Anda di halaman 1dari 17

WAWASAN WIYATA MANDALA

MATERI MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS)


SMK MULIA BUANA PARUNGPANJANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional, iklim belajar mengajar yang
dapat menumbuhkan percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat perlu
terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku kreatif, inovatif, dan keinginan
untuk maju.

Sekolah sering dianggap sebagai satu-satunya tumpuan untuk mendidik anak,


sehingga lupa pada factor-faktor lain yang menyebabkan beban sekolah menjadi
semakin berat.

Oleh karena itu perlu diciptakan suatu pandangan atau wawasan yang dipakai untuk
mengelola sekolah. Wawasan itu dikenal dengan istilah wawasan wiyata mandala.
Dalam mencipatakan wawasan wiyata mandala perlu diciptakan kondisi yang dinamis
dan iklim yang menguntungkan disekolah agar proses belajar mengajar dapat
berlangsung dengan tertib, aman dan dalam suasana kekeluargaan. Oleh karena itu
partisipasi seluruh komponen baik kepala sekolah, guru maupun karyawan

II. SEKOLAH DAN FUNGSINYA

Sekolah sebagai tempat penyelenggara proses belajar mengajar, menanamkan dan


mengembangkan berbagai nilai, Iptek, keterampilan dan wawasan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal ini berarti bahwa sekolah merupakan
lembaga formal yang utuh dan bulat, yang memiliki makna sebagai suatu kesatuan
yang didalamnya terdiri dari bagian-bagian yang saling berperan dan berkaitan
teranyam menjadi satu.
Apabila terjadi kekurangan atau tidak berfungsinya bagian-bagian itu maka akan
menyebabkan fungsi sekolah akan terganggu sehingga akan menghambat pencapaian
tujuan. Bagian-bagian itu antara lain gedung, perabot, bangku, meja, papan tulis,
perpustakaan, laboratorium, aula (bentuk fisik dan kurikulum peserta didik, instruktur
dan karyawan).

Keadaan fisik sekolah perlu dirawat dan dijaga dengan baik serta digunakan sesuai
dengan fungsinya. Siswa dapat merawat dan menjaganya dengan berpedoman pada
prinsip 5K yaitu Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan dan Kekeluargaan.
Sekolah pada dasarnya mempunyai fungsi dan tugas menyelenggarakan proses
pendidikan secara terencana, tertib dan teratur. Sekolah juga dapat dipandang sebagai
masyarakat belajar yang utuh dan bulat yang memiliki kepribadian tersendiri. Sebagai
masyarakat belajar maka sekolah tidak dapat dilepaskan dengan kehidupan
masyarakat pada umumnya, karena sekolah sebenarnya merupakan sub system dari
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

III. ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA

Wawasan secara harafiah berarti pandangan, penglihatan atau tanggapan inderawi.


Dan juga dapat diartikan sebagai cara memandang atau cara melihat atau cara
meninjau. Kata wawasan berarti pengajaran atau pendidikan sedangka mandala
berarti lingkungan atau lingkaran atau daerah. Jadi Wawasan Wiyata Mandala berarti
cara pandang kalangan pendidikan tentang keberadaan sekolah sebagai pengemban
tugas dan fungsi sekolah di lingkungan masyarakat.

Agar tujuan pendidikan dan fungsi serta tugas sekolah dapat terlaksana dengan baik
maka diperlukan pandangan yang sama dari seluruh warga mengenai sekolah
sebagai lembaga pendidikan.

Setiap sekolah wajib menyelenggarakan seluruh proses pendidikan di seklahnya.


Kesatuan pandang yang disebut Wawasan Wiyata Mandala merupakan kebijakan di
lingkungan sekolah. Wawasan Wiyata Mandala harus merupakan satu kesatuan yang
menjamin berlangsungnya proses pendidika di sekolah secara efisien dan efektif.
Wawasan Wiyata Mandala merupakan wawasan yang mengikat seluruh warga
sekolah sebagai suatu wahana menuju tercapainya suatu tujuan pendidikan nasional.
Unsur-unsur Wawasan Wiayata Mandala :

1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan

2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggun jawab penuh atas


penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolahnya.

