1. Diabetes Tipe 1
Diabetes Tipe 1 dapat terjadi akibat sel-sel penghasil insulin di rusak atau
diserang oleh sistem imun itu sendiri. Hal ini mengakibatkan tubuh tidak mampu
untuk menghasilkan insulin dan menyebabkan tubuh kelebihan kadar gula dalam
darah. Jika kadar gula berlebih maka dapat merusak organ ginjal, saraf, gusi,
mata dan juga gigi. Dalam kondisi yang sudah parah diabetes tipe 1 ini dapat
menyebabkan serangan jantung.
Untuk gejala diabetes tipe 1 adalah gangguan penglihatan, kulit kering
dan gatal, terjadi penurunan berat badan, apabila terjadi lukan maka luka akan
sulit untuk disembuhkan, sering buang air kecil, sering merasa haus, mudah
merasa lapar dan tidak bertenaga, dan masalah kesemutan.
Cara menanggulangi diabetes tipe 1 adalah Dengan cara menjaga kadar
gula dalam posisi normal sudah termasuk dalam penanganan penyakit diabetes
tipe 1. Kondisi tersebut dicapai dengan cara menjaga pola makan yang sehat,
pola hidup sehat, rajin olahraga, dan melakukan terapi insulin. Pada penderita
diabetes tipe 1 harus dengan teratur mendapatkan injeksi insulin, hal tersebut
dilakukan karena tubuh tidak lagi dapat memproduksi insulin secara normal.
1
2. Celiac disease
Selanjutnya jenis penyakit autoimun yang perlu kita ketahui adalah celiac
disease. Celiac disease menyerang tubuh dengan ketidaksanggupan tubuh dalam
mentolerir gluten, yaitu suatu zat yang ada di dalam gandum. Sehingga jika
sampai zat glutein masuk dalam tubuh sistem kekebalan akan merasa asing
dengan zat tersebut dan tubuh meresponnya dengan cara melakukan kerusakan
lapisan usus kecil.
Adapun gejala dari celiac disease adalah masalah diare atau sembelit,
berat badan mengalami kenaikan dan penurunan, perut terasa kembung dan
nyeri, kelelahan, infertilitas atau keguguran dan munculnya ruam dikulit yang
terasa gatal.
Untuk menangani penyakit celiac, biasanya dokter akan menyarankan
penderita untuk menghindari makanan yang mengandung gluten dengan
menjalankan program diet bebas gluten. Hal ini dilakukan untuk mencegah
rusaknya dinding usus dan gejala diare serta nyeri perut. Selain pada makanan,
gluten juga bisa terdapat pada obat-obatan, vitamin, bahkan lipstik. Beberapa
makanan alami yang BEBAS gluten dapat dikonsumsi, contohnya daging dan
ikan; sayuran dan buha; produk olahan susu seperti keju, mentega, dan susu;
kentang; beberapa jenis tepung bebas gluten seperti tepung beras, tepung
jagung, tepung kedelai, dan tepung kentang; dan nasi. Program diet bebas
gluten juga mampu menghilangkan ruam gatal (dermatitis herpetiformis) dari
kulit penderita, ditambah dengan pemberian obat-obatan. Dokter juga umumnya
meresepkan obat-obatan steroid untuk meredakan peradangan usus kecil. Untuk
bayi penderita penyakit celiac, jangan berikan makanan yang mengandung
gluten sebelum ia berusia enam bulan. Biasanya, ASI dan semua susu formula
bayi bebas dari kandungan gluten.
2
3. Alopecia areata
3
4. Autoimmune hepatitis
4
5. Graves’ disease
Autoimun ini akan membuat masalah kelenjar tirod yang bekerja terlalu
aktif dan akhirnya membuat produksi hormon tiroid yag berlebihan.
Gejalanya berupa, emosional, kesulitan tidur atau insomnia, penurunan
berat badan, tangan sering gemetar, mata terlihat menonjol, siklus haid yang
singkat, mudak berkeringat, sangat sensitif terhadap panas, otot melemah,
rambut rontok atau mudah patah dan terkadang bisa saja tidak menimbulkan
gejala apapun.
Cara menanggulangi, Untuk mengobati gejala yang lebih parah dari
penyakit ini, dokter dapat merekomendasikan penggunaan obat kortikosteroid,
prisma pada kacamata, radioterapi, hingga prosedur Tujuan dari langkah-langkah
ini untuk mengurangi pembengkakan dan mengurangi gangguan penglihatan.
Keberhasilan atau pengobatan penyakit oftalmopati Grave tidak selalu sejalan
dengan keberhasilan pengobatan penyakit Graves itu sendiri. Pengobatan
oftalmopati Grave dapat berlangsung lebih lama sebelum akhirnya kondisi pasien
membaik. Penanganan oftalmopati Grave yang memiliki gejala ringan masih
dapat ditangani di rumah dengan memberikan air mata buatan dan gel pelumas
yang bisa diperoleh di apotek. Selain itu, dapat juga ditangani dengan cara
menggunakan kacamata hitam, kompresan dingin di area mata, tetes mata
dengan kandungan pelumas, dan meninggikan bagian kepala kasur sebelum
tidur. Berhenti merokok juga dapat mengurangi gejala oftalmopati Grave.
Pengobatan penyakit ini juga kemungkinan dapat dilakukan di rumah dengan
cara mengompres atau menggunakan krim maupun salep yang dapat diperoleh
di apotek. Obat dengan kandungan hidrokortison akan membantu mengurangi
pembengkakan dan kemerahan di area kulit yang terinfeksi.
Beberapa langkah pengobatan lain yang bisa dilakukan di rumah agar
kesehatan fisik dan mental tetap terjaga, yaitu:
1. Menjaga pola makan. Hormon tiroid memiliki peranan yang penting dalam
proses metabolisme tubuh. Seseorang dengan kondisi hormon tiroid yang
normal atau membaik akan mengalami kenaikan berat badan sebagai
penandanya.
2. Latihan fisik dapat membantu mengurangi risiko rapuhnya tulang atau
osteoporosis.
3. Mengurangi stres sebanyak mungkin dapat mengurangi efek gejala
maupun penyakit Graves itu sendiri.
5
6. Guillain-Barre syndrome
6
7. Hashimoto’s disease
7
8. Hemolytic anemia
8
9. Inflammatory Bowel Disease (IBD)
9
10. Multiple sclerosis (MS)
10