PENDAHULUAN
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
dimengerti. Indikasi ini bisa dilihat dari hasil belajar siswa yang kurang
1
Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan rendahnya hasil belajar
siswa. Yang paling utama adalah rendahnya minat siswa untuk mengikuti
pelajaran dengan baik dan bersungguh-sungguh (Tatik, 1997: 73). Faktor lain
yang berpengaruh adalah cara mengajar guru yang tidak tepat. Beberapa guru
hanya mengajar dengan satu metode yang kebetulan tidak cocok dan sulit
dimengerti oleh siswa. Selain itu sarana dan prasarana pendukung juga ikut
siswa aktif. Dengan bantuan ini harapannya rendahnya hasil belajar siswa
dapat diatasi secara perlahan dan siswa dapat menjadi aktif (Prabowo,
2004:2).
rendah. Ini dilihat dari hasil belajar siswa tentang Memahami sifat-sifat
bangun dan hubungan antar bangun. Hal ini mungkin dikarenakan oleh
2
memajukan dan meningkatkan kualitas hasil pendidikan. Teknologi
pengajaran adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
program pengajaran.
membuat siswa kurang tertarik pada materi yang disampaikan guru, siswa
materi yang disampaikan oleh guru tidak tertanam dalam benak siswa
(Suyitno, 2004:2) Proses belajar siswa dan proses mengajar guru merupakan
sehingga menimbulkan minat belajar siswa. Minat belajar siswa akan dapat
3
yang ada, tanpa memahami proses penemuan konsep yang ada. Berdasarkan
UDUMABHA.
Udumabha?
4
3. Apakah penggunaan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS) efektif
1.4 Tujuan
diantaranya, adalah:
Udumabha.
Udumabha.
1.5 Manfaat
1. Bagi Guru
5
Guru dapat ikut menerapkan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Bagi Siswa
3. Bagi Peneliti
1. Alat peraga
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga
dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih
LKS adalah media cetak yang berupa lembaran kertas yang berisi
3. Hasil belajar
6
Hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa setelah
4. Matematika
7
BAB II
LANDASAN TEORI
adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai
kronologis, yaitu:
8
a. Tahap Sensor-motor
b. Tahap Pra-Operasional
Tahap ini dicapai anak umur 2-7 tahun. Operasi adalah suatu proses
kepada keputusan yang dapat dilihat seketika. Tahap ini adalah tahap
Tahap ini kira-kira dicapai pada usia 7-11 tahun atau 12 tahun. Tahap ini
9
dikatakan bahwa operasi pada periode ini terikat kepada pengalaman
Bell, bagi siswa sekolah, topik baru dalam mata pelajaran matematika
antara 7 sampai dengan 17 tahun, untuk mendapat daya serap dan daya
dengan media. Sejalan dengan pendapat Brunner, ada pepatah lama dari
negeri Cina yang berbunyi : “Saya mendengar saya lupa, saya melihat saya
ingat, dan saya melakukan saya mengerti” (Tim Istruktur PKG Matematika
berbuat. Tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berfikir. Oleh karena itu
agar anak berfikir sendiri, maka harus diberi kesempatan untuk berbuat
10
sendiri. Berfikir pada taraf verbal baru akan timbul setelah anak itu
secara optimal. Dengan demikian proses belajar bersifat internal dan unik
2. 2 Hasil Belajar
adalah penggunaan angka pada hasil tes atau prosedur penilaian sesuai dengan
aturan tertentu, atau dengan kata lain untuk mengetahui daya serap siswa
kemajuan yang diperoleh seseorang dalam segala hal akibat dan belajar.
11
memperoleh hasil dan apa yang telah dipelajarinya, hasil maksimal yang
2004:2) yaitu :
berikutnya.
pembelajaran.
rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa tidak hanya disebabkan oleh
12
kurang berhasilnya guru mengajar tetapi karena kurang efektifnya metode
pembelajaran yang digunakan sehingga tidak ada respon balik dari siswa.
eksternal:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang
Faktor Fisiologis
dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan
Faktor Psikologis
Setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki
13
2. Faktor Eksternal
belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang tersebut.
