dirapihkan dengan pisau
cutter yang tajam.
h. Ukuran joint yang dipergunakan untuk sealant minimal harus 6 mm dengan
perbandingan lebar dan dalam 2 : 1 (sebagai contoh untuk lebar 12 mm, dalam 6
mm).
PASAL 8.
PEKERJAAN BESI
8.1. PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU BESI
8.1.1. Lingkup pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pembuatan kusen besi dan daun pintu besi serta komponen-
komponen yang berhubungan dengan pintu besi, sesuai dengan yang ditunjukan
dalam gambar rencana.
PASAL 9.
PEKERJAAN KACA
9.1. PEKERJAAN PINTU, JENDELA KACA
9.1.1. Ruang Lingkup Pelaksanaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Meliputi seluruh pekerjaan kaca daun pintu, kaca jendela, kaca bouvenlight, kaca
partisi dan cermin serta bagian-bagian lain seperti yang ditunjukan dalam gambar.
g. Hubungan kaca dengan kaca atau dengan material lain tanpa melalui kusen, harus
diisi dengan lem silikon transparant, cara pemasangan dan persiapan pemasangan
harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik.
h. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak
dan pecah pada sealent/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
i. Dalam keadaan tertutup atau dibuka, kaca-kaca tidak boleh bergetar, yang
menandakan kurang sempurnanya pemasangan Seal.
j. Pemasangan Seal harus menjamin bahwa tidak akan terjadi kebocoran yang
diakibatkan oleh air maupun udara.
k. Pemasangan kaca-kaca harus dari arah dalam bangunan.
l. Seluruh hasil pemasangan harus benar-benar rapih, bersih dan tidak ada cacat-
cacat/noda.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
PASAL 10.
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
10.1. PEKERJAAN KUNCI ,PEGANGAN PINTU, ENGSEL DAN
DOOR CLOSER, DOOR STOPPER, SERTA DOOR HOLDER
10.1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan dan alat-
alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan
yang sempurna.
b. Pemasangan alat penggantung atau pengunci meliputi seluruh pemasangan pada
pintu aluminium, daun jendela, bouvenlight aluminium dan bagian-bagian lain
seperti yang dinyatakan/ ditunjukkan dalam gambar.
Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun
pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 kg.
Untuk pintu-pintu aluminium serta pintu panel menggunakan engsel lantai
(floor hinge) double action, merk Dorma atau setara, dipasang dengan baik
pada lantai sehingga terjamin kekuatan dan kerapihannya, dipasang sesuai
dengan gambar.
PASAL 11.
PEKERJAAN EKSTERIOR
11.1. PEKERJAAN GRILL BESI
11.1.1. Pekerjaan Gril Besi
a. Rangka dari grill besi/ bingkai dari besi cor bentuk siku ukuran sesuai gambar
dan ditutup dengan besi plat strip ukuran sesuai gambar dengan persyaratan bahan
sesuai bahan untuk grill besi.
b. Untuk tumpuan sesuai yang ditunjukan dalam gambar. Besi plat dari mutu ST. 37
serta memenuhi persyaratan dalam PVBI 1982 pasal 85 dan SII 0193 – 1978.
c. Finishing grill besi digunakan cat minyak yang bermutu baik produk ICI yang
memenuhi persyaratan dalam NI – 4.
j. Pekerjaan ini dilakukan dengan jaminan garansi minimum 5 (lima) tahun. Bila
selama itu terjadi serangan rayap, maka menjadi tanggung jawab Kontraktor untuk
membasmi dan mengganti kerusakan – kerusakan yang terjadi.
PASAL 12.
PEKERJAAN SANITAIR
12.1. PEKERJAAN PERALATAN SANITAIR
12.1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan tsb. untuk mendapatkan hasil yang
baik, dan sempurna dalam pemakaiannya.
b. Pekerjaan pemasangan wastafel, urinoir, kloset, kran air, perlengkapan kloset, floor
drain, clean out dll.
12.1.2. Persyaratan Bahan
a. Untuk wastafel, urinoir, kloset dan kran menggunakan merk : Sesuai Gambar
Rencana
- Sink yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik sehingga
tidak ada bagian yang cacat dan direkatkan dengan kuat pada dasarnya
sesuai dengan gambar untuk pekerjaan tersebut.
- Setelah Sink terpasang, letak ketinggian pemasangan sesuai dengan
gambar untuk pekerjaan tersebut, baik waterpassnya dan bebas dari
kebocoran-kebocoran air.
PASAL 13.
PEKERJAAN ATAP ALDERON
13.1. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi penyediaan bahan material atap, lengkap dengan peralatan dan alat bantunya,
pengangkutan material dilokasi sampai dengan terpasang dengan baik.
PASAL 1
PERSYARATAN UMUM
1.1. UMUM
Dokumen ini berisi spesifikasi umum instalasi listrik untuk proyek Tersebut diatas. Segala
persyaratan dan ketentuan instalasi listrik akan dijelaskan pada bagian-bagian berikutnya.
1.3. GAMBAR-GAMBAR
a. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini serta risalah rapat penjelasan
merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi dan mengikat dan tidak dapat dipisahkan
satu dengan lainnya.
b. Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan, sedangkan
pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan
mempertimbangkan juga kemudahan service/maintenance jika peralatan-peralatan sudah
dioperasikan.
c. Gambar-gambar Arsitek dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk
pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
d. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar kerja dan detail kepada
Direksi/Manajemen Konstruksi untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan
mengajukan gambar-gambar tersebut, Kontraktor dianggap telah mempelajari situasi dari
instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini.
e. Kontraktor harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang yang disertai dengan
operating dan Maintenance Instruction serta harus diserahkan kepada Direksi/Manajemen
Konstruksi pada saat penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga), dijilid serta dilengkapi
dengan daftar isi dan data notasi.
1.4. KOORDINASI
a. Kontraktor instalasi hendaknya bekerja sama dengan Kontraktor instalasi lainnya, agar
seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
b. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan
instalasi yang lain.
c. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibatnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan, Kontraktor harus segera
menghubungi Direksi / Manajemen Kosntruksi. Pengambilan ukuran dan/atau pemilihan
kapasitas peralatan yang salah akan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
- Kegiatan fisik
- Catatan dan Perintah Direksi/Manajemen Konstruksi yang disampaikan secara lisan
maupun secara tertulis.
- Jumlah material masuk/ditolak
- Jumlah tenaga kerja
- Keadaan cuaca, dan
- Pekerjaan tambah/kurang
- Photo progres lapangan
Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah ditanda tangani oleh
Project Manager harus diserahkan kepada Direksi Lapangan untuk diketahui / disetujui.
b. Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan dalam rangkap 3 (tiga) mengenai
hal-hal sebagai berikut :
- Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
- Hasil pengetesan peralatan
- Hasil pengetesan kabel
- Hasil pengetesan tahanan pentanahan
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
- dan lainnya.
c. Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan oleh pihak
Direksi/Manajemen Konstruksi.
PASAL 2.
LINGKUP PEKERJAAN
2.1. UMUM
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi
ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat
perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban
Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada
pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
i. Pengadaan, pemasangan rak kabel untuk daya dan penerangan dalam bangunan serta
peralatan bantunya.
j. Pengadaan, pemasangan dan pengujian penyalur petir.
k. Mengadakan pelatihan terhadap operator dari pihak pemberi tugas.
PASAL 3
KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN
3.1. PANEL TEGANGAN RENDAH
a. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga harus mengikuti
peraturan IEC dan PUIL.
b. Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus
dizinchromat dan di duco 2 kali dan harus dipakai cat dengan cat powder coating dengan cat
texture, warna dan cat dikonfirmasikan kepihak Interior dan Direksi Lapangan, dilengkapi
dengan double cover dengan tebal plat 2 mm, memakai sepatu kabel dan handslip, kapasitor
bank harus menggunakan sistem otomatik (APFR). Pintu dari panel-panel tersebut harus
dilengkapi dengan master key.
c. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya harus
diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu dilaksanakan perbaikan-perbaikan,
penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa
mengganggu komponen-komponen lainnya.
d. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1 busbar
neutral dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar harus diperhitungkan untuk besar
arus yang akan mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari
650C dengan dimensi busbar minimum 1,5 kali dari kemampuan lewat arus (kapasitas
incoming breaker). Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, lapisan
yang dipergunakan untuk memberi warna busbar dan saluran harus dari jenis yang tahan
terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan. Semua Cu bar harus dilapisi oleh Heat
Shrink..
e. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan getaran.
Ampermeter dan Voltmeter yang digunakan berukuran 96 x 96 mm dengan skala linear dan
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
ketelitian 1% dan bebas dari pengaruh induksi, serta ada sertifikat tera dari LMK / PLN
(minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur).
f. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan sesuai
dengan yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan lapangan.
g. Unit Box Panel haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga mendapat ventilasi udara yang
cukup. Pada lubang ventilasi udara harus diberi filter yang konstruksinya diperkuat sehingga
didapatkan suatu konstruksi yang baik.
h. Unit Box Panel yang berfungsi untuk Motor Control Center haruslah dilengkapi dengan
force ventilasi.
i. Main switch breaker tipe air break 3 pole atau 4 pole yang telah direkomendasi dari ASTA
dan NEMA serta karakteristiknya menurut standard IEC 947-2 dan kemampuan arus hubung
singkat alat tersebut tidak kurang dari 50 KA pada tegangan 500 VAC.Main circuit breaker
harus menggunakan tipe spring charged yang dapat dioperasikan secara manual atau
automatic yang dikombinasikan dengan sistem motorized untuk versi fix dan drawout serta
dilengkapi pengaman untuk tidak merusak switch breaker pada saat posisi ON / OFF / TRIP.
j. Sistem penutupan atau kontak breaker harus menggunakan tougle action, free type dan
dilengkapi dengan indikator mekanikal untuk posisi ON atau OFF serta indikasi charged dan
discharged.
k. Jika main circuit breaker dioperasikan secara atomatic maka harus dilengkapi dengan
pelepas penutupan (XF) pemutus tegangan jatuh (MN) / pemutus shunt (MX), saklar alarm
dan saklar bantu.
l. Kapasitas dari kontak utama harus mampu dibebani dengan beban penuh pada temperatur
yang telah direkomendasikan dari pabrik serta waktu pemutusan tidak lebih dari tiga detik.
m. Main circuit breaker harus dilengkapi dengan proteksi beban lebih (over current), arus
hubung singkat (short circuit), proteksi hubungan pentanahan.
n. Komponen–komponen pengaman yang dapat dipakai adalah:
- Air Circuit Breaker (ACB)
Standard IEC 947 –2
Terdiri dari 3 atau 4 kutub
Jenis Fix
Sistem unit Trip terdiri dari :
fungsi switching
Fungsi Komunikasi
Fungsi Proteksi
Kapasitas pemutusan 65 KA – 150 kA pada 380 /415 V
Arus Nominal 800A s/d 6300 A
- Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)
MCCB yang dipakai untuk motor-motor harus yang motor protection type.
Keterangan untuk syarat-syarat dan simbol-simbol yang digunakan dalam perincian
berikut menggunakan Standard IEC 947 bagian 1 dan 2.
Terdiri dari 3 kutub dan 4 kutub
Kapasitas pemutusan 18 s/d 85 KA pada tegangan 380/415 V.
Dilengkapi dengan pemutus shunt (MX), Pelepas Tegangan (MN), Auxiliary Contact,
Saklar Alarm (SDE) serta mekanis motor.
Sistem unit trip terdiri dari :
- Thermal Magnetis
- Solid State (Electronic)
Dilengkapi dengan proteksi motor-motor listrik
Dilengkapi dengan perlindungan terhadap manusia / kebakaran (typeVigirex)
Versi : Fix
- Miniatur Circuit Breaker (MCB) / ELCB ( 30 mili ampere)
Menurut standard IEC 947 - 2
Terdiri dari 1 dan 3 kutub
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
Standard IECC 51
Bahan Plastic ABS, Dust Proof, disesuaikan dengan temperature tropis.
Moving Iron
Mempunyai Zero skala yang dapat diatur.
Class 1.5 dari skala full.
3.4. FIXTURES
a. Lighting Fixtures M5 (PRML)
- Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,7 mm.
- Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapat memberikan koreksi
factor total minimal 0,85.
- Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis TLD 18 W/ 840 untuk lampu tipe M5
(PML). Pihak Kontraktor wajib menanyakan type yang akan digunakan.
- Bila pihak Kontraktor tidak menanyakan hal tersebut diatas, maka pihak direksi/
manajemen konstruksi berhak menentukannya dengan tanggungan resiko apapun pada
pihak Kontraktor.
- Fitting lampu dari type yang tidak menggunakan mur baut.
- Semua lighting fictures harus dicat dengan powder coating bebas dari karat dan lecet-
lecet, dengan ICI acrylic paint warna putih serta dilengkapi dengan Mirror Reflektor,
contoh harus disetujui oleh Direksi Lapangan.
- Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi penerangan yang
maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga pekerjaaan-pekerjaan seperti
penggantian lampu, pembersihan, pemeriksan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah
dapat dilaksanakan.
- Pada semua lightng fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal
pentanahan (grounding).
- Lighting Fixtures untuk type FL harus menggunakan adjustable hanger.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
e. Lampu Exit
- Lampu exit yang digunakan adalah jenis slim type, 8 watt dengan battery backup 4 jam.
- Lampu exit harus disetujui oleh Direksi/Manajemen Konstruksi .
Lampu Fluorescent
a. TL Balk FL 2 x 36 W lengkap dengan Reflector (TKO).
- Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,7 mm.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
- Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapat memberikan koreksi
factor total minimal 0,85.
- Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis Warm Light. Pihak Kontraktor wajib
menanyakan tipe yang akan digunakan. Bila pihak Kontraktor tidak menanyakan hal
tersebut diatas, maka pihak direksi / manajemen konstruksi berhak menentukannya
dengan tanggungan resiko apapun pada pihak Kontraktor.
- Semua lighting fixtures harus dicat dengan powder coating bebas dari karat dan lecet-
lecet, dengan ICI acrylic paint warna putih, contoh harus disetujui oleh Direksi/
Manajemen Konstruksi
- Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi penerangan yang
maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga pekerjaaan-pekerjaan seperti
penggantian lampu, pembersihan, pemeriksan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah
dapat dilaksanakan.
- Pada semua lightng fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal
pentanahan (grounding).
- Ballast yang digunakan menggunakan jenis low loss ballast.
- Dilengkapi dengan acrylic prismatic cover.
b. TL Balk FL 2 x 36 W , TL Balk FL 1 x 36 W , TL Balk FL 1x 18 W
- Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,7 mm.
- Kondensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapat memberikan koreksi
factor total minimal 0,85.
- Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis Cool DayLight sesuai permintaan.
- Pihak Kontraktor wajib menanyakan type yang akan digunakan. Bila pihak Kontraktor
tidak menanyakan hal tersebut diatas, maka pihak direksi / manajemen konstruksi berhak
menentukannya dengan tanggungan resiko apapun pada pihak Kontraktor.
- Semua lighting fixtures harus dicat dengan powder coating bebas dari karat dan lecet-
lecet, dengan ICI acrylic paint warna putih, contoh harus disetujui oleh Direksi/
Manajemen Konstruksi
- Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi penerangan yang
maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga pekerjaaan-pekerjaan seperti
penggantian lampu, pembersihan, pemeriksan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah
dapat dilaksanakan.
- Pada semua lightng fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat terminal
pentanahan (grounding).
- Ballast yang digunakan menggunakan jenis low loss ballast.
3.6. GROUNDING
a. Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC = Bare Copper Conductor).
b. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang sama dengan
penampang kabel masuk (incoming feeder) untuk penampang kabel lebih kecil dari 70 mm2,
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
3.8. KONDUIT
Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact dan Metal Plan
Conduit dimana diameter dalam dari konduit minimum 1,5 kali diamater kabel dan minimum
diameter dalam adalah 19 mm, atau dinyatakan lain pada gambar.
PASAL 4.
PERSYARATAN TEKNIS DAN PEMASANGAN
4.1. PANEL-PANEL
a. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya dan harus rata
(horisontal).
b. Setiap kabel yang masuk / keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland, dan diberi
lapisan seal dari karet untuk menutupi bagian bekas lubang yang permukaannya tajam atau
penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
c. Untuk panel-panel yang dipasang diluar ruangan (Outdoor Panel) type Free Standing diberi
kaki dengan jarak minimal 50 cm dengan permukaan tanah dilengkapi dengan pondasi cor.
d. Semua panel harus ditanahkan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
4.2. KABEL-KABEL
a. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak
mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban.
b. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengindentifikasikan
phasanya sesuai dengan PUIL 2000.
c. Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel, diklem dan disusun
yang rapi.
d. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada kabel penerangan,
dimana terminasi sambungan dilakukan pada termination / junction box.
e. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk
terminasinya.
f. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus mempergunakan alat
pres hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.
g. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 100 cm minimum, dimana sebelum kabel
ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan diatasnya diamankan dengan batu bata
sebagai pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm yang disesuaikan dengan jumlah
kabel.
h. Sudut pembelokan (Bending Radius) kabel Feeder harus mengikuti ketentuan yang
disyaratkan oleh pabrik untuk masing-masing diameter kabel.
i. Untuk kabel serabut, terminasi ujung kabel tersebut harus menggunakan handslip.
j. Semua kabel yang berada didalam trench kabel harus diletakkan / disusun dalam kabel
ladder (Fabricated, hot deep galvanized) kabel ladder harus disupport setiap jarak 100 cm.
k. Untuk kabel feeder yang dipasang didalam trench harus mempergunakan kabel ladder.
l. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah jalannya kabel dan
dilengkapi dengan Cable Mark.
m. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan instalasi lainnya harus ditanam
lebih dalam dari 60 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis medium dengan diameter
minimum 2 1/2 kali penampang kabel.
n. Semua kabel yang dipasang diatas langit-langit harus diletakkan pada suatu trunking kabel.
o. Kabel penerangan yang terletak diatas rak kabel tidak menggunakan PVC High Impact.
Setiap kabel yang keluar dari Cable Tray harus dipasang dalam PVC High Impact. Yang
pada bagian pertemuan antara Conduit dan Cable Tray dipasang Joining Coupling.
p. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan sleeve dari
pipa galvanis medium dengan diameter minimum 2 1/2 kali penampang kabel.
q. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak - kontakharus didalam kotak terminal
yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan skrup
untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tersebut minimum 4 cm.
r. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1m disetiap ujungnya.
s. Penyusunan konduit diatas trunking kabel harus rapi dan tidak saling menyilang.
t. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak - kontak harus di dalam kotak
penyambungan dan memakai alat penyambungan berupa las – dop.
u. Semua kabel yang menuju / keluar dari panel - panel type outdoor harus didalam pipa Sleeve
GIP Medium / PVC Conduit dia. 2 1/2 x dia. Cable.
v. Kabel yang keluar dari trench yang menembus permukaan tanah, yang menuju kabel ladder
harus dilengkapi / dilindungi dengan GIP Medium sepanjang lebih kurang 1 m dengan
ketentuan ± 50 cm bagian yang berada di bawah permukaan tanah sampai 50 cm dari
permukaan tanah.
w. Semua kabel instalasi motor yang berada di daerah utility harus dipasang dalam metal
conduit, yang penampangnya minimum 1,5 penampang kabel dan lengkap dengan Flexible
Metal Conduit.
x. Setiap kabel dalam PVC High Impact Conduit yang dipasang pada Slap harus diberi Saddle
Spacers setiap jarak 150 cm.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
y. Untuk instalasi kabel yang menggunakan PVC Hight Impact Conduit yang melintas diatas
balok, harus menembus balok dengan jarak minimum 10 Cm dari atas balok yang ditembus,
atau melintas dibawah balok.
4.5. PEMBUMIAN
a. Semua bagian dari sistim listrik harus dibumikan.
b. Elektrode pembumian harus ditanam sedalam minimum 12 m dan mencapai permukaan air
tanah.
c. Tahanan pembumian maximum adalah 1 ohm untuk peralatan lain dan untuk peralatan
elektrikal medis atau untuk Ruang kelompok 2 E maksimum adalah 0,2 ohm.
d. Jarak minimum dari elektrode pembumian adalah 6 m dan disesuaikan dengan sifat tanahnya.
e. Elektrode pembumian harus menggunakan massive copper pipe penampung 1 1/2“ (1,5 inch).
PASAL 5.
PENGUJIAN
5.1. UMUM
Sebelum semua peralatan utama dari sistim dipasang harus diadakan pengujian secara individual
parsial (Partial Test). Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat
pengujian yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK / PLN serta instansi lain yang
berwenang untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara
menyeluruh dari sistim, untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik. Semua biaya untuk
mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan peralatan untuk pengujian yang perlu disediakan oleh
Kontraktor menjadi tanggung jawab Kontraktor sendiri.
Untuk kabel tegangan rendah sertifikat lulus pengujian harus dari PLN yang terutama
menjamin bahan isolasi kabel baik serta tidak melanggar ketentuan-ketentuan PLN tentang
isolasi kabel tegangan rendah, pengujian dengan megger tetap harus dilaksanakan, dengan
nilai tahan isolasi minimum 50 mega Ohm.
c. Lighting Fixtures
Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan kapasitor harus dilakukan pengujian /
pengukuran faktor daya. Dalam hal ini faktor daya yang diperbolehkan minimal 0,85.
d. Motor-motor Listrik
Pengukuran tahanan isolasi motor-motor listrik harus dilakukan. Pemasangan motor-motor
listrik bisa dilaksanakan setelah hasil pengukuran tidak melanggar ketentuan-ketentuan PUIL
2000.
e. Pentanahan / Grounding
Semua pentanahan dari sistim harus dilakukan pengukuran tahanan dengan maximum 1Ohm
pada masing-masing pentanahan dan dilakukan pada keadaan cuaca tidak turun hujan selama
minimal 3 hari berturut-turut.
PASAL 6.
PRODUK
6.1. UMUM
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan
alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan. Kontraktor baru bisa mengganti bila ada
persetujuan resmi dan tertulis. Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah seperti
tercantum dalam outline specification.
NO URAIAN SPESIFIKASI
ELEKTRIKAL
PASAL 1.
PERATURAN UMUM
1.1. PERATURAN DAN ACUAN
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai berikut:
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.05/MEN/1982.
c. Keputusan Menteri P.U. No.02/KPTS/1985.
d. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti PLN, Dit.Jen.Bina
Lindung dari Pusat maupun Daerah.
e. SNI Plumbing 2000
Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh:
a. Perusahaan yang memiliki Surat Ijin Instalasi dari Instansi yang berwenang dan telah biasa
mengerjakannya.
b. Khusus untuk izin dari Instansi PLN (PAS PLN dengan kelas yang sesuai) diperkenankan
bekerja sama dengan perusahaan lain yang telah memiliki PAS PLN yang dimaksud)
1.3. KOORDINASI
a. Kontraktor instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Kontraktor instalasi lainnya, agar
seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
b. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan
instalasi yang lain.
c. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibatnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
PASAL 2.
LINGKUP PEKERJAAN
2.1. UMUM
Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal plambing secara keseluruhan adalah
pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan, peralatan-peralatan bahan-bahan utama dan
pembantu serta pengujian, sehingga diperoleh instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan
spesifikasi, gambar dan bill of quantity.
d. Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap, tembok dll.
e. Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.
PASAL 3.
SPESIFIKASI PERPIPAAN
3.1. UMUM
a. Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi:
- Pipa
- Sambungan
- Katup
- Strainer
- Sambungan ekspansi
- Sambungan fleksibel
- Penggantung dan penumpu
- Sleeve
- Lubang pembersihan
- Bak kontrol
- Blok Beton
- Galian
- Pengecatan
- Pengakhiran
- Pengujian
- Peralatan Bantu
b. Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak serta arah dari
masing-masing sistem pipa.
c. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan/ atau spesifikasi dipasang terintegrasi dengan
kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan bagian lainnya.
d. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air karat dan stress sebelum,
selama dan sesudah pamasangan.
e. Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut diatas harus juga terlindung
dari cahaya matahari.
f. Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik pembuat.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
URAIAN KETERANGAN
Pipa Galvanized pipe, medium, ASTM A 53.
Sambungan/fiiting Dia. 40 mm kebawah malleable iron ANSI B 16.3 class 150 lb,
screwed end.
Dia. 50 mm keatas, wrought steel butt weld fitting ANSI B 16.9, sch.
40.
Flange Dia. 40 mm kebawah black malleable cast iron RF class 150 lb,
screwed Dia. 50 mm keatas Forged steel RF class 150 lb, welding
joint.
Valve & Strainer Dia. 40 mm kebawah, bronze atau A-metal body class 150 lb dengan
sambungan ulir, BS 21 / ANSI B2.1. Dia. 50 mm keatas, cast
iron body class 150 lb dengan sambungan flanges.
Spesifikasi B 10
Penggunaan : Minyak Solar
Tekanan Standard 10 bar
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
URAIAN KETERANGAN
Pipa Black steel pipe, Medium Class, ASTM A 53.
Sambungan/fiiting Dia. 50mm kebawah malleable iron ANSI B 16.3 class 150 lb,
screwed end.
Dia. 65mm keatas, wrought steel butt weld fitting ANSI B 16.9,
Medium Class
Flange Dia. 50mm kebawah black malleable cast iron RF class 150 lb,
screwed Dia. 65mm keatas Forged steel RF class 150 lb, welding
joint.
Valve & Strainer Dia. 50 mm kebawah, bronze atau A-metal body class 125 lb dengan
sambungan ulir, BS 21 / ANSI B2.1.
