Anda di halaman 1dari 7

1.

LIPI
lipi merupakan lembaga peneletian terbesar dan tertua di Indonesia yaitu
berusia 50 tahun. BERDIRI TAHUN 1967. LIPI adalah lembaga resmi
milik pemerintah yang khusus mengelola dan membina penelitian.
Keanekaragaman hayati, kebun raya, pengukuran, pengujian adalah
sebagian dari banyak cabang ilmu yang dikembangkan oleh LIPI.
Puslitbang Biologi, LIPI Cibinong terbagi menjadi 3 bidang yaitu botani,
mikrobiologi dan zoologi. Saya melakukan PKL di laboratorium
Mikrobiologi Lingkungan berempat dengan rekan saya. Sampai tahun 1992
Puslitbang Bioteknologi-LIPI beralamatkan di Bogor, namun dipindahkan
ke Cibinong yaitu di kawasan Ilmu Pengetahuan di Cibinong pada tahun
1993.
2. Ibu Dra Sri Widawati. 29 tahun menjadi peneliti di LIPI. Peneliti senior.
3. Penggunaan pupuk kimia yang tidak terkendali menjadi salah satu penyebab
penurunan kualitas kesuburan biologis, fisik, dan kimia tanah. Keadaan ini
semakin diperparah oleh kegiatan pertanian yang dilakukan secara terus
menerus (intensif), sedangkan pengembalian unsur hara ke tanah pertanian
hanya berupa pupuk kimia. Hal ini mengakibatkan terdegradasinya daya
dukung dan kualitas tanah pertanian di Indonesia, sehingga produktivitas
lahan semakin turun. Residu pupuk kimia juga merupakan salah satu
penyebab mengerasnya tanah-tanah pertanian sehingga terhambatnya
proses dekomposisi secara alami oleh mikroba tanah (Istiqomah et al 2015).
Menururt Lumbantobing et al (2017) bio-organic fertilizer (pupuk
organik hayati) sejak dua dekade ini berkembang dengan pesat. Hal ini
disebabkan karena kelangkaan pupuk anorganik yang menyebabkan harga
pupuk semakin meningkat, kemasaman tanah yang meluas akibat
penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus, dan meningkatnya
permintaan terhadap produk-produk pertanian organik. Kendala-kendala
pemupukan tersebut menyebabkan pupuk organik hayati berkembang
dengan pesat bukan saja di luar negeri, tetapi juga di dalam negeri.
Menurut Saraswati (2007) penggunaan pupuk hayati bermanfaat
untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia, sehingga dosis
pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia
dapat secara nyata dikurangi. Kemampuan pupuk organik untuk
menurunkan dosis penggunaan pupuk konvensional sekaligus mengurangi
biaya pemupukan telah dibuktikan oleh beberapa hasil penelitian, baik
untuk tanaman pangan (kedelai, padi, jagung, dan kentang) maupun
tanaman perkebunan (kelapa sawit, karet, kakao, teh, dan tebu) yang
diketahui selama ini sebagai pengguna utama pupuk konvensional (pupuk
kimia). Lebih lanjut, kemampuannya untuk mengurangi dampak
pencemaran lingkungan terbukti sejalan dengan kemampuannya
1
menurunkan dosis penggunaan pupuk kimia.
Mikroba tanah yang dikandung oleh pupuk organik hayati yang diuji
pada penelitian ini adalah Azospirillum sp., Klebsiella sp. dan mikoriza.
Mikroba-mikroba tersebut mampu melarutkan hara sehingga dapat
memperbaiki pertumbuhan dan produksi tanaman.
4. Tujuan
5.

Apa itu mikoriza?