3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang
erat untuk mengemban tugas pendidikan.

4. Para warga sekolah di dalam maupun diluar sekolah, harus senantiasa


menjunjung tinggi martabat dan citra guru.

5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya mendukung antar warga.

IV. SEKOLAH SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Dikarenakans sekolah sebagai Wiyata Madala atau lingkungan pendidikan maka


sekolah tidak boleh digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang
memiliki tujuan yang bertentangan dengan tujuan pendidikan. Sekolah merupakan
tempat siswa belajar dan guru mengajar, tempat untuk menuntut ilmu, tempat
membina dan mengembangkan pandangan hidup dan kepribadian bangsaa, tata
karma, nilai-nilai agama, Iptek serta berbagai macam keterampilan siswa.

Oleh karena itu sudah sewajarnya kita mempunyai kewajiban moral untuk senantiasa
menjunjung tinggi nama baik sekolah, menghormati sekolah, serta menjaga dan
melindungi sekolah dari segala macam unsure yang dapat menganggu proses
pendidikan. Disini diperlukan kemanunggalan, persatuan dan kesatuan warga
sekolah untuk menghadapi segala kemungkinan yang dapat mengganggu jalannya
proses belajar mengajar disekolah. Setiap warga sekolah harus dapat menunjukan
loyalitas atau pengabdian kepada sekolah.

Untuk itu maka peran aktif siswa dan guru dalam proses belajar mengajar sangat
diperlukan. Tugas guru dan siswa adalah menciptakan suasana kelas sedemikian
rupa sehingga terjadi interaksi yang mendorong para siswa untuk belajar interaktif.
Dalam hal ini yang mendapat perhatian adalah :
1. Bentuk pengaturan perabot disesuaikan dengan situasi kelas.
2. Jumlah kelompok dalam kelas
3. Jumlah siswa dalam kelompok

Keaktifan siswa dapat tercipta dengan langkah sebagai berikut :

1. Siswa ikut secara aktif dalam pelajaran

2. Sikap positif siswa dalam mengikuti pelajaran

3. Menggunakan kesempatan baik dalam mengambil keputusan

4. Sikap guru yang positif dalam mengambil keputusan Dalam hal ini perlu juga
dukungan dari semua pihak untuk berlangsungnya kegiatan ekstrakurikuler
disamping kegiatan kurikuler.

Kondisi yang mendukung kegiatan Wawasan Wiyata Mandala :

1. Menaati tata tertib sekolah


Tata tertib sekolah disusun secara operasional untuk mengatur tingakah laku dan
sikap siswa dan guru serta karyawan. Dalam tata tertib sekolah dikemukakan
tentang hal-hal yang diharuskan, dianjurkan dan yang tidak boleh dilakukan
dalampergaulan di lingkungan sekolah.

2. Hormat dan taat pada guru


Guru memiliki tugas professional yaitu mendidik dalam rangka mengembangkan
keterampilan. Tugas berat guru adalah tugas kemasyarakatan yaitu ikut serta
mengembangkan terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

3. Kerjasama antar warga sekolah


Antara warga sekolah dan masyarakat harus ada saling pengertian dan kerjasama
yang erat untuk mengembangkan tugas pendidikan. Kerjasama ini akan
menimbulkan saling pengertian dan akan lebih membuka cakrawala pandangan
oran tua siswa tentang hal-hal yang menjadi tugas dan tanggungjawab dalam
mendidika anaknya.
V. KETAHANAN SEKOLAH DALAM WAWASAN WIYATA MANDALA

Ketahanan sekolah adalah suatu kondisi dinamis yang berisi kemampuan dan
ketangguhan dlam menghadapi tantangan dan hambatan yang timbul dari dalam dan
dari luar sekolah yang langsung ataupun tidak langsung dapat mengganggu proses
belajar mengajar. Kondisi dinamik yang dimaksud adalah suatu keadaan yang
menunjukan adanya kekuatan positif yang sumbernya antara lain dari siswa yang aktif
melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi masing-masing, maupun unsru kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf tata usaha dan anggota masyarakat di
lingkungan seklah.

