Anda di halaman 1dari 20

BAGAIMANA MERENCANAKAN KOLOM

BERDASARKAN SNI 03-2847-2002

Di dalam menyusun proses metodologi, ada beberapa data – data yang diperlukan
sebelum proses metodologi terbentuk untuk mendesain kolom. Data – data tersebut antara
lain :

3.1 Data – data awal

3.1.1 Data Mutu Bahan

 Mutu Beton fc’

 Mutu Baja Tulangan

3.1.2 Data Dimensi Komponen Struktur

 Dimensi Kolom

 Dimensi Balok

 Dimensi Plat

 Tinggi Kolom

 Panjang Balok

3.2 Data – data perhitungan

3.2.1 Perhitungan Pembebanan Struktur

 Beban Mati dan Beban Hidup

 Pembebanan Distribusi Beban Equivalent Plat

40
3.2.2 Analisa Struktur

 Hasil analisa gaya – gaya dalam ( analisa statistik) diambil dari

perhitungan statika dengan berbagai kombinasi pembebanan.

Setelah data – data tersebut di peroleh, setelah itu penulis mencoba mendiskripsikan

langkah - langkah selanjutnya yang menjadi bahan untuk proses penyusunan metodologi,

antara lain :

1. Mengidentifikasi perilaku kolom dalam sistem portal. Dalam proses ini portal

kolom diindentifikasi apakah portal kolom termasuk portal kondisi bergoyang

atan tidak bergoyang, dimana salah satu kondisi tersebut menghasilkan gaya –

gaya yang telah dimodifikasi.

2. Menghitung kapasitas kolom dengan cara coba – coba yang dimana ada tiga

kondisi untuk menghitung kapasitas kolom, tiga kondisi itu yaitu :

1. Kondisi berimbang dimana kondisi ini mengkondisikan regangan beton εc

lebih besar dari regangan batas beton εcu 0,003 sehinggga beton hancur atau

beton lemah dan regangan tulangan εs lebih besar dari regangan leleh εy

sehingga tulangan lemah.

2. Kondisi tulangan lemah dimana kondisi ini mengkondisikan regangan beton εc

lebih kecil dari regangan batas beton εcu 0,003 sehinggga beton kuat dan

regangan tulangan εs lebih besar dari regangan leleh εy sehingga tulangan

lemah.

3. Kondisi tulangan kuat dimana kondisi ini mengkondisikan regangan beton εc

lebih besar dari regangan batas beton εcu 0,003 sehinggga beton hancur atau

beton lemah dan regangan tulangan εs lebih kecil dari regangan leleh εy

sehingga tulangan kuat.

40
3. Menggambar diagram atau grafik interaksi kekuatan penampang kolom dari

menggabungkan ketiga kondisi penampang kolom yang telah dihitung. Yang

menjadi bahan untuk terbentuknya diagram atau grafik interaksi adalah Mn dan

Pn ketiga kondisi kolom.

4. Hasil gaya – gaya yang telah dimodifikasi Mu dan Pu diplot pada diagram

interaksi apakah masuk kedalam diagram interaksi atau tidak. Apabila masuk ke

dalam garis grafik diagram ketiga kondisi kolom maka kolom yang telah didesain

layak dan kuat dan sebaliknya apabila tidak masuk dalam garis grafik diagram

ketiga kondisi kolom maka kolom harus didesain ulang lagi.

3.3 Diagram Alir Metodologi

40
Secara sistematis, langkah – langkah yang digunakan dalam penulisan ini

dapat digambarkan dalam diagram alir di bawah ini :

Diagram Alir Metodologi

Flowchart Metodologi mendesain kolom

Mulai

Hasil output

Gaya- gaya dalam Ultimate

Mu1, Mu2, Nu ( Pu )

Dari perhitungan

Analisa statika

Mengindentifikasi

perilaku kolom

dalam sistem portal

40
A

Ec  4700 fc '
1,2 M D
d 
1,2 M D  1,6 M L
bh 3
I g kolom 
12
bh 3
I g balok 
12
0,7 Ec I g
EI kolom 
1   d 
0,35 Ec I g
EI balok 
1   d 
 B  1karenaujungjepit
 EI / Lnkolom
A 
 EI / Lnbalok 
  B
m  A
2
bh 3 / 12
r   0,2887h
bh

40
B

Tidak Ya
Apakah portal bergoyang ?

