Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM BOTANI

“Morfologi Daun”

Oleh :

NAMA : RAHMAT AKBAR PARMAN

NIM : DIDI 16 074

KELAS : A (ILMU TANAH)

PROGRAM STUDI ILMU TANAH

JURUSAN ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan

hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat yang harus

memasok kebutuhan energinya sendiri melalui kovalen energi cahaya menjadi

energi kimia.

Bentuk daun sangat beragam, biasanya berupa helaian, bisa tipis atau

tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-

bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau

menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.

Demikian halnya dengan pangkal daun, permukaan helaian daun mempunyai tipe

yang beragam antara spesies tumbuhan.

Berdasarkan sifatnya, daun dapat dibedakan atas daun lengkap dan daun

tidak lengkap. Daun lengkap merupakan daun yang memiliki tangkai daun dan

hiasan tambahan yang disebut stipula. Sedangkan daun tidak lengkap adalah daun

yang tidak memiliki tangkai daun dan hiasan tambahan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu diadakannya praktikum

tentang morfologi daun. Sehingga dengan kemampuan membedakan setiap

komponen penyusun strujtur daun, dapat dijadikan sebagai dasar ilmu taksonomi

dengan cara mengelompokkan tumbuhan berdasarkan karakteristiknya, dengan

mengenal struktur daun dapat ditelaah komponen-komponen setiap struktur secara

lebih terperinci, mulai dari bangunnya, ujung, pangkal, tepi, daging, system
pertulangan, warna dan permukaannya. Dan dapat membedakan struktur daun

antara satu jenis tumbuhan dengan tumbuhan lainnya.

B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan pada praktikum kali ini adalah memberi praktikan pengalaman

dalam melakukan pegamatan terhadap macam-macam tipe daun tunggal dan daun

majemuk, memberi praktikan keterampilan untuk mendeskripsikan macam-

macam tipe daun tunggal dan daun majemuk dan, mengenal susunan daun

majemuk dan macam-macam duduk daun.

Kegunaan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat membedakan

macam-macam bentuk daun tunggal dan daun majemuk serta bagian-bagian yang

terdapat di daun tumbuhan.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Modifikasi daun sangat bervariasi pada group tanaman yang berbeda,

beberapa tanaman primitif daunnya merupakan perluasan secara lateral dari

tumbuh dimana epidermis batang dan pada beberapa tanaman paku-pakuan dan

tanaman berbiji kemungkinan merupakan sistem cabang dengan komponen yang

bergabung sebagian besar daun tanaman dikotil dan monokotil pasti phyllase

yaitu berupa petiole yang pipih dan meluas dan disokong dengan petiole (Heddy,

2010).

Daun tunggal adalah daun yang setiap tangkai daun hanya mendukung

satu helaian daun.Bagian dari batang tempat duduknya daun yang disebut nodus

dan sudut antara daun dan batang disebut ketiak daun.Daun tunggal mempunyai

bagian bagian daun yang berbeda antara golongan tumbuhan satu dengan yang

lain.Daun tunggal mempunyai karakteristik yaitu di dalam daun tempat bagian

bagian penting yang terdapat pada baang daun selalu mempunyai bentuk

tipis,melebar,dan berwarna hijau karena mengandung klorofil yang melalui proses

fotosintesis dan daunpun mempunyai umur yang terbatas. (Didik, 2012)

Daun (filum) adalah salah satu bagian pokok tumbuhan yang berfungsi

antara lain melakukuan suatu fotosintesis,disamping tugas transpirasi pertukaran

gas CO2 dan O2 antara tubuh tumbuhannya dengan lingkungannya untuk

menunjang tugas tersebut daun pada umumnya mempunyai bagian yang

berbentuk pipih,dan lebar,helaian daun .Bagian antara daun dengan batang disebut

ketiak daun. (Moertolo, 2011).


Bentuk daun sangat beragam. Namun biasanya berupa helaian, biasa tipis

atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-

bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau

menjadi elips dan memanjang. Bentuk estremnya biasa meruncing panjang

(Muzaki, 2010).