Untuk mencipta ketahanan sekolah maka perlu dicipta :

1. Menaati dan memenuhi tata tertib sekolah

2. Menjaga nama baik diri sendiri, orang tua, keluarga dan sekolah

3. Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan

4. Belajar keras, teratur dan terencana

5. Melaksanakan upacara bendera dengan tertib, disiplin, khidmat dan penuh


kesungguhan.

6. Memelihara 7 K

VI. PENUTUP

Seperti telah diuraikan diatas bahwa Wawasan Wiyata Mandala diartikan sebagai
suatu pandangan atau tinjauan mengenai lingkungan pendidikan. Sekolah sebagai
suatu lembaga pendidikan secara ideal harus mempunyai kelengkapan yang
memadai. Suasana kondusif dan dinamis dukungan partisipasi keluarga, masyarakat
dan pemerintah yang lebih positif juga sangat diperlukan. Disamping itu semua
komponen harus memiliki rasa memiliki dan rasa tanggungjawab terhadap
terpeliharanya dan terbinanya lebaga pendidikan sehingga terjamin kelancaran
proses belajar mengajar yang mendukung masukan yang diharapkan.
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
NASIONALISME / PATRIOTISME

MATERI MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS)


SMK MULIA BUANA PARUNGPANJANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Di era globalisasi ini banyak tantangan memang bagi negeri kita, namun kesadaran berbangsa dan
bernegara sudah selayaknya rakyat dan pemerintah untuk bersama sama memberikan
pemahaman bagi rakyatnya, khususnya kaum muda. Pemerintah ikut bertanggung jawab
mengemban amanat untuk memberikan kesadaran berbangsa dan bernegara bagi warganya, bila
rakyat bangsa Indonesia sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini
merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa
ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang
lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain.

Mengingat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa warga bangsa
Indonesia di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal ini
bisa kita lihat dari berbagai daerah sering bergejolak diantaranya tawuran antar warga, perkelaian
pelajar, ketidakpuasan terhadap hasil pilkada, perebutan lahan pertanian maupun tambang, dan
lain-lain. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan
terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan
perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi
kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia.

Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan bernegara sebaiknya
mendapat perhatian dan tanggung jawab kita semua. Sehingga amanat pada UUD 1945 untuk
menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah Republik Indonesia serta kesejahteraan rakyat
dapat diwujudkan.

Hal lain yang dapat mengganggu kesadaran berbangsa dan bernegara di tingkat pemuda yang
perlu di cermati secara seksama adalah semakin tipisnya kesadaran dan kepekaan sosial di
tingkat pemuda, padahal banyak persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan peranan
pemuda untuk membantu memediasi masyarakat agar keluar dari himpitan masalah, baik itu
masalah sosial, ekonomi dan politik, karena dengan terbantunya masyarakat dari semua lapisan
keluar dari himpitan persoalan, maka bangsa ini tentunya menjadi bangsa yang kuat dan tidak
dapat di intervensi oleh negara apapun, karena masyarakat itu sendiri yang harus disejahterakan
dan jangan sampai mengalami penderitaan. Di situ pemuda telah melakukan langkah konkrit
dalam melakukan bela negara.

Kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk mempertahankan negara kita dari
ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang berdasarkan atas
cinta tanah air. Kesadaran bela negara juga dapat menumbuhkan rasa patriotisme dan
nasionalisme di dalam diri masyarakat. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga
merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran,
penuh tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Keikutsertaan kita dalam bela negara merupakan bentuk cinta terhadap tanah air kita.

NILAI-NILAI BELA NEGARA YANG HARUS LEBIH DIPAHAMI PENERAPANNYA DALAM


KEHIDUPAN MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA ANTARA LAIN:

1. Cinta Tanah Air


Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita cintai. Kesadaran bela negara yang
ada pada setiap masyarakat didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita dapat
mewujudkan itu semua dengan cara kita mengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan
budaya-budaya yang ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik negara
kita.

2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara


Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai dengan
kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita
dapat mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian antar perorangan atau antar
kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun
internasional.