Faktor Lingkungan
pada tengah hari di ruangan yang kurang akan sirkulasi udara akan
pagi hari yang kondisinya masih segar dan dengan ruangan yang cukup
Faktor Instrumental
yang digunakan.
14
2.3 Teori Belajar
bagi teori ini ialah faktor rangsangan (stimulus), respon (response) serta
konsep-konsep dasar abstrak yang diatur menurut aturan yang logis dengan
15
diharapkan memperoleh pengertian dan mampu mengaplikasikan konsep yang
menghafal saja, tetapi harus dengan latihan. Guru mempunyai peranan yang
dewasa pun yang pada umumnya sudah dapat memahami konsep abstrak,
Belajar anak akan dapat meningkat bila ada motivasi. Karena itu
16
menyenangkan, ada imbalan bagi guru yang baik, dan lain-lain.
Selanjutnya konsep abstrak yang baru dipahami siswa itu akan melekat dan
tahan lama bila siswa belajar melalui perbuatan dan dapat dimengerti, bukan
maka:
matematika.
karena itu dapat dipahami dan dimengerti, dapat ditanamkan pada tingkat-
penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru
17
Piaget (dalam Suherman, 2003: 40) berpendapat bahwa siswa yang
memahami operasi logis dan konsep matematika tanpa alat bantu dengan alat
peraga. Menurut Brunner (dalam Suherman, 2003: 43) dalam proses belajar
dapat berfikir bagaimana, serta pola apa yang terdapat dalam benda-benda
sehingga siswa akan memiliki penguatan yang tahan lama, juga dengan alat
18
g. memungkinkan pembelajaran yang lebih bervariasi.
a. tahan lama,
e. fisibel,
a. tujuan pembelajaran,
b. materi,
c. strategi pembelajaran,
e. kebutuhan siswa.
19
2.6 Tinjauan Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS adalah media cetak yang berupa lembaran kertas yang berisi
informasi soal/pertanyaan yang harus dijawab siswa. LKS ini sangat baik
7). LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat dimanfaatkan pada tahap
sehingga dapat dikerjakan siswa dengan baik dan dapat memotivasi belajar
siswa. Menurut Tim Penatar Propinsi Dati I Jawa Tengah, hal-hal yang
20
1. berdasarkan GBPP yang berlaku, AMP, buku pegangan siswa
(buku paket),
dipimpinnya.
21
2.7 Pokok Bahasan Memahami Sifat-Sifat Bangun dan Hubungan Antar
Bangun
yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang
dan seterusnya.
1. Sifat-Sifat Persegi
22
Persegi panjang memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
23
c. Memiliki dua macam ukuran alas dan tinggi.
24
7. Sifat-Sifat Trapesium
25
9. Sifat-Sifat Layang-layang
bangun merupakan salah satu sifat bangun datar tersebut. Jadi, sifat
suatu bangun datar ditentukan oleh jumlah ruas garis, model garis,
2.8 Hipotesis
penggunaan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih efektif
26
BAB III
METODE PENELITIAN
siswa yang diajar dengan LKS dan Alat Peraga. Jadi pada subyek penelitian
yang dirancang dan disengaja untuk dikenakan pada sasaran atau objek coba,
penelitian ini tidak dikendalikan secara ketat, maka jenis penelitian dalam
siswa, kuis dan pengembangan instrumen penelitian yang berupa tes hasil
belajar.
