Anda di halaman 1dari 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan

hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar

tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon. Secara

umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi

hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar

hipofisa atau putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal,

kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu. Beberapa dari organ endokrin ada yang

menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal) disamping itu juga ada

yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda misalnya

kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain (Slonane, 2004).

Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.

Kelenjar endokrin ini termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan

endokrin) dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, Kelenjar eksokrin

melepaskan sekresinya kedalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit,

atau organ internal, seperti lapisan traktusintestinal. Jika kelenjar endokrin

mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi

tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.

Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus

diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke

waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon (Slonane,

2004).
Sistem endokrin tidak bekerja sendiri; bekerja sama dengan sistem saraf

dan sistem kekebalan tubuh untuk membantu fungsi tubuh dengan cara yang

benar. Kelenjar adalah sekelompok sel yang memproduksi dan mengeluarkan,

atau melepaskan bahan kimia. Menyeleksi kelenjar dan menghilangkan bahan

dari darah, adalah proses yang mereka lakukan, dan mengeluarkan produk

kimia untuk digunakan di suatu tempat di tubuh. Kelenjar endokrin, di sisi lain,

melepaskan lebih dari 20 hormon utama langsung ke dalam aliran darah di mana

mereka dapat diangkut ke sel-sel di bagian lain dari tubuh (Syaifuddin, 2010).

Hormon berperan dalam mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh

hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi,

pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh. Sistem endokrin dapat

dijumpai pada semua golongan hewan, baik vertebrata maupun invertebrata.

Sistem endokrin (hormon) dan sistem saraf secara bersama lebih dikenal

sebagai supra sistem neuroendokrin yang bekerja sama secara kooperatif untuk

menyelenggarakan fungsi kendali dan koordinasi pada tubuh hewan. Pada

umunya, sistem endokrin bekerja untuk mengendalikan berbagai fungsi

fisiologis tubuh, antara lain aktivitas metabolisme, pertumbuhan, reproduksi,

regulasi osmotik, dan regulasi ionik (Isnaeni, 2006).

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah

1.

1.3 Tujuan

1.4 Manfaat

Anda mungkin juga menyukai