Makalah Ekologi Pertanian
Makalah Ekologi Pertanian
Di Susun Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI ILMU TANAH
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
khususnya bagi penulis mewakili dari kelompok kami yang telah menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman”
Dalam menulis makalah ini, alhamdulillah kami tidak mendapatkan kendala –
kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu kami
juga mengucapkan terima kasih kepada dosenu sebagai pembimbing, orang tua dan
semua orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan motivasi
makalah ini dapat terselesaikan.
Disini kami juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan makalah ini terdapat
hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu kami dengan senang hati
menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga apa yang di harapkan dapat di capai
dengan sempurna. Aamiin.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
2. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
Bab II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Suhu
Suhu mencakup dua aspek yaitu derajat dan insolasi. Insolasi menunjukan energi panas
dari matahari dengan satuan gram/kalori/cm2/jam. Dimana 1 grm kalori digunakan untuk
menaikan suhu satu gram air sebesar 10C.
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda,
semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkanenergi yang dimiliki
oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam
bentuk perpindahan maupun gerakan di tempatgetaran. Makin tingginya energi atom-atom
penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Jumlah insolasi atau suhu suatu daerah berbeda-beda tergantung pada :
a. Latitude yaitu letak lintang suatu tempat. Pada daerah katulistiwa insolasi lebih besar
dan berbeda dibandingkan dengan daerah sub-tropis atau daerah sedang. Suatu daerah yang
letaknya semakin kekutub maka insolasinya semakain rendah karena sudut jatuh radiasi
matahari semakin besar atau karena jarak matahari ke bumi semakin jauh. Akan tetepi
insolasi total untuk suatu musim pertumbuhan tanaman hampir sama karena panjang hari
yang lebih lama.
b. Musim : Pada musim panas insolasi tinggi sedangkan pada musim hujan rendah
c. Kejernihan atmosfer : semakin jernih atmosfer maka semakin tinggi insolasis yang
diterima oleh bumi karena tidak adanya awan atau bintik-bintik air
d. Konstanta matahari : merupakan jarak matahari dengan bumi. Semakin dekat jarak
matahri ke bumi maka insolasi akan semakin tinggi.
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat
balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel.
Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan
dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan
sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan
merupakan proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan
bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.
B. Hubungan Suhu Dengan Tanaman
Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Suhu mempengaruhi beberpa proses fisiologis penting yaitu:
a. Buka dan menututupnya stomata
b. Transpirasi
c. Penyerapan air dan nutrisi (unsur hara)
d. Fotosintesis
e. Respirasi
f. Kinerja enzim
g. Cita rasa tanaman
h. Pembentukan primordia bunga
Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh peningkatan proses-proses
tersebut dan setelah melewati titik optimum proses tersebut mulai dihambat baik secara fisik
maupun kimia. Menurunnya aktivitas enzim (degradasi enzim).
Pada tanaman hortikultura suhu merupakan faktor penting dalam pembentukan primordia
bunga, dimana dalam pembentukan bunga tanaman dibutuhkan suhu optimal yaitu suhu yang
dibutuhkan tanaman dalam pembentukan primordia bunga. Dimana dalam pembentukan
bunga tanaman memerlukan suhu optimal yaitu suhu yang dibutuhkan oleh tanaman dalam
pembentukan primordia bunga. Selian itu juga
mempengaruhi aktivitas mikroorganisme dan enzim pada suhu yang rendah 00C umumnya
aktivitas organisme tidak aktif atau dorman sedangkan pada suhu yang tinggi akan
menimbulkan proses pembentukan protein dan enzim yang bercerai berai/rusak (denaturasi).
Suhu yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikenal sebagai
suhu kerdinal yaitu meliputi suhu optimum, suhu minimum dan suhu maksimum. Suhu
kardinal yang dibutuhkan oleh tanaman adalah berbeda-beda tergantung pada jenis
tanamannya. Dimana suhu yang berada dibawah batas maksimum atau diatas optimum ini
tidak baik untuk tanaman, keadaan tersebut sering disebut suhu ekstrim. Pengaruh faktor suhu
pada tanaman menimbulkan gangguan-gangguan pada tanaman baik secara morfologi
maupun fisiologinya.
Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat dibedakan
sebagai berikut :
Batas Suhu Yang Menguntungkan Tanaman Batas suhu yang membantu pertumbuhan
dan perkembangan tanaman diketahui sebagai suhu optimum. Pada batas ini semua proses
dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman akan berjalan baik dari segi morfologi
muapun fisiologinya.
Proses fisiologi tersebut antara lain yaitu :
a. Fotosintesis
b. Respirasi
c. Penyerapan air
d. Transpirasi
e. Pembelahan sel
f. Pemanjangan sel dan
g. Perubahan fungsi sel akan berlangsung secara baik sehingga akan diperoleh produksi
maksimum pada setiap jenis tanaman kebutuhan akan suhu optimum ini bervariasi seperti
pada tanaman C3 membutuhkan suhu optimumnya antara-
270C- sampai 280C, sedangkan pada tanaman C4 suhu optimumnya adalah 300C sampai 350C
Berdasarkan hal ini tanaman hortikultura dikelompokkan sebagai berikut :
Tanaman yang menghendaki batas suhu optimum yang rendah ( tanaman musim dingin),
yaitu tanaman yang tumbuh baik pada suhu 450F sampai 600
Tanaman yang menghendaki batas suhu optimum yang tinggi (musim panas), yaitu tanaman
yang tu
mbuh baik pada suhu antara 600F sampai 750F
Dari tipe-tipe tanaman tersebut diatas maka dapat dilihat contoh-contoh tanamannya pada
tabel berikut.
Tanaman Musim Dingin (suhu Optimum = 45-600F)
Tanaman buah-buahan Tanaman sayuran Tanaman hias
Apel, pear, cherry, Asparagus, kubis, Gramenium, petunia
plum, strawbery wortel, kentang dll
Tanaman Musim Dingin (suhu Optimum = 60-750F)
Apricot, grape, citrus Tomat, waluh, ketimun Rose, orchid
Proses Fisiologis
Suhumempengaruhibeberapa proses fisiologispenting: bukaan stomata, lajutranspirasi,
lajupenyerapan air dannutrisi, fotosintesis, danrespirasi
Peningkatansuhusampaititik optimum akandiikutiolehpeningkatan proses di atas
Setelahmelewatititik optimum, proses tersebutmulaidihambat:
baiksecarafisikmaupunkimia, menurunnyaaktifitasenzim (enzimterdegradasi)
Aspek Fisiologis
Suhu meningkatkan perkembangan tanaman sampai batas tertentu. Hubungan suhu dengan
pertumbuhan tanaman menunjukkan hubungan yang linear sampai batas tertentu, setelah
tercapai titik maksimum (puncak) hubungan kedua variabel itu menunjukkan hubungan
parabolik.
Suhu udara atau suhu tanah berpengaruh terhadap tanaman melalui proses metabolisme
dalam tubuh tanaman, yang tercermin dalam berbagai karakter seperti :
- laju pertumbuhan
- dormansi benih dan kuncup
- perkecambahannya
- pembungaan,
- pertumbuhan buah
- pendewasaan/pematangan jaringan atau organ tanaman.
Respon tanaman terhadap suhu berbeda tergantung : jenis tanaman, varietas, tahap
pertumbuhan tanaman, macam organ/jaringan
Pada Tahap A-B
merupakan tahap pertumbuhan yang sangat cepat.
Suhu meningkatkan laju pertumbuhan membentuk garis lurus (linear) dimana
kurvanya merupakan fungsi eksponensial dengan suhu.
Pada tahap ini energi panas dapat mengaktifkan seluruh sistem (perangkat) pertumbuhan.
Sehingga efisiensi penggunaan energi panas oleh tanaman adalah besar. Energi panas yang
terbuang percuma berada pada jumlah yang kecil, atau energi panas yang tertangkap molekul
dapat meningkatkan gerakan-gerakan molekul dalam jaringan tanaman.
Pada tahap B-C
-kecepatan pertumbuhan tanaman menurun, sehingga rata-rata fluktuasi pertumbuhan
dapat membentuk garis mendatar.
Fluktuasi kecepatan pertumbuhan pada tahap ini sering disebabkan oleh faktor-faktor
tumbuh lainnya diluar suhu seperti air, cahaya, ketersediaan oksigen dan karbondioksida serta
unsur hara kadang-kadang menjadi faktor pembatas, tetapi masih dapat ditolerir oleh
tanaman.