27
3.2 Pengembangan Perangkat
pembelajaran dan instrumen penelitian yang baik, dalam arti sudah sahih dan
handal.
a. Validasi/penilaian Ahli
(draft I). Ahli yang dimaksud dalam hal ini meliputi dosen pendidikan
difokuskan pada isi, format, bahasa dan ilustrasi serta kesesuaian dengan
b. Uji coba
yang telah disusun. Hasil uji coba dijadikan dasar untuk penyempurnaan
draft II menjadi draft III (draft final). Selanjutnya draft final digunakan
untuk eksperimen.
28
1. Subyek uji coba
Uji coba dilaksanakan di kelas V dengan memilih salah satu kelas secara
Uji coba T1 X T2
Keterangan :
T1 = T2
diujicobakan, maka data hasil uji coba tersebut dianalisis. Hasil analisis
29
a. Data Hasil Belajar
Data yang diperoleh dari tes hasil belajar dianalisis untuk menentukan
dengan skor total yang telah ditetapkan. Secara umum, suatu butir soal
dikatakan valid jika memiliki dukungan yang besar terhadap skor total.
Dengan kata lain sebuah item tes memiliki validitas tinggi jika skor
berikut.(Arikunto,1999)
N xy x y
N x
rxy =
x N y 2 y
2 2 2
dengan:
y : skor total
30
0,000 ≤ rxy 0,200 : Validitas butir tes sangat rendah
Butir tes memenuhi kriteria valid pada penelitian ini, jika mempunyai
validitas cukup, tinggi atau sangat tinggi. Sedangkan jika butir tes yang
n 1
2
r11 = 1
n 1 21
dengan
2
1 : jumlah varians skor setiap item tes
12 : varians total
31
Dalam penelitian ini butir tes memenuhi kriteria reliabel jika
ini instrumen tes dikatakan baik jika memenuhi kriteria valid, dan
reliabel.
ini adalah semua siswa kelas V tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari
peraga
2. Prosedur Penelitian
posttes design.
Eksperimen T1 X T2
Keterangan:
32
X : Perlakuan, yaitu pendekatan pembelajaran dengan
menggunakan LKS dan alat peraga
T1 = T2 (butir soal T1 sama dengan T2)
33
3. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
peraga
siswa, cara belajar siswa, pendidikan orang tua siswa dan jarak
siswa.
b. Variabel Terikat
Hasil belajar siswa adalah skor tes yang diperoleh dari post-tes.
c. Variabel antara
34
mengelola pembelajaran, ketrampilan kooperatif siswa dan respon
4. Instrumen Penelitian
Tes yang digunakan pada tahap eksperimen merupakan hasil revisi dari tes
ini adalah Anakova. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah
data hasil pretes (kemampuan awal siswa) sebagai variabel penyerta atau
kovariat dan data hasil posttes (hasil belajar siswa) sebagai variabel terikat.
variabel kovariat sebagai variabel bebas yang sulit untuk dikontrol tetapi
35
Rancangan analisis data digambarkan sebagai berikut.
Pre-Tes Post-Tes
X11 Y11
X12 Y12
X13 Y13
… …
… …
… …
XN1,1 YN1,1
Means X 1 Y 1
Keterangan:
Selain itu model regresi linier sebagai aproksimasi untuk model yang
tidak linier.
36
n : banyak siswa.
1
𝑎= (∑ 𝑦𝑖 − 𝑏 ∑ 𝑥𝑖 )
𝑛
∑ 𝑦𝑖 ∑ 𝑥𝑖
∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖 −
𝑏= 𝑛
(𝑥 )2
∑ 𝑥𝑖2 − 𝑖
𝑛
Model Regresi
1974:81).
MSR
F* = .
MSE
37
Kriteria tolak H0 jika F* F (1-, 1, n-2) dengan = 5%.
Keterangan:
SSR
MSR = Regression Mean Squares = = SSR
1
SSR
= Regression Sum of Squares b X i Yi
X i Yi
n
( Yi ) 2
= total sum of squares Yi
2
SSTO
n
SSE
MSE = Error Mean Square = .
n2
1974:119).
MSLF
F* = .