Dia. 65mm keatas, cast iron body class 125lb dengan sambungan
flanges.
URAIAN KETERANGAN
Pipa BSP SCH 40
Sambungan/fiiting Diameter 50 mm kebawah SCREWED
Diameter 65 mm keatas Welding Joint
Reducer Seperti diatas, model concentric.
Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.
Valve & Strainer Dia. 50 mm kebawah, malleable cast iron body class 300 lb dengan
sambungan ulir, BS 21 / ANSI B 2.1. Dia. 65 mm keatas , cast iron
body class 300 lb dengan sambungan flanges, OS&Y Type
Spesifikasi PVC 5
Penggunaan : Venting
Tekanan standard 5 bar
URAIAN KETERANGAN
Pipa Polyvinyl chloride (PVC) klas 5 bar
Sambungan/fiiting PVC Injection Moulded Sanitary fitting large radius, Solvent Cement
joint type.
Reducer PVC injection moulded sanitary fitting concentric, Solvent Cement
Joint Type.
Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.
Spesifikasi PVC 10
Penggunaan : - Air Limbah
Tekanan Standard 10 bar
URAIAN KETERANGAN
Pipa Polyvinyl chloride (PVC) klas 10 bar
Sambungan/fiiting PVC Injection Moulded Sanitary fitting large radius, Solvent Cement
joint type.
Reducer PVC injection moulded sanitary fitting concentric, Solvent Cement
Joint Type.
Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
Spesifikasi CIP
Penggunaan : - Air Limbah Dapur (LIMBAH SPOEL HOK, DRAIN AUTO
CLAP)
Tekanan standard 10 bar
URAIAN KETERANGAN
Pipa Hub and Spigot Coated Cast Iron for Sewage.
Sambungan/fiiting Hub and Spigot Coated Cast Iron Sanitary type fitting.
Joint Mechanical Joint
b. Valve Schedule
- Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut:
Diameter Batang
Ukuran Pipa Batang
Sampai 20 mm 6 mm
25 mm s/d 50 mm 9 mm
65 mm s/d 150 mm 13 mm
200 mm s/d 300 mm 15 mm
300 mm atau lebih besar dihitung dengan faktor keamanan 5.
Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari tabel diatas Penunjang pipa lebih dihitung
dengan faktor dari 2 keamanan 5 terhadap kekuatan puncak.
Bentuk gantungan.
o Untuk air panas, uap dan kondensat: Roller guide type.
o Untuk yang lain-lain: Split ring type atau
o Clevis type.
- Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
- Semua gantungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar zinchromat sebelum
dipasang.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
s. Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di setiap
service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara-cara/ metoda-metoda yang
disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.
3.4. PENGUJIAN
a. Sistem Air Bersih
- Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus diuji dengan tekanan air dibawah
tekanan tidak kurang dari tekanan kerja ditambah 50% atau 9 kg/cm2 dan tidak lebih
tinggi lagi dalam jangka waktu 1 jam.
- Kebocoran-kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus diuji kembali.
- Peralatan-peralatan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas (diputus) dari hubungan-
hubungannya selama uji tekanan berlangsung.
b. Sistem Air Limbah
- Pipa-pipa bertekanan harus diuji dengan tekanan air sebesar tekanan kerja ditambah 50%
atau 8 kg/cm2 selama 1 jam.
- Pipa-pipa gravitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 3.0 meter diatas titik
tertinggi selama 1 jam.
3.5. PENGECATAN
a. U m u m
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut:
- Pipa servis
- Support pipa dan peralatan Konstruksi besi
- Flens
- Peralatan yang belum dicat dari pabrik
- Peralatan yang catnya harus diperbarui
b. Persyaratan Pengecatan
Pengecatan harus dilakukan seperti berikut:
Lokasi Pengecatan Pengecatan
Pipa dan peralatan dalam plafond Zinchromate primer 2 lapis
Pipa dan peralatan expose Zinchromate primer 2 lapis dan cat akhir 2 lapis
Pipa besi/baja dalam tanah 1 lapis isolasi tahan karat overlap 50%
PASAL 4.
SISTEM AIR BERSIH
4.1. LINGKUP PEKERJAAN
Uraian singkat lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut:
a. Jet Pump
b. Perpipaan
c. Perkabelan
d. Panel listrik
e. Peralatan Instrumen dan kontrol
f. Penyambungan ke semua peralatan penunjang
g. Penyambungan ke semua peralatan pemakai
4.2. PERPIPAAN
Lihat "SPESIFIKASI PERPIPAAN"
PASAL 5.
SISTEM AIR LIMBAH
5.1. LINGKUP PEKERJAAN
Uraian singkat lingkup pekerjaan dalam sistem air limbah disini antara lain adalah sbb:
a. Perpipaan
b. Penyambungan dengan peralatan Plumbing
c. Sumur Periksa
d. Manhole
e. Floor Drain
f. Clean Out
g. Roof Drain
5.2. PERPIPAAN
a. Umum
Macam perpipaan air limbah adalah, Air Hujan, Air Limbah Saniter, Limbah Dapur.
Jenis pipa lihat "SPESIFIKASI PERPIPAAN"
c. Limbah Saniter
- Perpipaan Limbah Saniter mulai dari Alat Saniter antara lain Kloset, Urinal, Lavatory,
Floor Drain atau peralatan saniter lainnya, sampai selokan halaman melalui sewage
treatment.
- Perpipaan semua Floor Drain menggunakan P-trap.
d. Limbah Dapur
Perpipaan Limbah Dapur mulai dari Kitchen Sink, Grating Drain, Floor Drain sampai
selokan halaman melalui Grease Trap dan pompa.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
5.4. MANHOLE
a. Manhole terdiri dari rangka dan tutup dibuat dari besi tuang serta dilapis cat bitumen.
b. Rangka dan tutup harus membentuk perangkap, sehingga setelah diisi grease akan terbentuk
penahan bau.
c. Diameter lubang untuk laluan orang sebesar minimum 500 mm sedangkan untuk laluan
peralatan harus sesuai dengan besaran peralatan tersebut.
d. Finishing permukaan manhole harus disesuaikan dengan peruntukan lokasi.
PASAL 6.
SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
6.1. PERSYARATAN TEKNIS UMUM
a. Peraturan dan Standar
Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-peraturan
Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia.
Selama pelaksanaan spesifikasi ini harus betul-betul ditaati, diikuti serta sesuai prosedure
yang diberlakukan Pengawas.
Peraturan-peraturan berikut ini merupakan acuan dalam rangka perancangan maupun
pelaksanaan Instalasi Fire Hydrant
Peraturan-Peraturan
- Perda Pemda setempat tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dalam Wilayah
Setempat
- Departemen Pekerjaan Umum, Skep Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000
tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan.
- Jockey Pump
Type pompa : Centrifugal multi stage pump
Kapasitas : 56 L/men.
Head pompa : 85 m
Putaran pompa : 2.900 rpm
Daya pompa : 3.0 kW
Karakteristik listrik : 380 V, 3 phase, 50 Hz, Variable Speed Drived
Jumlah : 1 (satu) unit.
Perlengkapan Engine :
Flexible coupling
Coupling guard
Heat exchanger loop
Batteries
Battery rack
Battery cable
Silencer
Flexible ex hose connector
Cooling water heater + thermostat.
b. INSTALASI PEMIPAAN
- Sistem Penyambungan Pipa
Menggunakan sambungan ulir/screwed atau las untuk pipa berdiameter 75 mm ke
bawah dan menggunakan sambungan flanged untuk diameter pipa 100 mm ke atas
dengan maximum dua batang pipa serta pada belokan minimal 5 kali diameter pipa
dari bahan yang sesuai dengan jenis bahan pipanya (long elbow).
Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang pipa
pada pipa lurus.
Untuk mencegah terhadap kebocoran, penyambungan pipa dengan ulir harus terlebih
dulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes. Sedangkan untuk
sambungan flanged harus dilengkapi ring dari karet secara homogen.
- Penumpu Pipa
Seluruh pipa harus diikat/ditetapkan, kuat dengan dudukan dan angker yang kokoh
(rigit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran dan gerakan.
Pipa horizontal harus ditumpu dengan penyangga dengan jarak antara tidak lebih dari
2,5 m.
- Pemasangan Fixtures dan Fitting
Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang
akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan kokoh
(Rigit) ditempatnya lengkap tumpuan yang mantap.
Semua fixtures, fitting, pipa-pipa hidrant dilaksanakan harus rapi.
Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi (pipa induk), dipasang balok-balok dari
beton dengan campuran yang kuat (K.225) dan dipasang setiap ada sambungan pipa
(tee, elbow, valve ) dan sebagainya.
Tinggi pemasangan dari lantai + 20 cm (muka tanah jadi).
Perletakan engsel disesuaikan dengan keadaan setempat sehingga mudah untuk
dibuka/tutup.
b. Contoh Barang
- Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dalam
pelaksanaan kepada Pengawas atau Brosur-brosur dari alat-alat tersebut dan menunggu
persetujuan dari pemilik proyek/Pengawas/Perencana sebelum alat-alat tersebut dipasang.
- Contoh barang dimasukkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah
diturunkannya SPK untuk diperiksa Pemilik/Perencana dan Pengawas.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
d. Pembersihan Lapangan
- Lapangan yang dipergunakan harus setiap hari setelah selesai bekerja dibersihkan oleh
Pemborong.
- Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa bahan
pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama pemeliharaan.
e. Pengecatan
- Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dililit dengan karung goni dan dilapisi
dengan Tar (Tar coated) untuk penahan Korosi atau dengan bahan anti karat sintesis yang
dispesifikasi untuk keperluan pemipaan bawah tanah. Sedangkan untuk pipa-pipa yang
terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna atau cat yang warnanya akan
ditentukan kemudian oleh Pengawas.
- Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna/cat pada setiap
jarak + 4 m dengan arah aliran pada pipa-pipa induk, begitu pula pipa-pipa pada shaft
dimana terletak pintu pemeriksaan.
- Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut :
Untuk jaringan pipa hydrant dipakai warna merah
- Khususnya untuk identifikasi dan penentuan warna cat dari masing - masing instalasi
Plumbing dan Hydrant akan ditentukan kemudian bersama Pemilik / Pengawas.
f. Surat Keterangan
Pemborong harus memberikan Surat Keterangan/Sertifikat dari Dinas Pemadam Kebakaran
Daerah yang menunjukkan bahwa Sistem tersebut dapat dipergunakan dan berfungsi dengan
baik.
Surat Keterangan keagenan yang berada di Indonesia untuk material - material import.
b. Materi Pemeliharaan
Selama masa pemeliharaan, Pemborong wajib melakukan pemeliharaan secara berkala
terhadap seluruh Instalasi Sistem, baik peralatan utama maupun instalasi pemipaannya.
Pelaksanaan pemeliharaan menyangkut item-item dan tidak terbatas pada berikut ini :
- Pemeriksaan terhadap :
Fungsi dan mekanisme kerja kontrol
Mekanisme kerja panel-panel kontrol
- Pemeriksaan terhadap: Battery Charger, penggerak engine, minyak pelumas sistem
pompa dan sistem engine
- Testing terhadap bekerjanya unit-unit sistem, yaitu pompa penggerak elektrik dan diesel
- Bersihkan seluruh peralatan dari kotoran
- Pembersihan tangki bahan bakar
- Penggantian minyak pelumas.
c. Petunjuk Pemeliharaan
- Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan, Pemborong harus menyerahkan Buku
Petunjuk Pemeliharaan terhadap seluruh peralatan utama (pompa, motor, diesel, panel
listrik, panel kontrol, dll.) dan Instalasi serta daftar material/ komponen yang memerlukan
penggantian secara berkala. Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux dan
dijilid dengan rapih dan bagus. Petunjuk pemeliharaan harus mencantumkan ringkasan
dari pemeliharaan berkala yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat dan
standard/aturan yang berlaku secara umum.
- Di dalam buku pentunjuk pemeliharaan tersebut harus diuraikan secara jelas dan ringkas
mengenai tatacara/prosedur pemeliharaan, contoh data logbook pencatatan (harian,
mingguan, bulanan dan tahunan).
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
- Jumlah buku yang harus disediakan oleh Pemborong sebanyak 5 (empat) set, masing-
masing 3 set untuk Pemilik Proyek, 1 set untuk Pengawas/MK dan 1 set untuk Perencana.
Seluruh biaya yang diakibatkan oleh pembuatan dan pengadaan buku tersebut ditanggung
oleh Pemborong.
PASAL 7.
PEKERJAAN SUMUR DANGKAL
7.1. PERIZINAN
a. Izin Usaha
Kontraktor sumur bor harus mempunyai Surat Izin Perusahaan Pemboran Air tanah yang
dikeluarkan oleh Direktorat Geologi Departemen Pertambangan, SIPP di wilayah setempat
dan izin-izin lainnya yang diwajibkan.
b. Izin Pengeboran
Kontraktor harus mengurus semua perizinan pemboran air tanah. Biaya pengurusan dan
biaya perizinan dibebankan kepada Kontraktor.
