Anda di halaman 1dari 5

Buat akun atau masuk ke Facebook untuk terhubung dengan teman dan membagikan foto.

Masuk

Bergabung

Nusa Tenggara Timur Tourism Board menerbitkan sebuah catatan.

Wonderful East Nusa Tenggara

Provinsi NTT memiliki beragam potensi wisata, baik itu potensi wisata budaya, alam, situs
bersejarah dan sebagainya. Meski demikian, jika potensi wisata tersebut tidak ditata dan
dikelola secara baik serta dipasarkan kepdla public, maka tentu potensi wisata yang ada tidak
dikenal wisatawan secara luas.

Tetapi, jika potensi yang ada dikelola, ditata dan dipasarkan secara baik, maka wisatawan akan
mengenal dan tertarik untuk berkunjung ke lokasi-lokasi wisata yang ada di NTT.

pengembangan pariwisata di NTT harus dikembangkan secara agro ecotourism. Pasalnya, alam
dan budaya NTT sangat mendukung. Karena itu, pengembangan potensi wisata di NTT harus
dilakukan dengan cara menyesuaikan dengan karakteristik lokal yang ada daerah yakni
pengembangan wisata yang berbasis pada alam dan budaya yang ada.

Potensi wisata yang ada harus di dorong, tapi harus berbasis pada alam dan budaya yang ada.
jangan mau kopi budaya dari luar untuk diterapkan di daerah kita. Tapi pertahankan
kebudayaan yang ada di daerah kita.

Potensi wisata alam dan budaya yang ada di NTT , memiliki daya tarik yang sangat kuat bagi
pelancong. Untuk itu, jika pengembangan potensi wisata yang ada salah dikonsepkan, maka
nilai tawar wisata NTT di mata wisatawan tidak memikat lagi.

Belakangan ini wisatawan pada umumnya ingin berwisata ke daerah-daerah yang masih asli.
"Sekarang kebanyakan wisatawan ingin menginap di tempat-tempat wisata yang dibuat dari
bahan alamiah. peluang ini harus dikembangkan, karena daerah kita sangat cocok untuk
pengembangan wisata seperti itu.

Jadi, orientasi pengembangan pariwisata di NTT adalah yang berkaitan dengan alam termasuk
akomodasinya.

Kementerian sangat mendukung konsep pengembangan potensi wisata di NTT secara agro
ecotourism, karena budaya dan alam di NTT sangat mendukung. Jika pemerintah di kabupaten
mendukung konsep tersebut, maka pemerintah sudah harus menjadikan pengembangan
potensi wisata sebagai program prioritas di daerah masing-masing,sebagian daerah di dunia
sangat maju karena potensi parawisatanya dikembangkan semaksimal mungkin, karena
kontribusi untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata sangat
signifikan. Pariwisata adalah aset yang dapat mendatangkan uang sepanjang waktu, hanya
membutuhkan kreativitas dan kemauan untuk mengelolanya.

Alasan berkembangnya trend pariwisata di NTT karena;

NTT diproyeksikan menjadi salah satu destinasi pariwisata dunia 2018 karena hampir semua
kabupaten/kota dikelilingi lokasi wisata alam, bahari, budaya dan

Religius yang layak menjadi tujuan wisata. Potensi pariwisata seperti pulau-pulau besar dan
kecil dengan kekayaan alam yang luar biasa dan langka di dunia di antaranya komodo dan
danau kelimutu serta wisata dasar laut dan wisata budaya dan rohani lainnya belum dikelola
dan dikembangkan secara maksimal untuk percepatan dan peningkatan ekonomi masyarakat
setempat.

Wisata pulau komodo, di labuan Bajo.

Wisata Rohani, Semana Santa.

Menyadari hal itu pemerintah pusat dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Provinsi NTT masuk dalam Koridor Bali-Nusa
Tenggara dengan tema besar pembangunannya adalah Pintu Gerbang Pariwisata dan
Pendukung Pangan Nasional. Koridor ini ada tiga kegiatan ekonomiUtama, yakni Pariwisata,
Perikanan, dan Peternakan.