MSPE
38
Keterangan:
SSLF
MSLF = Lack of Fit Mean Square =
c2
c m
SSPE = Pure Error Sum of Square (Yij Y ) 2
j 1 i 1
SSPE
MSPE = Pure Error Mean Square =
nc
N = banyaknya siswa
39
BAB IV
berorientasi pada penggunaan alat peraga dan lembar kerja siswa yang
buah Tes Hasil Belajar (THB) yang digunakan untuk Pretest dan posttest.
Pembelajaran
Pada tahap ini RPP, LKS dan THB yang telah disusun divalidasi
oleh ahli. Hal ini dilakukan untuk melihat layak tidaknya RPP dan LKS
yang telah disusun apakah dapat digunakan atau direvisi. Secara umum hasil
40
3. Tes Hasil belajar yang telah disusun mempunyai kategori baik
diambil dalam tahap uji coba ini merupakan data hasil belajar siswa yang
diperoleh dari pre test dan post test sesuai dengan THB dan RPP yang
validitas, dan reliabilitas instrumen tes hasil belajar adalah sebagai berikut:
4.1.2.2 Validitas
Tabel 4.1
Validitas Butir THB
No Sampel Nomor Item
1 / 25 2 /25 3 / 50 Nilai
1 20 25 40 85.00
2 20 25 30 75.00
3 25 25 50 100.00
4 15 20 30 65.00
5 15 20 30 65.00
6 20 20 15 55.00
7 25 25 50 100.00
8 20 15 20 55.00
9 20 20 30 70.00
10 20 25 50 95.00
41
Berdasarkan kriteria kelayakan butir tes sebagaimana diuraikan
pada bab III, maka setiap butir tes dikategorikan valid dan layak digunakan
dalam penelitian.
4.1.2.3 Reliabilitas
pada lampiran. Jadi instrumen penelitian ini memenuhi kriteria reliabel dan
4.1.2.4 Sensitivitas
Tabel 4.2
Perhitungan Sensitivitas Setiap Butir
No Sampel Nomor Item
1 / 25 2 /25 3 / 50 Nilai
1 20 25 40 85.00
2 20 25 30 75.00
3 25 25 50 100.00
4 15 20 30 65.00
5 15 20 30 65.00
6 20 20 15 55.00
7 25 25 50 100.00
8 20 15 20 55.00
9 20 20 30 70.00
10 20 25 50 95.00
42
Hal ini berarti semua butir tes memenuhi kriteria sensitif sehingga
1. Pertemuan pertama
ada pada THB dan merupakan soal yang sama pada pre-test
sebelumnya.
2. Pertemuan kedua
LKS.
1) Kegiatan awal
- Apresepsi/ Motivasi
depan kelas.
43
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
datar
Elaborasi
44
guru meminta siswa melaporkan hasil diskusi di depan
kelas.
siswa.
Konfirmasi
diketahui siswa
penyimpulan
3) Kegiatan Penutup
pertemuan berikutnya.
45
4.3 Analisis Data Hasil Penelitian
Table 4.3
Perubahan Perubahan
20 93 73 32 93 61
32 94 62 30 90 60
27 93 66 28 94 66
30 95 65 27 92 65
27 96 69 22 91 69
36 97 61 26 92 66
25 94 69 30 94 64
34 95 61 32 92 60
24 94 70 24 90 66
28 95 67 29 95 66
24 95 71 33 95 62
25 90 65 24 84 60
46
Tabel 4.4
20 32 73 61
32 30 62 60
27 28 66 66
30 27 65 65
27 22 69 69
36 26 61 66
25 30 69 64
34 32 61 60
24 24 70 66
28 29 67 66
24 33 71 62
25 24 65 60
223793 1223626
18649.42 101968.8
47
(X 1 ) 2 (X 2 ) 2
( X 1 ) 2 + ( X 2 ) 2 = 223793 18649.42
12
(Y1 ) 2 (Y2 ) 2
(Y1 ) 2 + (Y2 )2 = 1223626 101968.8
12
X 1Y1 X 2 Y2
X1Y1 X 2Y2 523073 43589.42
12
( X ) 2
=
24 (Y )2 ( x * y ) 2
= 101920.7 = 43596.5
18648.38 24 24
Karena adanya korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka langkah pertama
adalah memurnikan variabel Y dari variabel konkomitan (pengiring) X, atau
memperoleh Y yang disesuaikan atau dikoreksi.