K  0,7  0,05 A   B   1 20   m
m 2k  1  m
K  0,85  0,05 1 20
min
 m  2  k  0,9 1   m
Kalkulasi Nilai K untuk semua
kolom sama setiap level lantai

 34  12Mu1 / Mu 2


K .Ln K .Ln
r  22
r
34  12Mu1 / Mu 2  40
Ya Ya

Faktor Kelangsingan
tidak diperhitungkan
Tidak Tidak

Selesai

Mu1 dan Mu2 yang dipakai Hasil


output perhitungan analisa statika

Faktor Kelangsingan
harus diperhitungkan

40
C

Pembesaran K .Ln
Tidak  100 Ya
Analisa orde
momen r kedua

Selesai

Mu1 dan Mu2 yang dipakai


Hasil output perhitungan
analisa statika

Apakah portal
bergoyang ?
Tidak Ya

EI 
0,2.E c I g  Es I s 
EI 
0,2.E c I g  Es I s 
1   d  1   d 
atau atau
0,4 E I  0,4 E Ig 
EI 
c
EI  1   d 
c g

1   d 

 2 EI  2 EI Kalkulasi nilai
Pc  Pc 
K .Ln 2 K .Ln  2
Pc untuk semua
kolom sama
setiap level lantai
Mu1 Ms
Cm  0,6  0,4  0,4 sM s   Ms
Mu 2 1 Q
atau Q   Pu 0 / Vu . I c 
Cm  1  bilabebant ranversal sM S 
MS
 Ms
1   Pu / 0,75 Pc 

Cm
 ns  1 Mu1  M 1ns   s M 1s
1  Pu / 0,75Pc 
Mu 2  M 2 ns   s M 2 s

M c   ns Mu 2 Selesai
D
Mu 2  terbesardariMu 1 , Mu 2 Hasil Mu 1 dan Mu2
Mu 2  Pu0,6  0,3h  yang Telah dimodifikasi

40
D

Menghitung kapasitas kolom


dengan cara di coba - coba

Input data

b , h , fc’ , fy , φtulangan pokok , φtulangan begel ,


jarak deking s

I II III

Kondisi Kondisi Tulangan Kondisi Tulangan


Berimbang Lemah Kuat

εc > εcu = 0,003 εc < εcu = 0,003 εc > εcu = 0,003

εs > εy = fy/Es εs > εy = fy/Es εs < εy = fy/Es

Gambar diagram interaksi kekuatan


penampang dari ketiga kondisi

Hasil Mu, Pu yang telah dimodifikasi


di plot pada diagram interaksi

Desain ulang ke Tidak Apakah masuk Ya


Selesai
kedalam diagram
proses A interaksi ?

40
Flowchart menghitung kapasitas kolom dalam kondisi berimbang pada dimensi kolom
dengan tulangan dua sisi

Kondisi I

Mulai

Dalam proses ini


Asumsi Gambar dari
penampang
εc > εcu = 0,003 kolom, diagram
εs > εy = fy/Es regangan dan
distribusi tegangan
mulai digambar

Menentukan letak Titik pusat plastis


h
garis netral Xb

Xb cu

d fy
cu 
Es b
b

Tinggi distribusi
tegangan persegi a
balance d s
b b

abalance  1 Xb d” d’
b b

Menghitung gaya – gaya dalam


Xb
Cc  0,85. fc'.a.b
Cs  As'  fy  0,85 fc'
e
T  As. fy Pn
 Xb  d '  fy
s '  0,003 
 Xb  Es

1 T Cc
Cs
ab

40
1

Menghitung gaya aksial nominal


kolom

Pn = Cc + Cs - T

Menghitung eksentrisitas e dari statis momen


gambar terhadap titik pusat plastis

 
Pb.eb  Cc d   d "  Csd  d 'd "  Td "
ab
 2 

Menghitung momen nominal

Mn balance = Pb x eb

ϕMn = 0,8 x Mn

Selesai

al kolom

40
Flowchart menghitung kapasitas kolom dalam kondisi Tulangan Lemah pada dimensi
kolom dengan tulangan dua sisi

Kondisi II

Mulai

Asumsi Dalam proses ini


gambar penampang
εc < εcu = 0,003 kolom, diagram
regangan dan
εs > εy = fy/Es distribusi tegangan
mulai digambar
e <eb