Opini:
- Semua tumbuhan membutuhkan mikoriza
Fakta:
1. Hampir semua tanaman dapat membuat mikoriza
2. Beberapa tanaman tidak secara alami membentuk mikoriza
3. Tanaman dapat tumbuh dan bertahan tanpa fungi
4. Fungi-fungi sering bergantung sepenuhnya pada tanaman
Karena tidak dapat berfotosintesis sendiri, termasuk heterotrof.
Bagaimana penampakan dari mikoriza?
- Beberapa tipe asosiasi mikoriza
1. Mikoriza arbuskular (endomikoriza)
Berkembang di jaringan korteks (di antaranya), menginfeksi di dalam
sel.
2. Ectomikoriza
Tumbuh di antara sel, membentuk jaringan hartig. Membentuk fungi.
3. Ericoid mikoriza
4. Arbutoid mikoriza
5. Orchid mikoriza
6. Monotropid
7. Ectendomikoriza
Bagaimana wujud dari mikoriza?
Opini
- Kamu dapat menjelaskan tumbuhan berasosiasi dengan mikoriza dengan
hanya melihatnya.
Fakta:
- Satu-satunya cara untuk memastikan apakah tanaman berkolonisasi oleh
endomikoriza adalah dengan mikroskop (dengan cara pengecatan akar) atau
analisis DNA.
- Kebanyakan mikoriza ecto dan arbutoid dapat dilihat di akar; bagaimanapun
beberapa tidak memproduksi mantel (lapisan luar) yang dapat dilihat tanpa
mikroskop
- Jika inokulasi mempengaruhi pertumbuhan tanaman, jangan berasumsi
tanaman bermikoriza; organisme lain atau komponen dari inokulum
mungkin menyebabkan respon tanaman tanpa kolonisasi.
Setiap inokulasi belum tentu berhasil, belum tentu lingkungan itu cocok,
belum tentu ada faktor lainnya, makanya jangan langsung berasumsi bahwa
tanaman bermikoriza.
Pengambilan Nutrisi dan Air
- Hifa dapat meluas dari akar menuju tanah
- Hifanya akan melayani 50 – 100 kalinya daripada tanaman tanpa mikoriza.
Sensitifitas serapan lebih baik daripada tanaman tanpa mikoriza.
- Bagaimana mekanisme mikoriza dapat meningkatkan P? The anwer is
karena adanya hifa, hifa sangat berperan terhadap pengambilan nutrisi dan
air.
 Jika tanaman yang dengan mikoriza lebih tahan akarnya, tidak layu dan
tidak kering karena ada mikorizanya.
Keuntungan mikoriza:
1. Jika tanaman mempunyai mikoiza, keuntungan dapat bermacam-macam:
- Spesies tanaman dan fungi dalam asosiasi
- Lingkungan dan faktor budaya menunjukkan selama produksi atau di
landscape. Sangat bergantung pada lingkungan tempat
membudidayakan.
2. Dalam beberapa kasus, keuntungan mikoriza tidak dapat dikenal kecuali;
- Tanaman non-mikoriza digunakan untuk perbandingan
- Perbandingan dibuat berdasarkan dari kualitas produk atau performansi
dari produk tersebut
Perlakuan sterilisasi (dalam penelitian) itu merugikan karena banyak nutrisi yang
berubah st atusnya, mematikan banyak mikroorganisme. Perlakuan panas dan
tekanan merubah sifat.
Sterilisasi tanah: dengan sterilisasi bertingkat.
Mengapa mikoriza penting?
Opini:
- Mikoriza akan menyelesaikan semua masalah produksi
Fakta:
- Bukti dari keuntungan oleh penelitian tidak diperlukan diterjemahkan dalam
semua sistem produksi atau situasi landscape.
- Keuntungan diurunkan dari mikoriza akan bergantung dari tujuan produksi
atau objectif.
- Keuntungan mungkin tidak lebih besar dari biaya. Menilai biaya dan
keuntungan menggunakan fungi mikoriza seperti potensi perubahan lain
dalam praktik produksi.
Inokulasi?
