Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN MATERI BUKU STATISTIK

Sejarah Singkat Statistika

Metode statistika digunakan dalam penelitian ilmiah pertama kali pada tahun 188 oleh
F. Galton dengan menerapkan penggunaan korelasi dalam penelitian biologi. Pada akhir abad
19, Karl Pearson mempelopori penggunaan metode statistika dalam berbagai penelitian
biologi dan pemecahan masalah yang bersifat sosio-ekonomis. Kemudian, R. Fisher
memperkenalkan Analisis Varian ke dalam literatur statistika pada tahun 1918-1935. Sejak itu
penggunaan statistika semakin meluas dari bidang biologi dan pertanian ke bidang-bidang
lainnya.

Statistika
Deskriptif
Statistika
Statistika
Parametrik
Statistika
Inferensial
Statistika Non
Parametrik

Pengertian Statistik dan Statistika

Statistik adalah kata yang digunakan untuk menyatakan kumpulan data, angka
maupun non angka yang disusun dalam bentuk tabel atau diagram, yang menggambarkan
suatu persoalan.

Statistika diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang metode


atau prosedur yang berhubungan dengan pengumpulan data, organisasi data, pengujian data,
pengolahan data atau penganalisaan dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data
tersebut.

Statistika Deskriptif

Tujuan dari penggunakan statistika ini adalagh untuk mendeskripsikan atau memberi
gambaran objek yang diteliti sesuai data yang ada tanpa menarik kesimpulan atau
generalisasi. Statistika deskriptif hanya terbatas pada pengumpulan, penyajian dan analisis
data. Dalam statistika deskriptif dikemukakan cara penyajian data dalam bentuk tabel
maupun diagram, penentuan rata-rata (mean), modus, median, serta simpangan baku.

Statistika Inferensial (Induktif)

Bertujuan untuk penarikan kesimpulan. Objek yang diteliti dibahas dengan penekanan
pada interpretasi data dan pengambilan keputusan. Sebelum menarik kesimpulan dilakukan
suatu dugaan (hipotesis) yang dapat diperoleh dengan statistika deskriptif.

Statistika Parametrik dan Non Parametrik


Statistika parametrik adalah bagian dari statistik yang parameter dari populasinya
mengikuti suatu distribusi tertentu, seperti distribusi normal, dan memiliki varians yang
homogen.

Statistika non parametrik adalah bagian dari statistik yang parameter dari
populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari
persyaratan dan variansinya tidak perlu homogen (statistik yang tidak memerlukan
pembuatan asumsi tentang distribusi).

Populasi dan Sampel

Populasi

Sampel

Populasi adalah himpunan keseluruhan objek yang diselidiki. Populasi adalah totalitas
semua nilai yang mungkin, hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif maupun
kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan
jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

Sampel adalah hipunan bagian dari populasi. Parameter adalah karakteristik atau
konstanta dari suatu populasi.

Statistika digunakan untuk menyimpulkan populasi. Analisa statistika dilakukan untuk


dapat mengambil kesimpulan tentang parameter populasi berdasarkan obervasi sampel. Oleh
karena itu sampel yang diperoleh hendaknya dapat memberikan gambaran yang tepat untuk
populasinya (representatif).

Sensus dan Sampling

Sensus adalah pengambilan atau pengumpulan data yang melibatkan seluruh anggota
dalam populasi, tiada terkecuali dikenai penelitian (perlakuan).

Sampling adalah pengambilan atau pengumpulan data yang dilakukan terhadap


sebagian saja anggota dari populasi.

Sumber Pengamatan dalam Statistik

Unit Statistik adalah individu objek atau orang yang akan diteliti, disurvey atau didata.

Variabel adalah suatu karakteristik dari suatu objek yang harganya untuk tiap objek
bervariasi dapat diamati atau dibilang, atau diukur.
Data

Menurut cara Menurut Menurut Waktu


Menurut Sifatnya
memperolehnya Sumbernya Pengumpulannya

Data Primer Data Internal Data Kualitatif Data Kuantitatif Data Cross Section

Data
Data Sekunder Data Eksternal Data Nominal Data Interval Berkala/Runtun
Waktu (Time Series)

Data Ordinal Data Rasio

Data

Kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu fakta atau kenyataan, dapat berupa
angka-angka, huruf, simbo-simbol khusus, atau gabungan dari ketiganya.

