DAN
DIAGNOSIS
KASUS TB
Sumber: WHO TB Global
Report, 2015
Estimasi Prevalen dan Insiden Tahun 2013 berdasarkan
Hasil Survey Prevalensi TB Tahun 2013-2014
Infeksi
Reaksi daya tahan tubuh akan terjadi 6-14 minggu setelah
Hasil tuberkulin tes menjadi positif
infeksi
Status imunitas pasien: - Usia saat terinfeksi
- Malnutrisi - Konsentrasi dan jumlah kuman
- DM yang terhirup
- HIV Sakit TB
Sembuh Kronis/TB RO Meninggal
• Komitmen politis
• Jaminan 1
Ketersediaan OAT • Diagnosa yang
Sistem pengelolaan Yg bermutu berkualitas
dan ketersediaan 4 2 Penemuan kasus melalui
OAT yang efektif pemeriksaan bakteriologis
yang terjamin mutunya
Cakupan 40%
Penemuan aktif berbasis keluarga dan masyarakat
Kader,
• Investigasi kontak : 10 – 15 orang
posyandu, pos • Penemuan di tempat khusus : asrama, lapas, rutan,
TB desa, pengungsi, tempat kerja, sekolah
Chase survey • Penemuan di masyarakat : penemuan massal
Penemuan intensif melalui kolaborasi layanan
(TB-HIV, TB-DM, PAL, TB-KIA, dll)
Poli
Interna/Endokrin
Poli umum
Poli Rawat inap
TB/Paru
Identifikasi terduga TB
7. Pasien TB yang kembali setelah putus berobat (loss to follow-up) - Pasien dengan resiko
kontak dengan pasien
8. Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB TB RO
RO
9. Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak respons secara klinis maupun
bakteriologis terhadap pemberian OAT
1 2 3 4
Prinsip Diagnosis TB
Diagnosis TB Paru pada orang dewasa harus ditegakkan terlebih dahulu dengan
pemeriksaan bakteriologis. Pemeriksaan bakteriologis yang dimaksud
adalah pemeriksaan mikroskopis, tes cepat molekuler TB dan biakan.
Kultur
– Kapasitas 30-50mL
– Berbahan tembus pandang
– Bagian sisi dan dindingnya
mudah diberi label
– Material sekali pakai dan mudah
dibakar
– Tahan bocor dengan tutup ulir
– Bermulut lebar
Pengumpulan sputum: keselamatan
Purulen Mukoid
(Images courtesy of A. Van Deun)
Kualitas spesimen suboptimal
2+ 1-10 BTA/1 lp
3+ >10 BTA/1 LP
Interpretasi Hasil Pemeriksaan
Bakteriologis
Tes Cepat Rifampisin
Molekuler Resistance TB RO
detected
Rifampicin
M.Tb Detected Resistance not TB Sensitif Obat
detected
Ulangi
Rifampicin
M.TB Not Pemeriksaan
indeterminate
Detected dahak
TB Anak
Indonesia dalam Global TB
report 2014
Mengapa TB anak penting ?
-Morbidity / beban penyakit
Estimasi kontribusi TB Anak secara global : 8-12% dari seluru kasus TB
Sekitar 1 juta anak dengan TB setiap tahun
Jenkins HE et.al. Lancet 2014
- Pengendalian Epidemi
Anak berusia >10 tahun, memiiliki tipe penyakit TB dewasa, oleh sebab itu sangat infeksius
dan berkontribusi pada transmisi penyakit
1. PASIF
– Pada anak dengan gejala dan tanda klinis TB yang datang ke fasilitas pelayanan
kesehatan
– Penemuan secara intensif : kolaborasi TB HIV, diabetes mellitus, status imun
yang rendah dan malnutrisi, keganasan, penyakit kronis, manajemen terpadu
balita sakit (MTBS), dsb
2. AKTIF
– Penemuan secara aktif berbasis keluarga dan masyarakat melalui investigasi
anak yang kontak erat dengan pasien TB menular.
Gejala Sistemik TB Anak
– Berat badan turun atau tidak naik dalam 2 bulan sebelumnya atau terjadi gagal
tumbuh (failure to thrive) meskipun telah diberikan upaya perbaikan gizi yang baik
dalam waktu 1-2 bulan.
– Demam lama (≥2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan
demam tifoid, infeksi saluran kemih, malaria, dan lain-lain). Demam umumnya tidak
tinggi. Keringat malam saja bukan merupakan gejala spesifik TB pada anak apabila
tidak disertai dengan gejala-gejala sistemik/umum lain.
– Batuk lama ≥2 minggu, batuk bersifat non-remitting (tidak pernah reda atau
intensitas semakin lama semakin parah) dan sebab lain batuk telah dapat
disingkirkan. Batuk tidak membaik dengan pemberian antibiotika atau obat asma
(sesuai indikasi).
– Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain
Gejala-gejala tersebut menetap walau sudah diberikan terapi yang adekuat
Diagnosis TB Anak
Pemeriksaan mikroskopis/tes
cepat molekuler (TCM) TB
Ada akses foto rontgen toraks Tidak ada akses foto rontgen
dan/atau uji tuberkulin*) toraks dan uji tuberkulin
Skoring sistem
Menetap Menghilang
Sistem Skoring TB Anak
Parameter 0 1 2 3 Skor
Kontak TB Tidak jelas - Laporan BTA (+)
keluarga, BTA (-)
/ BTA tidak
jelas/ tidak tahu
Uji tuberkulin Negatif - - Positif (≥10 mm
(Mantoux) atau ≥5 mm
pada
imunokomprom
ais)
Berat Badan/ Keadaan - BB/TB<90% atau Klinis gizi buruk -
Gizi BB/U<80% atau BB/TB<70%
atau BB/U<60%
Skor Total
Parameter Sistem Skoring
– Kontak dengan pasien TB BTA positif diberi skor 3 bila ada bukti tertulis hasil
laboratorium BTA dari sumber penularan yang bisa diperoleh dari TB 01 atau dari
hasil laboratorium.
– Penentuan status gizi:
– Berat badan dan panjang/ tinggi badan dinilai saat pasien datang (moment opname).
– Dilakukan dengan parameter BB/TB atau BB/U. Penentuan status gizi untuk anak usia ≤ 6
tahun merujuk pada buku KIA Kemenkes 2016, sedangkan untuk anak usia > 6 tahun
merujuk pada standar WHO 2005 yaitu grafik IMT/U.
– Bila BB kurang, diberikan upaya perbaikan gizi dan dievaluasi selama 1 bulan.
Catatan penggunaan alur diagnosis TB anak: