Anda di halaman 1dari 9

Kristalisasi

Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu
larutan.Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku.
Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.

Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air laut.
Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan
menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur
dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi
(pengkristalan kembali).

Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas untuk diambil
sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental,
lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula.Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula
putih atau gula pasir.

Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fasa
cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. bahan-bahan yang
menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod. Contohnya
Kapur Barus dengan kotorannya (pasir).
Destilasi
Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang
terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan
adalah titik didih yang berbeda.Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau
cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.

Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih
bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung
pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini
disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.

Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan
memurnikan air minum. Contohnya pembuatan alkohol dan pembuatan minyak kenya.

Kromatografi
Kromatografi adalah pemisahan yang didasarkan pada perbedaan daya serap dari zat penyerap
(adsorben) terhadap zat-zat yang akan dipisahkan. Adsorbsi yaitu peristiwa penyerapan pada
permukaan adsorben.

Kromatografi dapat digunakan untuk memisahkan zat-zat warna pada tinta.Kromatografi ini dapat
dilakukan dengan menggunakan kertas saring sebagai penyerap.Tinta yang ingin dipisahkan zat-zat
warnanya di totolkan pada salh satu ujung kertas saring dengan jarak sekitar 1 cm dari ujung
kertas.Kertas saring kemudian dimasukkan ke dalam suatu wadah berisi air. Tinggi air dalam wadah
sekitan 0,5 cm. Air akan merembes naik melalui kertas saring melewati. Zat-zat warna yang diserap lebih
kuat oleh kertas akan tertahan di bagian bawah kertas, sedangkan zat-zat warna yang kurang kuat
diserap kertas akan larut dengan air dan ikut merembes naik ke atas bersama air.
Kristalisasi
Kristalisasi adalah pemisahan campuran yang dilakukan untuk memisahkan campuran padat dan cair
dengan cara menguapkan zat cairnya.

Contoh :

Membuat garam dari air laut.

Membuat gula tebu dari cairan tebu.


Sublimasi
Sejumlah zat dapat menyublim atau dapat berubah dari wujud padat ke wujud gas atau dari wujud gas
menjadi wujud padat tanpa melalui wujud cair terlebih dahulu. Zat-zat yang memiliki sifat seperti ini, di
antaranya kapur barus (biasa dipakai pengharum pakaian atau ruangan), kafein (zat yang terdapat dalam
biji teh atau kopi yang dapat membantu orang supaya tidak mengantuk), kristal iod, dan padatan karbon
dioksida yang biasa disebut es kering. Contoh sublimasi dapat dilihat pada gambar dibawah. Kita dapat
memanfaatkan sifat ini untuk memisahkan zat-zat yang dapat menyublim dari zatzat pencampur lain
yang tidak memiliki sifat tersebut.

Kromatografi
Kromatografi merupakan cara pemisahan campuran menjadi komponen-komponen zat
penyusunnya berdasarkan perbedaan kecepatan zat-zat tersebut bergerak bersama-sama

dengan pelarutnya pada permukaan suatu benda penyerap. Dengan cara ini, zat-zat terlarut akan
disebarkan di sepanjang permukaan benda penyerap oleh pelarut yang bergerak di sepanjang
permukaan tersebut. Campuran yang berupa cairan dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen
penyusunnya dengan cara ini. Kamu dapat mengetahui bahwa cairan tinta yang tampaknya seperti
hanya satu warna saja, jika diuji secara kromatografi akan tampak tersusun atas dua atau lebih
komponen zat yang ditunjukkan oleh timbulnya warna yang berbeda.

Penyulingan (Destilasi)
Ukuran partikel setiap komponen penyusun campuran sering terlalu kecil untuk dapat disaring.Sebagai
contoh, campuran antara garam dapur dan air yang membentuk larutan homogen. Kedua komponen
penyusun larutan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan cara penyaringan karena ukuran partikel
garam dan air terlalu kecil, jauh lebih kecil dari ukuran pori penyaring yang tersedia. Dengan demikian,
kedua komponen penyusun larutan tersebut dapat melewati kertas saring. Jika menyaring larutan ini,
kita tidak akan mendapatkan residu garam dan filtratnya akan tetap berasa asin karena masih
mengandung garam. Untuk memisahkan keduanya, kita dapat memilih cara lain dengan memanfaatkan
perbedaan sifat fisika yang lain. Air dan garam memiliki perbedaan titik didih yang

besar (air 100 derajat C dan garam dapur 1.465 derajat C). Jika kita ingin mendapatkan semua
komponen penyusun campuran, kita dapat melakukan pemisahan dengan cara destilasi.

Dengan cara destilasi, komponen zat penyusun campuran yang memiliki titik didih lebih rendah akan
menguap terlebih dahulu. Uap ini, kemudian dilewatkan melalui suatu pendingin dan selanjutnya keluar
dari pendingin dalam bentuk cairan yang disebut destilat. Komponen yang akan keluar sebagai destilat
adalah air murni, sedangkan garam dapur sebagai residunya.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa destilasi merupakan cara pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan titik didih komponen-komponen zat penyusunnya. Proses destilasi digunakan juga untuk
memisahkan minyak bumi menjadi sejumlah fraksi minyak bumi, seperti bensin, minyak tanah, solar,
aspal, dan lain sebagainya. Bagan penyulingan minyak bumi dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Fisika & Kimia

Distilasi adalah Teknik pemisahan zat-zat dalam campuran berdasarkan perbedaan titik didihnya.

Sublimasi adalah Perubahan wujud zat dari padat ke gas atau sebaliknya.

Kromatografi adalah Teknik pemisahan dan pengidentifikasian campuran.

Kristalisasi adalah Teknik untuk memperoleh suatu bahan murai dari suatu campuran.

Koagulasi adalah Proses pengendapan partikel-partikel di dalam campuran sehingga dapat dipisahkan.
Sedimentasi adalah Pemisahan yang didasarkan pada perbedaan kelarutan analif dan komponen lain
yang tidak didinginkan.

Sentrifugasi adalah Suatu teknik pemisahan zat-zat yang memiliki perbedaan berat jenis dengan cara
memutar campuran tersebut dengan kecepatan tinggi.

Filtrasi adalah Teknik pemisahan berdasarkan sifat ukuran zat dalam campuran.

Pemisahan campuran berdasarkan sifat kimia


Sifat kimia adalah sifat yang berhubungan dengan pembentukan zat lain. Jadi, pemisahan campuran
berdasarkan sifat kimia dilakukan dengan cara mengubah zat yang akan dipisahka. Contoh pemisahan
campuran dengan cara kima adalah membersihkan air dari garam –garam kalsiumdan m,agnesium.

Air yang mengandung garam-garam kalsium ada magnesium misalnya kalsium bikarbonat, kalsium
sulfat, kalsium klorida dan magnesium klorida disebut air sadah.Air sadah kurang baik untuk mencuci
dan memasak.Untuk menghilangkan kesadahan air berarti memisahkan garam kalsium dan magnesium
yang terlarut dalam air.

ekstraksiadalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua
cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik. Dasar metode
pemisahan ini adalah perbedaan kelarutan suatu solute dalam pelarut.Teknik ekstraksi ini sering
dilakukan di laboratorium kimia organik.

Dalam praktek, ekstraksi digunakan untuk memisahkan senyawa organic dari larutan air atau suspensi.
Solute (zat terlarut) atau bahan yang akan dipisahkan terdistribusi di antara kedua lapisan (organik dan
air) berdasarkan kelarutan airnya.

1. Ekstraksi padat cair

Ekstraksi padat cair merupakan metoda penyarian senyawa dari tumbuhan dimana sampelnya berupa
material padat.Ekstraksi padat cair secara umum terdiri dari maserasi, refluktasi, sokhletasi, dan
perkolasi.Apa itu maserasi, refluktasi, sokhletasi, dan perkolasi? Kita akan bahas pada postingan
selanjutnya.

2. Ekstraksi cair-cair

Pemisahan suatu zat dalam larutan oleh pelarut lain yang tidak dapat bercampur adalah suatu proses
kesetimbangan dan pada proses ini berlaku hukum distribusi. Tipe pemisahan ini memindahkan zat
terlarut dari satu pelarut ke pelarut lain. Cara ini dapat digunakan untuk memisahkan produk reaksi atau
suatu larutan.Dalam hal ini pelarut yang digunakan harus tidak saling bercampur, jika kedua pelarut
saling bercampur maka tidak dapat digunakan.
Berikut contoh ekstaksi yang mafia online ambil dari artikel milik chemist-a polban, pada percobaan
ekstraksi ini digunakan iod yang ditambahkan air dan kloroform sebagai pelarut.Pencampuran antara
iod, air dan kloroform menghasilkan dua fasa/lapisan, dimana lapisan bawah yang berwarna ungu
merupakan lapisan iod dalam kloroform sedangkan lapisan atas yang berwarna kuning muda adalah iod
dalam air. Kloroform berada di lapisan bawah karena berat jenis kloroform (1,49 gr/cm3) lebih besar
daripada berat jenis air (1,0 gr/cm3).

Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa iodium lebih banyak terlarut dalam kloroform dibanding dalam
air. Hal ini disebabkan oleh sifat kloroform yang hampir sama dengan sifat Iod daripada sifat air dengan
Iod. Air bersifat polar sedangkan Iod dan kloroform bersifat semipolar. Karena itu Iod lebih cenderung
terdistribusi dan terlarut ke dalam kloroform dibanding ke dalam air.

Dua lapisan tersebut kemudian dipisahkan dan pada lapisan air ditambahkan lagi kloroform agar iod
yang tersisa dalam air akan terlarut dalam kloroform (dilakukan sebanyak 5 kali), sehingga lapisan air
akan semakin bening yang menunjukkan bahwa tidak ada lagi kandungan iod dalam air.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang memanfaatkan proses pemisahan campuran dengan cara
ekstraksi adalah proses pembuatan minyak kayu putih dan minyak atsiri dari daun cengkeh. Untuk
proses ekstraksi minyak kayu putih saya ambil dari blognya milik Vivien Anjadi Suwito.

Sumber gambar: ksrpmi.uin-malang.ac.id dan caplang.com

Ekstraksi merupakan metode pemisahan yang didasarkan atas perbedaan kelarutan suatu solute dalam
pelarut. Teknik ekstraksi kontinu dikhususkan bagi zat dengan D (harga banding distribusi) yang sangat
kecil (<1), atau jika harga factor pemisahan β mendekati satu. Bila keadaan ini terjadi, maka ekstraksi
bertahap dengan corong pisah menjadi kurang praktis, karena harus dilakukan ratusan kali. Ada
bermacam-macam alat untuk proses ini. Pada prinsipnya di dalam peralatan tersebut terjadi aliran
kontinu (terus menerus) dari pelarut melalui suatu larutan zat yang akan diekstrak. Pelarut yang telah
membawa zat yang terekstrak, diuapkan, kemudian didinginkan, sehingga dapat digunakan lagi. Jika
perlu pelarut yang lebih segar dapat ditambahkan terus menerus.

Pada proses ini sampel yang akan disari dimasukkan pada alat soxhlet, lalu setelah dielusi dengan
pelarut yang cocok sedemikian rupa sehingga akan terjadi dua kali sirkulasi dalam waktu 30 menit.
Gambar diatas menunjukkan alat ekstraksi kontinyu menggunakan pelarut yang lebih encer dari air
(ekstraktor yang lain dapat dirancang untuk pelarut yang lebih kental dari air). Larutan yang diekstraksi
ditem-patkan pada tabung panjang.Pelarut ditempatkan di labu destilasi, seperti ditunjukkan pada
gambar. Adanya pemanasan menyebabkan pelarut keatas lalu diembunkan oleh pendingin udara
menjadi tetesan-tetesan yang akan terkumpul kembali dan bila melewati batas lubang pipa samping
soxhlet, maka akan terjadi sirkulasi yang berulang-ulang akan menghasilkan penyarian yang baik.
Bahan yang akan diekstraksi diletakkan dalam sebuah kantong ekstraksi (kertas, karton dan sebagainya)
di dalam sebuah alat ekstraksi dari gelas yang bekerja kontinyu. Wadah gelas yang berisi sampel
diletakkan diantara labu suling dan suatu pendingin aliran balik. Labu tersebut berisi bahan pelarut yang
menguap dan mencapai ke dalam pendingin aliran balik melalui pipa pipet, berkondensasi di dalamnya,
menetes ke atas bahan yang akan diekstraksi dan membawa keluar bahan yang diekstraksi. Larutan yang
terkumpul dalam wadah gelas dan setelah mencapai tinggi maksimal secara otomatis dipindahkan ke
dalam labu dengan demikian zat yang akan terekstraksi terakumulasi melalui penguapan bahan pelarut
murni berikutnya. Pada cara ini bahan terus diperbaharui artinya dimasukkan bahan pelarut bebas
bahan aktif. Cairan penyari yang biasa digunakan adalah air, eter atau campuran etanol dan air.Air atau
etanol menjadi acuan cairan pengekstraksi karena banyak bahan tumbuhan larut dengan air atau etanol.

Demikian postingan tentang cara pemisahan campuran dengan metode ekstraksi.

Anda mungkin juga menyukai