7.4. PENGUJIAN
a. Kontraktor harus melakukan pengujian lengkap antara lain:
- pengujian debit dan penurunan muka air
- pengujian recovery
- pengujian terus menerus 3 kali 24 jam
- pengujian kimiawi dan bakteri
b. Selain pengujian diatas, Kontraktor harus melakukan pengujian yang diwajibkan oleh
Instansi Pemerintah yang berwenang.
c. Semua peralatan uji, sumber daya dan biaya uji dibebankan kepada Kontraktor.
7.10. GARANSI
Kontraktor harus menjamin selama 1 (satu) tahun bahwa sumur bor dapat dipergunakan sesuai
kebutuhan antara lain:
a. Debit air sesuai data yang dilaporkan.
b. Air tidak tercampur pasir.
c. Tidak ada gugatan dari pihak yang berwenang mengenai pengambilan air tanah dan lokasi
sumur.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
PASAL 8.
PEKERJAAN SEPTIC TANK
8.1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Setic Tank terdiri dari tangki dan peralatan seperti terlihat pada gambar. Atau dapat juga
disediakan type bio tanki septic yang terbuat dari fibre glass lengkap dengan medianya.
b. Sumur resapan juga disediakan untuk kelengkapan system septic tank, sesuai gambar.
PASAL 9.
PENGUJIAN DAN COMISIONING
9.1. UMUM
a. Pada dasarnya keseluruhan pekerjaan mekanikal harus diuji dan dikomisioning.
b. Pemeriksaan harus dilaksanakan sehubungan dengan sistem operasi dari sistem tersebut dan
bilamana perlu maka pengujian ulang perlu dilakukan. Keseluruhan hasil pengujian tearsebut
harus dicatat, dan bila mana hasilnya telah cukup baik, maka Kontraktor wajib
melaporkannya kepada Direksi/Manajemen Konstruksi yang ditunjuk.
c. Bila pada keadaan tertentu sehingga pengujian dan komisioning secara keseluruhan sistem
tidak mungkin dilaksanakan secara serempak, maka pada kesempatan pertama berikutnya
Kontraktor wajib mengulang pekerjaan tersebut diatas.
d. Bila ada bagian pekerjaan yang telah diuji dan dikomisioning secara terpisah, maka pada saat
tahap akhir penyelesaian pekerjaan Kontraktor wajib membuktikan bahwa bagian pekerjaan
tersebut dapat berfungsi dengan baik secara terus menerus, dimana hal ini merupakan
persyaratan yang harus dipenuhi dalam kontrak. Didalam jadwal pelaksanaan secara
keseluruhan bila ada bagian pekerjaan yang telah diserah terimakan dan Pemilik/Manajemen
Konstruksi yang ditunjuk memandang perlu untuk dilaksanakan pengujian dan komisioning
ulang maka Kontraktor wajib melaksanakannya. Untuk hal ini Kontraktor wajib menaruh
perhatian yang cukup sehingga pelaksanaan Pengujian dan komisioning bagian pekerjaan
tersebut tidak mengganggu dan membahayakan aktivitas pemilik bila bekerja pada lokasi
tersebut.
e. Untuk keperluan pengujian dan komisioning Kontraktor harus menyediakan bahan/peralatan
serta tenaga kerja yang diperlukan.
b. Demikian pula Kontraktor harus menyediakan air, listrik kerja dan bahan bakar yang
diperlukan. Hal ini sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak.
c. Bilamana pengujian sistem gagal, padahal peralatan dan perlengkapannya yang terpasang
telah berfungsi, maka Direksi wajib segera memerintahkan Kontraktor untuk memeriksa
apakah bagian yang tidak berfungsi tersebut merupakan kesalahan Sub Kontraktor Pemasok
peralatan sehingga pengujian ulang dapat segera dilaksanakan.
9.2. TEST KERAPATAN PIPA UNTUK BAHAN CAIR
a. Umum
- Sebelum jalur pipa untuk bahan cair akan dipergunakan, maka terlebih dahulu harus
diperiksa dengan teliti. Hal ini berlaku pula untuk jalur pipa didalam atau diatas tanah,
juga berlaku apakah jalur pipa ini merupakan bagian dari sistem secara keseluruhan.
Pengujian ini termasuk:
Pemeriksaan hasil pengelasan
Penilaian terhadap keamanan pemasangan
Pengujian kekuatan
Pengujian kebocoran
Pemeriksaan hasil pengecatan dan pelapisan
Pemeriksaan kebenaran fungsi dari sistem yang dipasang.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
- Berdasarkan atas peraturan mengenai uap, bejana bertekanan, begitu pula alat
penyambung pipa, dan perlengkapannya juga harus memenuhi standar yang berlaku baik
peraturan internasional atau setempat.
- Hal ini akan berkaitan erat untuk pemasangan, pengelasan, pengujian kekuatan dan
pengawasan, hal ini harus diperhitungkan pula oleh Kontraktor.
- Peraturan standar ini terdiri dari persyaratan umum yang berhubungan dengan pengujian
dan pemeriksaan mengenai kebocoran. Untuk pelaksanaan pemeriksan dan pengujian
berdasarkan atas peraturan internasional ataupun peraturan setempat.
b. Teknis
- Seluruh pelaksanaan pengujian dan pemeriksan yang dilaksanakan oleh Kontraktor harus
disaksikan oleh Pemilik proyek atau Manajemen Konstruksi yang ditunjuk.
- Sebelum pelaksanaan pengujian, pipa harus diglontor dan dibersihkan denga air dan
diventilasi dengan benar, sampai tidak ada air yang tersisa.
- Pengujian disini dilaksanakan mempergunakan air bertekanan.
- Pengujian ini dilaksanakan untuk menguji kerapatan sambungan pipa, alat sambung dan
perlengkapan yang lain secara benar.
- Pipa yang diletakkan dalam tanah tidak boleh diurug sebelum pelaksanaan pengujian
selesai dilaksanakan.
- Pada sambungan-sambungan pipa tidak boleh diisolasi, diaspal atau dibungkus, sebelum
pengujian dilaksanakan.
- Lokasi penyambungan, katup-katup sambungan las, sambungan flens, sambungan ulir
harus mudah diperiksa untuk memudahkan pelaksanaan pengujian.
- Pada saat dilaksanakan pengujian, seluruh pipa yang tersambung keperalatan harus
dilepas dan ditutup dengan alat penutup (dop/flens buntu).
- Kebocoran yang terjadi pada saat pengujian harus dilaksanakan pengujian ulang.
- Pengujian ini dianggap memenuhi setelah mendapat persetujuan dari Pemilik proyek atau
Manajemen Konstruksi yang ditunjuk.
- Selama pengujian dilaksanakan, harus dilengkapi alat pengukur dan alat pengaman yang
memadai, sehingga cukup aman bagi lingkungan sekitarnya.
- Prosedur pengujian dan pengujian peralatan benar-benar memperlihatkan hasil
pengetesan yang sedang berlangsung pada jalur pipa atau bagian dari jalur tersebut.
- Catatan hasil pengujian dan pemeriksaan yang telah selesai dilaksanakan harus
diserahkan kepada Pemilik/Manajemen Konstruksi yang ditunjuk untuk selanjutnya
diserahkan kepada pimpinan pabrik.
- Hasil pengujian ini tetap berlaku sampai dengan dipergunakannya sistem tersebut atau
dilanjutkan dengan pengujian yang berikutnya.
- Catatan hasil pengujian yang berhubungan dengan uji kebocoran sekurang-kurangnya
harus terdiri dari hal-hal sebagai berikut:
Tekanan kerja
Bahan/media penguji yang dipergunakan
Tekanan pengujian
Jangka waktu pengujian
Temperatur sekitarnya pada saat dilaksanakan pengujian.
Atau informasi lain yang diperlukan yang dianggap penting.
Nama Manajemen Konstruksi yang ditunjuk mewakili Pemilik guna menghadiri
pengujian serta menandatangani berita acara pengujian tersebut.
c. Pipa Air Bersih
Tekanan pengujian sekurang-kurangnya 1.5 kali dari tekanan kerja atau sekurang-kurangnya
dengan tekanan pengujian 10 bar.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
PASAL 10.
SPESIFIKASI PRODUK
10.1. BAHAN DAN PERALATAN
Bahan dan Peralatan harus memenuhi spesifikasi Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan
alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan ke Direksi Lapangan. Kontraktor baru
bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Direksi Lapangan.
I PLUMBING
A Air Bersih
1 Pompa Sumur Dalam Deepwell Ebara, Teral, Torishima, Sanyo,
Panasonic
2 Pipa air bersih GIP Medium Bakrie, Spindo, PPI
3 Fitting GIP Medium TSP, Benkan, FKK, SNP, Ricon
4 Gate, Ball, Check Valve Klas 125 Toyo, Kitz, Hattersley
5 Butterfly Valve Klas 125 Toyo, Kitz, , Astam, Hattersley
6 Strainer Klas 125 Toyo, Kitz, Showa, Hattersley
7 Foot Valve Klas 125 Mizu, Hattersley
8 Water level control Stick Omron, Telemechanique
9 Flexible Joint Klas 125 Tozen, Proco, AFA
10 Automatic Air Vent Klas 125 Yoshitake, Cla-val
11 Pressure Gauge 4" dia, Klas 10 kg/cm2 Nagano, VPG, Yamamoto
12 Meter Air Schlumberger, Hattersley
Westinghouse
13 Faucet Toto, San Ei
B Air Kotor
1 Pipa air kotor/bekas PVC Klas AW Rucika, Pralon, Unilon
2 Pipa vent PVC Klas D Rucika, Pralon, Unilon
C Fuel Oil
1 Unloading Pump Gear Pump Ebara, Sigma
2 Transfer Pump Gear Pump Ebara, Sigma, Piusi
3 Storage Mild Steel Roda Nurmala, Esatama
4 Level Switch Magnetic Kasuga, Wingel
5 Pipa Fuel Oil Black Steel Medium Class Bakrie, Spindo, PPI
II PEMADAM KEBAKARAN
A Hidran Kebakaran
1 Indoor Hydrant Box IHB tipe B Appron, Ozeki, Yamato
2 Pipa Hidran Black Steel Sch. 40 Bakrie, Spindo, PPI
3 Fitting Black Steel Sch. 40 TSP, Benkan FKK, SNP
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
4 Gate, Ball, Check Valve Klas 300 Toyo, Kitz, Astam, Hattersley,
Victaulic
5 Butterfly Valve Klas 300 Toyo, Kitz, Astam, Hattersley,
Victaulic
III ISOLASI
GAMBAR KERJA
PEKERJAAN
LOKASI
TAHUN ANGGARAN
2018
KONSULTAN PERENCANA
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
3519 1466
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
KETERANGAN : NAMA PEKERJAAN
500 500
TERAS
-0.05
TERAS
KMR. TIDUR
GARASI MOBIL
TERAS
-0.05
PELAYAN
KOLONO TIMUR
-0.05
+0.00
+0.00
TERAS
-0.05
J
RUANG TAMU
R. MAKAN
+0.00
+0.00
TERAS
RUANG KELUARGA
-0.05
1800 1800
B Area Publik ( Taman )
+0.00
LOKASI
DAPUR
+ 0.00
R. TIDUR UTAMA
KMR. TIDUR
KMR. TIDUR
+ 0.00
+0.00
+0.00
KM/WC
KM/WC
-0.05
-0.05
KM/WC
T. Cuci
-0.05
-0.05
C Gerbang Keluar
KAB. KONAWE SELATAN
D Area Parkir 1200 1200
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
E Gedung Kantor Camat
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
F Area Parkir SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SELASAR
MIHRAB
G Gedung KUA 3090 3090
I Mushollah
350 K 350 HASRI ISHARI, ST
J Rumah Jabatan Camat NIP.19890405 201506 001
MAIN ENTRANCE
-0.05
K Gerbang Dua Arah
F 1424
KABAG PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
H G
MAIN ENTRANCE
±0.00
AULA
486
-0.05
F
STAGE
+0.60
1435
Km/Wc
+0.55
Pantri
+0.55
Ruang Persiapan
Km/Wc
Sajian
+0.60
-0.05
Km/Wc
+0.55
20085
RENC. PEMBANGUNAN GEDUNG
KANTOR CAMAT T.A 2018 340
F 710
TERAS
TERAS
± 0.00
- 0.05
- 0.05
SELASAR SELASAR
± 0.00 ± 0.00
1263
SEKRETARIS DAERAH
R. PELAYANAN /
INFORMASI
± 0.00
R. SEKCAM
KM/WC.L + 0.03
KM/WC.P HALL / LOBBY R. PMD R. KASI
- 0.05 - 0.05 ± 0.00 ± 0.00 PEMBANGUNAN
± 0.00 R. KEUANGAN
KM/WC
- 0.05
- 0.45
- 0.45
ENTRANCE
- 0.03
PUSKESMAS PARK
- 0.18
400
KOLONO TIMUR 238
408
D 1942
R. PELAYANAN
KAB. KONAWE SELATAN
R. KASI R. KASI UMUM
250 PELAYANAN 250
PEMERINTAHAN ± 0.00
± 0.00 UMUM MENGETAHUI / MENYETUJUI :
± 0.00
R. CAMAT
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
+ 0.03 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
100 100
R. RAPAT
+ 0.03 R. STAF
50 ± 0.00
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
150 150
ENTRANCE
- 0.03
150 150 250 250 87 213 213 87 250 250 200 100 BUDI HARTONO,ST Drafter
Direktur Komang.Y,S.Ars
CATATAN PARAF
B
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
300 250 150 350 350 250 250 300 SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
R. PELAYANAN
KAB. KONAWE SELATAN
R. KASI R. KASI UMUM
250 PELAYANAN 250
PEMERINTAHAN ± 0.00
R. RAPAT ± 0.00 UMUM MENGETAHUI / MENYETUJUI :
± 0.00
+ 0.03
R. CAMAT
+ 0.03
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
100 100
50
R. STAF
TERAS SELASAR SELASAR ± 0.00 TERAS
200 - 0.05 ± 0.00 ± 0.00 - 0.05
300 1100 HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
A A
50 R. PELAYANAN / KABAG PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH
INFORMASI KABUPATEN KONAWE SELATAN
± 0.00
100 100
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
150 150
ENTRANCE
- 0.03
CATATAN PARAF
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
CATATAN PARAF
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
100 100
100 100
100 100
HASRI ISHARI, ST
100 100
NIP.19890405 201506 001
100 100
KABAG PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
+4, 26 +4, 26
+3, 68 +3, 68
+ 3, 00 + 3,60 + 3, 00
- 1, 20 Tanah Urug
Pas. Batu Kosong
Pasir Urug
Pas. Batu Kosong
Pasir Urug
Pas. Batu Kosong
Pasir Urug
Tanah Urug
- 1, 20
Tanah Asli Tanah Asli Tanah Asli
Pas. Batu Kosong Pas. Batu Kosong
Pasir Urug Pasir Urug
Tanah Asli Tanah Asli
2200
KONSULTAN PERENCANA TEAM PERENC. PARAF
Arsitek
CV. NATURAL PLAN
Budi Hartono,ST
CONSULTANT
Sipil
POTONGAN A - A Budi Raharjo,ST
PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT Mechanical/Elec.