3. Pancasila
Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh luar biasa, pancasila bukan
hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita
tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia yang
memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat
mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan hambatan.

4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara


Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Contoh nyatanya seperti sekarang ini yaitu perhelatan seagames. Para atlet bekerja keras
untuk bisa mengharumkan nama negaranya walaupun mereka harus merelakan untuk
mengorbankan waktunya untuk bekerja sebagaimana kita ketahui bahwa para atlet bukan
hanya menjadi seorang atlet saja, mereka juga memiliki pekerjaan lain. Begitupun supporter
yang rela berlama-lama menghabiskan waktunya antri hanya untuk mendapatkan tiket demi
mendukung langsung para atlet yang berlaga demi mengharumkan nama bangsa.

5. Memiliki Kemampuan Bela Negara


Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap menjaga kedisiplinan, ulet,
bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing.
Kesadaran bela negara dapat diwujudkan dengan cara ikut dalam mengamankan lingkungan
sekitar seperti menjadi bagian dari Siskamling, membantu korban bencana sebagaimana kita
ketahui bahwa Indonesia sering sekali mengalami bencana alam, menjaga kebersihan minimal
kebersihan tempat tinggal kita sendiri, mencegah bahaya narkoba yang merupakan musuh
besar bagi generasi penerus bangsa, mencegah perkelahian antar perorangan atau antar
kelompok karena di Indonesia sering sekali terjadi perkelahian yang justru dilakukan oleh para
pemuda, cinta produksi dalam negeri agar Indonesia tidak terus menerus mengimpor barang
dari luar negeri, melestarikan budaya Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa yang
berprestasi baik pada tingkat nasional maupun internasional.
Apabila kita mengajarkan dan melaksanakan apa yang menjadi faktor-faktor pendukung
kesadaran berbangsa dan bernegara sejak dini, yakni dengan mengembalikan sosialisasi
pendidikan kewarganegaraan di sekolah-sekolah, juga sosialisasi di masyarakat,niscaya akan
terwujud.. Pada pendidikan kewarganegaraan ditanamkan prinsip etik multikulturalisme, yaitu
kesadaran perbedaan satu dengan yang lain menuju sikap toleran yaitu menghargai dan
mengormati perbedaan yang ada. Perbedaan yang ada pada etnis dan religi sudah harusnya
menjadi bahan perekat kebangsaan apabila antar warganegara memiliki sikap toleran.

NASIONALISME ADALAH SIKAP MENCINTAI BANGSA


DAN NEGARA SENDIRI. NASIONALISME TERBAGI ATAS ;

a. Nasionalisme dalam arti sempit, yaitu sikap mencintai bangsa sendiri secara berlebihan
sehingga menggap bangsa lain rendah kedudukannya, nasionalisme ini disebut juga
nasionalisme yang chauvinisme, contoh Jerman pada masa Hitler.
b. Nasionalisme dalam arti luas, yaitu sikap mencintai bangsa dan negara sendiri dan
menggap semua bangsa sama derajatnya.
c. Hans Kohn dalam bukunya Nationalism its meaning and history mendivinisikan
nasionalisme sebagai berikut :
d. Suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan individu tertinggi harus diserahkan pada
negara.
e. Perasaan yang mendalam akan ikatan terhadap tanah air sebagai tumpah darah.

ADA TIGA HAL YANG HARUS KITA LAKUKAN


UNTUK MEMBINA NASIONALISME INDONESIA :

a. Mengembangkan persamaan diantara suku-suku bangsa penghuni nusantara


b. Mengembangka sikap toleransi
c. Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan diantara sesama bangsa Indonesia

EMPAT HAL YANG HARUS KITA HIDARI


NDALAM MEMUPUK SEMANGAT NASIONALISME ADALAH :

a. Sukuisme , menganggap msuku bangsa sendiri paling baik.


b. Chauvinisme , mengganggap bangsa sendiriu paling unggul.
c. Ektrimisme , sikap mempertahankan pendirian dengan berbagai cara kalau perlu dengan
kekerasan dan senjata.
d. Provinsialisme , sikap selalu berkutat dengan provinsi atau daerah sendiri.