Berdasarkan kejadiannya maka daun dibedakan atas daun tunggal dan

daun majemuk. Daun tunggal adalah setiap tangkai dan hanya terdiri dari satu

helaian daun, sedangkan daun majemuk apabila lebih dari satu helaian daun, daun

majemuk dapat berupa daun majemuk menyirip/pinnatus (genap, gasal,

berpasangan, berselang seling,dan beranak daun). Daun majemuk

menjari/palmatus (beranak daun 1,2,3,5,dan 7) daun majemuk bangun kaki

(pedatus) daun majemuk campuran(digitatopinnatus). (Tjitrosoepomo, 2013).

Daun ada yang lengkap dan ada yang tidak lengkap. Daun yang lengkap

mempunyai bagian upih daun (pelepah daun), tangkai daun (petioles), dan helaian

daun (lamina). Daun yang tidak lengkap tidak mempunyai satu atau dua bagian

tersebut. Pada umumnya tumbuhan mempunyai daun tidak lengkap (Rianawati,

2010).

Daun juga biasa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan

berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan

sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ

penyimpan air. Warna hijau daun berasal dari kandungan klorofil pada daun.

Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang

gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis (Andini, 2011).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari juma’d tanggal 4 November 2016,

Pukul 10.00 WITA sampai selesai. Di Laboratorium Agroteknologi Unit

Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis menulis.Bahan

yang digunakan pada praktikum ini daun Pisang (Musa Paradisica L), daun

Kembang Sepatu (Hibiscus Rosasiinensis L), daun Kapuk Randu (Ceiba Petandra

Gaertz), daun Jambu Biji (Psidium Guayava L), daun Sirih (Piper Ningrum L),

daun Jagung (Zea Mays L), daun Terung (Solanum Mongolena L), daun Keluwih

(Artocarpus Communis) dan daun Jarak (Ricinus Communis L), daun Belimbing

Wuluh (Averchoa Bilimbi), daun Sikejut (Mimosa Pudica L), daun Kelor

(Moringa Oleifera Lamk), dan daun Asam (Tamarindus Indica L)


C. Prosedur Praktikum

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah:

1). Prosedur karja pada pengamatan daun tunggal yaitu:

a) Menggambar bagian-bagian daun lengkap dan daun tidak lengkap dengan

keterangan-katerangannya: pelepah daun, tangkai daun, helai daun dan lidah

daun.

b) Menggambar daun dari tiap-tiap bahan dan menyebutkan:

1. Bangun daun (circumoription) antara lain: bula,t perisai, jorong, bulat

memanjang, lancet, bulat telur, segitiga delta, dan lain-lain.

2. Ujung daun (apex) yaitu: runcing, tumpul, membulat terbelah, meruncing

dan lain-lain.

3. Pangkal daun (basis) yaitu: rucing, tumpul, membulat romping, dan lain-

lain.

4. Tulang daun (nervus) atau pertulangan daun (nervati) yaitu: bertulang

menyirip, bertulang menjari, bertulang melengkung dan sejajar.

5. Tepi daun (margo) yaitu: rata, bergerigi, berombak, berlekuk menyirip dll

6. Daging daun (intervenium) yaitu: tipis seperti selaput, seperti kertas, tipis

lunak, berdaging dan lain-lain.

7. Permukaan helaian daun yaitu: licin, berkerut, mengkilat dan lain-lain.

2). Prosedur karja pada pengamatan daun tunggal yaitu:

a) Menggambar bagian-bagian daun lengkap dan daun tidak lengkap dengana

keterangan-katerangannya: upih daun, tangkai daun, helai daun dan lidah

daun.
b) Menggambar daun dari tiap-tiap bahan dan memberikannya keterangan yang

lengkap.

1. Bangun daun (circumoription) antara lain: bula,t perisai, jorong, bulat

memanjang, lancet, bulat telur, segitiga delta, dan lain-lain.

2. Ujung daun (apex) yaitu: runcing, tumpul, membulat terbelah, meruncing

dan lain-lain.

3. Pangkal daun (basis) yaitu: rucing, tumpul, membulat romping, dan lain-

lain.

4. Tulang daun (nervus) atau pertulangan daun (nervati) yaitu: bertulang

menyirip, bertulang menjari, bertulang melengkung dan sejajar.

5. Tepi daun (margo) yaitu: rata, bergerigi, berombak, berlekuk menyirip

dan lain-lain.