SKALA 1 : 100 Arham.M,ST
BUDI HARTONO,ST Drafter
Direktur Komang.Y,S.Ars
CATATAN PARAF
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
+3, 45 +3, 45
+ 3,85 + 3,85
+ 3,60
SEKRETARIS DAERAH
+ 0,03 ±0,00 ±0,00 - 0,05 KABUPATEN KONAWE SELATAN
± 0, 00 - 0,18 ± 0, 00
1650
KONSULTAN PERENCANA TEAM PERENC. PARAF
Arsitek
CV. NATURAL PLAN
Budi Hartono,ST
CONSULTANT
Sipil
Budi Raharjo,ST
Mechanical/Elec.
POTONGAN B - B Arham.M,ST
PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT BUDI HARTONO,ST Drafter
SKALA 1 : 100 Direktur Komang.Y,S.Ars
CATATAN PARAF
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
300 250 150 350 350 250 250 300 NAMA PEKERJAAN
KLM P
KAB. KONAWE SELATAN
250 KLM P 250
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
KLM P
KLM P
KLM P KLM P PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
100 100 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
KLM P KLM P
KLM P
50 KLM P
KLM P
KLM P KLM P KLM P KLM P
200
SLOOF 300 1100
15X20 HASRI ISHARI, ST
KLM P KLM P KLM P KLM P KLM P NIP.19890405 201506 001
KLM P
50 KLM P KLM P
KLM P PONDASI KABAG PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH
KLM P KABUPATEN KONAWE SELATAN
c GARIS
100 100
KLM P KLM P
KLM P KLM P KLM P
1650 KLM P A KLM P
150
250
KLM P KLM P
KLM P
100
KLM P KLM P KLM P
KLM P
KLM P Drs. MUH. YUSUF
50 KLM P KLM P 50
NIP.19751119 199402 1 001
KLM P KLM P KLM P KLM P KLM P
SEKRETARIS DAERAH
150 150
KABUPATEN KONAWE SELATAN
KLM T KLM T
150 150 250 250 87 213 213 87 250 250 200 100
Mechanical/Elec.
Arham.M,ST
BUDI HARTONO,ST Drafter
2200
Direktur Komang.Y,S.Ars
CATATAN PARAF
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
Sloof Ukuran 15 X 20 cm
Pas. Keramik 40x40 HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
2
4
KABAG PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH
7 KABUPATEN KONAWE SELATAN
20 10
57
80 80
Drs. MUH. YUSUF
NIP.19751119 199402 1 001
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
51
15
10
CATATAN PARAF
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
Pas. Plaster 1:5 Pas. Plaster 1:5 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
Pas. Rabat Beton 1:3:5
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
57
83 80
SEKRETARIS DAERAH
51 KABUPATEN KONAWE SELATAN
15
10
Tanah urug
CATATAN PARAF
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
Pas. Pasir urug
100
Drs. MUH. YUSUF
NIP.19751119 199402 1 001
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
15
10
CATATAN PARAF
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
300 250 150 350 350 250 250 300
PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT
KOLONO TIMUR
50 50
LOKASI
KRAMIK
20 x 20
KAB. KONAWE SELATAN
250 KERAMIK KERAMIK 250
KERAMIK 40 x 40
KERAMIK 40 x 40 MENGETAHUI / MENYETUJUI :
40 x 40
KERAMIK 40 x 40
40 x 40 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
100 100
50
KERAMIK
KERAMIK KERAMIK KERAMIK
200
40 x 40 40 x 40
KERAMIK
40 x 40
40 x 40
40 x 40
300 1100
Y HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
1650
KRAMIK KRAMIK KERAMIK
150 20 x 20 20 x 20 40 x 40
KERAMIK KERAMIK
KERAMIK
40 x 40 40 x 40 KERAMIK
250
40 x 40
40 x 40
100 KRAMIK
20 x 20 Drs. MUH. YUSUF
X 50
KRAMIK
20 x 20 50 NIP.19751119 199402 1 001
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
150 150
KERAMIK
40 x 40
150 150 250 250 87 213 213 87 250 250 200 100 Mechanical/Elec.
Arham.M,ST
2200
BUDI HARTONO,ST Drafter
Direktur Komang.Y,S.Ars
CATATAN PARAF
Pas. Keramik 40x40 PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
40 40 40 40
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
Spesi 1:5
40
40 NAMA PEKERJAAN
40
PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT
40
Rabat Beton 1:3:5
KOLONO TIMUR
40
0
0 x4 LOKASI
k4
40
Pas. Pasir urug
ra mi
. Ke KAB. KONAWE SELATAN
P as
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
Pasangan Keramik 40x40
40
HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
20
20 20 20 20 20 20
20
Spesi 1:5
20
SEKRETARIS DAERAH
20
KABUPATEN KONAWE SELATAN
20
20
20
20
Rabat Beton 1:3:5
20
20
p
20
ti Sli
An
20
20
20
0
ik2
e ram Ir.Drs.H. SJARIF SAJANG,M.Si
20
Budi Hartono,ST
CONSULTANT
Sipil
Budi Raharjo,ST
Mechanical/Elec.
Arham.M,ST
BUDI HARTONO,ST Drafter
Direktur Komang.Y,S.Ars
CATATAN PARAF
300 250 150 350 350 250 250 300
J1 J1
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
50 50
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
J3 J3 NAMA PEKERJAAN
J2 J2 J2 J2
J1
250 250 PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT
P4 KOLONO TIMUR
LOKASI
50 MENGETAHUI / MENYETUJUI :
50
P4 P3
100 100
P2 HASRI ISHARI, ST
1650
NIP.19890405 201506 001
150
KABAG PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH
250 KABUPATEN KONAWE SELATAN
J2 J2 J1
100 P4 J2
50 50
150 J1 J1 150
P1
Drs. MUH. YUSUF
NIP.19751119 199402 1 001
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
400 400
J1 6 BUAH
RENCANA KUSEN NO. LEMBAR JLH. LBR. KODE GBR.
J2 8 BUAH PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT
SKALA 1 : 100
J3 2 BUAH
CATATAN PARAF
ROSTER 56 BUAH
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
Rangka Spider NAMA PEKERJAAN
Dinding Kaca
PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT
KOLONO TIMUR
Pas. Kaca One Way 8 mm
LOKASI
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
Pas. Dinding Alkopan
HASRI ISHARI, ST
Sun Gass Sun Gass NIP.19890405 201506 001
210
35x35 35x35
CATATAN PARAF
13.5
13.5
5 PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
Panil Jati Panil Jati 46 Panil Jati 46
PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT
KOLONO TIMUR
LOKASI
Panil Jati 46 46
KAB. KONAWE SELATAN
Panil Jati Panil Jati
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
210 210
B PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
B SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
Panil Jati Panil Jati 46 Panil Jati 46
KABAG PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
13.5
DET. ROSTER (56 Bh) NO. LEMBAR JLH. LBR. KODE GBR.
PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT
SKALA 1 : 20
CATATAN PARAF
13.5
13.5
5 15
A
6
6 PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
Panil Jati 46
NAMA PEKERJAAN
B B MENGETAHUI / MENYETUJUI :
210
B
B PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
Panil Jati 46
6
6
5
15
A 13.5 A
Panil Jati 46
POT. A 60 60
POT. A HASRI ISHARI, ST
70 NIP.19890405 201506 001
SKALA 1 : 20 SKALA 1 : 20
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
13.5 13.5
60 60 60
POT. A JUDUL GAMBAR SKALA
SKALA 1 : 20
15
15
NO. LEMBAR JLH. LBR. KODE GBR.
5
DET. TYPE J3 (2 Bh) POT. B
CATATAN PARAF
PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT SKALA 1 : 20
SKALA 1 : 20
300 250 150 350 350 250 250 300 PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
50 50 JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
50
A
50
100
50 50
150 150
Drs. MUH. YUSUF
NIP.19751119 199402 1 001
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
400 400
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
50 B
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
200 300 1100
C
50
100
50 50
150 150
Drs. MUH. YUSUF
NIP.19751119 199402 1 001
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
400 400
R. PELAYANAN
KAB. KONAWE SELATAN
R. KASI R. KASI UMUM
250 PELAYANAN 250
PEMERINTAHAN ± 0.00
R. RAPAT ± 0.00 UMUM MENGETAHUI / MENYETUJUI :
± 0.00
+ 0.03
R. CAMAT
+ 0.03
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
100 100
50
R. STAF
TERAS SELASAR SELASAR ± 0.00 TERAS
200 - 0.05 ± 0.00 ± 0.00 - 0.05
300 1100 HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
150 150 250 250 87 213 213 87 250 250 200 100 Mechanical/Elec.
Arham.M,ST
2200
BUDI HARTONO,ST Drafter
Direktur Komang.Y,S.Ars
CATATAN PARAF
2 Ø12
2 Ø12 2 Ø10 PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
2 Ø12
SEKRETARIAT DAERAH
20
13.5
2 Ø12 2 Ø10
11
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
Beugel Beugel Beugel
13.5 Ø8 - 15 11 Ø8 - 15 Ø 8 - 15 PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT
15 KOLONO TIMUR
LOKASI
DET. KOLOM PRAKTIS
PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT
DET. BALOK LATAY & BALOK TENGAH DET. SLOOF & RING BALK KAB. KONAWE SELATAN
SKALA 1 : 10 PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT
SKALA 1 : 10 SKALA 1 : 10
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
89 POT. RINGBALK 15X20
KABAG PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
426
POT. BLK LATEY 11x11 Drs. MUH. YUSUF
338 NIP.19751119 199402 1 001
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
CATATAN PARAF
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
300 250 150 350 350 250 250 300
PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT
KOLONO TIMUR
50 50
LOKASI
KM/WC
- 0.05
50
DINDING PARTISI
TERAS TERAS
200 - 0.05 - 0.05
300 1100 HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
250
DINDING PARTISI
KM/WC
100 - 0.05
Drs. MUH. YUSUF
50 50 NIP.19751119 199402 1 001
150 150 250 250 87 213 213 87 250 250 200 100 Mechanical/Elec.
