Anda di halaman 1dari 2

INSPIRASI besar memang bisa datang dari mana saja, termasuk dari film animasi untuk anak-anak.

Anda mungkin tak pernah mengira, sebuah film anime Jepang ternyata bisa mengilhami penemuan
penting yang merevolusi anggapan tak terpatahkan di jagat transmisi telekomunikasi nirkabel.

Satu lagi peneliti Indonesia yang telah menorehkan prestasi di kancah internasional. Dia adalah Prof. Dr.
Khoirul Anwar, penemu dan sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal
Frequency Division Multiplexing). Temuannya ini kemudian mendapatkan penghargaan Best Paper untuk
kategori Young Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology
Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar 16-19 Mei 2010, di Taiwan. Kini hasil temuan yang
telah dipatenkan itu digunakan oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang.

Dosen sekaligus peneliti yang bekerja di laboratoriom Information Theory and Signal Processing, Japan
Advanced Institute of Science and Technology, di Jepang ini adalah lulusan dari Jurusan Teknik
Elektro, Institut Teknologi Bandung dengan predikat cum laude di tahun 2000. Ia kemudian meraih gelar
master dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST) pada tahun 2005 dan gelar doktor pada
tahun 2008 di kampus yang sama. Pada tahun 2006, ia juga pernah menerima IEEE Best Student Paper
Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS), di California. Khoirul juga mendapat
penghargaan bidang Kontribusi Keilmuan Luar Negeri oleh Konsulat Jenderal RI Osaka pada tahun
2007.

Seorang pria berkelahiran Kediri pada 1978 bernama Khoirul Anwar merupakan salah
satu peneliti dengan otak paling encer. Seperti yang pernah dilansir
dari kominfo.go.id(11/05/2017) lalu, alat ciptaannya yang paling terkenal adalah
teknologi Broadband yang merupakan cikal bakal lahirnya teknologi 4G LTE. Khoirul
sebenarnya sangat ingin berkarya di Indonesia, namun lagi-lagi sayang sekali
kemampuannya belum banyak dibutuhkan di negeri sendiri. Dan kini ia telah menjadi
dosen sekaligus peneliti untuk mengembangkan temuannya tersebut di negeri Sakura.

Menurut Khoirul, saat pertama dipublikasikan, banyak kalangan yang tidak yakin dengan
konsepnya. Dia menyambut baik ketika dalam standar 4G LTE kemudian tercantum mengenai
pemakaian dua FFT. Namun, hal tersebut bukan berarti temuan Khoirul sudah pasti diterapkan
dalam implementasi 4G LTE oleh semua pihak karena pemakaian dua FFT adalah salah satu cara
untuk menerapkan komponen OFDM dalam spesifikasi 4G LTE. "Jika ada 4G yang tidak memakai
dua FFT, berarti bukan berdasar konsep yang saya kerjakan," kata Khoirul. OFDM atau orthogonal
frequency multiplexing adalah metode modulasi sinyal yang memungkinkan transfer data
berkecepatan tinggi 4G LTE, dalam hal pemancaran sinyal dari base station ke handset (downlink).
Untuk arah sebaliknya, dari handset ke base station (uplink), dikenal metode single carrier-
frequency division multiple access (SC-FDMA) yang merupakan modifikasi dari OFDM dengan
penambahan FFT sehingga mampu menghemat pemakaian baterai seperti yang tadi disebutkan.
Teknologi 4G LTE sendiri dirumuskan oleh badan standardisasi internasional bernama 3rd
Generation Partnership Project (3GPP) yang menaungi hampir semua pelaku industri
telekomunikasi.
Saat standar (spesifikasi) 4G LTE sudah diresmikan, semua vendor telekomunikasi akan
menyesuaikan produknya dengan standar tersebut. Hal inilah yang memungkinkan produk 4G LTE
bisa digunakan di seluruh dunia.

merut ku pemuda di Indonesia sebenarnya memiliki kualitas SDM yang sama seperti Korea, Jepang,
atau Amerika. Tetapi banyak yang meremehkan inovasi yang di milikinya, sehingga inovasi yg d
remehkan itu di ambil alih oleh negara lain dan malah memfasilitasi inovasi tersebut hingga berhasil.
seperti yang terhadi pada inovasi 4G LTE yang d miliki pemuda dari Indonesia. Gayuh

Menurut pendapat saya, pemerintah Indonesia sangat minim Sekali mewadai karya anak bangsa.
Sehingga banyak sekali karya anak bangsa yg diremehkan dalam negeri sendiri dan justru bisa
sukses dinegeri orang. salah satunya 4G lte.. ini semua terjadi karena minimnya fasilitas dari
pemerintah, 4G lte yg asli ciptaan putra indonesia akan tetap dipatenkan dinegeri orang. Riski

Menurut pendapat saya, pemerintah indonesia terlalu meremehkan produk dalam negeri yang di
kelola anak bangsa, sehingga membuat anak bangsa ber inisiatif untuk mengembangkan produk
nya yaitu bekerja sama dengan bangsa asing, di mana bangsa asing sendiri lebih memanfaatkan
kratifitas anak bangsa untuk di maksimalkan lagi menjadi produk yg lebih sempurna, contoh nya
produk 4G Lte ini, tino

Menurut pendapat saya ESM bangsa indonesia mampu bersaing di pasar internasional itu di
buktikan bangsa indonesia mampu membuat mobil listrik, jaringan 4g, dan alat" lainya yang inovatif
.pemerintahpun sangat penuh mendukung karya karya yang di ciptakan oleh anak bangsa
indonesia. Seperti membantu sarana dan prasarana yang di butuhkan. Namau pemerintah tidak
menerapkan hasil karyanya tersebut untuk sarana dan prasarana di indonesia sehingga produknya
tidak berkembang luas.Malah membeli barang impor seperti mobil untuk di gunakan sebagai alat
trasportasi di indonesia sehingga produk" anak bangsa terlupakan sehingha paradigma masyarakat
indo... menilai bangsa indonesia tidak memiliki karya mobil sendiri atau karya lainnya. dan untuk
masalah pematenan produk atau validasi kurang kuat sehingga untuk pemasaran di psar
interasional kurang kuat oleh sebab itu bangsa lain dengan seenknya meniru produk anak bangsa.
Doni

Menurut pendapat saya, karya dan inovasi dari anak bangsa cukup baikdan mampu bersaing dg
inovasi² dri negara lain. Namun pemerintah Indonesia masih ragu dan tidak mau membiayai inovasi²
tersebut shg bila ada kesalahan sedikit inovasi tersebut langsung di coret. Shg banyak karya dan
inovasi² anak bangsa yg di patenkan oleh negara lain contohnya inovasi 4G LTE. Inovasi tersebut
sangat berkembang pesat di negara jepang karena pemerintah jepang mau membiayai inovasi dri
anak bangsa sehingga inovasi tersebut menjadi hak paten negara jepang. Mahrus

Anda mungkin juga menyukai