6. Daging daun (intervenium) yaitu: tipis seperti selaput, seperti kertas, tipis

lunak, berdaging dan lain-lain.

7. Permukaan helaian daun yaitu: licin, berkerut, mengkilat dan lain-lain.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil gambar yang diperoleh dalam praktikum ini adalah:

a). Hasil gambar daun tunggal adalah sebagai berikut ini:

NO NAMA GAMBAR KETERANGAN

1. Daun pisang 1. Pelepah daun

(Musa 2. Tangkai daun

paradisical L.) 3. Ujung daun

4. Tulang daun

5. Tepi daun

6. Permukaan daun

2. Daun kembang 1. Permukaan daun

sepatu (Hibicus 2. Tangkai daun

rosasinensis L.) 3. Helai daun

4. Ujung daun

5. Tulang daun

6. Tepi daun
3. Daun kapuk 1. Permukaan daun

randu (Ceiba 2. Tangkai daun

petandra 3. Helai daun

Gaertz) 4. Ujung daun

5. Tulang daun

6. Tepi daun

4. Daun jambu biji 1. Permukaan daun

(Psidium 2. Tangkai daun

guayava L.) 3. Helai daun

4. Ujung daun

5. Tulang daun

6. Tepi daun

5. Daun sirih 1. Permukaan daun

(Piper ningrum 2. Tangkai daun

L.) 3. Helai daun

4. Ujung daun

5. Tulang daun

6. Tepi daun
6. Daun jagung 1. Tangkai daun

(Zea mays L.) 2. Helai daun

3. Ujung daun

4. Tulang daun

5. Tepi daun

7. Daun terung 1. Permukaan daun

(Solanum 2. Tangkai daun

mongolena L.) 3. Helai daun

4. Ujung daun

5. Tulang daun

6. Tepi daun

8. Daun keluwih 1. Permukaan daun

(Artocarpus 2. Tangkai daun

communis) 3. Helai daun

4. Ujung daun

5. Tulang daun

6. Tepi daun
9. Daun jarak 1. Permukaan daun

(Ricinus 2. Tangkai daun

communis L.) 3. Helai daun

4. Ujung daun

5. Tulang daun

6. Tepi daun
b). Hasil gambar daun majemuk dan daun duduk daun adalah sebagai berikut ini:

NO NAMA GAMBAR KETERANGAN

1. Belimbing 1. Permukaan daun

wuluh 2. Tangkai daun

(Averchoa 3. Helai daun

bilimbi.) 4. Ujung daun

5. Tulang daun

6. Tepi daun

2. Daun sikejut 1. Permukaan daun

(Mimosa pudica 2. Tangkai daun

L.) 3. Helai daun

4. Ujung daun

5. Tulang daun

6. Tepi daun
3. Daun kelor 1. Permukaan daun

(Moringa 2. Tangkai daun

oleivero Lamk) 3. Helai daun

4. Ujung daun

5. Tulang daun

6. Tepi daun

4. Daun asam 1. Permukaan daun

(Tamarindus 2. Tangkai daun

indica L.) 3. Helai daun

4. Ujung daun

5. Tulang daun

6. Tepi daun

B. Pembahasan

Daun adalah satu organ tumbuhan yang tumbuhan yang tumbuh dari

batang, umumnya berwarna hijau dan berfungsi sebagai penangkap energi dari

cahaya matahari melalui fotosintesis. Hasil fotosintesis akan didistribusikan

keseluruh organ untuk pertumbuhan dan perkembangan. Daun tidak seperti organ

lain dari tumbuhan karena umumnya bersifat sementara.


Semua daun memiliki ciri-cari morfologi yang berbeda-beda. Dari segi

bentuk daun, ujung daun, permukaan daun, tepi daun, pertulangan daun, pangkal

daun bahkan daging daun yang berbeda-beda. Serta ada yang termaksud daun

tunggal dan daun majemuk.

Ciri-ciri daun pisang (Musa paradisical L.) adalah memiliki ujung daun

yang tumpul, bagun daun bulat memenjang, tepi daunnya rata, daging daunnya

tipis lunak dan permukaan helaian daun licin. Bentuk modifikasi yang terjadi pada

daun pisang (Musa paradisical L.) adalah memiliki getah pada daunnya. Ciri-ciri

daun kembang sepatu (Hibicus rosasinensis L.) adalah memiliki ujung daun yang

runcing, tepi daun yang bergerigi dan permukaan daun yang berkerut. Ciri-ciri

daun kapuk randu (Ceiba petandra Gaertz) adalah memiliki ujung daun yang

runcing, tepi daun yang bergerigi dan permukaan helaian daun yang licin.