Arham.M,ST
2200
BUDI HARTONO,ST Drafter
Direktur Komang.Y,S.Ars
CATATAN PARAF
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
44 44
4 4
HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
TAMPAK DINDING PARTISI 3 RUANGAN
PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT
SKALA 1 : 50 KABAG PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
10
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
128
4
Ir.Drs.H. SJARIF SAJANG,M.Si
73
Kaca Mati
5 mm
Kaca Mati
5 mm
Kaca Mati
5 mm
Kaca Mati
5 mm
Kaca Mati
5 mm
Kaca Mati
5 mm
Kaca Mati
5 mm
Kaca Mati
5 mm
Kaca Mati
5 mm
NIP.19620730 198901 1 001
4 74 4 70 44 75 4 4 10 75 44 72 4 72 4104 75 44 72 4 71 415
4 4
KAB. KONAWE SELATAN
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
Pas. Kaca anti tembus 5 mm 115 115 Pas. Kaca anti tembus 5 mm
300 300
Rangka Aluminium 3x8 Rangka Aluminium 3x8
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
8 8
Kaki rangka Aluminium 3 x 4 Kaki rangka Aluminium 3 x 4
44 44
Pas. Casiboard 6 mm Pas. Casiboard 6 mm
4 4
44 44
4 4 HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
15 4 72 4 72 44 75 4104 75 44 72 4 72 4
500
NO. LEMBAR JLH. LBR. KODE GBR.
4
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
Rangka Aluminium 4x4 78 74
SEKRETARIAT DAERAH
Pas. Casiboard 6 mm JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
4 Rangka Aluminium 3x8
NAMA PEKERJAAN
Rangka Aluminium 3x8
82 78 PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT
DINDING KALSIBOARD KOLONO TIMUR
TEBAL 6mm Pas. Casiboard 6 mm
9 4
LOKASI
381 381
74
KAB. KONAWE SELATAN
4
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
212 74
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
4
15 5 160 54 62 4 60 4 60 4 60 4 60 4 60 4 60 4 62 4 15
Drs. MUH. YUSUF
713
NIP.19751119 199402 1 001
4 SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
78 74
82 78
4 Mechanical/Elec.
Arham.M,ST
57
BUDI HARTONO,ST Drafter
4 Direktur Komang.Y,S.Ars
713
DINDING KALSIBOARD
300 TEBAL 6mm 300 KAB. KONAWE SELATAN
4 4
68 68 MENGETAHUI / MENYETUJUI :
4 4
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
68 68
4 4
HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
TAMPAK DINDING PARTISI PEMISAH RUANGAN (3 Bh)
PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT
SKALA 1 : 50 KABAG PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
4 57 4 57 4 57 4 57 4
248
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
75
4
BUDI HARTONO,ST Drafter
Direktur Komang.Y,S.Ars
4 57 4 57 4 57 4 57 4
JUDUL GAMBAR SKALA
248
CATATAN PARAF
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
300 250 150 350 350 250 250 300 SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
Rangka Plafond
Plafond Kayu Kelas 2
200 Kalsiboard Plafond 300 1100
5x7 cm
Tbl.6 mm Kalsiboard
Tanpa Nut Tbl.6 mm HASRI ISHARI, ST
+3.85 Tanpa Nut NIP.19890405 201506 001
50 +3.85
1650 Plafond
Kalsiboard
150 Rangka Plafond Plafond
Tbl.6 mm
Kayu Kelas 2 Kalsiboard
Tanpa Nut
5x7 cm Tbl.6 mm 250
+3.60
Tanpa Nut
+3.85
100
50 50
Drs. MUH. YUSUF
NIP.19751119 199402 1 001
150 150
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
Plafond
Kalsiboard
Tbl.6 mm
400 400
Tanpa Nut
+4.50 Ir.Drs.H. SJARIF SAJANG,M.Si
NIP.19620730 198901 1 001
RENCANA PLAFOND
PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT
NO. LEMBAR JLH. LBR. KODE GBR.
SKALA 1 : 100
CATATAN PARAF
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
Penggantung
HASRI ISHARI, ST
Rangka Kayu 5/7 NIP.19890405 201506 001
120
Rangka Kayu 5/7
KABAG PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
60
PANEL KAlSIBOARD
60
120
60
120 Drs. MUH. YUSUF
NIP.19751119 199402 1 001
60 SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
120
60 60 60 60
CATATAN PARAF
300 250 150 350 350 250 250 300
100 100
KAB. KONAWE SELATAN
50
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
50
100 100
HASRI ISHARI, ST
1650
NIP.19890405 201506 001
150
100
50 50
150 150
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
400 400
150 150 250 250 87 213 213 87 250 250 200 100 KONSULTAN PERENCANA TEAM PERENC. PARAF
Arsitek
TABEL KETERANGAN 2200 CV. NATURAL PLAN
Budi Hartono,ST
CONSULTANT
Sipil
Budi Raharjo,ST
SIMBOL KETERANGAN JUMLAH
Mechanical/Elec.
STOP KONTAK 16 BUAH RENCANA INSTALASI LISTRIK Arham.M,ST
PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT BUDI HARTONO,ST Drafter
SAKLAR GANDA 7 BUAH SKALA 1 : 100 Direktur Komang.Y,S.Ars
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
ATAP SPANDEK
HASRI ISHARI, ST
ATAP SPANDEK
K21 1 K21 1 NIP.19890405 201506 001
K2
154
Drs. MUH. YUSUF
NIP.19751119 199402 1 001
K2 RANGKA ATAP KAYU ATAP SPANDEK
SEKRETARIS DAERAH
154 KABUPATEN KONAWE SELATAN
K2
158
K2
Ir.Drs.H. SJARIF SAJANG,M.Si
NIP.19620730 198901 1 001
CATATAN PARAF
TIANG RAJA 8/12
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
DET. KUDA-KUDA A
DET. KUDA-KUDA C SKALA 1 : 30 DET. KUDA-KUDA B HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
SKALA 1 : 30
SKALA 1 : 30
KABAG PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
17
Balok Nok 6/12
52 A
Balok Kuda-Kuda 6/12
100 278 Balok Gording 6/12
Atap Spandek
Drs. MUH. YUSUF
100 NIP.19751119 199402 1 001
8/12 8/12 617
100
339
8/12 8/12
100 2 X 6/12 2 X 6/12
Ir.Drs.H. SJARIF SAJANG,M.Si
NIP.19620730 198901 1 001
8/12 8/12
100 141
KONSULTAN PERENCANA TEAM PERENC. PARAF
8/12
C
Arsitek
CV. NATURAL PLAN
100 Budi Hartono,ST
CONSULTANT
Sipil
23
Budi Raharjo,ST
Mechanical/Elec.
Arham.M,ST
93 1050 93
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
2 X 6/12 2 X 6/12
100 100
23 23
HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
CATATAN PARAF
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
Balok Nok 6/12
100
KAB. KONAWE SELATAN
100
DETAIL K12 1 ( 2 Bh )
PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT
SKALA 1 : 50
Drs. MUH. YUSUF
NIP.19751119 199402 1 001
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
A SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
300 250 150 350 350 250 250 300
PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT
KOLONO TIMUR
50 50
LOKASI
KM/WC
- 0.05
R. PELAYANAN
KAB. KONAWE SELATAN
R. KASI R. KASI UMUM
250 PELAYANAN 250
PEMERINTAHAN ± 0.00
R. RAPAT ± 0.00 UMUM MENGETAHUI / MENYETUJUI :
± 0.00
+ 0.03
R. CAMAT
+ 0.03
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
100 100
50
R. STAF
TERAS SELASAR SELASAR ± 0.00 TERAS
200 - 0.05 ± 0.00 ± 0.00 - 0.05
300 1100 HASRI ISHARI, ST
NIP.19890405 201506 001
150 150 250 250 87 213 213 87 250 250 200 100 Mechanical/Elec.
Arham.M,ST
2200
BUDI HARTONO,ST Drafter
Direktur Komang.Y,S.Ars
CATATAN PARAF
300
C 50 100 150
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
D E N A H KM / WC
PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT
SKALA 1 : 40
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
DINDING KERAMIK 20 x 25
DINDING KERAMIK 20 x 25 DINDING KERAMIK 20 x 25
Ir.Drs.H. SJARIF SAJANG,M.Si
KRAN NIP.19620730 198901 1 001
Pas. Bata 1 : 2
Pas. Bata 1 : 2
160
Plesteran 1 : 2 160
Plesteran 1 : 2
Klosed Duduk KONSULTAN PERENCANA TEAM PERENC. PARAF
Klosed Duduk
Keramik 20 x 20 anti slip Arsitek
Spesi 1 : 3
Keramik 20 x 20 anti slip CV. NATURAL PLAN
Budi Hartono,ST
Spesi 1 : 3 CONSULTANT
Sloof 15 x 20 Sipil
Sloof 15 x 20
5 Budi Raharjo,ST
7 5
10 7 Mechanical/Elec.
10
Arham.M,ST
BUDI HARTONO,ST Drafter
Lantai kerja 1 : 3 : 5
pasir urug Lantai kerja 1 : 3 : 5 Direktur Komang.Y,S.Ars
Tanah Urug pasir urug
Tanah Urug JUDUL GAMBAR SKALA
150
150 150
DET. POTONGAN C
PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT DET. POTONGAN D NO. LEMBAR JLH. LBR. KODE GBR.
SKALA 1 : 40 PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT
SKALA 1 : 40
CATATAN PARAF
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
SEKRETARIAT DAERAH
JALAN POROS KOMPLEKS PERKANTORAN PEMDA KAB. KONAWE SELATAN
NAMA PEKERJAAN
KM/WC
- 0.05 KAB. KONAWE SELATAN
R. PELAYANAN
R. KASI R. KASI UMUM MENGETAHUI / MENYETUJUI :
PEMERINTAHAN PELAYANAN ± 0.00
R. RAPAT ± 0.00 UMUM
± 0.00
+ 0.03 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
R. CAMAT
+ 0.03 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
R. SEKCAM
+ 0.03
HALL / LOBBY R. PMD R. KASI
± 0.00 ± 0.00 PEMBANGUNAN
± 0.00 R. KEUANGAN
± 0.00
Drs. MUH. YUSUF
NIP.19751119 199402 1 001
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KONAWE SELATAN
ENTRANCE
- 0.03
PIPA 3''
NO. LEMBAR JLH. LBR. KODE GBR.
PIPA 2''
RENCANA AIR BERSIH & AIR KOTOR
PEMB. GEDUNG KANTOR CAMAT
PIPA 1/2'' SKALA 1 : 100 CATATAN PARAF
TANAH URUG 10 80 10
LAPISAN IJUK PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE SELATAN
LAPISAN KORAL
SEKRETARIAT DAERAH
10 15
LAPISAN KERIKIL 290
35
PIPA PVC 4" DILUBANGI NAMA PEKERJAAN
55
25
PVC 4" DARI CLOSED PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT
25
TANAH URUG KOLONO TIMUR
10 15
20
LAPISAN IJUK
10
55
LAPISAN KORAL LOKASI
35
LAPISAN KERIKIL
15
50 LAPISAN KAB. KONAWE SELATAN
25
PASIR URUG
20
MENGETAHUI / MENYETUJUI :
75
10
20
PLAT BETON BERTULANG
Skala 1 : 40
PIPA GIP PENGHAWAAN
20
10
TANAH URUG
PASANGAN TRASTRAM 1/2 BATA
10 180 10 150 55 15 150 15 55 LAPISAN BATU KOSONG
LAPISAN PASIR URUG HASRI ISHARI, ST
210
NIP.19890405 201506 001
25
SEKRETARIS DAERAH
PIPA PENGHUBUNG KABUPATEN KONAWE SELATAN
LAPISAN IJUK
10
LUBANG KONTROL
PIPA PVC 4" DILUBANGI C 3510 35
A
145
PIPA GIP PENGHAWAAN
15
48
B B
15
PVC 4" DARI CLOSED
100
40
80
55
Ir.Drs.H. SJARIF SAJANG,M.Si
20
NIP.19620730 198901 1 001
15
20
10
10
KONSULTAN PERENCANA TEAM PERENC. PARAF
15
CATATAN PARAF
BAB IX. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
BILL OF QUANTITY
(BOQ) kosong
Terbilang : ..................................................................................................
Dibuat Oleh :
KONTRAKTOR
PT / CV. ...........................
...............................
Direktur/Direktris
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN KANTOR KECAMATAN KOLONO TIMUR
LOKASI : KEC. KOLONO TIMUR KAB. KONAWE SELATAN
TAHUN ANGGARAN : 2018
HARGA JUMLAH
NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
I PEKERJAAN PERSIAPAN / PENDAHULUAN
1 Pekerjaan pembersihan lokasi 1,00 Ls - -
2 Pek. Pengukuran dan Pas. bowplank 16,00 M1 - -
3 Air Kerja / P3K 1,00 Ls - -
4 Administrasi dan Dokumentasi 1,00 Ls - -
5 Papan nama proyek 1,00 Ls - -
Jumlah -
II PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
1 Pek. Galian tanah pondasi (dalam 0 - 1 meter) 80,15 M3 - -
2 Pek. Urugan tanah eks. galian pondasi (dalam 0 - 1 meter) 26,72 M3 - -
3 Pek. Timbunan tanah biasa bawah lantai 174,62 M3 - -
4 Pek. Urugan pasir alas pondasi 10,80 M3 - -
5 Pek. Urugan pasir alas lantai 18,69 M3 - -
6 Pek. Urugan pasir alas rabat beton keliling bangunan 5,11 M3 - -
Jumlah -
III PEKERJAAN BATU DAN PASANGAN
1 Pas. Batu kosong 23,14 M3 - -
2 Pas. Pondasi batu gunung, adukan 1 Pc : 5 Psr 69,08 M3 - -
3 Pas. Dinding bata, adukan 1 Pc : 2 Psr 79,23 M2 - -
4 Pas. Dinding bata, adukan 1 Pc : 5 Psr 367,10 M2 - -
5 Pas. Dinding partisi dobel kalsiboard rangka besi hollow 74,72 M2 - -
6 Pas. Roster beton 56,00 Bh - -
Jumlah -
IV PEKERJAAN BETON
1 Pek. Sloof, Uk. 15 x 20 beton bertulang 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl 6,09 M3 - -
2 Pek. Kolom utama, Uk. 15 x30 cm beton bertulang 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl 1,15 M3 - -
3 Pek. Kolom praktis, Uk. 11 x 11 cm beton bertulang 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl 244,00 M1 - -
4 Pek. Balok latey, Uk. 11 x 11 cm beton bertulang 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl 74,00 M1 - -
5 Pek. Balok tengah, Uk. 11 x 11 cm beton bertulang 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl 49,60 M1 - -
6 Pek. Ring balok, Uk.15 x 20 cm beton bertulang 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl 4,88 M3 - -
7 Pas. Rabat beton bawah lantai 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl 17,13 M3 - -
8 Pas. Rabat beton keliling bangunan 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl 5,48 M3 - -
Jumlah -
V PEKERJAAN PLESTERAN
1 Pek. Plesteran dinding trasram camp. 1 Pc : 2 Ps T. 15 mm 158,46 M2 - -
2 Pek. Plesteran beton camp. 1 Pc : 3 Ps T. 15 mm 40,64 M2 - -
3 Pek. Plesteran pondasi muncul camp. 1 Pc : 3 Ps T. 15 mm 13,86 M2 - -
4 Pek. Acian air semen plesteran pondasi muncul 13,86 M2 - -
5 Pek. Plesteran dinding camp. 1 Pc : 5 Ps T. 15 mm 734,20 M2 - -
Jumlah -
VI PEKERJAAN KERAMIK
1 Pas. Lantai keramik 40 x 40 cm 229,50 M2 - -
2 Pas. Tegel plint keramik 10 x 40 cm 94,20 M2 - -
3 Pas. Lantai keramik anti slip 20 x 20 cm 13,50 M2 - -
Jumlah -
HARGA JUMLAH
NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
VII PEKERJAAN KUSEN/JENDELA/KACA
1 Pek. Kosen pintu , jendela kayu Kalapi/sejenis 1,00 M3 - -
2 Pek. Kosen aluminium 123,88 M1 - -
3 Pas. Pintu temperet lengkap 1,00 Unit - -
4 Pek. Pintu panil kayu jati 28,32 M2 - -
5 Pek. Bingkai jendela kaca kayu jati 6,78 M2 - -
6 Pek. List kaca 1 x 1 cm 108,44 M1 - -
7 Pek. Pas. Kaca 8 mm 16,73 M2 - -
8 Pek. Pas. Kaca bening 5 mm 39,82 M2 - -
9 Pek. Rangka pintu aluminium 2,74 M2 - -
Jumlah -
VIII PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN KAP
1 Pek. Kuda-kuda, jurai, skur dan konsol kayu Kls II 4,27 M3 - -
2 Pek. Gording dan balok nok kayu kls II 2,37 M3 - -
3 Pek. Listplank papan kayu kla II 83,88 M1 - -
4 Pas. Atap Spandeks 411,15 M2 - -
5 Pas. Nok Spandeks 95,40 M1 - -
6 Pas. Talang patahan atap 9,86 M1 - -
Jumlah -
IX PEKERJAAN RANGKA DAN PLAFOND
1 Pek. Rangka Plafond kayu kls II 60 x 60 cm 328,15 M2 - -
2 Pek. Plafond kalsiboard 332,72 M2 - -
3 Pek. List Plafond Kayu Profil 325,24 M1 - -
Jumlah -
X PEKERJAAN PENGGANTUNG/PENGUNCI
1 Pas. Kunci tanam 2 x putar 13,00 Buah - -
2 Pas. Kunci tanam biasa (KM/WC) 4,00 Buah - -
3 Pas. Engsel pintu dalam type kupu-kupu standar 60,00 Buah - -
4 Pas. Engsel jendela type kupu-kupu standard 44,00 Buah - -
5 Pas. Grendel pintu besar 12,00 Buah - -
6 Pas. Handle pintu 28,00 Buah - -
7 Pas. Grendel jendela standard 22,00 Buah - -
8 Pas. Kait angin jendela standard 44,00 Buah - -
Jumlah -
XI PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1 Pas. Instalasi titik lampu + Kabel + pipa listrik 61,00 Titik - -
2 Pas. Lampu Down Light (LED 7 Watt) Lengkap 42,00 Buah - -
Pas. Lampu Hias LED 1,00 Buah - -
3 Pas. Lampu SL 5 watt 5,00 Buah - -
4 Pas. Fitting 5,00 Buah - -
5 Pas. Stop kontak 14,00 Buah - -
6 Pas. Saklar ganda 7,00 Buah - -
7 Pas. Saklar tunggal 7,00 Buah - -
8 Pas. Box skering 1,00 Buah - -
Jumlah -
XII PEKERJAAN SANITAIR
1 Pas.Instalasi Pipa PVC Type AW 4" 21,00 M1 - -
2 Pas.Instalasi Pipa PVC Type AW 3" 4,00 M1 - -
3 Pas.Instalasi Pipa PVC Type AW 2" 16,00 M1 - -
4 Pas.Instalasi Pipa PVC Type AW 1/2" 8,00 M1 - -
5 Accesories pipa 1,00 Ls - -
6 Pas. Ember penampung air 4,00 Buah - -
7 Pas. Kloset duduk standar 1,00 Buah - -
8 Pas. Kloset jongkok 3,00 Buah - -
9 Pas. Kran air 4,00 Buah - -
10 Pas. Floor drain 4,00 Buah - -
11 Pas. Septicktank + Peresapan 2,00 Unit - -
12 Pas. Saluran air hujan keliling bangunan 77,00 M1 - -
13 Pas. Bak kontrol 6,00 Buah - -
Jumlah -
HARGA JUMLAH
NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
XIII PEKERJAAN PENGECATAN / FINISHING
1 Pek. Cat tembok 3 x jalan 933,30 M2 - -
2 Pek. Cat plafond 3 x jalan 332,72 M2 - -
3 Pek. Cat dasar/kilap kosen 3 x jalan 47,49 M2 - -
4 Pek. Cat dasar/kilap listplank baru 3 x jalan 83,88 M2 - -
5 Pek. Vernis daun pintu/jendela 3 x jalan 35,10 M2 - -
6 Pek. Residu rangka atap 1,00 Ls - -
Jumlah -
XIV PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR
1 Pek. Pembersihan akhir 1,00 Ls - -
Jumlah -
Dibuat Oleh :
KONTRAKTOR
PT / CV. ...........................
...............................
Direktur/Direktris
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHP) BIDANG CIPTA KARYA
BERDASARKAN PERMEN PUPR. NO. 28/PRT/M/2016
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 0,5000 - -
2 Mandor L. 04 OH 0,0500 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
-
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
3
A.2.3.1.11. Pengrugan 1 m dengan pasir urug
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 0,3000 - -
2 Mandor L. 04 OH 0,0100 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Pasir urug M3 1,2000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
3
A.2.3.1.14. Pengrugan 1 m dengan tanah timbunan biasa
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 0,2500 - -
2 Mandor L. 04 OH 0,0250 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Tanah timbunan M3 1,2000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
A.3.2.1. HARGA SATUAN PEKERJAAN PONDASI
3
A.3.2.1.3. Pemasangan 1 m pondasi batu belah 1 SP : 5 PP
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 1,5000 - -
2 Tukang L. 02 OH 0,7500 - -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0750 - -
4 Mandor L. 04 OH 0,0750 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Batu belah M3 1,2000 - -
2 Semen portland Kg 136,0000 - -
3 Pasir pasang M3 0,5440 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
3
A.3.2.1.9. Pemasangan 1 m batu kosong pondasi (anstamping)
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 0,7800 - -
2 Tukang L. 02 OH 0,3900 - -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0390 - -
4 Mandor L. 04 OH 0,0390 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Batu belah M3 1,2000 - -
2 Pasir urug M3 0,4320 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
A.4.1.1. HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON
3
A.4.1.1.28. Membuat 1 m pondasi beton bertulang (150 kg besi + bekisting)
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 0,5300 - -
2 Tukang batu L. 02 OH 0,2750 - -
3 Tukang kayu L. 02 OH 1,3000 - -
4 Tukang besi L. 02 OH 1,0500 - -
5 Kepala Tukang L. 03 OH 0,2620 - -
6 Mandor L. 04 OH 0,2650 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kayu klas III M3 0,2000 - -
2 Paku 5 cm - 12 cm Kg 1,5000 - -
3 Minyak bekisting Liter 0,4000 - -
4 Besi beton polos Kg 157,5000 - -
5 Kawat beton Kg 2,2500 - -
6 Semen portland Kg 336,0000 - -
7 Pasir beton M3 0,5400 - -
8 Kerikil M3 0,8100 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
3
A.4.1.1.29. Membuat 1 m sloof beton bertulang (200 kg besi + bekisting)
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 5,6500 - -
2 Tukang batu L. 02 OH 0,2750 - -
3 Tukang kayu L. 02 OH 1,5600 - -
4 Tukang besi L. 02 OH 1,4000 - -
5 Kepala Tukang L. 03 OH 0,3230 - -
6 Mandor L. 04 OH 0,2830 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kayu klas III M3 0,2700 - -
2 Paku 5 cm - 12 cm Kg 2,0000 - -
3 Minyak bekisting Liter 0,6000 - -
4 Besi beton polos Kg 210,0000 - -
5 Kawat beton Kg 3,0000 - -
6 Semen portland Kg 336,0000 - -
7 Pasir beton M3 0,5400 - -
8 Kerikil M3 0,8100 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
3
A.4.1.1.31. Membuat 1 m balok beton bertulang (200 kg besi + bekisting)
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 6,3500 - -
2 Tukang batu L. 02 OH 0,2750 - -
3 Tukang kayu L. 02 OH 1,6500 - -
4 Tukang besi L. 02 OH 1,4000 - -
5 Kepala Tukang L. 03 OH 0,3330 - -
6 Mandor L. 04 OH 0,3180 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kayu klas III M3 0,3200 - -
2 Paku 5 cm - 12 cm Kg 3,2000 - -
3 Minyak bekisting Liter 1,6000 - -
4 Besi beton polos Kg 210,0000 - -
5 Kawat beton Kg 3,0000 - -
6 Semen portland Kg 336,0000 - -
7 Pasir beton M3 0,5400 - -
8 Kerikil M3 0,1000 - -
9 Kayu klas II balok M3 0,1400 - -
10 Plywood 9 mm Lembar 2,0000 - -
11 Dolken Batang 16,0000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
3
A.4.1.1.32. Membuat 1 m kolom beton bertulang (150 kg besi + bekisting)
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 5,3000 - -
2 Tukang batu L. 02 OH 0,2750 - -
3 Tukang kayu L. 02 OH 1,3000 - -
4 Tukang besi L. 02 OH 1,0500 - -
5 Kepala Tukang L. 03 OH 0,2650 - -
6 Mandor L. 04 OH 0,2650 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kayu klas III M3 0,3200 - -
2 Paku 5 cm - 12 cm Kg 3,2000 - -
3 Minyak bekisting Liter 1,6000 - -
4 Besi beton polos Kg 157,5000 - -
5 Kawat beton Kg 2,2500 - -
6 Semen portland Kg 336,0000 - -
7 Pasir beton M3 0,5400 - -
8 Kerikil M3 0,8100 - -
9 Kayu klas II balok M3 0,1200 - -
10 Plywood 9 mm Lembar 2,0000 - -
11 Dolken Batang 32,0000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
1
A.4.1.1.35. Membuat 1 m kolom praktis beton bertulang (11 x 11 cm)
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 0,1800 - -
2 Tukang batu L. 02 OH 0,0200 - -
3 Tukang kayu L. 02 OH 0,0200 - -
4 Tukang besi L. 02 OH 0,0200 - -