Titik pusat plastis


h
Mencari letak garis netral X

Terlebih dahulu dicari gaya –


gaya dalam :

Cs  As'  fy  0,85 fc' b


Cc  0,85 fc' ab  0,85 fc' 1 X
T  As. fy
d s
Statis keseimbangan gaya
d” d’
Pn1  Cc  Cs  T  As'  fy  0,85 fc'  0,85. fc'.1.X  As. fy
T

X
Statis momen gambar terhadap titik tangkap o di pn

Pn2  Cs  Cc  T  0  Csh  htitikpusatberatplastis  e   d ' e


Pn
 a  0,85. X  o
 Cc  h  htitkpusatberatplastis  e 
 2 
 T d  h  htitikpusatberatplastis  e 
T
Cs Cc

a
1

40
1

Hitung nilai X dengan


menggabungkan persamaan Pn1
dengan Pn2

Hitung gaya – gaya dalam dengan


memasukkan nilai X bila terdapat
variabel x pada gaya- gaya dalam

Cs = As’(fy - 0,85fc’)

Cc = 0,85 fc’ a.b = 0,85 fc’. ᵝ. X. b

T = As. fy

Hitung gaya aksial


nominal kolom

Pn = Cc + Cs -T

Menghitung momen nominal

Mn = Pn x e

ϕMn = 0,8 x Mn

al kolom
selesai

40
Flowchart menghitung kapasitas kolom dalam kondisi Tulangan Kuat pada dimensi
kolom dengan tulangan dua sisi
Kondisi III

Start

Dalam proses ini


Asumsi gambar penampang
kolom, diagram
εc < εcu = 0,003
regangan dan
εs > εy = fy/Es distribusi tegangan
mulai digambar
e >eb
Titik pusat plastis
h
Mencari letak garis netral X

Terlebih dahulu dicari gaya –


gaya dalam :
b
Cs  As'  fy  0,85 fc'
Cc  0,85 fc' ab  0,85 fc' 1 X
T  As. fy
d s

Statis keseimbangan gaya d” d’


T

Pn1  Cc  Cs  T  As'  fy  0,85 fc'  0,85. fc'.1.X  As. fy

Statis momen gambar terhadap tulangan tarik e


Pn2  Cc  Cs  T  Pn2 . e 
d  d '   Cc d  a   Csd  d '  T 0 Pn
  
 2   2

T
Cs Cc
a

40
1

Hitung nilai X dengan


menggabungkan persamaan
Pn1 dengan Pn2

Hitung gaya – gaya dalam dengan


memasukkan nilai X bila terdapat
variabel x pada gaya- gaya dalam

Cs = As’(fy - 0,85fc’)

Cc = 0,85 fc’ a.b = 0,85 fc’. ᵝ. X. b

T = As. fy

Hitung gaya aksial


nominal kolom

Pn = Cc + Cs -T

Menghitung momen nominal

Mn = Pn x e

ϕMn = 0,8 x Mn

al kolom

selesai

40
Flowchart menghitung kapasitas kolom dalam kondisi berimbang pada dimensi kolom
dengan tulangan empat sisi

Kondisi I

Mulai

Dalam proses ini


Asumsi Gambar dari
penampang
εc > εcu = 0,003 kolom, diagram
εs > εy = fy/Es regangan dan
distribusi tegangan
mulai digambar

Menentukan letak Titik pusat plastis


garis netral Xb h

Xb cu

d fy
cu 
Es b
b

Tinggi distribusi
tegangan persegi a
balance d s
b b
abalance  1 Xb
d” d’
b b

Menghitung gaya – gaya dalam


Xb
Cc  0,85. fc'.a.b
Cs  As'  fy  0,85 fc'
T1  As. fy e
Pn
T2  As. fy
 Xb  d '  fy
s '  0,003 
 Xb  Es
T2
T1 Cc
Cs
1
ab