Tabel 4.5
48
Jumlah Total
(X )2
TXX X i 2 = 374.625
n
(Y ) 2
TYY Yi 2 = 323.3333
n
( X )(Y )
TXY X iYi = -264.5
n
(TXY )2 69960.25
(TXY ) 2
186.7474
TXX
Perlakuan
{( x1 ) 2 ( x2 ) 2 } (xi ) 2
PXX = = 1.041667
12 24
{( y1 )2 ( y2 )2 } (yi )2
PYY = = 48.16667
12 24
49
Exy^2 = 66263.34
Exy^2/Exx= 177.3723
Kareksi atau penyesuaian karena adanya regresi Y atas X terhadap jumlah kuadrat
Jumlah Total
(TXY ) 2
J E1 JK (Y dikoreksi) TYY = 136.5859
TXX
( EXY )2
J E1 JK (Y dikoreksi) EYY 97.79435274
EXX
Antar Kelompok
J E1 JK (Y dikoreksi) 38.79156651
Dari hasil perhitungan ini selanjutnya disajikan dalam tabel ANAKOVA berikut:
Tabel 4.6
50
Analisis Kovarian
Dari tabel ANAKOVA di atas, untuk menguji efek pembelajaran dalam kelompok
Yij ( X ij X ) i ij i 1, 2, ,k
j 1, 2, , nk ,
b -0.69
J Y ..
2. µ ditaksir oleh:
N
51
y
78.2
n
JYi. J J
3. i ditaksir oleh: b Xi. X ..
ni ni N
Perlakuan A ( A ) = 66.43978
Perlakuan B ( B ) = 63.89355
Tabel 4.7
yang satu dengan yang lainnya jika dibandingkan dengan rata-rata yang
tidak dikoreksi.
52
Setelah diperoleh nilai estimasi parameter, maka langkah selanjutnya
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Total 23 20.9355
H 0 : 12 22 n2 2
Pada tingkat signifikansi 5%. Nilai F-hitung = 0.10 < F-tabel = 4.15 atau
dapat dilihat nilai P-value 0.755 > α = 0,05 yang menyimpulkan bahwa
b. Uji independen
53
Uji independen dapat dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut.
0, 05
menyimpulkan bahwa dalam kasus ini residual tidak berkorelasi atau gagal
tolak H0. Dengan kriteria Durbin Watson tes d 1.95184 2 tidak ada
c. Uji normalitas
95
90
80
70
Percent
60
50
40
30
20
10
1
-2 -1 0 1 2 3
Residual
54
memberikan P-value = 0,755 > 0,05 sehingga gagal tolak H0 atau residual
berdistribusi normal.
55
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
sebagai berikut :
pembelajaran alat peraga dan LKS untuk pokok bahasan sifat-sifat bangun
bahasan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun dinilai efektif dan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari hasil
tabel = 4,15).
5.2 Saran
56
Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dan LKS yang
diperhatikan :
c. Bagi Siswa
57
DAFTAR PUSTAKA
Russefendi, E.T. 1979. Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua dan
Wali Murid dan SPG. Bandung. Tarsito.
58
Tatik, D.B. 1997. Pengaruh Minat dan Dorongan Menekuni
BelajarMatematika Pada Jurusan Pendidikan Kesehatan Keluarga.
Skripsi. Semarang:
Jurusan Pendidikan Kesehatan Keluarga. FPTK IKIP Semarang.
59