5 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0060 - -
6 Mandor L. 04 OH 0,0090 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kayu klas III M3 0,0020 - -
2 Paku 5 cm - 12 cm Kg 0,0100 - -
3 Besi beton polos Kg 3,0000 - -
4 Kawat beton Kg 0,4500 - -
5 Semen portland Kg 4,0000 - -
6 Pasir beton M3 0,0060 - -
7 Kerikil M3 0,0090 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
1
A.4.1.1.36. Membuat 1 m ring balok beton bertulang (10 x 15 cm)
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 0,2970 - -
2 Tukang batu L. 02 OH 0,0330 - -
3 Tukang kayu L. 02 OH 0,0330 - -
4 Tukang besi L. 02 OH 0,0330 - -
5 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0100 - -
6 Mandor L. 04 OH 0,0150 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kayu klas III M3 0,0030 - -
2 Paku 5 cm - 12 cm Kg 0,0200 - -
3 Besi beton polos Kg 3,6000 - -
4 Kawat beton Kg 0,0500 - -
5 Semen portland Kg 5,5000 - -
6 Pasir beton M3 0,0090 - -
7 Kerikil M3 0,0150 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
3
Anl.SUPL Membuat 1 m Plat Beton Bertulang (150 Kg Besi + Bekisting)
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 5,3000 - -
2 Tukang batu L. 02 OH 0,2750 - -
3 Tukang kayu L. 02 OH 1,3000 - -
4 Tukang besi L. 02 OH 1,0500 - -
5 Kepala Tukang L. 03 OH 0,2650 - -
6 Mandor L. 04 OH 0,2650 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Kayu klas III M3 0,2400 - -
2 Paku 5 cm - 12 cm Kg 3,2000 - -
3 Minyak bekisting Liter 1,6000 - -
4 Besi beton polos Kg 157,5000 - -
5 Kawat beton Kg 2,2500 - -
6 Semen portland Kg 336,0000 - -
7 Pasir beton M3 0,5400 - -
8 Kerikil M3 0,8100 - -
9 Kayu klas II balok M3 0,1600 - -
10 Plywood 9 mm Lembar 2,8000 - -
11 Dolken Batang 24,0000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
3
Anl.SUPL Membuat 1 m beton tumbuk 1 SP : 2 KR : 3 PB
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 1,6500 - -
2 Tukang batu L. 02 OH 0,2500 - -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0250 - -
4 Mandor L. 04 OH 0,0800 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Semen portland Kg 336,0000 - -
2 Pasir beton M3 0,5400 - -
3 Kerikil M3 0,8100 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
3
Anl.SUPL Membuat 1 m beton tumbuk 1 SP : 3 KR : 5 PB
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 1,6500 - -
2 Tukang batu L. 02 OH 0,2500 - -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0250 - -
4 Mandor L. 04 OH 0,0800 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Semen portland Kg 218,0000 - -
2 Pasir beton M3 0,5200 - -
3 Kerikil M3 0,7000 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
A.4.2.1 HARGA SATUAN PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM
A.4.2.1.11. Pemasangan 1 m Kusen aluminium
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 0,0430 - -
2 Tukang L. 02 OH 0,0430 - -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0043 - -
4 Mandor L. 04 OH 0,0021 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Profil aluminium m 1,1000 - -
2 Skrup buah 2,0000 - -
3 Sealent tube 0,0600 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
1
A.4.2.1.18. Pemasangan 1 m talang datar/jurai seng bjls 28 lebar 90 cm
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 0,2000 - -
2 Tukang L. 02 OH 0,2000 - -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0200 - -
4 Mandor L. 04 OH 0,0010 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Seng plat M1 1,0500 - -
2 Paku 1 cm 2.5 cm Kg 0,0150 - -
3 Papan kayu klas II M3 0,0190 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
A.4.4.1.9. Pemasangan 1 m2 dinding bata merah (5 x 11 x 22) cm tebal 1/2 batu campuran 1
SP : 4 PP
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 0,3000 - -
2 Tukang L. 02 OH 0,1000 - -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0100 - -
4 Mandor L. 04 OH 0,0150 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Bata merah M3 70,0000 - -
2 Semen portland Kg 11,5000 - -
3 Pasir pasang M3 0,0430 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
A.4.4.1.10. Pemasangan 1 m2 dinding bata merah (5 x 11 x 22) cm tebal 1/2 batu campuran 1
SP : 5 PP
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 0,3000 - -
2 Tukang L. 02 OH 0,1000 - -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0100 - -
4 Mandor L. 04 OH 0,0150 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Bata merah M3 70,0000 - -
2 Semen portland Kg 9,6800 - -
3 Pasir pasang M3 0,0450 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
B BAHAN
1 Keramik 20 x 20 cm dos 1,0500 - -
2 Semen portland Kg 10,4000 - -
3 Semen warna Kg 1,6200 - -
4 Pasir pasang M3 0,0450 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
2
Anl. SUPL Pemasangan 1 m diinding keramik ukuran 20 x 25 cm
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 0,7000 - -
2 Tukang L. 02 OH 0,3500 - -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0350 - -
4 Mandor L. 04 OH 0,0350 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Keramik 20 x 25 cm dos 1,0500 - -
2 Semen portland Kg 10,4000 - -
3 Semen warna Kg 1,6200 - -
4 Pasir pasang M3 0,0450 - -
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
A.4.7.1.10. Pengecatan 1 M2 tembok baru (1 lapis plamir, 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat pentup)
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 0,0200 - -
2 Tukang L. 02 OH 0,0630 - -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0063 - -
4 Mandor L. 04 OH 0,0030 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Plamur Kg 0,1000 - -
2 Cat dasar Kg 0,1000 - -
3 Cat penutup Kg 0,2600 - -
-
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
Anl. SUPL. Pengecatan 1 M2 plafond baru (1 lapis cat dasar, 2 lapis cat pentup)
Harga Satuan
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Jumlah Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
1 Pekerja L. 01 OH 0,0200 - -
2 Tukang L. 02 OH 0,0630 - -
3 Kepala Tukang L. 03 OH 0,0063 - -
4 Mandor L. 04 OH 0,0030 - -
Jumlah Tenaga Kerja -
B BAHAN
1 Cat dasar Kg 0,1000 - -
2 Cat penutup Kg 0,2600 - -
-
Jumlah Harga Bahan -
C PERALATAN
-
Jumlah Harga Alat -
D Jumlah ( A + B + ) -
E Overhead & Profit 10% x D -
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) -
Dibuat Oleh :
KONTRAKTOR
PT / CV. ...........................
...............................
Direktur/Direktris
DAFTAR UPAH KERJA DAN HARGA BAHAN
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN KANTOR KECAMATAN KOLONO TIMUR
LOKASI : KEC. KOLONO TIMUR KAB. KONAWE SELATAN
TAHUN ANGGARAN : 2018
HARGA
NO. U R A I A N SATUAN
SATUAN
I UPAH TENAGA KERJA
1 Pekerja OH Rp -
2 Tukang OH Rp -
3 Kepala Tukang OH Rp -
4 Mandor OH Rp -
II HARGA BAHAN
1 Tanah Timbunan Biasa M3 Rp -
2 Pasir Urug M3 Rp -
3 Pasir Pasang M3 Rp -
4 Pasir Beton M3 Rp -
5 Kerikil Kali/Gunung M3 Rp -
6 Portland Cement (PC) 50 Kg Kg Rp -
7 Semen Warna (Neut untuk tegel) Kg Rp -
8 Kerikil Beton/Suplit 2 - 3 cm M3 Rp -
9 Batu Gunung M3 Rp -
10 Batu Bata Bh Rp -
11 Beton Roster Standar Bh Rp -
12 Besi Beugel/baut/Angker Kuda-kuda Kg Rp -
13 Besi Beton Polos Kg Rp -
14 Seng Plat BJLS 20 M1 Rp -
15 Atap Spandeks tebal 22 mm M1 Rp -
16 Nok Spandeks M1 Rp -
17 Kawat Bindrat/Kawat Beton Kg Rp -
18 Paku 5 - 12 cm Kg Rp -
19 Paku 1 - 4 cm Kg Rp -
20 Paku Tripleks Kg Rp -
21 Paku Seng Kg Rp -
22 Sekerup Kg Rp -
23 Sealent Tube Rp -
24 Papan Jati M3 Rp -
25 Balok Kayu Kls I M3 Rp -
26 Balok Kayu Kelapi / Sejenis M3 Rp -
27 Balok Kayu Kls II M3 Rp -
28 Balok Kayu Kls III M3 Rp -
29 Papan Kayu Kls II M3 Rp -
30 Papan Kayu Kls I M3 Rp -
31 Papan Kayu Klas III (Papan Bekesting) M3 Rp -
32 Dolken dia. 8 - 10 cm Btg Rp -
33 List kaca 1 x 1 cm M1 Rp -
34 List Plafond Profil kayu klas II M1 Rp -
35 Multipleks tebal 9 mm Lbr Rp -
HARGA
NO. U R A I A N SATUAN
SATUAN
36 Kalsiboard Lbr Rp -
37 Kaca bening 5 mm M2 Rp -
38 Kaca bening 8 mm M2 Rp -
39 Tegel Keramik 40 x 40 cm Bh Rp -
40 Tegel Keramik 20 x 25 cm Bh Rp -
41 Tegel Keramik Anti Slip 20 x 20 cm Dos Rp -
42 Tegel Plint Keramik 10 x 40 cm Bh Rp -
43 Plamir Tembok Kg Rp -
44 Plamir Kayu Kg Rp -
45 Amplas Lbr Rp -
46 Cat Kilap kayu standar Kg Rp -
47 Cat/Seal Coat anti lumut untuk Seng merk Yoko Kg Rp -
48 Cat Residu Kg Rp -
49 Cat Tembok Kg Rp -
50 Lem Kayu Kg Rp -
51 Dempul Kayu Kg Rp -
52 Vernis kayu Ltr Rp -
53 Cat Meny seng/besi Kg Rp -
54 Meny Kayu Kg Rp -
55 Minyak Cat Ltr Rp -
56 Minyak Bekisting Ltr Rp -
57 Kuas Biasa 3 " Bh Rp -
58 Kuas Roll Bh Rp -
59 Kran Air dia 3/4" Bh Rp -
60 Floor Drain Bh Rp -
61 Klosed Jongkok Standard Bh Rp -
62 Klosed Duduk Standard Bh Rp -
63 Seal tape Bh Rp -
64 Pipa PVC Type AW dia. 1/2" M1 Rp -
65 Pipa PVC Type AW dia. 3/4" M1 Rp -
66 Pipa PVC Type AW dia. 1" M1 Rp -
67 Pipa PVC Type AW dia. 1.5" M1 Rp -
68 Pipa PVC Type AW dia. 2" M1 Rp -
69 Pipa PVC Type AW dia. 2.5" M1 Rp -
70 Pipa PVC Type AW dia. 3" M1 Rp -
71 Pipa PVC Type AW dia. 4" M1 Rp -
72 Septic Tank dan Peresapan Unit Rp -
73 Kunci Tanam 2 x putar Bh Rp -
74 Engsel Pintu Koboy / Door Closer Bh Rp -
75 Kunci Tanam Biasa Bh Rp -
76 Engsel Pintu Type Kupu-Kupu Bh Rp -
77 Engsel Jendela Type Kupu Kupu Bh Rp -
78 Engsel pintu besar M2 Rp -
79 Grendel Jendela Bh Rp -
80 Kait-kait Angin Bh Rp -
81 Grendel Pintu Besar Bh Rp -
82 Handel pintu Bh Rp -
83 Rel Pintu Dorong Bh Rp -
84 Pasangan Instalasi Titik Lampu Titik Rp -
85 Lampu SL 50 Watt Bh Rp -
HARGA
NO. U R A I A N SATUAN
SATUAN
86 Lampu SL 30 Watt Bh Rp -
87 Lampu SL 25 Watt Bh Rp -
88 Lampu SL 18 Watt Bh Rp -
89 Lampu SL 15 Watt Bh Rp -
90 Lampu SL 5 Watt Bh Rp -
91 Lampu Crystal Gantung Bh Rp -
92 Lampu Hias Lilin Bh Rp -
93 Stop Kontak Bh Rp -
94 Saklar Tunggal Bh Rp -
95 Saklar Ganda Bh Rp -
96 Box Skring Bh Rp -
97 Pasangan lampu Tanam TL 2 x 40 watt Bh Rp -
98 Pasangan lampu hias LED Bh Rp -
99 Lampu Down Light (LED 7 Watt) Lengkap Bh Rp -
100 Fitting plafond Biasa Bh Rp -
101 Aluminium M' Rp -
Dibuat Oleh :
KONTRAKTOR
PT / CV. ...........................
...............................
Direktur/Direktris
Keterangan (Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan
Harga Satuan dan Lump Sum)
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus
Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba,
pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan
kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah
kuantitas dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan
harga untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk
dalam harga mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf pada
Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf; dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan volume pekerjaan
sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan harga satuan
tidak boleh diubah.