40
1

Menghitung gaya aksial nominal


kolom

Pn=Pb = Cc + Cs – T1-T2

Menghitung eksentrisitas e dari statis momen gambar


terhadap titik pusat plastis

 
Pb.eb  Cc d   d "  Csd  d 'd "  T1 .d "T2 .0
ab
 2 

Menghitung momen nominal

Mn balance = Pb x eb

ϕMn = 0,8 x Mn

al kolom

Selesai

40
Flowchart menghitung kapasitas kolom dalam kondisi Tulangan Lemah pada dimensi
kolom dengan tulangan empat sisi

Kondisi II

Mulai

Asumsi Dalam proses ini


gambar penampang
εc < εcu = 0,003 kolom, diagram
regangan dan
εs > εy = fy/Es distribusi tegangan
mulai digambar
e <eb

Titik pusat plastis


h
Mencari letak garis netral X

Terlebih dahulu dicari gaya –


gaya dalam :

Cs1  As'  fy  0,85 fc' b


Cs 2  As'  fy  0,85 fc'
Cc  0,85 fc' ab  0,85 fc'  1 X
T  As. fy d s

Statis keseimbangan gaya d” d’


T

Pn.1  Cc  Cs1  Cs2  T  0,85. fc'.1.X  As'  fy  0,85 fc'  As'  fy  0,85 fc'  As. fy

Statis momen gambar terhadap titik tangkap o di pn


e
Pn2  Cs1  Cs2  Cc  T
Pn
0  Cs1 h  htitikpusatberatplastis  e   d ' o

 a  0,85. X 
 Cs2 e   Cc  h  htitkpusatberatplast is  e 
 2 
 T d  h  htitikpusatberatplastis  e  T
Cc
Cs1
Cs2

a=β.x
1

40
1

Hitung nilai X dengan


menggabungkan persamaan Pn1
dengan Pn2

Hitung gaya – gaya dalam dengan


memasukkan nilai X bila terdapat
variabel x pada gaya- gaya dalam

Cs1 = As’(fy - 0,85fc’)

Cs2 = As’(fy - 0,85fc’)

Cc = 0,85 fc’ a.b = 0,85 fc’. β. X. b

T = As. fy

Hitung gaya aksial


nominal kolom

Pn = Cc + Cs1 – Cs2 - T

Menghitung momen nominal

Mn = Pn x e

ϕMn = 0,8 x Mn

al kolom

selesai

40
Flowchart menghitung kapasitas kolom dalam kondisi Tulangan Kuat pada dimensi
kolom dengan tulangan empat sisi
Kondisi III

Start

Dalam proses ini


Asumsi gambar penampang
kolom, diagram
εc < εcu = 0,003
regangan dan
εs > εy = fy/Es distribusi tegangan
mulai digambar
e >eb
Titik pusat plastis
h
Mencari letak garis netral X

Terlebih dahulu dicari gaya –


gaya dalam :
b
Cs  As'  fy  0,85 fc'
Cc  0,85 fc' ab  0,85 fc'  1 X
T1  As. fy
T2  As. fy d s

d” d’
Statis keseimbangan gaya T

Pn1  Cc  Cs  T1  T2  0,85. fc'.1 .X  As'  fy  0,85 fc'  As. fy  As, fy


X

Statis momen gambar terhadap tulangan tarik e


Pn
Pn2  Cc  Cs  T1  T2
 d  d '   a
Pn2 . e    Cc d    Csd  d '  T1 0  T2 d "
 2   2 T2
T1
Cs Cc
a

40
1

Hitung nilai X dengan


menggabungkan persamaan
Pn1 dengan Pn2

Hitung gaya – gaya dalam dengan


memasukkan nilai X bila terdapat
variabel x pada gaya- gaya dalam

Cs = As’(fy - 0,85fc’)

Cc = 0,85 fc’ a.b = 0,85 fc’. β. X. b

T 1 = As. fy

T2 = As.fy

Hitung gaya aksial


nominal kolom

Pn = Cc + Cs –T1-T2

Menghitung momen nominal

Mn = Pn x e

ϕ Mn = 0,8 x Mn

al kolom

selesai

40

Anda mungkin juga menyukai