Data Primer

Data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti (perorangan/lembaga)


langsung dari objeknya.

Data Sekunder

Data yang dikutip atau diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan
dan diolah oleh sumber lain dan umumnya sudah dalam bentuk publikasi.

Data Internal

Data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan di dalam suatu organisasi.

Data Eksternal

Data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan di luar suatu organisasi. Data
eksternal dimaksudkan untuk menunjukan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil karya
suatu organisasi.

Data Kualitatif

Fakta yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka atau dapat disebut data yang bukan
berupa angka, misalnya, jenis golongan darah, profesi, agama, dan sebagainya.
Data Nominal

Data bertipe nominal adalah dengan tingkat paling rendah dalam level pengukuran
data. Data nominal atau biasa disebut skala nominal adalah data yang diperoleh dengan cara
kategorisasi atau klasifikasi. (ex: Laki-laki, Perempuan)

Data nominal dalam prakter statistika biasanya akan dijadikan ‘angka’, yaitu yang
disebut kategorisasi. Kategori ini hanya sebagai tanda saja, tidak dapat dilakukan operasi
matematika. (ex: Laki-laki = 1, Perempuan = 2)

Data Ordinal

Data ordinal memiliki level yang lebih tinggi daripada data nominal. Jika pada data
nominal semua data kategori dianggap sama, maka data ordinal, terdapat tingkatan data.

Data ordinal adalah data yang berjenjang atau berbentuk peringkat. Oleh karena itu
jarak satu dengan yang lain tidak mungkin sama. (ex: Tinggi = 3, Sedang = 2, Rendah = 1).

Data Kuantitatif

Fakta yang dinyatakan dalam bentuk angka dalam arti sebenarnya. Misalnya tinggi
badan, berat badan, hasil belajara mahasiswa, dan sebagainya.

Data Interval

Data interval menempati level pengukuran data yang lebih tinggi dari data ordinal,
karena selain bisa bertingkat urutannya, juga urutan tersebut bisa di kuantitatifkan.

Data interval adalah data yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut
(mutlak). Pada data ini, walalupun datanya nol tetapi masih memiliki nilai. (ex: Air membeku
pada suhu 0 ⁰C)

Data Rasio

Data rasio adalah data dengan tingkat pengukuran paling tinggi diantara jenis data
lainnya. Data rasio adalah data bersifat angka dalam arti sebenarnya dan bisa dioperasikan
secara matematika.

Data rasio adalah data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai nol absolut (mutlak).
(ex: Berat badan = 50 Kg)

Skala Daya pembeda untuk dua obyek sembarang


Nominal Persamaan (klasifikasi)
Ordinal Persamaan dan urutan
Interval Persamaan, urutan, dan jarak (unit pengukuran ada)
Rasio Persamaan, urutan, jarak, dan rasio (titik nolnya ada)
Data Cross Section

Data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) yang bisa
menggambarkan keadaan/kegiatan pada waktu tersebut.

Data Berkala (Time Series Data)

Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran tentang
perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. (ex: data perkembangan harga barang
kebutuhan pokok selama 12 bulan terakhir)

Syarat Data Yang Baik

(1) Data harus obyektif (sesuai dengan keadaan sebenarnya);


(2) Data haru mewakili/representatif;
(3) Kesalahan baku (standar error) harus kecil. Suatu nilai estimasi harus memiliki tingkat
ketelitian yang tinggi;
(4) Data harus tepat waktu (up to date) terutama apabila data digunakan untuk tujuan
pengendalian dan evaluasi;
(5) Data harus relevan dengan masalah yang akan dipecahkan (data yang dikumpulkan
harus berhubungan dengan masalah yang diamati).
Simple random
sampling

Proportionate stratified
random sampling
Probability
Sampling
Disproportionate stratified
random sampling

Area (cluster) sampling


(sampling menurut
daerah)

Sampling
Teknik Sampling
sistematis

Sampling kuota

Sampling
incidental
Non Probability
Sampling
Purposive
sampling

Sampling jenuh

Snowball
Sampling

Teknik Sampling

Merupakan teknik pengambilan sampel.

Probability Sampling

Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Simple Random Sampling

Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa


memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota
populasi homogen.

Proportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen
dan berstrata secara proposional.