Titik B merupakan titik kritis dimana ketersediaan faktor tumbuh diluar suhu memegang
peranan penting. Kondisi sedikit saja dibawah optimum dapat menjadi faktor pembatas
(limiting factor).
Tahap C-D :
-merupakan tahap pertumbuhan menurun, dimana energi panas tidak lagi dapat
meningkatkan laju pertumbuhan.
-Pada tahap ini penurunan kecepatan pertumbuhan sebanding dengan kenaikan suhu.
-Dibandingkan dengan tahap A-B, garis proyeksi a-b selalu lebih besar daripada garis
proyeksi c-d. Hal ini berarti bahwa percepatan pertumbuhan pada tahap C-D. Kondisi ini
dapat diartikan bahwa kenaikan suhu sebanding dengan penurunan aktivitas enzim
pertumbuhan dan sebanding pula dengan kerusakan protein, sebagai bahan baku enzim.
-Dapat diketahui bahwa panas dapat meningkatkan energi kinetik dari molekul-molekul
tanaman yang membuat laju reaksi biokimia meningkat sampai batas tertentu dan panas
yang terlalu tinggi tidak lagi menguntungkan pada tanaman.
Pengaruh Suhu Minimum terhadap Tanaman
Pada suhu rendah (minimum) pertumbuhan tanaman menjadi lambat bahkan terhenti,
karena kegiatan enzimatis dikendalikan oleh suhu.
Suhu tanah yang rendah akan berakibat absorpsi air dan unsur hara terganggu, karena
transpirasi meningkat.
Pengaruh Suhu Optimum terhadap Tanaman
Dalam selang suhu minimum ke optimum, kecepatan pertumbuhan berbeda tidak nyata
kalau waktu cukup lama, tetapi kecepatan pertumbuhan bertambah tinggi bila semakin dekat
dengan suhu optimum.
- Tanaman di daerah sedang, suhu optimum untuk fotosintesa lebih rendah dibandingkan
dengan suhu optimum untuk respirasi.
Pengaruh Suhu Maksimum terhadap Tanaman
Jaringan tanaman akan mati apabila suhu mencapai 45ºC sampai 55 ºC selama 2 jam.
Tanaman yang kadar karbohidrat tinggi lebih tahan terhadap suhu ekstrem tinggi, karena
denaturasi karbohidrat lebih tahan dibandingkan protein. Denaturasi portein terjadi pada suhu
45 ºC, sedangkan karbohidrat baru rusak pada suhu diatas 55 ºC, bahkan ada yang sampai 85
ºC.
Pengaruhsuhuterhadaplengastanah
Peningkatansuhudisekitariklimmikrotanamanakanmenyebabkancepathilangnyakandunganl
engastanah
Peranansuhukaitannyadengankehilanganlengastanahmelewatimekanismetranspirasidaneva
porasi
Peningkatansuhuterutamasuhutanahdaniklimmikro di
sekitartajuktanamanakanmempercepatkehilanganlengastanahterutamapadamusimkemarau
Padamusimkemarau,
peningkatansuhuiklimmikrotanamanberpengaruhnegatifterhadappertumbuhandanperkembang
antanamanterutamapadadaerah yang lengastanahnyaterbatas
Bab III
Kesimpulan dan Saran
3.1. Kesimpulan
Suhu yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikenal sebagai
suhu kerdinal yaitu meliputi suhu optimum, suhu minimum dan suhu maksimum. Suhu
kardinal yang dibutuhkan oleh tanaman adalah berbeda-beda tergantung pada jenis
tanamannya. Dimana suhu yang berada dibawah batas maksimum atau diatas optimum ini
tidak baik untuk tanaman, keadaan tersebut sering disebut suhu ekstrim. Pengaruh faktor suhu
pada tanaman menimbulkan gangguan-gangguan pada tanaman baik secara morfologi
maupun fisiologinya.
3.2. Saran
Setelah mengetahui dari berbagai pemjelasan yang telah di paparkan di atas maka kita
telah mengetahui banyak hal tentang pengaruh faktor suhu terhadap pertumbuhan atau
membuka lahan pertanian kita sangatlah penting untuk memperhatikan keadaan cuaca atau
suhu keadaan di waktu-waktu tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Supriono. 2010. Efek Rumah Kaca. www.bdpunib.org. Diakses pada tanggal 3 November
2011