INVESTASI
MODUL 9
Muti’ah
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2008
2
segera, 2). Dimaksudkan untuk dijual dalam jangka waktu dekat. 3). Tidak untuk
menguasai perusahaan lain.
Nilai investasi jk pendek di catat berdasarkan nilai perolehannya.
Harga perolehan = harga beli + ongkos pembelan (jasa perantara dll)
Sesuai dengan prinsip yang berlaku dalam akuntansi komersial HPPenjualan surat-
surat berharga di hitung dengan metode FIFO atau harga rata-rata dan penggunaan
metode tersebut dilakukan dengan taat asas.
Ketentuan pajak tidak mengatur secara rinci mengenai penggunaan metode
penghitungan H.P Penjualan tersebut, dengan demikian praktek akuntansi komersial
dapat diikuti sepenuhnya.
2. Nilai terendah antara Nilai perolehan dan harga pasar.à di pakai menurut PAI
Penilaian ini mengakibatkan penurunan nilai aktiva, selisih harga tersebut diakui
sebagai kerugian.
Dalam hal surat-surat efek yang dimiliki, untuk tujuan invistasi jangka panjang
jika pembukuannya dilakukan dengan harga perolehan sehingga PPh atas Capital
gains dikenakan pada saat realisasi.
Dalam hal surat-surat efek yang dimiliki untuk tujuan diperjualbelikan, jika oleh
perusahaan dibukukan menurut harga pasar, selisih harga pasar dan harga
perolehan adalah merupakan penghasilan yang dikenakan pajak.
Contoh :
Th 2001 PT. MUTIARA membeli saham PT. INDOFOOD di pasar modal dengan kurs
100 sebesar Rp. 1.000.000. Setahun kemudian nilai saham turun drastis sehingga
kursnya jadi 90 atau sebesar Rp. 900.000. Keadaan ini akan tampak di neraca
komersial sbb :
Investasi pada saham PT. INDOFOOD Rp. 900.000,-
Selisih Rp. 100.000 di catat sebagai kerugian
A. INVESTASI JK PANJANG
Investasi jangka panjang adalah penanaman sebagian kekayaan suatu perusahaan
pada perusahaan lain dengan maksud untuk memperoleh pendapatan tetap dan atau
untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut.
Jika saham suatu perusahaan diperoleh melalui tukar menukar dengan jenis aktiva
lain (non kas) maka harga pasar saham yang berlaku pada saat transaksi dipakai
sebagai dasar nilai perolehannya. Apabila nilai aktiva diketahui, sedang nilai saham
tidak, maka nilai aktiva tersebut yang dipakai sebagai nilai saham.
Memperkokoh jaringan pasar, memperkuat distribusi, menjaga suplai bahan baku dan
memperkuat manajemen.
H. Perolehan investasi jangka panjang :
H. Beli saham + Biaya-biaya (komisi pialang / broker, pajak, by pembl lainnya).
Apabila terjadi pengurangan nilai yang cukup material dan sifatnya permanen maka
selisihnya dapat diperhitungkan sebagai kerugian & rekening cadangan penurunan
nilai investasi. Namun ketentuan perpajakan tidak memperkenankan pengurangan
nilai tersebut sebagai biaya
Ex :
Investasi saham 1.000.000
Cad penurunan nilai investasi 100.000
900.000
Investasi jangka panjang dikelompokkan sebagai aktiva tetap (noncurrent assets). Jika
jumlahnya cukup besar rekening investasi ditempatkan sebelum rekening aktiva tetap.
Dan jika jumlahnya kecil ditempatkan setelah rekening aktiva tetap.
KLASIFIKASI NERACA
Aktiva Kewajiban & Ekuitas Pemilik
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
Investasi jangka panjang Hutang Jangka Panjang
Properti, pabrik dan peralatan Ekuitas Pemilik
Aktiva tak berwujud - Modal Saham
Aktiva lainnya - Modal disetor tambahan
- Laba ditahan
C. SURAT OBLIGASI
Obligasi : adalah surat utang jangka panjang dengan tingkat bunga tertentu.
Nilai obligasi dicatat sesuai dengan harga perolehannya.
Harga jual (beli) obligasi tidak selalu sebesar nilai nominalnya.
Ex :
PT. HARMONI pada tanggal 01 Juli 2000, membeli 100 lembar obligasi PT.
HARTAMIN, nominal obligasi Rp.10.000,- dengan kurs 102.Bunga obligasi dibayar
tiap tgl 01 Feb dan 01 Agust tiap-tiap tahunnya. Biaya-biaya pembelian yang dibayar
Rp.11.000,-. Obligasi akan dilunasi pada 01 Feb 2003. Bunga obligasi tiap tahun 12%
Perhitungan :
Harga beli obligasi 102 x 100 lbr x Rp.10.000 = Rp. 1.020.000,-
100
Biaya-biaya pembelian = Rp. 11.000,-
Rp. 1.031.000,-
Bunga berjalan 5 x 12% x 100 x Rp.10.000 = Rp. 50.000,-
12
Jumlah yang dibayar Rp. 1.081.000,-
Penghasilan investasi saham adalah deviden, sedang penghasilan dari obligasi adalah
bunga.
Deviden terselubung :
Pembagian laba secara tidak langsung & keperluan pribadi pemegang saham yang
dibayar perusahaan :
Apabila investasi saham untuk modal ventura, deviden dan penghasilan dari
penjualan saham pada perusahaan pasangan usaha tidak kena PPh.
Rugi / laba dari penjualan investasi jangka panjang umumnya dipisahkan dengan
penghasilan yang di terima dari kegiatan utama (merupakan penghasilan lain-lain)
dan merupakan objek pajak.
C. SURAT OBLIGASI
Obligasi : adalah surat utang jangka panjang dengan tingkat bunga tertentu.
Nilai obligasi dicatat sesuai dengan harga perolehannya.
Harga jual (beli) obligasi tidak selalu sebesar nilai nominalnya.
Harga jual obligasi > nilai nominal à agio
Harga jual obligasi < nilai nominal à disagio
Perbedaan antara harga perolehan dengan nilai nominal obligasi diamortisasikan atau
diakumulasikan selama umur obligasi.
Ex :
PT. HARMONI pada tanggal 01 Juli 2000, membeli 100 lembar obligasi PT.
HARTAMIN, nominal obligasi Rp.10.000,- dengan kurs 102.Bunga obligasi dibayar
tiap tgl 01 Feb dan 01 Agust tiap-tiap tahunnya. Biaya-biaya pembelian yang dibayar
Rp.11.000,-. Obligasi akan dilunasi pada 01 Feb 2003. Bunga obligasi tiap tahun 12%
Perhitungan :
Harga beli obligasi 102 x 100 lbr x Rp.10.000 = Rp. 1.020.000,-
100
Biaya-biaya pembelian = Rp. 11.000,-
Rp. 1.031.000,-
Bunga berjalan 5 x 12% x 100 x Rp.10.000 = Rp. 50.000,-
12
Jumlah yang dibayar Rp. 1.081.000,-
Jurnal yang dilakukan PT.HARMONI
Obligasi PT.HARTAMIN Rp. 1.031.000,-
Pendapatan bunga Rp. 50.000,-
Kas Rp. 1.081.000,-
Penghasilan investasi saham adalah deviden, sedang penghasilan dari obligasi adalah
bunga.
Deviden terselubung :
Pembagian laba secara tidak langsung & keperluan pribadi pemegang saham yang
dibayar perusahaan :
Apabila investasi saham untuk modal ventura, deviden dan penghasilan dari
penjualan saham pada perusahaan pasangan usaha tidak kena PPh.
Rugi / laba dari penjualan investasi jangka panjang umumnya dipisahkan dengan
penghasilan yang di terima dari kegiatan utama (merupakan penghasilan lain-lain)
dan merupakan objek pajak.