Definisi Merokok, Tembakau, Dan Surveilans
Definisi Merokok, Tembakau, Dan Surveilans
Definisi merokok
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik
menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. sudah tak asing lagi bagi masyarakat.
Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat tetapi
kebiasaan merokok sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan
buruk. Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Merokok
sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat tetapi kebiasaan
merokok sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk.
Sementara, alasan utama merokok adalah cara untuk bisa diterima secara sosial, melihat
orang tuanya merokok, menghilangkan rasa jenuh, ketagihan dan untuk menghilangka n
stress.
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan
kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap
seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya
dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis
bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan
dapat menyebabkan kanker.
Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan
dependensi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain, rokok
termasuk golongan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif).
Alasan pertama kali merokok dari berbagai hasil penelitian antara lain :
a. Coba-coba
b. Ikut-ikutan
d. Kesepian
g. Iseng
h. Menghilangkan ketegangan
i. Biar tidak dikatakan banci
j. Lambang kedewasaan
k. Mencari inspirasi
m. Penghilang jenuh
a. Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap lintingan atau gulungan
tembakau yang dibungkus biasanya dengan kertas, daun, dan kulit jagung. Secara
langsung mereka juga menghirup asap rokok yang mereka hembuskan dari mulut mereka.
Tujuan mereka merokok pada umumnya adalah untuk menghangatkan badan mereka dari
suhu yang dingin. Tapi seiring perjalanan waktu pemanfaatan rokok disalah artikan,
sekarang rokok dianggap sebagai suatu sarana untuk pembuktian jati diri bahwa mereka
yang merokok adalah ”keren”.
Ciri-ciri fisik seorang perokok :
a. Gigi kuning karena nikotin.
b. Kuku kotor karena nikotin.
c. Mata pedih.
Dampak kesehatan terhadap perokok pasif dan lingkungan, perokok pasif atau perokok
yang tidak merokok yang didefenisikan sebagai kondisi dimana orang yang tidak merokok
menghirup asap tembakau. Asap yang dihirup oleh orang yang tidak merokok yang
mencemari ruangan dan luar ruang seringkali dianggap sebagai orang yang terdampak oleh
asam rokok (seconhand smoke) atau asap yang berdampak pada lingkungan. Kandungan
bahan beracun dalam asap sampingan jauh lebih tinggi dan bahan-bahan tersebut akan tinggal
beberapa jam bahkan setelah tidak ada lagi yang merokok, hal ini dikenal sebagai perokok
tangan ke tiga. Rincian mengenai perbandingan bahan-bahan yang terdapat dalam asap utama
dan asap samping. (Sukmana, 2009).
Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia berbahaya bagi
tubuh. Empat ratus diantaranya bisa berefek racun, sedangkan 40 diantaranya bisa
mengakibatkan kanker. Ini adalah sebagaian dari contoh-contohnya :
Nikotin, Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi (ketagihan) dengan toleransi
tinggi, yaitu semakin lama dikonsumsi semakin bertambah. Gejala-gejala ketagihan juga
terjadi pada seseorang yang mulai berhenti merokok. Memang pada awalnya nikotin dapat
merangsang kerja otak, sehingga si perokok menjadi cerdas. Namun, apabila hal ini terjadi
secara terus-menerus, maka justru akan melemahkan kecerdasan otak itu sendiri. Hal ini
diakibatkan oleh nikotin yang memacu produksi hormon adrenalin. Terpacunya produksi
hormon ini akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan jantung bekerja lebih kuat.
Jantung akan memerlukan lebih banyak oksigen dari biasanya. Otomatis, risiko terjadinya
serangan jantung koroner akan lebih tinggi.
a. Karbon monoksida (CO), Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan
asap kendaraan. Namun, dengan adanya sumbangan dari para perokok, banyak di udara
dan di dalam tubuh manusia. Dengan adanya karbon monoksida (CO) yang berikatan
dengan haemoglobin darah, maka jantung seorang perokok yang memerlukan lebih
banyak oksigen ternyata mendapat oksigen lebih sedikit. Ini akan menyebabkan
bertambahnya risiko penyakit jantung dan paru-paru, serta penyakit saluran nafas.
Selain sesak nafas, batuk terus-menerus, stamina serta daya tahan tubuh si perokok juga
berangsur-angsur akan menurun. Terganggunya sistem peredaran darah normal, yaitu
dengan adanya gas karbon monoksida pada darah, juga akan mengakibatkan rusaknya
pembuluh darah sebagai distributor aliran darah. Akan terdapat endapan-endapan lemak
sehingga pembuluh darah akan tersumbat. Hal ini meningkatkan lagi risiko terkena
serangan jantung ataupun mati mendadak.
b. Tar, Tar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan raya. Apabila terdapat pada tubuh
melalui menghisap rokok, maka secara berangsur-angsur dan pasti, akan menyebabkan
kanker. Beberapa contohnya adalah benzoa pyrene, nitrosamine, B-naphthylamine, dan
nikel.
c. DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana), DDT merupakan racun serangga, yang biasanya
digunakan untuk membunuh nyamuk, semut, atau kecoa.
d. Aseton, Aseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat. Bisa dibayangkan
bahayanya, apabila zat ini berada dalam tubuh kita.
e. Formaldehid, Formaldehid atau lebih sering kita kenal sebagai zat formalin, digunakan
untuk mengawetkan mayat.
f. Kadmium, Kadmium adalah bahan kimia yang biasanya terdapat pada accu atau aki
kendaraan bermotor.
g. Arsenik, Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering digunakan untuk
membasmi seranga-serangga pengganggu. Biasanya kutu atau serangga sekelasnya akan
mempan bila diberantas dengan arsenik ini.
h. Ammonia, Ammonia merupakan bahan aktif yang terdapat dalam pembersih lantai.
i. Polonium-210, Bahan ini merupakan salah satu zat radioaktif, yaitu zat yang mampu
mengeluarkan radiasi aktif, yang bisa menyebabkan perubahan struktur dan fungsi sel
normal. Bahan -bahan radioaktif juga bisa menyebabkan kanker.
j. Hidrogen sianida, Hidrogen sianida merupakan bahan yang digunakan sebagai racun
dalam bentuk gas.
k. Vinil klorida, Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik.
l. Naftalena, Seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat pada obat-obat pembasmi
serangga.
2. Definisi tembakau
Tembakau adalah hasil bumi yang diproses dari daun tanaman yang juga dinamai
sama. Tanaman tembakau terutama adalah Nicotiana tabacum dan Nicotiana rustica,
meskipun beberapa anggota Nicotiana lainnya juga dipakai dalam tingkat sangat terbatas.
Tembakau adalah produk pertanian semusim yang bukan termasuk komoditas pangan,
melainkan komoditas perkebunan. Produk ini dikonsumsi bukan untuk makanan tetapi
sebagai pengisi waktu luang atau "hiburan", yaitu sebagai bahan baku rokok dan cerutu.
Tembakau juga dapat dikunyah. Kandungan metabolit sekunder yang kaya juga
membuatnya bermanfaat sebagai pestisida dan bahan baku obat.
Tembakau merupakan tanaman semusim, umur sampai selesai panen sekitar 90-120
hari. Untuk mendapatkan hasil yang baik memerlukan budidaya yang intensif.
Lebih lanjut Suwarso menambahkan kegunaan tanaman tembakau yaitudaun yang
dikeringkan menjadi bahan baku rokok sigaret putih, rokok kretek, rokok cerutu,
tembakau pipa, tembakau shag,tembakau tingwe, tembakau susur. Air perasan daun
tembakau digunakan untuk pembersih luka, dapat juga sebagai pestisida baik untuk
tanaman maupun ternak. Juga dikenal sebagai pelengkap makan sirih terutama
dalam upacara perkawinan. Bijinya dapat menghasilkan minyak digunakan
sebagai minyak cat. Saat ini kegunaan utama daunnya untuk rokok dan cerutu. (Suwarso
dkk, 1999).
3. Definisi Surveilans
Surveilans kesehatan masyarakat adalah pengumpulan, analisis, dan analisis data secara
terus- menerus dan sistematis yang kemudian didiseminasikan (disebarluaskan) kepada
pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan
lainnya (DCP2, 2008)
Terdapat berbagai pengertian surveilans. Menurut WHO (2004), surveilans
merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistemik
dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat
mengambil tindakan. Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui bahwa surveilans adalah
suatu kegiatan pengamatan penyakit yang dilakukan secara terus menerus dan sistematis
terhadap kejadian dan distribusi penyakit serta faktor-faktor yang mempengaruhi nya pada
masyarakat sehingga dapat dilakukan penanggulangan untuk dapat mengambil tindakan
efektif.