Sikap patriotisme bangsa indonesia telah dimulai sejak jaman penjajahan, dengan banyaknya
pahlawan pahlawan yang gugur dalam rangka mengusir penjajah seperti Sultan Hasanudin dari
Makasar, Pangeran Diponogoro dari Jawa tengah, Cut Nyak Dien Tengku Umar dari Aceh dll.
Sikap patriotis memuncak setelah proklamasi kemerdekaan pada periode perjuangan fisik antara
tahun 1945 sampai 1949 yaitu periode mempertahankan negara dari keinginan Belanda untuk
kembali menjajah Indonesia.

Sikap patriotisma adalah sikap sudi berkorban segala-galanya termasuk nyawa sekalipun untuk
mempertahankan dan kejayaan negara. Ciri-ciri patriotisme adalah:
a. Cinta tanah air.
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
c. Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.
d. Berjiwa pembaharu.
e. Tidak kenal menyerah dan putus asa.

Implementasi sikap patriotisme dalam kehidupan sehari hari :

a. Dalam kehidupan keluarga ; Menyaksikan film perjuangan, Membaca buku bertema


perjuangan, dan Mengibarkan bendera merah putih pada hari-hari tertentu.

b. Dalam kehidupan sekolah ; Melaksanakan upacara bendera, mengkaitkan materi pelajaran


dengan nilaiu-nilai perjuangan, belajar dengan sungguh-sungguh untuk kemajuan.

c. Dalam kehidupan masyarakat ; Mengembangkan sikap kesetiakawanan sosial di


lingkungannya, Memelihara kerukunan diantara sesama warga.

d. Dalam kehidupan berbangsa ; Meningkatkan persatuan dan kesatuan, Melaksanakan


Pancasila dan UUD 1945, Mendukung kebijakan pemerintah, Mengembangkan kegiatann
usaha produktif, Mencintai dan memakai produk dalam negeri, Mematuhi peraturan hukum,
Tidak main hakim sendiri, Menghormati, dan menjungjung tinggi supremasi hukum, Menjaga
kelestarian lingkungan

By. S@msu Tea


CARA BELAJAR YANG BAIK DAN BENAR

MATERI MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS)


SMK MULIA BUANA PARUNGPANJANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Mau pintar yaa harus rajin belajar. Namun dari banyak kasus, banyak juga orang yang rajin belajar
tetapi tidak pintar. sepertinya ada yang salah dari cara belajar nya. Walaupun bagaimanapun
rajinnya belajar, tetapi jika cara belajar sudah salah maka orang tersebut tetap saja tidak pintar.
Lalu, bagaimana cara belajar yang baik dan benar?

1. MULAILAH DENGAN BERDOA

Manfaat Berdoa Saat Belajar

1. Berdoa Sebelum Belajar

Sebelum belajar, ada baiknya kita berdoa menurut agama dan kepercayaan kita masing-
masing. Selain saat belajar, kita juga harus berdoa sebelum memulai berbagai kegiatan.
Tujuannya adalah untuk meminta keselamatan, kelancaran, dan ketenangan saat kita
belajar. Dengan berdoa, belajar jadi lebih tenang dan pikiran kita lebih berfokus kepada
materi pelajaran yang sedang kita pelajari.

2. Berdoa Saat Belajar

Berdoa saat kita melakukan kegiatan belajar juga perlu. Seperti saat kita menemui
kesulitan saat belajar, kita perlu berdoa supaya lebih tenang dan pikiran kita jadi lebih
baik untuk memahaminya.

3. Berdoa Setelah Belajar

Jika kita memulai belajar dengan doa, maka saat mengakhirinya kita juga perlu berdoa.
Tujuannya supaya apa yang kita pelajari itu bermanfaat dan bisa kita pahami dengan baik.