Cir-ciri daun jambu biji (Psidium guayava L.) adalah memiliki bangun

daun yang jorong, ujung daunnya meruncing, tepi daunnya rata, bertulang daun

melengkung dan sejajar serta memiliki permukaan helaian daun berberut. Ciri-ciri

daun sirih (Piper ningrum L.) adalah memiliki ujung daun yang runcing, tepi

helaian daun rata, daging daun tipis lunak dan permukaan helaian daun licin. Ciri-

ciri daun jagung (Zea maays L.) adalah memiliki ujung daun yang runcing, tulang

daun yang sejajar, tepi daun yang rata dan permukaan daun yang kasar.

Ciri-ciri daun terong (Solanum mongolena L.) adalah memiliki ujung

daun yang tumpul, pinggir daun yang berombak, daunnya berdaging dan

permukaan helaian daun berbulu. Ciri-ciri dain keluwih (Artocarpus communis)

adalah memiliki ujung daun yang runcing, bertulang daun menjari,tepi daun
menjari dan permukaan helaian daun berbulu. Ciri-ciri daun jarak (Ricinus

communis L.) adalah memiliki ujung daun yang runcing, bertulang daun menjari,

permukaan helaian daun licin dan daging daun tipis lunak. Modifikasi yang terjadi

pada daun jarak ini adalah meemiliki getah. Ciri-ciri daun belimbimg wuluh

(Averchoa bilimbi.) adalah memiliki ujung daun yang tumpul, tergolong daun

majemuk tunggal dan memiliki permukaan daun yang halus dan berbula.

Ciri-ciri daun sikejut (Mimosa pudica L.) adalah memiliki ujung daun

yang runcing, tergolong daun majemuk ganda dan permukaan daun kasar.

Modifikasi yang terjadi pada daun sikejut (Mimosa pudica L.) adalah terlihar layu

saat disentuh. Ciri-ciri daun kelor (Moringa oleivero Lamk) adalah memiliki

ujung daun yang tumpul, tepi daun rata, permukaannya halus dan termaksud daun

majemuk tunggal. Ciri-ciri daun asam (Tamarindus indica L.) adalah memiliki

ujung daun yang tumpul, permukaan daun halus dan pinggir daun yang rata serta

termaksud daun majemuk ganda.


V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, maka disimpulkan bahwa daun adalah satu

organ tumbuhan yang tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna

hijau dan berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui

fotosintesis. Hasil fotosintesis akan didistribusikan keseluruh organ untuk

pertumbuhan dan perkembangan. Daun tidak seperti organ lain dari tumbuhan

karena umumnya bersifat sementara. Semua daun memiliki ciri-cari morfologi

yang berbeda-beda. Dari segi bentuk daun, ujung daun, permukaan daun, tepi

daun, pertulangan daun, pangkal daun bahkan daging daun yang berbeda-beda.

Serta ada yang termaksud daun tunggal dan daun majemuk.

B. Saran

Saran saya dalam praktikum ini, adalah setelah melakukan praktikum

praktikan dapat memahami morfologi daun secara keseluruhan serta dapat

membedakan jenis daun tunggal dan daun majemuk beserta bagian bagiannya .
DAFTAR PUSTAKA

Andini, 2011. Bentuk Modifikasi pada Daun Tumbuhan. Malang. UIN Press.
Didik, 2012. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.
Heddy. 2010. Tumbuhan kanipora pada daun. Jurnal Universitas Hasanuddin
Vol 12 Hal 5-7
Moertolo.2011.http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/01/daun-leaf.htmllYear V
Muzaki, 2010. http://smart-pustaka.blogspot.com/2010/02/daun-leaf.htmllYear
VII
Rianawati, Ida. 2010. Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan. Biologi jurnal ilmu
tanah. Vol 4 Hal 12-16
Tjitrosoepomo. 2009.Daun. Jurnal Sains dan Mat. Vol .17.No.3.

Anda mungkin juga menyukai