Untuk menjadi tanaman bermikoriza membutuhkan:
- Inokulum yang hidup tersedia untuk akar
- Inokulum kompatibel (yang cocok) dengan tipe inangnya. Ini penting
karena mikoriza harus cocok dengan inangnya.
- Kondisi lingkungan dan budaya harus sesuai untuk kolonisasi
Apakah kita perlu untuk menginokulasi?
Opini:
- Tanaman bermikoirza jika mereka sudah berinokulasi dan secara almai
bermikoriza jika mereka sudah tumbuh di tanah.
Fakta:
- Aplikasi inokulum atau menumbuhkan tanaman di tanah tidak menjamin
pembentukan mikoriza.
- Jika pembentukan mikoriza adalah tujuan produksi, proses dan pengukuran
kontrol kualitas harus di tempat untuk mengevalusai keberhasilan dari
praktik digunakan untuk mencapai kolonisasi.
Kapan saya memanipulasi mikoriza?
- Ada beberapa kesempatan selama tahap produksi yang berbeda. Waktu
bergantung pada tujuan dan budaya.
- Apakah reinokulasi itu penting? Perlu dievaluasi lagi. Kemungkinan: jika
cara penggenangan terlalu lama itu akan membuat propagul tanaman (inang)
akan mati. Jika tidak ada tanaman juga akan mati.
 Akar dikeringkan apakah masih bisa? Masih. Karena bagian atau fragmen
mikoirza yang ada didalamnya.
 Yang dapat dijadikan inokulum: akar yang terinfeksi oleh mikoirza, spora,
tanah yang mengandung propagul mikoriza.
Kapan saya memanipulasi mikoirza?
Opini:
- Sekalinya tanaman mempunyai mikoriza mereka mempertahankan
mikoriza dan keuntungan dari mikoriza yang terjadi pada persemaian akan
terjadi di lahan.
Fakta:
- Perubahan dalam lingkungan dan budaya yang terjadi selama tahapan
produksi yang berbeda dapat merubah status mikoriza.
- Jamur mikoriza yang berkinerja baik selama tahap produksi awal mungkin
bukan menjadi fungi yang paling baik selama tahapan produksi nantinya
atau di lahan.
Bagaimana menggunakan fungi mikoriza?
TAHAP I
- Menentukan tujuan spesifik atau objektif untuk menggunakan fungi
mikoriza dalam sistem produksi.
- Mengevalusi status mikoriza saat ini dari tanaman dibawah kondisi produksi
tertentu.
- Bekerja dengan supplier komersial, extension personnel, atau
TAHAP II
- Jika inokulasi dibutuhkan, menilai produk yang berbeda dan menntukan
tanaman inang atau tipe fungi yang dibutuhkan
- Aspek inokulum produk termasuk:
1. Tujuan dari produk dan bagaimana cara menggunakannya
2. Kandungan dengan nama spesies
3. Jaminan kandungan bebas patogen
4. Keefektifitasan mikoriza di tes standar
5. Pengenceran maksimum dari kandungan
6. Bagaimana untuk menyimpan inokulum
7. Tanggal penggunaan yang baik
TAHAP III
- Menguji produk inokulum dalam skala kecil menggunakan tanaman non
inokulasi untuk perbandingan
- Mengkonfirmasi apakah inokulasi menyebabkan peningkatan dalam
kolonisasi mikoriza.
Bagaimana menggunakan fungi mikoriza?
Opini:
- Inokulasi dengan fungi mikoriza tidak mempengaruhi tanaman
Fakta:
- Inokulasi tidak menjamin kolonisasi. Jika kamu menginokulasi, selalu
mengverif keberhasilan kolonisasi.
- Jika inokulasi menghasilkan dalam kolonisasi, tanaman dipengaruhi oleh
asosiasi, tetapi:
a. Pengaruhnya mungkin tidak bertemu tujuan spesifik dari inokulasi
b. Praktik produksi lain mungkin menutup keuntungan potensial.

Anda mungkin juga menyukai