Misal suatu perusahaan memiliki sejumlah pegawan dengan lulusa S1 = 100 orang, D3
= 120 orang, ST = 900. Maka jumlah sampel diambil meliputi strata tersebut, misalkan S1
diambil 20 orang, D3 diambil 25 orang dan ST diambil 300 orang.
Dispropotionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi
kurang proposional.

Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai; 3 orang lulusan S3, 4 orang
lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMU, 700 orang SMP. Maka 3 orang lulusan
S3 dan 4 orang lulusan S2 diambil semuanya sebagai sampel.

Cluster Sampling (Area Sampling)

Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila subyek yang diteliti
sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten. Untuk menentukan
penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya
berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.

Misal Indonesia trdiri dari 34 provinsi akan diambil 16 provinsi untuk sampel, maka
pengambilan 16 dari 34 provinsi dilakukan secara acak. Karena provinsi indonesia berstrata
(tidak sama) ada yg penduduk banyak ada yg sedikit, ada yang banyak hutan dan sedikit dan
sebagainya. Setelah ditentukan strata tiap provinsi maka pengambilan data individunya pada
suatu wilayah juga dilakukan secara acak.

Jadi terdapat dua tahap pengambilan sampel, yaitu menentukan daerah, menentukan
orang/individu pada daerah tersebut yang semua pengambilannya dilakukan secara acak.

Non Probability Sampling

Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi


setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Sampel Sistematis

Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah
diberi nomor urut.

Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi
nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan
dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu.

Sampling Kuota

Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai
jumlah (kuota) yang diinginkan.

Misalnya dilakukan penelitian dengan sampel ditentukan sebesar 500 orang. Kalau
pengumpulan data belum didasarkan pada 500 tersebut, maka penelitian dianggap belum
selesai, karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.
Sampling Insidental

Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/isidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Sampling Purposive

Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya melakukan


penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli
makan, atau penelitian tentang kodisi politik suatu daerah, maka sampel sumber datanya
orang yang ahli politik.

Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-
penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

Sampling Jenuh

Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal
ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian
yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan sangat kecil. Istilah lain sampling jenuh
adalah sensus.

Snowball Sampling

Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.


Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.

Dalam penentuaan samepl, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena
dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti
mencari orang lain yang dianggap lebih tahu dan dapat melengapi data yang diberikan oleh
dua orang sebelumnya.

Macam-macam Skala Pengukuran

(1) Skala Likert : Sangat Setuju = 4, Setuju = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1.
(2) Skala Guttman : “Ya/Tidak”, “Benar/Salah”, “Positif/Negatif”
(3) Rating Scale

Seberapa baik ruang kelas di sekolah ini? Berilah jawaban dengan angka :

3. Tata ruang sangat baik; 2. Tata ruang cukup baik; 1. Tata ruang kurang baik.

(4) Semantic Deferential

Bersahabat 5 (4) 3 2 1 Tidak Bersahabat

Baik (5 ) 4 3 2 1 Tidak Baik


Uji Validitas
Analisis Pra Uji
Penelitian Angket/Kuesioner
Uji Reliabilitas

Analisis Pra Penelitian

Sebelum melakukan pengambilan data dengan sebuah alat uku atau instrumen,
mestilah alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk menguji kuesioner sebelum
digunakan sebagai instrumen untuk mengambil data, kuesioner harus diujikan terlebih
dahulu dengan obyek yang bukan untuk penelitian, melainkan obyek lain. Jika kuesioner telah
valid dan reliabel, maka kuesioner siap dijadikan instrumen untuk mengambil data pada suatu
obyek penelitian yang telah ditentukan.

Uji Validitas

Instrumen yang valid berari alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) dapat digunakan untuk mengukur apa yaang seharusnya diukur. Misal alat ukur
yang valid untuk mengukur tinggi badan adalah meteran bukan timbangan.

Dalam sebuah kuesioner untuk mengetahui item pertanyaan tersebut valid adalah
dengan menggunakan analisis korelasi Pearson. Dengan mengkorelasikan skor tiap butir soal
dengan total skor.

Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data atau dapat dikatakan nilai yang
dihasilkan cenderung konstan. Misal dalam mengukur tinggi bada menggunakan jengkal
tangan adalah valid namun tidak reliabel karena jika dilakukan beberapa kali dalam mengukur
obyek hasilnya akan berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai