Keterkaitan antara kewarganegaraan global dan hak asasi
manusia secara universal membuat dunia menjadi dapat dikelola lebih baik dan secara pribadi. Model yang disajikan di sini memfokuskan ke tiga aspek penting: keaksaraan, empati, dan tanggung jawab. Pertama, keaksaraan berkenaan dengan memperoleh suatu pengetahuan mendasar tentang hak asasi manusia universal; kedua, empati mengacu pada pengembangan akal perhatian untuk hak-hak orang lain; dan, ketiga, tanggung jawab untuk mengambil tindakan. 4. Human Rights Literacy Semua dokumen yang terdiri dari Perjanjian PBB tentang Hak Asasi Manusia tersedia melalui internet. Sebagaimana dibahas di bawah ini, keakraban dengan dokumen-dokumen ini seharusnya menjadi bagian dari setiap pendidikan tinggi siswa, khususnya dalam pekerjaan sosial. Selain itu, siswa harus memiliki pengetahuan dasar tentang fondasi filosofis, perkembangan historis, dan perdebatan kontemporer dari prinsip-prinsip dasar ini. Pengetahuan dasar tentang yang mendasarinya premis hak asasi manusia dan keakraban dengan dokumen spesifik yang menguraikan hak-hak ini dikenal sebagai "literasi hak asasi manusia." 5. Human Rights Empathy Tidaklah cukup bahwa para siswa menjadi hanya mengetahui literasi terhadap hak asasi manusia. Pengetahuan adalah pendahuluan yang diperlukan untuk mengambil langkah lain, yang sebenarnya menimbulkan kekhawatiran akan hak dari yang lain. Ini adalah empati yang menjembatani pengetahuan dan tindakan. Ada literatur yang solid tentang empati hak manusia. Hunt (2007) berpendapat bahwa hak asasi manusia didasarkan pada kemampuan kita untuk berempati atau berhubungan dengan orang lain, terutama jika mereka tidak seperti kita. Dengan demikian, empati membutuhkan keseimbangan yang rumit mengakui kesamaan kita dan menghormati perbedaan kita. 6. Human Rights Responsibility. Tujuan akhir dari pendidikan hak asasi manusia adalah bahwa siswa akan membuat hubungan antara pengetahuan (literasi), perhatian (empati), dan tindakan (tanggung jawab). Diskusi kelas bisa memfasilitasi siswa memilih untuk mengejar tujuan jangka panjang menjadi advokat dan agen perubahan di tingkat lokal, nasional, dan global. Sementara hak asasi manusia diartikulasikan pada tingkat individu, tanggung jawab untuk melindungi mereka sering dianggap sebagai fungsi hukum atau pemerintahan. 7. Contemporary relevance of global citizenship. Tujuan akhir dari pendidikan hak asasi manusia adalah bahwa siswa akan membuat hubungan antara pengetahuan (literasi), perhatian (empati), dan tindakan (tanggung jawab). Diskusi kelas bisa memfasilitasi siswa memilih untuk mengejar tujuan jangka panjang menjadi advokat dan agen perubahan di tingkat lokal, nasional, dan global. Sementara hak asasi manusia diartikulasikan pada tingkat individu, tanggung jawab untuk melindungi mereka sering dianggap sebagai fungsi hukum atau pemerintahan.