2. PILIH TEMPAT BELAJAR ANDA


Tempat belajar yang baik adalah tempat belajar yang sesuai dan nyaman buat Anda. Anda
harus memperhatikan tempat belajar karena memilih tempat belajar yang baik merupakan
salah satu dari cara belajar yang baik dan benar. Sangat banyak pilihan tempat belajar
yang bisa Anda dapatkan di rumah atau di luar rumah Anda. Nah, bagaimana cara memilih
tempat belajar yang baik dan benar? Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Suasana

Apakah Anda suka suasana yang sepi atau ramai? Ada beberapa orang yang malah suka
ramai saat belajar. Alasannya supaya ada yang mau ‘menemaninya’. Jika Anda ingin tempat
yang suasananya sepi supaya tidak ada yang mengganggu Anda saat belajar, belajarlah di
dalam kamar tidur Anda dan beritahukan kepada keluarga Anda supaya tidak mengganggu
Anda selama Anda belajar. Nah, jika Anda suka suasana yang ramai, datanglah ke
perpustakaan atau ajak teman-teman Anda untuk belajar bersama.

2. Kenyamanan

Ada orang yang bisa belajar dengan ditemani bantal guling atau kursi yang nyaman, ada juga
yang malah tertidur bila tempat belajar ‘terlalu nyaman’. Nah, jika Anda adalah tipikal orang
yang mudah tertidur, sebaiknya Anda tidak belajar di atas kursi yang empuk apalagi di tempat
tidur. Belajarlah di lantai dengan posisi badan duduk tegak atau tengkurap. Sebaliknya jika
Anda memang sangat membutuhkan kenyamanan lebih untuk bisa belajar dengan baik, maka
sebaiknya Anda belajar di kursi yang empuk atau di tempat tidur. Tapi jangan sampai tertidur .

3. Indoor Atau Outdoor

Jika Anda suka belajar dengan suasana alami, ada angin segar, dan pandangan luas,
sebaiknya Anda belajar di luar ruangan ( outdoor). Tetapi jika Anda tidak bisa kena angin,
sebaiknya Anda belajar di dalam ruangan ( indoor) sebelum Anda sakit karena ‘keanginan’. Jika
Anda ingin belajar di luar tetapi karena cuaca tidak memungkinkan, belajarlah di dalam dengan
ditemani kipas angin.

4. Panas Atau Dingin

Panas dan dingin mempengaruhi kenyamanan belajar. Jika suasananya terlalu panas, maka
Anda mungkin akan kegerahan. Jika suasananya terlalu dingin, maka Anda mungkin akan
menggigil kedinginan. Jika Anda ingin belajar dengan suasana yang agak panas, belajarlah di
dalam ruangan dengan mematikan AC atau kipas angin. Tetapi jika Anda ingin belajar dengan
suasana yang sejuk, belajarlah di luar ruangan atau di dalam ruangan dengan menyalakan AC
atau kipas angin.

5. Bebaskanlah Diri Anda

Dalam posisi duduk memang sebaiknya ikuti aturan duduk. Tetapi jika Anda tidak nyaman
dengan posisi itu, langgarlah aturan duduk tersebut tetapi dengan syarat setelah belajar Anda
harus melakukan peregangan supaya tidak terjadi gangguan pada tulang. Belajar di rumah
beda daripada belajar di sekolah. Di sekolah Anda harus belajar dengan posisi duduk tegak
yang mungkin belum tentu nyaman bagi Anda, sementara di rumah tidak ada yang mengatur
Anda mau bagaimana posisi belajarnya.

3. MUSIK

Mendengarkan Musik Saat Belajar: Baik atau Buruk?

Ada beberapa siswa yang suka mendengarkan musik saat belajar. Baik dari mereka yang
sering mendapatkan prestasi ataupun mereka yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata.
Suasana suara saat belajar memang sangat mempengaruhi kemampuan otak memahami
suatu materi pelajaran. Karena kami telah mencantumkan musik sebagai salah satu cara
belajar yang baik dan benar, maka kami akan memberitahu Anda apa saja musik yang baik
dan musik yang buruk untuk didengarkan saat belajar. Langsung saja kita simak
selengkapnya…..

Ada yang berpendapat (mereka yang tidak mendengarkan musik saat belajar) bahwa
mendengarkan musik saat belajar bisa mengganggu konsentrasi belajar. Ada juga yang
menganggap musik sebagai salah satu sarana penghening suasana atau membuat suasana
belajar tidak membosankan. Memang pendapat mereka ada benarnya. Tetapi tahukah Anda
bahwa tidak semua musik itu baik untuk belajar?

Musik yang tidak baik diputar saat belajar adalah musik rock dan semua musik yang
menggunakan vokal (lirik suara dari manusia). Musik rock tidak baik karena bisa mengganggu
otak sehingga belajar menjadi tidak maksimal. Sementara musik vokal kurang bagus karena
dapat mengganggu konsentrasi belajar. Saat kita mendengarkan musik vokal sambil belajar
pastilah konsentrasi kita akan tertuju kepada musik tersebut dan bahkan kita akan ikut
bernyanyi sehingga fokus kita ke belajar menjadi semakin berkurang.
Nah, musik yang baik itu salah satunya seperti musik klasik atau musik yang lembut tanpa
menggunakan otak. Musik seperti ini sangat cocok diputar saat suasana di luar kamar agak
ribut. Hal ini dilakukan supaya suasana lebih hening sehingga belajar pun menjadi lebih
tenang. Lagu-lagu yang biasa diputar di toko buku Gramedia adalah salah satu contoh lagu
terbaik untuk diputar saat belajar.

4. LATIHAN SOAL

Belajar dengan membaca materinya terlebih dahulu, latihan soal, kemudian evaluasi dengan
melihat pembahasan di setiap soalnya adalah cara belajar yang terbaik. Untuk itu, sangat
diperlukan untuk membeli buku-buku dengan materi pelajaran dan soal-soal yang berkualitas.
Materi pelajaran yang berkualitas itu adalah materi yang ringkas, mudah dipahami, dan
mengandung konsep yang tersirat. Sedangkan soal-soal yang berkualitas adalah soal yang
berbobot, sesuai dengan materi pelajaran, dan mengandung pembahasan tentang cara
menjawab soal tersebut jika Anda tidak memahami cara menjawab soal tersebut. Tentu saja
sesuaikan juga dengan uang yang Anda miliki.

6 Tips Belajar dengan Latihan Soal

Belajar dengan cara latihan soal adalah salah satu cara belajar yang paling efektif. Maka dari
itu, saya memasukannya sebagai salah satu cara belajar yang baik dan benar. Belajar
dengan latihan soal bagus dilakukan saat belajar pelajaran hafalan atau pelajaran hitung-
hitungan. Karena latihan soal memang ditujukan untuk mengasah kemampuan kita memahami
materi pelajaran yang sedang kita pelajari. Nah, bagaimana cara belajar dengan latihan soal?
Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Saat Menemukan Rumus

Saat Anda menemukan rumus baik dalam pelajaran fisika maupun matematika, ada
baiknya Anda mencari soal-soal yang menggunakan rumus tersebut lalu kerjakanlah
sehingga rumus itu bisa Anda hafal. Lebih baik lagi jika sebelum itu Anda mempelajari
bagaimana cara rumus tersebut bekerja.

2. Baca Satu Bab dan Berlatih

Untuk pelajaran hafalan (IPS khususnya), sebaiknya Anda baca dan pahami dulu seluruh isi
bab yang sedang Anda pelajari. Kemudian berlatih mengerjakan soal yang biasanya ada
setelah bab tersebut. Jika ada soal yang belum bisa Anda jawab dengan benar, maka baca
kembali bab tersebut dan cari sumber referensi yang lain seperti internet misalnya.

3. Cari Buku yang Ada Pembahasannya

Carilah buku bank soal yang ada pembahasannya (terutama untuk pelajaran IPA).
Tujuannya adalah supaya misalnya nanti di soal Anda tidak bisa menjawabnya, maka
pembahasan tersebut sangat membantu menuntun Anda langkah demi langkah cara
mengerjakan soal tersebut. Cari juga buku yang terdapat banyak soal beserta
pembahasannya.

4. Jangan Berhenti Berlatih

Latihlah setiap hari soal-soal yang ada. Jangan takut buku bank soal Anda habis dikerjakan
sehingga Anda harus membeli lagi yang baru. Mintalah uang kepada orangtua Anda,
orangtua Anda pasti akan sangat senang memberikan Anda uang jika tujuan Anda memang
untuk membeli buku bank soal. Latihlah setiap hari supaya tetap dipahami. Jika Anda sekali
saja tidak berlatih, maka Anda akan mudah melupakan materi tersebut dan untuk
memahaminya kembali Anda harus mempelajarinya dari awal.

5. Evaluasi

Periksalah soal yang jawaban Anda salah atau yang tidak bisa Anda kerjakan. Kemudian
carilah pembahasannya atau cari tentang soal tersebut di buku dan internet. Siapa tahu
kunci jawaban Anda yang salah, bukan jawaban Anda.

6. Soal Esai

Untuk pelajaran hafalan seperti IPS, sangat penting untuk mampu mengerjakan soal esai
dengan tepat. Maka dari itu, berlatihlah mengerjakan berbagai soal esai dan usahakan
supaya jawaban Anda benar-benar sama persis seperti yang ada di buku. Karena biasanya
saat ulangan harian, guru memang mengharuskan jawaban yang sama persis seperti di
buku. Jika Anda mampu menjawab soal esai ataupun soal uraian dengan cepat dan tepat,
maka otomatis Anda telah menghafal dan memahami materi tersebut.

5. BELAJAR KELOMPOK

Belajar bersama teman-teman memang sangat mengasyikan dan seru. Namun, sebaiknya
anggota kelompok belajar Anda maksimal 5 orang saja karena jika terlalu banyak, maka akan
mengganggu proses belajar Anda. Usahakan juga supaya ada satu dari anggota kelompok
belajar Anda yang pintar atau memahami sebuah materi pelajaran yang akan dipelajari.
Kelebihan dari belajar kelompok adalah bisa sharing secara langsung dengan teman-teman
tentang hal yang belum dipahami. kekurangan belajar kelompok adalah konsentrasi belajar kita
bisa saja terganggu jika teman Anda mengajak Anda mengobrol.

6. PEMBIMBING

Pembimbing bisa saja diperlukan untuk menemani Anda belajar. Anda bisa bertanya-tanya
kepadanya. Pembimbing itu tidak selalu guru atau orangtua. Teman pun bisa Anda jadikan
pembimbing. Tapi yang pasti teman Anda yaa harus pintar supaya bisa ditanya-tanya. Gunakan
pembimbing Anda secara maksimal. Tanyakan segala hal yang belum Anda pahami berkaitan
tentang materi pelajaran yang Anda pelajari.

7. BELAJAR DARI INTERNET

Internet memang memberikan wahana belajar yang sangat luas dan biasanya gratis. Gunakan
juga internet sebagai sarana bantu untuk belajar dan bertanya kepada orang-orang di dunia
maya. HdSBlog dalam Materi Pelajaran memberikan beragam materi pelajaran yang lengkap
dan mudah dipahami. Check this out!

8. REFRESHING

Tidak ada manusia yang bisa belajar terus-menerus. Hasil penelitian menunjukan bahwa
manusia hanya bisa konsentrasi terhadap satu hal selama 15 menit saja. Jadi, manusia hanya
bisa belajar satu mata pelajaran selama 15 menit saja dan setelah itu konsentrasinya akan
buyar. Maka dari itu, setiap 15 menit belajar dianjurkan untuk beristirahat selama 5 menit atau
ganti dengan mata pelajaran lain. Setelah selesai belajar, hibur diri Anda dengan membeli
makanan favorit atau jalan-jalan ke taman supaya Anda tidak stress.

9. SELALU TUTUP DENGAN DOA

Sama seperti saat memulai belajar, mengakhiri belajar juga harus diakhiri dengan doa. Anda
berdoa kepada Tuhan agar apa yang Anda pelajari telah Anda pahami dengan maksimal dan
memberi manfaat ke depannya.

10. YAKIN

Kunci kesuksesan berawal dari keyakinan. Yakinlah bahwa Anda bisa memahami materi
pelajaran tersebut. Keyakinan membuat Anda tidak ragu saat menjawab soal ulangan atau
ujian nasional.
By. S@msu tea

Anda mungkin juga menyukai