Tiga kegiatan ekonomi ini dipilih karena diketahui bahwa sektor pariwisata, perikanan dan
peternakan berkontribusi besar terhadap PDRB masing-masing provinsi yaitu sebesar 47% (Bali),
36% (NTB) dan 56% (NTT).

Dengan rata-rata peningkatan kontribusi terhadap PDRB sebesar 11 persen per tahun selama
lima tahun terakhir, ketiga kegiatan tersebut dapat berpotensi untuk menjadi mesin penggerak
perekonomian di Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara.Lewat koridor ekonomi ini diharapkan
perekonomian NTT bi bisa bertumbuh signifikan.
Dalam konteks itulah, sektor Pariwisata mestinya menjadi Leading Sector, lokomotif
pembangunan ekonomi NTT. Pariwisata harus menjadi pilar dinamika perekonomian NTT.
Kendati sangat menjanjikan dan sudah menjadi destinasi nasional, fakta menunjukkan potensi
wisata NTT tidak pernah ditata dan diurus secara serius, sebab kelak, bukan tidak mungkin akan
melebihi keunikan yang saat ini dimiliki Bali sebagai surganya wisata dunia.

Untuk mencapai tujuan tersebut saat ini pihak Dinas Pariwisata NTT menerapkan beberapa
strategi seperti memperbaiki objek wisata dan juga melakukan berbagai promosi tentang
keindahan dan keunikan parawisata yang ada di provinsi NTT."Untuk proyek infrastruktur yang
mendukung sektor pariwisata, tahun ini direncanakan akan dibangun Dermaga Kapal Pesiar di
Pulau Komodo.

Menurut dia pembangunan Dermaga Kapal Pesiar yang direncanakan akan berakhir pada 2015
mendatang adalah upaya untuk menjawab keluhan dari para wisatawan mancanegara yang
merasa kesulitan melabuhkan kapal saat mengungsi pulai itu. Selain Dermaga Kapal Pesiar di
Komodo, pemerintah pusat juga merencanakan membangun satu lagi dermaga pariwisata di
Maumere, Flores dan saat ini sedang Dalam tahap persiapan.

Jenis Pariwisata ramah lingkungan.

Seperti Wisata bahari,Wisata alam,Wisata air dan Wisata Danau. Pengembangan pariwisata
Ramah lingkungan yang sukses tergantung pada keseimbangan yang tepat antara penggunaan
sumberdaya lingkungan sebagai bahan dasar produk wisata, dengan dampak lingkungan yang
dapat menyebabkan kerusakan kualitas lingkungan dan sumberdaya alam. Ada cukup
konsensus bahwa sumberdaya yang terbatas (yaitu danau, waduk, sungai, pantai dll.) dan
kualitas ekosistemnya merupakan faktor pembatas bagi pengembangan pariwisata. Meskipoun
sudah ada definisi yang baik tentang pariwisata berkelanjutan dan ekowisata (yaitu oleh
Ecotourism Society, World Tourism Organisation WTO, Québec Declaration on Ecotourism),
namun masih ada beragam pandangan mengenai batas dan daya dukung lingkungan.

Pantai Nembrala Rote.


Pariwisata berbasis alam atau ramah lingkungan tengah digaung-gaungkan oleh Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Jenis wisata ini tidak merusak alam, dan memiliki keuntungan
bisnis yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Pariwisata berkelanjutan itu menguntungkan masyarakat setempat, terutama dari segi


ekonomi, ekowisata yang dikembangkan di daerah, bisa menguntungkan masyarakat yang ada
di sektiarnya. Penduduk setempat tidak hanya jadi penonoton, tapi juga jadi pelaku untuk bisa
merasakan manfaat dari pariwisata.

Dengan melibatkan masyarakat dalam pengembangan pariwisata ramah lingkungan, mereka


bisa mendapatkan keuntungan ekonomi. "Selain itu juga masyarakat pastilah yang paling
mengerti soal lingkungan setempatnya. Dengan mengajak mereka jadi pelaku, bisa menghindari
kegiatan pariwisata yang merusak lingkungan.

Contoh pariwisata Ramah lingkungan adalah Pantai. Pantai adalah Aset Pariwisata mayoritas di
Indonesia. salah satunya pantai Nembrala yang berada di Pulau Rote yang masuk dalah wilayah
propinsi Nusa Tenggara Timur.Pantai Nembrala dikenal karena gelombang ombaknya yang
besar dan menantang bagi para peselancar hingga sempat beberapa kali menjadi lokasi
kompetisi selancar internasional. Bila Anda tidak bisa berselancar, masih banyak aktivitas lain
yang bisa dilakukan disini. Snorkeling, menyelam, berenang atau hanya sekedar bermain pasir
dengan pasir Nembrala yang berwarna putih dan halus serta ramah lingkungan.

Peran Pariwisata khususnya Industri Perhotelan di Nusa Tenggara Timur (NTT)

Daerah yang memiliki potensi wisata yang sangat besar. Bahkan, potensi wisata NTT dinilai
lebih mahal daripada Bali. Ditambah lagi, perkembangan pembangunan sektor wisata di NTT
semakin pesat. Pembangunan hotel-hotel berbintang dan rumah makan juga tak berhenti.

Sadar atau tidaknya perkembangan Hotel di NTT sekarang menjadi pusat perhatian utama yang
mendukung pembangunan Pariwisata selain banyaknya pembangunan Pariwisata selain
banyaknya pembangunan Hotel di NTTdengan berbagai fasilitas dari standart,dan Hotel bintang
4 dengan fasilitas bintang 5 dan satu satunya Hotel Bintang 5 di NTT terdapat di Labuan Bajo
menjadi salah satu bukti nyata kemajuan Hotel di NTT.

Hotel Aston Kupang

Hotel On The Rock Kupang


Group Aston yang terkenal juga sudah ikut membangun Hotel di NTT yakni tepatnya di
Kupang.beberapa Hotel berbintang terkenal juga sudah di bangun di Kupang NTT antara lain
cabang dari Hotel Aston yaitu Hotel Neo yang akan di bangun di depan Hotel T-more,Hotel
Kristal yang berkerja sama dengan Team dari Swiss Bellin ,juga ada Hotel On the Rock yang
menjadi salah satu Favorit warga kota Kupang karena fasilitas Swimming Pool nya yang
berhadapan langsung denganView Beach Sunset dan Sunrisenya.

Ada juga berbagai Hotel berbintang lainnya di NTT yang di bangun dekat dengan Tempat
Pariwisata sekitar. Jadi menurut saya Hotel di NTT sudah bisa bersaing dengan Hotel di Daerah
lain yang lebih maju yang di dukung dengan Fasilitas,keamanan,Harga yang Terjangkau dan
Pelayanan yang Profesional.

Dan jika anda ingin menginap di hotel yang masih asri atau alami di daerah tertentu Pilih Hotel
(Penginapan) yang ramah lingkungan. Hotel (Penginapan) ramah lingkungan yang dimaksud
adalah yang memiliki pengolahan sampah cukup baik (organik dan anorganik), memelihara
kelestarian lingkungan hotel termasuk dengan membiarkan burung-burung yang ada
berterbangan bebas, merawat tanaman (pohon) yang dapat mendatangkan burung-burung
serta sebagian besar karyawan berasal dari penduduk lokal. Kenapa penduduk lokal, karena jika
sebagian besar karyawan adalah masyarakat sekitar maka penggunaan bahan bakar untuk
menuju ke tempat kerja akan berkurang, hal tersebut mengurangi emisi gas yang terbuang ke
udara.

Anda mungkin juga menyukai